Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menejemen Peserta Didik Dosen
Pengampu : Tia Fajartriani, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Vina setia Damayanti (0142S1A020049)
2. Alang Maulana Apiffudin ( 0142S1A020050)
3. Revie Fadillah Azzahra (0142S1A020052)
4. Muhamad Ikbal Rifai (0142S1A020060)

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat rahmat
dan hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan makalah PENGELOLAAN DAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU ini dengan tanggung jawab.
Kemudian shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi muhammad
SAW. Yang merupakan pendorong kemajuan islam. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai
pihak.
Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Akhirnya kritik, saran, dan masukan yang membangun saat kami butuhkan untuk dijadikan
pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amiiin

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Leuwiliang, 9 November 2021


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 4

BAB II ....................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5

A. Definisi Perencanaan .................................................................................................... 5

B. Definisi Peserta Didik ................................................................................................. 7

C. Penerimaan Peserta Didik ............................................................................................ 9

BAB III .................................................................................................................................... 11

PENUTUP ............................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 11

B. Saran .......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan mempunyai unsur yang sangat kompleks sehingga perencanaan


didefinisikan secara bermacam-macam tergantung dari latar belakang, sudut pandang,
dan pendekatan yang digunakan. Perencanaan adalah sebuah sebuah proses kegiatan
yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan
manajemen peserta didik yang sangat penting. Dikatakan demikian, karena kalau tidak
ada peserta didik yang diterima di sekolah, berarti tidak ada yang harus ditangani atau
diatur.Dalam penerimaan peserta didik ini meliputi : Sistem penerimaan peserta didik,
kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan peserta didik, tahap peerimaan
peserta didik.
Sebuah lembaga tidak akan pernah bisa maju dan berkembang apabila tidak
didukung oleh para peserta didik yang memadai baik yang berpotensi maupun yang
kurang berpotensi, maka dari itu setiap lembaga pastinya membutuhkan peserta didik
untuk bisa mengharumkan nama baik sekolah dan mengenalkan sekolah tersebut
kesekolah lain atau bahkan ketingkat nasional. Dalam sebuah lembaga pastinya
mempunyai kriteria masing-masing dalam penerimaan siswa baru dan juga setiap
lembaga tersebut mempunyai standarisasi penerimaan agar apa yang menjadi tujuan
bisa tercapai.
Maka dari alasan itu semua, disusunlah makalah tentang perencanaan
penerimaan peserta didik baru, untuk bisa membantu para pembaca dalam
mempermudah penerimaan peserta didik yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa yang dimaksud dengan peserta didik?
3. Apa yang dimaksud dan bagaimana penerimaan peserta didik?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perencanaan.
b. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan peserta didik.
c. Untuk mengetahui yang dimaksud dan bagaimana penerimaan peserta didik
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Perencanaan
Perencanaan memegang peranan penting dalam organisasi karena akan menjadi
penentu sekaligus memberi arah terhadap tujuan yang akan di capai. Oxford Advanced
Learner’s Dictionary of Current nglish menguraikan pengertian rencana sebagai berikut:
1. Garis besar gambaran tentang suatu bangunan, baik ukuran, posisi, maupun berbagai
gambaran lainnya.
2. Diagram bagian-bagian mesin.
3. Diagram yang memperlihatkan luasnya kebun, taman, kota atau area tanah.
4. Penyusunan sesuatu yang harus dikerjakan dan digunakan (arrangement for doing or
using something).
Ada pendapat lain yang mengatkan perencanaan adalah sebuah proses kegiatan
yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan mempunyai peran
sangat penting dan utama, bahkan yang pertama di antara fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Begitu pentingnya sebuah perencanaan sehingga dikatakan, “Apabila perencanaan telah
selesai dan dilakukan dengan benar, sesungguhnya sebagian pekerjaan besar telah selesai
dilaksanakan.
Bahkan para tokoh-tokoh lain memiliki definisi tersendiri tentang perencanaan itu. Seperti:
1. Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto ialah proses mempersiapkan
kegiatankegiatan secara sistematis yang akan dilkakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Menurut Prajudi Atmosudirojo ialah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang
akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukannya,
bilamana, dimana, dan bagaimana cara melakukannya.
3. Sedangkan menurut Siagian ialah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Perencanaan mempunyai unsur yang sangat kompleks sehingga perencanaan
didefinisikan secara bermacam-macam tergantung dari latar belakang, sudut pandang, dan
pendekatan yang digunakan. Dalam pendidikan islam, perencanaan merupakan langkah
pertama yang harus diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola.

Dari beberapa pengertian perencanaan di atas dapat di ambil kesimpulan


bahwasanya perencanaan ialah suatu kegiatan dimana kita membuat suatu penentuan atau
sketsa secara matang dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Selain perencanaan
sebagai langkah awal, perencanaan juga merupakan aktivitas untuk memilih berbagai
alternatif tindakan yang bermuara pada target yang harus di capai. Asnawir menyatakan
bahwa langkah-langkah dalam perencanaan adalah sebagai berikut:
1) Menentukan dan merumuskan tujuan yang akan dilaksanakan
2) Meneliti masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan
3) Menentukan tahap-tahap atau rangkain tindakan
4) Merumuskan bagaimana masalah akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan
itu harus diselesaikan
5) Menentukan cara mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana Dalam
perencanaan terdapat penentuan-penentuan berikut:
1) Bentuk atau jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
2) Prosedur kegiatan perencanaan
3) Kebijakan yang dijadikan landasan kegiatan
4) Arah dan tujuan yang hendak dicapai
5) Personal yang melaksanakan rencana
6) Waktu pelaksanaan rencana
7) Anggaran biaya yang dibutuhkan
Dalam perencanaan terdapat unsur-unsur yang terdiri atas kenyataan, kegiatan,
kemampuan melaksanakan rencana, dinamika, pelaksanaan, waktu dan biaya yang
dibutuhkan. Pada kenyataannya, memperhitungkan berbagai realitas yang dihadapi
sebelum merumuskan perencanaan bukan hal yang mudah, terlebih lagi jika antara
kemampuan dan rencana yag dibuattidak seimbang. Oleh sebab itu, perencanaan perlu
memperhitungkan kemampuan dan menetapkan standardisasi yang proposional.
Setiap perencanaan yang dirumuskan bertitik tolak pada tujuan yang sebelumnya
telah dirancang. Pelaksanaan rencana tertuju pada sasaran yang jelas atau tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
B. Definisi Peserta Didik
Menurut Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yang dimaksud peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
penddikan tertentu. Pengertian ini sangat umum, peserta didik bisa berarti siapa saja, usia
berapa saja, anak-anak, remaja, pemuda atau dewasa bahkan orang tua, yang penting ada
keinginan untuk mengembangkan diri melalui proses pembelajaran.
Peserta didik dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial,
pendekatan psikologis, pendekatan edukatif/paedagogis.
1) Pendekatan sosial. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan
untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia
berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih
luas.
2) Pendekatan psikologis.Peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan
berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, minat,
kebutuhan, sosial-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu
perlu dikembangkan memalaui proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah,
sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia seutuhnya.
3) Pendekatan edukatif/paedagogis. Pendekatan pendidikan menempatkan Peserta didik
sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem
pendidikan yang menyeluruh dan terpadu.
Ada pendapat lain yang mengatakan peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Dalam dirinya terdapat
potensi bakat-bakat dan disposisi luar biasa yang memungkinkan tumbuh dan berkembang
melalui pendidikan. Untuk itu sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang
membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan.
Pesera didik adalah subjek yang otonom, memiliki motivasi, hasrat, ambisi, ekspresi,
citacita, mampu merasakan kesedihan, bisa senang dan bisa marah sehingga ia adalah
persona.
Ciri peserta didik adalah: 1.) individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang
khas, 2.) individu yang sedang berkembang, 3.) individu yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan manusiawi, 4.) individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri. Keempatnya merupakan justifikasi indikasi keunikan peserta didik sebagai
persona yang multidimensional.
Setiap diri peserta didik memiliki bakat dan minat, bakat merupakan suatu kelebihan
yang dimiliki oleh peserta didik yang mengarah pada aneka kemampuan. Bakat meliputi
kemampuan numerik, mekanik, berfikir abstrak, relasi ruang, dan verbal. Sedangkan minat
adalah keinginan yang berasal dari dalam diri peserta didik terhadap objek atau aktivitas
tertentu. Minat seseorang secara vokasional berupa minat: profesional, minat komersial,
dan minat kegiatan fisik. Kepemilikan minat dan bakat sangat berpengaruh pada prestasi
hasil belajar peserta didik.
Dalam kegiatan pendidikan anak didik/peserta didik menempati posisi sentral,
sebab seluruh faktor yang terkait dengan pendidikan pada akhirnya harus diarahkan pada
sasaran pokok bagaimana mengembangkan anak didik menjadi manusia sempurna sesuai
yang dicita-citakan.
C. Penerimaan Peserta Didik
Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan manajemen
peserta didik yang sangat penting. Dikatakan demikian, oleh karena kalau tidak ada peserta
didik yang diterima di sekolah, berarti tidak ada yang harus ditangani atau diatur.
Dalam penerimaan peserta didik ini meliputi :
1. Sistem penerimaan peserta didik
Sistem yang dimaksudkan disini lebih menunjukkankepada cara. Berarti, sistem
penerimaan peserta didik adalah cara penerimaan peserta didik baru. Ada dua macam
sistem penerimaan peserta didik baru. Pertama, dengan dengan menggunakan sistem
promosi, sedangkan yang kedua dengan menggunakan sistem seleksi. Yang dimaksud
dengan sistem promosi adalah penerimaan peserta didik yang sebelumnya tanpa
menggunakan seleksi. Mereka yang mendaftar sebagai peserta didik di suatu sekolah,
diterima semua begitu saja. Sehingga mereka yang mendaftar menjadi peserta didik,
tidak ada yang ditolak. Sistem promosi demikian, secara umum berlaku pada
sekolahsekolah yang pendaftarannya kurang dari jatah atau daya tampung yang
ditentukan. Kedua, adalah sistem seleksi, sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi
tiga macam. Pertama, seleksi berdasarkan daftar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN),
yang kedua berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK), sedangkan yang
ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.
2. Kriteria penerimaan peserta didik
Yang dimaksud dengan kriteria adalah patokan yang menentukan bisa tidaknya
seserang untuk diterima sebagai peserta didik atau tidak. Ada dua macam kriteria
penerimaan peserta didik. Pertama, adalah kriteria acuan patokan (standard criterien
referenced) yaitu suatu penerimaan peserta didik yang didasarkan atas patokan-patokan
yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini, sekolah terlebih dahulu membuat
patokan bagi calon peserta didik dengan kemampuan minimal setingkat mana yang
dapat diterima di sekolah tersebut. Kedua, kriteria acuan norma (nora crtiterian
refernced), yaitu status penerimaan calon peserta didik yang didasarkan atas
keseluruhan prestasi peserta didik yang mengikuti seleksi. Dalam hal ini sekolah
menetapkan kriteria penerimaan berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik.
3. Prosedur penerimaan peserta didik
Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas penting dalam
manajemen peserta didik. Sebab aktivitas penerimaan ini menentukan seberapa kualitas
input yang dapat direkrut oleh seklah tersebut. Adapun prosedur penerimaan peserta
didik adalah pembentukan panitia penerimaan peserta didik, rapat penentuan peserta
didik, pembuatan, pemasangan atau pengiriman yang pengumuman, pendaftaran
peserta didik, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman peserta
didik yang diterima dan registrasi peserta didik yang diterima.
4. Tahap penerimaan peserta didik
Pada tahap penerimaan peserta didik, ada beberapa langkah-langkah yang perlu
ditempuh yaitu sebagai berikut:
a. Promosi atau publikasi yang dilakukan sepanjang tahun, terutama pada momen-momen
penting.
b. Mengalokasikan dana yang memadai untuk publikasi tersebut.
c. Memiliki media promosi pribadi, seperi radio, untuk lebih memaksimalkan publikasi.
d. Membentuk grup khusus sesuai dengan kecenderungan masyarakat sekitar. Misalya,
jika masyarakat sekitar mereka gemar sepak bola, sekolah/madrasah sebaiknya
membentuk klub sepak bola yang cukup kuat.
e. Melakukan pembinaan terhadap sekolah/madrasah di level yang lebih rendah yang
kelak diharapkan menjadi basis calon siswa.
f. Menjalin hubungan baik dengan pemimpin-pemimpin lembaga pendidikan di level
yang lebih rendah.
g. Menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh kunci ( key people ).
h. Memberi beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan lemah secara ekonomi.
Berkaitan dengan penerimaan siswa baru/peserta didik,ada beberapa
pendekatan yang perlu ditempuh: pendekatan formal, sosial, kultural,
rasionalprofesional dan ideologis. Pendekatan formal ditempuh dengan cara
menyebarkan brosur, memasang spanduk dan baliho, serta siaran di radio, televisi, dan
media massa. Pendekatan sosial diempu dengan kepedulian sosial seperti pemberian
santunan pada anak yatim piatu saat peringatan hari besar islam. Pendekatan kultural
ditempuh dengan menyesuaikan kultur masyarakat sekitar, seperti
membuat/membentuk grup sepak bola yang kuat bagi lembaga pendidikan yang berada
ditengah-tengah masyarakat pecandu sepak bola. Pendekatan rasionalprofesional
ditempuh dengan menunjukkan kelebihan-kelebihan lembaga pendidikan yang sedang
dikelola. Pendekatan ideologis ditempuh dengan menggunakan “bahasa agama” untuk
menentukan lembaga pendidikan yang dipilih bagi umat islam.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah sebuah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
peserta didik ialah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pendidikan.
Dalam penerimaan peserta didik meliputi : 1.) Sistem penerimaan peserta didik,
2.) Kriteria penerimaan peserta didik, 3.) Prosedur penerimaan peserta didik 4.) Tahap
peerimaan peserta didik.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di waktu yang akan datang.
Kepada dosen pengampu Ibu Tia Fajartriani yang telah memberikan
pengetahuannya kepada kami, kami sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan.Oleh karenanya, kritik dan saran sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Kepada teman-teman kami mengharap adanya masukan,
kritik dan saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik,Oemar.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.2014.


Kurniadin,didin & Machali Imam. Manajemen Pendidikan: Konsep & prinsippengelolaan
Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. 2012.
Kosim,Mohammad.pengantar ilmu pendidikan.Pamekasan: stain pamekasan press. 2006.
Prihation,Eka. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Al Fabeta. 2011.
Qomar,Mujamil.Manajemen Pendidikan Islam. Erlangga.
Rochmat, wahab.memahami endidikan dan ilmu pendidikan.yogyakarta: laksbang mediatama.
Saefullah.Manajemen Pendidikan Islam.Bandung: Pustaka setia.2012.
Usman,Husaini.Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan Edisi 3, Jakarta: PT Bumi
Aksara. 2010.

Anda mungkin juga menyukai