PENULISAN ILMIAH
DISUSUN OLEH :
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
Jln. Rawa Buntu No. 10 BSD City – Serpong 15318
Website : www.stikesbanten.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa karena
yang mengrahmatkan dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini tidak lupa kami
ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada teman – teman, kerabat,
dan semua pihak yang telah memberikan bimbingan arahan dan bantuannya
sehingga tugas makalah ini dapat terselsaikan. Apapun tujuan utama atas
penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penulisan
Ilmiah. Kami menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
untuk mengendalikan produktivitas yang kontekstual : oleh karena itu,
isi karya ilmiah dipengaruhi juga keterampilan penulis dalam meracik
bahasa tulis melalui proses pengendalian psikofisik sesuai dengan
konteks.
2
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Sistem catatan (note-bibliography)
Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk
catatan kaki (footnotes) atau catatan belakang (end notes) atau
langsung dalam daftar pustaka (blibiography). Cara ini
direkomendasikan oleh The University of Chicago Press dan
dikenal dengan sebutan format Chicago.
Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah
halaman, menurut S. Natusion dan M. Thomas catatan kaki atau
footnotes ialah catatan pada kaki halaman kegunaanya untuk
menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran fakta-
fakta atau ikhtisar. Footnotes dapat juga berisi komentar
mengenai suatu hal yang dikemukakan didalam teks.
Informasi tambahan pada sistem catatan digunakan apabila
penulis memandang perlu menjelaskan sebuah istilah,
menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan
informasikan adanya sumber lain yang membahas kasus yang
sama. Tujuan informasi tambahan ini adalah agar pembaca
mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah atau
bagian dari uraian tersebut. Bentuk footnotes
Dalam footnotes harus dicantumkan nama pengarang, nama
penerbit, tempat dan tahun penerbitan, halaman-halaman yang
dikutip atau yang berkenanaandengan teks.
1. Kegunaan footnotes seperti pada:
1) Buku
2) Majalah
3) Surat kabar
4) Karangan yang tidak diterbitkan, seperti tesis, disertasi
5) Interviu, dll
2. Mempersingkat footnotes
5
Footnotes atau catatan kaki tak usah selalu ditulis
selengkapnya. Kalau suatu sumber telah pernah disebut dengan
lengkap, yakni pada pertama kalinya, maka footnotes itu
selanjutnya dapat dipersingkat dengan mempergunakan
singkatan: ibid., Op. Cit, dan Loc. Cit.
a. Pemakaian Ibid
Ibid, kependekan dari ibidem, = “pada tempat yang
sama” dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber
yang sama dengan yang langsung mendahuluinya, dengan
tidak disela oleh sumber lain. Dalam hal ini boleh dipakai
ibid, walaupun di antara kedua kutipan itu terdapat beberapa
halaman.
Ibid tidak boleh dipakai, kalau diantara sumber itu
terdapat sumber yang lain. Dalam hal ini dipakai Op. Cit.,
dan Loc. Cit.,
b. Pemakaian Op. Cit.
Op. Cit. kependekan dari Opere Citato artinya “dalam
karangan yang telah disebut”, dipakai untuk menunjuk
kepada suatu buku yang disebut sebelumnya dengan lengkap
pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber-sumber
lain.
Jadi yang dicantumkan nama pengarang, Op. Cit., (diberi
bergaris) dan nomor halaman. Kalau dari seorang pengarang
telah disebut dua macam buku atau lebih, maka harus
ditambahkan nama buku utuk menghindari kekeliruan.
c. Pemakaian Loc. Cit
Loc. Cit, kependekan dari Loco Citato artinya “pada
tempat yang telah disebut” digunakan kalau kita menunjuk
kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah
disebut. Jadi yang dicantumkan; nama akhir pengarang, Loc.
6
Cit, (diberi bergaris). Nomor halaman yang perlu diberikan,
sebab dengan sendirinya sama dengan halaman dalam buku
yang telah disebut sebelumnya.
1. Satu penulis :
7
2. Dua penulis :
3. Tiga penulis :
8
Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for Writers of
Research Papers. (Ed. ke-5). New York: The Modern
Language Association of America.
1. Nama penulis,
9
2.3.2. Syarat Penulis Daftar Pustaka
3. Judul buku dicetak miring atau digaris bawahi pada setiap kata,
jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
Contoh :
10
Tjokoprawiro, A. 1994. Diabetes Mellitus : Klasifikasi, Diagnosis,
dan Dasar Terapi, Edisi kedua. PT Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.
Contoh:
Contoh :
11
Ardoni. 2005. Teknologi Informasi : Kesiapan Pustakawan
Memanfaatkannya. (Abstrak). Program Studi Ilmu Informasi
Perpustakaan dan Kearsipan Universitas Negeri Padang.
Contoh:
Contoh :
12
Ahmad, Syaifudin. 2015. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Membuat Makalah. tipspendidikan.site/2015/04/hal-hal-yang-perlu-
diperhatikan-dalam.html. Diakses 14 April 2015.
Nama penulis, diikuti tahun pada sampul, judul tugas akhir/ skripsi/
tesis atau disertasi, pernyataan tugas akhir/ skripsi/ tesis atau
disertasi, pernyataan tidak diterbitkan, nama fakultas, nama
perguruan tinggi, nama kota tempat perguruan tinggi.
Contoh :
13
7. Pustaka berupa Undang Undang/ Peratiran Pemerintah/
Keputusan Presiden
Contoh :
Contoh :
14
Contoh :
Contoh :
Ellis, J.R., Nowlis, E.A. & Bens, P.M. (1996). Modules for basic
nursing skills. (six edition). Philadelphia: Lipicont-Reven Publisher
15
Kozier, B., Erb., & Oliver, R. (2004), Fundamental of nursing;
consept, process and practice, (fourth edition) California: Addison-
Wesley Publishing CO
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18