Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN DAN EVALUASI

PUSKESMAS PAKU ALAM

Kelompok 2 :
• Della Fathul Zanah
• Fitriya Dwinur Efriyani
• Indah Anggriany
• Maulyda Nastiti Dewi
• Nurilah Ramadhanti
• Rizky Ayuni Agustina

1
Lokasi Puskesmas Paku Alam
Perumahan Paku Alam, Blok M, Jl.Griya Hijau No.1
Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong Utara, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15320

2
Visi & Misi Puskesmas Paku Alam
1. Visi
Menjadikan puskesmas sebagai pusat informasi dan
pelayanan kesehatan prima menuju masyarakat sehat mandiri
2. Misi
• Memberikan pelayanan kesehatan prima yang informatif,
nyaman dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
tanpa batas
• Meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan sesuai
kompetensi yang dibutuhkan
• Menjadikan masyarakat dan lintas sektoral sebagai mitra
dalam membangun kemandirian di bidang kesehatan

3
Tujuan Puskesmas Paku Alam

1. Promosi Kesehatan
Tujuan : Tercapainya perubahan perilaku individu,
keluarga, dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingungan sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal terutama diwilayah kerja Puskesmas
Paku Alam.

Tata Nilai : Kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas,


kerja ikhlas
4
2. KIA dan KB
Tujuan : Tercapainya derajat kesehatan yang
optimal bagi wanita usia produktif, ibu
menyusui, bayi dan balita serta keluarga
sehat bahagia di wilayah kerja Puskesmas
Paku Alam

Tata Nilai : Kerja keras, kerja cerdas, kerja


tuntas, kerja ikhlas

5
3. Kesehatan Gizi
Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan
gizi melalui Standarisasi Oprasional Prosedur
sehingga dapat mencegah dan mengulangi
masalah gizi.

Tata Nilai : Kerja keras, kerja cerdas, kerja


tuntas, kerja ikhlas

6
4. Kesehatan Lingkungan
Tujuan : Meningkatkan kualitas kesehatan
lingkungan dan meningkatkan kesadaraan
masyarakat dalam berprilaku hidup bersih
dan sehat yang berdampak pada peningkatan
derajat kesehatan masyarakat

Tata Nilai : Kerja keras, kerja cerdas, kerja


tuntas, kerja ikhlas

7
5. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
menular dan tidak menular
Tujuan : Menurunkan angka kematian dan
kecacatan akibat penyakit menular dan tidak
menular

Tata Nilai : Kerja keras, kerja cerdas, kerja


tuntas, kerja ikhlas

8
6. Pengembangan : Kesehatan Lansia
Tujuan : Meningkatkan status kesehatan dan
kualitas kehidupan lansia agar dapat
menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia,
dan berdaya guna bagi diri sendiri, kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan
lingkungan

Tata Nilai : Kerja keras, kerja cerdas, kerja


tuntas, kerja ikhlas

9
Jenis Pelayanan yang terdapat
pada Puskesmas Paku Alam

• Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap


Pelayanan Rawat Jalan = Poli Umum, Poli Anak,
Poli gigi, Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak
khusus : Layanan ibu Hamil, Layanan KB, dan
Imunisasi), Poli TB Paru, Klinik Gizi,
Laboratorium, Apotek, UGD (Layanan Persalinan
dan Kasus Emergency)

10
Program Puskesmas Paku Alam
Tahun 2020
1. Inspeksi sanitasi sekolah, Tempat
minum, Depot air minum, Klinik
2. Rumah sehat
3. Kegiatan UKS
4. UKGS
5. Posyandu, posbindu, imunisasi
6. Pemeriksaan berkala di sekolah
7. Penyuluhan
11
Tujuan dan target dari
program tersebut
Setiap program berbeda tujuan dan targetnya.
Misal di Kesehatan Lingkungan :
1. Meningkatkan kualitas mutu lingkungan
menjadi lebih sehat
2. Melakukan faktor biologis (nyamuk, bakteri,
kuman, dll) agar tidak terjadi wabah dan KLB
3. Dapat menurunkan derajat kesehatan
masyarakat secara umum
Program berjalan sesuai dengan tujuan dan target
yang telah di rencanakan.
12
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Program

Setiap kegiatan dilaksanakan berbeda –


beda, misal Imunisasi dilakukan pada bulan
Imunisasi.
Per-periode 2 kali dalam satu tahun

13
Bagaimana proses menyusun rencana
kegiatan pelayanan kesehatan ?

Sebagai pelaksana programer pihak puskesmas


menampung aspirasi dari seluruh programer-
programer yang ada. Pertama membuat skala
prioritas sehingga terbentuk draft lalu dimasukkan
ke dalam P2KT, sebelum P2KT ada RENSTRA
untuk sekitar 5 tahun yang merupakan RENSTRA
PUSKESMAS yang mengacu kepada RENSTRA
Dinas. P2KT itu dari beberapa sumber dari
JPKMM, BOP APBD dan akhirnya dibuat berupa
RKA dan keluar menjadi DPA.

14
Pada saat menyusun rencana kegiatan apakah
mempergunakan data? Data apa saja yang dipergunakan?
Apakah semua data yang ada dipergunakan untuk
menyusun rencana kegiatan?

Data umum mencakup demografi, geografi,


cakupan-cakupan kegiatan program, kebijakan
tingkat kota dan data-data dari kegiatan tahun
lalu. Pihak puskesmas memakai data-data yang
berkaitan dengan masalah yang timbul seperti
data-data penyakit, kesehatan lingkungan, gizi
pokoknya data semua program yang merupakan
cakupan.

15
Hambatan yang dihadapi saat menyusun
perencanaan? Dan apa solusinya?
Hambatan dari dalam yaitu SDM kurang memahami
masalah, kejenuhan dalam tugas perencanaan, adanya
tugas rangkap terburu-buru jadi repot, tidak ada
motivasi sehingga agar cepat sama saja programnya
dengan tahun kemarin. Solusinya: meminta bantuan
dengan tim lain. Hambatan dari luar yaitu kurang
dapat reward dari dinas, kenaikan harga, sektor
legislatif (DPRD, Dinas) merencanakan tapi tidak bisa,
jadi ada perubahan anggaran. Ada juga hal yang tidak
direncanakan tiba-tiba masuk program. Solusinya:
dana diambil dari sumber yang lain.

16
Bagaimana peran ibu dalam
melaksanakan pengorganisasian dan
merealisasikan rencana kegiatan?

Setiap kegiatan rutin yang ada di DPA/RKA,


mungkin hanya 70% saja yang dilaksanakan,
selebihnya tidak tahu. Rata-rata setiap puskesmas
sama, ada yang 70%, ada yang 80%. Jadi tugasnya
hanya menampung semua aspirasi atau kegiatan
yang diajukan programmer masuk RKA dan keluar
menjadi DPA. Kalau masalah realisasi anggaran
atau kegiatan tersebut tergantung kebijakan kepala
puskesmas.

17
Kesulitan apa yang dihadapi sebagai penyusun
dalam pengorganisasian dan pelaksanaan
program pelayanan kesehatan? Solusinya
bagaimana?

Masalah BOP nominalnya sedikit, hanya cukup


untuk kegiatan rutin, jadi dana untuk pengembangan
lainnya tidak ada. Kurangnya pemahaman
programmer dalam pelaksanaan program. Solusinya
masih bisa diambil dari sumber lain seperti
JPKMM. Untuk masalah yang kedua, mungkin bisa
dilakukan studi banding atau pelatihan-pelatihan.

18
Bagaimana tindakan kepala puskesmas
dalam pengawasan terhadap kegiatan
yang dibiayai BOP / JPKMM?

Ada evaluasi cakupan tiap bulan,


pengawasan SPJ seperti nota-nota,
bukti fisik, dan yang non-fisik berupa
hasil-hasil atau output tiap bulan yang
dilaporkan melalui staff meeting tiap
bulan.

19
Apakah pernah terjadi kekurangan
dalam penganggaran? Jika iya,
bagaimana solusinya?

Pernah, hampir selalu.


Untuk Solusi : tidak masalah, masih
bisa diambil dari sumber lain, asal
tidak tumpang tindih saja.

20
Bagaimana proses pelaksanaan
evaluasi pelayanan kesehatan?

Melalui meeting, laporan mingguan,


dan laporan bulanan tiap bulan.

21
Bila setelah evaluasi ditemukan
pelaksanaan kegiatan tidak sesuai
dengan perencanaan, apa yang
dilakukan ?

Jika cakupan tidak tercapai, biasanya


pihak puskesmas cari permasalahnnya
misalnya, jika karena biaya pihak
puskesmas bisa mengambil dari sumber
yang lain.

22
Proses Wawancara

23
Terima Kasih

24

Anda mungkin juga menyukai