Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN OBSERVASI KEGIATAN BK

SMK NEGERI 1 PADANG

TUGAS MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

Dosen Pembimbing:

Dra. Fitria Kasih.M.Pd., Kons.

Oleh kelempok :2

1. Elvia Kurniawati (18060032)


2. Yulia Ratna Sari (18060040)
3. Barid Muqtazal (18060051)
4. Nifelza Armaimis (18060053)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP (PGRI) PADANG SUMBAR

2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................…... i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

LAMPIRAN.............................................................................................................. iii

BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….1
B. Tujuan Observasi………………………………………………….……………….1
C. Ruang Lingkup Pembahasan………………………………………...….…………2
D. Metode Observasi………………………………………………………………….2
E. Waktu dan Tempat……………………………………………………...................2
BAB II: TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Kebutuhan…………………………………………………….................3
B. Manajemen Bimbingan dan Konseling…………………………………………...3
C. Administrasi Personalia, Sarana dan Keuangan…………………………………..4
D. Organisasi BK di Sekolah……………………………………………………...…5
E. Tugas danTanggung Jawab Personil Sekolah………………………………….…5
F. PenyusunanProta dan Promes ……………………………………………………7
G. Rencana Program Layanan (RPL) ……………………………………………..…7
H. Evaluasi Program Layanan BK………………………………………………...…7
BAB III: HASIL PELAKSANAAN OBSERVASI

I. Deskripsi Pelaksanaan BK…………………………………………………..……8


J. Gambaran Umum Lokasi………………………………………………...……….9
K. Analisis Kebutuhan………………………………………………………….........9
L. Manajemen Bimbingan dan Konseling…………………………………………...9
M. Administrasi Personalia, Sarana dan Keuangan…………………………………10
N. Organisasi BK di Sekolah…………………………………………………….....10
O. Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah…………………………………..11
P. Rencana Program Layanan (RPL) ………………………………………………11
Q. Evaluasi Program Layanan BK………………………………………………….11
BAB IV: FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG

A. Faktor Penghambat……………………………………………………………….13
B. FaktorPendukung………………………………………………………………...14

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….17
B. Saran……………………………………………………………………………...17
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling Perlu Dilakukan Sehingga Pelayanan BK Benar -
Benar Memberikan Kontribusi Pada Pencapaian Visi, Misi, Dan Tujuan SMK Negeri 1
Padang. Suatu Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Tidak Mungkin
Akan Tersusun, Terselenggara dan Tercapai Apabila Tidak Dikelola Dalam Suatu Sistem
Manajemen Yang Bermutu. Manajemen Yang Bermutu Sendiri Akan Banyak Ditentukan
Oleh Kemampuan Manajer Pendidikan di Sekolah Dalam Merencanakan,
Mengorganisasikan, Mengarahkan, Dan Mengendalikan Sumber Daya Yang Ada.
Pelaksanakan Manajemen Bimbingan dan Konseling Harus Dirumuskan Secara
Matang Baik dari Segi Program Pelayanan BK, Meneliti Hal-Hal Apa Sajakah yang
Dibutuhkan Oleh Para Siswa, Materi-Materi Yang Harus Diajarkan Untuk Membentuk
Kematangan Siswa, Satuan Layanan dan Kegiatan Dalam Bimbingan dan Konseling,
Dapat Merumuskan Dengan Baik Tata Laksana Bimbingan dan Konseling, dan
Mengevaluasi Program yang Telah dilaksanakan.

B. Tujuan Observasi
Tujuan Observasi Ini Untuk Mengetahui Jenis Program-Program Yang di Laksanakan
Dalam Bimbingan dan Konseling di Sekolah Tersebut, Dan Untuk Menggali Informasi
Mengenai Layanan - Layanan Serta Struktur Keorganisasian Dalam Bimbingan
Konseling dan Dapat Mengenali Visi dan Misi Bimbingan Konseling Di SMK Negeri 1
Padang.

C. Ruang Lingkup Pembahasan


1. Deskripsi Pelaksanaan BK di SMK Negeri 1 Padang
2. Gambaran Umum Lokasi di SMK Negeri 1 Padang
3. Struktur Organisasi BK di SMK Negeri 1 Padang
4. Peran dan Fungsi Kepala Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di
SMK Negeri 1 Padang
5. Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Padang
6. Penilaian Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Padang
7. Akuntabilitas Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Padang
8. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1 Padang
9. Upaya Pengembangan Guru BK/konselor di SMK Negeri 1 Padang

D. Metode Observasi
Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu teknik observasi
langsung wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, dan Pengambilan data
dengan beberapa foto disekolah tersebut.

E. Waktu dan Temapat


Waktu dan tempat pelaksanaan observasi adalah pada hari Sabtu 07-09 Desember
2019 pada jam 10.38 WIB
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. ANALISIS KEBUTUHAN

Analisis Kebutuhan Merupakan Kegiatan Untuk Mengumpulkan Informasi yang


Mengidentifikasi Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat (Kesenjangan) Proses Pelayanan
Untuk Menetapkan Media yang Tepat dan Relevan Dalam Mencapai Tujuan Pelayanan
(Goals And Objectives) yang Mengarah Pada Pencapaian Tugas Perkembangan.

Menurut Brinkerhof Dan Gill (1994) Analisis Kebutuhan Adalah “Sebuah Proses Untuk
Megidentifikasi Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan Dalam Mencapai Tujuan
Organisasi”.

Sedangkan Menurut Molenda, Pershing dan Reigeluth (1996) Analisis Kebutuhan Adalah
“Metode Untuk Mengetahui Sifat dan Luasnya Kinerja dan Bagaimana Cara Penyelesainnya.

B. MANAJEMEN BK

Menurut Sugio (2010) menyatakan manajemen Bimbingan dan Konseling adalah kgiatan
yang diawali dari perencanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling, pengorganisasian aktifitas
dan semua unsur pendukung Bimbingan dan Konseling, menggerakkan sumber daya manusia
untuk melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling, memotivasi sumber daya manusia
agar kegiatan Bimbingan dan Konseling mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan
Bimbingan dan Konseling untyk mengetahui semua kegiatan sudah dilaksanakan dan
mengetahui bagaimana hasilnya.

C. ADMINISTRASI PERSONALIA, SARANA DAN KEUANGAN

Menurut Sondang P. Siagian (2008) administrasi adalah kerja sama antara 2 orang atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tetentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Tujuan dari manajemen personalia pada dasarnya langsung pada tercapainya tujuan
pelaksanaan sehingga aspek personalia sangat perlu mendapat perhatian yang sama dengan
sub sistem lain yang ia merupakan kunci keberhasilan pendidikan.
Suharsimi Arikunto (1988:79)Administrasi personalia adalah segenap proses penataan
yang bersangkut paut dengan masalah di sekolah dengan  menggunakan tenaga kerja dan
demi tercapainya tujuan sekolah yang ditentukan  sebelumnya.
Kris Setyaningsih ( 2014:4)Administrasi personalia adalah serangkaian proses kerja
sama mulai dari perencanaan, penggerakan dan pengawasan dalam bidang personalia dengan
mendayagunakan sumber yang ada secara efektif dan efisien, sehingga semua personil
sekolah menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan sekolah yang telah
ditetapkan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa administrasi personalia merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh sungguh serta
dengan pembinaan secara kontinyu oleh para pegawai di sekolah untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan pendidikan sekolah itu dengan baik dan hasil yang diinginkan.

Menurut Permendiknas no. 24 (2007) Saranan adalah perlengkapan pembelajaran yang


dapat dipindah-pindah. Beberapa sarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan pelayanan
BK, yaitu:

a. Instrumen pengumpulan data: pedoman wawancara., pedoman observasi,kuesioner,


daftar isian untuk keterangan pribadi siswa, instrumen sosiometri, laporan hasil
konseling, laporan studi kasus, skala sikap, AUM UMUM dan AUM PTSDL, beberapa
alat inventori atau tes untuk penelusuran bakat dan minat.

b. Alat penyimpan data: buku catatan, komputer, dan lain-lain.

c. Perlengkapan teknis: alat-alat atau media yang digumakan untuk keperluan layanan
bimbingan seprti buku paket Bimbingan (pribadi, sosial, belajar,karir), rekaman, tape
recorder, video, slide.

Sedangkan menurut DewA Ketut Sukardi (2000:63) prasarana dasar adalah adanya
ruangan untuk masing-masing konselor sebgai tempat konselor bekerja sehari-hari secara
bebas merencanakan aktivitas pelayanan, menerima pesrta didik dan pihak-pihak lain yag
memerlukan layanan, menyelenggarakan kegiatan layanan konseling dapat dibagi dalam
beberapa kelompok yaitu:
a. Prasarana bangunan: ruang kerja pembimbing, ruang konseling perorangan, ruang
kegiatan kelompok, ruang data siswa, ruang instrumen konseling, ruang tamu, ruang
perpustakaan konseling, ruang komputer, ruang media konsleing, ruang ibadah.

b. Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase,listrik, jaringan


telekomunikasi,transportasi, parkir dan taman.

c. Prasarana berupa perlengkapan, adanya ruangan untuk masing-masing konselor sebagai


tempat konselor bekerja sehari-hari secara bebas merencanakan aktivitas pelayanan,
menerima peserta didik dan pihak-pihak lain yang memerlukan layanan,
menyelenggrakan kegiatan konsleing dengan sasaran konseling dan aktivitas personalia
lainnya.

D. ORGANISASI BK DISEKOLAH

Organisasi Bk disekolah adalah suatu wadah atau badan yang mengatur segala kegiatan
untuk mencapai bimbingan secara bersama- sama dan organisasi Bimbingan dan Konseling
diperlukan pelayanan, pembinaaan,tanggung jawab, program bimbingan, program layanan,
dan petugas-petuigas bimbigan dan seluruh staff.

Teti Ratnawulan (2016 : 4 ) Pengorganisasian adalah sebagai kegiatan pembagian


tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama sebuah kegiatan.Sedangkan
menurut Fauzi, I. (2012:39): “Organizing atau pengorganisasian adalah
mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan
kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan itu.“ Ada juga yang menyatakan bahwa
organisasi merupakan wadah dari orang-orang untuk membuat kelompok usaha atau
suatu kegiatan untuk mencapai sesuatu, termasuk di sekolah. Dengan demikian
organisasi merupakan alat dalam mencapai tujuan dengan visi dan misi tertentu. Sesuai
dengan struktur organisasi di tiap sekolah, personil BK adalah segenap unsur yang terkait
di dalam organisasi layanan bimbingan konseling dengan coordinator dan guru
BK/konselor sebagai pelaksana utama. Uraian tugas kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru pembimbing/konselor, wali kelas, dan guru mata pelajaran. Koordinator
BK dipilih dan diberi SK sama dengan Wakasek selain sebagai guru BK dengan minimal
kewajiban mengajar atau membimbing per minggu 24 jam. Ada karakteristik yang sama
diantara ketiga sekolah mengenai jumlah guru pembimbing, bahwa ketiga sekolah
mempunyai guru pembimbing 4 orang dengan sebaran siswa asuh 1 : 150 atau 1 guru BK
berbanding 150 orang siswa dan dianggap 24 jam, kelebihan siswa yang diasuh dihitung
sebagai kelebihan jam pelajaran atau tanbahan kesejahteraan.
Muhammad Hafizh (2014 : 46) Pengorganisasian merupakan aktivitas membentuk
hubungan-hubungan kerja antar orang-orang, sehingga terwujud suatu kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian terdapa adanya
pembagian-pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperinci menurut
bidang-bidang dan bagian-bagian sehingga tercipta hubungan kerja sama yang harmonis
dan lancar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada saat merumuskan
perencanaan. Istilah pengorganisasian mengandung dua pengertian umum. Pertama,
organisasi diartikan sebagai usaha kelompok fungsional misalnya sebuah lembaga
pendidikan, perkumpulan, badan usaha, pemerintahan dan sebuah perusahaan. Kedua,
merujuk kepada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan
dialokasikan di antara para anggota, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara
efektif dan efesien.
Herlina Hasmin (2016 : 32) Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat
bekerjasama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan
tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau
sasaran tertentu dalam buku (Terry, 1986: 4).
Herlina Hasmin (2016 : 32) Pengorganisasian adalah upaya mengatur tugas
perseorangan atau kelompok dalam organisasi dan merancang bagaimana hubungan
kerja antar unit organisasi dalam buku (Sugiyo, 2011: 32).
Herlina Hasmin (2016 : 32) Pengorganisasian program bimbingan dan konseling
adalah upaya melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan di sekolah serta
upaya melakukan pembagian kerja antara anggota organisasi bimbingan dan konseling di
sekolah dalam buku (Juntika, 2011: 63).
Muhammad Hafizh ( 2014 : 46) Pengorganisasian merupakan aktivitas membentuk
hubungan-hubungan kerja antar orang-orang, sehingga terwujud suatu kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian terdapa adanya
pembagian-pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara terperinci menurut
bidang-bidang dan bagian-bagian sehingga tercipta hubungan kerja sama yang harmonis
dan lancar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada saat merumuskan
perencanaan.
Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama,
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.Organisasi dalam pelayanan
bimbingan dan konseling dalam pengertian umum adalah suatu wadah atau badan yang
mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling secara
bersama-sama. Secara konkretnya organisasi dalam pelayanan BK khususnya di Sekolah
yaitu organisasi yang didalamnya terdapat Guru Pembimbing/ Konselor beserta
koordinatornya yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah dam upaya bertujuan
untuk mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan BK di sekolah.
Konsep dasar organisasi bimbingan dan konseling di sekolah ini kajiannya
meliputi: pengertian organisasi, tujuan, fungsi dan manfaatnya, serta dasar dan prinsip
dalam organisasi. Pengertian organisasi disajikan pengertian secara bahasa dan istilah
dari beberapa pendapat para ahli. Sedang tujuannya ada beberapa hal
yang diharapkan menjadi suatu outcome pendidikan yang memuaskan. Sedangkan fungsi
organisasi sebagai media menyatukan persepsi dan tujuan yang hendak dicapaidan
manfaat-manfaatnya. Dasar organisasiyang berupa kesepakatan bersama, baik guru-guru
yang merangkap konselor, guru mata pelajaran, wali kelas maupun kepala sekolah,
serta prinsip-prinsip organisasi yang meliputi: tujuan yang jelas, garis kewenangan yang
jelas, kesatuan perintah, pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, job
description, rentang pengendalian (jumlah staf yang rasional), fungsional, pmisahan,
keseimbangan, fleksibilitas, dan adanya kepemimpinan.

Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah diselenggarkan oleh suatu


organisasi dengan sejumlah personalia. Organisasi ini mencerminkan keterkaitan
berbagai komponen dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Komponen
pokok dalam organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah:

a. Guru Pembimbing (di SLTP/SLTA dan guru kelas (di SD) ) yang merupakan
pelaksana utama kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
b. Koordinator Bimbingan dan Konseling sebagai penanggung jawab utama
pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah
c. Kepala sekolah, sebagai penanggung jawab menyeluruh kegiatan sekolah,
termasuk kegiatan bimbingan dan konseling
d. Wali kelas, sebagai pengelola khusus sekelompok siswa dalam satu kelas
sebagai kelompok sasaran pokok Bimbingan dan Konseling.
e. Guru Mata pelajaran dan Guru praktik, sebagai mitra kerja guru pembimbing
dan guru mata pelajaran / praktik saling menunjang demi suksesnya program
pengajaran dan program Bimbingan dan konseling
f. Pengawas sekolah bidang Bimbingan dan Konseling, dengan pejabat yang
menyelenggarakan pengawasan dan pembinaan terhadap kegiatan guru
pembimbing dalam rangka peningkatan kinerja bimbingan dan konseling di
sekolah.
g. Siswa di sekolah yang bersangkutan, sebagai kelompok sasaran langsung
kegiatan bimbingan dan konseling. Untuk ini motto yang dikembangkan adalah
BK PEDULI SISWA.

Personalia yang berada di dalam masing-masing komponen tersebut diatas


menyandang tugas, tanggung jawab, kewajiban, wewenang dan hak, khususnya dalam
bidang kegiatan BK di sekolah. Tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak tersebut
tidak boleh saling bertentangan atau melemahkan, melainkan justru menunjang,
menguatkan, dan membesarkan.

Dalam organisasi bimbingan dan konseling di sekolah perlu diperhatikan


beberapa prinsip operasional untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Prinsip-prinsip itu diantaranya mencakup:

a. Program layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya dirumuskan


dengan jelas, sehingga tujuan yang ingin dicapai jelas diketahui oleh pihak-
pihak yang bersangkutan terutama untuk memudahkan pelaksanaan pembagian
tugas, tanggung jawab dan wewenang serta mengadakan penilaian terhadap
program pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
b. Program bimbingan dan konseling harus disusun sesuai kebutuhan sekolah
masing-masing. Sebab tiap sekolah memiliki kebutuhan, fasilitas tenaga
personil yang berbeda-beda antara satu sekolah dengan yang lainnya.
c. Penempatan petugas-petugas bimbingan dan konseling harus disesuaikan
dengan kompetensi, kualifikasi pendidikan, kemampuan, potensi-potensi dan
keahliannya masing-masing.
d. Program bimbingan dan konseling hendaknya diorganisasikan secara
sederhana. Dalam artian program bimbingan dan konseling yang
diorganisasikan secara sederhana itu harus mudah untuk dipelajari,
dilaksanakan, dikontrol atau diawasi pelaksanaannya, dan memiliki fleksibilitas
tinggi serta memiliki garis tanggung jawab yang jelas.
e. Perlu diciptakan jalinan kerjasama yang erat antara petugas-petugas bimbingan
dan konseling di dalam sekolah dan luar sekolah yang berkaitan dengan
program bimbingan dan konseling di sekolah.
f. Organisasi bimbingan dan konseling di sekolah harus dapat memberikan
berbagai informasi yang penting bagi pelaksanaan program layanan bimbingan
dan konseling, baik secara periodik maupun secara incidental pada seluruh
personel sekolah ataupun pihak di luar lingkungan sekolah.
g. Program layanan bimbingan dan konseling haruslah merupakan suatu program
yang terpadu dengan keseluruhan program pendidikan di sekolah.

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar suatu organisasi dapat mengkoordinasikan


kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang baik di sekolah, diantaranya:

a. semua staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran,
wali kelas, dan staf administrasi sekolah) harus dihimpun dalam satu wadah,
sehingga terwujud satu kesatuan bertindak dalam membantu siswa mengatasi
permasalahannya.
b. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling harus tunggal, sehingga siswa tidak
bingung dengan banyaknya layanan yang berbeda.
c. Tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing petugas bimbingan
dan konseling harus dirinci dengan jelas dan tegas, sehingga masing personil
dapat memahami dan mengerti kewajiban dan tanggungjawabnya.

E. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL SEKOLAH

a. Peranan guru dalam administrasi personalia :


1)   Dapat memberi masukan tentang keadaan personil yang ada dan kebutuhan personil yang
akan datang.
2)    Pada kegiatan pemanfaatan, pembinaan dan pengembangan guru sebagai orang yang
dilayani hendaknya berperan aktif sesuai dengan fungsinya, sehingga ia mendapatkan
pelayanan seperti yang diharapkan dan tujuan organisasi atau sekolah dapat dicapai secara
optimal.
3)   Guru dituntut untuk memahami aturan-aturan kepegawaian yang berlaku dan terkait
dengannya serta berusaha dengan melaksanakannya secara konsisten dan penuh tanggung
jawab.
Di dalam pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menerangkan bahwa pasal 1 tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan kemudian pasal 2 pendidik merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.

b.      Komite Sekolah
Pasal 1 ayat 25 dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas Komite Sekolah /
Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua / wali peserta didik,
komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.
Pasal 38 ayat 2 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah / madrasah di
bawah koordinasi dinas pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Dari
pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa tugas komite sekolah adalah mengembangkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan yang ada.
c.       Kepala Sekolah
Kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai educator dan administrator, melainkan
juga harus berperan sebagai manajer dan supervisor yang mampu menerapkan manajemen
yang bermutu. Kepala sekolah memiliki peranan penting untuk perkembangan sekolah
tersebut. Kepala sekolah juga bertanggung jawab atas jalannya lembaga sekolah dan kegiatan
dalam sekolah.
Adapun kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah itu ada tujuh, yaitu
merencanakan, mengorganisasi, mengadakan staf, mengarahkan atau orientasi sasaran,
mengkoordinasi, memantau, dan menilai / evaluasi. Namun dalam tugasnya kepala sekolah
dibantu oleh beberapa wakil.

Menurut Ibid,  hal 16 Ada dua fungsi tugas dari personalia yaitu fungsi manajerial dan fungsi
operasional. Secara ringkas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Fungsi manajerial meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.
a)      Perencanaan (planning) yaitu proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang
akan datang bedasarkan perubahan-perubahan yang akan terjadi dan persediaan tenaga
kerja yang ada.
b)      Pengorganisasian (organizing) yaitu alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia
menyusun suatu organisasi dengan merancang  struktur hubungan antara pekerjaan,
personalia dan faktor-faktor fisik.
c)      Pengarahan (directing) yaitu memberikan informasi yang perlu agar kegiatan dapat
dilaksanakan dengan baik. Fungsi sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau
mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan
(pemberian perintah).
d)     Pengendalian (controlling) adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan
pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah
dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi.

2)      Fungsi operasional meliputi : pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,


pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja,
a)      Pengadaan tenaga kerja (procurement), fungsi operasional dari manajemen personalia
adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang
diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan
ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi
dan penempatan.
b)      Pengembangan (development), pengembangan merupakan peningkatan keterampilan
melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting
karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang
semakin rumit.
c)      Kompensasi (compensation), fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai
dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi.
d)     Integrasi (integration), integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu
rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu),
masyarakat dan organisasi
e)      Pemeliharaan (maintenance), pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan
angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya
kemauan untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan,
keadaan jasmani (fisik) karyawan dan kesehatan serta keselamatan kerja.
f)       Pemutusan Hubungan Kerja (separation), jika fungsi pertama manajemen personalia
adalah untuk mendapatkan karyawan, logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan
hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi
bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat
yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.

Menurut Daryanto (1998), peran kepala sekolah sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah

Sebagai penanggung jawab kagiatan pendidikan disekolah, tugas kepala sekolah adalah
mengongkoprdinasikan seluruh kegiatan pendidikan:

 Meyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yag diperlukan.

 Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konsleing di


sekolah.

 Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah.

 Menetapkan kooridinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi


pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah). berdasrkan kesepakatan bersama guru
pembimbing (konselor).

 Membuat surat tugas giru pembimbing dalam proses Bimbingan dan Konseling pada
setiap awal semester.
b. Wakil Kepala Sekolah

Betugas dalam membantu kepala sekolah dalam hal:

 Mengkoordinasikan pelaksanaan laynan bimbingan dan konseling kepada personil


sekolah.

 Melaksanakan kebijakn pimponan sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan


bimbingan dan konsleing.

 Melaksanakan Bimbingan dan Konseling terhadap minimal 75 siswa.

 Koordinator guru pembimbing

 Tugas koordinator guru pembimbing, memasyarakat pelayanan Bimbingan dan Konseling,


menyusun program, melaksanakan program, mengadministrasikan kegiatan Bimbingan
dan Konseling, menilai program dan mengadakan tindak lanjut.

c. Guru Pembimbing dan Konselor

Bertugas: memasyarakatkan kegiatan Bimbingan dan Konseling, merencanakan program


Bimbingan dan Konseling, melaksanakan persiapan kegiatan Bimbingan dan Konseling,
melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap siswa yang jadi
tanggungannya, melaksanakan kegiatan pendukung layanan Bimbingan dan Konseling,
mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling, menganalisis
hasil evaluasi, melaksanakan tindak lanjut berdasrkan hasil evaluasi, mengadministrasikan
kegiatan Bimbingan dan Konsleing.

d. Guru Mata Pelajaran

Bertugas: mengalihkan tangankan siswa memerlukan bimbingan kepada guru


pembimbing, mengadakan upaya tindak lanjut layanan Bimbingan, membanntu
mengumpulkan informasibyang diperlukan dalam rangka penilaian layanan Bimbingan.
e. Wali Kelas

Bertugas: membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung


jawabnya, membantu memeberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, memberikan
informasi tentang siswa yang dikelas yang menjadi tanggung jawabnya pelayanan bimbingan,
menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan khusus
dan ikut serta dalam konferensi kasus.

f. Staf Tata Usaha / Administrasi

Bertugas membantu guru dan pembimbing dan koordinator dalam


mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konsleing disekolah, membantu
mempersiapkan seluruh kegiatan dan konseling, membantu menyiapkan sarana yag
diperlukan dalam bimbingan dan konseling, membantu melengkapkan dokumen tentang
siswa seperti catatan komulatif siswa.

F. PENYUSUNAN PROGRAM TAHUNAN (PROTA) DAN PROGRAM


SEMESTERAN (PROMES)

1. Program Tahunan

Adalah rencana penetapan alokasi waktu 1 tahun ajaran untuk mencapai tujuan
(standar, kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan.

2.Program Semesteran

Adalah satuan waktu yang digunakan umtuk penyelenggarakan program pendidikan.


Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, kinerja lapangan,
mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan bk lainnya diberikan penilaian
keberhasilan.
G.RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

RPL adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan


layanan yang harus disiapkan oleh guru BK sebelummelakukan pelayanan konseling.

Menurut M. Ramli, dkk (2017: 7-8)


1. Rumusan Kompetensi
Rumusan kompetensi adalah sejumlah kemampuan yang harus di kuasai oleh peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusun an indikator kompentensi
dalam suatu pelajaran.

2. Indikator pencapaian kompetensi


Indikator pencapaian kompetensi adalah prilaku yang dapat diukur atau diobservasi
untuk menunjukuan ketercapaian kompetensi dirumuskan dasar tertentu yang menjadi
acuan penilian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja oprasional yang dapat diamati dan diukur,yang mencakup
pengetahuan,sikap, dan keterampilan.

3. Tujuan Pelayanan
Tujuan Pelayanan untuk menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

4. Materi
Materi ajar memuat fakta,konsep,prinsip,dan prosedur yang relevan,dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapain kompetensi.

5. Metode/ Teknik
Metode/ Teknik digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar pesertadidik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator
yang telah diterapkan.pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik,serta krakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata pelajaran .
6. Kegiatan pelayanan
a. Pendahuluan
b. Inti
c. Penutup

7. Penilaian hasil pelayanan BK


8. Sumber
Menurut Tim Penyusun Pelaksanaan Pembelajaran Karakter Cerdas (2011: 6) RPP/RPL
layanan konseling yang disusun oleh guru BK/ konselor biasa disebut SATLAN (Satuan
Layanan) atau Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
Menurut Rusman (2011: 7-8) prinsip-prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan,
ialah:
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
4. Keterkaitan dan keterpaduan

Jadi dapat disimpulkan bahwa RPL adalah program perencanaan yang disusun
sebagai pedoman pelaksanaan layanan yang harus disiapkan oleh guru BK sebelum
melakukan pelayanan konseling
Rubianto (2014) mengungkapkan bahwa Rencana Pelaksanaan Layanan merupakan
perangkat guru Bimbingan dan konseling yang harus disiapkan dalam rangka melakukan
pelayanan konseling. Rencana pelayanan yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pokok atau tema tertentu yang mengacu pada program Bimbingan dan konseling (BK).

Langkah langkah Pengembangan RPL

Langkah Pengembangan RPL


menurut Wina Sanjaya (2011: 40) langkah-langkah penyusunan perencanaan layanan, ialah:
1. Merumuskan tujuan khusus
2. Kegiatan pemberian layanan
3. Orang-orang yang terlibat
4. Fasilitas fisik
Menurut Depdiknas (dalam Ria Oktasari dkk, 2014: 125) prosedur pengembangan RPL ialah:
1. Menentukan kriteria pokok pemilihan RPL dengan mengidentifikasi Standar kompetensi
(SK) dan Kompetensi dasar (KD)
2. Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan layanan
3. Mengembangkan bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan SK dan KD yang telah
teridentifikasi
4. Mengembangkan sumber layanan

H.EVALUSI PROGRAM LAYANAN BK

Menurut Akhmad Sudrajat (2010) evaluasi adalah sebagai proses pengumpulan


informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan.

Evaluasi adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala,


berkesinambungan, menyeluruh tentang proses atau hasil, serta perkembanagan sikap dan
prilaku atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah
dilaksanakan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:1) secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa
inggris yaitu evoluation, yang berasal dari kata value. Kemudian dalam bahasa Arab evaluasi
yang disebutkan dengan al- Taqwim, dan dalam bahasa indonesia berarti penilaian.15
Worthen dan Sanders dalam Anderson dalam Suharsimi mengatakan evaluasi adalah kegiatan
yang mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga
termasuk informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,
prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan.

Suharsimi Arikunto (2010:1-2) Evaluasi dapat pula diartikan sebagai proses


pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektivitas kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain evaluasi adalah suatu usaha
untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh
tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan prilaku atau tugas-tuga perkembangan
para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Prayitno dalam Suhertina bimbingan konseling berpendapat evaluasi adalah suatu
proses membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang
memiliki berbagai wawasan, pandangan dan interpetasi, pemilihan, penyesuaian serta
kentrampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan.18 Dari beberapa
pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan evaluasi bimbingan konseling adalah penilaian
yang dilakukan oleh guru pembimbing dari kegiatan yang telah direncanakannya untuk
mengetahui efektivitas-efektivitas yang telah dilaksanakan.

 Jenis-jenis Evaluasi Bimbingan Konseling

Evaluasi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan

dan konseling terdiri dari beberapa jenis yaitu :

1) Evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui keberhasilan

dankelemahan atau ketidakberhasilan suatu program yang dibuat

dengan cermat, akuratyang sesuai dengan standar atau kriteria dariobjek yang

dievaluasi.

2) Evaluasi proses adalah penilaian terhadap pelaksanaan program

untuk memberikan umpan balik dari objek yang telah dievaluasi.

3) Evaluasi hasil adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

perolehan klien setelah mengikuti layanan bimbingan dan konseling.Dalam penelitian ini
peneliti lebih memfokuskan pada evaluasiprogram bimbingan dan konseling. Hal ini
dilakukan agar mengetahuisejauh mana program yang dirancang bisa berjalan sesuai
dengandilakukan dan mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaannya.
 Fungsi Evaluasi Bimbingan Konseling

1) Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing

untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dankonseling.

2) Memberikan informasi kepada pimpinan sekolah, guru matapelajaran dan orang tua siswa
tentang perkembangan siswa agarsecara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan
kualitasmplementasi program bimbingan konseling di sekolah
BAB III

HASIL PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Deskripsi Pelaksanaan BK di SMK 1 PADANG


SMK NEGRI 1 Padang yang Berada di Jln. M. Yunus, Anduring,Kec.Kuranji,Kota
Padang. Memiliki Visi dan Misi Sebagai Berikut, Mewujudkan Insane Berkarakter,
Cerdas dan Kompetitif Agar Dapat Bersaing di Pasar Global.
Misi :
1. Melaksanakan Proses Pembelajaran yang Bermutu
2. Meningkatkan Profesionalitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Secara
Berkelanjutan
3. Menyediakan Sarana Belajar Yang Setara dengan Sekolah Unggulan Nasional
dan Internasional
4. Menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah dan Sistem Manajemen Mutu.

Visi :

1. Menghasilkan Tamatan di Bidang Teknologi dan Industri dengan Memiliki


Kemampuan/ Kopetensi Sesuai Program Keahlian
2. Menyiapkan Tamatan yang Mampu Memilih Karir, Berkopetensi dan Mampu
Mengembangkan Diri.
3. Menyiapkan Tenaga Kerja Tingkat Menengah Untuk Mengisi Kebutuhan Dunia
Usaha dan Industri Pada Saat Ini Maupun yang Akan Datang Dalam Lingkup
Program Keahlian.
4. Menyiapkan Lulusan Agar Menjadi Warga Negara Yang Bertaqwa Kepada
Tuhan yang Maha Esa, Berbudi Pekerti yang Luhur, Produktif, Adaptif dan
Kreatif.

Pada SMK N 1 Padang Manajemen Yang Di Laksanakan Sesuai Dengan Teori


Yang Ada Dan 9 Layanan, Sembilan Layanan Tersebut Terlaksanakan Di SMK N 1
Padang Tersebuk Yang Antaralain Layanannya Yaitu : Layanan Orientasi, Layanan
Yang Memungkinkan Peserta Didik Untuk Mampu Menyesuaikan Diri Dan Atau
Mendapatkan Manfaat Tertentu Dari Berbagai Sumber Yang Ada Pada Lingkungan Baru
Tersebut. Layanan Informasi, Layanan Yang Bertujuan Untuk Memenuhi Kekurangan
Individu Akan Informasi Yang Mereka Perlukan Sebagai Individu Dapat Menguasai
Informasi Tersebut. Layanan Penempatan Dan Penyaluran, Layanan Yang
Memungkinkan Individu Siswa Memperoleh Tempat Yang Sesuai Baginya Untuk
Pengembangan Potensi Dirinya. Layanan Penguasaan Konten, Layanan Bantuan Kepada
Individu Untuk Menguasai Kemampuan Atau Kompetensi Tertentu Melalui Kegiatan
Belajar. Layanan Konseling Perorangan, Layanan Yang Diselenggarakan Konselor
Terhadap Seseorang Dalam Rangka Pengentasan Masalah Pribadi Klien Dengan Suasana
Tatap Muka. Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Yang Bertujuan Membahas Topic
– Topic Tertentu Yang Mengandung Permasalahan Actual Dan Juga Untuk
Mengembangkan Kemampuan Bersosialisasi Dan Komunikasi Siswa. Layanan
Konseling Kelompok, Layanan Yang Bertujuan Membahas Masalah Pribadi Anggota
Kelompok Untuk Dicari Pengentasannya. Layanan Konsultasi, Layanan Yang
Dilaksanakan Konselor Kepada Konsultasi Yang Memungkinkan Konsultasi Yang
Memperoleh Wawasan, Pemahaman, Dan Cara – Cara Yang Perlu Dilaksanakannya
Dalam Menangani Kondisi Dan Permasalahan Pihak Ke Tiga. Layanan Mediasi,
Layanan Konseling Yang Dilaksanakan Konselor Terhadap Dua Pihak Atau Lebih Yang
Sedang Dalam Keadaan Tidak Menemukan Kecocokan, Dan Layanan Advokasi,
Layanan Yang Memungkinkan Peserta Didik Memperjuangkan Haknya Yang Mungkin
Terbaikan. Tetapi Ke Sembilan Layanan Tersebut Dipisahkan Dalam Bidang Pribasi,
Sosial, Belajar, Dan Karir

B. Gambaran Umum Lokasi


SMK Negeri 1 Padang  yang bergerak di bidang Teknologi dan industry. Lokasi SMK
Negeri 1 Padang   Berada di Jln. M. Yunus, Anduring,Kec.Kuranji,Kota Padang,telah
berdiri melalui SK Gubernur Nomor 892/276/2011 tanggal 15 juni 2011. Surat keputusan
Gubernur tersebut berisikan tentang pendirian SMK Negeri Sumatera Barat –
Berorientasi RSBI, merupakan legal aspek dimulainya penyelenggaraan pendidikan oleh
SMKN Padang – Berorientasi RSBI dalam bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa,
atau nantinya dapat dikembangkan kebidang studi keahlian lainnya. SMK ini SMK yang
pertama lahir dibawah kewewenangan provinsi, SMKN 1 Padang jelas mendapat
perhatian, dukungan dan sokongan yang besar dari pemerintah provinsi, bapak Gubernur,
khususnya dari kepala dinas pendidikan SUMBAR. Disamping itu SMKN 1 Padang
sebagai sekolah hasil reposisi BLPT SUMBAR mendapat dukungan rekomendasi
direktur pembinaan SMK Ditjen pendidikan menengah kemendiknas RI, melalui surat
Nomor 256/03/MN/2011 tanggal 3 Maret 2011 tentang ”Rekomendasi pendirian SMK
Negerei Sumatera Barat Berorientasi RSBI sebagai upaya perluasan akses pendidikan
kejuruan di provinsi Sumatera Barat”., juga mewarisi lokasi yang luasnya 4,5 Hektar
(sekarang baru menempati lahan bagian timur BLPT), gedung dan fasilitas pendidikan
pelatihan yang memadai untuk ukuran SUMBAR, SDM kejuruan yang cukup, serta letak
yang strategis dilingkungan pendidikan yang nyaman.

C. Struktur Organisasi BK di SMK Negeri 1 PADANG


BK di SMK Negeri 1 Padang dikepalai dan dipertanggung jawabkan oleh kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah dan dibawah tata usaha ada juga coordinator BK ada
guru BK nya dan bekerja sama menjalin hubungan dengan wali kelas, guru mata
pelajaran dan fokusnya adalah peserta didik Manajemen BK di SMK Negeri 1 Padang
sudah cukup baik. Disekolah tersebut program – program yang telah direncakan dapat
terlaksana dengan baik walaupun ada beberapa kendala. Personil BK disekolah itu
semuanya berasal dari jurusan BK. Guru BK disekolah ini terdiri dari 4 orang, yang
masing – masing guru memegang 200 peserta didik. Kerja sama antar personilpun
berjalan sebagaimana mestinya juga, kerjasama selalu terbangun tidak hanya antar
personil BK saja tetapi antar Personil BK dengan guru kelas, dengan wali kelas, dan
bahkan kepala sekolahnya. Hubungan antara guru BK dengan siswa cukup baik,
walaupun masih ada sebagian anak yang takut pada guru BKkebanyakan disana
menganggap guru BK, karena guru BK disana mendapat bagian untuk berperan dalam
menegakkan kedisiplinan kepada siswa.
1 Manajemen BK di SMK 1 Padang
Manajemen BK di SMK Negeri 1 Sumatera Barat sudah cukup baik. Program
– program yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Personil BK
disekolah itu semuanya berasal dari jurusan BK. Guru BK disekolah ini terdiri
dari 4 orang. Kerja sama antar personilpun berjalan sebagaimana mestinya juga,
kerjasama selalu terbangun tidak hanya antar personil BK saja tetapi antar
Personil BK dengan guru kelas, dengan wali kelas, dan bahkan kepala
sekolahnya.
Hubungan antara guru BK dengan siswa cukup baik, walaupun sebagian yang
takut pada guru BK karena dia bermasalah, karena guru BK disana mendapat
bagian untuk berperan dalam menegakkan kedisiplinan kepada siswa.
1. Perencanaan Program ( Program planning).
Sebelum melaksanakan Kegiatan BK di SMK Negeri 1 Padang, diadakan
dahulu persiapan yang harus dilakukan seperti membahas atau mendiskusikan
mengenai evaluasi dan tindak lanjut tahun lalu, studi kelayakan, pembagian tugas
dan jadwaal hadir guru BK, penyusunan program BK tahunan, program semestera
dan bulanan, pertemuan atu rapat dinas dengan kepala sekolah, sosialisasi
program BK dengan komite sekolah, wakil kepala sekolah ketua
program/jurusan, pembina ekskul, wali kelas, dan tata usaha.  Setelah melakukan
persiapan, kemudian barulah mulai program tersebut.
Yang mana Di SMKN 1 Padang setiap tahunnya membuat program baik untuk
semester satu maupun untuk semester dua, karena jika tidak ada program maka
kegiatan bimbingan dan konseling di SMK N 1 Padang tidak akan berjalan. Dan
sebelum melaksanakan perencanaan guru BK melaskanakan need assement yang
mana guru bk melihat apa saja kebutuhan yang di butuhkan oleh siswa dan dapat
memberikan materi sesuai dengan kelas yang akan diberikan, setelah melakukan
need assessment barulah guru bk dapat merancang program yang akan
dilaksanakan dan dikarenakan sekolah ini SMK maka guru bk di sana lebih
memfokuskan dibidang karir dan juga tidak menutupi dibidang lainnya pada
bidang pribadi, sosial belajar, dan karir, tetapi lebih memfokuskan pada bidang
layanan karir karena target setelah lulus SMK tujuan mereka yaitu memasuki
dunia kerja.

2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian program dikepalai dan dipertanggung jawabkan oleh kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah dan dibawah tata usaha ada juga coordinator
BK ada guru BK nya dan bekerja sama menjain hubungan dengan wali kelas,
guru mata pelajaran dan fokusnya adalah peserta didik. Coordinator BK berjalan
sesuai yang diamanatkan dan di tugaskan dan menyepakati kegiatan – kegiatan
guru BK bersama dan coordinator memandu berjalannya kegiatan BK di SMK
Negere 1 Padang.

3. Pelaksanaan (actuating)
Berdasarkan sumber Pelaksanaan program BK di SMK Negeri 1 Padang,
disediakan waktu untuk masuk kelas 1 x 45 menit, guru BK memeberikana
layanan seperti layanan klasikal, pada layanan ini berbentuk layanan informasi,
bimbingan kelompok, dan layanan orientasi. Di SMK Negeri 1 SUMBAR
minimal satu orang guru BK mengasuh 150 peserta didik, tetapi karena
berlebihnya peserta didk dan karena jumlah guru BK dan jumlah peserta didik
tidak sesuai di SMK 1 SUMBAR hanya ada 4 guru BK dan jumlah peserta didik
800 jadi 800 peserta didik di bagi 4 guru BK maka masing - masing guru BK
memengang 200 peserta didik.

4. Pengawasan (controlling)
Berdasarkan apa yang disampaikan guru BK, mengatakan pengawas rutin
datang ke SMK 1 Padang terkadang pengawas datang satu kali dalam satu
minggu terkadang satu kali dalam dua bualan, terkadang satu kali per enam bulan
terkadang tidak menentu sesuka hati pengawas datang terkadang setiap hari juga
ada pengawas yang datang ke SMK 1 Padang dan pengawas menanyakan tentang
program apakah program berjalan apa tidak dan menanyakan kendala – kendala
dan pengawas juga memberi tahu dan memberikan masukan atau ide – ide.

D. Unsur-unsur Kegiatan yang di Analisis


1 Konsep Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Manajement bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti
yang diharapkan antara alain perlu didukung oleh adanya orgamisasi yang jelas dan
teratur. Organisasi yang demikian intu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan
tanggung jawab pada personil sekolah yang terlibat. Keuntungan bagi siswa
mempelajari bagaimana konsep dari Bimbingan dan konseling agar siswa tidak
berangapan bahwa guru bk adalah polisi sekolah.

2 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1
Padang, kepala sekolah berperan sebagai pengawas dan pembina dalam setiap
kegiatan BK yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Padang. Setiap perencanaan
program BK yang telah dibuat, akan diajukan dan dikonsultasikan kepada kepala
sekolah untuk mendapatkan dukungan dan pengawasan pada setiap kegiatan BK.
Kepala sekolah juga bertugas untuk mengkoordinasikan kepada semua pihak yang
akan terlibat dalam kegiatan BK tersebut, seperti guru mata pelajaran, wali kelas,
staf administrasi, dan siswa.

3 Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan dan konseling.
Dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 1
Padang, pengawas berperan sebagai Pembimbing dan memberikan solusi terhadap
program yang di buat oleh guru BK serta selalu mengawasi kegiatan yang di buat
oleh guru BK dalam setiap kegiatan BK yang dilaksananakn di SMK Negeri 1
Padang. Setiap perencanaan program BK yang telah dibuat, yang telah diajukan dan
dikonsultasikan kepada kepala sekolah untuk memberikan dukungan dan
pengawasan pada setiap kegiatan BK. Pengawas juga bertugas untuk
mengkoordinasikan kepada semua pihak yang akan terlibat dalam kegiatan BK
tersebut, seperti kepala sekolah, waka, guru mata pelajaran, wali kelas, staf
administrasi, dan siswa.

4 Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Program yang ada di SMK Negeri 1 Padang berjalan dengan baik dan lancar,
dan selalu siap sedia untuk diperlihatkan kepada pengawas bahwasanya program
tersebut selalu siap dan terlaksana dengan baik sesuai dengan ketentuan – ketentuan
yang ada.

5 Penilaian Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling


a. Penilaian program
Penilaian program dimaksutkan untuk memperoleh informasi yang valid dan
reliable tentang keefektifan dan efesiensi program. Muri (2005:162)
menyatakan bahwa efaluasi program berdimensi ganda, yakni tertuju pada
program sebagai dokumen tertulis dan disatu sisi tertuju pada perlaksanaan dan
hasil program. Tahap penilaian prigram diarahkan pada rencan program,
pelaksanaan program, dan hasil yang di capai. Karenanya, penilaiannya dapat
berbentuk efaluasi rencana, efaluasi pelaksanaan, dan efaluasi hasil program.
Model dan instrument dalam penilaian program dapat didekati dengan
pendekatan kualitatif baik penggunaan teknik intervie/wawancara dan dengan
tim pengembang, atau instrument dengan menggunakan quisioner/angket untuk
hal – hal umum dan spesifik yang dapat didalami melalui pertanyaan.
Sedangkan pelaksanaannya dapat diamati dengan interview dan observasi,
berkenaan dengan manfaat, relefansi, dan dampak yang dapat dilakukan dengan
berkomunikasi langsung dengan peserta didik yang pernah mengikuti kegiatan
tersebut. Dsengan melakukan cost – benefit analisi terhadap program, akan
diperoleh informasi yang berguna untuk memutuskan kelayakan program
tersebut untuk dilanjutkan, diperbaiki, atau dihentikan.
Penilaian proses bimbingan dan konseling dimasudkan untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian rumusa kegiatan yang telah diprogramkan dalam satuan
– satuan layanan dapat diimplementasikan kepada sasaran layanan, sehingga
tersedia informasi tentang kualitan atau mutu layanan. Evaluasi proses dimaksut
untuk memberikan umpan balik secara periodic dalam pelaksanaan program.
Disamping itu, untuk mengontrol prosedur dan rencana yang telah disusun.
Dengan cara demikian dapat mendeteksi atau meramalkan segala sesuatu yang
mungkin terjadi selama program itu dilaksanakan. Penilaian formal mencakup
semua penelitian sistematis dan ilmiah. Berdasarkan suatu desain dan dengan
menggunakan metode serta alat tertentu. Evaluasi formal berusaha menentukan
apakah rangkaian kegiatan bimbingan sesuai dengan rencana program yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan kontret tertentu telah mencapai efek –
efek jangkan panjang. Sedangkan untuk penilaian aspek lain dapat digunakan
daftar isisan, angket atau instrument lainnya. Dalam pemilihan bentuk dan tipe
instrument terkait pada apa yang akan di ungkapkan melalui layanan tersebut,
dan kemampuan guru pembimbing dalam menghayati dan menyusun instrument
tersebut.
Penilaian segera adalah penilaian yang dilakukan menjelang proses layanan
berakhir. Penilaian bentuk ini dimaksutkan diperolhnya wawasan/pengetahuan
baru, perasaan positif dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan klien
setelah selesainya layanan.
Penilaian jangka pendek adalah penilaian setelah beberapa hari
berlangsungnya kegiatan. Penilaian jangka pendek dan jangka panjang adalah
penilaian yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu (misalnya 1 bulan, satu
semester, satu tahun) dan satu unit layanan selesai dalam kegiatan
pengembangan diri, tujuan umum dan tujuan khusus bimbingan konseling akan
dijabarkan dalam rumusan kompetensi yang termuat dalam materi bimbingan.
b. Penilaian hasil layanan bimbingan dan konseling
Penilaian hasil dilakukan pada akhir suatu program atau kegiatan.evaluasi ini
dimaksudkan untuk mengukur pencapaian tujuan yang telah di tetapkan dalam
kometensi-kompetensi, berdasarkan standar atau kriteria tertentu. Sasaran
penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkah laku
(termasuk di dalamnya nilai dan sikap) serta perkembangan siswa, oleh karena
itu penilaian bimbingan konseling tidak dapat di lakukan melalui ulangan,
pemeriksaan hasil pekerjaan rumah, tes maupun ujian, melainkan dilakukan
dalam proses pencapaiaan kemajuan perubahan tingkahlaku dan perkembangan
siswa itu sendiri. Penilaiaan hasil layanan dapat di lakukan dengan pendekatan
LIRAUSAH yaitu lima ranah penguasaan yaitu : wawasan dasar menyeluruh
(wadasruh), komponen yang terlibat (kombat), lapangan kejadian (labjadi),
standar prosedur operasional (spo), dan penilaiaan laporan (penlap).
Adapun macam-macam penilaiaan hasil layanan dapat berupa
a. penilaiaan segera yaitu : penilaiaan yang di lakukan sesegera mungkin
setelah/saat layanan di berikan. Bentuknya dapat berupa observasi atau
pengamatan langsung.
b. penilaiaan jangka pendek (laijapen)
c. penilaiaan jangka panjang (laijapang)

Mengingat dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling itu akan


memungkinkan dilakukannya kegiatan layanan pendukung, maka penilaiaan
layanan pendukung ini tentunya mempunyai cir dan karakteristik yang berbeda
pula. Penilaiaan kegiatan pendukung akan di sesuaikan dengan jenis kegitan itu
sendiri. Kegiatan pendukung yang dilakukan dengan pendekatan tes akan
membawa penilaiaan berupa kwantitatif, sedangkan kegiatan pendukung yang
dilakukan dengan pendekatan nontes akan bersifat kwalitatif.

6 Akuntabilitas Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Pertanggung jawaban dalam pelayanan BK dilakukan sebaik mungkin. Dalam
Mengentaskan masalah- masalah siswa secara terstruktur, dan memberikan layanan
– layanan yang rasanya sangat dibutuhkan oleh siswa.
7 Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling
Ruangan BK di SMK Negeri 1 Padang masih kurang memadai. Semua guru
BK di sekolah itu mempunyai meja dan kursi masing – masing dan ada juga kursi
untuk klien konseling ada lemari, printer dan Juga ada lemari untuk meletakan data
atau dokumen siswa.

8 Upaya Pengembangan Guru BK/konselor di sekolah


Untuk upaya pengembangan guru BK di SMK 1 Padang, berdasarkan sumber
yaitu melalului pelatihan – pelatihan yang bisa didapatkan oleh MGBK
(Musyawarah Guru BK) seputar karire kepada guru BK.
BAB IV

FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG

Faktor penghambat

Faktor penghambat saat kelompok melakukan observasi yaitu susah mencari jam dan
hari yang tepat untuk melaksanakan observasi tersebut. Penyebabnya yaitu ada aktifitas
tersendiri dari anggota baik dari pihak yang akan diwawancarai maupun anggota kelompok,
karena berdempet waktunya dengan jadwal perkuliahan. Selain itu lokasi yang jauh juga
menjadi penghambat saat ingin melakukan observasi ke SMK N 1 Padang tersebut. Sealin itu
penghambatnya juga berasal dari kelompok karena bingung mau milih sekolah uang mana,
dan akhirnya bisa di tetapka yaitu ke sekolah SMK N 1 Padang.

Faktor penghambat

Faktor Pendukung

Faktor pendukung terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling di SMK N 1


Padang ini yaitu karena adnya kerjasama antar personil di sekolah tersebut, sehingga
mendukung terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yaitu:

1. Dukungan dari kepala sekolah


2. Dukungan dari teman sejawat
3. Dukungan dari waka kesiswaan
4. Dukungan dari waka kurikulum salah satu contohnya waka kurikulum menyediakan
waktu untuk masuk kelas
5. Guru BK yang memadai.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
SMK Negeri 1 Padang beralamat di Jln. M. Yunus, Anduring,Kec.Kuranji,Kota
Padang Sumatera Barat. Program bimbingan yang ada di SMK Negeri 1 Padang terdiri 
dari program bimbingan harian, mingguan, semesteran dan tahunan. Dan beberapa jenis
program pelayanan BK nya antara lain: layanan klasikal, laya informasi dan layanan
orientasi. Guru Bk di SMK Negeri 1 Padang berjumlah 8 orang dan menangani 1000
orang siswa.
Pelayanan Bimbingandan Konseling yang berada di SMK Negeri 1 Padang dapat
dinilai sudah sangat bagus. Dapat dilihat program layanan BK, juga dari kinerja guru BK
yang hampir memenuhi standar, dan juga sistem pengorganisasiannya yang sangat
terstruktur.
1. Berdasarkan aspek manajemen bimbingan dan konseling di Smk 1 Padang
seudah dikatakan cukup bagus karna guru bk di sini telah mela

B. Saran
Menurut kami, layanan Bimbingan dan Konseling yang ada di SMK Negeri 1 Padang
Sudah masuk kategori bagus , dikarenakan kinerja guru BK yang ada dan tidak adanya
kendala dalam pelaksanaan program. Akan tetapi, alangkah lebih baiknya lagi jika sarana
dan prasarana ataupun fasilitas ruangan BK nya dilengkapi lagi. Dan seharusnya guru bk
juga seharusnya mepembaharui baik itu PROTA atau PROMES begitu pula dengan
metode pemberian layanan agar siswa lebih berninat lagi dalam mengikuti layanan yang
di berikan oleh guru bk.
KEPUSTAKAAN

Dahlan,Djawad.(2005).Pendidikan dan Konseling di Era Global dalam perspektif Prof.Dr.


M. Djawad Dahlan.Bandung
Nurihsan, Juntika. 1998. Bimbingan Komprehensip: Model Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Menengah Umum. Disertasi. Bandung.
Prayitno.(2004).Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:Rineka Cipta.
Suherman, Uman. 2000. Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Tidak
diterbitkan.
Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung:
alfabeta.
PEDOMAN WAWANCARA
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

INSTITUSI/SEKOLAH : SMK NEGERI 1 PADANG

HARI/TANGGAL : Padang,9 Desember 2019


PIHAK YANG DIWAWANCARAI : 1. Dra.Yetna.Kons.

2.
…………………………………………………..

3. …………………………………………………..

NO PERTANYAAN JAWABAN

A Analisis Kebutuhan

01 Bagaimana cara Bapak/Ibu AUM UMUM,AUM PTSDL


mengetahui kebutuhan peserta didik
akan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah ini ?

02 Apa saja bentuk/teknik asesmen atau Asesmen tes: Tes intelegensi, tes bakat. Non
instrumen non tes yang Bapak/Ibu Tes : Angket, AUM umum,ptsdl,sosoimetri,
gunakan untuk mengetahui kebutuhan biodata
peserta didik akan layanan bimbingan
dan konseling?.

03 Apa yang Bapak/Ibu pertimbangkan Guru BK


dalam pemilihan bentuk/teknik
memberikan asesmen diatas dengan
asesmen atau instrumen non tes yang
pertimbangan agar dapat mengungkap
digunakan ?
permasalahan yang dialami peserta didik,
contohnya kalau dari sosiometri guru bk dapat
mengetahui bagaimana perkembangan sosial
siswanya.

04 Bagaimana prosedur perencanaan Perencanaan asesmen dilakukan sesuai


asesmen atau instrumen non tes yang dengan kebutuhan peserta didik yangdianggap
Bapak/Ibu gunakan ? guru BK perlu diberikan asesmen.

05 Bagaimana prosedur Guru bk menentukan asesmen yang sesuai


pengadministrasian asesmen atau untuk diberikan kepada peserta didik untuk
instrumen non tes yang Bapak/Ibu mengungkap permasalahan yang dialaminya,
gunakan ? lalu guru bk memberikan instrument untuk
diisi siswa, sebelum mengisi guru bk
memberikan arahan bagaimana mengisi
instrument yang diberikan.

06 Bagaimana pendekumentasian Instumen yang telah diberikan diarsipkan oleh


(kumpulan instrumen non tes) dari guru bk untuk mengetahui data-data siswa.
asesmen atau instrumen non tes yang
Bapak/Ibu gunakan ?

07 Apa saja kendala yang Bapak/Ibu Kendala yang dialami guru bk dalam
alami dalam melakukan asesmen atau memberikan isntrumen adalah kebosanan
instrumen non tes yang Bapak/Ibu siswa karena banyaknya mengisi instrument.
gunakan ?

B Manajemen Bimbingan dan


Konseling

01 Bagaimana pemahaman Bapak/Ibu Bagamaimana cara membuat program,


tentang managemen BK. bagaimana struktrur pengorganisasian bk
disekolah dan bagaiman pelayanan bk yang
sesuai dengan sop.

02 Menurut Bapak/Ibu apa tujuan Bertujuan untuk menjalankan pelayanan


manajemen BK dilakukan di sekolah bimbingan dan konseling yang sesuai dengan
ini ? pelayanan bk yang telah ditentukan.

03 Bagaimana fungsi manajemen BK di Berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan


sekolah ini? pelayanan BK.

04 Apa saja ruang lingkup manajemen Membuat program untuk pelayanan BK,
yang Bapak / Ibu laksanakan ? membuat RPL sebelum melakukan pelayanan
BK.

05 Bagaimana pola manajemen BK yang Disekolah ini dilakukan pola BK 17+


digunakan di sekolah ini.

C Administrasi Personalia, Sarana


dan Keuangan

01 Bagaimana cara perekrutan tenaga BK Dilakukan dengan cara penugasasan pns, dan
di sekolah ini ? guru bk yang honor direklut dengan cara
harus alumni S1 bimbingan dan konseling.

02 Bagaimana perbandingan jumlah Jumlah peserta didik disekolah ini ±1000


tenaga BK dengan jumlah peseta didik orang peserta didik, guru bk nya ada 8 orang,
di sekolah ini ? jadi perbandingan nya 200 orang/ 1 guru bk

03 Bagaimana upaya sekolah memenuhi Tenanga bk disesuaikan dengan jumlah


rasio tenaga BK dengan jumlah peserta didik.
peserta didik di sekolah ini ?

04 Bagaimana kualifikasi (pendidikan Tenaga bk direklut dengan mencari tenaga bk


dan pengalaman kerja) dari masing- yang ahli dan alumni S1 bk
masing tenaga BK di sekolah ini ?

05 Bagaimana pengembangan diri Guru bk mengikuti pelatihan yang diadakan


(pelatihan, woorskhop dll yang diikuti) untuk guru bk dan melakukan mgbk setiap
tenaga BK di sekolah ini ? bulannya.

06 Bagaimana sarana dan prasarana di Sarana di sekolah ini cukup memadai,


ruang BK ? misalnya dari segi melakukan need
assessment semua kebutuhan untuk
melakukan need assessment disekolah ini
disediakan, dari segi prasarana ruangan bk
tersedia ruangan khusus untuk melakukan
pelayanan BK

07 Bagaimana cara Bapak/Ibu memenuhi dengan membuat proposal mengenai hal-hal


sarana dan prasarana yang dibutuhkan yang dianggap perlu untuk pelaksanaan
dalam pelayanan BK ? layanan BK.

08 Bagaimana cara Bapak/Ibu memenuhi Kebutuhan pembiayaan dilakukan dengan


kebutuhan akan pembiayaan dalam cara mengajuka proposal pendanaan, misalnya
pelayanan BK di sekolah ini untuk kunjungan rumah, sebelum melakukan
kunjungan rumah kami mengajukan proposal
kepada kepala sekolah terlebih dahulu.

09 Bagaimana pelaporan keuangan terkait Laporan keungan dibuat berbentuk laporan


dengan pelayanan BK di sekolah ini ? untuk apa uang yang diminta digunakan.

D Organisasi BK di Sekolah

01 Bagaimana cara penyusunan Organisasi BK dimulai dari kepala sekolah


organisasi BK di sekolah ini ? hingga siswa disekolah

02 Siapa saja yang terlibat dalam Semua skateholder yang ada disekolah
menyusun struktur organisasi di
sekolah ini ?

03 Apa saja yang dijadikan pertimbangan Disesuai kan dengan kewenangan masing-
dalam menyusun organisasi BK di masing skateholder
sekolah ?

04 Bagaimana struktur/pola organisasi Tidak di perlihat kan


BK di sekolah ini? (lampirkan
fotonya)

E Tugas danTanggung Jawab Personil


Sekolah

01 Bagaimana peran dan tangungjawab Kepala sekolah bertanggung jawab


kepala sekolah dalam pelayanan BK? menyelesaikan masalah yang direferalkan dan
masalah yang dianggap kepala berwenang
dalam menyelesaikan nya, serta
memasyarakatkan BK disekolah

02 Apa saja yang dilakukan kepala Memasyarakatkan BK disekolah, agar


sekolah terkait dengan pelayanan BK berjalan sesuai dengan yang diharapkan
di sekolah ini ?

03 Bagaimana peran masing-masing Membantu guru bk menyusun program dan


wakil kepala sekolah dalam pelayanan membantu guru bk menyelesaikan
BK? permasalahan yang dianggap wewenang wk
sekolah dalam pelayanan BK

04 Apa saja tugas dan tanggungjawab Bertanggung jawab untuk membantu guru bk
guru BK di sekolah ini. dalam mencari anak yang membutuhkan
bantuan dan berkolaborasi dengan guru bk

05 Apa upaya yang Bapak/Ibu lakukan Berusaha untuk melakukan usaha semaksimal
jika tugas dan tanggungjawab guru BK mungkin untuk pelaksanaa BK yang sesuai
belum terlaksana dengan baik ? dengan kebutuhan perserta didik.

06 Bagaimana kerjasama guru BK Guru BK bekerjsama dengan guru mata


dengan personil lainnya dalam pelajaran dan wali kelas
pelayanan BK di sekolah ini?

07 Bagaimana peran dan tanggungjawab Sangat baik


guru mata pelajaran dalam pelayanan
BK di sekolah ini ?

08 Apa saja bentuk kegiatan yang Membantu guru bk dalam mengetahui peserta
diksanakan guru mata pelajaran terkait didik mana yang membutuhkan guru bk
pelayanan BK di sekolah ini ?

09 Bagaimana peran dan tanggung jawab Wali kelas berkolaborasi denga guru bk
wali kelas terkait dengan pelayanan mengenai siswanya yang membutuhkan guru
BK di sekolah ini ? bk

10 Apa saja bentuk kegiatan yang Berkolaborasi dengan guru bk


dilakukan wali kelas terkait dengan
pelayanan BK di sekolah ini ?

11 Bagaimana tugas dan tanggungjawab Pengawas bertanggung jawab untuk


pengawas BK di sekolah ini ? mengewasi guru bk disekolah

12 Kapan kegiatan kepengawasan BK kegiatan pengawasan dilakukan 1 kali satu


dilakukan oleh pengawas BK ? tahun

13 Bagaiman acara atau teknik dilakukan dengan cara melakukan pengujian


kepengawasan yang dilakukan terhadap guru bk
pengawas BK di sekolah ini ?

14 Apa saja yang dilakukan pengawas Melihat bagaimana kinerja guru BK


BK ketika datang kesekolah dalam
kaitannya dengan BK ?

15 Bagaimana pembahasan tentang Prota, Dilakukan sesuai dengan sop dalam pelayanan
Promes dan RPL serta laporan guru BK
BK oleh pengawas BK ?

F Penyusunan Program Tahunan


(PROTA)dan Program Semesteran
(PROMES)

01 Bagaimana cara bapak/Ibu menyusun Prota dan Promes dibuat berdasarkan


Prota dan Promes BK di sekolah ini ? kebutuhan siswa

02 Kapan Bapak/Ibu menysun Prota dan Pada awal semester


Promes BK ?

03 Siapa saja yang terlibat dalam Guru bk, kepala sekolah dan wk sekolah
penyusunan Prota dan Promes BK ?

04 Berapa lama waktu yang Bapak /Ibu Lebih kurang 3 minggu


gunakan dalam menyusun Prota dan
promes BK ?

05 Bagaimana keterkaitan visi dan misi Visi dan Misi BK didasarkan pada visi dan
serta tujuan sekolah dengan Prota dan misi sekolah
promes yang Bapak/Ibu susun.

06 Bagaimana cara mendeskripsikan Dengan mengungkapkan data yang didapat


kebutuhan peserta didik dalam Prota dari biodata siswa
yang Bapak/Ibu susun ?

07 Apa yang Bapak/Ibu pertimbangkan Berdasarkan permasalahan yang dialami


dalam menetapkan jenis layanan perserta didik
dalam Prota dan Promes yang
disusun ?

08 Bidang layanan apa saja yang jadi Konseling individual, layanan informasi,
prioritas dalam program yang layanan klasikal, layanan orientasi
Bapak/Ibu susun ?

09 Seperti apa contoh Promes dan prota Tidak boleh di foto oleh pihak sekolah
yang Bapak /Ibu susun. (lampirkan
fotocopy Prota dan promes)

G Rencana Program Layanan (RPL)

01 Bagaimana bentuk RPL yang Sekolah tidak dapat memberikan data


bapak/Ibu susun ? (Lampirkan foto
copynya)

02 Bagaimana dengan RPL untuk setiap Rpl dibuat sesaui dengan sop yang ditentukan
layanan (Klasikal, Kelompok, layanan BK
Individual) yang Bapak/Ibu
laksanakan ?

03 Bagaimana implementasi dari RPL Layanan yang dilakukan sesuai dengan rpl
yang Bapak/Ibu susun ? yang dibuat

H Evaluasi Program Layanan BK

01 Bagaimana pelaksanaan evaluasi Evaluasi dilakukan pada setiap layanan yang


terhadap pelayanan BK yang diberikan
Bapak/Ibu laksanakan ?

02 Apa bentuk evaluasi (proses dan hasil) Sekolah tidak dapat memberikan data
layanan BK yang Bapak/Ibu lakukan ?
(lampirkan instrument evaluasi)

03 Bagaimana cara Bapak/Ibu Disesuaikan dengan kebutuhan siswa


mengembangkan /menyusun
instrument evaluasi layanan yang
diberikan ?

04 Layanan apa saja yang Bapak/Ibu Semua layanan dievaluasi, hanya saja
evaluasi ? dan yang tidak dievaluasi ? program yang belum dievalusi

05 Bagaimana cara Bapak/Ibu Dikomunikasikan dengan peserta didik


menginterperetasikan hasil evaluasi
yang Bapak?Ibu berikan ?

06 Bagaimana hasil evaluasi yang Mengubah perilaku peserta didik untuk


bapak/Ibu peroleh dari layanan yang kehidupan yang lebih efektif
diberikan ?

07 Apa hambatan yang Bapak/Ibu alami Tidak ada hambatan dalam melakukan
dalam pelaksanaan evaluasi pelayanan pelayanan BK
BK ?

08 Bagaimana akuntabilitas tentang Dibuat dengan grafik


evaluasi layanan yang Bapak/Ibu
laksanakan ?

09 Bagaimana cara Bapak/Ibu Dilakukan dengan cara memberikan tindak


menindaklanjuti hasil dari layanan lanjut sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
yang berikan ?

Padang, 09 Desember
2019
Interviewee

( Dra. Yetna.Kons.)
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA

Anda mungkin juga menyukai