Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2

Muhammad Rifqi Fauzan

Muhammad Salsa R S

Muhammad Yusup

Siti Salsa Antik Maretna

AKADEMI KEPERAWATAN CIANJUR TAHUN 2019


JL. Pasir Gede Raya No.19, bojongherang, Kec.Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
43281
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
kutipan dan sistem rujukan.

Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjunan alam Nabi Muhammad
SAW kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya sampai akhir zaman. Kami ucapkan
terimakasih kepada bapak Asep Suryadin, S.Kep.,Ners.,M.Pd yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari
itu, kami memahamj bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun semi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat untuk perkembangan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Cianjur, 25 September 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Kutipan......................................................................................................................
2.1.1 Pengertian Kutipan.........................................................................................
2.1.2 Fungsi Kutipan................................................................................................
2.1.3 Jenis Kutipan...................................................................................................
2.1.4 Cara Membuat Kutipan.................................................................................
2.2 Sistem Rujukan........................................................................................................
2.2.1 Pengertian Rujukan........................................................................................
2.2.2 Fungsi Rujukan...............................................................................................
2.2.3 Jenis Rujukan..................................................................................................
2.2.4 Syarat Membuat Rujukan..............................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui berbagai macam makalah. Dan makalah sendiri
sangat erat kaitannya dengan pemberian kutipan dan daftar isi yang menjadi sarana penghubung
sebuah makalah di lingkungan masyarakat. Hal ini menjadi masalah yang sangat penting dikarenakan
dalam sistem pendidikan di indonesia terutama sistem perkuliahan memiliki banyak pengaruh sebagai
keterangan penting dalam sebuah makalah.
Kutipan dan daftar pustaka itu sendiri merupakan suatu pembuktian yang berfungsi untuk
menunjukkan sebuah kualitas dari suatu makalah dan untuk menunjukkan sumber-sumber yang
berhubungan dengan isi yang terkandung dalam makalah yang dimaksud. Dan yang lebih utama
menjadi sarana penghubung bagi para pembaca dengan menggunakan pengertian yang lebih ilmiah
untuk mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan sistem rujukan. Kutipan
dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam sebuah penulisan bahasa terutama dalam
pembuatan karya ilmiah.  Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu bentuk pengabdian
seseorangkepada keabadian perubahan. Melalui tulisan karyailmiah, seseorang sedang
menginformasikan ide, argumentasi ataupun temuan dari hasil kegiatan ilmiahkepada pembaca.
Dengan membaca tulisan karya ilmiah, pembaca memperolehsejumlah informasi untuk
diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari. Untukitu, penulisan karya ilmiah mempunyai fungsi
transformasi dan kreasi ilmiahuntuk merubah perilaku individu maupun masyarakat.
Sangat beralasan apabila penulisan karya ilmiah dipandang sulit, selain kesulitan dari aspek isi
yang harus dituliskan, kesulitan lain berkaitan dengan aspek proses penulisan. Dalam proses penulisan
karya ilmiah, penulis harus memiliki kiat-kiat atau strategi meracik isi tulisan dalam norma -norma
kaidah kebahasaan serta mekanisme psikofisik untuk mengendalikan produktivitas yang kontekstual :
oleh karena itu, isi karya ilmiah dipengaruhi juga keterampilan penulis dalam meracik bahasa tulis
melalui proses pengendalian psikofisik sesuai dengan konteks.
Poerwodarminta (2003:619) mengemukakan bahwa kutipan diartikan, “pengambilalihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam
tulisan sendiri:” merujuk pada arti tersebut, maka kutipan merupakan produk dari kegiatan mengutip.
Produk tersebut merupakan hasil dari pengambilalihan karya orang lain untuk ilustrasi atau
memperkokoh argumen penulis. Pengambilalihan tersebut harus dilakukan berdasarkan norma
penulisan yang berlaku. Apabila pengutipan dilakukan diluar norma yang berlaku, maka pengutipan
tersebut dipandang sebagai plagiat. Oleh karena itu, seorang penulis harus memenuhi norma
pengutipan yang berlaku sehingga tidak dipandang sebagai plagiat.

1.2 Rumusan Masalah


 Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah kajian tentang kutipan dalam penulisan Bahasa Indonesia?
2.      Bagaimanakah kajian tentang sistem rujukan dalam penulisan Bahasa Indonesia?
3.      Apakah fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah?

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Untuk mengkaji tentang kutipan dalam penulisan Bahasa Indonesia?
2.      Untuk mengkaji tentang sistem rujukan dalam penulisan Bahasa Indonesia?
3.      Untuk mengetahui fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kutipan
2.1.1 Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran,
surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti
TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum
menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang
tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut.
Menurut pendapat Wasty (1994:33) kutipan merupakan sebuah pengambilan konsep atau
pendapat dari orang lain sebagaimana yang tertulis dalam karya tulisnya. Kutipan di samping
dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya
penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.
            Dari berbagai perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang
diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis.
2.1.2 Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :

 Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi


 Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat
 Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana
 Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan
 Mencegah pengulangan penulisan data pustaka
 Meningkatkan estetika penulisan
 Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan
naskah yang terkait dengan data pustaka

2.1.3 Jenis Kutipan

        A. Kutipan Langsung


Menurut Rameli Kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya
tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang dikutip harus direproduksi tepat seperti apa
adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda baca dan sebaginya. Sebaiknya kutipan langsung
intensitasnya tidak melebihi 30% dari seluruh kutipan yang ada. Menurut Hariwijaya kutipan
langsung adalah kutipan yang persis seperti kata-kata yang digunakan dalam bahan asli.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kutipan langsung adalah suatu
pernyataan atau pendapat yang digali dari sumber lain dengan tidak mengubah apapun yang ada atau
apa adanya. Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
(1)   Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari empat baris ditulis tanpa tanda petik,
dan diketik dengan jarak satu spasi, dimulai dengan tiga spasi dari tepi kiri.
(2)   Kutipan langsung pendek
      Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang tidak lebih dari empat baris dapat digabungkan
atau dirangkai dengan kalimat yang ada dalam satu paragraf atau alinea, tanpa mengganggu penuturan
yang sedangditulis.Model lain adalah mempergunakan tanda petik (quotation mark) di antara bagian
yang dikutip.
Contoh kutipan Langsung:
Menurut Patilima (2013:4), mahasiswa dianjurkan sejak awal untuk menentukan metode seperti
penelitian apa yang akan digunakan pada penelitian skripsi, tesis, dan disertasi. Mahasiswa perlu
memasukkan pandangan yang luas dalam suatu penelitian, yaitu suatu pandangan yang mendukung
asumsi ontologis, epistimologis, aksiologis, dan metodologis kualitatif dan kuantitatif. . .
B. Kutipan Tidak Langsung
Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis
dengan kata – katanya sendiri. Yang dikutip adalah pokok – pokok pikiran, atau ringkasan dan
kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri. walaupun yang dikutip
berasal dari bahasa asing, namun tetap dinyatakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Contoh Kutipan Tidak Langsung:
Tombol navigasi adalah sebuah tombol yang digunakan oleh para pembaca blog untuk mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan dari sebuah blog². Dengan adanya tombol navigasi, pembaca dapat
mencari topik yang ingin mereka baca tanpa perlu membuka satu per satu halaman sebuah blog.
2.1.4 Cara Membuat Kutipan

   Dalam mengutip harus diperhatikan prinsip-prinsip mengutip, termasuk menyebutkan


sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya
dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus
diterapkan dalam mengutip, yaitu :
a.    Agar tulisan tersusun menjadi satu himpunan, penulis hendaknya tidak terlalu banyak mengutip.
b.    Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca
dapat menyesuaikan kutipan dengan sumber aslinya.
c.    Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
d.   Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
e.    Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
f.     Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak
menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau
[ sic].       
g.    Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis
terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain –
tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain
itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :           
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’         
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:       
·         Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.
·         Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.  

2.2 Sistem Rujukan


2.2.1 Pengertian Sistem Rujukan
Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah, yaitu
sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang penulis untuk menyatakan
sesuatu dalam karya tulisannya. 
2.2.2 Fungsi Sistem Rujukan
Di dalam penulisan karya tulis ilmiah terkadang penulis memerlukan beberapa kutipan yang
perlu dibahas, ditelaah, dikritik, dan dipertentangkan atau diperkuat. Kutipan itu bisa berbentuk
pendapat, konsep, atau hasil penelitian. Namun demikian, sebaiknya penulis mengutip kalau
diperlukan saja supaya tulisan itu tidak dipenuhi dengan banyak kutipan. Di samping itu, seorang
penulis harus mampu mempertanggungjawabkan ketelitian dan kecermatan kutipan yang diambil,
khususnya kutipan tidak langsung.
      Gagasan yang dituangkan penulis dalam sebuah karya tulis ilmiah perlu dibedakan antara
gagasan orisinal penulis dengan gagasan penulis lain yang dijadikan rujukan. Ini perlu dilakukan agar
terhindar dari kesan bahwa penulis menganggap pendapat, konsep, dan hasil penelitian yang
dirujuknya itu sebagai miliknya.
Oleh sebab itu, fungsi kutipan dalam tulisan ilmiah itu antara lain: (1) sebagai landasan
teori, (2) penjelas pembahasan, dan (3) pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh penulis lain
(Akhadiyah dkk., 1997: 182). Selain itu, fungsi kutipan dalam tulisan antara lain: (1) untuk
menunjukkan kepada pembaca  sumber informasi  bagi pernyataan ilmiah pada tulisan yang dibuat
penulis; (2) untuk memenuhi kode etik  yang berlaku sebagai penghargaan atas tulisan pakar, tempat
memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke dalam teks; dan (3)
untuk rujukan silang, yaitu untuk menunjukkan bagian/ halaman mana yang dibahas sama pada
tulisan tersebut. Sedangkan rujukan berguna untuk memberikan daftar referensi yang digunakan
dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada pembaca dan memudahkan pembaca untuk mencari
sumber informasi dalam daftar rujukan.  
2.2.3 Jenis-jenis Rujukan
 Ada dua sistem pendokumentasian sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan kita,
yaitu:
1.      Sistem catatan (note-bibliography)
     Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes) atau catatan
belakang (end notes) atau langsung dalam daftar pustaka (blibiography). Cara ini direkomendasikan
oleh The University of Chicago Press dan dikenal dengan sebutan format Chicago.
   Jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk pada sumber yang sama,
digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin untuk merujuk sumber pertama. Singkatan itu
ialah
a.       Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti ‘pada tempat yang sama’.
Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu langsung pada karya yang disebut dalam
perujukan nomor sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama, tidak perlu dicantumkan nomor
halaman.
b.      Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang berarti ‘pada karya yang
telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama  yang
berasal dari buku namun diselingi perujukan lain. Teknik penulisannya: nama belakang penulis,
diikuti oleh op.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan
pertama.
c.       Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang berarti ‘pada tempat yang
telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama  yang
berasal dari artikel dalam majalah, ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi perujukan lain. Oleh
karena hanya merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat kabar (atau opus ‘karya’), artikel
dirujuk dengan locus yang berarti ‘tempat’.  Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti
oleh loc.cit., diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
2.      Sistem langsung (parenthetical-reference) yang menempatkan informasi mengenai sumber
dalam tanda kurung dan diletakkan (a) langsung pada bagian yang dikutip, (b) pada daftar kutipan
(list of work cited), atau (c) pada daftar pustaka.
Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua format yang akan diuraikan dalam
modul ini, yakni format MLA(The Modern Language Association) danformat APA(American
Psychological Association). Kedua format itu adalah format yang umum ditemukan dalam bidang
ilmu humaniora. Akan tetapi, sebenarnya, ada berbagai format daftar pustaka yang berlaku di
selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar pustaka untuk bidang ilmu biologi, kedokteran,
hukum, dan lain-lain.
2.2.4 Syarat Membuat Rujukan
Perujukan dilakukan dengan menggunakan dan tahun di antara tanda kurung. Jika dua
penulis, perujukan dilakukan dengan carar menyebut nama akhir kedua penulis. Jika penilisnya lebih
dari  dua orang penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama penulis pertama dari penulis
tersebut, kemudian diikuti dengan dkk (dan kawan-kawan) atau et al. (et alili).  Pilih salah satu, yang
penting konsiste dalam satu karya ilmiah. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan
dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama
Koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya.
Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda, dicantumkan dalam satu
tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Cara Merujuk Kutipan Langsung

Kutipan kurang dari 40 kata


Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulisa di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian
yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama
penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di
dalam tanda kurung. Perhatikan contoh berikut!
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:

 Suharto (1995:124) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan kemajuan belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:

 Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi
dengan kemajuan belajar” (Suharto, 1995:124).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)
Contoh:
Simpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan makin banyak ‘campur tangan’
pimpinan perusahaan makin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Sutomo,
2000:600)    Kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa
tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak spasi
tunggal. Nomor halaman juga ditulis.

Contoh:

Smith (1990:276) menarik kesimpulan berikut:


The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared when behaviors were
studies in this manner. Furthermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs
were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo
effect.Jika dalam kutipan terdapat paragraph baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri
garis teks kutipan.Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata yang dibuang
diganti dengan tiga titik.

Contoh:
“Semua  pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah … diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).
Apabila ada kalimat uang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau
bagian tubu lain …. Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang
bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).
Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis
tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kuripan dapat disebut terpadu dalam
teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman
disebutkan. Perhatikan contoh berikut!
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga baik daripada mahasiswa tahun
keempat.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.
Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (salimin, 1990:13).
Cara Menulis Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip
baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip,
tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung
maupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar rujukan itu disusun menurut abjad nama-nama
pengarang atau lembaga yang menerbitkannya, baik ke bawah maupun ke kanan. Jadi, Daftar Rujukan
tidak diberi nomor urut 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, atau diberi huruf a, b, c, d, e, dan seterusnya. Jika
nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan itu tidak ada, penyusunan Daftar Rujukan
didasarkan pada judul pustaka acuan tersebut.
Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan itu secara berturut-turut meliputi (1) nama
penulis, ditulis dengan urutan: anama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2)
tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisanya lebih dari
daru, cara penulisan namanya sama dengan penulis utama.
Nama penulis yang terdiri atas dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal
singkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah, diakhiri dengan titik. Jika
sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semuaa nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar
rujukan.
SATU PENULIS

 Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta: UI Press,


2000.
 Sukadji, S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian. Jakarta: UI Press.
DUA PENULIS

 Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:


Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.
 Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V. (1997). Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah.Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
TIGA PENULIS
 Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.
 Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H. (1989).Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
LEBIH DARI TIGA PENULIS

 Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1993.
 Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1993.
 Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
 Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.

Rujukan dari Buku


Nama penulis, baik penulis Indonesa maupun bukan, dimulai dengan nama belakang (diketik
lengkap), diikuti nama depan (sebaiknya diketik singkatan nama depannya) yang diakhiri dengan
tanda titik (.).
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf
miring (italic) atau diberi garis bawahi, dengan huruf capital pada setiap awal kata, kecuali kata
hubung atau kata tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan titik dua (:).
Contoh:

 Robert, H. R. 1981. Food Safety. Canada: A Wiley-Interscience Publication.


 Hodgson, E. dan P. E. Levi. 1997. A Textbook of Modern Toxy-cology. (2 ^nd ed).
Singapore: MeGraw- Hill Company Inc.
 Hasibuan, M.S.P. 1996. Organisasi dan Motivasi. Cet. Pertama. Jakarta: Bumi Aksara.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam
tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti dengan lambing huruf a, b, c dan seterusnya, yang
urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:

 Cornet, L. dan K. Weeks. 1995a. Career Ladder Plans:Trends and Emerging Issues-1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
 Cornet, L. dan K. Weeks. 1995b. Planning  Career Ladder:Lessons from the States. Atlanta,
GA: Career Ladder Clearinghouse.
Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Penulisannya seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu
maupun lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:

 Letheridge, S. dan C.R. Cannon (Ed.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a
Second Languange. New York: Praeger.
Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel tanpa
miring atau diapit tanda kutip (“…”) tanpa cetak miring (italic). Nama editor ditulis seperti menulis
nama biasa, diberi keterangan (Ed.) baik untuk satu editor maupun lebih. Judul buku kumpulannya
ditulis dengan huruf miring (italic), dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:

 Hartley, J.T., J.O. Harker, dan D.A. Walsh. 1980. “Contemporary Issues anda New Directions
in Adult Development of Learning and Memory”. Dalam L.W.Poon (Ed.), Aging in the
1980s: Psychological Issues  (hlm. 239-252). Washington, D.C.: American Psychological
Association.
 Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.),
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidanga Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang:
HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Rujukan dari Artikel dalam Jurnal

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun dan judul tanpa miring atau artikel
diapit tanda kutip, dan huruf capital pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring
atau garis bawah, dan huruf awal dari setiap katanya dengan huruf capital kecuali kata tugas. Bagian
akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman
dari B. 1999. “Kotroversi Isu Minyak Tropis”. SAIN-TEKS, 6(2): 49-50.

 Dwiloka, B. 2003. Cholesteremic Effects of Several Kinda of Eggs. The Indonesian Journal
of Community Nutrition and Family Studies. 27(2):48-57.
 Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengapdosian Inovasi. Forum
Penelitian, 1(1):33-47.
   
Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
Penulisannya dalam daftar tujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak,
ditambah dengan penyebutan CD-ROM-nya dalam kurung.
Contoh:

 Krashen, S., M. Long, dan R. Scarcella. 1997. “Age, Rate and Eventual Attanitment in
Second Language Acquisition”. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly
Digital, 1997).
 Krashen, S., M. Long, dan R. Scarcella. 1997. Age, Rate and Eventual Attanitment in Second
Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital,
1997).
Rujukan dari Artikel dalam Majalan atau Koran

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul
artikel tanpa miring atau diapit tanda kutip, dan huruf kapital pada setiap huruf awal kata, kecuali kata
tugas atau kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata,
dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:

 Dwiloka, B. 1995. “Menyimak Rahasia Baru Lipida Ikan Bagi Gizi Manusia”. Info Pangan
dan Gizi Jawa Tengah, 5(2): 16-23.
 Dwiloka, B. 7 Juli 1987. Kulit Ternak, lezat dan Bergizi Tinggi. Suara Karya, hlm. 12.
 Gardner, H. 13 November 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Post, hlm. 6.
Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama Koran ditulis pada bagian awal , tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama Koran,
kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:

 Kompas. 18 Maret 2005. Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal, hlm. 41.
Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbittkan oleh Suatu Penerbit Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti oleh tahun
penerbitan, kota penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:

 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. 2004. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
    Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut

Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul
karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab
atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:

 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Bandung: Yrama Widya.

Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karaya asli, judul terjemahan,
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Jika
tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahu

 . dan G.J. Miller. 1990. Kimia da Entoksikologi Pencemaran. Terjemahan oleh Y. Koestoer.
1995. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
 Ary, D., J.C. Jacobs, dan A. Razaviech. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan,
Terjemhan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
   Rujukan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penuli ditulis paling depan, diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi, tesis, atau disertasi diketik huruf miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi
tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:

 itayaningrum, C.W.2004. Efek Perebusan 30 Menit dengan Daun Kumis Kucing terhadap
Penurunan Kandungan Logam Berat dalam Hati dan Usus Sapi yang digembalakan di TPA
Jatibarang, Semarang. Skripsi tidak dipublikasikan.. Semarang: Fakultas Peternakan,
Universitas Diponegoro.

Siswokartono, S.W.E. 2000. Artisapasi dalam Pelestarian Asset Budaya: Korelasi Antara
Pengetahuan Sejarah Kebudayaan, Sikap terhadap Kebudayaan, dan Minat Siswa SMU
Negeri di Semarang Terhadap Wisata Budaya (1999). Jalarta: Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Jakarta. Disertasi tidak dipublikasikan.
  Rujukan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah diapit tanda kutip,
kemudian diikuti dengan pernyataan “Makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:

 Dwiloka, B. 2003. “Menulis Karya Ilmiah”. Makalah Disajikan dalam Penataran dan
Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Stikubank Semarang. Semarang. 2
Agustus.
 Dwiloka, B. 2003. “Metodologi Penelitian, Sebuah Pengantar”. Makalah Disajikan dalam
Lokakarya Metodologi Penelitian Bagi Dosen-Dosen Senior STIE Surakarta. Surakrta, 13
Juni.
Rujukan dari Internet Berupa Karya Individu

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut tahun, judul
karya tersebut (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri
dengan alamat sumber rujukan tersebut dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:


Abadi, C.J. 2002. “Kumis Kucing”, (online), (http://www.chang.jaya-abadi.com.jamu-
jawa04htm/, diakses 12 Desember 2003).
 Hitchock, S., L. Carr, dan W. Hall. 1996. “A Survey of STM Online Journals, 1990-95:The
Calm Before The Storm”, (online),
(http://journl.ecs.soton.ac.uk/survey/survy.html, diakses 12 Juni 1996).
Rujukan dari Internet Berupa artikel dari Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan catak, diikuti secara berturut-turut tahun, judul
artikel, nama jurnal (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume dan
nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses,
di antara tanda kurung.
Contoh :
 Griffith, A.I. 1995. “Coodinating Family and School: Mothering for Schooling”. Education
Policy Analysis Archive, (online), Vol. 3, No. 1, (Http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12
Februari 1997)
Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara beruru-turut oleh tanggal,
bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (diapit tanda kutip) dengan diberi keterangan
dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan
keteranga kapan diakses, diantara tanda kurung.
Con

 , D. 20 November 1995. “Summary of Citing Internet Sites”. NETTRAIN Discussion List,


(online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995).
Rujukan dari Internet Berupa E-Mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim),
diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bukan, tahun, topic isi bahan (diapit tanda kutip), nama yang
dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh :

 Naga, Dali S. (ikip-jk@indo.net.id). 1 Oktober 1997. “Artikel untuk  JIP”. E-mail Kepada Ali
Saukah (jipsi@mlg.ywcn.or.id)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
1.      Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan sebagian data berupa kalimat baik tulisan
maupun lisan dari pendapat orang lain baik langsung maupun tidak langsung untuk dijadikan sebagai
acuan dan pendukung sebuah karya. 
2.      Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data informasi atau sumber untuk
menunjukkan darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau
dipertanggungjawabkan.
3.      Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai landasan teori,
memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar halaman yang telah disesuaikan dengan daftar
referensi sebagai pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

https://omdompetaub.wordpress.com/2014/01/04/kutipan-dan-sistem-rujukan-dalam-karya-
ilmiah/
https://www.gurupendidikan.co.id/kutipan/
https://www.asikbelajar.com/cara-merujuk-dan-menulis-daftar-rujukan-pada-penulisan-karya-
ilmiah/
https://dosenbahasa.com/contoh-kutipan-langsung-dan-tidak-langsung
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsyad, dan Sakura M. Ridwan. (1993).Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
 
Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
 
Soemanto, Wasty. (1994). Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah).Bumi Aksara.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai