DISUSUN OLEH:
2. DIAN RANTI
4. M. RISKI NASUTION
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
MEI, 2019
EXCECUTIVE SUMMARY
situasi di tempat kerja di mana dua atau lebih orang atau kelompok orang dalam
dalam mengelola bisnis, termasuk mengenai masalah yang timbul, harapan, dan
komunikasi yang over dosis. Carlock dan Ward menjelaskan, bahwa banyak
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang
terkait. Maka dari itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Dr. Hasyim, S.Ag., S.E., M.M, selaku Dosen Pengampu
membantu.
Saya menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna
dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita.
Penyusun ,
ii
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................
D. Manfaat ........................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Rekomendasi................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam derajat tertentu penggabungan dua nilai ini menghasilkan power yang
sangat besar, karena tujuan dan langkah rasional disiram oleh ikatan emosional,
sehingga menghasilkan komitmen dan semangat yang tinggi. Terbukti bahwa
perusahaan keluarga menjadi pioneer dalam bisnis global dan menjadi kontributor
yang handal dalam perekonomian di berbagai negara.
di tempat kerja di mana dua atau lebih orang atau kelompok orang dalam keluarga
perusahaan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
D. Manfaat
BAB II
ANALISIS MASALAH
A. Profil Bisnis
tagline 'Jelas Lebih Enak', Kapal Api menjadi salah satu pemain atas pasar kopi siap
Bisnis kopi ini bermula dari usaha Go Soe Loet pada tahun 1927 di Jalan Pasar
Pabean, Surabaya. Saat itu, Indonesia belum terbentuk dan masih bernama Hindia
Belanda. Loet sudah membuka warung kopi kecil-kecilan. Seiring waktu, usahanya
berkembang.
Loet memiliki lima anak yaitu Indra Boediono, Soedomo Mergonoto, Singgih
Gunawan, Lenny Setyawati, dan Wiwik Sundari. Perusahan itu terus berkembang,
dari 10 karyawan hingga 1.500 an lebih. Hokinya mulai muncul saat Kapal Api
pasang iklan di TVRI pada medio 80-an hingga jadilah Kapal Api sebagai kopi yang
diterima masyarakat luas. Kini produk Kapal Api menguasai 50 persen pasar kopi
secara nasional dengan mereknya, yaitu Kapal Api, Excelso, ABC, Good Day, Ya!
dan Kapten.
Jaya Abadi dan PT Kapal Api berakhir di meja Mahkamah Agung dalam tahap
5
peninjauan kembali (PK). Kopi Kapal Api adalah bisnis keluarga yang didirikan Go
Soe Loet, ayah dari 5 orang anak, yaitu Indra Boedijono, Soedomo Mergonoto (in
casu tergugat I), Singgih Gunawan, Lenny Setyawati, dan Wiwik Sundari Guntur.
Santos Jaya Abadi, dan PT Kapal Api yang tercatat sebagai pemegang sebagian
tersebut,” kutipan dari majelis hakim agung MA yang terdiri atas Hamdi, Panji
Widagdo, dan Ibrahim.. Putusan itu dibacakan pada 19 Oktober 2017 dan diunggah
ke website MA pada 29 November. [1] Perkara bermula dari upaya dua pemegang
saham PT Santos Jaya Abadi dengan total kepemilikan 16% atau sebesar 340.000
berkas perkara atas nama PT Santos Jaya Abadi dengan dasar Pasal 97 ayat (6) dan
tergugat I adalah Soedomo Mergonoto, Dirut PT Santos Jaya Abadi, PT Kapal Api
pembatalan 58 sertifikat merek Kapal Api dan logo. Alasannya, merek tersebut
dialihkan dari PT Santos Jaya Abadi kepada PT Kapal Api sehingga merugikan
28 April 2015.
seluruhnya.”
6
Selanjutnya, sengketa merek ini dilanjutkan ke MA dengan pengajuan kasasi
menguatkan vonis yang dijatuhkan pengadilan niaga.. Tak juga puas, kedua
merek Kapal Api yang dipegang oleh PT Kapal Api dan Soedomo. Tapi pada 28
April 2015, PN Surabaya menolak gugatan tersebut. Tidak terima dengan putusan
ini, PT Santos Jaya Abadi lalu mengajukan kasasi ke MA. Tetapi usaha tersebut juga
kandas.
BAB III
PEMBAHASAN
Hap Hoo Tjan diubah menjadi badan hukum PT Santos Jaya Abadi dimiliki oleh
karena PT Santos Jaya Abadi didirikan pada tahun 1979 telah sesuai dengan Kitab
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Apalagi Asal usul keuangan
perorangan Hap Hoo Tjan yang dimiliki oleh Go Soe Loet dan Po Guan Cuan.
Terbuktinya keuangan berasal dari Go Soe Loet dan Po Guan Cuan maka PT Santos
Jaya Abadi adalah juga milik keluarga. Dengan demikian PT Santos Jaya Abadi
tidak lain adalah warisan dari Go Soe Loet dan Po Guan Cuan, sehingga Po Guan
Cuan yang mewasiatkan hanya sebatas setengah bagian dari harta bersama dengan
tidak boleh melanggar Legitime Portie. Hendaknya ahli waris lainnya mengajukan
7
gugatan pembagian warisan Go Soe Loet dan pelaksanaan wasiat Po Guan Cuan
yaitu pembagian warisan berupa saham-saham PT Santos Jaya Abadi atas nama
perusahaan. Di samping itu, diperlukan pula kejujuran dari anggota keluarga dalam
mengelola bisnis, termasuk mengenai masalah yang timbul, harapan, dan rencana
komunikasi yang over dosis. Carlock dan Ward menjelaskan, bahwa banyak
Suksesi juga menjadi sumber konflik yang utama, dan boleh dikatakan yang
keluarga. Sang pendiri sering dihadapkan pada dilema ketika harus memilih
penggantinya.
Proses pembuatan keputusan dan tujuan yang tidak sesuai dalam sistem dan
struktur perusahaan keluarga bisa menjadi sumber konflik. Bagi perusahaan yang
sedang tumbuh, kunci utamanya adalah menanamkan sistem dan struktur yang
perubahan.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
adanya perbedaan antara nilai keluarga dan nilai bisnis. Dalam keluarga, hubungan
lebih didasarkan pada emosi, sedangkan dalam bisnis hubungan lebih rasional dan
logis.
Dalam bisnis orang yang memegang suatu jabatan adalah orang yang paling
kompeten, sementara dalam keluarga pertalian darah lebih banyak berbicara. Posisi
puncak sedapat mungkin diisi orang yang pertalian darahnya lebih dekat kepada
empat hal, yaitu konflik tujuan, gaya hidup dan kerja, konflik menyangkut kendali
Serangkaian tujuan untuk bisnis, keluarga terdekat, dan diri sendiri bisa berbeda
dan menyebabkan konflik. Gaya hidup dan kerja berubah sepanjang waktu dan
perusahaan. Putra-putri yang menjadi dewasa merasa selalu diawasi (under the
perusahaan.
B. Rekomendasi
pembahasan dalam makalah ini serta dapat meriview makalah ini dengan
memberikan masukan yang konstruktif sehingga makalah ini dapat lebih baik pada
9
DAFTAR PUSTAKA
https://kabar24.bisnis.com/read/20171204/16/715124/sengketa-merek-kopi-kapal-api-
berakhir-di-ma
https://startuphki.com/perebutan-merek-kopi-kapal-api-dalam-keluarga/
10