Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN

ADMINISTRASI KETATAUSAHA SEKOLAH DAN LAYANAN KHUSUS

Pertemuan 14

Disusun Oleh Kelompok 6:

1. Ilen Maiyani (20020018)


2. Ghaby putri amelia (200200)
3. Akramul 18020014

Dosen pembimbing :

Ferdino Wedi Sanjaya, M. Pd

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULITAS SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT (UPGRISBA)

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis menggucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
Profesi Kependidikan “Administrasi KetataUsaha Dan Layanan Khusus”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima Kasih.

Padang, Desember 2022

Penulis
DAFTRA ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Rumusan Masalah.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Administrasi Ketataudahaan ......................................................................... 3


1. Pengertian................................................................................................. 3
2. Penataan surat........................................................................................... 3
3. Penataan arsip........................................................................................... 4
4. Pengorganisasian tatausaha...................................................................... 6
5. Bentuk stuktur organisasi sekolah............................................................ 7
B. Adminitrasi Layanan Khusus......................................................................... 7
1. Pengertian ................................................................................................ 7
2. Jenis jenis layanan khusus........................................................................ 7
3. Pengelolaan UKS..................................................................................... 8
4. Pengelolaan kafetaria, warung/kantin sekolah......................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi Ketatausahaan Sekolah adalah kegiatan administrasi pendidikan di
sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan data pencatatan, pengumpulan, penyimpanan,
surat menyurat, dan pelaporan data di sekolah. Ketatausahaan menjadi penting karena
ketatausahaan dapat membantu dan mempermudah segala urusan sekolah khususnya dalam
surat menyurat,arsip,pengumpulan data,penyimpanan dan pelaporan data data yang berada
di sekolah. Kegiatan yang mendasari administrasi ketatausahaan adalah mengurus segala
betuk administrasi yang ada di sekolah dan membantu kepala sekolah,guru ataupun siswa
dalam urusan yang bersangkutan dengan administrasi.(Putri Asifa, 2020)
Layanan khusus sekolah merupakan salah satu substansi dalam manajemen
pendidikan yang diberikan khusus kepada peserta didik agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar. Menurut seorang ahli, adanya layanan khusus di sekolah
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam mendukung keberhasilan proses
pembelajaran. Di dalam prose belajar dan mengajar atau sering disingkat PBM di sekolah,
dibutuhkan beberapa fasilitas untuk menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah. fasilitas
yang dimaksud itu diantaranya adalah pusat sumber belajar atau perpustakaan; usaha
kesehatan sekolah ( UKS ); cafetaria sekolah; asrama; tempat ibadah; koperasi, dan juga alat
transportasi pembantu siswa/i di sekolah. Pada artikel ini kita akan membahas tentang
pengertian adminisrasi layanan khusus, jenin-jenis layanan khusus di sekolah serta peran
guru dalam proses administrasi layanan khusus di sekolah.
Secara umum pengertian administrasi adalah segenap proses penataan kerjasama
dari sekelompok orang dengan menggunakan fasilitas dan perlengkapan yang ada untuk
memperlancar dan mengefisienkan pencapaian tujuan dari suatu organisasi. Administrasi
perpustakaan sekolah adalah : “Keseluruhan proses kegiatan yang dilakukan di
perpustakaaan dengan menggunakan fasilitas yang ada untuk memperlancar dan
mempercepat tercapainya tujuan perpustakaan sekolah”.(Rizkita & Afriansyah, 2019)
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Administrasi ketatausahaan ?
2. Bentuk penataan surat?
3. Bentuk penataan arsip ?
4. Pengorganisasian tatausaha?
5. Bentuk stuksur organisasi?
6. Pengertian Administrasi layanan khusus?
7. Jenis jenis layanan khusus?
8. Bagaimana Pengelolaan perpustakaan sekolah?
9. Apa saja Pengelolaan UKS?
10. Bagaimana Pengelolaan kafetaria, warung/ kantin sekolah?

C. Tujuan penulisan
1. Pengertian Administrasi ketatausahaan
2. Bentuk penataan surat
3. Bentuk penataan arsip
4. Pengorganisasian tatausaha
5. Bentuk stuksur organisasi
6. Pengertian Administrasi layanan khusus
7. Jenis jenis layanan khusus
8. Pengelolaan perpustakaan sekolah
9. Pengelolaan UKS
10. Pengelolaan kafetaria, warung/ kantin sekolah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Adminitrasi Ketatausahaan
1. Pengertian adminitrasi ketatausahaan
Bidang lain garapan administrasi pendidikan adalah adminstrasi ketatausahaan.
Bidang ini memiliki peranan penting karena setiap kegiatan mengandung kerjasama
terhadap kegiatan ketatusahaan, termasuk kegiatan organisasi sekolah. Pentingnya
ketatausahaan ini, seperti yang dikemukakan Gie (1998:21) mempunyai peranan
"Melancarkan kehidupan dan perkembangan suatu organisasi dalam keseluruhannya
karena fungsinya sebagai pusat ingatan dan sumber dokumen".
Apakah yang dimaksud dengan ketatausahaan, bagaimanan caranya, apa
perannannya dan apa-apa kegiatan ketatausahaan, diuraikan sebaga berikut. Gie
(1998:16) merumuskan pengertian tata usaha sebagai "Segenap rangkaian aktivitas
menghimpun, mencata, mengolah, mengganda, mengirim dan menyimpan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi". Dalam buku Dasar-dasar
Adminstrasi Pendidikan yang disusun oleh Staf pengajar FIP IKIP Padang (1986:61)
dikemukakan bahwa: "Administrasi ketatausahaan meliputi segenap kegiatan mulai dari
pembuatan, pengolahan, penataan, sampai dengan penyimpanan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi".
2. Penataan Surat
Tata cara persuratan dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmen Dikbud)
Republik Indonesia Nomor:091/U/1995 tentang Pedoman Tata Persuratan dan Kearsipan
di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uraian berikut dikemukakan
berdasarkan urutan uraian yang dikemukakan dalam pedoman tata cara tersebut di atas.
a) Pengertian surat
Menurut Kepmen Dikbud Nomor: 091/U/1995 "Surat adalah suatu sarana
komunikasi yang digunakan untukmenyampaikan informasi tertulis dari suatu pihak
kepihak lain.
b) Jenis surat
Surat menurut jenisnya dibedakan atas 13 jenis yaitu:
1. Surat dinas adalah surat berisihal penting berkenan dengan adminstrasi
pemerintahan dan pembangunan dan dibuat oleh lembaga pemerintahan.
2. Nota dinas adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan oleh bawahan
kepada atasan atau setingkat yang berisikan catatan singkat tentang suatu pokok
persoalan kedinasan.
3. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan atau
bawahan tentang pokok persoalan kedinasan.
4. Surat pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang
berisi penjelasan singkat tentang surat, dokumen, dan atau barang atau bahahan
yang lain yang dikirim.
5. Surat kawat atau telegram adalah surat singkat menggunakan kata-kata biasa dan
atau kata-kta sandi mengenai suatu hal yang perlu cepat diselesaikan atau
disampaikan melalui telegraf.
6. Surat Keputusan adalah surat yang berisi keputusan suatu hal yang ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
7. Surat edaran adalah surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara
pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan atau perintah yang telah
ada.
8. Surat undangan adalah surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri
suatu acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, dapat berbentuk
lembaran (surat) maupun kartu.
9. Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang berwenang
kepada seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan.
10. Surat kuasa adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal yang
diajukan kepada para pegawai atau masyarakat umum.
11. Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertaggungjawaban atas pernyataan tersebut.
12. Surat keterangan adalah surat yang berii keterangan mengenai suatu hal agar
tidak menimbulkan keraguan.
13. Berita acara adalah surat yang berisi laporan tentangsuatu kejadian atau peristiwa
mengenai waktu kejadian, tempat, keterangan dan petunjuk lain sehubungan
dengan kejadian atau peristiwa tersebut.
c) Sifat dan derajat surat
Sifat surat terdiri dari empat yaitu:
1. Surat sangat rahasia adalah surat yang informasinya membutuhkan tingkat
pengamanan yang tinggi karena hubungan erat dengan keamanan dan
keselamatan Negara serta hanya boleh diketahui oleh pejabat yang berhak
menerimanya.
2. Surat rahasia adalah surat yang informasinya membutuhkan pengamana tinggi
karena berhubungan erat dengan keamanan kedinasan dan hanya boleh diketahui
oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk.
3. Surat terbatas adalah surat yang informasinya membtuhkan pengamanan karena
erat hubungan dengan tugas khusus kedinasan dan hanya boleh diketahui oleh
pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk.
4. Surat biasa adalah surat yang tidak memerlukan pengaman khusus.
Derajat surat dikelompokkan atas tiga derajat yaitu:
1. Kilat adalah derajat surat yang isinya harus segera diketahui oleh si penerima
surat dan penyelesaiannya harus dilakukan pada kesempatan pertama.
2. Segera adalah derajat surat yang isinya haru segera diketahui atau ditanggapi
oleh si penerima surat.
3. Biasa adalah derajat surat yang menyampaikan dan penyelesaiannya tidak seperti
kilat dan segera.
3. Penataan Arsip
Arsip adalah dokumen (seperti naskah, buku, foto, microfilm, rekaman suara,
gambar peta, gambar bagan) yang dibuat dan diterima oleh lembaga dalam bentuk dan
corak apapun (asli ataupun duplikat) baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok
dalam rangka pelaksanaan kegiatan lembaga tersebut. Di bawah akan dijelaskan
beberapa hal yang berkenaan dengan penataan arsip.
a) Azas penataan arsip
Azas dalam penataan arsip dikategorikan atas asas-asas sentralisasi, disentralisasi dan
asas gabungan. Asas sentralisasi, yaitu asas penataan arsip yang dipusatkan pada satu
unit kerja. Asas desesntralisasi, yaitu asas penataan arsip pada unit-unit kerja dalam
suatu organisasi. Asas gabungan, yaitu asas penataan arsip yang didasarkan atas
gabungan desentralisasi dan sentralisasi, untuk arsip aktif ditata pada unit-unit
organisasi, sedangkan penataan arsip yang tidak aktif dipusatkan pada satu unit kerja.
b) Sistem penataan arsip
Sistem penataan arsip dapat didasarkan atas masalah, abjad, tanggal, nomor dan
wilayah.
1. sistem penataan berdasarkan masalah (subjek flling system), yaitu penataan arsip
didasarkan atas rncian masalah yang berada pada masalah pokok yang sama
2. system penataan berdasarkan abjad (alphabetic flling system) yaitu penataan
arsip berdasarkan abjad nama orang, bidang, tempat atau nama organisasi
3. Sistem penataan berdasarkan tanggal (chronological filing system) yaitu penataan
arsip yang didasarkan pada tanggal yang tertera pada setiap arsip
4. Sistem penataan berdasarkan nomor (numeric flling system) yaitu penataan arsip
berdasarkan atas urutan nomor/angka
5. Sitem penataan berdasarkan wilayah (geographic flling system) yaitu penataan
arisip berdasarkan wilayah asal surat.
c) Prosedur penataan arsip
Prosedur penataan arsip meliputi:
1. Meneliti arsip yang akan disimpan apakah sudah ada tanda disposisi dari
pimpinan unit kerja yang bersangkutan yang menyatakan bahwa arsip yang
bersangkutan boleh disimpan.
2. Mengelompokkan arsip surat masuk dan arsip surat keluar yang saling
berhubungan dikelompokkan menjadi satu.
3. Meneliti kesesuaian lampiran dengan jumlah yang disebutkan dalam surat.
4. Mengklasifikasikan arsip yang akan disimpan sesuai dengan pola klasifikasi dan
mengisi/mencantumkan kode arsip tersebut.
5. Mengindek arsip dengan cara memberi ciri khas atau tanda suatu arsip atau
dokumen pada ujung kanan bawah surat sebagai petunjuk dan tanda pengenal
(caption) untuk mengetahui tempat dokumen tersebut harus dimasukkan.
6. Menyusun arsip sesuai dengan penyimpanan menurut ola klasifikasi ke dalam
system peralatan tersebut.
d) Peralatan dalam penataan arsip
Peralatan dalam penataan arsip meliputi:
1. Fling cabinet, yaitu lemari yang terdiri atas laci dan biasanya terbuat dari besi
yang dipergunakan untuk menata arsip yang masih aktif.
2. Sekat penunjuk (guide) yaitkode dari alat penunjuk dan pemisah.
3. Tab, yaitu bagian yang menonjol pada sekat penunjuk untuk pencantuman kode
dan masalah dari klasifikasi arsip.
4. Folder, yaitu sejenis map tempat menata arsip di dalam filing cabinet yang
umumnya memiliki tab untuk menulis indeks arsip.
5. Kotak (box) yaitu sejenis tempat menata arsip yang terbuat dari karton.
6. Rak arsip, yaitu sejenis tempat menata arsip yang terbuat dari kayu atau besi yang
gunanya untuk tempat kotak arsip.
4. Pengorganisasian Tata Usaha
Pengorganisasian menurut Handoko (2003) ialah: (1) penentuan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) proses perancangan dan
pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan, (3) penugasan tanggung jawab tertentu, dan (4) pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Di tambahkan pula oleh Handoko (2003) pengorganisasian ialah pengaturan kerja
bersama sumberdaya keuangan, fisik dan manusia dalam organisasi. Pengorganisasian
merupakan penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Sekolah sebagai
UPT wajib dikelola kepala sekolah dengan sebaik-baiknya agar sumber daya yang ada
dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan sekolah yang telah
ditetapkan.
Struktur organisasi bertujuan: (1) membentuk ciri-ciri khas organisasi yang
digunakan untuk mengendalikan orang-orang yang bekerja sama dan sumberdaya
organisasi dalam mencapai tujuan; (2) mengendalikan koordinasi dan motivasi; (3)
mengarahkan perilaku orang-orang dalam berorganisasi; dan (4) merespons pemanfaatan
lingkungan, teknologi, dan sumberdaya manusia; dan mengembangkan organisasi.
5. Bentuk Struktur Organsasi Sekolah
Struktur organisasi SMA sesuai dengan SK mendiknas Nomor 053/U/2001 Tanggal 19
April 2001 adalah sebagai berikut. Struktur organisasi SMA terdiri dari:
a. Kepala sekolah
b. Wakil kepala sekolah
c. Urusan tata usaha sekolah
d. Unit laboratorium
e. Unit perpustakaan
f. Dewan guru
B. Administrasi Layanan Khusus
1. Pengertian Layanan Khusus
Proses pembelajaran memerlukan berbagai fasilitas yang tidak langsung
dipergunakan di kelas. Fasilitas yng dimaksud adalah perpustakaan sekolah. Usaha
Kesehatan sekolah, dan kafetaria/warung/kantin sekolah. Guru memegang pernan
penting dalam adminstrasi fasilitas ini.
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan
proses pembelajaran di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada
pserta didiknya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Ada beberapa jenis layanan khusus, tetapi tiga jenis yang akan dibicarakan pada bagian
ini. Jenis-jenis layanan khusus yang dimaksud adalah perpustakaan sekolah, usaha
kesehatana sekolah dan kafetaria/warung/kantin sekolah.
2. Jenis-jenis Layanan Khusus
a. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
sekolah yang Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung
pada sebuah bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk
mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Ada
beberapa yang jenis perpustakan yang pada dasarnya disesuaikan dengan
jenjang/tingkatan sekolah bersangkutan. Jenis perpustakaan sekolah tersebut
adalah perpustakaan Taman Kanak-kanak, perpustakaan Sekolah Dasar,
perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Semua jenis perpustakaan sekolah
yang disebutkan di atas dikelola berdasrkan tujuan khusus masing-masing jenis
dan jenjang sekolah.
2. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut;
a) pendidikan, yaitu memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk
menambah pengetahuan mencari keterangan-keterangan yang lebih luas dari
pelajaran yang didapatkannya di kelas. Dalam hal ini perpustakaan harus
menyediakan bahan- bahan yang dapat memperkaya materi pelajaran dengan
menyediakan buku-buku, pamlet- pamlet, gambar-gambar, film, slides dan
sebagainya.
b) Fungsi Informasi, yaitu tempat mencari informasi yang berkaitan dengantugs
peserta didik dan guru serta pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik dan guru
tersebut.
c) Fungsi rekreasi, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik dan guru
untuk menikmati bahan yang ada. Bahan yang dimaksud adalah bahan
pustaka yang dapat digunakan untuk menimbulkan susan ayang
menyenangkan seperti majalah, surat kabar, novel, film, kaset- kaset hiuran
dan lain sebagainya. penelitian,
d) Fungsi yaitu menggunakan perpustakaan sebagai jawaban terhadap berbagai
pertanyaan ilmiah.
e) Fungsi penyaluran hobby, perpustakaan sekolah yang baik juga harus dapat
membantu peserta didik untuk mengembangkan kegemarannya. Pada
perpustakaan sekolah harus ada buku- buku tentang berbagai jenis pekerjaan
tangan, misalnya membuat perahu, teknik radio, teknik penganyam, teknik
bercocok tanam dan sebagainya.
f) Fungsi penanamanrasa tanggung jawab, melalui perpustakaan sekolah para
peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab. seperti
Para pelajar dapat diikutsertakan dalam pekerjaan rutin perpustakaan,
membantu penyelenggaraaan peminjaman dan pengemblain buku, mencek
buku-buku yang ada di rak ataupunmembantu peserta didik yang belum
berpengalaman dalam memanfaatkan perpustakaan.
3. Pengelolaan bahan pustaka
Sebelum bahan pustaka dapat dipinjamkan kepada pengunjung bahan tersebut
harus diolah terlebih dahulu. Proses pengelolaan bahan pustaka tersebut melalui
tahap-tahap berikut.
a) Klasifikasi
Mengklasifikasi berarti menggolongkan bahan pustaka menurut subjeknya
(golongan isinya). Sistem klasifikasi yang lazim digunakan di sekolah-
sekolah adalah system klasifikasi Sistem ini disebut persepuluhan Dewey.
Sistem ini persepluhan karena memakai angka-angka perspuluhan untuk
menyatakan cabang-cabang ilmu pengetahuan tertentu.
b) Katalogisasi
Katalogisasi merupakan suatu proses dalam mempersiapkan suatu katalog
atau dalam mempersiapkan data bibliografis yang akan menjadi tajuk pada
suatu katalog. Katalog suatu daftar atau indeks dari buku atau bahan bukan
buku yang merupakanwakil dari buku atau bahan bukan buku itu.
c) Pemberian stempel
Pembeian stempel setiap buku yang baru diterima pihak perpustakaan dapat
dilakukan pada bagian bawah halaman sebelum halaman judul, bagian
belakang halaman judul dan bagian bawah halaman terkhir. Pemberian
stempel ini berguna untuk mencegah hilangnya buku dari perpustakaan.
d) Pemberian nomor buku
Buku tersebut disusun menurut golongan dan nomor buku sehingga
pengunjung mudah menemukan buku yang diperlukan.
4. Peranan guru dalam adminstrasi perpustakaan sekolah
Ada beberapa peranan guru yang terlibat dalam adminstrasi perpustakaan
sekolah. Peran tersebut antara lain:
a) Memperkenalkan kepada siswa dan guru-guru
b) Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan dibeli
c) Mempromosikan perpustakaan baik untuk pemakaian maupun pembinaan.
d) Mengetahui jenis dan menguasai criteria- kriteria umum yang menentukan
baik-buruknya suatu koleksi.
e) Mengusahakan agar peserta didik aktif membantu perkembangan
perpustakaan.
b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Sekolah sebagai suatu system perlu memiliki kehidupan yang mencerminkan
hidup sehat, menjamin adanya proses pembelajaran menciptakan kondisi yang
mendukung tercapainya kemampuan hidup sehat, khususnya bagi para peserta didik.
Serta Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan
peserta didik yang optimal. Usaha kesehatan sekolah tersebut bukan saja menjadi
tanggung jawab peserta didik dan masyarakat tempat sekolah itu berada.
1. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Secara umum tujuan UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan linkungan yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya,
sedangkan tujuan khusus UKS adalah agar peserta didik : a) memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat
serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di
rumahtangga maupun dilingkungan masyarakat, b) sehat dalam arti fisik, mental
maupun social, dan c) memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh
buruk, penyalahgunaan narkotika, obat dan bahan berbahaya, alcohol, rokok dan
sebagainya.
2. Ruang Lingkup Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS yang dikenal dengan
istilah TRIAS UKS, yang meliputi:
a) Pendidikan Kehatan
Pendidikan kesehatan ini dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler dan
kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler dilaksanakan pada jam
pelajaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk tingkat Sekolah
Dasar sampai dengan tingkat Sekolah Menengah Pertama. Sementara
kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa termasuk
waktu libur yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah, dengan tujuan
untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik serta
melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Bentuk kegiatan
ekstra kurikuler ini berupa kerja bakti sosial, perlombaan yang ada
hubungannya dengan kesehatan, Palang Merah Remaja, piket sekolah,
bimbinganhidup sehat dan kegiatan penyuluhan kesehatan.
b) Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat
komprehensif, seperti, kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa
penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan dalam rangka pelayanan
kesehatan. Kegiatan pencegahan (preventif), berupa kegiatan peningkatan
daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan
kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat prose penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat
berfungsi optimal
c) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan dalam rangka
menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin
berlangsungnya proses pembelajaran dan mampu menumbuhkan kesadaran,
kesanggupandan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup
sehat. Kegiatan ini mencakup, kegiatan bina lingkungan fisik dan kegiatan
bina lingkungan mental social sehingga tercipta suasana dan hubungan
kekeluargaan yang akrab dan erat antar sesame warga sekolah.
3. Peranan Guru dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Peranan guru dalam UKS antara lain adalah:
a) memberikan pelajaran pendidikan kesehatan kepada siswa, baik oleh guru
pendidikan jasmani maupun oleh guru kelas,
b) melakukan pemeriksaan rutin terhadap siswa sekali dalam seminggu
c) melakukan pemeriksaan secara berkala sesuai dengan kartu menuju menuju
sehat sekali empat bulan.
c. Kafetaria/warung/kantin sekolah
Kafetaria/warung/kantin sekolah secara tidak langsung mmpunyai kaitan
dengan proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran boleh jadi tidak
berjalan sebagaimana mestinya jika peserta didik lapar dan haus. Oleh sebab itu
keberadaan warung/kantin sekolah merupakan suatu hal yang cukup penting untuk
diperhatikan oleh pihak sekolah.
Kafetaria/warung sekolah tidak harus dikelola oleh pihak sekolah, tetapi tidak
boleh lepas dari perhatian kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah dan guru harus
mengupayakan agar kehadiran kafetaria/warung sekolah tersebut member
sumbangan positif terhadap proses pembelajaran di sekolah.
1) Tujuan kafetaria/warung sekolah
Tujuan pengadaan kafetaria/warung sekolah :
a. Menyediakan tempat belanja makanan yang terjamin kebersihannya dan
makana yang bergizi.
b. Sebagai alat mencegah peseta didik jajan keluar sekolah yang belum tentu
terjamin kebersihan dan nilai gizinya.
c. Sebagai alat pendidikan gizi.
2) Syarat-syarat kafetaria/warung sekolah
Kafetaria/Warung sekolah hendaknya memenuhi syarat-syarat tertentu seperti:
a. Warung hendaknya jauh dari pencemaran seperti WC, sampah dan genangan
air limbah.
b. Makanan yang dijual hendaknya makanan yang bergizi tinggi dan terhindar
dari bahan- bahan kimia yang tidak diizinkan.
c. Ruangan tempat berjualan makanan dan minuman hendaknya bersih, rapi
dan tidak berdebu.
d. Makanan yang dijual diolah secara bersih, tertutup sehingga terhindar dari
lalat, debu dan kotoran lainnya.
e. Piring, gelas, sendok dan alat-alat lainnya dicuci dengan air bersih dengan
memakai sabun dan dikeringkan di atas rak yang bersih
f. Warung hendaknya menyediakan air bersih untuk mencuci tangan serta lap
tangan.
g. Warung hendaknya menyediakan keranjang sampah yang tertutup.
h. Tersedia meja, kursi dan bangku yang dan terawat.
i. Tersedianya saluran air limbah dan tempat penampungan sisa-sisa makanan.
j. Pengelola warung harus sehat, tidak mengidap penyakit menular, rambut,
pakaian, tangan harus bersih.
Guru dan kepala sekolah tidak harus secara langsung terlibat dalam
pengeloaan kafetria /warung sekolah. Keterlibatan guru dan kepala sekolah
terutama dalam mengawasi penyelenggaraan warung sekolah baik dari segi
kebersihan, gizi yang terkandung pada makanan yan dijual serta kemungkinan
dijadikan warung sebagai tempat bersembunyi/berlindung bagi peserta didik
yang terlambat masuk sekolah atau peserta didik yang malas mengikuti mata
pelajaran tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adminstrasi ketatausahaan memiliki peranan penting dalam melancarkan kehidupan
dan perkembangan setiap organisasi. Melalui kegiatan ketatausahaan tersebut dilakukan
kegiatan menghimpun, mencata, mengolah, mengganda, mengirim, dan menyimpan segala
informasi organisasi. Ciri kegiatan ketatausahaan adalah sebagai kegiatan yang bersifat
pelayanan untuk menunjang kegiatan organisasional kegiatan organisasi dengan melibatkan
semua personil organisasi dari tingkat manajer hingga pelaksana operasional baik yang
dilaksanakan di dalam kantor maupun di luar kantor. Pada organisasi sekolah kegiatan,
kegiatan ketatausahaan melibatkan melibatkan staf tata usaha, guru maupun kepala sekolah.
Staf tatusaha menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan semua aktivitas sekolah, guru
menyelenggarakan kegiatan ketetausahaan yang berhubungan dengan kegiatan pengajaran,
dan kepala sekolah melakukan kegiatan ketatausahaan berhubungan dengan pengelolaan
sekolah.
Layanan khusus merupakan suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan
dengan proses pembelajaran di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah
kepada peserta didiknya agar mereka lebih optimalnya dalam menjalankan proses
pembelajaran. Ada berbagai jenis layanan khusus, namun tidak semuanya dibahas dalam
buku ajar ini. Guru tidak harus terlibat secara total dalam adminstrasi layanan khusus. Guru
dan kepala sekolah lebih diutamakan dalam pengawasan untuk semua kegiatan layanan
khusus, bukan pada pengelolaannya. Guru dan kepala sekolah harus melaksanakan
peranannya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
B. Saran
Melalui tulisan ini kiranya, dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita
terhadap administrasi ketata udahan dan layanan khusus yang ada pada sekolah. Diharapkan
bahwa dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk membantu penulis
menjadi lebih baik lagi dalam penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, H.M., 1998. Adminstrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depdikbud. 1995. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 091/U/1995


tentang Pedoman Tata Persuratan dan Kearsipan di Lingkungan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta: Biro Tata Usaha Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Gie. The Liang 1998. Adminstrasi Perkantoran Modern. Yokyakarta: Liberty.

Hoy, Wayne, K., & Miskel, Cecil, G. 2005. Educational Administration Theory, Research, and
Practice. Seventh Edition.New York: McGraw Hill.

Komaruddin. 1993. Manajemen Kantor Teori dan Praktek. Bandung: Trigenda Karya.

Agustine, D. (2003). Keefektifan Manajemen Layanan Khusus Sekolah dan Pengaruhnya


terhadap motivasi dan prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Negeri Se Kota Malang.
(Mm), 1–18.

PUTRI, A. R. (2015). Administrasi dan Supervisi Pendidikan tentang administrasi layanan


khusus. Bagian Administrasi, p. 9. Padang.

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Peserta Didik. Padang.


https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8

Sukmawijaya, E. (2013). MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS SEKOLAH (p. 10). p. 10.


unknown.

Yolanda, R., & Afriansyah, H. (2015). Administrasi Layanan Khusus Peserta Didik (pp. 3–10).
pp. 3–10. padang.

Hendi, Haryadi. (2009). Buku Administrasi Perkantoran Untuk Manager dan Staf.Jakarta :
Erlangga.

Sedianingsih, dkk.(2014).Teori dan praktik Administrasi, (Jakarta:Erlangga) Sukiman, Hartati


dkk.(2010).Administrasi seupervisi Pendidikan, (Yogyakarta:UNY Press)

Anda mungkin juga menyukai