Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN ARSIP YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Tata Persuratan

Dosen Pengampu:

Dr. Hariyanto, M.Pd.

Disusun Kelompok 7/ MPI D :

Nely Nuril Hasanah (206210117)

Nika Enjila Monila Sari (206210118)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di abad ini,
pentingnya arsip dalam kehidupan instansi pemerintah dan perusahaan swasta. Hal ini
karena arsip salah satu elemen dalam sistem informasi suatu organisasi yang berisi data
dan segala sesuatunya informasi tentang badan publik dan swasta. Sebagai tambahan
arsip dapat dijadikan sebagai sumber atau bahan dalam pencarian keputusan
manajemen.
Menurut Nuraida (2012:92) Arsip adalah kumpulan dokumen yang disimpan
secara sistematis karena mengandung sesuatu utilitas sehingga selalu dapat dipulihkan
dengan cepat saat dibutuhkan. Sementara itu, menurut Nuraida, pengertian pengarsipan
masih sama yaitu kegiatan menyimpan warkat menjaga menggunakan berbagai cara
dan alat di tempat tertentu yang aman sebagai pusat arsip agar tidak rusak atau hilang
sumber informasi suatu organisasi. Menurut UU No. 7 Tahun 1971, pengertian arsip
adalah:
1. Naskah-naskah yang disiapkan dan disetujui oleh lembaga negara dan lembaga
pemerintah, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
kelompok sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintah.
2. Naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta atau perorangan dalam
bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok sebagai
bagian dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa.
Jadi, arsip adalah semua dokumen yang berguna bagi instansi dan perlu
untuk disimpan .

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen arsip ?
2. Apa fungsi dan tujuan arsip ?
3. Apa jenis-jenis arsip ?
4. Bagaimana prosedur pengelolaan arsip ?
5. Bagaimana manajemen arsip yang efektif dan efisien ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen arsip.
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan arsip.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis arsip.
4. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengeloaan arsip.
5. Untuk mengetahui bagaimana manajemen arsip yang efektif dan efisien.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Arsip merupakan suatu informasi yang sangat penting dalam suatu kegiatan
yang berbentuk kumpulan dokumen atau warkat untuk memberikan informasi tertentu
arsip digunakan untuk menjaga dokumen agar historis dari instansi atau individu dapat
ditempatkan di suatu tempat tertentu serta mudah pencariannya apabila sewaktu-waktu
diperlukan.
Untuk mendapat arsip yang efektif dan efisien perlu adanya sebuah sarana
prasarana yang memadai. Pada UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan mengenai
suatu peristiwa yang berbagai bentuk dan media sesuai perkembangan teknologi diolah
dan diterima oleh suatu lembaga baik negara daerah pendidikan perusahaan organisasi
atau perseorangan dalam pelaksanaan. Kearsipan adalah suatu proses penyimpanan
yang berupa bahan-bahan atau warkat secara sistematis.
Tujuannya manajemen arsip bagi organisasi sebagai bahan penyelamat
pertanggungjawaban pada setiap adanya kegiatan yang dilakukan di organisasi,instansi
dan lembaga.
Menurut Ramanda dan Indrahti (2015) pengelolaan arsip harus memperhatikan
sistem yang paling sesuai dengan keadaan suatu instansi, dengan penataan arsip yang
tepat akan memudahkan dalam penemuan kembali arsip Arsip dapat berubah status
sesuai dengan perjalanan status bergerak mundur, tidak arah sebaliknya, sehingga tidak
hanya terbatas pada satu klasifikasi saja. Informasi yang terekam merupakan darah
kehidupan bagi organisasi karena segala aktivitas kantor atau lembaga, baik pemerintah
atau bisnis, membutuhkan informasi. Selanjutnya jika ditinjau dari sudut perundang-
undangan, maka arsip terdapat dua jenis yaitu arsip otentik dan tidak otentik. Jenis-jenis
dan prosedur pengelolaan arsip sudah dijelaskan pada makalah ini.

2
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Arsip.


Manajemen adalah rangkaian kegiatan diarahkan pada penggunaan sumber
daya sumber daya organisasi secara efektif dan efisien mencapai tujuan organisasi”.
Dan menurut Hasibuan, “manajemen sebagai proses yang unik yang terdiri dari
kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengawasan juga akan ditentukan untuk
mencapai tujuan-tujuan itu ditentukan oleh pemanfaatan sumber daya orang dan
sumber lainnya. Manajemen arsip adalalah perencanaan, pengawasan, pengarahan,
pengorganisasian, pelatihan, pengembangan, dan aktivitas manajerial lain yang
ditujukan atas penciptaan. Pemeliharaan, penggunaan dan penyusutan warkat atau
berkas untuk mendapatkan dokumentasi yang baik dan efektif.
Menurut Gie, manajemen arsip yang baik jika didukung sumber daya manusia,
sistem kearsipan, sarana dan prasarana kearsipan yang baik. Selanjutnya penelitian dari
Primantoro, bahwa di manajemen arsip membutuhkan petugas arsip yang dapat
dikelola dengan proses manajemen arsip dimulai dengan penciptaan hingga retensi
arsip.1 Menurut Suraja, manajemen kearsipan yaitu urutan kegiatan mengelola semua
elemen yang digunakan atau terlibat dalam proses pengurusan arsip yang dilaksanakan
berdasarkan fungsi-fungsi manajemen.2

B. Fungsi dan Tujuan Manajemen Arsip


Arsip di organisasi berfungsi sebagai kelancaran organisasi. Informasi dan data
melalui arsip tersebut dapat diperoleh dengan benar dan akurat cepat dan mudah.
Widjaja, menunjukkan bahwa arsip memiliki fungsi itu sangat penting sebagai sumber
informasi dan dokumen. Sebagai sumber informasi, dan arsip dapat membantu
mengingatkan petugas yang sudah lupa mengenai masalah. Sebagai sumber dokumen
administrasi dapat menggunakan arsip organisasi membuat atau mengambil keputusan
yang tepat tentang sesuatu masalah yang dihadapi.
Peranan/ tujuan arsip menurut Sedarmayanti, yaitu :
1. Alat utama ingatan organisasi
2. Bahan atau alat pembuktian (bukti otentik)
3. Bahan dasar perencanaan dan pengambilan keputusan.
4. Barometer kegiatan suatu organisasi mengingat setiap kegiatan pada umumnya
yang menghasilkan arsip.
5. Bahan informasi kegiatan ilmiah lainnya.3

1
Reni Juliati dan Nifi Lamingthon, ‘Pelaksaaan Manajemen Arsip Dalam Meningkatkan Efektivitas
Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin’, 265.
2
Administrasi Perkantoran, ‘Meirinawati, Dan Indah Prabawati. Manajemen Kearsipan Untuk
Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran Yang Efektif Dan Efisien. (SNPAP “Pengembangan Ilmu Dan
Profesi Administrasi Perkantoran: Tantangan Dan Peluang’, September, 2015, 179.
3
Reni Juliati dan Nifi Lamingthon, ‘Pelaksanaan Manajemen Arsip Dalam Meningkatkan Efektivitas
Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin 267.

3
C. Jenis-Jenis Arsip
Menurut Sri Endang jenis arsip dibagi menjadi 5 yaitu sebagai berikut:
1. Arsip berdasar bentuk fisiknya dibagi atas dua lembar yaitu arsip berbentuk
lembaran dan arsip yang tidak berbentuk lembaran.
2. Jenis arsip berdasarkan masalahnya dibagi menjadi yaitu sebagai berikut:
a. Financial record yaitu arsip yang berisi catatan-catatan mengenai masalah
keuangan.
b. Inventory record yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah inventaris
c. Personal record yaitu arsip yang berhubungan dengan kepegawaian.
d. Sales record yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah penjualan.
e. Production record yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah produksi.
3. Jenis arsip berdasarkan pemiliknya lembaga pemerintahan seperti arsip nasional
negara dan arsip Instansi pemerintahan atau swasta.
4. Jenis arsip berdasarkan sifatnya
a. Arsip tidak penting yaitu yang hanya mempunyai kegunaan informasi.
b. Arsip biasa yaitu semula penting namun akhirnya tidak berguna lagi pada saat
arsip yang diinformasikan berlalu.
c. Arsip penting yaitu arsip yang ada hubungannya dengan masa lalu dan masa
yang akan datang sehingga perlu disimpan dalam waktu yang lama.
d. Arsip sangat penting yaitu arsip yang dijadikan alat pengingat selama-lamanya
harus diperhatikan yaitu arsip yang isinya hanya boleh diketahui oleh orang
tertentu dalam organisasi.
5. Jenis arsip berdasarkan fungsi dibagi menjadi dua yaitu arsip dinamis(arsip yang
digunakan secara langsung dalam perencanaan dan penyelenggaraan) dan arsip
statis (arsip yang tidak digunakan secara langsung dalam perencanaan dan
penyelenggaraan).
Arsip dinamis dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
a. Arsip aktif yaitu arsip yang digunakan secara terus-menerus dalam kegiatan
kantor.
b. Arsip semi aktif yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya sudah menurun tapi
kadang-kadang masih diperlukan.
c. Arsip inaktif yaitu arsip dinamis yang sudah sangat jarang digunakan.4
6. Berdasarkan tingkat penggunaannya.
a. Arsip yang aktif, yaitu arsip yang masih diperlukan dalam
prosespenyelenggaraan kerja.
b. Arsip pasif, yaitu arsip yang jarang- jarang dipergunakan dalam
prosespenyelenggaraan kerja, tetapi kadang-kadang masih diperlukan juga
dalam proses penyelenggaraan pekerjaan.
c. Arsip abadi, yaitu arsip yang perlu disimpan untuk selama-lamanya.
7. Berdasarkan tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya:

4
Sarwendah Pancaningsih, Manajemen Kearsipan, arsiparis Pertama Politeknik Negeri Semarang
,ORBITH VOL. 12 NO. 3 November 2016 hal. 121-122.

4
a. Arsip sentral, yaitu arsip yang disimpan pada pusat arsip dan arsip
yangdipusatkan penyimpanannya. Arsip sentral disebut juga arsip makro
atauarsip umum, karena merupakan gabungan atau kumpulan dari berbagaiunit
organisasi.
b. Arsip unit, yaitu arsip yang disimpan disetiap bagian unit dalam suatu
organisasi. Arsip unit disebut juga arsip mikro atau arsip khusus, karenanya
khusus menyimpan arsip yang ada di unit bersangkutan.5

D. Prosedur Pengelolaan Arsip


Menurut Nuraida, prosedur pengelolaan arsip terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Prosedur Penyimpanan Arsip
Dalam kasus arsip, terkadang sulit untuk menemukan di tempatnya jika diperlukan.
Ini karena kurangnya perhatian prosedur pendaftaran. Tahap retensi arsip terdiri
dari:
a. Pemeriksaan dokumen/kertas.
Dokumen/surat tersebut harus terlebih dahulu diamankan untuk diamankan
atau memerlukan pelacakan/pemrosesan tambahan untuk persetujuan dan
ditandatangani oleh pihak yang berwenang sesuai dengan dokumen ini
diselamatkan.
b. Penyediaan catatan/klasifikasi dan pelestarian arsip:
Dalam hal ini pengindeksan dilakukan dengan memilih dan membuat
pemetaan dokumen/skrip yang benar berdasarkan system klasifikasi arsip dan
koleksi secara digital maupun manual dalam bentuk buku agenda atau kartu
kendali.
c. Membuat referensi silang
Jika tersedia, referensi silang dapat digunakan dokumen/draf dapat dicari
dengan berbagai cara.
d. Penyimpanan Arsip
Dengan penyimpanan arsip, ini dilakukan dengan meletakkan
dokumen/sertifikat dalam folder sesuai dengan sistem pengarsipan. Selain itu,
dokumen disimpan dalam memori sudah diputuskan sebelum menyimpan
arsip, harus disiapkan secara internal penyimpanan dokumen/kertas. Menurut
Wusanto, persiapan arsip meliputi:
1) Pemisahan dokumen/konsep kemudian mengelompokkan dokumen/warkat
berdasarkan topik pada kartu kendali
2) Pengecekan dokumen/naskah yang akan disimpan
3) Mengklasifikasikan sesuai dengan masalah yang akan ditentukan tema.
4) Pengindeksan, berfungsi untuk menentukan judul atau keterangan
dokumen/warkat.
2. Prosedur Peminjaman/ Pengambilan Arsip

5
Reni Juliati dan Nifi Lamingthon, ‘Pelaksanaan Manajemen Arsip Dalam Meningkatkan Efektivitas
Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin’, 271.

5
Menurut Yatimah, peminjaman arsip adalah pelepasan tanggung jawab catatan atau
surat-surat atau dokumen dari tempat penyimpanan karena dibutuhkan oleh
lembaga tersebut. Peminjaman arsip ini membutuhkan catatan agar petugas dapat
mengetahui keberadaan arsip bila diperlukan menentukan tata cara atau tata cara
peminjaman dokumen. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata cara
peminjaman arsip, yaitu:
a. Siapa yang berwenang memberikan izin peminjaman arsip.
b. Siapa yang diperbolehkan meminjam arsip.
c. Menetapkan jangka waktu peminjaman arsip.
d. Tata cara peminjaman arsip.
e. Semua peminjaman arsip dicatat pada lembar peminjaman arsip.
3. Proses Penyusutan Arsip
Penyusutan arsip menurut Yatimah, bisa diartikan sebagai pengurangan arsip
sehingga diperlukan arsip sehingga dapat ditemukan dengan cepat dan mudah.
Menurut Nuraida, tahap penyusutan arsip sebagai berikut:
a. Penilaian arsip
Pada umumnya kriteria penilaian arsip menggunakan sistem penilaian
ALFRED yaitu menghitung dengan jumlah presentase dan nilai arsip berkisar
antara 0 sampai 100, terdapat empat golongan arsip, yaitu:
1) Arsip vital (presentase nilai 90-100)
2) Arsip penting (presentase nilai 50-89)
3) Arsip berguna (presentase nila 10-49)
4) Arsip tidak berguna (presentase nilai 0-9)
b. Pemindahan arsip aktif menjadi arsip in aktif
Apabila arsip sudah jarang atau tidak dipergunakan lagi dalam kegiatan kantor
tetapi harus disimpan, maka arsip tersebut dapat berubah menjadi arsip in aktif.
c. Pemusnahan arsip
Usaha/ tindakan dalam memusnahkan dengan fisik arsip yang sudah tidak
digunakan lagi dalam kegiatan kantor atau sudah tidak memiliki nilai guna.
d. Pencatatan pemindahan atau pemusnahan
Setiap pemindahan yang berakibat perubahan pihak penanggung jawab atau
pengelola, perlu dibuatkan berita acara pemindahan/ pemusnahan arsip.
4. Jadwal Retensi Arsip
Menurut Barthos, jadwal retensi adalah suatu daftar yang berisi kebijaksanaan
seberapa lama sekelompok arsip disimpan atau dimusnahkan. Sehingga jadwal
retensi arsip merupakan suatu daftar yang memperlihatkan lamanya tiap-tiap arsip
disimpan di file aktif sebeluum dipindahkan ke pusat penyimpanan arsip file in
aktif, dan jangka waktu penyimpanan pada tiap-tiap arsip atau kelompok arsip
sebelum dimusnahkan atau dipindahkan ke arsip nasional.6

6
Meirinawati, Dan Indah Prabawati. Manajemen Kearsipan Untuk Mewujudkan Tata Kelola
Administrasi Perkantoran Yang Efektif Dan Efisien. (SNPAP “Pengembangan Ilmu Dan Profesi Administrasi
Perkantoran: Tantangan Dan Peluang’, September, 2015, 182–185.

6
E. Manajemen Arsip yang Efektif dan Efisien.
Arsip dengan tata kelola yang efisien dan efektif tentu akan memberikan
dampak positif untuk Suatu unit kerja, dan salah satu tugas negara adalah memastikan
Arsip Negara dapat terlindungi dan terselamatkan sebagaimana yang diatur undang-
undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara pada pasal 52 yang
berbunyi "setiap orang dan atau badan yang menguasai dokumen yang berkaitan
dengan perbendaharaan negara wajib menata usahakan dan memelihara dokumen
tersebut dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku".
Maksudnya peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah undang-undang
tentang kearsipan. Selain itu pentingnya tata usaha arsip atau pemeliharaan arsip diatur
juga dalam UU Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana Pasal 6 yang
berbunyi "pemeliharaan arsip atau dokumen autentik dan Kredibel dari ancaman dan
dampak bencana"
Pentingnya arsip yaitu mampu merekam suatu keputusan tindakan atau memori
yang merupakan warisan yang unik dan tidak tergantikan melintasi satu generasi ke
generasi selanjutnya. Arsip yang Tata kelolanya bagus akan mudah ditemukan dan
dapat digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan.
Manajemen kearsipan dilaksanakan dengan menggunakan fungsi manajemen
berupa kegiatan perencanaan kearsipan, organisasi pada bidang kearsipan, bagian
personal atau staf, pengarahan pekerjaan pegawai serta pengawasan arsip utama.
Berdasarkan dengan teori tersebut berikut adalah fungsi manajemen kearsipan yaitu
sebagai berikut:7
1. Fungsi Perencanaan adalah suatu syarat mutlak yang dilakukan karena pada
proses perencanaan dilakukan untuk mengatur pola klasifikasi arsip, kode dan
membuat jadwal retensi arsip. Kegiatan perencanaan jika tidak dilakukan
dengan baik maka dapat memungkinkan berbagai kesalahan dan mengakibatkan
tujuan yang telah ditentukan tidak berhasil. Dengan adanya fungsi ini semua
perlu dikoordinasikan dan diorientasikan serta diawasi. Dapat disimpulkan
bahwa kegiatan perencanaan sangat wajib dilakukan ketika adanya suatu
kegiatan.
2. Fungsi pengorganisasian pada fungsi ini pada umumnya berarti pembentukan
struktur kedudukan melalui kegiatan yang ditentukan untuk mencapai suatu
tujuan organisasi. Fungsi organisasi kearsipan juga dilaksanakan dengan
melakukan pengalokasian kerja, penetapan hubungan kerja dengan intern
kearsipan serta antara bagian kearsipan dengan bagian pengolah pada
organisasi.8
3. Fungsi penyusunan staff pada fungsi ini yaitu pengisian jabatan pada susunan
organisasi yang memiliki cara mendaftar tenaga kerja, merekrut, memilih,
mengamati kebutuhan tenaga kerja menempatkan, mempromosikan, menilai,
memberi upah serta membimbing orang yang dirasa perlu. Penyusunan ini

7
Geoffrey Mills, Manajemen Perkantoran Modern. (Jakarta Binarupu Aksara, 1991), hal. 26
8
Abdul Choliq, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Mitra Cendekia, 2011), hal. 36

7
berfungsi untuk untuk perusahaan atau organisasi dengan mendapat jaminan
bahwa akan memiliki pegawai yang tepat serta memiliki keahlian pada
bidangnya masing-masing.Fungsi penyusunan staf pada manajemen kearsipan
yaitu recruitment, seleksi, orientasi, penempatan, penggajian, jaminan
pengembangan serta pemberhentian. 9
4. Fungsi pengarahan yaitu pemimpin melakukan fungsi pengarahan untuk para
pegawai melalui cara memotivasi memberikan dorongan dan menjaga
komunikasi yang baik serta membangkitkan semangat para pegawai kearsipan
untuk mencapai sistem kearsipan yang baik dalam suatu organisasi
5. Fungsi pengawasan yang merupakan upaya sistematis untuk menetapkan
standar kinerja, menyusun sistem umpan balik informasi, membandingkan
kinerja dengan penetapan standar sebelumnya dan melakukan penentuan jika
terjadi penyelewengan dan pengukuran signifikasi fungsi pengawasan
merupakan menimbang dan membenarkan kinerja bawahan untuk memastikan
Apakah sesuai dengan perencanaan awal. Berikut langkah-langkah pengawasan
menurut Kadarman yaitu: menetapkan standar, mengukur Prestasi Kerja dan
membetulkan penyimpangan. Pengawasan dilakukan dengan kurang baik maka
akan memungkinkan akan muncul penyelewengan serta kerugian yang dialami
semakin besar maka dari itu Jika ingin mencapai tujuan yang efektif dan efisien
memerlukan pengawasan yang baik bagi setiap organisasi. 10

Implementasi fungsi-fungsi manajemen dilakukan untuk mendorong


terciptanya suatu sistem kearsipan yang baik maka dari itu seharusnya pengelola
sistem kearsipan mempunyai kemampuan dalam bidang kearsipan agar dapat
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik dan sesuai dengan tujuan
organisasi.

9
A.M. Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar ilmu Manajemen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1997),hal.87.
10
Ibid, 134

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen kearsipan yaitu urutan kegiatan mengelola semua elemen yang
digunakan atau terlibat dalam proses pengurusan arsip yang dilaksanakan berdasarkan
fungsi-fungsi manajemen.
Peranan/ tujuan arsip menurut Sedarmayanti, yaitu :Alat utama ingatan
organisasi,Bahan atau alat pembuktian (bukti otentik),Bahan dasar perencanaan dan
pengambilan keputusan,Barometer kegiatan suatu organisasi mengingat setiap kegiatan
pada umumnya yang menghasilkan arsip. Bahan informasi kegiatan ilmiah lainnya.
Arsip berdasar bentuk fisiknya dibagi atas dua lembar yaitu arsip berbentuk
lembaran dan arsip yang tidak berbentuk lembaran. Jenis arsip berdasarkan
pemiliknya lembaga pemerintahan seperti arsip nasional negara dan arsip Instansi
pemerintahan atau swasta.
Menurut Nuraida, prosedur pengelolaan arsip terdiri dari beberapa tahap, yaitu
:Prosedur Penyimpanan Arsip,Prosedur Peminjaman/ Pengambilan Arsip,Proses
Penyusutan Arsip, dan Jadwal Retensi Arsip.
Manajemen kearsipan dilaksanakan dengan menggunakan fungsi manajemen
berupa kegiatan perencanaan kearsipan, organisasi pada bidang kearsipan, bagian
personal atau staf, pengarahan pekerjaan pegawai serta pengawasan arsip utama.
Berdasarkan dengan teori tersebut berikut adalah fungsi manajemen kearsipan yaitu
fungsi perencanaan, pengorganisasian penyusunan staff, pengarahan dan pengawasan.

9
DAFTAR PUSTAKA

A.M. Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar ilmu Manajemen, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1997).

Abdul Choliq, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Mitra Cendekia, 2011).

Meirinawati, Dan Indah Prabawati. Manajemen Kearsipan Untuk Mewujudkan Tata Kelola
Administrasi Perkantoran Yang Efektif Dan Efisien. (SNPAP “Pengembangan
Ilmu Dan Profesi Administrasi Perkantoran: Tantangan Dan Peluang’, September,
2015.

Geoffrey Mills, Manajemen Perkantoran Modern. (Jakarta Binarupu Aksara, 1991).

Reni Juliati dan Nifi Lamingthon, ‘Pelaksaaan Manajemen Arsip Dalam Meningkatkan
Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten
Banyuasin’.

Sarwendah Pancaningsih, Manajemen Kearsipan, arsiparis Pertama Politeknik Negeri


Semarang ,jurnal ORBITH VOL. 12 NO. 3 November 2016.

10

Anda mungkin juga menyukai