Dosen Pengampu:
M. Afiv Toni Saragih, S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh:
Tuan Rizal Somba Hasibuan 2209020172
Thito Angga Darma 2209020001
Elisabeth Br Pasaribu 2209020270
Fauzan Habib 2209020103
Edi Syahputra 2209020044
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya pemyusum dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen M.Afiv Toni Saragih,S.Pd.,M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalan penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 KUTIPAN
Menurut Bernandus, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa
diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya.
Menurut Wasty, kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain
sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan di samping
dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai
upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip
itu.
Secara umum, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis. Di dalam kutipan terdapat
dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
A. Kutipan Langsung
Menurut Rameli kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam
susunan aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang persis seperti kata-kata
yang digunakan dalam bahan asli.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 KUTIPAN
Menurut Bernandus, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa
diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya.
Menurut Wasty, kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain
sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan di samping
dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai
upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip
itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil
perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan
plagiat-plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.
Secara umum, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis. Di dalam kutipan terdapat
dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
a. Kutipan Langsung
Menurut Rameli kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam
susunan aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang persis seperti kata-kata
yang digunakan dalam bahan asli.
b. Kutipan Tidak Langsung
Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud
penulis dengan kata – katanya sendiri.
3
Baik kutipan maupun daftar pustaka memiliki sistem penulisan dan penyusunan
yang sudah ditentukan. Kutipan dan daftar pustaka juga memiliki fungsi yang tentunya
bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KUTIPAN
3.1.1 Pengertian Kutipan
Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi,
rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain sendiri yang telah terdokumentasi,
serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan. Atau
kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak
atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi,
pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita
harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut.
3.1.2 Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya:
• Untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut
• Sebagai landasan teori.
• Penguat pendapat penulis.
• Penjelasan suatu uraian.
• Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
• Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
• Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
• Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
• Meningkatkan estetika penulisan.
• Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan
buktibukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan
pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks
atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya
dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya:
1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
5
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
3.1.3 Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan
sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang
harus diterapkan dalam mengutip, yaitu:
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi
suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang
pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
• Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
• Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberitanda: [. . ..] atau [sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun
tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka
kata-kata tambahan itu harus dicetak lain -tebal, miring, atau renggang- dan
diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah
dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
6
3.1.4 Kutipan
3.1.4.1 Kutipan Langsung
Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi
kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan
sama sekali. Dengan kata lain kutipan langsung adalah pinjaman pendapat
dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi
kalimat dari sumber teks asli. Kutipan langsung terdiri dari kutipan langsung
pendek dan kutipan langsung panjang.
Cara penulisannya sebagai berikut:
a. Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga
baris atau kurang dari baris ketikan:
• Diketik seperti ketikan teks.
• Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
• Jarak antar baris kutipan dua spasi.
• Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan setengah spasi
ke atas, atau langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam
tandakurungditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis, Tahun: Halaman).
b. Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih
dari empat baris (empat baris ke atas):
• Jarak antar baris kutipan satu spasi.
• Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru,
maka baris pertama kutipandimasukkan lagi 5-7 ketukan.
• Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2.5 spasi.
• Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
• Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa
bagian kalimat pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
• Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
• Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
• Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada
bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang
satu baris.
7
• Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi
bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan.
Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis
bawah oleh pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu
kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol
(sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.
8
• Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.
Kutipan tidak langsung terdiri dari kutipan tidak langsung pendek dan kutipan
tidak langsung panjang. Adapun cara penulisannya adalah:
• Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang terdiri
dari tiga atau kurang.
• Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan tidak langsung yang
panjangnya lebih dari tiga baris (empat baris ke atas)
Cara menyadur kutipan tidak langsung ada dua macam:
1. Meringkas, yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang
panjang dalam bentuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk
mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata, memudahkan
pemahaman naskahh asli dan memperkuat pembuktian.
Contoh:
.............
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi
keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau
melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf,1983:3).
.............
2. Cara ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan
urutan,tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan
yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan. Contoh: ..............
Seperti dikatakan oleh Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya
Tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
...............
9
3.1.4.3 Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu
singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
10
3.1.5 Plagiarisme
Dalam KBBI, plagiarisme adalah tindakan penjiplakan yang melanggar hak
cipta. Plagiarisme adalah tindakan yang tidak menyebutkan sumber kutipan dalam
mengutip.
Sumber kutipan perlu dicantumkan pada kutipan tersebut, karena:
a. Untuk memberikan penghargaan kepada penulis yang diambil kutipan
tulisannya.
Ada delapan hal yang dianggap sebagai tindakan plagiat, sebagaimana diambil dari
Booth (1995) dan Gibaldi (1999).
1. mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
2. mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
3. mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
4. mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
5. menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usuknya,
6. menyalin (mengutip langsung) bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya dan tanpa membubuhkan tanda petik, meringkas
dengan cara memotong teks tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa
membubuhkan tanda petik,
7. meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya, dan
8. meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
11
Hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme:
1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas.
3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas
bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
3.1.6 Tujuan Penggunaan Kutipan
a. Memperlihatkan kepada pembaca, materi yang digunakan.
b. Mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan.
c. Menunjukkan bagian atau aspek topik tertentu yang akan dibahas.
d. Mencegah penggunaan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).
3.1.7 Sistem Dokumentasi
Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis:
a. menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas,
b. menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain,
c. meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
d. menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
e. menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum, dan
f. merujuk pada bagian lain pada teks.
14
3.2.5 Jenis-jenis Daftar Pustaka
• Kelompok Textbook
a. Penulis perorangan
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c. Buku yang ditulis atau dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan
• Kelompok Jurnal
a. Artikel yang disusun oleh penulis
b. Artikel yang disusun oleh lembaga
c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar atau konferensi atau
simposium
• Kelompok disertasi atau tesis
• Kelompok makalah atau informasi dari Internet.
15
• Kelompok disertasi/tesis: nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan
(kota), universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
17
j.Rujukan dari Koran tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanggal, dan bulan ditulis setelah
nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tanda
kutip serta diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Kompas, 3 April 2022. “Perubahan Strategi Ekonomi Indonesia”. Halaman 3
k. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit
tanpa pengarang oleh penerbit.
Judul atau nama dokumen ditulis dibagian awal dengan huruf miring, diikuti
tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya.
l.Rujukan dari Ensiklopedi
Dimulai dengan nama artikel, nama ensiklopedi, tahun, volume dan halaman.
Contoh:
“Rhetoric”. Encyclopaedia Britanica. 1970. Vol. XIX. Hal.257-260. m.
Rujukan Berupa Karya Terjemahaman
Nama pengarang asli ditulis paling depan diikuti tahun penerbitan, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan
nama penerbit terjemahan.
Luxemberg, Jan van. et.al. 1963. Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Dick
Hartoko. Jakarta: Gramedia.
Wellek, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani
Budianta. Jakarta: Gramedia.
m. Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul,
judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan huruf miring diikuti dengan
pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat
perguruan tinggi dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Hulquist, M. 1985. The Adverb just in American English usage. Master’s thesis,
Applied linguistics, University of California, Los Angeles.
Wahyuningdyah, R.Y. 1996. Analisis Faktor-faktor Motivasi dan Hubungannya
dengan Produktifitas Tenaga Kerja Akademik Kopertis Wilayah V.. Tesis tidak
Diterbitkan. Yogjakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada.
n. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau
Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun. Judul makalah
ditulis cetak tegak dengan diberi tanda kutip, kemudian diikuti pernyataan
“makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat
penyeleng-garaan, serta tanggal.
18
Contoh:
Wahab, Abdul. 2002. “Komet Api Sakodam” Makalah yang disajikan dalam
acara Sastrawan Bicara Mahasiswa Membaca yang diselenggarakan Fakultas
Sastra Universitas Negeri Malang tanggal 2 September 2002
Pawley, A., and Syder F. (1976). “The One Clause a Time Hypothesis”.
Makalah disampaikan pada Kongres Masyarakat Linguistik New Zealand
Pertama, Auckland tanggal 5-7 Juni 1976
p. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturutturut
tahun, judul karya (dihuruf miring), keterangan Online dan diakhiri dengan
alamat sumber rujukan dengan keterangan Online di dalam kurung disertai
dengan keterangan kapan diakses diantara tanda kurung.
Contoh:
Hermawan,SriSutyoko“PesonaSainsdalamFiksi” (Online)
http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0103/11/seni/peso18.htm.
(diakses 4 Maret 2002)
q. Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturutturut
tahun, judul artikel dengan tanda kutip, nama jurnal dengan huruf miring,
volume dan nomor, keterangan Online dalam tanda kurung dan diakhiri dengan
ala-mat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses di
antara tanda kurung.
Contoh:
Miall, D.S. 1995. “Anticipating and Feeling in Literary Response a
Neuropsychological Perspektive”. Poetics. 23, 275-298
(Online) http://www.hu.mtu.edu/reader/online/20/allen20.html (diakses
November 2022)
r. Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturutturut
tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dihuruf miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online) dan diakhiri dengan alamat e-
mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (Online). (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22
November 1995)
s. Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim jika ada dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail
pengirim), diikuti secara berturut-turut tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan
(dihuruf miring), keterangan Online dalam tanda kurung, nama yang dikirim
disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh: Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web
Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket,
laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk
lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.
Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan
sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para
pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu,
baru nama depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul
buku diberi tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda
titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka
sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian.
Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
4.2 Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh)
hal, diantaranya:
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris
berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.
20
DAFTAR PUSTAKA
22
23