Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MENGANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM

SURAT RESMI

DISIUN OLEH

Kelompok 5:

Siti Muthmainnah (230604001)


Vira Maulina (230604002)
Misliawati (230604006)
Padilah Rosa (230604008)
Pebriko Nainggolan (230604009)
Adriansyah Pratama(230604010)
Nur Ain (230604014)
Fakrul Razi (230604015)

Dosen Pengampu :
Muhammad Taufik Hidayat, S.Pd., M.Pd.

PRODI KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Kami ucapkan puji syukur kepada ALLAH SWT. Yang telah memudahkan penulis
dalam proses pengerjaan makalah yang berjudul “Menganalisis Kesalahan Berbahasa
Dalam Surat Resmi”.

Kami ucapkan juga terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah MKU Bahasa
Indonesia yaitu bapak Muhammad Taufik Hidayat, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan
tugas. kami juga turut mengucapkan terima kasih kepada Teman-teman yang telah
membantu proses pengerjaan makalah ini.

Kami minta maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan kata-kata dalam makalah ini,
Kami juga sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Kami berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran sehingga saya bisa menyempurnakan makalah ini, sehingga
makalah ini bisa berguna untuk orang banyak.

Langsa, 26 Oktober 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

BAB I ...................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ( Adrianyah pratama) ................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................................... 6

ISI ........................................................................................................................................... 6

2.1 Surat ............................................................................................................................. 6

2.2 Fungsi Surat ................................................................................................................ 7

2.3 Syarat Surat yang Baik .............................................................................................. 8

2. 4 Analisis Kesalahan Berbahasa ( Pebriko Nainggolan ) .......................................... 9

3.5 Kesalahan dalam Penulisan Surat Resmi ( Fakrul Razi ) ................................ 10

BAB III ................................................................................................................................. 11

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................ 11

3.1 Kesalahan Penulisan Di Dalam Surat Resmi Pada Penulisan Alamat yang ada
di korp surat, Dan Tanda Baca ( Ukm Pa Material Universitas Samudra) .............. 11

3.2 Kesalahan Penulisan Di Dalam Surat Resmi Pada Penulisan Salam Pembuka,
Dan Alamat Tujuan Surat (Osis Sma Negeri 1 Kepahiang) ....................................... 12

3.3 Kesalahan Di Dalam Surat Resmi Pada Korp Surat, Alamat Tujuan Surat,
Dan Salam Pembuka ...................................................................................................... 14

3.5 Contoh Penulisan Surat Resmi Yang Benar ( Universitas Samudra) .................. 16

ii
BAB IV............................................................................................................................. 18

PENUTUP ....................................................................................................................... 18

4.1 Kesimpulan ( Adriansyah Pratama ) ...................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ( ADRIANSYAH PRATAMA )


Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi, baik dalam ragam lisan maupun
ragam tulis. Bahasa tulis ini tergolong komunikasi yang tidak langsung atau dapat
dikatakan komuniaksi satu arah. Olehnya itu, dalam ragam tulis seseorang
akan memperhatikan kaidah-kaidah bahasa tulis, seperti penggunaan huruf
kapital, tanda baca, diksi, struktur kalimat, kefektifan kalimat, dan yang berkaitan
dengan tata bahasa Indonesia.

Salah satu media komunikasi dalam bentuk tulisan adalah surat. Menurut
Semi pihak yang satu ke pihak yang lain. Informasi itu dapat berupa
pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, sikap, dan lain-nya. Dengan
kata lain, surat merupakan alat komunikasi yang berbentuk tulisan yang
digunakan untuk berbagai keperluan.

Penggunaan surat sebagai alat komunikasi memiliki banyak kelebihan.


Kelebihan surat dibandingkan dengan alat komunikasi lisan, yaitu dapat
mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi karena penulis dapat
menyampaikan maksudnya dengan sejelas-jelasnya, pernyataan yang di atas,
kelebihan surat yang lainnya adalah praktis, efektif, dan ekonomis.

Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu surat
pribadi, surat dinas atau resmi, surat niaga. Surat resmi adlaah surat yang
berisikan maslaah kedinasan atau administrasi pemerintahan. Karena sifatnya
resmi, surat resmi harus ditulis menggunakan bahasa ragam resmi Bahasa ragam
resmi yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Surat resmi menurut Syahroni, (2016) ialah segala komunikasi tertulis yang
menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat resmi merupaka
sarana komunikasi yang digunakan untuk kepentingan resmi baik perseorangan,
instansi maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, surat
pemberitahuan dan surat panggilan. Dengan demikian, surat resmi adalah sarana

4
komunikasi tulis yang dalam penulisannya terdapat suatu aturan yang harus
diperhatikan. Dalam penulisan surat resmi harus benar-benar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa surat harus bersifat jelas,
singkat, logis, sopan dan menarik. Widiyastuti, (2013) mengemukakan bahwa
bahasa yang digunakan dalam surat dinas/resmi biasanya tidak sama dengan
bahasa yang digunakan pada surat-surat yang tidak resmi atau surat pribadi.

Demikian halnya, dalam menulis surat dinas, tentu juga harus memperhatikan
kaidah penulisan dan tidak boleh menggunakan bahasa sehari-hari atau bahasa
tidak baku. Dalam menulis surat resmi, bahwa ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, yaitu (1) kata yang cermat, (2) ungkapan idiomatik, dan (3)
ungkapan bersinonim. Di samping itu juga, ketika menulis surat dinas sudah
semestinya seseorang harus memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Penggunaan kata baku dan pematuhan kaidah penulisan pada
PUEBI tersebut, sehingga banyak surat dinas (resmi), baik lembaga pemerintahan
maupun perseorangan terkadang ditemui adanya kesalahan. Kesalahan-kesalahan
yang sering dijumpai dalam surat dinas di antarnya kesalahan penggunaan kata,
ejaan, diksi, dan kesalahan pemakaian kalimat efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Surat?
2. apa saja fungsi Surat?
3. Bagaimana syarat suatu surat itu baik?
4. Bagaimana analisis kesalahan berbahasa?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui tentang pengertian surat
2. Agar mengetahui fungsi dari surat
3. Agar mengetahui syarat suatu surat itu baik
4. Agar mengetahui tentang analisis kesalahan berbahasa

5
BAB II

ISI

2.1 Surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan
ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan berita. Dalam menyusun surat
harus dipertimbangkan baik-baik susunan kalimat, pilihan kata beserta artinya, dan
perangkat ejaan serta situasi, karena semua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
penyampaian maksud.

surat merupakan salah satu sarana atau media komunikasi yang bertujuan
untuk menyampaikan informasi secara tertulis yang dilakukan oleh satu pihak kepada
pihak yang lain. Oleh karena itu surat yang ditulis haruslah mengikuti aturan dan
bentuk tertentu terutama dalam penulisan surat resmi/surat dinas.

Surat merupakan alat komunikasi tulis yang digunakan untuk menyampaiakan


pesan atau maksud tertentu kepada orang lain. Isi surat dapat berupa pemberitahuan,
undangan, izin, atau yang lainnya. Selain surat pribadi, ada juga surat dinas yang
digunakan sebuah lembaga kepada lembaga lain untuk menyampaikan pesan.

Surat juga merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu maksud secara


tertulis dari pihak yang satu ke pihak yang lain. Atau dapat pula dikatakan bahwa
surat menyurat merupakan satu kegiatan berbaha sayang dilakukan dengan
komunikasi tertulis. Pihak-pihak yang tersangkut dalam kegiatan itu dapat berupa
perseorangan atau badan (organisasi), sedangkan yang terlibat dalam kegitan ini
adalah tiga unsur: penulis, isi surat, dan pembaca/penerima surat.

Dalam penulisan surat biasanya terdapat kelemahan umum yaitu berupa:

1. Susunan surat kacau atau ruwet

2. Susunan kalimat tidak lengkap, bertele-tele, berbelit-belit.

3. Kata-kata kalimat tidak lengkap, tidak jelas, dan terpotong-potong

4. Salah penggunaan tanda baca.

6
5. Ejaan banyak yang salah, tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan.

6. Pemakaian istilah asing yang tidak perlu, atau penciptaan istilah yang tidak
mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah dalam bahasa Indonesia.

7. Tata bahasa tidak teratur, pemakaian huruf besar yang tidak tepat dan
penulisan kata depan yang salah.

8. Pengungkapan gagasan terlalu ceroboh, kurang sopan atau terlalu memuji.

9. Penyusunan dan pengetikan alamat (objek surat) tidak tepat atau kurang
cermat, begitu pula pada sampul.

Dari uraian kelemahan surat di atas, ada beberapa kesalahan yang bersifat
umum dalam surat-menyurat. Kesalahan ini kadang-kadang tidak dianggap
merupakan sebuah kesalahan karena sudah umum digunakan. Sementara ada
kebiasaan beberapa penulis surat yang meniru-niru redaksi atau model sebuah surat
yang sudah ada,sementara surat yang ditiru adalah surat yang salah. Kesalahan umum
yang paling sering terjadi adalah kesalahan ejaan dan kesalahan struktur bahasa.

2.2 Fungsi Surat


Surat yang baik ialah surat yang mudah dimengerti dan dipahami isi dan tujuan
surat itu sendiri karena dalam surat terdapat beberapa berbagai fungsi diantaranya
sebagai berikut :

1. Wakil penulis atau pengirim surat. Di sini surat berperan sebagai pembawa
misi atau pesan penulis (pembuat) surat

2. Bukti tertulis otentik, hitam di atas putih, yang mempunyai kekuatan buku,
SSmisalnya kuitansi, bukti tanda terima, faktur, surat perjanjian, dan
sebagainya

3. Pedoman untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Dengan adanya surat


menyurat dan kearsipan serta data-data, sebuah organisasi atau badan usaha
dapat bertindak lebih lanjut berdasarkan pengalaman-pengalaman
sebelumnya.

4. Alat pengingat. Dengan adanya arsip, sesuatu yang lupa tentang kegiatan
masa lalu dapat di lihat dan di tinjau Kembali

7
5. Alat untuk memperpendek jarak, penghematan tenaga dan waktu

Macam-macam surat yang disebutkan di atas memiliki fungsi yang berbeda


antara satu dengan yang lain. Namun secara umum, fungsi surat dapat disederhanakan
menjadi beberapa poin. Mulai untuk sarana komunikasi, media penyimpanan, alat
bukti tertulis, bentuk kerja sama, hingga pedoman kerja.

Fungsi utama surat adalah sebagai alat komunikasi tulis. Karena tertulis, surat dapat
pula berfungsi sebagai

1. Tanda bukti tertulis

2. Alat pengingat

3. Pedoman untuk bertindak

4. Keterangan keamanan

5. Tanda bukti tertulis

6. Alat pengingat

7. Pedoman untuk bertindak

8. Keterangan Keamanan

9. Duta / Wakil organisasi

10. Dokumen historis dari suatu kegiatan

2.3 Syarat Surat yang Baik


Surat sebagai sarana komunikasi tertulis, dalam penggunaan surat sebaiknya
menggunakan bentuk yang menarik, tidak terlalu panjang, serta memakai bahasa
yang jelas, padat, adab (etika dalam persuratan), dan takzim. Bahasa surat tidak
terlalu panjang karena surat yang Panjang dan berbunga-bunga akan menjemukan.
Sebaliknya, surat yang singkat merupakan suatu keuntungan. Kemudian, bahasa surat
dikatakan jelas jika maksudnya mudah ditangkap dan unsur-unsur gramatikal, seperti
subjek dan predikat dinyatakan secara tegas, serta tanda-tanda baca dipergunakan
dengan tepat.

Bahasa surat dinas dikatakan padat jika langsung mengungkapkan pokok


pikiran yang ingin disampaikan tanpa basa-basi dan tanpa berbunga-bunga. Bahasa
surat dinas dikatakan adab jika pernyataan yang dikemukakan itu sopan dan simpatik,

8
tidak menyinggung perasaan si penerima. Selain itu, surat harus bersih, dan tidak
kotor.

Pada hakikatnya, menyusun surat sama dengan menyusun sebuah karangan.


Oleh sebab itu, ketentuan-ketentuan dalam menyusun surat sama dengan ketentuan-
ketentuan dalam mengarang. Ketentuan-ketentuan itu meliputi penggunaan kalimat
efektif, pemenggalan kata, pilihan kata, tanda baca, dan penggunaan ejaan yang tepat

syarat surat yang baik adalah sebagai berikut:

1. Bentuk surat harus sesuai dengan isi.

2. Bahasa yang digunakan tidak boleh kasar atau tidak menyinggung perasaan
dan tetap menjaga sopan santun.

3. Kalimat dalam surat harus memenuhi kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia


yang benar.

4. Isi surat tidak bertele-tele bahasa yang efisien, efektif dan lugas tetapi sopan,
jauh lebih mudah dipahami dan lebih mengesankan.

5. Surat ditulis dalam bentuk yang menarik dan tersusun sesuai dengan
peraturan, untuk itu penulis harus memahami berbagai bentuk surat yang
digunakan.

6. Penggunaan singkatan kata yang umum dipakai dalam surat menyurat.

7. Penggunaan tanda baca dan huruf besar pada tempatnya.

8. Menarik wujud dan fisiknya (mutu kertas, bentuk surat, ketikan, dsb).

2. 4 Analisis Kesalahan Berbahasa ( PEBRIKO NAINGGOLAN )


Analisis kesalahan berbahasa merupakan salah satu cara mengetahui seberapa
jauh kemampuan seseorang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Berkaitan dengan ini, menjelaskan bahwa analisis kesalahan berbahasa adalah salah
satu cara untuk menjawab bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Kesalahan berbahasa merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau
tulisan. Kesalahan tersebut merupakan bagianbagian konversasi atau komposisi yang
menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dan performasi bahasa orang
dewasa.

9
Selanjutnya, ada tiga tipe penyimpangan berbahasa, yaitu error, mistake, dan lapse.
Ketiga tipe itu akan terurai seperti berikut :

1. Error (Kesalahan), merupakan penyimpangan berbahasa secara sistematis dan


terus-menerus sebagai akibat belum dikuasainya kaidah kaidah atau
normanorma bahasa target

2. Mistake (Kekeliruan), terjadi ketika seorang tidak secara konsisten melakukan


penyimpanagn dalam berbahasa. Kadang-kadang pembelajar dapat
mempergunakan kaidah/ norma yang benar tetapi kadang-kadang mereka
membuat kekeliruan dengan mempergunakan kaidah/ norma dan
bentukbentuk yang keliru.

3. Lapse (Selip Lidah) diartikan sebagai bentuk penyimpangan yang diakibatkan


karena kurang konsentrasi, rendahnya daya ingat atau sebab-sebab lain yang
dapat terjadi kapan saja dan pada siapa pun.

3.5 Kesalahan dalam Penulisan Surat Resmi ( FAKRUL RAZI )


Kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai dalam surat dinas di antarnya
kesalahan penggunaan kata, ejaan, diksi, dan kesalahan pemakaian kalimat efektif.

Terdapat beberapa contoh kesalahan penulisan yang sering terjadi di surat resmi yaitu
sebagai berikut :

1. Kesalahan pada pemakaian kata baku ditemukan kesalahan penulisan salam


pembuka dan salam penutup, serta penulisan kata insya Allah

2. Kesalahan pemakaian ejaan ditemukan adanya ketidaktepatan pemakaian


huruf, penulisan huruf, dan pemakaian tanda baca. Pada pemakaian huruf
ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital, huruf miring, dan tebal.
Kesalahan penulisan huruf kapital yang ditemukan meliputi kesalahan
penulisan huruf kapital pada nama diri, kesalahan penulisan pada nama hari,
kesalahan penulisan huruf kapital pada konjungsi. Pada penulisan huruf
ditemukan kesalahan penulisan imbuhan dan penulisan huruf tebal.
Padapemakaian tanda baca ditemukan kesalahan pemakaian tanda titik, tanda
koma, garis miring, tanda hubung.

10
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kesalahan Penulisan Di Dalam Surat Resmi Pada Penulisan


Alamat yang ada di korp surat, Dan Tanda Baca ( Ukm Pa Material
Universitas Samudra)

11
Kesalahan pertama yang ada dalam surat ini terletak pada penulisan “jalan” di bagian di kop
surat. Seharusnya, penulisan “jalan” tidak boleh disingkat menjadi “jl” atau “jln”(kesalahan
pada alamat). Kesalahan kedua terletak pada tulisan “ALLAH S.W.T” seharusnya penulisan
“SWT” tidak harus memakai titik di setiap hurufnya hanya dibagian akhir saja. Kesalah ketiga
terletak pada tulisan “ UKM PA-MATERIAL , pada”. Penulisan tanda koma pada kalimat
tersebut, seharusnya sebelum tanda koma tidak boleh ada spasi( kesalahan pada tanda
baca). ( SITI MUTHMAINNAH )

3.2 Kesalahan Penulisan Di Dalam Surat Resmi Pada Penulisan


Salam Pembuka, Dan Alamat Tujuan Surat (Osis Sma Negeri 1
Kepahiang)
kesalahan pertama yang ada dalam surat ini terletak pada penulisan “assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh” seharusnya penulisan “ assalamu’alaikum” dalam surat
sudah beralih ke “assalamualaikum” sebagaimana yang dikatakan H. Mahyudi Noor, S.Ag.,
M.M. Kepala seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan
Selatan. Menurutnya PUEBI sudah diberlakukan mulai tahun 2016, tapi masih banyak yang
belum menyesuaikannya. “Diantaranya, ketika menulis surat, ada kalimat Assalamu’alaikum
Wr.Wb. dalam PUEBI penulisan itu berubah menjadi Assalamualaikum w.w. tidak ada lagi
koma diatas pada kalimat Assalamualaikum,”(kesalahan pada salam pembuka). Kesalahan
kedua pada peulisan “Kepada Yth” sebaiknya jika telah menuliskan “Yth” maka tidak perlu
lagi menuliskan “kepada”( kesalahan pada alamat tujuan surat).( VIRA MAULINA )

12
13
3.3 Kesalahan Di Dalam Surat Resmi Pada Korp Surat, Alamat
Tujuan Surat, Dan Salam Pembuka

kesalahan pertama yang ada di dalam surat ini terletak pada bagian korp surat.
Dalam penulisan surat resmi terdapat beberapa bagian yaitu korp atau kepala surat
yang tersusun secara lengkap meliputi logo,nama instansi, alamat, nomor telepon,email,
dan website resmi. Sedangkan dalam surat ini tidak memiliki logo (kesalahan pada korp
surat). Kesalahan yang kedua yang ada dalam surat ini terletak pada penulisan
“assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” seharusnya penulisan “
assalamu’alaikum” dalam surat sudah beralih ke “assalamualaikum” sebagaimana yang
dikatakan H. Mahyudi Noor, S.Ag., M.M. Kepala seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag
Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Menurutnya PUEBI sudah diberlakukan

14
mulai tahun 2016, tapi masih banyak yang belum menyesuaikannya. “Diantaranya,
ketika menulis surat, ada kalimat Assalamu’alaikum Wr.Wb. dalam PUEBI penulisan itu
berubah menjadi Assalamualaikum w.w. tidak ada lagi koma diatas pada kalimat
Assalamualaikum,”(kesalahan pada salam pembuka). Kesalahan ketiga pada peulisan
“Kepada Yth” sebaiknya jika telah menuliskan “Yth” maka tidak perlu lagi menuliskan
“kepada”( kesalahan pada alamat tujuan surat). ( MISLIAWATI )

3.4 Kesalahan Di Dalam Surat Resmi Pada Tanda Tangan


(pemerintah kabupaten purbalingga)

15
kesalahan dalam surat ini adalah karena tidak adanya tanda tangan. Tanda tangan
merupakan salah satu komponen surat resmi yang bersifat wajib karena keaslian sebuah
surat resmi perlu dipertanggungjawabkan oleh pengirim surat agar informasi yang
disampaikannya adalah benar adanya. Untuk surat-surat resmi di indonesia, tanda tangan di
dalam surat biasnya juga dilengkapi dengan cap atau stempel instansinya sebagai penanda
keresmian. ( PADILAH ROSA )

3.5 Contoh Penulisan Surat Resmi Yang Benar ( Universitas


Samudra)

1. penulisan “jalan” pada korp surat tidak disingkat menjadi “jl” atau “jln”

16
2. adanya logo di bagian korp atau kepala surat
3. pada penulisan “ Kepada Yth” apabila di dalam surat telah menuliskan “Yth”
tidak perlu lagi menuliskan kata “ kepada” sebaliknya juga begitu
4. Adanya kolom untuk tanda tangan ( NUR AIN )

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan ( ADRIANSYAH PRATAMA )


Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan
kepada pihak lain untuk menyampaikan berita. Dalam menyusun surat harus
dipertimbangkan baik-baik susunan kalimat, pilihan kata beserta artinya, dan perangkat
ejaan serta situasi, karena semua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
penyampaian maksud.

Macam-macam surat yang disebutkan di atas memiliki fungsi yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Namun secara umum, fungsi surat dapat disederhanakan menjadi
beberapa poin. Mulai untuk sarana komunikasi, media penyimpanan, alat bukti tertulis,
bentuk kerja sama, hingga pedoman kerja.

Kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai dalam surat dinas di antarnya kesalahan


penggunaan kata, ejaan, diksi, dan kesalahan pemakaian kalimat efektif. Kesalahan pada
pemakaian kata baku ditemukan kesalahan penulisan salam pembuka dan salam
penutup, serta penulisan kata insya Allah. Kesalahan pemakaian ejaan ditemukan
adanya ketidaktepatan pemakaian huruf, penulisan huruf, dan pemakaian tanda baca.
Pada pemakaian huruf ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital, huruf miring, dan
tebal. Kesalahan penulisan huruf kapital yang ditemukan meliputi kesalahan penulisan
huruf kapital pada nama diri, kesalahan penulisan pada nama hari, kesalahan penulisan
huruf kapital pada konjungsi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Purwandari, H. S., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2014). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
INDONESIA PADA SURAT DINAS KANTOR KEPALA DESA JLADRI. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 478-489.

Roffi, A. (2014). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM SURAT RESMI PADA
BIDANG SINTAKSIS SISWA KELAS VIII MTSN LUBUK BUAYA KOTA PADANG. 1-14.

saadi, M. l. (2022). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT RESMI DI KANTOR


NEGERI ADMINISTRATIF TANAH RATA KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU
TENGAH. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora, 28-37.

Suraya, Hafid, A., & Marzuki, I. (2021). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SURAT
RESMI HIMPUNAN MAHASISWA PRODI (HMP) FKIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH SORONG. Jurnal Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, 24-44.

Yikwa, P., Saddhono, k., & Suryanto, E. (2019). KESALAHAN PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA
DALAM SURAT RESMI TULISAN SISWA SMA YPK TABERNAKEL NABIRE. BASASTRA
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya.

https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2015-1-1-88201-311409062-bab1-30072015112737.pdf

http://repository.iainbengkulu.ac.id/7860/1/skripsi%20witri%20sunarti%20%281711290029
%29.pdf

https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/747/6/BAB%20III.pdf

https://bakri.uma.ac.id/syarat-dan-jenis-jenis-
surat/#:~:text=Menurut%20Ramelan%20(2005)%2C%20syarat,tata%20bahasa%20Indonesia
%20yang%20benar.

http://dedi.staff.umy.ac.id/analisis-kesalahan-berbahasa/

19

Anda mungkin juga menyukai