MANAJEMEN KEARSIPAN
Disusun oleh:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Jadwal Retensi Arsip”. Shalawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan
sahabatnya.
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Kearsipan yang diharapkan dapat memiliki manfaat dalam dunia pendidikan. Dalam
penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Diningrum Citraningsih M.S.I
selaku dosen mata kuliah ini atas ilmu, bimbingan, dan pengarahan yang telah diberikan
kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Hal itu dikarenakan keterbatasan
sumber referensi, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Pengertian Jadwal Retensi Arsip..................................................................................5
B. Keuntungan dan Tujuan Jadwal Retensi Arsip .........................................................7
C. Jenis-jenis Jadwal Retensi Arsip..................................................................................9
D. Penyusunan Jadwal Retensi Arsip.............................................................................10
E. Bentuk Jadwal Retensi Arsip......................................................................................15
BAB III PENUTUP.................................................................................................................17
Kesimpulan..........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi informasi menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa.
publik.
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
bernegara.
Jadwal Retensi Arsip (JRA) merupakan alat yang amat penting dalam
yang karena memuat informasi bernilai guna tinggi agar dapat dilestarikan.
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari strategi korporat?
B. 2. Apa saja jenis dari strategi korporat?
C. 3. Apa saja komponen kunci dari strategi korporat?
D. 4. Apa perbedaan strategi korporat dengan strategi bisnis?
E. 5. Bagaimana cara menjalankan strategi korporat dengan efektif
F. Apa pengertian dari strategi korporat?
G. 2. Apa saja jenis dari strategi korporat?
H. 3. Apa saja komponen kunci dari strategi korporat?
I. 4. Apa perbedaan strategi korporat dengan strategi bisnis?
J. 5. Bagaimana cara menjalankan strategi korporat dengan efektif
1. Apa pengertian dari jadwal retensi arsip?
2. Apa saja keuntungan dan tujuan jadwal retensi arsip?
3. Apa saja jenis-jenis jadwal retensi arsip?
4. Bagaimana penyusunan jadwal retensi arsip?
5. Bagaimana bentuk jadwal retensi arsip?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu jadwal retensi arsip
2. Untuk mengetahui keuntungan dan tujuan jadwal retensi arsip
3. Untuk mengetahui jenis-jenis jadwal retensi arsip
4. Untuk mengetahui penyusunan jadwal retensi arsip
5. Untuk mengetahui bentuk jadwal retensi arsip
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian tentang Jadwal Retensi Arsip dapat dilihat dari tiga sudut pandang
yaitu pertama menurut para pakar ilmu kearsipan, kedua, menurut lembaga profesi, dan
ketiga menurut peraturan perundangundangan kearsipan.
Betty R. Rick (1992) mendifinisikan JRA sebagai program retensi arsip yaitu
suatu jadwal dan prosedur yang konsisten untuk mengelola arsip organisasi yang
berupa memindahkan arsip ke tempat penyimpanan arsip inaktif dan memusnahkan
arsip yang sudah tidak bernilai guna. Pengertian selanjutnya dari IRA A. Penn (1989)
yang mendifinisikan bahwa JRA adalah suatu daftar arsip aktif yang berisi penetapan
kapan suatu arsip akan dimusnahkan. Konsep IRA A.Penn ini mengandung tiga tujuan
yaitu memberikan arahan penyusutan arsip yang retensinya telah habis, penyimpanan
arsip untuk sementara waktu, dan penyimpanan arsip yang bersifat permanen.
Kemudian Jay Kennedy (1998) memberikan pengertian bahwa JRA adalah suatu daftar
series arsip organisasi yang berisi arahan berapa lama arsip disimpan (termasuk
disimpan dalam 3 jangka waktu tak terbatas) juga mengandung instruksi kapan arsip
dipindahkan ke tempat penyimpanan arsip inaktif.
Dari pengertian para pakar dimaksud dapat disimpulkan bahwa yang di maksud
dengan JRA adalah suatu daftar yang berisi jangka simpan arsip dan nasib akhir
apakah suatu arsip tersebut musnah atau permanen yang berguna sebagai arahan dalam
program penyusutan arsip.
5
2. Menurut Lembaga Profesi
dengan Jadwal Retensi Arsip adalah daftar yang berisi sekurangkurangnya jangka
waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi
tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan
yang dipergunakan 4 sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip. Definisi
JRA menurut Undang-Undang Kearsipan ini juga tercantum dalam dalam
1. Arsip-arsip aktif yang secara langsung masih dipergunakan tidak akan tersimpan
menjadi satu dengan arsip-arsip inaktif.
Penyusunan JRA mempunyai dua tujuan yaitu pertama, dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan organisasi, dan yang kedua adalah untuk memenuhi persyaratan
hukum.
7
memiliki JRA maka apa yang diinginkan organisasi akan terwujud karena dengan
memiliki JRA organisasi akan:
Dalam JRA terdapat data yang jelas kapan arsip harus dipindahkan, dimusnahkan, atau
diserahkan. Dengan demikian tidak akan terjadi penumpukan arsip di suatu tempat.
Secara otomatis arsip akan
dipindahkan ke tempat lain apabila sudah tiba waktunya untuk dipindahkan, arsip akan
dimusnahkan apabila sudah memasuki waktu musnah, dan akan diserahkan apabila
sudah waktunya untuk diserahkan. Dengan demikian organisasi tidak akan membeli
sarana/peralatan atau menyediakan ruang simpan yang berlebihan. Sarana/peralatan
yang digunakan untuk menyimpan arsip aktif ketika arsip tersebut sudah memasuki
masa inaktif maka akan pindah ke sarana/peralatan dan ruang arsip inaktif. Dan
selanjutnya tempat yang ditinggalkan tadi akan ditempati oleh arsip-arsip aktif yang
baru.tahap berikutnya arsip inaktif akan pindah ke ruang pemusnahan atau ke ruang
statis. Sarana/peralatan dan tempat penyimpanan arsip inaktif yang telah ditinggal oleh
penghuninya tadi, selanjutnya akan ditempati oleh arsip inaktif yang baru, dan begitu
seterusnya.
Jadwal retensi arsip disusun sebagai pedoman penyusutan. Kapan arsip harus
dipindahkan, dimusnahkan, dan diserahkan. Dengan adanya kepastian waktu tentang
pemindahan, pemusnahan, dan penyerahan tersebut maka program penyusutan dapat
dilakukan secara konsisten dan akan terhindar dari kecerobohan atau penyusutan yang
bermotivasi pribadi.
Dalam JRA terdapat data yang jelas mengenai arsip apa saja yang termasuk klasifikasi
sebagai arsip statis/permanen yang berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban
nasional dan bukti kehidupan/perjalanan organisasi. Bagaimana organisasi dibentuk
dan dijalankan, apa saja prestasi yang telah diraih, hambatan dan kegagalan apa yang
pernah dihadap, dan bagaimana cara mengatasinya, peristiwa-peristiwa penting apa
yang pernah terjadi, dan lain sebagainya. Dengan demikian apabila organisasi tidak
memilki JRA, maka tidak ada jaminan bukti-bukti tersebut dapat terselamatkan
sehingga keberadaanya dianggap tidak pernah ada.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa memiliki JRA adalah
merupakan persyaratan hukum bagi setiap Pemerintahan Daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota. Hal ini memamg sudah selayaknya karena penyusutan
khususnya pemusnahan arsip dapat mengandung akibat hukum tertentu.
a) JRA Substantif
Yang dimaksud dengan JRA Substantif adalah Jadwal Retensi Arsip yang isinya
memuat tentang kegiatan/tupoksi organisasi atau yang isinya memuat masalah-masalah
teknis organisasi. Misalnya arsiparsip yang berkaitan dengan pembinaan, pengkajian
dan pengembangan, informasi kearsipan dan lain-lain.
9
b) JRA Fasilitatif
Yang dimaksud dengan JRA Fasilitatif adalah Jadwal Retensi Arsip yang isinya
memuat atau mengatur fasilitas organisasi atau yang bersifat sebagai penunjang
kegiatan organisasi.
Yang dimaksud dengan JRA Substantif dan Fasilitatif adalah kombinasi retensi arsip
substantif dan fasilitatif.
Yang dimaksud dengan JRA Kepegawaian dan Pejabat Negara adalah jadwal retensi
tentang arsip-arsip kepegawaian atau Pejabat Negara (bisa juga dikatakan sebagai JRA
Substanstif).
e) JRA Keuangan
Yang dimaksud dengan JRA Keuangan adalah jadwal retensi arsip/dokumen yang
berkaitan dengan keuangan organisasi (bisa juga dikatakan sebagai JRA Fasilitatif).
a. Inventarisasi arsip
1. Inventarisasi Arsip
a. Mengetahui semua jenis, sifat arsip, masalahnya letak lokasinya daripada arsip-arsip
bersangkutan.
b. Mengetahui arsip-arsip yang sama (duplikat).
c. Dengan adanya inventarisasi arsip akan dapat diketahui bahwa dalam satu berkas
berisikan bahan-bahan yang sebenarny dapat dipisahkan langsun, tetapi mungkin pula
bahan yang secara lepas tidak bernilai terpaksa harus tetap disimpan pada berkasnya
sebagai kelengkapan data sejarah.
1. Jadwal retensi harus mengcover seluruh serie berkas yang tercipta dalam suatu
organisasi.
3. Jadwal retensi menentukan nasib akhir suatu berkas, baik musnah atau permanen.
Oleh karena itu diperlukan tindakan pendataan secara cermat, integral, dan
komprehensif. Dalam hal ini pendataan tidak saja bertumpu pada khasanah arsip tetapi
juga aspek lain yang berkaitan. Aspek-aspek tersebut meliputi :
Bagaimanapun fungsi dan tugas suatu organisasi atau suatu unit akan mempengaruhi
arsip yang tercipta. Sebagai by product, arsip yang tercipta dalam suatu organisasi akan
mencerminkan fungsi dan tugas dari organisasi tersebut. Fungsi dan tugas organisasi
membantu proses penentuan serie berkas arsip keuangan.
2. Serie Berkas
Dalam hal ini, perlu diketahui informasi yang terekam dalam suatu khasanah arsip.
Bukan berarti harus didata per item tetapi dalam suatu serie berkas, yaitu kelompok
11
atau unit arsip yang diatur berdasarkan sistem pemberkasan yang sama sebagai suatu
kesatuan informasi
Ragam dari bentuk media rekam arsip akan membantu dalam menentukan jangka
simpan arsip maupun pemeliharaan.
Dalam pengertian ini hal yang terkait dengan jangka simpan adalah kegunaan arsip
dalam pelaksanaan manajemen organisasi. Adapun kegunaan di luar kepentingan
organisasi pencipta terkait dengan penentuan musnah atau simpan permanen dari arsip
yang bersangkutan.
5. Volume
6. Peraturan Perundang-undangan
Perlu didata peraturan perundangan terkait dengan kegunaan suatu serie berkas. Selain
untuk mengetahui ragam berkas yang tercipta juga akan membantu dalam menentukan
jangka simpan dan penentuan musnah atau permanen.
7. Kurun waktu
Selain hal-hal tersebut, data pendukung lain yang diperlukan adalah sistem
pemberkasan, kondisi fisik, maupun latarbelakang dari terciptanya arsip. Walaupun
tidak banyak berpengaruh tetapi merupakan data yang cukup membantu baik dalam
penyusunan sistematika, jangka simpan, maupun penentuan musnah atau permanen.
2. Penentuan Jangka Simpan
Penentuan jangka simpan merupakan salah satu hal yang cukup krusial. Hal ini karena
akan menentukan efektifitas dan efisiensi dalam penyimpanan arsip sebagai berkas
kerja. Beberapa hal yang mempengaruhi dalam menentukan jangka simpan arsip antara
lain kegunaan berkas, akumulasi arsip yang tercipta, volume arsip, dan jenis fisik arsip.
1. Kegunaan Berkas
2. Tingkat Akumulasi
Dalam hal ini yang dimaksud adalah tingkat terciptanya suatu berkas dalam kurun
waktu tertentu. Tingkat akumulasi mempengaruhi penentuan jangka simpan arsip. Ada
kecenderungan, suatu arsip yang memiliki tingkat akumulasi yang tinggi memiliki
jangka simpan yang pendek. Sebagian besar serie berkas keuangan memiliki tingkat
akumulasi yang cukup tinggi.
3. Jenis Fisik
Arsip tercipta dengan bermacam-macam media yang digunakan, baik tekstual, foto,
kaset, disket, pita suara film dan sebagainya. Masing-masing media memiliki daya
tahan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Walaupun arsip keuangan sebagian
besar tercipta dalam media kertas tetapi data tentang hal ini tetap diperlukan.
Faktor penunjang yang paling berpengaruh terhadap penentuan jangka simpan arsip
adalah peraturan perundang-undangan, baik yang menyangkut pengelolaan arsip
maupun kegunaan administratif dari arsip keuangan. Hal ini harus dipertimbangkan
13
agar jadwal retensi yang disusun benar-benar tidak bertentangan dengan aspek lain.
Sebagai contoh, dalam Undang-undang Nomor : 8 Tahun 1997, pasal 11 ayat (1)
diisyaratkan bahwa neraca tahunan, perhitungan rugi laba tahunan, rekening, jurnal
transaksi harian, bukti pembukuan yang menyangkut kekayaan, utang dan modal, cek,
bilyet giro, surat perintah membayar, wesel, nota debet, dan nota kredit wajib disimpan
selama 10 tahun.
Sebagai suatu pedoman dalam menentukan jangka simpan dan nasib akhir suatu
serie berkas sekurang-kurangnya harus memiliki unsur nomor urut, jenis/serie berkas,
umur simpan yang meliputi masa aktif dan inaktif, dan nasib akhir, baik musnah
maupun permanen.
Jenis serie berkas didasarkan pada data yang diperoleh dalam identifikasi.
Selanjutnya dituangkan dalam kolom yang sesuai dengan susunan redaksi dan pilihan
kata yang mampu mengcover sejumlah berkas dalam bentuk serie. Selain itu
penggunaan istilah teknis harus dihindarkan dari istilah yang cepat usang.
Pada kolom retensi dicantumkan masa simpan, baik masa aktif maupun inaktif.
Dalam hal ini dapat berupa ketentuan yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Sebagai
contoh :
· Pedoman Penyusunan Anggaran ……… (masa aktif selama masih digunakan, dan
masa inaktif 3 tahun)
Demikian halnya untuk menentukan nasib akhir, diupayakan pencantuman secara
eksak, tetapi dimungkinkan bersifat relative. Sebagai contoh :
· Laporan tahunan…………….(permanen)
Sebagai sebuah pedoman, tentu jadwal retensi tidak bersifat permanen. Dalam
kurun waktu tertentu, seiring dengan perkembanngan organisasi dan tuntutan jaman,
jadwal retensi dapat direvisi. Walaupun demikian rentang kegunaan jadwal retensi
diharapkan tidak terlalu pendek.
1. Nomor urut adalah urutan jenis-jenis arsip/dokumen yang akan ditentukan jangka
waktu simpannya sesuai dengan tugas dan fungsi unit-unit organisasi di lingkungan
(jika diperlukan).
3. Jangka waktu simpan arsip adalah periode waktu penyimpanan arsip/dokumen yang
dipersyaratkan.
Jangka waktu simpan terdiri dari jangka waktu simpan aktif dan inaktif.
a) Jangka waktu simpan aktif adalah jangka waktu penyimpanan arsip/dokumen yang
masih dipergunakan sehari-hari sebagai berkas kerja dalam penyelenggaraan
administrasi dan disimpan di unit pengolah.
15
b) Jangka waktu simpan inaktif adalah jangka waktu penyimpanan arsip/dokumen yang
frekuensi penggunaannya sudah menurun, akan tetapi sewaktu-waktu masih diperlukan
dan disimpan di unit kearsipan.
4. Keterangan
a) Musnah adalah arsip/dokumen yang sudah tidak memiliki nilai guna lagi dan dapat
dimusnahkan.
di Arsip Nasional Republik Indonesia dan atau Lembaga Kearsipan Daerah sebagai
pertanggung-jawaban nasional.
c) Dinilai Kembali adalah arsip yang nilai gunanya perlu dipertimbangkan kembali
setelah habis jangka waktunya.
d) Keterangan vital menyatakan bahwa arsip memiliki nilai sangat penting bagi
Apabila rencana jadwal retensi arsip telah disusun dan telah diperiksa kemudian
diserahkan kepada Arsip Nasional RI., untuk ditelaah. Dari Jadwal Retensi itu pula
dapat diketahui berakhirnya masa simpan arsip secara keseluruhan, dan dinilai dari
masing-masing kelompok arsip. Dari hasil penyeleksian akan menghasilkan arsip-arsip
yang akan dipindahkan (permanen) dan arsip-arsip yang akan dimusnahkan
(sementara).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadwal Retensi Arsip merupakan komponen dari manajemen kearsipan
yang menggambarkan jenis-jenis arsip dari lembaga pencipta arsip (creating agency)
dalam bentuk daftar yang berisi jangka simpan arsip yang terdiri dari jangka simpan
aktif dan jangka simpan inaktif, serta nasib akhir arsip yang meliputi musnah, dinilai
kembali, atau permanen yang digunakan sebagai pedoman atau dasar hukum dalam
melaksanakan penyusutan arsip.
Ada 5 jenis jadwal retensi arsip, diantaranya JRA Substantif, JRA Fasilitatif,
JRA Substantif dan Fasilitatif, JRA Kepegawaian dan Pejabat Negara, dan JRA
Keuangan.
Ada 2 macam bentuk jadwal retensi arsip, antara lain nomor surat, jenis
arsip/dokumen,jangka waktu simpan arsip, keterangan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Wursanto, Ignasius. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: CV. Andi Offset
(Penerbit Andi)
http://asmianastasia.blogspot.com/2011/05/identifikasi-dan-penyusunan