Anda di halaman 1dari 4

Nama : Della Fathul Zanah

NIM : 170110016

RESUME SISTEM PEMBAYARAN ASURANSI

1. Pengertian Sistem Pembayaran INA CBGs

Pembayaran pelayanan kesehatan adalah suatu upaya pemberian


imbalan atas jasa yang telah diterima. Pemberian imbalan ini dapat
dilakukan dengan langsung maupun melalui “pihak ketiga”.
Sistem pembayaran INA CBG ( Indonesia Case Base Groups)
merupakan salah satu sistem pembayaran prospektif. Sistem pembayaran
prospektf merupakan sistem pembayaran dimana besaran biayanya sudah
ditetapkan dari awal sebelum pelayanan kesehatan diberikan.
Sistem Casemix INA CBGs adalah suatu pengaplikasian dari episode
perawatan pasien yang dirancang untuk menciptakan kelas-kelas yang
relatif homogen dalam hal sumber daya yang digunakan dan berisikan
pasien-pasien dengan karakteristik kilinik yang sejenis.

2. Jenis-Jenis Model Pembayaran


1. Klaim
2. Paket Pelayanan
3. Kapitasi
4. Fee for service

3. Manfaat Sistem Pembayaran INA CBGs


Manfaat bagi Rumah Sakit mendapat pembiyaan berdasarkan kepada
beban kerja sebenarnya, dapat meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan
Rumah Sakit, dokter atau klinisi dapat memberikan pengobatan yang tepat
untuk kualitas pelayanan lebih baik berdasarkan derajad keparahan,
meningkatkan komunikasi antar spesialisasi atau multidisiplin ilmu agar
perawatan dapat secara komprehensif serta dapat memonitor dengan cara
yang lebih objektif, perencanaan budget anggaran pembiayaan dan belanja
yang lebih akurat, dapat mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan
oleh masing-masing klinisi,keadilan (equity) yang lebih baik dalam
pengalokasian bugdet anggaran, dan mendukung sistem perawatan pasien
dengan menerapkan Clinial Pathway.
Kemudian manfaat bagi penyandang dana Pemerintah (provider) dapat
meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian anggaran pembiayaan
kesehatan, dengan anggaran pembiyaan yang efisien,equity terhadap
masyarakat luas akan terjangkau , secara kualitas pelayanan yang
diberikan akan lebih baik sehingga meningkatkan kepuasan pasien dan
provider/Pemerintah, dan perhitungan tarif pelayanan lebih objektif serta
berdasarkan kepada biaya yang sebenarnya.

4. Penerapan Sistem Pembayaran INA CBGs Di Indonesia


a. Dasar Penerapan INA CBGs
Di Indonesia penerapan sistem INA CBGs mempunyai dasar
hukum, antara lain:
 UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)
 UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
 UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
 UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
 SK Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.03.05/I/589/2011 Tentang Kelompok Kerja Centre for
Casemix tahun 2011.
b. Tahap implementasi dan pengembangan INA CBGs
Implementasi sistem INA CBG dimulai pada Oktober 2010 yang
dimulai dengan menggunakan UNU Grouper. Setelah itu pada tahun
2011 mulailah disusun tariff INA CBG yang akan digunakan, dimana
launching tarifnya sendiri dilaksanakan pada awal Januari 2013.
Selama tahun 2013 selalu dilakukan update tarif INA CBGs dan
Persiapan JKN sampai pada awal Januari 2014 baru implementasi INA
CBG dalam program JKN dilakukan.

5. Alur Klaim dalam Sistem INA CBG

6. Penerapan Sistem Coding dalam Sistem INA CBGs


a. Sub Grup 1 menunjukan CMGs (Casemix Main Groups). CMGs dalam
INA CBGs terdiri dari 31 kode.
b. Sub group ke 2 menunjukan tipe kasus, dimana tipe kasusyang ada
dalam sistem INA CBGs terdiri dari 1-9 group kasus dan group 10
akan muncul jika terjadi error.
c. Sub Group ke 3 menunjukan spesifik CBGs ( Kode CBGs). Kode INA
CBGs terdiri dari 1077 kode yang terdiri dari 789 untuk rawat inap dan
288 untuk rawat jalan.
d. Sub Group ke 4 menunjukkan severity level (tingkat keparahan).
Tingkat keparahan terdiri dari level 3, Severity level 1 (ringan),
SeverityLevel II (sedang), dan Severity Level III (berat).

7. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pembayaran INA CBGs


Kelebihan dari penggunaan sistem pembayaran INA CBGs antara lain :
a. Bagi provider
 Pembayaran lebih adil sesuai dengan kompleksitas pelayanan
 Proses klaim lebih cepat
b. Bagi pasien
 Kualitas pelayanan yang cukup baik
 Dapat memilih provider dengan pelayanan terbaik
c. Bagi pembayar
 Terdapat pembagian risiko keuangan dengan provider
 Biaya administrasi lebih rendah
 Mendorong peningkatan sistem informasi
Sedangkan kekurangan dari penggunaan sistem pembayaran INA
CBGs antara lain:
a. Provider
 Kurang kulitas koding akan menyebabkan kurangnya besaran
penggantian yang seharusnya dibayar.
b. Pasien
 Pengurangan kuantitas pelayanan
 Referral out
c. Pembayaran
 Memerlukan pemahaman implementasi konsep prospektif
 Diperlukan monitoring pasca klaim

Anda mungkin juga menyukai