KAJIAN PUSTAKA
.1 Kerangka Teori
yang berarti alat atau wadah. Teori organisasi yang dikemukakan oleh Ernawan
sekelompok manusia, yang saling berinteraksi menurut satu pola tertente sehingga
batasan yang relatif dapat didefenisikan, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan”.
alat atau wadah yang digunakan orang-orang yang bekerja sama dalam struktur
organisasi tercapai.
11
12
yang ada dimana merupakan beberapa hal yang harus ada. Ciri-ciri organisasi
di tiap semester. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (diakses pada 23
juli 2018), mahasiswa adalah orang yang belajar di Perguruan Tinggi. Kemudian
yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang yakin menyatu dengan
para penuntut ilmu yang terdaftar di Universitas Negeri Medan menurut tata
status yang disandang seseorang karena sudah resmi terdaftar sebagai pelajar di
ilmu dan potensi pribadi pada program studi pilihannya, yang diharapkan menjadi
berperan dalam suatu organisasi yang diakui, maka dapat dikatakan mahasiswa
tersebut aktif dalam berorganisasi. Agar lebih terperinci, berikut ini akan
hasil dorongan dalam diri sendiri, motivasi yang kuat untuk terjun dalam
melibatkan mental maupun perasaan. Misalnya keinginan untuk selalu hadir pad
tujuan organisasi, kontribusi yang dapat diberikan anggota dapat berupa pikiran
seperti pemberian saran dana kritik yang bersifat membangun bagi suatu
Unsur ketiga, merupakan sikap tanggung jawab yang dituntut dari setiap
anggota organisasi, setiap anggota mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-
divisi/bidang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih besar daripada
ekstrakurikuler adalah:
adalah:
yang positif bagi mahsiswa yang menggelutinya. Dari berbagai kegiatan yang ada
minat yang ada pada dirinya, pengalaman yang didapat dari keikutsertaan dalam
berorganisasi.
dituntut untuk memiliki minat baca yang tinggi. Sebab pada proses pembelajaran,
Perkataan atau istilah minat bukan merupakan hal yang baru kita dengar,
istilah minat selalu menjadi pembicaraan orang baik dalam keluarga, sekolah,
suatu objek, kehendak dalam diri individu guna mendapatkan suatu kepuasan
Menurut Slameto (2010:180) “Minat adalah suatu rasa lebih dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Slameto
pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai siatu hal daripada hal
Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar
selanjutnya.
“Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-
18
atau kebutuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah
tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat seseorang sudah
tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu”.
merupakan wujud kecenderungan jiwa berupa gairah atau keinginan yang dapat
lambang yang tertulis atau tercetak menjadi gagasan yang disampaikan penulis
dan upaya memahami tulisan itu. Dengan demikian dikatakan berhasil membaca
Membaca bukan sekedar mengenal dan mengeja kata-kata tetapi jauh lebih
dalam lagi, yaitu memahami gagasan yang disampaikan oleh tulisan itu. Untuk
pemusatan perhatian sangat diperlukan agar pesan atau pengetahuan yang dibaca
dapat dipahami.
Minat membaca timbul dari dalam diri sendiri untuk melakukan kegiatan
bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Sebagai pelajar yang ingin menjadi
anggota masyarakat yang dihormati dan yang bertanggung jawab, maka kita harus
penelitian Febrina (2006 : 36) bahwa untuk meningkatkan minat baca ini, maka
meningkatkan minat baca. Disamping memanfaatkan minat yang ada pada diri
siswa. Upaya yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan dan memelihara minat
minat baca.
untuk membaca.
seseorang, termasuk kepada anak dalam usia sekolah. Perlu adanya dorongan dari
Minat baca adalah keinginan dan kemauan yang kuat untuk selalu
membaca setiap ada kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca.
Sutarno (2006 : 29), ketika diamati dengan cermat, ada beberapa faktor
1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan
informasi.
2. Keadaaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya
bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim
yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu terutama yang aktual.
5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa didalam membaca, kita harus
mengetahui terlebih dahulu apa tujuan kita untuk membaca buku tersebut. Siswa
itu sendiri, tanpa kesiapan atau kesediaan ini proses mental tidak terjadi”.
kesulitan, hambatan, dengan hasil yang maksimal, dengan target yang telah
ditentukan.
tertentu pula.
sebagai berikut:
sebagai berikut:
modal utama bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan apa saja sehingga dengan
kesiapan ini diperoleh hasil yng maksimal. Kesiapan kerja yang dimaksud dalam
penelitian ini yaitu keadaan mental dan emosi yang serasi yang meliputi
terkendali,kemauan untuk bekerja sama dengn orang lain, sikap kritis, ambisi
untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan sesuai bidang keahlian yang
tanggung jawab.
.2 Penelitian Relevan
terhadap kesiapan kerja. (r hitung = 0.1824; p value = 0.00 < 0.05). Tidak terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara prestasi belajar terhadap kesiapan kerja. (r
26
hitung = 0.124 < r tabel = 0.1824; p value = 0.188 > 0.05). Terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara keaktifan mahasiswa dalam organisasi dan prestasi secara
sebesar 5.155 dengan taraf 0.001 atau kurang dari 0.05. Sehingga disimpulkan
Berorganisasi (X1) terhadap Kesiapan kerja (Y) dengan nilai Rhitung > Rtabel (0,482
pengaruh yang positif dan signifikan Prestasi Belajar (X2) terhadap Kesiapan
Kerja (Y) dengan nilai Rhitung > Rtabel (0,284 > 0,279) sehingga HO ditolak dan Ha
diterima pada taraf signifikansi 5%, terdapat penngaruh yang positif dan
signifikan Keaktifan Berorganisasi (X1) dan Prestasi Belajar (X2) secara bersama-
sama terhadap Kesiapan Kerja (Y) dengan nilai Fhitung > Ftabel (10,350 > 3,195)
Berorganisasi Terhadap Peningkatan Soft Skill dan Prestasi Belajar Siswa SMK
Keaktifan Siswa Berorganisasi terhadap Soft Skills dengan t hitung 4,166 > ttabel
Keaktifan Siswa Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Siswa dengan nilai t hitung
2,367 > ttabel 2,003 pada taraf signifikansi 5%, terdapat pengaruh positif dan
signifikan secara bersama dengan nilai t hitung 2,037 > ttabel 2,003 pada taraf
signifikansi 5%.
.3 Kerangka Berpikir
pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada kepada
28
menyalurkan bakat, minat serta membentuk suatu pribadi yang kritis dimana hal
itu tidak diperoleh di dalam kelas yang formal. Melalui kegiatan organisasi,
mahasiswa juga akan memiliki kesiapan kerja karena secara tidak langsung
Selain keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi ada juga faktor lain yang
mendukung kesiapan kerja mahasiswa yaitu minat baca. Minat baca adalah suatu
keinginan yang kuat terhadap kegiatan membaca yang benar-benar berasal dari
dalam diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Sedangkan faktor yang
kuat disertai rasa ketertarikan dari dalam dirinya sendiri untuk membaca.
berasal dari dalam dirisendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Dengan
sebagai berikut:
29
X2
Keaktifan Berorganisasi
Mahasiswa
Y
Kesiapan Kerja
Mahasiswa
X1
Minat Baca Mahasiswa
Keterangan:
X2 = Minat Baca
Y = Kesiapan Kerja
.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
kesiapan kerja.