Dosen Pembimbing:
Oleh kelempok :2
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................…... i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
LAMPIRAN.............................................................................................................. iii
BAB 1: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….1
B. Tujuan Observasi………………………………………………….……………….1
C. Ruang Lingkup Pembahasan………………………………………...….…………2
D. Metode Observasi………………………………………………………………….2
E. Waktu dan Tempat……………………………………………………...................2
BAB II: TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Kebutuhan…………………………………………………….................3
B. Manajemen Bimbingan dan Konseling…………………………………………...3
C. Administrasi Personalia, Sarana dan Keuangan…………………………………..4
D. Organisasi BK di Sekolah……………………………………………………...…5
E. Tugas danTanggung Jawab Personil Sekolah………………………………….…5
F. PenyusunanProta dan Promes ……………………………………………………7
G. Rencana Program Layanan (RPL) ……………………………………………..…7
H. Evaluasi Program Layanan BK………………………………………………...…7
BAB III: HASIL PELAKSANAAN OBSERVASI
A. Faktor Penghambat……………………………………………………………….13
B. FaktorPendukung………………………………………………………………...14
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….17
B. Saran……………………………………………………………………………...17
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling Perlu Dilakukan Sehingga Pelayanan BK Benar -
Benar Memberikan Kontribusi Pada Pencapaian Visi, Misi, Dan Tujuan SMK Negeri 1
Padang. Suatu Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Tidak Mungkin
Akan Tersusun, Terselenggara dan Tercapai Apabila Tidak Dikelola Dalam Suatu Sistem
Manajemen Yang Bermutu. Manajemen Yang Bermutu Sendiri Akan Banyak Ditentukan
Oleh Kemampuan Manajer Pendidikan di Sekolah Dalam Merencanakan,
Mengorganisasikan, Mengarahkan, Dan Mengendalikan Sumber Daya Yang Ada.
Pelaksanakan Manajemen Bimbingan dan Konseling Harus Dirumuskan Secara
Matang Baik dari Segi Program Pelayanan BK, Meneliti Hal-Hal Apa Sajakah yang
Dibutuhkan Oleh Para Siswa, Materi-Materi Yang Harus Diajarkan Untuk Membentuk
Kematangan Siswa, Satuan Layanan dan Kegiatan Dalam Bimbingan dan Konseling,
Dapat Merumuskan Dengan Baik Tata Laksana Bimbingan dan Konseling, dan
Mengevaluasi Program yang Telah dilaksanakan.
B. Tujuan Observasi
Tujuan Observasi Ini Untuk Mengetahui Jenis Program-Program Yang di Laksanakan
Dalam Bimbingan dan Konseling di Sekolah Tersebut, Dan Untuk Menggali Informasi
Mengenai Layanan - Layanan Serta Struktur Keorganisasian Dalam Bimbingan
Konseling dan Dapat Mengenali Visi dan Misi Bimbingan Konseling Di SMK Negeri 1
Padang.
D. Metode Observasi
Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu teknik observasi
langsung wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, dan Pengambilan data
dengan beberapa foto disekolah tersebut.
TINJAUAN TEORITIS
A. ANALISIS KEBUTUHAN
Menurut Brinkerhof Dan Gill (1994) Analisis Kebutuhan Adalah “Sebuah Proses Untuk
Megidentifikasi Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan Dalam Mencapai Tujuan
Organisasi”.
Sedangkan Menurut Molenda, Pershing dan Reigeluth (1996) Analisis Kebutuhan Adalah
“Metode Untuk Mengetahui Sifat dan Luasnya Kinerja dan Bagaimana Cara Penyelesainnya.
B. MANAJEMEN BK
Menurut Sugio (2010) menyatakan manajemen Bimbingan dan Konseling adalah kgiatan
yang diawali dari perencanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling, pengorganisasian aktifitas
dan semua unsur pendukung Bimbingan dan Konseling, menggerakkan sumber daya manusia
untuk melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling, memotivasi sumber daya manusia
agar kegiatan Bimbingan dan Konseling mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan
Bimbingan dan Konseling untyk mengetahui semua kegiatan sudah dilaksanakan dan
mengetahui bagaimana hasilnya.
Menurut Sondang P. Siagian (2008) administrasi adalah kerja sama antara 2 orang atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tetentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Tujuan dari manajemen personalia pada dasarnya langsung pada tercapainya tujuan
pelaksanaan sehingga aspek personalia sangat perlu mendapat perhatian yang sama dengan
sub sistem lain yang ia merupakan kunci keberhasilan pendidikan.
Suharsimi Arikunto (1988:79)Administrasi personalia adalah segenap proses penataan
yang bersangkut paut dengan masalah di sekolah dengan menggunakan tenaga kerja dan
demi tercapainya tujuan sekolah yang ditentukan sebelumnya.
Kris Setyaningsih ( 2014:4)Administrasi personalia adalah serangkaian proses kerja
sama mulai dari perencanaan, penggerakan dan pengawasan dalam bidang personalia dengan
mendayagunakan sumber yang ada secara efektif dan efisien, sehingga semua personil
sekolah menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan sekolah yang telah
ditetapkan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa administrasi personalia merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh sungguh serta
dengan pembinaan secara kontinyu oleh para pegawai di sekolah untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan pendidikan sekolah itu dengan baik dan hasil yang diinginkan.
c. Perlengkapan teknis: alat-alat atau media yang digumakan untuk keperluan layanan
bimbingan seprti buku paket Bimbingan (pribadi, sosial, belajar,karir), rekaman, tape
recorder, video, slide.
Sedangkan menurut DewA Ketut Sukardi (2000:63) prasarana dasar adalah adanya
ruangan untuk masing-masing konselor sebgai tempat konselor bekerja sehari-hari secara
bebas merencanakan aktivitas pelayanan, menerima pesrta didik dan pihak-pihak lain yag
memerlukan layanan, menyelenggarakan kegiatan layanan konseling dapat dibagi dalam
beberapa kelompok yaitu:
a. Prasarana bangunan: ruang kerja pembimbing, ruang konseling perorangan, ruang
kegiatan kelompok, ruang data siswa, ruang instrumen konseling, ruang tamu, ruang
perpustakaan konseling, ruang komputer, ruang media konsleing, ruang ibadah.
D. ORGANISASI BK DISEKOLAH
Organisasi Bk disekolah adalah suatu wadah atau badan yang mengatur segala kegiatan
untuk mencapai bimbingan secara bersama- sama dan organisasi Bimbingan dan Konseling
diperlukan pelayanan, pembinaaan,tanggung jawab, program bimbingan, program layanan,
dan petugas-petuigas bimbigan dan seluruh staff.
a. Guru Pembimbing (di SLTP/SLTA dan guru kelas (di SD) ) yang merupakan
pelaksana utama kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
b. Koordinator Bimbingan dan Konseling sebagai penanggung jawab utama
pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah
c. Kepala sekolah, sebagai penanggung jawab menyeluruh kegiatan sekolah,
termasuk kegiatan bimbingan dan konseling
d. Wali kelas, sebagai pengelola khusus sekelompok siswa dalam satu kelas
sebagai kelompok sasaran pokok Bimbingan dan Konseling.
e. Guru Mata pelajaran dan Guru praktik, sebagai mitra kerja guru pembimbing
dan guru mata pelajaran / praktik saling menunjang demi suksesnya program
pengajaran dan program Bimbingan dan konseling
f. Pengawas sekolah bidang Bimbingan dan Konseling, dengan pejabat yang
menyelenggarakan pengawasan dan pembinaan terhadap kegiatan guru
pembimbing dalam rangka peningkatan kinerja bimbingan dan konseling di
sekolah.
g. Siswa di sekolah yang bersangkutan, sebagai kelompok sasaran langsung
kegiatan bimbingan dan konseling. Untuk ini motto yang dikembangkan adalah
BK PEDULI SISWA.
a. semua staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran,
wali kelas, dan staf administrasi sekolah) harus dihimpun dalam satu wadah,
sehingga terwujud satu kesatuan bertindak dalam membantu siswa mengatasi
permasalahannya.
b. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling harus tunggal, sehingga siswa tidak
bingung dengan banyaknya layanan yang berbeda.
c. Tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing petugas bimbingan
dan konseling harus dirinci dengan jelas dan tegas, sehingga masing personil
dapat memahami dan mengerti kewajiban dan tanggungjawabnya.
b. Komite Sekolah
Pasal 1 ayat 25 dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Komite Sekolah /
Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua / wali peserta didik,
komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.
Pasal 38 ayat 2 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah / madrasah di
bawah koordinasi dinas pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Dari
pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa tugas komite sekolah adalah mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c. Kepala Sekolah
Kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai educator dan administrator, melainkan
juga harus berperan sebagai manajer dan supervisor yang mampu menerapkan manajemen
yang bermutu. Kepala sekolah memiliki peranan penting untuk perkembangan sekolah
tersebut. Kepala sekolah juga bertanggung jawab atas jalannya lembaga sekolah dan kegiatan
dalam sekolah.
Adapun kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah itu ada tujuh, yaitu
merencanakan, mengorganisasi, mengadakan staf, mengarahkan atau orientasi sasaran,
mengkoordinasi, memantau, dan menilai / evaluasi. Namun dalam tugasnya kepala sekolah
dibantu oleh beberapa wakil.
Menurut Ibid, hal 16 Ada dua fungsi tugas dari personalia yaitu fungsi manajerial dan fungsi
operasional. Secara ringkas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Fungsi manajerial meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.
a) Perencanaan (planning) yaitu proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang
akan datang bedasarkan perubahan-perubahan yang akan terjadi dan persediaan tenaga
kerja yang ada.
b) Pengorganisasian (organizing) yaitu alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia
menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan,
personalia dan faktor-faktor fisik.
c) Pengarahan (directing) yaitu memberikan informasi yang perlu agar kegiatan dapat
dilaksanakan dengan baik. Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau
mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan
(pemberian perintah).
d) Pengendalian (controlling) adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan
pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah
dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.
a. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kagiatan pendidikan disekolah, tugas kepala sekolah adalah
mengongkoprdinasikan seluruh kegiatan pendidikan:
Membuat surat tugas giru pembimbing dalam proses Bimbingan dan Konseling pada
setiap awal semester.
b. Wakil Kepala Sekolah
1. Program Tahunan
Adalah rencana penetapan alokasi waktu 1 tahun ajaran untuk mencapai tujuan
(standar, kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan.
2.Program Semesteran
3. Tujuan Pelayanan
Tujuan Pelayanan untuk menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
4. Materi
Materi ajar memuat fakta,konsep,prinsip,dan prosedur yang relevan,dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapain kompetensi.
5. Metode/ Teknik
Metode/ Teknik digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar pesertadidik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator
yang telah diterapkan.pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik,serta krakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata pelajaran .
6. Kegiatan pelayanan
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup
Jadi dapat disimpulkan bahwa RPL adalah program perencanaan yang disusun
sebagai pedoman pelaksanaan layanan yang harus disiapkan oleh guru BK sebelum
melakukan pelayanan konseling
Rubianto (2014) mengungkapkan bahwa Rencana Pelaksanaan Layanan merupakan
perangkat guru Bimbingan dan konseling yang harus disiapkan dalam rangka melakukan
pelayanan konseling. Rencana pelayanan yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pokok atau tema tertentu yang mengacu pada program Bimbingan dan konseling (BK).
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:1) secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa
inggris yaitu evoluation, yang berasal dari kata value. Kemudian dalam bahasa Arab evaluasi
yang disebutkan dengan al- Taqwim, dan dalam bahasa indonesia berarti penilaian.15
Worthen dan Sanders dalam Anderson dalam Suharsimi mengatakan evaluasi adalah kegiatan
yang mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga
termasuk informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,
prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan.
dengan cermat, akuratyang sesuai dengan standar atau kriteria dariobjek yang
dievaluasi.
perolehan klien setelah mengikuti layanan bimbingan dan konseling.Dalam penelitian ini
peneliti lebih memfokuskan pada evaluasiprogram bimbingan dan konseling. Hal ini
dilakukan agar mengetahuisejauh mana program yang dirancang bisa berjalan sesuai
dengandilakukan dan mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaannya.
Fungsi Evaluasi Bimbingan Konseling
2) Memberikan informasi kepada pimpinan sekolah, guru matapelajaran dan orang tua siswa
tentang perkembangan siswa agarsecara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan
kualitasmplementasi program bimbingan konseling di sekolah
BAB III
Visi :
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian program dikepalai dan dipertanggung jawabkan oleh kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah dan dibawah tata usaha ada juga coordinator
BK ada guru BK nya dan bekerja sama menjain hubungan dengan wali kelas,
guru mata pelajaran dan fokusnya adalah peserta didik. Coordinator BK berjalan
sesuai yang diamanatkan dan di tugaskan dan menyepakati kegiatan – kegiatan
guru BK bersama dan coordinator memandu berjalannya kegiatan BK di SMK
Negere 1 Padang.
3. Pelaksanaan (actuating)
Berdasarkan sumber Pelaksanaan program BK di SMK Negeri 1 Padang,
disediakan waktu untuk masuk kelas 1 x 45 menit, guru BK memeberikana
layanan seperti layanan klasikal, pada layanan ini berbentuk layanan informasi,
bimbingan kelompok, dan layanan orientasi. Di SMK Negeri 1 SUMBAR
minimal satu orang guru BK mengasuh 150 peserta didik, tetapi karena
berlebihnya peserta didk dan karena jumlah guru BK dan jumlah peserta didik
tidak sesuai di SMK 1 SUMBAR hanya ada 4 guru BK dan jumlah peserta didik
800 jadi 800 peserta didik di bagi 4 guru BK maka masing - masing guru BK
memengang 200 peserta didik.
4. Pengawasan (controlling)
Berdasarkan apa yang disampaikan guru BK, mengatakan pengawas rutin
datang ke SMK 1 Padang terkadang pengawas datang satu kali dalam satu
minggu terkadang satu kali dalam dua bualan, terkadang satu kali per enam bulan
terkadang tidak menentu sesuka hati pengawas datang terkadang setiap hari juga
ada pengawas yang datang ke SMK 1 Padang dan pengawas menanyakan tentang
program apakah program berjalan apa tidak dan menanyakan kendala – kendala
dan pengawas juga memberi tahu dan memberikan masukan atau ide – ide.
2 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1
Padang, kepala sekolah berperan sebagai pengawas dan pembina dalam setiap
kegiatan BK yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Padang. Setiap perencanaan
program BK yang telah dibuat, akan diajukan dan dikonsultasikan kepada kepala
sekolah untuk mendapatkan dukungan dan pengawasan pada setiap kegiatan BK.
Kepala sekolah juga bertugas untuk mengkoordinasikan kepada semua pihak yang
akan terlibat dalam kegiatan BK tersebut, seperti guru mata pelajaran, wali kelas,
staf administrasi, dan siswa.
3 Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan dan konseling.
Dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1
Padang, pengawas berperan sebagai Pembimbing dan memberikan solusi terhadap
program yang di buat oleh guru BK serta selalu mengawasi kegiatan yang di buat
oleh guru BK dalam setiap kegiatan BK yang dilaksananakn di SMK Negeri 1
Padang. Setiap perencanaan program BK yang telah dibuat, yang telah diajukan dan
dikonsultasikan kepada kepala sekolah untuk memberikan dukungan dan
pengawasan pada setiap kegiatan BK. Pengawas juga bertugas untuk
mengkoordinasikan kepada semua pihak yang akan terlibat dalam kegiatan BK
tersebut, seperti kepala sekolah, waka, guru mata pelajaran, wali kelas, staf
administrasi, dan siswa.
Faktor penghambat
Faktor penghambat saat kelompok melakukan observasi yaitu susah mencari jam dan
hari yang tepat untuk melaksanakan observasi tersebut. Penyebabnya yaitu ada aktifitas
tersendiri dari anggota baik dari pihak yang akan diwawancarai maupun anggota kelompok,
karena berdempet waktunya dengan jadwal perkuliahan. Selain itu lokasi yang jauh juga
menjadi penghambat saat ingin melakukan observasi ke SMK N 1 Padang tersebut. Sealin itu
penghambatnya juga berasal dari kelompok karena bingung mau milih sekolah uang mana,
dan akhirnya bisa di tetapka yaitu ke sekolah SMK N 1 Padang.
Faktor penghambat
Faktor Pendukung
PENUTUP
A. Kesimpulan
SMK Negeri 1 Padang beralamat di Jln. M. Yunus, Anduring,Kec.Kuranji,Kota
Padang Sumatera Barat. Program bimbingan yang ada di SMK Negeri 1 Padang terdiri
dari program bimbingan harian, mingguan, semesteran dan tahunan. Dan beberapa jenis
program pelayanan BK nya antara lain: layanan klasikal, laya informasi dan layanan
orientasi. Guru Bk di SMK Negeri 1 Padang berjumlah 8 orang dan menangani 1000
orang siswa.
Pelayanan Bimbingandan Konseling yang berada di SMK Negeri 1 Padang dapat
dinilai sudah sangat bagus. Dapat dilihat program layanan BK, juga dari kinerja guru BK
yang hampir memenuhi standar, dan juga sistem pengorganisasiannya yang sangat
terstruktur.
1. Berdasarkan aspek manajemen bimbingan dan konseling di Smk 1 Padang
seudah dikatakan cukup bagus karna guru bk di sini telah mela
B. Saran
Menurut kami, layanan Bimbingan dan Konseling yang ada di SMK Negeri 1 Padang
Sudah masuk kategori bagus , dikarenakan kinerja guru BK yang ada dan tidak adanya
kendala dalam pelaksanaan program. Akan tetapi, alangkah lebih baiknya lagi jika sarana
dan prasarana ataupun fasilitas ruangan BK nya dilengkapi lagi. Dan seharusnya guru bk
juga seharusnya mepembaharui baik itu PROTA atau PROMES begitu pula dengan
metode pemberian layanan agar siswa lebih berninat lagi dalam mengikuti layanan yang
di berikan oleh guru bk.
KEPUSTAKAAN
2.
…………………………………………………..
3. …………………………………………………..
NO PERTANYAAN JAWABAN
A Analisis Kebutuhan
02 Apa saja bentuk/teknik asesmen atau Asesmen tes: Tes intelegensi, tes bakat. Non
instrumen non tes yang Bapak/Ibu Tes : Angket, AUM umum,ptsdl,sosoimetri,
gunakan untuk mengetahui kebutuhan biodata
peserta didik akan layanan bimbingan
dan konseling?.
07 Apa saja kendala yang Bapak/Ibu Kendala yang dialami guru bk dalam
alami dalam melakukan asesmen atau memberikan isntrumen adalah kebosanan
instrumen non tes yang Bapak/Ibu siswa karena banyaknya mengisi instrument.
gunakan ?
04 Apa saja ruang lingkup manajemen Membuat program untuk pelayanan BK,
yang Bapak / Ibu laksanakan ? membuat RPL sebelum melakukan pelayanan
BK.
01 Bagaimana cara perekrutan tenaga BK Dilakukan dengan cara penugasasan pns, dan
di sekolah ini ? guru bk yang honor direklut dengan cara
harus alumni S1 bimbingan dan konseling.
D Organisasi BK di Sekolah
02 Siapa saja yang terlibat dalam Semua skateholder yang ada disekolah
menyusun struktur organisasi di
sekolah ini ?
03 Apa saja yang dijadikan pertimbangan Disesuai kan dengan kewenangan masing-
dalam menyusun organisasi BK di masing skateholder
sekolah ?
04 Apa saja tugas dan tanggungjawab Bertanggung jawab untuk membantu guru bk
guru BK di sekolah ini. dalam mencari anak yang membutuhkan
bantuan dan berkolaborasi dengan guru bk
05 Apa upaya yang Bapak/Ibu lakukan Berusaha untuk melakukan usaha semaksimal
jika tugas dan tanggungjawab guru BK mungkin untuk pelaksanaa BK yang sesuai
belum terlaksana dengan baik ? dengan kebutuhan perserta didik.
08 Apa saja bentuk kegiatan yang Membantu guru bk dalam mengetahui peserta
diksanakan guru mata pelajaran terkait didik mana yang membutuhkan guru bk
pelayanan BK di sekolah ini ?
09 Bagaimana peran dan tanggung jawab Wali kelas berkolaborasi denga guru bk
wali kelas terkait dengan pelayanan mengenai siswanya yang membutuhkan guru
BK di sekolah ini ? bk
15 Bagaimana pembahasan tentang Prota, Dilakukan sesuai dengan sop dalam pelayanan
Promes dan RPL serta laporan guru BK
BK oleh pengawas BK ?
03 Siapa saja yang terlibat dalam Guru bk, kepala sekolah dan wk sekolah
penyusunan Prota dan Promes BK ?
05 Bagaimana keterkaitan visi dan misi Visi dan Misi BK didasarkan pada visi dan
serta tujuan sekolah dengan Prota dan misi sekolah
promes yang Bapak/Ibu susun.
08 Bidang layanan apa saja yang jadi Konseling individual, layanan informasi,
prioritas dalam program yang layanan klasikal, layanan orientasi
Bapak/Ibu susun ?
09 Seperti apa contoh Promes dan prota Tidak boleh di foto oleh pihak sekolah
yang Bapak /Ibu susun. (lampirkan
fotocopy Prota dan promes)
02 Bagaimana dengan RPL untuk setiap Rpl dibuat sesaui dengan sop yang ditentukan
layanan (Klasikal, Kelompok, layanan BK
Individual) yang Bapak/Ibu
laksanakan ?
03 Bagaimana implementasi dari RPL Layanan yang dilakukan sesuai dengan rpl
yang Bapak/Ibu susun ? yang dibuat
02 Apa bentuk evaluasi (proses dan hasil) Sekolah tidak dapat memberikan data
layanan BK yang Bapak/Ibu lakukan ?
(lampirkan instrument evaluasi)
04 Layanan apa saja yang Bapak/Ibu Semua layanan dievaluasi, hanya saja
evaluasi ? dan yang tidak dievaluasi ? program yang belum dievalusi
07 Apa hambatan yang Bapak/Ibu alami Tidak ada hambatan dalam melakukan
dalam pelaksanaan evaluasi pelayanan pelayanan BK
BK ?
Padang, 09 Desember
2019
Interviewee
( Dra. Yetna.Kons.)
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA