Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Perencanaan dan Desain Perpustakaan

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata kuliah perencanaan dan desain perpustakaan

Dosen Pengampu : Fridinanti Yusufhin, S.IP.,M.A.

Disusun oleh:

Adzki Anjania Putri (404210024)

Anggun Sopyah (404210026)

Atharik Naufal Ihsan (404210014)

PROGRAM STUDI

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA

SYAIFUDDIN JAMBI

2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-nya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mengenai perencanaan dan desain perpustakaan.

Penyusunan makalah ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih atas sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kelompok kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati untuk menerima masukan, saran dan usul
guna penyempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, semoga dengan
adanya makalah ini kita semua dapat lebih memahami apa itu konsep dasar perencanaan.

Jambi, 19 maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 5
A. Latar belakang ............................................................................................................................. 5
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 5
C. TUJUAN MASALAH ...................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
D. Perencanaan................................................................................................................................ 6
1. Pengertian Perencanaan ......................................................................................................... 6
2. Pengertian perencanaan perpustakaan .................................................................................. 6
E. Dasar filosofis perencanaan sebagai fungsi manajemen ............................................................ 8
3. Pengertian manajemen ........................................................................................................... 8
4. Fungsi manajemen perpustakaan ........................................................................................... 9
5. Perencanaan sebagai fungsi manajemen.............................................................................. 11
F. Jenis- jenis perpustakaan dan pusat informasi ......................................................................... 11
6. Jenis- jenis ............................................................................................................................. 11
7. Fungsi perpustakaan sebagai penyedia informasi ................................................................ 11
G. BENTUK-BENTUK PERPUSTAKAAN ............................................................................................ 13
BAB III .................................................................................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................................................... 16
H. Kesimpulan ................................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 17

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan- persoalan sosial dan ekonomi,
terutama yang berorientasi pada masa mendatang, berkembang dengan hubungan antara
tujuan dan keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program. ada beberapa ahli
merumuskan perencanaan sebagai, mengatur sumber- sumber yang langka secara bijaksana
dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan
dengan waktu yang akan datang.
Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada masa
yang akan datang serta menetapkan tahapan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Proses
perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai
ketidak pastian yang ada, mengukur kemampuan kita untuk mencapai kemudian memilih
arah dan langkah. rencana dapat berupa rencana informasi dan rencana formal.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?


2. Apa saja dasar filosofis perencanaan sebagai fungsi manajemen?
3. Apa saja jenis- jenis perpustakaan dan pusat informasi
4. Bagaimana bentuk- bentuk perpustakaan dan pusat informasi?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apa itu perencanaan


2. Untuk memahami apa saja dasar filosofis perencanaan sebagai fungsi manajemen
3. Untuk mengetahui jenis- jenis perpustakaan dan pusat informasi
4. Untuk mengetahui bentuk- bentuk perpustakaan dan pusat informasi
BAB II

PEMBAHASAN

D. Perencanaan

1. Pengertian Perencanaan

Perencanaan berasal dari kata rencana, yang artinya rancangan atau rangka suatu yang
akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana dapat diuraikan ada beberapa komponen
penting, yaitu tujuan ( apa yang ingin dicapai), kegiatan ( Tindakan merealisasikan tujuan)
dan waktu ( kapan kegiatan tersebut dilakukan). Dengan demikian suatu perencanaan bisa
kita pahami sebagai reaksi terhadap masa depan. (abe,2005:27)
Menurut Tjokroamidjojo (dalam syafalevi,2011:28) perencanaan merupakan suatu
proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol dan mengevaluasi jalannya
kegiatan, rencana itu sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (Listyangsih,2014:90)
Menurut Terry (dalam riyadi,2005:3) perencanaan adalah upaya untuk memilih dan
menghubungkan fakta, dan membuat serta menggunakan asumsi yang akan datang dengan
jalan, menggambarkan kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berdasarkan defenisi- defenisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai pedoman yang menjadi patokan
dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan sumber daya yang tersedia.

2. Pengertian perencanaan perpustakaan

Dalam undang- undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan mengatakan bahwa
perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam.
Secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan Pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
Perencanaan perpustakaan adalah suatu proses berfikir untuk menentukan usaha-
usaha yang akan dilakukan pada masa akan datang dalam rangka terselenggaranya
perpustakaan dengan sebaik- baiknya. Berdasarkan definisi diatas, perencanaan merupakan
suatu proses berfikir.

6
Unsur- unsur perencanaan menurut sarwoto ( 1978 ) agar dapat diperoleh jaminan
sebesar- besarnya tujuan telah di tentukan dapat dicapai sebaik- baiknya, suatu perencanaan
juga mengandung unsur- unsur sebagai berikut :
a. Unsur tujuan – yaitu perumusan yang lebih jelas dan lebih terperinci mengenai tujuan
yang telah diterapkan untuk mencapai
b. Unsur kebijaksanaan – yaitu cara untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai
c. Unsur prosedur – unsur ini meliputi pembagian tugas antara masing- masing anggota
kelompok
d. Unsur kemajuan – dalam perencanaan ditentukan standar- standar mengenai segala
sesuatu yang hendak dicapai. Dalam istilah inggris standar untuk mengukur
kemajuan suatu usaha sebagaimana direncanakan secara singkat dapat dirumuskan
dengan kata- kata “ how many “ untuk kuantitasnya, “ how well “ untuk kualitasnya,
“ how long “ untuk lamanya
e. Unsur program – di dalam unsur ini tidak hanya menyimpulkan rencana
keseluruhannya, melainkan juga dalam rangka perencanaan seluruhnya itu program
harus pula mengandung acara urutan ( sequence ) pentingnya macam- macam proyek
daripada perencanaan.
Selain ada unsur- unsur perencanaan ada juga langkah- langkah dalam perencanaan
perpustakaan yaitu sebagai berikut:
a. Penetapan visi, misi dan tujuan
Keberadaan visi dalam suatu perpustakaan akan berfungsi memperjelas arah
perkembangan perpustakaan dan memotovasi seluruh komponen untuk mengambil tindakan
kearah yang benar. Dengan visi yang jelas akan membantu kordinasi atas kegiatan orang-
orang terikat dengan suatu perpustakaan. Visi merupakan penetapan tujuan jangka-jangka
panjang yang bersifat abstrak, mudah difahami, memiliki keunggulan dari yang lain, dan
disusun oleh pimpinan bersama anggota lembaga. Adapun misi merupakan penjabaran visi
dengan rumusan-rumusan kegiatan yang akan dilakukan dan hasilnya dapat diukur, dilihat,
dirasakan maupun dibuktikan. Sedangkan tujuan adalah sasaran yang akan dicapai suatu
perpustakaan dalam jangka pendek dan hasilnya bisa dirasakan, tujuan perpustakaan harus
jelas.
b. Perumusan keadaan sekarang
Keadaan perpustakaan sekarang perlu difahami, baik kekurangan mupun
kelebihannya. Hal itu penting untuk menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan.

7
Pada tahap ini diperlukan informasi dan data statistik yang akurat yang diperoleh dengan
komunikasi yang baik diperpustakaan
c. Identifikasi kemudahan dan hambatan
Perlu difahami kekuatan apa saja yang dimiliki perpustakaan sebagai modal untuk
melakukan kegiatan. Adapun segala sesuatu yang dapat dijadikan kekuatan itu antara lain
berupa modal, koleksi, sumber daya manusia. Kekurangan yang dapat menjadi hambatan
pengembangan perpustakaan perlu diketahui dan segera diatasi. Apabila kekurangan itu
dikelola dengan baik justru akan menjadi kekuatan. Elemen-elemen yang dianggap sebagai
kekurangan itu antara lain yaitu seperti dana, ruang yang sempit, minat baca yang rendah,
atasan yang kurang memperhatikan, dan koleksi yang sedikit. Pengembangan perencanaan
dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan terdapat pengembangan prosedur, alat, dana
maupun tenaga. karena berbagai faktor, oleh karena itu, kemungkinan perlu diidentifikasi
sebaik-baiknya agar dalam pengembangan perencanaan tidak terjadi pemborosan dana dan
tenaga kerja.

E. Dasar filosofis perencanaan sebagai fungsi manajemen

3. Pengertian manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun unsur unsur
manajemen yang terdiri dari 6M yaitu man, money, mothode, machines, materials, dan
market. Manajemen adalah suatu cara atau seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh
orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif,
kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen. Sumber daya manusia
merupakan kekayaan (asset) organisasi yang harus didaya gunakan secara optimal sehingga
diperlukannya suatu manajemen untuk mengatur sumber daya manusia sedemikian rupa
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal.
Manajemen perpustakaan merupakan proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya untuk dapat mengelola bahan pustaka baik berupa buku maupun non
buku sehingga dapat digunakan sebagai bahan informasi oleh setiap pemakainya. Adapun
pengertian manajemen perpustakaan Menurut Lasa (2005), manajemen perpustakaan adalah
upaya pencapaian tujuan perpustakaan dengan pemanfaatan sumber daya manusia,
informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran
dan keahlian. SedangkanMenurut Iskandar (2016), manajemen perpustakaan adalah proses

8
mengatur, mengarahkan, membimbing, mengendalikan, mempengaruhi SDP (Sumber Daya
Perpustakaan) sehingga dapat bekerja, berkarya, melakukan tugas-tugas kepustakawanan
agar berjalan sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuan perpustakaan.

4. Fungsi manajemen perpustakaan

Di dalam manajemen perpustakaan terdapat beberapa fungsi yang harus dijalankan,


antara lain yaitu:

a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang diinginkan dengan efektif dan efisien. Perencanaan merupakan titik awal kegiatan
perpustakaan dan harus disusun dengan baik. Perencanaan berguna untuk memberikan arah,
menjadi standar kerja, memberikan karangka pemersatu dan membantu memperkirakan
peluang. Dalam penyusunan perencanaan hendaknya tercakup siapa (who) yang
bertanggung jawab, apa (what) yang dilakukan, bagaimana (how) cara melaksanakannya,
kapan (when) pelaksanaannya, dimana (where) dilakukannya, mengapa (why) dan berapa
anggaran yang diperlukan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan penyatuan langkah dari seluruh kegiatan yang akan
dilaksanakan Proses mengorganisasikan sebuah perpustakaan akan berjalan dengan baik
apabila memiliki SDM, sumber dana, prosedur, dan adanya koordinasi yang baik serta
pengarahan pada langkah-langkah tertentu. Dalam sistem pengorganisasian perpustakaan
perlu diperhatikan elemen-elemen perpustakaan yang diantara lainnya seperti kegiatan,
SDM, sistem, sumber informasi, sarana dan prasarana serta dana.
c. Penggerakan (actuating)
Penggerakan adalah merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-
tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Penggerakan dijalankan setelah adanya
rencana dan pengorganisasian, sebab penggerakan merupakan pelaksanaan atas hasil
perencanaan dan pengorganisasian. Fungsi penggerakan merupakan fungsi manajerial yang
sangat penting, karena secara langsung berkaitan dengan manusia dengan segala jenis
kepentingan dan keutuhannya.Penggerakan merupakan tanggung jawab pimpinan

9
perpustakaan, dan peran seorang pemimpin diperlukan dalam mendorong staf yang
dipimpinnya. Penggerakan di perpustakaan mudah untuk diwujudkan, mudah untuk
direalisasikan jika seluruh komponen dalam perpustakaan mengerti dan memahami tugas
dan fungsinya masing-masing, karena tujuan penggerakan adalah untuk keberhasilan kerja,
meningkatkan kinerja, dan untuk mencapai program kerja perpustakaan selama jangka
waktu tertentu
d. Pengawasan (controlling)
Pelaksanaan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab dalam perpustakaan perlu adanya
pengawasan, yang pada umumnya merupakan coercion atau compeling artinya proses yang
bersifat memaksa agar kegiatan pelaksanaan dapat disesuaikan dengan rencana. Pengawasan
dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan dan membina sebagai upaya pengendalian
mutu. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan
dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.Dalam melaksanakan
fungsi pengawasan perlu dipahami terlebih dahulu konsep perencanaan, standar evaluasi,
dan sistem pengawasan. Oleh karena itu perlu diperhatikan sejauh mana kesesuaian
perencanaan tentang kegiatan, SDM, sumber informasi, sistem, anggaran, dan sarana
prasarana perpustakaan dengan realisasi pada waktu tertentu. Kegiatan pengawasan juga
memerlukan tindak lanjut, untuk melakukan usaha perbaikan terhadap kekurangan,
kelemahan atau kesalahan suatu sistem. Misalnya jangka waktu peminjaman yang kurang
cukup fleksibel. Dalam melaksanakan pengawasan dapat dilakukan dengan cara preventif
dan korektif. Pengawasan preventif adalah pengawasan yang mengantisipasi terjadinya
penyimpangan, sedangkan pengawasan korektif baru bertindak apa bila terjadi variasi-
variasi dari hasil yang diinginkan. Apabila dalam pengawasan itu perlu dilakukan tindakan
korektif, maka tindakan ini harus segera diambil. Tindakan korektif ini bisa berupa
mengubah standar yang telah direncanakan, memperbaiki pelaksanaan, mengubah cara
pengukuran pelaksanaan, atau mengubah cara interpretasi atas penyimpangan-
penyimpangan
e. Evaluasi (evaluating)
Evaluasi adalah pembuatan pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang
disepakati dan dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi di dalam perpustakaan merupakan
cara untuk mengontrol kualitas program pelayanan perpustakaan dengan cara memeriksa
apabila semua aspek perpustakaan sudah mencapai standar yang diharapkan. Hasil dari
evaluasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan langkah-langkah
perbaikan dan sekaligus untuk merencanakan program-program yang akan datang.

10
5. Perencanaan sebagai fungsi manajemen

Setiap organisasi atau lembaga memerlukan manajemen. Manajemen berfungsi untuk


mengatur atau mengarahkan oleh karena itu di dalam proses manajemen diperlukan adanya
perencanaan, perencanaan ini merupakan fungsi yang sangat penting disamping
pengorganisasian dan pengendalian.

F. Jenis- jenis perpustakaan dan pusat informasi

6. Jenis- jenis

Perpustakaan didirikan dengan tujuan dan misi yang berbeda- beda, karena perbedaan
tujuan dan misi itulah menimbulkan jenis- jenis perpustakaan. Berdasarkan undang- undang
no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan di jelaskan bahwasanya perpustakaan terbagai
beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
1. Perpustakaan nasional
2. Perpustakaan umum
3. Perpustakaan perguruan tinggi
4. Perpustakaan sekolah
5. Perpustakaan khusus

7. Fungsi perpustakaan sebagai penyedia informasi

Fungsi perpustakaan sebagai penyedia informasi meliputi fungsi layanan, fungsi


sebagai sumber belajar, fungsi akes, fungsi pustakawan, fungsi etika serta fungsi evaluasi
perpustakaan.
1. Fungsi layanan perpustakaan
Layanan perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pustakawan
dalam memberikan layanan bagi pemustaka mengenai informasi bahan-bahan (koleksi) baik
itu berbentuk buku maupun non buku(Cahyono, n.d., p. 2). Layanan perpustakaan juga
mempunyai layanan teknis yaitu ada 3 diantaranya sebagai berikut:
 Layanan Teknis, Layanan teknis berupa pengadaan dan pengolahan bahan pustaka,
serta menginformasikan bahan pustaka yang telah diolah serta ketersediaan berbagai
fasilitas penunjang lainnya.

11
 Layanan Langsung, Layanan yang berhubungan langsung dengan pengguna
perpustakaan yaitu Sirkulasi, Referensi, dan Opac.
 Layanan administrasi, Layanan administrasi terdiri dari dua kategori yaitu layanan
untuk administrasi perpustakaan/staf dan layanan administrasi untuk pemustaka
perpustakaan.
Adapun fungsi layanan dari perpustakaan yaitu sebagai berikut:
 Perpustakaan harus dapat memberikan informasi kepada pemustaka
 Memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk mengadakan penelitian
 Mempermudah pemustaka untuk mencari bahan yang diinginkan
 Menyelenggarakan kegiatan yang membuat pemustaka senang datang
keperpustakaan
 Pengadaan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan informasi
2. Fungsi sumber belajar
Sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan mempunyai tugas yaitu meningkatkan
produktivitas pembelajaran, memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran,
dan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Penyelenggaraan
perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu yang sangat penting dalam
pendidikan (UU No. 2/1989, pasal 35). Suatu lembaga pendidikan tidak mungkin dapat
terselenggara dengan baik jika tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
3. Fungsi akses
Di dalam era global ini, banyak orang yang mencari informasi melalui internet.
Informasi melalui internet diperoleh secara online, cepat dan disukai oleh para pemustaka.
Pemanfaatan sumber informasi digital sejak tahun 2007 hingga tahun 2010 mengalami
peningkatan yang cukup tajam apabila dibandingkan dengan penelusuran secara manual. Hal
tersebut dilakukan karena penelusuran secara digital lebih mudah didapat, lebih cepat,
menghemat waktu, serta tidak perlu pergi ke tempat yang lebih jauh untuk mendapatkan
informasi dan dapat diakses kapan saja.
4. Fungsi pustakawan
Pustakawan sangat besar peranannya dalam mendukung fungsi kerja dan layanan suatu
perpustakaan. Ada beberapa peran pustakawan dalam kerja layanannya di perpustakaan,
yaitu adalah :
 Sebagai pelayan administrasi yaitu seperti struktur organisasi, pendaftaran anggota
perpustakaan, peraturan tata tertib penyelenggaraan perpustakaan, agenda surat

12
menyurat. Keberadaan pemustaka harus didata untuk pengaturan pemanfaatan
koleksi. Pengelolaan data pemustaka diolah dalam sistem yang telah ditentukan
sehingga pemustaka dapat langsung memanfaatkan koleksi yang ada
 Sebagai pelayan pengadaan koleksi, pustakawan melakukan tugas-tugas seperti
pengadaan sarana dan prasarana, penyelenggaraan suatu perpustakaan, sehingga
tujuan pengadaan dapat berjalan dan berkelanjutan. mengadakan koleksi
perpustakaan, peralatan dan sistem yang digunakan dalam menunjang fungsi kerja
layanan di perpustakaan.
 Pelayan pendayagunaan koleksi perpustakaan merupakan jenis layanan perpustakaan
yang mengolah informasi menjadi informasi yang siap pakai. Koleksi harus diberi
ciri atau kode agar dikenali sebagai hak milik suatu perpustakaan. Kode bisa berupa
cap atau tanda gambar tertentu yang menunjukkan hak kepemilikan
5. Fungsi evaluasi
Perpustakaan sangat peduli dengan evaluasi layanan dan sumber informasinya.
Bidang - bidang yang dapat digunakan untuk memandu pengevaluasian layanan
perpustakaan, yaitu : anggaran, koleksi, gedung dan fasilitas, keterjangkauan dan
ketersediaan, pemeliharaan dan pelestarian, keterpakaian koleksi serta mutu layanan.
6. Fungsi etika
Fungsi etika perpustakaan yaitu menjamin layanan yang setara dan sama terhadap
semua pemustaka dalam wujud layanan prima dari perpustakaan. Layanan prima dalam
perpustakaan sudah ditekankan dalam undang-undang perpustakaan nomor 47 tahun 2007,
tentang layanan perpustakaan pasal 14 ayat (1) “ layanan perpustakaan dilakukan secara
prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka”. Pelayanan prima merupakan sikap dan
prilaku pustakawan terhadap pemustaka yang datang keperpustakaan maupun yang
berhubungan lewat telepon agar pemustaka tersebut merasa puas dan merasa dipentingkan
serta diperhatikan oleh pustakawan.

G. BENTUK-BENTUK PERPUSTAKAAN

Jika mendengar kata perpustakaan yang terlintas di pikiran kalangan anak muda zaman
sekarang adalah tempat untuk menyimpan buku yang membosankan dan kurang menarik,
terlebih untuk kalangan anak muda sekarang lebih untuk duduk di café di bandingkan di
perpustakaan yang sumber informasi. Namun di perustakaan bukan hanya tempat
menyimpan buku melainkan lebih dari itu, Suhendar (2005:3) menjelaskan bahwa

13
perustakaan adalah unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-
bahan pustaka, baik berupa buku yang diatur secara sistematis sesuai aturan sehingga bias
digunakan sebagai sumber informasi.

Zaman sekarang perpustakaan banyak sekali mengalami perubahan sehingga bisa


berbagai macam bentuk-bentuk perpustaakan yang berguna untuk mendapatkan informasi
yang akan memudahkan pengunjung ketika ingin mendapatkan sumber informasi.
Adapun bentuk- bentuk peprustakaan yaitu sebagai berikut :
1. Perpustakaan Konvensional ( Conventional Library )
Secara bahasa perpustakkan konvensional adalah perustakkan umum(KBBI,
2008,198). Dalam perpustakkan konvensional ini hanya memiliki koleksi secara tercetak
namun saat ini banyak peprustaakan secara konvensional yang sudah berpindah ke
perpustakkan hibrida, peprustakaan konvensional dapat kita jumpai di taman kanak- kanak
( TK ) yang dimana disana pengunjungnya anak-anak dibawah umur yang hanya membaca
buku dongeng dan buku gambar(Ridwan et al., 2021). Jadi perpustakkan konvensional ialah
sebuah konsep ‘‘dunia teks’’ yang dimana perpustakkan yang dikembangkan dengan sistem
otomasi yemu kembali yang bertujuan mempermudah dalam temu kembali
informasinya(Harahap, 2018,197).
2. Perpustakan Hibrida ( Hybird Library )
Perpustakkan hibrida adalah peprustaakan yang memiliki ‘’dua muka’’ yaitu
perpustakaan secara digital dan secara konvensional ( Suwarno, 2013:29 ), dalam
peprustakkan hibrida ini di desain untuk mengelola sumber koleksi dengan 2 metode yaitu
dengan cara elektronik ( digital ) dan cara tercetak ( konvensional ). Dalam zaman
perkembangan ini peprustakkan hibrida dapat menjadi sosok ideal bagi masyarakat dimana
kebutukan dalam mencari koleksi dan kehadiran internet yang dapat menjadi suatu
kebutuhan. Namun tantangan peprustakaan hibrida yaitu mendorong pemakai dapat
menemukan informasi dalam berbagai format. Dalam menjalankan perpustakaan hibrida
diperlukan kerja sama antara pustakawan dan ahli IT. Bentuk koleksi nya beragam yang
dimulai dari cetak, analog, dan digital sehingga dapat mengakses secara digital dan
tercetak.(Harahap, 2018; Ridwan et al., 2021).

3. Perpustakkan Digital ( Digital Library )


Perpustakkan digital adalah perpustakaan modern yang sudah menggunakan sistem
otomasi dalam operasionalnya serta mempunyai koleksi bahan pustaka sebagian besar dalam
bentuk format digital yang disimpan dalam arsitektur komputerisasi dan bisa diakses melalui

14
komputer. Koleksi dari perpustakaan digital adalah dokumen digital umumnya terdiri dari
lima jenis yaitu teks, gambar, suara, gambar bergerak (video), dan grafik (Susanto, 2010: 17).
Jadi singkatnya perustakkan digital ini ialah peprustakkan yang mampu melayani
penggunanya tetapi harus terconect dengan internet dalam mengaksesnya.
4. Perpustakaan Book Less ( Bookless Library )
Konsep Perpustakaan bookless adalah peprustakkan tanpa koleksi cetak, dan tetap
membutuhkan tempat ( space ). Sementara peprustakaan digital tidak membutuhkan space,
tetapi membutuhkan konten yang dapat diakses dari manapun dan kapanpun ( Priynto,
2015:4). Meskipun tanpa ada koleksi cetak , peprustakaan bookless tetap harus memiliki
bangunan fisik peprustakaan yang memadai dan memiliki dana yang tidak sedikit u tuk
mencapai kriteria perpustakaan bookless, dan harus menyediakan fasilitas seperti laptop
lounge, deskop yang ada memiliki berbagai aplikasi dan ukuran layar serta penyediaan e-
reader yang sangat penting karena untuk membacanya memerlukan peralatan e-reader.

15
BAB III

PENUTUP

H. Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang
dibuat sebagai pedoman yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan dengan sumber daya yang tersedia. di dalam proses manajemen
pun diperlukan adanya perencanaan, karena perencanaan ini merupakan fungsi yang
sangat penting disamping pengorganisasian dan pengendalian. Di dalam perpustakaan
juga ada perencanaan untuk menentukan usaha- usaha yang akan dilakukan pada masa
yang akan datang dalam rangka terselenggaranya perpustakaan dengan sebaik-
baiknya. Perencanaan juga mempunyai unsur- unsur yaitu unsur tujuan, unsur
kebijaksanaan, unsur prosedur, unsur kemajuan dan unsur program.

16
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, T. Y. (2017). Fungsi Perpustakaan Sebagai Penyedia Informasi.

Harahap, W. R. (2018). Empat Jenis Perpustakaan Zaman Now. JIPI (Jurnal Ilmu
Perpustakaan Dan Informasi), 3(2), 194–202.
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/view/1945

Ridwan, M. M., Ismaya, Syahdan, Aminullah, A. M., & Jamaluddin, N. (2021). Perpustakaan
Konvensional, Hibrida, Perpustakaan Digital dan Bookless Library. Maktabatun: Jurnal
Perpustakaan Dan Informasi, 1(1), 53–62. https://ummaspul.e-
journal.id/RMH/article/view/1395

DR. Taufiqurokhman, S.Sos., M.Si.Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaan( Jakarta:


moestopo beragama ,2008), hlm. 64.

admin_perpusda ''mengenal 8 jenis peprustakaan'',Dinas perpustakaan daerah kab maluku


tengah ,https://s.id/24kaX ( Diakses pada 22 maret 2024 )

Riadi Muchlisin ''Manajement Perpustakaan"" ,Kajian pustaka, https://s.id/24Ked ( Diakses


pada 22 maret 2024 )

17

Anda mungkin juga menyukai