OLEH:
ANDYKA BANGUN WICAKSONO
NIP 198908262015041002
Pengolah Data dan Informasi (Aset)
A. Latar Belakang
1. Pendahuluan
Amanah UU RI No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan mengenai Kebijakan
Pemerintah pada bidang Kearsipan yang mewajibkan kepada Pejabat dan
Pimpinan Lembaga Negara termasuk Unesa untuk melaksanakan Pengelolaan
Arsip Dinamis (Pasal 40 ayat 4). Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang ditetapkan tanggal 2 Oktober
Tahun 2018, pada pasal 43 yang menjelaskan tentang Layanan Administasi
Pemerintahan Berbasis Elektronik yang menjelaskan bahwa layanan administrasi
pemerintahan berbasis elektronik meliputi layanan yang mendukung kegiatan di
bidang perencanaan, penganggaran, keuangan, pengadaan barang dan jasa,
kepegawaian, kearsipan, pengelolaan barang milik negara, pengawasan,
akuntabilitas kinerja, dan layanan lain sesuai dengan kebutuhan internal birokrasi
pemerintahan.
Dalam pengelolaan kelembagaan, persuratan menjadi hal yang tak terlepas dari
aktivitas keseharian di Universitas Negeri Surabaya. Surat-menyurat menjadi
media komunikasi tertulis dilingkup internal Universitas Negeri Surabaya ataupun
masyarakat, sehingga surat masih menjadi rujukan utama pada setiap aktivitas di
Universitas Negeri Surabaya sehingga nantinya surat-surat tersebut akan menjadi
arsip-arsip yang harus dikelola dengan baik.
Berbagai arsip yang tercipta di lingkungan perguruan tinggi pun bukan hanya
sekadar bukti akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan tinggi saja. Arsip
tersebut dapat menjadi sumber pembelajaran dan acuan bagi dosen, mahasiswa,
maupun masyarakat umum yang membutuhkan. Dengan demikian, arsip memiliki
peranan besar dalam mendukung visi dan misi organisasi perguruan tinggi.
B. Permasalahan
1. Pengarsipan dokumen surat di Universitas Negeri Surabaya secara umum masih
berjalan manual. Sementara intensitas persuratan yang makin tinggi dan menuntut
kecepatan waktu sehingga arsip yang tercipta juga semakin banyak;
2. Penggunaan sistem manual berimbas pada proses pencarian arsip surat
yang membutuhkan waktu lama yang akan berakibat pada manajemen arsip
persuratan di Universitas Negeri Surabayaan yang tidak efisien;
3. Harus Menyiapkan ruangan dan pegawai khusus untuk menyimpan arsip surat dan
melakukan pendataan secara manual;
4. Adanya aplikasi-aplikasi yang masih bekerja dan dimanfaatkan sendiri-sendiri
sehingga masih belum dipergunakan secara maksimal dan butuh waktu yang
diperlukan untuk entry data per masing-masing aplikasi sehingga akan menjadi
tidak efisien dan efektif;
5. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Arsip Surat (SIMAS 2015/2016)
Universitas Negeri Surabaya yang belum digunakan maskimal untuk pengelolaan
arsip surat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
b) Peranan Arsip
Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak yang pengelolaan
kearsipan belum maksimal, kehilangan arsip, penumpukan arsip, sulitnya pencarian
arsip, serta pemusnahan arsip yang tidak sesuai prodesur, karena arsip sering
dianggap tidak penting
Berdasarkan dari masalah diatas perlu merubah pemahaman tentang
kearsipan, bahwa arsip mempunya peran penting bagi suatu organisasi. Pengelolaan
arsip yang baik akan menunjang dalam keberhasilan mencapai tujuan organisasi
dalam rangka kegiatan perencanaan, pengembangan, perumusan, kebijaksanaan,
pengambilan. keputusan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban, Berdasarkan hal
tersebut maka peranan dan kegunaan arsip dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sebagai pusat informasi, setiap arsip dapat membantu ingatan seseorang
mengenai peristiwa-peristiwa atau kejadian- kejadian.
2. Sebagai alat pendukung, arsip dapat digunakan pemimpin organisasi dalam
mengambil keputusan dengan tepat mengenai masalah yang dihadapi.
3. Sebagai bukti resmi pertanggung jawaban penyelenggaraan administrasi.
b. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 78 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Arsip, Jadwal Retensi
Arsip, dan Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis di
Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia;
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 tentang Penyelengggaraan Kearsipan di
Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia;
5. Surat Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 09
Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga
Negara dan Badan-badan Pemerintah;
6. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kearsipan di Lingkungan
Perguruan Tinggi
7. Surat Edaran Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor
SE/01/1981 tentang Penanganan Arsip Inaktif;
8. Surat Edaran Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor
SE/02/1993 tentang Pedoman Umum Untuk Menentukan Nilai Guna Arsip;
9. Keputusan Rektor Universitas Negeri Surabaya Nomor 223/H38/HK/2010
tentang Jadwal Retensi Arsip Universitas Negeri Surabaya;
10. Keputusan Rektor Universitas Negeri Surabaya Nomor
352/UN38/HK/TU/2013 tentang Pedoman Penyusutan Arsip di Universitas
Negeri Surabaya; dan
11. Peraturan Rektor Universitas Negeri Surabaya Nomor 506 Tahun 2015
tentang Pola Klasifikasi Arsip Universitas Negeri Surabaya
12. Peraturan Rektor Universitas Negeri Surabaya Nomor 012 Tahun 2018
tentang Pedoman Pengelolaan Arsip Aktif di Unit Keja Selingkung
Universitas Negeri Surabaya,
Di era digital sekarang ini, semua hal dilakukan secara teknologi digital, tidak
terkecuali arsip. Menghadapi tantangan dalam pengelolaan arsip di era digital perlu
adanya aplikasi yang memudahkan dalam penyusutan arsip yang dihasilkan tiap fakultas,
lembaga dan unit kerja di lingkungan Universitas Negari Surabaya setiap hari terjadi
penambahan
Demikian rencana tindak lanjut ini dibuat sebagai komitmen pelaksana tugasdalam
mengimplementasi pelatihan yang membawa dampak pada satuan kerja.