Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

OBSERVASI PENYELENGGARAAN KEARSIPAN


DI NATIONAL ARCHIVES OF KOREA (NAK)

Oleh :

KELOMPOK 2

Ariyani Ningsih / 198508082010122005

Diah Noviani / 198011302006042001

Diana Wulandari / 198208302014122004

Lilies Putri Ayuningtias / 198910102011012009

Rini Primadya / 197206202006042007

Rusli Kosasih / 197811132009121002

Savitri Nuraeni / 198803282015032005

Yuli Hernita / 197703282022122001

DIKLAT FUNGSIONAL ARSIPARIS TINGKAT TERAMPIL


ANGKATAN I
TAHUN 2023
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan hasil observasi kearsipan di National Archives of
Korea (NAK) tepat pada waktunya. Salawat serta salam tercurah kepada junjungan
besar Nabi kita Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, dan akhirnya kepada kita
semua selaku amay yang dicintainya. Amin

Dalam Penyusunan Laporan Hasil observasi ini masih banyak mengalami


kekurangan dan kesalahan. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
yang kami miliki, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihat serta memohon maaf atas segala kekurangan yang
ada, dan mudah mudahan laporan hasil Observasi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kelompok ini dan umumnya bagi siapa saja yang memerlukan.

Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian laporan hasil


Obersvasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang membatu secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Ibu Okeu Yulianasari S.Pd.,MA selaku pemateri Observasi


Penyelenggaraan Kearsipan
2. Kepada Seluruh pemberi Materi dalam Diklat Fungsional Arsiparis
Terapil Angkatan I Tahun 2023
3. Direktur Utama seluruh Satuan Kerja
4. Orang Tua, Suami, Istri yang selama ini memberikan dorongan,
semangat serta Doa yang selalu mendampingi selama mengikuti Diklat
Fungsional Arsiparis Terampil Angkatan I Tahun 2023
5. Sahabat-sahabat dan teman teman peserta Diklat Fungsional Arsiparis
Terampil Angkatan I Tahun 2023

Serta pihak lain yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada kami
dalam menyelesaikan Laporan Hasil Observasi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, semoga kebaikannya dibalas oleh Allah SWT. Aamiin.

Bandung, 17 April 2023

Kelompok 2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………….. 4


B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………….. 4

BAB II TELAAH KONTEN WEBSITE LEMBAGA KEARSIPAN

A. NSPK Lembaga Kearsipan ……………………………………….. 6


B. Pengelolaan Arsip Dinamis ……………………………………….. 7
C. Pengelolaan Arsip Statis ……………………………………….. 13
D. Pengelolaan Arsip Berbasis TIK ……………………………………….. 20
E. Layanan Informasi Kearsipan ……………………………………….. 24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 26
B. Saran …………………………………………………………. 27

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 28


4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arsip Nasional Korea adalah badan pemerintah Korea Selatan , yang
bertugas melestarikan artikel dan catatan yang diproduksi pemerintah. Berkantor
pusat di Kompleks Pemerintah Daejeon dan memiliki cabang di Busan dan
Seongnam , dan berkantor di Seoul .

Tugas utama meliputi penetapan kebijakan dasar dan peningkatan sistem


pengelolaan rekod, penetapan kebijakan standarisasi pengelolaan rekod dan
pengembangan serta pengoperasian standar pengelolaan rekod, penyusunan dan
pengelolaan statistik dan terkait dengan rekod manajemen, pembentukan dan
standarisasi sistem manajemen elektronik untuk rekod, penelitian dan penyebaran
metode manajemen dan teknologi pengawetan rekod, pendidikan dan pelatihan staf
yang terkait dengan pengelolaan rekod, bimbingan, pengawasan dan evaluasi
pengelolaan rekod, penghubung dan kerjasama dengan lembaga pengelola arsip
lain, dan pertukaran dan kerja sama dalam pengelolaan arsip.

B. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, pelaksanaan kegiatan Observasi


Penyelenggaraan Kearsipan yang dilakukan oleh Kelompok 2 adalah untuk :
1. untuk melatih mental anggota kelompok 2 Diklat Fungsional Arsiparis
Terampil Angkatan I
2. Mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama Diklat Fungsional
Arsiparis Terampil Angkatan I. Agar penambahan pengalaman dari kelompok 2
mampu dan bisa untuk melakukan observasi melalui website di Korea adalah
Brand New dan Interesting yang dimiliki oleh Korea yang bisa menjadi referensi
bagi ANRI.
3. meningkatkan wawasan serta pola pikir, pengetahuan dan kemampuan seluruh
anggota kelompok 2 dalam bidang pekerjaan yang sebenarnya.
5

4. Memenuhi materi Observasi Penyelenggaraan Kearsipan yang merupakan


tugas presentasi Observasi Penyelenggaraan Kearsipan untuk mendapatkan
salah satu syarat kelulusan Diklat Fungsional Arsiparis Terampil Angkatan I.

Sedangkan yang menjadi tujuan dari Observasi Penyelenggaraan Kearsipan ini


yaitu :
1. untuk mempermudah dalam pengelolaan seluruh proses kegiatan administrasi
yang berhubungan dengan kearsipan di National Archives of Korea serta untuk
penyelenggaraan kearsipan melalui website adalah agar menggali
penyelenggaraan kearsipan di National Archives of Korea.
2. Melatih seluruh anggota kelompok 2 berpikir positif terhadap masalah guna
menyelesaikan nya dengan baik dalam dunia kerja.
3. Melatih seluruh anggota kelompok 2 untuk aktif berinteraksi, berusaha serta
menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
4. Memperdalam keilmuan dan pengetahuan tentang Observasi Penyelenggaran
Kearsipan.
5. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan
keterampilan dari seluruh anggota kelompok 2.
6. Membina hubungan baik seluruh peserta Diklat Fungsional Arsiparis Terampil
Angkatan I.
6

BAB II

TELAAH KONTEN WEBSITE LEMBAGA KEARSIPAN DI

NATIONAL ARCHIVES OF KOREA (NAK)

A. NSPK Lembaga Kearsipan


Setiap lembaga negara wajib melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai
denga visi misi masing-masing lembaga negara sebagai mandat yang ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan. Dalam setiap pelaksanaan tugas harus
dapat dipertanggungjawabkan baik kepada pemberi madat maupun publik.
pertanggungjawaban tersebut dapat dibuktikan melalui data kinerja (performance
data) yang merupakan bukti akuntabilitas kinerja lembaga yang bersangutan.
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) tentang pengelolaan arsip
merupakan salah satu kegiatan pengkajian dan pengembangan untuk
mendukung penyelenggaraan kearsipan. Sesuai dengan amanat undang-undang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan mengamanatkan untuk menjaga
keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti pertanggungjawaban nasional.
Agar terciptanya sinergi antara pemerintah dan lembaga, pemerintah
berkewajiban membuat norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) untuk
dapat dijadikan pedoman dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
menjadi pedoman untuk melakukan pembinaan dan pengawasan. Lembaga
Kearsipan sesuai dengan kewenangan melaksanakan pelayanan arsip sesuai
norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) dengan menyediakan fasilitas
untuk kepentingan akses sesuai dengan kepentingan publik.
Ruang lingkup penyelenggaraan kearsipan dapat meliputi keseluruhan
penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan dan pengelolaan arsip. Dalam suatu
sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia (SDM),
sarana dan prasarana, sumber daya lainnya dilakukan oleh lembaga negara,
pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, serta lembaga kearsipan.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi kearsipan, NSPK
dibutuhkan sebagai pedoman agar terciptanya arsip yang autentik, andal, utuh
dan berguna bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Secara subtansi
7

NSPK ini menjelaskan bagaimana prinsip dan proses dalam mengelola arsip,
sehingga pada pelaksanaannya pencipta arsip dan lembaga kearsipan dapat
membuat suatu sistem arsip yang sesuai dengan kaidah-kaidah kearsipan.
Dengan demikian tercapai cita-cita bersama menjadikan arsip sebagai simpul
pemersatu dan memori kolektif.

B. Pengelolaan Arsip Dinamis


Pengelolaan arsip dilakukan terhadap arsip dinamis aktif dan arsip dinamis
inaktif. Pengelolaan arsip dinamis. pengelolaan arsip dinamis adalah proses
pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan sistematis, meliputi
penciptaan, penggunaan, dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip”. Tujuan
dari pengelolaan arsip dinamis adalah untuk menjamin ketersediaan arsip dalam
penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti
yang sah berdasarkan suatu sistem memenuhi persyaratan: sistematis, utuh,
menyeluruh, dan sesuai dengan standar, prosedur, dan kriteria. Selain itu, untuk
menjaga keauntetikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan. Tujuan tersebut
dapat terwujud apabila pengelolaan arsip dinamis dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan: penciptaan, penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan
arsip. Selain kegiatan itu, proses penyimpanan arsip juga mempengaruhi dalam
penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan. Dan diantara arsip dinamis terdiri
dari :

Produksi rekaman

● Dalam proses pelaksanaan tugas publik, dasar, proses, dan hasil kegiatan
dibentuk, dan catatan dibuat menurut prosedur dan bentuk yang sah.
● Ini menghasilkan dasar dan pondasi untuk administrasi yang bertanggung
jawab dan menjamin status dan properti rakyat.
● Akumulasi pengalaman dalam proses pelaksanaan tugas publik dikonversi
dan dimanfaatkan sebagai informasi pengetahuan tentang sejarah,
masyarakat, budaya, dan ekonomi untuk menghasilkan warisan budaya yang
penting bagi generasi mendatang.
8

● Cara mendaftarkan catatan

Registrasi dan manajemen dalam sistem produksi rekaman elektronik 'buku


besar pendaftaran dokumen' selama produksi dan penerimaan

❖ Dalam hal produksi dokumen elektronik, secara otomatis terdaftar pada saat
yang sama dengan persetujuan otoritas persetujuan akhir, tetapi dalam
kasus produksi dokumen non-elektronik, produsen langsung memasukkan
informasi produksi dan mendaftarkannya.
❖ Arsip yang didistribusikan dan diterima melalui sistem produksi arsip
elektronik secara otomatis terdaftar dalam register dokumen departemen
terkait saat diterima oleh distributor dokumen untuk setiap departemen, dan
saat diterima melalui surat atau email dari penanggung jawab, penerima
memberikan informasi saat menerima dokumen non-elektronik. Daftarkan
dengan memasukkan langsung

※ Lihat Pasal 18 (Penerimaan dan Pemrosesan Dokumen) 「Peraturan


tentang Efisiensi Administrasi dan Promosi Kolaborasi」 untuk cara
menerima dokumen

● Pendaftaran lampiran terpisah


★ Jika ada perbedaan yang signifikan dalam spesifikasi badan utama dan
lampiran rekaman atau jika manajemen terpisah diperlukan karena terdiri
dari media rekaman yang berbeda, badan utama dan lampirannya
didaftarkan dan dikelola secara terpisah dengan nomor manajemen yang
sama.
★ Kapan memberikan nomor pendaftaran produksi: Setelah persetujuan atau
laporan :
(Mengembalikan dokumen survei, laporan penelitian, dan ulasan atau
dokumen asli sebelum menulis ulang) Segera setelah dikembalikan atau
diganti dengan dokumen yang ditulis ulang
(Rekaman audio-visual seperti foto dan film)
(Rekaman audio-visual dari film, video, dan audio)
(Jika Anda tidak memiliki peralatan pengeditan) Dapat didaftarkan
sebagai catatan dalam keadaan belum diedit.
9

● Jangka waktu pemberian nomor pendaftaran permohonan

· Catatan penerimaan diberikan pada saat penerimaan

● Catatan Tugas Produksi

Jika ada perbedaan yang signifikan dalam spesifikasi badan utama dan lampiran
rekaman atau jika manajemen terpisah diperlukan karena terdiri dari media
rekaman yang berbeda, badan utama dan lampirannya didaftarkan dan dikelola
secara terpisah dengan nomor manajemen yang sama. Kapan memberikan nomor
pendaftaran produksi: Setelah persetujuan atau laporan.

● Investigasi/Penelitian/Review
1. Hal-hal yang berkaitan dengan pemberlakuan atau perubahan peraturan
perundang-undangan.
2. Pembentukan atau amandemen tata cara atau keputusan atau perubahan
kebijakan utama yang setara dengannya.
3. Hal-hal yang memerlukan pemberitahuan administratif terlebih dahulu
berdasarkan Undang-Undang Prosedur Administrasi.
4. Perjanjian besar, perjanjian, perjanjian, protokol, dan lain-lain. Diakhiri
dengan organisasi internasional atau pemerintah asing.

● Beberapa Pengolahan Arsip Dinamis di NAK


1. Pertemuan presiden
2. Pertemuan yang dihadiri oleh Perdana Menteri
3. Pertemuan yang dioperasikan oleh anggota posisi kunci di tingkat wakil
menteri atau lebih tinggi untuk tujuan pembahasan atau mediasi
kebijakan utama
4. Pertemuan yang dihadiri oleh pejabat kunci di tingkat wakil menteri atau
lebih tinggi untuk tujuan diskusi bisnis dengan partai politik
5. Rapat yang dioperasikan oleh komite atau dewan, dll. diselenggarakan
di bawah undang-undang individu atau khusus
6. Pertemuan yang dihadiri oleh kepala daerah, pengawas pendidikan, dan
pengawas pendidikan sesuai dengan Pasal 34 「Undang-Undang
Otonomi Pendidikan Daerah」
10

7. Pertemuan yang dihadiri oleh 3 atau lebih pejabat publik setingkat


direktur atau lebih tinggi dari instansi terkait untuk tujuan musyawarah
atau mediasi mengenai hal-hal yang termasuk dalam sub-ayat Pasal 17
(1) Keputusan Pelaksanaan
8. Rapat besar lainnya yang notulennya dianggap perlu.

● Rekaman stenografi atau audio (termasuk transkrip)

Di antara rapat-rapat yang termasuk dalam ①, ②, ③, ⑤, dan ⑥ yang tunduk


pada pembuatan risalah rapat wajib, catatan stenografi atau rekaman audio
(termasuk transkrip) dibuat bersama dengan risalah rapat yang ditunjuk oleh
kepala badan pengelola arsip tetap.

Status pertemuan yang ditunjuk untuk produksi catatan stenografi wajib ('22.6)
rekaman audiovisual :

1. Kegiatan terkait pekerjaan dan potret posisi kunci seperti Presiden,


Perdana Menteri, kepala badan administrasi pusat, kepala pemerintah
daerah dan pengawas pendidikan, dan lain-lain.
2. Kepala negara asing, perdana menteri, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan Republik Korea di antara perusahaan asing besar.
3. Peristiwa besar pemerintah pusat dan daerah.
4. Kegiatan utama yang berkaitan dengan promosi perjanjian, perjanjian,
perjanjian, protokol, pertukaran, dll. Dengan organisasi internasional
atau negara asing.
5. Proyek dan konstruksi skala besar yang termasuk dalam Pasal 13, Ayat
1 dan Pasal 14 Keputusan Penegakan Undang-Undang Keuangan
Nasional.
6. Barang yang sulit ditemukan dalam bentuk aslinya karena pekerjaan
teknik sipil dan konstruksi skala besar.
7. Bangunan atau struktur dari berbagai jenis yang hilang karena
pembongkaran atau rekonstruksi memiliki nilai sejarah yang tinggi dan
perlu dilestarikan sebagai rekaman audio visual.
11

8. Insiden atau kecelakaan besar yang menjadi perhatian mayoritas publik


dan pimpinan lembaga publik menganggap perlu untuk membuat dan
memelihara rekaman audiovisual.
9. Hal-hal yang memerlukan pelestarian situs atau bentuk sebagai rekaman
audiovisual karena nilai pembuktiannya sangat tinggi.
10. Hal-hal yang memiliki nilai sejarah tinggi saat pertama kali muncul di
Korea.
11. Hal-hal lain yang dianggap perlu untuk pembuatan rekaman audiovisual.

● Pengenalan Sistem On-Nara


Sistem On-nara awalnya dikembangkan dan digunakan dari tahun 2004
sebagai sistem informasi administrasi di kantor kepresidenan adalah sistem
informasi back-office utama dalam pemerintahan di mana pejabat publik Korea
dapat menangani tugas dan manajemen dokumen setiap hari. Sistem ini
memungkinkan pejabat pemerintah menjadi lebih efektif dan akuntabel dengan
mudah berkomunikasi dan berbagi dokumen dengan pejabat publik lainnya
serta dengan mengidentifikasi mereka yang bekerja dengan dan mengubah
dokumen selama pekerjaan administratif di pemerintahan. Terlepas dari
kegunaan potensial dari sistem tersebut, hal itu tidak disambut baik oleh
banyak pejabat publik dan menghadapi hambatan birokrasi yang sering terlihat
terhadap sistem e-government. Studi kasus ini menyoroti bagaimana
pemerintah Korea secara efektif mengatasi tantangan pengiriman seperti
kurangnya koordinasi dan keterlibatan yang buruk dari pejabat publik
khususnya dalam meningkatkan sistem TIK baru di sektor publik. Tantangan
pengiriman secara efektif diatasi melalui penggunaan strategis manajemen
kinerja dalam proses peningkatan, mempromosikan contoh positif dan
merangsang kepemimpinan, respons yang cepat dan efektif terhadap masalah
teknis, dan penyediaan helpdesks dan program pelatihan untuk mengurangi
resistensi birokrasi dan keluhan tentang sistem baru.
Sistem On-Nara adalah sistem manajemen bisnis yang mendukung
penetapan rencana kerja administrasi, penyusunan dokumen, pelaporan, dan
pengambilan keputusan kementerian pusat dan pemerintah daerah secara
online, serta mencatat, mengakumulasi, membagikan, mengungkapkan, dan
12

membuka hasilnya. saya. Ini memainkan peran penting dalam mendukung


pemrosesan kerja yang efisien melalui interkoneksi dengan sistem
pan-pemerintahan utama seperti administrasi pemerintah, personel, anggaran,
kinerja, pengetahuan, dan pengungkapan informasi dalam sistem (on-nara),
On-Nara - berarti seluruh negeri, negara yang utuh, dan arti seluruh
negara, seluruh negara, dan arti pemerintahan yang selalu terjaga dan
melayani rakyatnya. Rakyat Pemerintah yang melayani rakyat adalah sistem
yang memberi rakyat.
Setelah sistem manajemen kerja pemerintah BPR/ISP pada tahun 2005,
sistem kerja pemerintah dibangun atas dasar sistem pendukung Gedung Biru,
dan sistem manajemen kerja pemerintah dikembangkan dan ditingkatkan.
sistem manajemen bisnis pemerintah diubah menjadi Sistem On-Nara dan
dilaporkan. Sejak tahun 2007, kemajuan sistem On-Nara dan perluasan serta
sosialisasi lembaga administrasi pusat dan pemerintah daerah telah dilakukan,
dan pembentukan sistem On-Nara berbasis cloud saat ini sedang digalakkan.
Pada Januari 2016, sekitar 400.000 pengguna (pejabat publik) dari 282
lembaga administratif menggunakan sistem tersebut. Fungsi manajemen jadwal
yang disediakan oleh sistem On-Nara mengatur jadwal kerja dengan
mendaftarkan tugas untuk diproses berdasarkan tanggal di kartu tugas untuk
setiap tugas. Fungsi dokumen elektronik melakukan tugas sesuai dengan
jadwal yang terdaftar, dan hal-hal yang membutuhkan pengambilan keputusan
dapat dilaporkan dengan membuat dokumen elektronik, dan pendapat ulasan
dicatat untuk setiap rute persetujuan
Fungsi pelaporan memo adalah fungsi yang dapat dengan cepat dan
bersama-sama melaporkan laporan situasi mendesak atau sesekali,
pengumpulan pendapat, dll. kepada atasan atau banyak manajer. Fungsi
manajemen tugas dapat menghubungkan tugas dari sistem klasifikasi sistem
klasifikasi fungsi pemerintah dan membuat kartu untuk setiap tugas untuk
merekam dan mengelola semua detail aktivitas tugas. Fungsi manajemen rapat
memungkinkan Anda membuat badan rapat dan mengadakan rapat terkait
secara online atau offline. Dimungkinkan untuk mengelola isi rapat dengan
menetapkan agenda dan mengambil agenda. Fungsi instruksi adalah fungsi
untuk mengelola instruksi presiden, perdana menteri, lembaga, dan
departemen. Semua kinerja pekerjaan yang dilakukan secara otomatis direkam,
13

diakumulasikan, dan dikelola di layar manajemen kinerja dari kartu tugas,


pencarian terperinci untuk kinerja tugas, pembuatan dokumen, pelaporan
memo, pelaporan, pelaporan, pelaporan, pelaporan, pelaporan, dan pelaporan.

C. Pengelolaan Arsip Statis


Pengelolaan Arsip Statis bertujuan untuk menjamin keselamatan dan
kelestarian arsip. Pelestarian arsip adalah untuk melindungi arsip asli yang
dihasilkan oleh lembaga publik yang berkaitan dengan pekerjaannya agar tidak
rusak dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai warisan
budaya dokumenter.
Untuk menjaga keberadaan arsip asli sebagai warisan budaya
dokumenter, diperlukan sarana dan peralatan tertentu untuk melindungi arsip
tersebut. diperlukan penataan dan pengolahan yang yang baik agar arsip
dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
1. Manajemen Konservasi
Arsip yang dipindahkan dari hasil akuisisi sesuai dengan Pasal 19
Undang-Undang Manajemen Arsip Publik dan Pasal 44 peraturan yang
sama, arsip masih dalam kondisi didesinfeksi, dilipat dan diikat sebelum
disimpan. maka manajemen penyimpanan/konservasi bertugas menjaga
kelestarian, menetapkan dan menerapkan langkah-langkah keamanan dan
rencana penanggulangan bencana, yang disusun sesuai dengan standar
pengaturan arsip, dan melakukan pemeriksaan secara berkala untuk
pelestarian dan pengelolaan arsip penyimpanan yang aman yaitu record
center.
Arsip Nasional Korea memiliki tiga record center atau depo arsip
yaitu Daejeon, Seongnam, dan Busan, dengan total 124 rak buku dan
panjang total sekitar 347,5 km. Ketiga record center tersebut dilengkapi
dengan fasilitas pengaturan suhu dan kelembaban, penggunaan konstan
tipe AC sentral untuk penyimpanan arsip yang aman. Fasilitas
penyimpanan arsip khusus yang dilengkapi dengan fasilitas pengawetan
yang optimal seperti fasilitas pemadam kebakaran dan sistem kontrol
akses kartu.
14

Record center yang terbaru adalah record center Seongnam yang


selesai pada tahun 2007 yang memiliki sistem pengelolaan arsip tercanggih
di dunia. Dengan berfungsinya record center ini maka fungsi dan peran
ketiga arsip di Daejeon, Seongnam, dan Busan disesuaikan kembali, yang
semula didistribusikan dalam dua wilayah (Daejeon, Busan) menjadi 3
sistem pembagian tiga wilayah (Daejeon, Seongnam, Busan). Ketiga record
center ini menjalankan fungsi pengelolaan arsip pada arsip-arsip di wilayah
yang berdekatan dengan tempat lembaga produksi arsip berada. Adapun
pembagian wilayah pengelolaan arsip statisnya adalah sebagai berikut :

Lingkungan atau konsidi record center mengacu pada semua


kondisi eksternal di sekitar arsip, termasuk berbagai faktor seperti suhu,
kelembaban, gas, cahaya, udara, hama, bahan finishing rak, dan bahan
rak. Faktor lingkungan ini erat kaitannya dengan pelestarian arsip statis dan
faktor berbahaya dapat bertindak sebagai penyebab langsung kerusakan
arsip. Oleh karena itu, untuk penyimpanan arsip yang aman, Arsip Nasional
Korea melakukan inspeksi lingkungan secara berkala berdasarkan Pasal
60 Keputusan Penegakan 'Undang-Undang Manajemen Arsip Publik' dan
mempertahankan standar lingkungan yang ditetapkan oleh undang-undang
untuk memastikan arsip tetap terpelihara. Adapun standar lingkungan
record center di NAK adalah :
15

Sistem keamanan untuk personel ditetapkan dan dioperasikan.


record center dipantau melalui CCTV dan detektor infra merah, dan jumlah
orang yang masuk dan keluar dikontrol melalui sistem kontrol akses. Tiga
arsip di Daejeon, Seongnam, dan Busan telah memperkenalkan sistem
manajemen arsip RFID untuk mengontrol pengambilan arsip yang tidak
sah.
Arsip Nasional Korea juga telah menetapkan dan menerapkan
rencana penanggulangan bencana untuk arsip sesuai dengan Pasal 30
Undang-Undang Manajemen Arsip Publik, dan melakukan pelatihan dan
pendidikan pemulihan arsip. Untuk menjaga arsip elektronik dengan aman,
yang secara bertahap meningkat, sistem pemulihan bencana untuk arsip
elektronik sedang dibangun.

2. Pelestarian Arsip
Pengawetan arsip dilakukan disemua media penyimpanan baik
kertas, audiovisual, mikrofilm. tim penilaian negara bertugas untuk
membuat Penetapan kebijakan pengelolaan preservasi seperti penetapan
dan pelaksanaan rencana pemeriksaan kondisi secara berkala, penguatan
preservasi dan pemulihan arsip yang rusak dengan menetapkan data dasar
detail keadaan fisik setiap arsip melalui evaluasi kondisi material dan
tingkat kerusakan. pelestarian arsip penting dengan memanfaatkannya
16

secara aktif. pengawetan arsip dilakukan dengan teknik dan standar yang
telah ditetapkan.
Perawatan desinfeksi untuk mencegah kerusakan oleh
mikroorganisme (bakteri, jamur) dan hama untuk arsip dengan masa
retensi 30 tahun atau lebih. Perawatan deoksidasi perlu dilakukan untuk
arsip dengan kondisi catatan kertas dengan masa retensi 30 tahun atau
lebih, catatan dengan konsentrasi ion hidrogen (pH) 6,5 atau kurang

3. Pemulihan Catatan Kertas (Restorasi)

Apabila arsip asli penting yang memiliki nilai sejarah atau bukti yang
tinggi mengalami kerusakan, hal itu merupakan tindakan untuk
memperpanjang umur simpan arsip dengan menghilangkan kontaminan
seperti debu dan serbuk jamur, memperkuat bagian yang hilang, dan
memperkuat bahan kertas.
Arsip kertas dapat rusak karena usia, penyimpanan dan penanganan
yang tidak tepat, dan faktor lingkungan (pengasaman karena kontak udara,
suhu dan kelembaban yang tidak teratur, dan lain lain dapat menyebabkan
rusaknya arsip maka diperlukan perawatan restorasi yang tepat. Restorasi
arsip adalah menghilangkan penyebab kerusakan arsip yang telah rusak,
mencegah kerusakan lebih lanjut melalui proses restorasi, dan
memperbaiki penampilan arsip serta memudahkan pembacaan dan
penanganan dengan memperkuat sifat material yang melemah dari arsip
yang rusak. Bahan yang digunakan untuk perawatan restorasi meliputi
kertas Korea untuk perbaikan, air untuk mencuci, perekat, pelarut kimia,
vinil berbasis poli untuk enkapsulasi, kertas netral untuk membuat wadah
pengawetan, kertas penyerap lainnya, dan alat-alat kecil.

Layanan dukungan restorasi/replikasi yang disesuaikan mendukung


restorasi/replikasi dengan memanfaatkan fasilitas, peralatan, dan teknologi
khusus yang dimiliki oleh Arsip Nasional Korea untuk meningkatkan
pelestarian arsip nasional penting yang dipegang oleh lembaga swasta dan
publik.
17

Untuk rekaman foto dan film yang mungkin rusak karena berbagai
faktor kerusakan dan kerapuhan bahan, pelestarian aslinya dapat
ditingkatkan melalui restorasi manual dan restorasi digital. Saat ini, Ruang
Restorasi Arsip sedang melakukan restorasi secara digital dengan nilai
preservasi tinggi dan kerusakan parah antara rekaman foto dan film.

Arsip Nasional Korea memiliki total 154 peralatan dari 81 jenis,


termasuk penganalisa serat, peralatan penguat serat mekanik, dan USG
dan enkapsulasi untuk restorasi dan duplikasi catatan kertas. Kami memiliki
365 peralatan dari 161 jenis untuk pengawetan dan perawatan catatan
audio-visual, seperti mesin cuci film, dll., dan melakukan perawatan
pengawetan profesional.

4. Pelestarian digital (Alih Media Arsip)

Untuk melestarikan arsip dan memperluas pemanfaatan arsip, arsip


dilakukan alih media terhadap semua jenis media arsip melalui:

a. pemindaian yaitu Digitalisasi catatan kertas seperti dokumen dan


gambar serta Digitalisasi rekaman audiovisual seperti foto dan film
b. Pengkodean mengacu pada digitalisasi data (video, rekaman audio)
yang tidak dapat diuraikan secara langsung oleh manusia menggunakan
perangkat penyandian perangkat pemutaran.
c. digitalisasi film bergerak, peralatan untuk merekam film pada kaset video
melalui koreksi warna primer dan penyesuaian jumlah frame untuk
merekam film pada media (DVD) dengan pelestarian yang sangat baik.

Perlindungan berkelanjutan dilakukan dari setiap jenis media


perekaman seperti kertas, foto, film, audio/video, dan lain sebagainya.
Pengelolaan arsip statis terdiri dari
1) Manajemen penyimpanan,
2) perawatan preservasi (evaluasi kondisi, penjahitan, penjilidan,
perawatan deoksidasi,
3) perawatan desinfeksi, perawatan restorasi). Perekaman media
(pengkodean, pemindaian, pembuatan film M/F).
4) untuk membaca dan memanfaatkan,
5) keamanan, penanggulangan bencana, produk pengawetan,
18

6) teknologi pengawetan (teknis: petunjuk, pedoman (rencana


pengelolaan catatan kertas, dan lain-lain, undang-undang dan
peraturan untuk pemeliharaan, standar dan lain-lain.
5. Penyerahan dan Akuisisi
Adapun koleksi arsip NAK diperoleh dari penyerahan arsip dari unit
kearsipan ke lembaga kearsipan dan Akuisisi. adapun persiapan penerimaan
arsip statis dari unit kerja ke lembaga kearsipan adalah:
a. Pemeriksaan kesiapan pemrosesan dan serah terima

Penanggung jawab arsip arus memberikan pedoman dan tata cara serah
terima seperti cara menyelenggarakan sistem produksi arsip elektronik
dan tata cara menyelenggarakan arsip non-elektronik.

b. Kosongkan kapasitas penyimpanan

Menyiapkan tempat penyimpanan sementara untuk penerimaan arsip


sesuai prosedur akuisisi dan penyimpanan arsip untuk akuisisi

c. Sistem produksi rekaman elektronik ⇔ koneksi RMS

Untuk transfer online catatan elektronik, sistem manajemen bisnis


memerlukan SW transmisi dan penerimaan berkapasitas besar, dan
sistem dokumen elektronik memerlukan koneksi normal modul GR

d. Sistem klasifikasi saat ini untuk arsip

Jadwal retensi arsip yang diterima dari unit dikonfirmasi, selanjutnya


arsip yang diterima dibuat kode unit sementara, yang selanjutnya
diubah menjadi tugas unit reguler (kode).

e. Jika lampiran kertas ada secara terpisah, periksa apakah keluaran


naskah elektronik terpasang untuk menghubungkan dan mencari kertas
naskah elektronik dan lampiran kertas.

Proses penerimaan arsip dari unit kearsipan ke lembaga kearsipan adalah


sebagai berikut:
a. Pengaturan catatan yang dapat dialihkan
Konfirmasi dan penataan arsip yang diproduksi secara non-elektronik,
seperti dokumen produksi/penerimaan arsip non-elektronik dari arsip
19

arsip non-elektronik atau arsip arsip elektronik/non-elektronik campuran,


lampiran dokumen elektronik non-elektronik, dan lampiran yang
didaftarkan secara terpisah.
b. Arsip non-elektronik disusun secara berurutan sesuai dengan daftar
yang terdaftar dalam RMS, disertai dengan sampul buku catatan dan
daftar indeks, serta dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan untuk
persiapan pemindahan.
c. Reklasifikasi Pengungkapan Rekam
Saat mentransfer catatan, membedakan apakah akan mengungkapkan
atau tidak seluruh catatan yang akan ditransfer berdasarkan kategori
dan kasus, dan dalam kasus non-pengungkapan atau pengungkapan
sebagian, tentukan alasan non-pengungkapan dan transfer.
d. Rekaman yang tidak diungkapkan/diungkapkan sebagian direklasifikasi
sesuai dengan prosedur reklasifikasi pengungkapan, dan rekaman yang
salah diklasifikasikan direklasifikasi.
e. Konversi format preservasi (preservasi dokumen dan format preservasi
jangka panjang), persiapan sistem (PC khusus transfer, kapasitas
penyimpanan yang aman, sertifikat saat ini, dll.), konfirmasi hubungan
sistem (Arsip ⇔ Lembaga Manajemen Arsip Permanen).

6. Layanan Penelusuran dan Pencarian arsip Statis


Layanan pencarian arsip adalah layanan untuk arsip publik seperti
arsip produksi lembaga publik (arsip penting yang disimpan selama lebih
dari 30 tahun) yang dimiliki oleh Arsip Nasional Korea, arsip terkait Korea
yang dikumpulkan di luar negeri, arsip yang dikumpulkan atau
disumbangkan dari kolektor pribadi, dan publikasi pemerintah. Layanan
pencarian dapat digolongkan berdasarkan:
a. Pencarian Topik Berdasarkan Bidang
Topik arsip dapat dipilih dan disusun untuk setiap bidang urusan
kenegaraan, dan konten utama dari setiap topik serta catatan dan daftar
terkait diperkenalkan. Kita dapat mencari topik dengan total 28 kolom
(5.779 topik) Isi artikel mungkin berbeda dari posisi resmi Arsip Nasional
Korea. Contoh topik berdasarkan bidang diantaranya tentang: Pesanan
Publik, Ilmu pengetahuan dan Teknologi, Pendidikan.
20

b. Pencarian Topik Berdasarkan Jenis


Topik arsip dipilih dan disusun untuk setiap bidang urusan kenegaraan,
dan konten utama dari setiap topik serta catatan dan daftar terkait
diperkenalkan. Anda dapat mencari topik dengan total 9 bidang. Isi
artikel mungkin berbeda dari posisi resmi Arsip Nasional Korea.
c. Pencarian berdasarkan Lapisan Teknologi
Anda dapat langsung memilih kategori berdasarkan grup yang sering
digunakan untuk pencarian record dan melihat informasi record dari grup
tersebut. Jika Anda memilih lapisan atas, Anda dapat mencari setelah
memeriksa kategori setiap lapisan bawah secara berurutan.

D. Pengelolaan Arsip Berbasis TIK


Pesatnya perkembangan teknologi informasi, Perpustakaan Nasional
Korea telah berupaya menawarkan layanan digitalisasi kepada penggunanya.
Layanan ini untuk menyediakan lebih banyak pengguna perpustakaan dengan
akses yang cepat dan mudah ke sumber daya dan informasi perpustakaan.
Sebagai gudang informasi utama Korea, Perpustakaan telah membantu
masyarakat berbagi informasi digital melalui Internet, dan mengembangkan
basis data katalog perpustakaan nasional, dan basis data (TOC dan teks
lengkap) artikel, buku, dan manuskrip.

1. Pembentukan Sistem Informasi Manajemen dengan penerapan RFID

Mengambil bagian dalam proyek Kementerian Kebudayaan,


Olahraga dan Pariwisata untuk mendirikan pusat sumber daya digital di
perpustakaan umum, Perpustakaan Nasional Korea mendirikan RFID
(Radio Frequency Identification), sebuah sistem percontohan untuk
Perpustakaan, pada Desember 2003.

Di bawah proyek tersebut, chip elektronik yang berisi informasi


bibliografi bahan (seperti kode perpustakaan, nomor telepon, nomor aksesi,
dan lain-lain) ditempelkan pada 300.000 buku dari tumpukan terbuka di 5
ruang koleksi termasuk Ruang Koleksi Humaniora. Selain itu, mesin check
out mandiri diperkenalkan ke ruang pengumpulan. Ini memungkinkan
pengguna perpustakaan untuk check in dan out bahan pustaka tanpa
21

bantuan dari staf perpustakaan, dan staf perpustakaan mengelola koleksi


menggunakan sistem otomatis. Serangkaian perubahan seperti ini
membantu pustakawan berkonsentrasi pada pengembangan kompetensi
inti mereka sebagai profesional informasi.

Pada tahun 2004 Perpustakaan meluncurkan rencana 3 tahun untuk


membangun Sistem Informasi Manajemen (MIS) yang diterapkan RFID
untuk meningkatkan kualitas layanan pengguna dan meningkatkan efisiensi
pengelolaan sumber daya. Pada tahun 2007 Perpustakaan meluncurkan
proyek pembangunan sistem kartu pengguna perpustakaan terintegrasi,
dan proyek pemasangan loker ke Perpustakaan untuk meningkatkan
kenyamanan pengguna perpustakaan. Saat ini Perpustakaan terus
meningkatkan fungsi MIS. Pada tahun 2008, sistem RFID dirubah dan
diperbarui untuk menyertakan sistem kartu pengguna terintegrasi. Selain
itu, fungsi ditambahkan untuk melakukan analisis perilaku pada berbagai
jenis pengguna di Information Commons atau mereka yang menemukan
item di portal Dibrary. Saat ini, sistem SIM terus diperbarui secara berkala.

Arsip Nasional Korea telah mengintegrasikan pengamanan didalam


maupun di luar ruang dengan perkembangan teknologi Informasi seperti
CCTV, Electronic Card, RFID dan lain-lain. RFID System sendiri telah
terkoneksi langsung dengan CAMS (Central Archives Management
System) sehingga keluar masuk arsip terdeteksi secara Real time.

2. Archives Management System (AMS)

Perkembangan zaman membutuhkan inovasi dan pergeseran


paradigma manajemen arsip ke arah orientasi arsip elektronik, pencatatan
proses kerja, dan pendekatan berorientasi pengguna. Untuk mengatasi
kebutuhan zaman ini, NAK telah menerapkan sistem untuk mengelola
seluruh aliran secara elektronik dari pembuatan arsip hingga penyimpanan
dan pemanfaatan permanen.

Sistem manajemen arsip permanen di lembaga pengelola arsip


pusat melakukan pengamanan jangka panjang terhadap berbagai jenis
22

arsip yang dipindahkan secara otomatis dari tempat penyimpanan.

● AMS memanfaatkan teknologi untuk memastikan keaslian, integritas,


keandalan dan ketersediaan arsip elektronik.
● AMS terdiri dari akuisisi/pendaftaran, manajemen preservasi,
pemanfaatan akses, manajemen konten, dll. AMS dijadwalkan untuk
dipasang di lembaga lain sebagai model standar.

3. Records management system (RMS)

Sistem manajemen arsip secara elektronik memperoleh arsip akhir


dari badan publik dan mengevaluasi, menyimpan, mentransfer, dan
memanfaatkannya:
- RMS menyelesaikan sistem elektronik untuk keseluruhan kursus mulai
dari produksi rekaman hingga pelestarian dan pemanfaatannya.
- RMS menyediakan layanan yang memungkinkan seseorang untuk
dengan mudah mencari dan menggunakan catatan kapan saja dan di
mana saja.
- RMS akan memajukan fitur model standar, menghubungkannya dengan
sistem terkait, dan menyediakan layanan untuk lembaga pemerintah
pusat pada tahun 2007 dan 2008 serta untuk pemerintah daerah dan
lembaga publik pada tahun 2009 dan selanjutnya.

4. Sistem Informasi Perpustakaan yang dikembangkan di Korea


1. Sistem Informasi Perpustakaan Korea (KOLIS, KOLIS II)
Perpustakaan telah mengembangkan sistem manajemen
informasi terintegrasi berbasis Windows yang disebut Sistem Informasi
Perpustakaan Korea (KOLIS) pada tahun 1998 dan mulai beroperasi
sejak 1 Oktober 1999. Perpustakaan telah berupaya untuk
mengoperasikan sistem secara terus-menerus secara efisien dan
efektif dengan menambahkan fungsi khusus untuk setiap unit.
Perpustakaan untuk sistem, yang melengkapi Perpustakaan
untuk mengikuti perubahan lingkungan perpustakaan yang terus
berubah.
23

Pada tahun 2015, Perpustakaan Nasional Korea mulai


mempersiapkan pemutakhiran sistem manajemen material berbasis
C/S menjadi sistem manajemen material terintegrasi berbasis web.
Selanjutnya, fungsi setoran online ditambahkan dan antarmuka
pengguna online dan offline diintegrasikan ke sistem baru. Sistem baru
bernama KOLIS II diluncurkan pada 11 Oktober 2016. Saat ini, KOLIS II
adalah sistem pusat untuk mengelola metadata dan teks lengkap materi
online dan fisik yang dipegang oleh Perpustakaan Nasional Korea
Sistem baru bernama KOLIS II diluncurkan pada 11 Oktober 2016. Saat
ini, KOLIS II adalah sistem pusat untuk mengelola metadata dan teks
lengkap materi online dan fisik yang dipegang oleh Perpustakaan
Nasional Korea.

2. Sistem Distribusi Informasi Bibliografi (BIDS)


Sistem Distribusi Informasi Bibliografi (seoji.nl.go.kr) dimulai
sebagai program Cataloging in Publication (CIP) pada tahun 2002.
Situs web ini diperluas dan ditingkatkan pada tahun 2005, dan pada
tahun 2006, bersamaan dengan peralihan ke sistem Unicode baru ,
antarmuka yang ramah pengguna diimplementasikan ke sistem. Sejak
2012, penerbit dapat memeriksa status simpanan mereka di situs web,
mengakses layanan CIP Perpustakaan dan layanan penerbitan ISBN
dan ISSN, dan mencari informasi lain yang relevan tentang publikasi di
situs web, menjadikannya tempat satu atap di mana pengguna dapat
menggunakan beberapa layanan bibliografi. diharapkan dapat
menguntungkan industri penerbitan dengan menyediakan katalog
standar dan informasi tentang buku-buku yang akan datang, serta
mempromosikan buku-buku baru dan memfasilitasi penjualan.

3. Jaringan Sistem Informasi Perpustakaan Korea (KOLIS-NET)


KOLIS-Net adalah layanan berbagi katalog untuk perpustakaan
Korea dan penggunanya, yang dikelola oleh Perpustakaan Nasional
Korea. Database bibliografi KOLIS-Net dibangun oleh NLK
bekerjasama dengan perpustakaan lain di Korea dengan tujuan
menyimpan dan menyediakan metadata koleksi perpustakaan di Korea.
24

Situs web (www.nl.go.kr/kolisnet) diluncurkan pada bulan Juni 2001


untuk umum. Sebagai sistem terintegrasi untuk manajemen sumber
daya perpustakaan dan berbagi catatan bibliografi, KOLIS-Net
membantu pengguna perpustakaan menemukan dan menggunakan
semua bahan perpustakaan di Korea dengan cara yang nyaman; pada
saat yang sama, sistem memungkinkan pengunggahan atau
pengunduhan data katalogisasi untuk perpustakaan dengan mudah.

5. Alat Standardisasi untuk Pemrosesan Informasi Pengetahuan


Ditetapkan sebagai Standar Korea (KS)
• Format katalog yang dapat dibaca mesin Korea (KORMARC): Monograf
(KS X 6006-2, 1993)
• Format katalog yang dapat dibaca mesin Korea (KORMARC): Serial
(KS X 6006-1, 1994)
• Format katalog yang dapat dibaca mesin Korea (KORMARC): Bahan
bukan buku (KS X 6006-3, 1996)
• Format katalog yang dapat dibaca mesin Korea (KORMARC): Data
otoritas (KS X 6006-4, 1999, revisi 2016)
• Format katalog yang dapat dibaca mesin Korea (KORMARC):
Menyimpan data (KS X 6006-5, 1999)
• Format katalog yang dapat dibaca mesin Korea (KORMARC): Buku
Langka (KS X 6006-6, 2000)
• Format katalog yang dapat dibaca mesin Korea (KORMARC): Format
terintegrasi untuk data bibliografi (KS X 6006-0, 2005, 2014 revisi)

E. Layanan Informasi Kearsipan

Arsip Nasional Korea (National Archives of Korea) menyediakan


pelayanan informasi kearsipan untuk memfasilitasi akses publik terhadap
dokumen dan arsip penting negara. Beberapa pelayanan informasi kearsipan
yang disediakan oleh kantor arsip nasional Korea adalah sebagai berikut:

1) Pencarian arsip: Kantor arsip nasional Kanada menyediakan layanan


pencarian arsip untuk membantu pengguna mencari dokumen dan arsip
25

yang mereka butuhkan. Layanan ini dapat diakses secara online melalui
situs web kantor arsip nasional Korea, atau melalui layanan pencarian
arsip yang ditawarkan oleh kantor arsip nasional di Daejon.
2) Konsultasi arsip: Kantor arsip nasional Korea juga menyediakan
layanan konsultasi arsip bagi mereka yang ingin belajar lebih lanjut
tentang dokumen dan arsip tertentu. Layanan ini dapat dilakukan secara
langsung di kantor arsip nasional di Daejon, atau melalui telepon atau
email.
3) Peminjaman arsip: Kantor arsip nasional Korea juga menyediakan
layanan peminjaman arsip untuk institusi dan organisasi tertentu.
Layanan ini memungkinkan institusi dan organisasi untuk meminjam
dokumen dan arsip tertentu untuk tujuan penelitian dan kepentingan
lainnya.
4) Replikasi arsip: Kantor arsip nasional Korea juga menyediakan layanan
replikasi arsip untuk memfasilitasi akses ke dokumen dan arsip penting
yang berada di kantor arsip nasional Korea. Layanan ini memungkinkan
pengguna untuk meminta salinan dokumen dan arsip tertentu yang
kemudian akan dikirimkan kepada mereka.

Pengguna yang ingin memanfaatkan pelayanan informasi kearsipan di


kantor arsip nasional Kanada dapat mengunjungi situs web kantor arsip
nasional Kanada untuk informasi lebih lanjut tentang layanan yang tersedia dan
cara mengaksesnya.
26

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan Observasi Penyelenggaran Kearsipan di Nasional Archives of


Korea ( NAK ) memberikan pengalaman dan pengetahuan baru mengenai
arsiparis Nasional Archives of Korea ( NAK ). Pelaksanaan Observasi
Penyelenggaraan Kearsipan ini dapat mengambil beberapa kesimpulan antara
lain

1. Kelompok 2 mendapat pengetahuan tentang Nasional Archives of Korea (


NAK ) dari proses, struktur organisasi menerima dan melayani selama di
kearsipannya.
2. Kendala dari kelompok 2 adalah kurangi memahami atau website dari
Nasional Archives of Korea ( NAK ) yang lebih detail untuk pencairan yang
kita perlukan.
3. Kesimpulan yang dapat diambil dari Hasil Observasi di Nasional Archives of
Korea (NAK). mengetahui bagaimana proses atau kegiatan selama
observasi
4. Kendala kedua yang di alami kelompok 2 adalah kesulitan menemukan
kembali arsip. karena di Nasional Archives of Korea ( NAK ) sudah
menggunakan sistem dengan sistem kronologi atau tanggal tetapi tidak
sesuai dengan semestinya hal ini yang menyebabkan kesulitan dalam
menemukan arsip.

Mengingat di Nasional Archives of Korea (NAK) ini selain proses yang diatas,
ada juga pameran secara virtual yang lebih jelas untuk di publikasikan dan
mengetahui proses atau alur-alur yang ada di Nasional Archives of Korea
(NAK).
27

B. SARAN

Setelah mengetahui secara langsung melaui websitenya kegiatan yang


dilakukan di Nasional Archives of Korea (NAK), maka kami ingin memberikan
saran dan masukan semoga bermanfaat bagi Nasional Archives of Korea
(NAK), ANRI dan yang akan melaksanakan Observasi Penyelenggaraan
Kearsipan di Nasional Archives of Korea (NAK) yaitu :

1. untuk Nasional Archives of Korea (NAK)


a. Nasional Archives of Korea (NAK) untuk bisa berkelanjutan membuka
kesempatan kepada seluruh lapisan untuk bisa mebuka Website-nya
yang lebih mudah untuk mengakses.
b. Nasional Archives of Korea (NAK), disarankan untuk mengembangkan
lagi bagaimana proses atau pencarian arsip yang lebih mudah untuk
pencariannya..

2. untuk Arsip Nasional Republik Indonesia

a. untuk ANRI sebaiknya untuk pelaksanaan Diklat Fungsional Kearsipan


bisa secara Luring atau tatap muka agar lebih bisa bersilahturahmi
dengan daerah lain.
c. Membekali peserta diklat dengan ilmu praktik dan ilmu teori secara
seimbang agar kami mampu mengimplementasikan pengetahuan yang di
dapat selama Diklat Fungsional Arsiparis Terampil Angkatan I.
28

DAFTAR PUSTAKA

1. Link https://www.archives.go.kr
2. Moon, M. J. 2002. “The Evolution of E-Government: Rhetoric or Reality?” Public
Administration Review 62 (4): 424–33.
3. ———. 2019. “The On-nara System for Task and Document Management:
Scaling Up Back-Office E-Government across the Korean Government.”
Global Delivery Initiative Case Study. Ministry of Economy and Finance,
Republic of Korea, KDI School of Public Policy and Management for the Global
Delivery
Initiative.http://www.globaldeliveryinitiative.org/library/case-studies/nara-system-
task-and-document-management-scaling-back-office-e-government.
4. Norris, D. F., and M. J. Moon. 2005. “Advancing E-Government at the
Grassroots: Tortoise or Hare?” Public Administration Review 65 (1): 64–75.
5. UNDESA (United Nations Department of Economic and Social Affairs). 2016.
“United Nations E-Government Survey 2016: E-Government in Support of
Sustainable Development.” UNDESA, New York.
https://www.un-ilibrary.org/democracy-and-governance/united-nations-e-govern
ment-survey-2016_d719b252-en.
6. ———. 2018. “United Nations E-Government Survey 2018: Gearing
E-Government to Support Transformation towards Sustainable and Resilient
Societies.” UNDESA, New
York.https://www.un-ilibrary.org/democracy-and-governance/united-nations-e-go
vernment-survey-2018_d54b9179-en.

Anda mungkin juga menyukai