Disusun Oleh:
NIM : 7183144021
KELAS :A
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat serta
karunianya, sehingga saya memiliki kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
MANAJEMEN ARSIP STATIS Critical Book Report oleh dosen kami Dra.SRI
MUTMAINNAH, M.Si. Penulisan bedah buku ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan
pembelajaran Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Dengan penuh kesadaran saya tahu bahwa sesungguhnya ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dalam proses pembuatan Critical Book Report ini saya menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan materi dari berbagi pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan Critical
Book Report ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini saya menyampaikan
terima kasih.
Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam tugas Critical Book Report saya, akhir kata
saya ucapkan banyak terimah kasih, semoga tugas saya ini dapat memberikan manfaat serta ilmu
dalam perkembangan dunia pendidikan dan yang pastinya dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................
C. TUJUAN.................................................................................................................
A. KESIMPULAN.....................................................................................................
B. SARAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB II ISI BUKU
Ialah proses penambahan khazanah arsip statis pada lembaga kearsipan yang dilakukan
melalui kegiatan pengelolaan arsip statis dan hak pengelolaannya dari pencipta arsip kepada
lembaga kearsipan (Perka ANRI No.31 Tahun 2011). Hal ini bertujuan sebagai upaya
penyelamatan, pelestarian,dan pewarisan arsip yang merupakan memori kolektif dan identitas
bangsa.
Preservasi arsip atau pelestarian arsip adalah keseluruhan proses dan kerja dalam rangka
perlindungan arsip terhadap kerusakan arsip atau unsur perusak dan restorasi atau perbaikan
bagian arsip yang rusak. (ANRI :Modul Preservasi Arsip Statis, 2012:3). Preservasi arsip dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Preservasi langsung adalah menyediakan sarana
dan prasarana perlindungan arsip. Adapun preservasi tidak langsung adalah mengusahakan
substitusi atau alih media, misalnya melakukan penggandaan dan alih media ke microfilm atau
kaset video, rekaman suara, dan lain-lain.
Secara garis besar kegiatan perservasi arsip dapat dibagi kedalam 3 kegiatan, yaitu :
1. Pemelihraraan arsip dari berbagai faktor perusak, baik yang disebabkan oleh faktor
internal maupun faktor esternal. Kegiatan pemeliharaan arsip dilakukan dengan
melakukan kegiatan penyimpanan arsip sesuai dengan standar penyimpanan arsip, baik
peralatan, kondisi ruangan, dan lain-lain.
2. Perawatan dan perbaikan arsip yang mengalami kerusakan sebagai akibat yang tidak
baik, bencana, atau salah penggunaan dan sebagainya.
3. Reproduksi arsip dalam rangka pelsetarian inforamsi yang terkandung dalam media arsip,
diantaranya melaluii kegiatan alih media arsip.
Secara umum kerusakan arsip dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
eksternal (ANRI : Modul Preservasi Arsip Statis, 2012 : 10-22)
1. Faktor Internal, faktor perusak arsip yang berasal dari dalam arsip tersebut. Faktor
perusak intern, yaitu sumber keasaman yang berasal dari dalam kertas pada waktu
pembuatan kertas.
a. Lignin, suatu senyawa kimia yang terdapat dalam kayu. Ligninn yang masih
tertinggal dalam kerats mengakibatkan kertas menjadi cokelat dan berkurangnya
kekuatan kertas.
b. Alum-rasin sizing, adalah zat kimia aluminiumsulfat dan natrium rosin yang
reaksinya digunakan untuk mengurangi daya serap air.
c. Zat pemutih, adalah zat yang pada umumnya digunakan untuk memucatkan warna
serat yang diperoleh dari proses kimia.
2. Faktor Eksternal, adalah faktor perusak arsip yang berasal dari luar atau lingkungan
disekitar arsip. Secara umum faktor penyebab rusaknya arsip dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Faktor Fisika, meliputi cahaya, suhu dan kelembapan udara.
b. Faktor Kimia, meliputi sulfur dioksida, hidrogen sulfida, nitrogen dioksida dan
ozon.
c. Faktor Biota, meliputi fungi, serangga dan binatang pengera. Bahan pembuatan
arsip, yaitu selulosa, perekat, dan protein merupakan suber makanan bagi
makhluk hidup seperti fungi, serangga dan binatang pengerat.
d. Faktor Penggunaan dan Penanganan, meliputi reproduksi, perpindahan, dan
penggunaan arsip. Manusi amerupakan salaah satu faktor eprusak arsip. Arsip
dapat rusak karena penggunaannya yang berlebihan.
e. Faktor Bencana Alam dan Musibah, meiputi api atau kebakaran, air atau banjir,
perang dan bencana alam serta pencurian. Bencaanm alam dapat merusak koleksi
arsip dalam jumlah besar karena bencana alam sulit diperkirakan.
Preservasi arsip dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu preservasi preventif dan
preservasi kuartif (Perka ANRI No. 23/2011)
a. Penyimpanan arsip. Arsip statis disimpan dalam suatu depo arsip, yaitu bangunan
yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelestarian terhadap arsip
yang tersimpan di dalamnya.
b. Penanganan Arsip, dalam penanganan arsip perlu diperhatikan hal berikut :
I. Arsip kertas, penanganan nya meliputi :
a. Arsip tidak dilipat
b. Arsip harus ditangani dengan hati-hati
c. Halaman arsip dibalik dengan hati-hati
II. Arsip Film, dalam penanganan arsip perlu diperhatikan hal berikut :\
a. Hindarkan menyentuh emulsi
b. Film digulung pada spool dengan kertegangan sedang
c. Gunakan spool yang sesuai dengan lebar film.
III. Arsip Foto, penanganan meliputi hal berikut :
a. Hindarkan foto dari sentuhan jari tangan, sebaiknya menggunakan
nylon tipis.
b. Hindarkan arsip sebagai alas untuk menulis.
IV. Arsip Video, penanganan nya menggunakan hal berikut :
a. Merawat dan memonitor pelayanan playback.
b. Melengkapi peralatan untuk masing-masing format
c. Jika selesai digunakan, kembalkan video pada wadahnya.
V. Arsip Rekaman Suara, penanganannya menggunakan hal berkut :
a. Hindarkan sentuhan langsung dengan permukaan tape
b. Tape dputar ulang dari muka sampai akhir sedikitnya setiap tahun
untuk memeriksa kondisinya
c. Pengendalian Hama Terpadu, strategi pengendalian hama terpadu adalah
melakukan pemeliharaan yang terus-menerus dan melalui kebersihan ruangan
penyimpanan untuk menjamin tidak adanya hama perusak arsip.
d. Akses, hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Akses terhadap ruang penyimpanan dibatasi hanya pada petugas
penyimpanan.
2. Peralatan keamanan seperti kamrea, alam, kunci dan kontrol akses lainnya
dipantau secara berkala.
3. Akses terhadap ruang penyimpanan dikontrol melalui kunci atau kartu
yang dimiliki oleh pegawai
4. Arsip disimpan di tempat yang mudah diidentifikasi.
e. Reproduksi, adalah kegiatan melakukan penggandaan arsip ke dalam satu jenis
atau media yang sama atau dengan cara alih media ke media yang berbeda. Hal
yang harus diperhatikan antara lain :
1. Reproduksi dilaksanakan oleh orang yang mempunyai keahlian dalam
reproduksi
2. Reproduksi dilakukan sesuai dengan standar agar reproduksi bertahan
lama.
3. Pilih bahan dasar dan alat perekaman atau alat reproduksi yang baik.
4. Pilih bahan yang lebih aman, mudah diakses
5. Simpan hasil reproduksi terpisah dengan arsip asli.
f. Perencanaan Menghadapi Bencana, merupakan salah satu bagian dari program
preservasi dan semua tindakan yang memungkinkan lembaga kearsipan dapat
merespons bencana secara efisien dan cepat sehingga meminimalkan kerusakan
terhadap arsip.
1. Pencegahan, meliputi :
a. Inspeksi bangunan dan faktor lain yang berpotensi
b. Secara rutin, dilakkukan pembersihan dan perawatan diseluruh
bagian bangunan.
c. Memasang alat pendeteksi api,sistem pemadaman api, dan alarm
pendeteksi air.
d. Membuat peraturan khusus untuk memastikan keamanan arsip
e. Membuat salinan bagi arsip yang penting
f. Mengasuransikan arsip.
2. Persiapan, yaitu membuat dokumen tertulis tentang persiapan, respons,
dan pemulihan akibat bencana yang selalu diperbaharui dan dilakukan uji
coba :
a. Menyiapkan dan merawat perlengkapan yang diperlukan ketika
bencana.
b. Melakukan pelatihan bagi tim penanganan bencana.
c. Menyiapkan dan memperbaharui dokumentasi.
d. Melakukan sosialisasi disaster plan.
3. Respons, meliputi :
a. Mengikuti prosedur darurat untuk menyalakan alarm dan evaluasi
personel
b. Menghubungi kepala tim tanggap darurat
c. Tidak memasuki area penyimpanan jika belum diizinkan.
d. Pindahkan arsip yang basah ke tempat yang paling dekat dengan
fasilitas freezing.
4. Pemulihan, meliputi :
a. Membuat sebuah program untuk memperbaiki bangunan
b. Tentukan prioritas untuk tindakan perbaikan dan meminta saran
kepada konservator untuk mencari metode yang terbaik.
c. Hubungi agen asuransi.
2. Preservasi Kuratif, adalah preservasi yang bersifat perbaikan atau perawatan terhadap
arsip yang mulai atau sudah rusak atau kondisinya memburuk sehingga dapat
memperpanjang usia arsip.