PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari
penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain.
Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki
badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang
penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat,
paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang,
badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat
kondisi tubuh yang menurun drastis.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang
apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan
bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan
kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan
kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya
penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi,
kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup
yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh
masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Hal
ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup aspek
fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi
seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh
4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor
pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku
sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun
masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi
sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak
sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini
harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita
kepada masyarakat dan harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini
adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai
satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam
mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga
pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.
3
2.2 Promosi Kesehatan
4
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai
dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan
untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan
Ottoson,1998). Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui
kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat.
Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan
sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya
mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan
perundangan.
Visi dari Promosi Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya
sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
1. Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai
program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
2. Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang
terkait dengan kesehatan.
3. Meningkatkan
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
5
2.3 PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
A. TUJUAN PHBS
Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi
sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa diupayakan dari yang tidak
sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini
harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat kepada masyarakat yang harus
dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi- tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif.
Sementara itu, kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pola hidp bersih sehat,
khususnya masyarakat desa masih sangat rendah. Untuk itu pemberian penyuluhan
terkait Perilaku Hidup bersih sehat diharapkan dapat menjadi upaya menyadarkan
masyarakat akan pentingnya melakukan upaya perilaku hidup bersih sehat dalam
kehidupan sehari-hari sekaligus memberikan pengetahuan bagaimana cara
merealisasikannya sehingga bisa terwujud masyarakat yang peduli sehat.
B. TATANAN PHBS
6
h. Makan sayur dan buah setiap hari.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah.
7
2.4 PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
8
2.6 PHBS DI INTITUSI KESEHATAN
1. Pasien.
2. Keluarga Pasien.
3. Pengunjung.
4. Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
5. Karyawan di institusi kesehatan.
9
2. Bagi Institusi Kesehatan :
1. Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
2. Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
http://aldizulfikor.blogspot.co.id/2017/03/phbs-diinstitusi-kesehatan.html
https://fbdilafadilahh.wordpress.com/2012/10/12/promosi-kesehatan/
file:///C:/Users/W7/Downloads/7847-14571-1-PB.pdf
http://prasko17.blogspot.co.id/2011/01/visi-dan-misi-promosi-kesehatan.html
http://budidarma.com/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs/
http://dinkes.cimahikota.go.id/download/petunjuk-teknis-perilaku-hidup-bersih-dan-
sehat-phbs-di-institusi-kesehatan.pdf
http://web.rshs.or.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-fasilitas-pelayanan-
kesehatan/
http://drmiftah.blogspot.co.id/2010/01/phbs-di-institusi-kesehatan.html
12