SURAT RESMI
DISIUN OLEH
Kelompok 5:
Dosen Pengampu :
Muhammad Taufik Hidayat, S.Pd., M.Pd.
PRODI KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
2023
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur kepada ALLAH SWT. Yang telah memudahkan penulis
dalam proses pengerjaan makalah yang berjudul “Menganalisis Kesalahan Berbahasa
Dalam Surat Resmi”.
Kami ucapkan juga terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah MKU Bahasa
Indonesia yaitu bapak Muhammad Taufik Hidayat, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan
tugas. kami juga turut mengucapkan terima kasih kepada Teman-teman yang telah
membantu proses pengerjaan makalah ini.
Kami minta maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan kata-kata dalam makalah ini,
Kami juga sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Kami berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran sehingga saya bisa menyempurnakan makalah ini, sehingga
makalah ini bisa berguna untuk orang banyak.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
BAB I ...................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
BAB II .................................................................................................................................... 6
ISI ........................................................................................................................................... 6
3.1 Kesalahan Penulisan Di Dalam Surat Resmi Pada Penulisan Alamat yang ada
di korp surat, Dan Tanda Baca ( Ukm Pa Material Universitas Samudra) .............. 11
3.2 Kesalahan Penulisan Di Dalam Surat Resmi Pada Penulisan Salam Pembuka,
Dan Alamat Tujuan Surat (Osis Sma Negeri 1 Kepahiang) ....................................... 12
3.3 Kesalahan Di Dalam Surat Resmi Pada Korp Surat, Alamat Tujuan Surat,
Dan Salam Pembuka ...................................................................................................... 14
3.5 Contoh Penulisan Surat Resmi Yang Benar ( Universitas Samudra) .................. 16
ii
BAB IV............................................................................................................................. 18
PENUTUP ....................................................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu media komunikasi dalam bentuk tulisan adalah surat. Menurut
Semi pihak yang satu ke pihak yang lain. Informasi itu dapat berupa
pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, sikap, dan lain-nya. Dengan
kata lain, surat merupakan alat komunikasi yang berbentuk tulisan yang
digunakan untuk berbagai keperluan.
Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu surat
pribadi, surat dinas atau resmi, surat niaga. Surat resmi adlaah surat yang
berisikan maslaah kedinasan atau administrasi pemerintahan. Karena sifatnya
resmi, surat resmi harus ditulis menggunakan bahasa ragam resmi Bahasa ragam
resmi yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Surat resmi menurut Syahroni, (2016) ialah segala komunikasi tertulis yang
menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat resmi merupaka
sarana komunikasi yang digunakan untuk kepentingan resmi baik perseorangan,
instansi maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, surat
pemberitahuan dan surat panggilan. Dengan demikian, surat resmi adalah sarana
4
komunikasi tulis yang dalam penulisannya terdapat suatu aturan yang harus
diperhatikan. Dalam penulisan surat resmi harus benar-benar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa surat harus bersifat jelas,
singkat, logis, sopan dan menarik. Widiyastuti, (2013) mengemukakan bahwa
bahasa yang digunakan dalam surat dinas/resmi biasanya tidak sama dengan
bahasa yang digunakan pada surat-surat yang tidak resmi atau surat pribadi.
Demikian halnya, dalam menulis surat dinas, tentu juga harus memperhatikan
kaidah penulisan dan tidak boleh menggunakan bahasa sehari-hari atau bahasa
tidak baku. Dalam menulis surat resmi, bahwa ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, yaitu (1) kata yang cermat, (2) ungkapan idiomatik, dan (3)
ungkapan bersinonim. Di samping itu juga, ketika menulis surat dinas sudah
semestinya seseorang harus memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Penggunaan kata baku dan pematuhan kaidah penulisan pada
PUEBI tersebut, sehingga banyak surat dinas (resmi), baik lembaga pemerintahan
maupun perseorangan terkadang ditemui adanya kesalahan. Kesalahan-kesalahan
yang sering dijumpai dalam surat dinas di antarnya kesalahan penggunaan kata,
ejaan, diksi, dan kesalahan pemakaian kalimat efektif.
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui tentang pengertian surat
2. Agar mengetahui fungsi dari surat
3. Agar mengetahui syarat suatu surat itu baik
4. Agar mengetahui tentang analisis kesalahan berbahasa
5
BAB II
ISI
2.1 Surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan
ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan berita. Dalam menyusun surat
harus dipertimbangkan baik-baik susunan kalimat, pilihan kata beserta artinya, dan
perangkat ejaan serta situasi, karena semua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
penyampaian maksud.
surat merupakan salah satu sarana atau media komunikasi yang bertujuan
untuk menyampaikan informasi secara tertulis yang dilakukan oleh satu pihak kepada
pihak yang lain. Oleh karena itu surat yang ditulis haruslah mengikuti aturan dan
bentuk tertentu terutama dalam penulisan surat resmi/surat dinas.
6
5. Ejaan banyak yang salah, tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan.
6. Pemakaian istilah asing yang tidak perlu, atau penciptaan istilah yang tidak
mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah dalam bahasa Indonesia.
7. Tata bahasa tidak teratur, pemakaian huruf besar yang tidak tepat dan
penulisan kata depan yang salah.
9. Penyusunan dan pengetikan alamat (objek surat) tidak tepat atau kurang
cermat, begitu pula pada sampul.
Dari uraian kelemahan surat di atas, ada beberapa kesalahan yang bersifat
umum dalam surat-menyurat. Kesalahan ini kadang-kadang tidak dianggap
merupakan sebuah kesalahan karena sudah umum digunakan. Sementara ada
kebiasaan beberapa penulis surat yang meniru-niru redaksi atau model sebuah surat
yang sudah ada,sementara surat yang ditiru adalah surat yang salah. Kesalahan umum
yang paling sering terjadi adalah kesalahan ejaan dan kesalahan struktur bahasa.
1. Wakil penulis atau pengirim surat. Di sini surat berperan sebagai pembawa
misi atau pesan penulis (pembuat) surat
2. Bukti tertulis otentik, hitam di atas putih, yang mempunyai kekuatan buku,
SSmisalnya kuitansi, bukti tanda terima, faktur, surat perjanjian, dan
sebagainya
4. Alat pengingat. Dengan adanya arsip, sesuatu yang lupa tentang kegiatan
masa lalu dapat di lihat dan di tinjau Kembali
7
5. Alat untuk memperpendek jarak, penghematan tenaga dan waktu
Fungsi utama surat adalah sebagai alat komunikasi tulis. Karena tertulis, surat dapat
pula berfungsi sebagai
2. Alat pengingat
4. Keterangan keamanan
6. Alat pengingat
8. Keterangan Keamanan
8
tidak menyinggung perasaan si penerima. Selain itu, surat harus bersih, dan tidak
kotor.
2. Bahasa yang digunakan tidak boleh kasar atau tidak menyinggung perasaan
dan tetap menjaga sopan santun.
4. Isi surat tidak bertele-tele bahasa yang efisien, efektif dan lugas tetapi sopan,
jauh lebih mudah dipahami dan lebih mengesankan.
5. Surat ditulis dalam bentuk yang menarik dan tersusun sesuai dengan
peraturan, untuk itu penulis harus memahami berbagai bentuk surat yang
digunakan.
8. Menarik wujud dan fisiknya (mutu kertas, bentuk surat, ketikan, dsb).
9
Selanjutnya, ada tiga tipe penyimpangan berbahasa, yaitu error, mistake, dan lapse.
Ketiga tipe itu akan terurai seperti berikut :
Terdapat beberapa contoh kesalahan penulisan yang sering terjadi di surat resmi yaitu
sebagai berikut :
10
BAB III
11
Kesalahan pertama yang ada dalam surat ini terletak pada penulisan “jalan” di bagian di kop
surat. Seharusnya, penulisan “jalan” tidak boleh disingkat menjadi “jl” atau “jln”(kesalahan
pada alamat). Kesalahan kedua terletak pada tulisan “ALLAH S.W.T” seharusnya penulisan
“SWT” tidak harus memakai titik di setiap hurufnya hanya dibagian akhir saja. Kesalah ketiga
terletak pada tulisan “ UKM PA-MATERIAL , pada”. Penulisan tanda koma pada kalimat
tersebut, seharusnya sebelum tanda koma tidak boleh ada spasi( kesalahan pada tanda
baca). ( SITI MUTHMAINNAH )
12
13
3.3 Kesalahan Di Dalam Surat Resmi Pada Korp Surat, Alamat
Tujuan Surat, Dan Salam Pembuka
kesalahan pertama yang ada di dalam surat ini terletak pada bagian korp surat.
Dalam penulisan surat resmi terdapat beberapa bagian yaitu korp atau kepala surat
yang tersusun secara lengkap meliputi logo,nama instansi, alamat, nomor telepon,email,
dan website resmi. Sedangkan dalam surat ini tidak memiliki logo (kesalahan pada korp
surat). Kesalahan yang kedua yang ada dalam surat ini terletak pada penulisan
“assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” seharusnya penulisan “
assalamu’alaikum” dalam surat sudah beralih ke “assalamualaikum” sebagaimana yang
dikatakan H. Mahyudi Noor, S.Ag., M.M. Kepala seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag
Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Menurutnya PUEBI sudah diberlakukan
14
mulai tahun 2016, tapi masih banyak yang belum menyesuaikannya. “Diantaranya,
ketika menulis surat, ada kalimat Assalamu’alaikum Wr.Wb. dalam PUEBI penulisan itu
berubah menjadi Assalamualaikum w.w. tidak ada lagi koma diatas pada kalimat
Assalamualaikum,”(kesalahan pada salam pembuka). Kesalahan ketiga pada peulisan
“Kepada Yth” sebaiknya jika telah menuliskan “Yth” maka tidak perlu lagi menuliskan
“kepada”( kesalahan pada alamat tujuan surat). ( MISLIAWATI )
15
kesalahan dalam surat ini adalah karena tidak adanya tanda tangan. Tanda tangan
merupakan salah satu komponen surat resmi yang bersifat wajib karena keaslian sebuah
surat resmi perlu dipertanggungjawabkan oleh pengirim surat agar informasi yang
disampaikannya adalah benar adanya. Untuk surat-surat resmi di indonesia, tanda tangan di
dalam surat biasnya juga dilengkapi dengan cap atau stempel instansinya sebagai penanda
keresmian. ( PADILAH ROSA )
1. penulisan “jalan” pada korp surat tidak disingkat menjadi “jl” atau “jln”
16
2. adanya logo di bagian korp atau kepala surat
3. pada penulisan “ Kepada Yth” apabila di dalam surat telah menuliskan “Yth”
tidak perlu lagi menuliskan kata “ kepada” sebaliknya juga begitu
4. Adanya kolom untuk tanda tangan ( NUR AIN )
17
BAB IV
PENUTUP
Macam-macam surat yang disebutkan di atas memiliki fungsi yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Namun secara umum, fungsi surat dapat disederhanakan menjadi
beberapa poin. Mulai untuk sarana komunikasi, media penyimpanan, alat bukti tertulis,
bentuk kerja sama, hingga pedoman kerja.
18
DAFTAR PUSTAKA
Purwandari, H. S., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2014). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
INDONESIA PADA SURAT DINAS KANTOR KEPALA DESA JLADRI. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 478-489.
Roffi, A. (2014). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM SURAT RESMI PADA
BIDANG SINTAKSIS SISWA KELAS VIII MTSN LUBUK BUAYA KOTA PADANG. 1-14.
Suraya, Hafid, A., & Marzuki, I. (2021). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SURAT
RESMI HIMPUNAN MAHASISWA PRODI (HMP) FKIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH SORONG. Jurnal Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, 24-44.
Yikwa, P., Saddhono, k., & Suryanto, E. (2019). KESALAHAN PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA
DALAM SURAT RESMI TULISAN SISWA SMA YPK TABERNAKEL NABIRE. BASASTRA
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya.
https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2015-1-1-88201-311409062-bab1-30072015112737.pdf
http://repository.iainbengkulu.ac.id/7860/1/skripsi%20witri%20sunarti%20%281711290029
%29.pdf
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/747/6/BAB%20III.pdf
https://bakri.uma.ac.id/syarat-dan-jenis-jenis-
surat/#:~:text=Menurut%20Ramelan%20(2005)%2C%20syarat,tata%20bahasa%20Indonesia
%20yang%20benar.
http://dedi.staff.umy.ac.id/analisis-kesalahan-berbahasa/
19