Oleh,
Anjas Nuari Siregar 7172144010
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena terselesainya tugas Critical Book Review dalam bentuk yang sederhana ini
sebagai sebagai salah satu tugas yang diwajibkan dalam mengikuti perkuliahan
Manajemen Arsip Dinamis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................19
3.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Arsip
B. Karakteristik Arsip
Dalam UU No. 43 tahun 2009 ciri-ciri arsip yang baik yaitu keasliannya
(authenticity), kelengkapan atau utuh (integrity), keterpercayaan (reliability), dan
kebergunaannya (useability).
C. Fungsi Arsip
1
2. Menunjang proses perencanaan.
3. Mendukung pengawasan.
4. Sebagai alat pembuktian.
5. Sebagai memori organisasi.
6. Dapat digunakan untuk kepentingan publik dan ekonomi.
D. Jenis Arsip
2
5. Belum dibakukannya atau dibudayakannya tentang pedoman tata cara
peminjaman arsip sehingga setiap pegawai meminjam arsip tanpa adanya
peraturan yang jelas;
6. Penggunaan arsip oleh pengguna atau oleh pihak yang membutuhkan
dilakukan dengan jangka waktu yang lama dan kadang-kadang tidak
dikembalikan;
7. Tidak dapat atau sulit ditemukannya kembali arsip dengan cepat dan tepat
jika diperlukan;
8. Belum adanya perencanaan mengenai penyusutan arsip sehingga arsip
semakin bertumpuk dan tidak dapat ditampung lagi;
9. Adanya arsip yang diterima dan dikirim lepas dari pengawasan.
3
hukum, 2) Asas keautentikan dan keterpercayaan, 3) Asas keutuhan, 4) Asas asal
usul, 5) Asas aturan asli, 6) Asas keamanan dan keselamatan, 7) Asas
keprofesionalan, 8) Asas keresponsifan, 9) Asas keantisipatifan, 10) Asas
kepartisipasifan, 11) Asas akuntabilitas, 12) Asas kemanfaatan, 13) Asas
aksesibilitas, dan 14) Asas kepentingan umum.
Arsip dinamis (record) adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam
kegiatan pencipta arsip dan disimpan dalam jangka waktu tertentu karena masih
memiliki nilai guna primer (UU No. 43 tahun 2009).
Menurut Yayan Daryan (2015), arsip dinamis adalah arsip yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
Ruang lingkup pengelolaan arsip dinamis dilakukan terhadap arsip vital, arsip
aktif, dan arsip inaktif.Berkaitan dengan pengelolaan arsip dinamis, kegiatan
pengelolaan arsip dinamis sebagaimana terdapat dalam UU No. 43 tahun 2009
meliputi 4 hal, yaitu: (1) penciptaan arsip, (2) penggunaan arsip, (3) pemeliharaan
arsip, dan (4) penyusutan arsip.
4
agar dapat dikendalikan secara efesien, efektif, dan sistematis. Berdasarkan UU
No. 43 tahun 2009 Pasal 40, instrumen yang dibutuhkan untuk mendukung
pengelolaan arsip dinamis yang efektif dan efesien sebagai syarat awal terciptanya
pengelolaan arsip dinamis dengan baik, adalah (1) Tata Naskah Dinas (2)
Klasifikasi Arsip (3) Jadwal Retensi Arsip, dan (4) Sistem Klasifikasi Keamanan
dan Akses Arsip.
Menurut Yayan Daryan (2015), tujuan dibuatnya tata naskah dinas, yaitu:
1. Asas efisiensi
2. Asas pembakuan
3. Asas pertanggungjawaban
4. Asas keterkaitan
5. Asas kecepatan dan ketepatan
6. Asas keamanan
5
3. Naskah dinas khusus
4. Laporan
5. Telaahan staf
6. Formulir
7. Naskah dinas elektronis
6
Tujuan Penyusunan Klasifikasi
Unsur Klasifikasi
G. Indeks
Indeks adalah tanda pengenal berkas atau judul berkas. Menurut Read dan
Ginn, mengindeks adalah menentukan filling segmen (atau nama) arsip yang
disimpan dalam urutan yang mengikuti sistem tertentu.
1. Asas sentralisasi
2. Desentralisasi
3. Kombinasi (Gabungan Sentralisasi dengan Desentralisasi)
7
Sistem Pengelolaan Arsip:
1. Sistem resolusi
2. Sistem agenda
3. Sistem verbal
4. Sistem kaulbach
5. Sistem tata naskah (takah)
6. Sistem kearsipan pola baru
7. Sistem pengelolaan arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009
Pemeriksaan
Pendeskripsian
Penataan arsip dalam boks
Penomoran boks
Penataan boks dalam rak arsip
Penyusunan daftar arsip inaktif
8
Klasifikasi keamanan dan akses arsip adalah penggolongan atau pengatagorian
arsip dinamis berdasarkan tingakt keseriusan dampak yang ditimbulkan terhadap
kepentingan dan keamanan negara, publik, dan perseorangan. Adapun arsip
dinamis adalah pengatagorian pengaturan ketersediaan arsip dinamis sebagai hasil
dari kewenangan hukum dan otoritas legal pencipta arsip untuk mempermudahkan
pemanfaatan arsip (Yayan Daryan, 2015).
9
memindahkan arsip inaktif, memusnahkan arsip, maupun meyerahkan arsip statis.
Tujuan Pembuatan Jadwal Retensi Arsip berdasarkan ANRI yaitu:
1. Jenis arsip
2. Jangka waktu simpan
3. Keterangan nasib arsip.
C. Prinsip-prinsip dalam Penyusunan Jadwal Retensi Arsip
1. Prinsip manajemen
2. Prinsip pembuatan
3. Prinsip isi
4. Prinsip implementasi
D. Tahapan Penyusunan Jadwal Retensi Arsip
10
Penilaian arsip adalah proses menentukan nilai arsip dilihat dari aspek
fungsi dan substansi informasinya serta karakterikstik fisik dan nilai intriksiknya
yang melakukan melalui langkah-langkah teknis pengaturan secara sistematis
dalam unit-unit informasi (Kepka ANRI No. 7 tahun 2001).
11
C. Faktor perusak arsip
Secara umum kerusakan arsip dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal (ANRI : Modul Preservasi Arsip Statis, 2012: 10-12)
1. Faktor internal, adalah faktor perusak arsip yang berasal dari dalam arsip
tersebut. Faktor perusak internal adalah sumber keasaman yang berasal
dari dalam kertas pada waktu pembuatan kertas. Zat kimia yang
merupakan sumber keasaman kertas adalah lignin, alum-rosin sizing, dan
zat pemutih.
2. Faktor eksternal, adalah faktor perusak arsip yang berasal dari luar atau
lingkungan di sekitar arsip. Secara umum faktor eksternal penyebab
rusaknya arsip dikelompokkan menjadi (a) faktor fisika, (b) faktor kimia,
(c) faktor biodata, dan (d) faktor penggunaan dan penanganan.
2. Preservasi kuratif
Preservasi kuratif adalah preservasi yang bersifat perbaikan atau
perawatan terhadap arsip yang mulai atau sudah rusak atau kondisinya
memburuk sehingga dapat memperpanjang usia arsip.
Ruang lingkup preservasi kuratif meliputi; (a) prinsip perbaikan arsip, (b)
ruangan perbaikan arsip, (c) perawatan arsip kertas, (d) perawatan arsip
audiovisual, dan (e) pengendalian hama.
12
Pengelolaan arsip statis adalah proses pengendalian arsip statis secara
efisien, efektif, dan sistematis yang meliputi akuisisi, pengolahan,
preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan public dalam
system kearsipan nasional.
C. Kriteria Arsip Statis
Menurut Bambang P.W.T (2012), kriteria arsip statis yaitu sebagai berikut:
1. Tidak digunakan lagi oleh pencipta arsip:
2. Sudah ditetapkan atau dinyatakan sebagai arsip statis melalui proses
seleksi atau penilaian, baik dengan jadwal referensi arsip maupun
tanpa jadwal referensi arsip:
D. Tahapan Pengoolahan Arsip Statis
Berdasarkan ANRI, Modul Akuisisi Arsip (1999: 28-38), pengolahan arsip
statis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Survey dan identifikasi arsip.
2. Pembuatan skema sementara pengaturan arsip
3. Rekontruksi arsip
Hal yang perlu dilakukan dalam rekontruksi arsip adalah:
a. Pemilahan untuk memissahkan arsip dengan non-arsip
b. Pengelompokan arsip berdasarkan asas provenance
c. Penyusunan lembaran arsip kedalam file sesuai dengan filing
system yang berlaku pada saat arsip tersebut diciptakan (original
order). Penyusunan file-file ke dalam series arsip dilaksanakan
secara sistematis.
4. Deskripsi arsip dan pemberian nomor sementara
5. Pembungkusan arsip
6. Entri dan pengolahan data
7. Pembuatan skema definitive
8. Draft sarana bantu penemuan kembali (finding aids)
Sarana bantu penemuan kembali arsip statis antara lain;
a. Daftar arsip
b. Inventaris arsip
c. Guide
d. Indeks
e. Agenda
9. Manuver fisik dan penomoran definitive (tetap)
10. Penataan arsip statis
Bab 13 akuisisi Arsip
13
akuisisi arsip adalah upaya penyelamatan, pelestarian, dan pewrisan arsip
yang merupakan memori kolektif dan identitas bangsa.
Menurut Perka ANRI No. 28 tahun 2011, prinsip-prinsip dalam kegiatan akses
dan layanan arsip statis antara lain:
Euis Shariasih (2012) menyatakan bahwa arsip media baru adalah arsip yang
isi informasi dan bentuk fisiknya direkam dalam media magnetik menggunakan
14
perangkat elektronik atau dalam bentuk media citra bergerak, gambar statistik,
dan rekaman suara yang diciptakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan organisasi
ataupun perorangan.
15
Arsip elektronik : isi direkam pada suatu media dan tidak dapat secara
langsung diakses oleh manusia karena harus direpresentasikan oleh simbol
yang harus diterjemahkan telebih dahulu oleh mesin.
2. Hubungan antara isi dan media :
Arsip tradisional : isi yang terekam pada suatu media tidak dapat
dipisahkan dari medianya
Arsip elektronik : isi yang terekam pada suatu media dapat dipisahkan
dari medianya.
3. Karakteristik struktur fisik dan logik:
Arsip tradisional: sturuktur fisik dapat dilihat langsung oleh pengguna
Arsip elektronik: struktur fisik tidak dapat dilihat langsung oleh pengguna
4. Metadata:
Arsip tradisional: metada membentuk hubungan antara suatu arsip dengan
kontek fungsional dan admnistratifnya
Arsip elektronik: selain kontek fungsional dan administratif, jga
menunjukkan bagaimana informasi direkam atau dibuat
5. Identifikasi arsip:
Arsip tradisional: dapat dilakukan dengan melihat fisik arsip secara
langsung
Arsip elektronik: tidak dapat diidentifikasi dengan melihat secara fisik,
tetapi dari suatu entitas logik
6. Pelestarian arsip:
Arsip tradisional: menyimpan fisik unit arsip dengan kondisi yang sebaik
mungkin untuk meghindari kerusakan dan untuk memperbaiki jika terjadi
kerusakan
Arsip elektronik: media penyimpanan harus disimpan dengan kondisi
sebaik mungkin.
16
3. Melaukan penataan arsip inaktif
4. Melakukan pengolahan arsip statis
Petunjuk kerja :
17
BAB II
PEMBAHASAN
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan kami setelah membandingkan kedua buku ini.
Bahwa kedua buku yang telah kami ulas, sama-sama memiliki kelebihan yang
menurut kami sama kuatnya, sehingga kami sebagai pengulas, dapat menyarankan
kepada pembaca, jika ingin menambah wawasan mengenai manajemen arsip
statis, dapat menggunakan kedua buku ini sebagai refrensi dalam praktiknya.
3.2 Saran
Saran kami sebagai pengulas bahwasannya. Kedua buku ini adalah sumber
ilmu pengetahuan yang jika dapat dimanfaatkan secara optimal, maka pembaca
akan dapat merasakan bahwa pengetahuan kognitif anda, akan mengalami
perkembangan terkhusus mengenai manajemen arsip statis ini. dan juga ini sangat
berguna ilmunya, ketika nantinya para pembaca akan memasuki dunia kerja.
19
DAFTAR PUSTAKA
20