1
DAFTAR ISI
PENUTUP..............................................................................................37
2
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ARSIPARIS??
3
b. Menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti
yang sah;
c. Mejaga terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang berfungsi untuk menjamin
arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan rakyat melalui
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
e. Menjaga keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara;
f. Menjaga keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa;
dan
g. Menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
4
PERATURAN APA SAJA YANG TERKAIT DENGAN
SDM KEARSIPAN???
Berikut ini adalah Peraturan-peraturan yang terkait dengan SDM Kearsipan yang
dapat dijadikan acuan bagi Arsiparis dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kompetensi sebagaimana berikut ini:
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis
3. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
5. Perka ANRI Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Sertifikasi JFA;
6. Perka BKN Nomor 24 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pembinaan Jabatan Fungsional Arsiparis;
7. Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian Prestasi
Kerja Jabatan Fungsional Arsiparis;
8. Perka ANRI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tugas Jabatan
Fungsional Arsiparis;
9. Perka ANRI Nomor 23 Tahun 2017 tentang Standar Kualitas Hasil Kerja
Jabatan Fungsional Arsiparis;
10. Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengangkatan PNS
dalam JFA melalui Penyesuaian/Inpassing.
5
BAGAIMANA URAIAN TUGAS JENJANG JABATAN
ARSIPARIS MAHIR/ PELAKSANA LANJUTAN???
b. Tugas Tambahan.
Adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan tugas jabatan
arsiparis yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang telah ditetapkan.
6
2. PENGELOLAAN ARSIP STATIS (PAS)
1) Menata dan menyimpan arsip pada tempat penyimpanan
berdasarkan indeks lokasi;
2) Melakukan pelayanan arsip yang disimpan dan ditata;
3) Menyusun daftar arsip statis, terdiri atas
a. Merekontruksi arsip
b. Mendeskripsi arsip
c. Manuver kartu deskripsi
4) Melakukan identifikasi fisik arsip pada kegiatan penyusunan
daftar arsip statis yang meliputi :
a. Memberi nomor definitif pada kartu
b. Manuver fisik arsip
c. Memberi label pada arsip
d. Menata arsip dalam boks
e. Memberi label pada boks;
5) Menyusun inventaris arsip
a. Merekontruksi arsip
b. Mendeskripsi arsip
c. Manuver deskrip arsip;
6) Melakukan verifikasi fisik arsip pada kegiatan penyusunan
inventaris arsip yang meliputi:
a. Memberi nomor definitif pada kartu
b. Manuver fisik arsip
c. Memberi label pada arsip
d. Menata arsip dalam boks
e. Memberi label pada boks;
7) Melakukan rewashing arsip film;
8) Melakukan recleaning arsip rekaman suara;
9) Melakukan rewashing arsip video;
10) Melakukan restorasi arsip foto;
11) Melaksanakan reproduksi/alih media arsip statis;
12) Melakukan penelusuran referensi dan arsip sesuai tema naskah
sumber arsip dalam rangka penerbitan naskah sumber arsip;
7
13) Melakukan pemindaian dan mengolah hasil pindaian pada
kegiatan penyusunan naskah sumber arsip.
3. PEMBINAAN KEARSIPAN
1. Memberikan bimbingan teknis (Bimtek) Pengelolaan Arsip
2. Melakukan penilaian kinerja Arsiparis Terampil/Pelaksana dan
Arsiparis Mahir/Pelaksana Lanjutan.
4. PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN ARSIP MENJADI INFORMASI
Untuk Arsiparis Mahir/Pelaksana tidak melaksanakan kegiatan ini.
Dengan demikian yang dimaksud dengan tugas tambahan adalah tugas lain
atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan tugas jabatan arsiparis
yang bersangkutan dan tidak ada di dalam SKP yang telah ditetapkan.
Berikut ini adalah tugas tambahan yang dapat dilaksanakan oleh Arsiparis
Jenjang Mahir/Pelaksana Lanjutan sebagaimana berikut:
1. Peran serta dalam kegiatan ilmiah bidang kearsipan;
2. Menemukan dan melakukan pengembangan teknologi tepat guna di
bidang kearsipan;
3. Menjadi anggota dalam organisasi profesi Arsiparis baik nasional
maupun internasional;
4. Menjadi anggota tim penilai kinerja jabatan Arsiparis;
8
5. Memperoleh penghargaan/tanda jada kehormatan atau penghargaan
lainnya.
6. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang sederajat.
7. Menulis karya ilmiah di bidang kearsipan.
8. Melakukan penyusunan dan penyiapan bahan materi penyuluhan,
bintek, modul diklat kearsipan dan sosialisasi.
9. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok
jabatannya.
9
A. STANDAR KUALITAS HASIL KERJA JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
MAHIR/PELAKSANA LANJUTAN UNTUK KEGIATAN PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS (PAD)
10
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957
oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja.
Arsip-arsip kewilayahan yang harus diberkaskan dan dikategorikan
sebagai arsip terjaga karena menyangkut kedaulatan NKRI dan
bukti penentuan wilayah NKRI, antara lain meliputi:
a. Arsip tentang dasar penetapan wilayah NKRI
b. Arsip tentang pengakuan dunia internasional tentang batas
wilayah NKRI
c. Arsip tentang batas perairan Indonesia
3. Arsip Kepulauan
Arsip yang diberkaskan adalah arsip yang menyangkut: potensi sumber
daya alam yang terkandung dalam suatu pulau, arsip mengenai luas dan
besarnya kepulauan, arsip tentang jumlah pulau-pulau terluar Indonesia
termasuk administrasi kependudukannya;
4. Arsip Perbatasan
Contoh:
a. Ruang lingkup wilayah/kawasan perbatasan merupakan kawasan
strategis nasional dari sudut pandang pertahanan dan keamanan
yang meliputi 10 kawasan (3 kawasan perbatasan darat serta 7
kawasan perbatasan laut dan pulau-pulau kecil terluar).
b. Cakupan wilayah pada Rencana Induk Pengelolaan Wilayah Batas
Negara dan Kawasan Perbatasan mengacu kepada 10 kawasan
perbatasan yang ditetapkan dalam RTRWN, terdiri dari 3 kawasan
perbatasan darat dan 7 kawasan perbatasan laut.
5. Batas wilayah
Contoh :
a. Batas wilayah darat dengan 3 negara (Malaysia, Timor Leste, dan
Papua Nugini) di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Papua, dan Nusa Tenggara Timur;
b. Batas Laut Teritorial dengan 4 (empat) negara, yaitu: Malaysia,
Papua Nugini, Singapura, dan Timor Leste;
11
c. Batas Laut Yurisdiksi (ZEE dan Landas Kontinen) dengan 9
(sembilan) negara, yaitu India, Malaysia, Thailand, Vietnam,
Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini;
d. Kawasan Perbatasan Darat (KPD) anatara RI-Malaysia di Provinsi
Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur danlain sebagainya.
6. Arsip Perjanjian Internasional
Secara kronologis, pembuatan perjanjian internasional melibatkan banyak
pihak yang harus bekerjasama dalam pengumpulan arsip sehingga dapat
memberkas menjadi satu kesatuan berkas perjanjian internasional.
7. Arsip kontrak karya:
Contoh:
a. Kontrak karya bidang kelistrikan;
b. Kontrak karya bidang minyak dan gas;
c. Kontrak karya bidang batubara;
d. Kontrak karya bidang panas bumi.
8. Arsip Masalah Pemerintahan yang Strategis
Contoh arsip tentang: Pemilu Presiden, yang meliputi:
a. Arsip tentang pendaftaran pemilih;
b. Arsip tentang pendaftaran peserta Pemilu;
c. Arsip tentang penetapan peserta Pemilu;
d. Arsip tentang pencalonan;
e. Arsip tentang kampanye;
f. Arsip tentang pemungutan dan penghitungan suara;
g. Arsip tentang penetapan hasil Pemilu;
h. Arsip tentang penetapan calon terpilih
i. Arsip tentang pelantikan
Berikut ini adalah uraian kegiatan dalam Pengelolaan Arsip Dinamis yang bisa
dilakukan oleh arsiparis Jenjang Jabatan Mahir/ Pelaksana Lanjutan:
1. Melakukan pemberkasan arsip terjaga.
a. Acuannya adalah: Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2011 tentang Tatacara Pembuatan Daftar,
Pemmberkasan dan Pelaporan serta Penyerahan Arsip Terjaga.
12
b. Standar Kualitas Hasil Kerjanya sebagaimana berikut:
K KOMPONEN URAIAN
13
Contoh Format: Daftar Berkas Arsip Terjaga
Batasan Kegiatan melakukan verifikasi salinan autentik yang telah diberkaskan dan
menata salinan autentik dari naskah asli arsip terjaga yang akan diserahkan
ke ANRI
Ketentuan (1) Daftar Arsip Terjaga sudah dilaporkan ke ANRI, baik dalam bentuk
Teknis softcopy atau hardcopy;
(2) Daftar Arsip Terjaga telah diautentikasi;
(3) Daftar Arsip Terjaga meliputi: daftar berkas arsip terjaga dan/atau daftar
isi berkas arsip terjaga;
Norma Waktu 15 menit/nomor, maksimal 20 nomor/hari
Manfaat Daftar dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan dan menyerahkan salinan
14
autentikasi arsip terjaga ke ANRI paling lama 1 (satu) tahun setelah
pelaporan.
Format Sekurang-kurangnya sesuai contoh
Volume (1) Jumlah daftar/nomor dalam setahun sesuai SKP;
(2) Penyusunan daftar dilakukan setiap tahun, paling lama 1 (satu) tahun
setelah pemberkasan.
Bukti Kerja (1) Fotokopi Daftar Salinan Autentik Arsip Terjaga dan telah mendapat
persetujuan/ditandatangani oleh pimpinan pencipta arsip ;
(2) Fotokopi surat perintah, kegiatan dilaksanakan oleh kelompok
(maksimal 4 orang) pada jenjang jabatan yang sama.
Nilai Kualitas
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta sudah
dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun belum
dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun format daftar belum
terpenuhi masih ada beberapa kolom yang informasinya kurang lengkap
60 Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan kesalahan
besar, yaitu masih terdapat arsip yang belum di autentikasi arsip (kolom 7
dan kolom 8)
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak memenuhi standar
kualitas
15
3. Menyeleksi dan membuat daftar arsip inaktif yang dipindahkan
a. Acuannya: Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusutan Arsip;
b. Standar Kualitas Hasil Kerja Arsiparis adalah sebagaimana berikut:
KOMPONEN URAIAN
Batasan Kegiatan menyeleksi arsip inaktif, memeriksa fisik berkas arsip inaktif dan
membuat daftar arsip inaktif yang akan disusutkan berbadasarkan JRA
dan/atau nilai guna arsip untuk dipindahkan dari unit pengolah/unit kerja ke
unit kearsipan atau dari unit kearsipan II ke unit kearsipan I
Ketentuan 1. Arsip inaktif yang akan dipindahkan sudah memberkas sesuai klasifikasi
Teknis arsip dan tertata/tersimpan dalam boks arsip
2. Arsip inaktif yag akan dipindahkan ke unit kearsipan sudah memenuhi
retensi arsip untuk dipindahkan
Norma Waktu 15 menit/nomor, maksimal 20 nomor/hari
Manfaat Daftar digunakan sebagai bukti pendukung pemindahan arsip inaktif
Format Sekurang-kurangnya sesuai contoh
Volume 1. Jumlah daftar/nomor dalam setahun sesuai SKP
2. Penyeleksian dilakukan minimal setiap semester oleh unit pengolah/unit
kerja dan/atau unit kearsipan II
Bukti kerja 1. Fotokopi Daftar Arsip Inaktif yang dipindahkan dan telah mendapat
persetujuan/ditandatangani oleh pimpinan unit pengolah/unit kerja dan
kepala unit kearsipan II
2. Fotokopi surat perintah atau surat keterangan dari pimpinan unit
pengolah/unit kerja, kegiatan dilaksanakan oleh perorangan atau
kelompok (maksimal 4 orang) pada jenjang jabatan yang sama
Nilai Kualitas
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta sudah
dimanfaatkan oleh unit pengolah/unit kerja ataupun organisasi
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun belum
dimanfaatkan oleh unit pengolah/unit kerja ataupun organisasi
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun format daftar belum
terpenuhi masih ada beberapa kolom yang informasinya kurang lengkap.
60 Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan kesalahan
besar, dalam daftar masih terdapat nomor arsip/berkas tanpa disertai
keterangan nomor boks
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak memenuhi standar
kualitas
16
Contoh format : Daftar Arsip Inaktif Yang Dipindahkan
Nama Unit Pengolah/Unit Kerja:
Uraian
Kode Nomor Kurun Tingkat
No Informasi Jumlah Ket. Nomor Boks
Klasifikasi Arsip/Berkas Waktu Perkembangan
Arsip
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
17
persetujuan dari pimpinan unit pengolah/unit kerja atau unit kearsipan II
60 Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan kesalahan
besar yaitu tanpa disertai adanya Berita Acara Pemindahan Arsip Inaktif.
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak memenuhi standar
kualitas
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana
3. Metode
C. HASIL PELAKSANAAN
1. Jenis Arsip Yang Dipindahkan
2. Jumlah Arsip Yang dipindahkan
D. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH
E. PENUTUP
Lampiran : Foto kopi Berita Acara Pemindahan Arsip Inaktif
Pada hari ... tanggal ... bertempat di ..., kami yang bertanda tangan di bawah
Ini,
Nama : ..............................................
Jabatan : ..............................................
Selaku Pihak Pertama/Pimpinan Unit Pengolah/Unit Kerja/Unit Kearsipan II.
Nama : ..............................................
Jabatan : ..............................................
Selaku Pihak Pertama/Pimpinan Unit Pengolah/Unit Kerja/Unit Kearsipan I.
Menerangkan bahwa Pihak Pertama telah melakukan pemindahan arsip inaktif di lingkungan
... sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, berikut daftar
arsip inaktif yang dipindahkan terlampir.
18
4. Memberikan pelayanan penggunaan arsip dinamis
a. Acuannya: Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2019 tentang Pedoman Pemeliharaan Arsip Dinamis;
b. Standar Kualitas Hasil Kerja Arsiparis adalah sebagaimana berikut:
KOMPONEN URAIAN
19
(2) di unit kearsipan, formulir tidak mencantumkan nama dan unit kerja
peminjam arsip; dan (3) di PPID, jenis arsip yang diberikan termasuk
kategori arsip yang dikecualikan
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak memenuhi standar
kualitas.
20
B. STANDAR KUALITAS HASIL KERJA JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS MAHIR/
PELAKSANA LANJUTAN UNTUK KEGIATAN PENGELOLAAN ARSIP STATIS
(PAS)
Hasil Kerja Laporan menata & menyimpan fisik arsip berdasarkan indeks lokasi
Batasan Kegiatan menata dan menyimpan arsip statis dengan cara mengatur fisik arsip
melalui identifikasi fisik arsip dengan mencocokan fisik arsip dengan daftar
arsip statis, baik itu
di ruang transit atau depo arsip.
Ketentuan 1) Hasil dari kegiatan pelaksanaan akuisisi arsip yang telah diverifikasi, baik
Teknis secara langsung ataupun tidak langsung;
2) Arsip statis diserahkan kepada lembaga kearsipan; dan
3) Daftar menjadi lampiran dalam proses penyerahan arsip statis.
Norma 5 hari kerja/laporan (minimal 8 halaman termasuk daftar ).
Waktu
Manfaat Laporan dan daftar digunakan untuk merancang denah lokasi simpan arsip
statis;
Format Sekurang-kurangnya sesuai contoh.
Volume 1) Jumlah laporan dalam setahun sesuai SKP;
2) Laporan minimal setiap semester.
Bukti kerja 1) Laporan menata dan menyimpan daftar telah mendapat persetujuan dari
pimpinan unit kerja yang bertanggungjawab dalam menyimpan dan
memelihara arsip statis di lembaga kearsipan;
2) Fotokopi surat perintah, kegiatan dilaksanakan oleh perorangan atau
kelompok (maksimal 2 orang) pada jenjang jabatan yang sama.
Nilai Kualitas
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta sudah
dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun belum
dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi.
75 Hasil kerja laporan memenuhi ketentuan teknis, namun format laporan belum
lengkap,hasil kerja laporan menata dan menyimpan fisik arsip tidak disertai
daftar arsip statis
60 Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan kesalahan besar,
yaitu materi laporan tidak sesuai dengan kegiatan penataan dan penyimpanan
arsip statis.
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak memenuhi standar
kualitas.
21
Contoh Format : Laporan menata dan menyimpan fisik arsip statis
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana
3. Metode/Teknik Identifikasi
C. Hasil Pelaksanaan
D. Hambatan Dan Pemecahan Masalah
E. Penutup
Lampiran : Daftar Arsip Statis
22
mulai sejak identifikasi, merekonstruksi dan menyusun skema arsip,
deskripsi, manuver, dan menyusun daftar arsip statis sehingga arsip statis
di ruang depot tetap terkelola dengan baik dan mudah ditemukan secara
cepat dan tepat.
Ketentuan (1) Pengolahan arsip statis yang terdapat di lembaga kearsipan;
Teknis (2) Pengolahan arsip statis diawali dengan identifikasi, deskripsi, manuver
sesuai skema arsip hingga tersusunnya daftar arsip statis.
Norma Waktu 10 menit/deskripsi arsip kertas dan/atau arsip foto beridentitas,
20 menit/deskripsi arsip foto tanpa identitas dan/atau arsip peta,
60 menit/deskripsi arsip film dan/atau arsipvideo,
30 menit/deskripsi arsip kaset,
Manfaat Deskripsi digunakan untuk materi penyusunan sarana bantu penemuan
kembali arsip statis dalam bentuk Daftar Arsip, Inventaris Arsip dan Guide
Arsip
Format Sekurang-kurangnya sesuai contoh
Volume (1) Jumlah daftar/nomor dalam setahun sesuai SKP ;
(2) Satu daftar untuk satu pencipta arsip;
Bukti kerja (1) Fotokopi daftar arsip statis;
(2) Fotokopi surat perintah, kegiatan dilaksanakan oleh perorangan
Nilai Kualitas
100 Hasil kerja sempurna sesuai ketentuan teknis dan format, serta sudah
dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi
90 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis dan format, namun belum
dimanfaatkan oleh unit kerja ataupun organisasi
75 Hasil kerja memenuhi ketentuan teknis, namun format deskripsi kurang
lengkap
60 Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan kesalahan besar,
yaitu deskripsi tanpa ada uraian informasi
50 Hasil kerja tidak didukung oleh bukti kerja sehingga tidak memenuhi standar
kualitas
Tingkat Keterangan
Nomor Uraian Informasi Kurun
No Perkemban Jumlah Nomor
Arsip Arsip Waktu
gan Boks
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
23
Contoh Format : Hasil Deskripsi Daftar Arsip Foto Beridentitas
Nama Pencipta Arsip (Fonds) : ...
Nomor
Judul Nomor Masa Produksi
Reel / Copy Sutradara
No Film/ Film/ Putar / dan Bahasa Sinopsis
Type Copy Right dan Pemain
Video Video Warna Tahun
/ Ukuran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Tempat &
Nama Jumlah Ringkasan
No Pewawancara Tanggal Indeks Keterangan
Pengkisah Kaset Transkrip
Wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
24
Contoh Format : Hasil Deskripsi Daftar Arsip Peta
Nama Pencipta Arsip (Fonds) : ...
Penerbit /
Lokasi Warna
No Judul Jenis Skala / Ukuran Edisi Keterangan
Wilayah Bahan
Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3. Melakukan identifikasi fisik arsip pada kegiatan penyusunan daftar arsip statis atau
inventaris arsip
a. Acuannya: Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Sarana Bantu Penemuan Kembali
Arsip Statis;
b. Standar Kualitas Hasil Kerjanya sebagaimana berikut:
KOMPONEN URAIAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana
3. Metode
Hasil Pelaksanaan
1. Tahapan Kegiatan
2. Hasil Kegiatan
C. Penutup
Lampiran : Daftar Arsip Statis
26
4. Melakukan preservasi arsip (restorasi arsip non kertas seperti: arsip foto,
rewashing arsip film, recleaning arsip rekaman suara) untuk restorasi arsip non
kertas
a. Acuannya Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pedoman Preservasi Arsip Statis.
b. Standar Kualitas Hasil Kerjanya sebagaimana berikut:
KOMPONEN URAIAN
27
60 lengkap.
Hasil kerja meskipun didukung bukti kerja, masih ditemukan kesalahan
50 besar, yaitu kegiatan preservasi tanpa disertai berita acara.
Hasil kerja semuanya tidak memenuhi persyaratan.
BERITA ACARA
PRESERVASI ARSIP STATIS
Nama : …………………………
Jabatan : ………………………...
Selaku Pihak Pertama/ Pelaksana kegiatan preservasi
Nama : …………………………
Jabatan : ………………………..
Selaku Pihak Kedua/ Pimpinan Unit Kerja yang menyimpan arsip statis
Menerangkan bahwa Pihak Pertama telah melalukan preservasi arsip statis dengan tindakan
…………..di lingkungan …………… sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan, berikut daftar arsip statis yang dipreservasi terlampir.
(Nama) (Nama)
28
5. Melakukan reproduksi/alih media arsip statis
a. Acuannya Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2011 tentang Pedoman Preservasi Arsip Statis.
b. Standar Kualitas Hasil Kerjanya sebagaimana berikut:
KOMPONEN URAIAN
29
Contoh Format : Berita Acara Alih Media Arsip Statis
BERITA ACARA
ALIH MEDIA ARSIP STATIS
Nama : …
Jabatan : …
Selaku Pihak Kedua/Pimpinan Unit Depo Arsip
Menerangkan bahwa Pihak Pertama telah melakukan alih media arsip statis di depo lembaga
kearsipan … sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,
berikut daftar arsip statis yang dialihmediakan terlampir.
(Nama) (Nama)
30
6. Melakukan penelusuran referensi dan arsip sesuai tema naskah sumber arsip dalam
rangka penerbitan naskah sumber arsip, Standar Kualitas Hasil Kerjanya
sebagaimana berikut:
KOMPONEN URAIAN
31
Contoh Format : Daftar Hasil Penelusuran Naskah Sumber Arsip
Contoh Format : Daftar Arsip yang di cetak untuk materi Naskah Sumber Arsip
Contoh Format : Laporan Penelusuran Referensi dan Arsip Dalam Rangka Penyusunan
Naskah Sumber Arsip
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana
3. Metode
C. Hasil Pelaksanaan
1. Analisis materi arsip
2. Hasil Penelusuran
E. Penutup
32
C. STANDAR KUALITAS HASIL KERJA JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS MAHIR/
PELAKSANA LANJUTAN UNTUK KEGIATAN PEMBINAAN KEARSIPAN
KOMPONEN URAIAN
33
Contoh Format : Laporan Bimbingan Teknis Kearsipan
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Pelaksanaan
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
2. Pelaksana dan Peserta
3. Materi dan Bobot Jam
4. Metode
C. Hasil Pelaksanaan
1. Kondisi Sebelum
2. Kondisi Setelah
D. Rekomendasi
E. Penutup
34
b. Standar Kualitas Hasil Kerjanya sebagaimana berikut:
KOMPONEN URAIAN
35
Contoh Format : Verifikasi Penilaian Prestasi Kerja Arsiparis Tingkat Instansi
Nama Penilai
NIP
Nama Arsiparis yang di verifikasi
NIP
Unit Kerja / Instansi
1. Jumlah Rincian dalam SKP 2. Hasil verifikasi dan Nilai
a. Tugas Pokok a. Tugas Pokok
1. … 1. …
2. … 2. …
b. Tugas Tambahan b. Tugas Tambahan
1. … 1. …
2. … 2. …
Nilai Alasan Catatan
1. … … (sesuai kategori nilai) …
2. … … (sesuai kategori nilai) …
3. … … (sesuai kategori nilai) …
1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) … x 60% = …
2. Nilai Perilaku Kerja … x 40% = … +
3. Nilai Prestasi Kerja … (Predikat)
REKOMENDASI
Penilai / Verifikator
…...........................
36
PENUTUP
Buku Saku ini disusun dengan harapan dapat membantu Arsiparis Mahir/
Pelaksana Lanjutan di dalam melaksanakan tugas jabatannya sesuai dengan
kompetensi yang disandangnya dan dapat dijadikan acuan dalam mempersiapkan
bukti-bukti dari setiap kegiatan yang sesuai dengan Standar Kualitas Hasil Kerja
Jabatan Fungsional Arsiparis sehingga hasil kerja dapat dimanfaatkan oleh Arsiparis
yang bersangkutan sebagai bukti kerja untuk kegiatan penilaian prestasi kerja
Jabatan Fungsional Arsiparis Mahir/Pelaksana Lanjutan dan dapat digunakan oleh
unit kerjanya bahkan organisasinya sebagai bukti pertanggungjawaban dari setiap
kegiatan.
37