Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROSES PERENCANAAN

Disusun oleh:
Tities Adi Wibowo 40011421650269

Irham Abdillah 40011421650270

Sabrina Salsabila 40011421650271

Raidah Karimatul Fitria 40011421650273

Agung Wiranata 40011421650274

Oxana Amalia Azzahra 40011421650275

Alissa Qotrunnada Fadia Zahra 40011421650277

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021/2022

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan
Makalah yang berjudul Proses Perencanaan.
Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Pengantar Manajemen Bisnis. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat
menjadikan sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
Disamping itu penulis juga menyadari akan segala kekurangan dan
ketidaksempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajiannya. Oleh
karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang
Penyusun berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
Latar Belakang................................................................................................................4
Rumusan Masalah.........................................................................................................5
Tujuan............................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
Pengertian Perencanaan................................................................................................6
Pengertian Perencanaan Menurut Pendapat Para Ahli..............................................7
Tahap Perencanaan.......................................................................................................8
Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Manajemen...................................................8
Tipe Perencanaan Strategis dan Rencana Sekali Pakai...................................................9
1. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)...........................................................9
2. Perencanaan Operasional (Operational Planning)..................................................9
Kebaikan dan Kelemahan Perencanaan Strategis......................................................10
2. Kelemahan Perencanaan Strategik.......................................................................10
Hambatan dan Kriteria Penilaian.................................................................................11
Hambatan Dalam Perencanaan................................................................................11
Kriterian Penilaian Efektif Rencana..........................................................................12
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi


masyarakat, ataupun yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam
setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan
rekrutmen siswa baru, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya.
Perencanaan merupakan proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk
organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di
dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan
dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun
kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi
manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-
elemen tertentu dari proses perencanaan. Kemudian memperkenalkan
konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk
mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan?


2. Apa saja tahap dasar dari perencanaan?
3. Bagaimana hubungan perencanaan dengan fungsi manajemen?
4. Apa saja tipe perencanaan strategi dan rencana sekali pakai?
5. Apa saja kebaikan dan kelemahan perencanaan strategi?
6. Apa saja hambatan dan bagaimana kriteria penilaian?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan.
2. Untuk mengetahui apa saja tahap dasar dari perencanaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antatra perencanaan dengan
fungsi manajemen.
4. Untuk mengetahui apa saja tipe dalam perencanaan strategis dan
rencana sekali pakai.
5. Untuk mengetahui apa saja kebaikan dan kelemahan perencanaan
strategis.
6. Untuk mengetahui hambatan apa saja dan bagaimana kriteria dalam
penilaian.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah salah satu fungsi paling penting dari manajemen dan
administrasi yang dimana terdapat kegiatan yang menentukan tujuan organisasi,
membuat strategi dan mengembangkan rencana kerja organisasi. Selain itu,
planning merupakan tahap awal dari kegiatan organisasi / perusahaan terkait
dengan pencapaian tujuan organisasi.

Perencanaan (planning) merupakan tahap kedua ketika ide atau gagasan telah
dirumuskan, agar visi dan misi dapat dijalankan dengan efektif dan efisien. Setiap
perusahaan menyusun perencanaan baik itu dalam bidang produksi, marketing,
pendanaan, dan yang lainnya.

Secara umum, pengertian perencanaan adalah proses penentuan hal-hal yang ingin
dicapai (objektif) di masa depan dan menentukan berbagai tahapan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Pendapat Para Ahli

1. Steiner

Perencanaan (planning) adalah proses mulai dari tujuan yang terperinci, batasan
strategis, kebijakan dan rencana untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk
mengimplementasikan keputusan dan termasuk tinjauan kinerja dan feedback
(umpan balik) pada pengenalan siklus baru perencanaan.

2. Erly Suandy

Pengertian perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan dari organisasi


dan kemudian menyajikannya dalam strategi yang jelas, metode, taktik dan
operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan umum organisasi.

3. Douglas

Definisi planning adalah proses yang berkesinambungan untuk pengkajian,


menetapkan tujuan dan sasaran, serta menerapkan dan mengevaluasi atau
mengendalikannya.

4. Becker
Definisi perencanaan (planning) adalah cara rasional untuk mempersiapkan masa
depan.

5. Alder

pengertian perencanaan adalah proses untuk menentukan apa yang ingin Anda
capai di masa depan dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapainya.

2.2 Tahap Perencanaan

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.

Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau


kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini.

Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai


atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah
sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan
untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini
memerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui
komunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.

Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu


diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang
dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan
masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan
serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi
dari proses perencanaan

Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian


tujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut
dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif
yang ada.

2.3 Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Manajemen

1. Hubungan Perencanaan dengan Pengorganisasian dan Penyusunan Personalia.

Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber


daya keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukkan
cara dan perkiraan bagaimana menggunakan sumber daya-sumber daya tersebut
untuk mencapai efektivitas paling tinggi.

Contohnya : penyusunan personalia organisasi tidak akan dapat tersusun secara


efektif tanpa perencanaan personalia.

2. Hubungan Perencanaan dengan Pengarahan.

Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan


menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan,
sumber daya-sumber daya, dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk
mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan meliputi penerapan
unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.

3. Hubungan Perencanaan dengan Pengawasan/Pengendalian.

Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering


disebut sebagai 'kembar siam' dalam manajemen. Pengawasan adalah penting
sebagai produk perencanaan efektif dan sebagai kriteria penilaian pelaksanaan
kerja terhadap rencana. Pengawasan juga menjadi bagian dari rencana baru.
Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya-sumber daya dalam
kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Rencana harus dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi sebelum para
manajer dapat menentukan hubungan-hubungan organisasi, kualifikasi personalia
yang dibutuhkan, bagaimana bawahan diarahkan, dan cara pengawasan yang
diterapkan.
Tipe Perencanaan Strategis dan Rencana Sekali Pakai
1. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Merupakan proses perencanaan jangka panjang atau long term plan(lebih dari 5
tahun) yang disusun untuk memenuhi tujuan organisasi.

2. Perencanaan Operasional (Operational Planning)


Merupakan rencana jangka pendek atau short term plan (kurang dari 1 tahun)
yang disusun ke dalam serangkaian kegiatan yang lebih rinci yang merupakan
penunjang dari rencana jangka panjang yang akan dicapai Ada 2 tipe rencana
operasioanal

a) Rencana Sekali Pakai (Single Use Plans)


Merupakan serangkaian kegiatan terperinci yang tidak berulang dalam
bentuk yang sama pada waktu yang akan datang. Rencana ini digunakan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak digunakan kembali bila
telah tercapai. Contoh: perencanaan perusahaan untuk membuat gudang
baru karena adanya perluasan uasaha
b) Rencana Tetap (Standing Plans)
Merupakan pendekatan-pendekatan bagi penanganan situasi-situasi yang
dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang dalam kebijakan operasional,
prosedur, dan peraturan kebijaksanaan. Contoh: penyewaan karyawan dan
pemberhentian sementara prosedur dan aturan.

Kebaikan dan Kelemahan Perencanaan Strategis


1. Kebaikan Perencanaan Strategik

Kebaikan utama perencanaan strategik adalah :

a. Memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan perusahaan.


Dengan menggunakan perencanaan strategik, para manajer akan
memberikan kepada perusahaan tujuan-tujuan yang dirumuskan secara
jelas dan metode-metode bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Jadi
organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas.
b. Membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan
menanganinya sebelum menjadi lebih berat. Dengan perencanaan strategik
yang didukung oleh data-data yang akurat, para manajer dapat
memperkirakan masalah-masalah apa yang mungkin muncul dalam
berkegiatan organisasi perusahaan, sehingga para manajer dapat segera
mengantisipasi segala permasalahan tersebut.
c. Membantu para manajer dalam pembuatan keputusan. Analisa dari
perencanaan strategik memberikan kepada para manajer lebih banyak
informasi yang mereka perlukan untuk membuat keputusan-keputusan
yang baik.
d. Meminimalkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran dan
strategi dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini akan mengurangi
kesalahan atau kemungkinan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam
perusahaan di mana ada periode waktu yang panjang antara suatu
keputusan manajer dan hasilnya.

2. Kelemahan Perencanaan Strategik


Kelemahan utama perencanaan strategik adalah :

a. Memerlukan investasi dalam waktu, uang, dan orang yang cukup besar.
Dalam banyak perusahaan, perencanaan strategik memakan waktu
bertahun-tahun agar fungsi berjalan dengan lancar, sehingga dapat
kehilangan kesempatan.
b. Penetapan dan pemeliharaan suatu perencanaan strategik (sistem formal)
melibatkan banyak biaya.
c. Perencanaan strategik kadang-kadang cenderung membatasi perencanaan
hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.

Hambatan dan Kriteria Penilaian

Hambatan Dalam Perencanaan


1. Kurang pengetahuan tentang organisasi

2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan

3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif

4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang

5. Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif

6. Biaya

7. Takut gagal

8. Kurang percaya diri

Cara Mengatasi Hambatan

1. Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh


dalam proses perencanaan.
2. Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana
dan kemungkinan akibat-akibatnya sehingga mereka memahami perlunya
perubahan serta mendapat manfaat yang diharapkan dan apa yang
diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif.

3. Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penetapan yang efektif,


suatu "track record" yang berhasil mendorong kepercayaan kepada para
pembuat rencana, serta menjadikan rencana baru tersebut diterima.

4. Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan kepada


para anggota organisasi dan memerkecil gangguan yang tidak perlu.

Kriterian Penilaian Efektif Rencana.


Untuk meninjau ulang dan menilai suatu perencanaan dibutuhkan kriteria-
kriteria tertentu, sehingga efektivitas perencanaan tersebut tetap terjaga.
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan,
yaitu mencakup :

1. Kegunaan.

Agar berguna bagi manajemen dalam fungsi-fungsinya yang lain, suatu


rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana.
Fleksibilitas adalah esensi bagi kesuksesan perencanaan strategik. Rencana
juga memerlukan stabilitas, karena bila rencana terlalu sering berubah para
manajer tidak menjadi terbiasa dengan rencana tersebut sebagai suatu
peralatan pengoperasian dan menjadi tidak efektif. Rencana juga perlu
mempunyai kontinuitas, agar perencanaan dapat berkesinambungan.
Rencana mesti sederhana, untuk memberikan cara pencapaian tujuan
dengan sedikit mungkin faktor-faktor, kekuatan-kekuatan dan pengaruh-
pengaruh dalam situasi, serta hubungan-hubungan antara mereka.

2. Ketetapan dan Obyektivitas.

Rencana-rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas,


nyata, dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan manajemen hanya
akan efektif jika didasarkan atas informasi yang tepat dan didasarkan pada
pemikiran realistis dan fakta-fakta yang sebenarnya tentang persyaratan-
persyaratan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran dibanding sasaran
pribadi pembuat rencana. Jadi agar perencanaan tersebut dapat tercapai,
proses penyusunannya harus didasarkan atas pemikiran yang obyektif.

3. Ruang Lingkup.

Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, kepaduan,


dan konsistensi.

4. Efektivitas Biaya.

Efektivitas biaya perencanaan adalah menyangkut waktu, usaha, dan aliran


emosional. Jadi jangan lakukan perencanaan bila hasilnya tidak
meningkatkan penghasilan atau mengurangi biaya lebih kecil daripada
biaya perencanaan dan implementasinya.

5. Akuntabilitas.

Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan, yaitu : tanggung jawab atas


pelaksanaan perencanaan dan tanggung jawab atas implementasi rencana.
Suatu rencana harus mencakup keduanya.

6. Ketepatan Waktu.

Para perencana harus membuat berbagai perencanaan. Berbagai perubahan


yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau
sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam
era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional
dan sistematis.

Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan


organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3
yaitu perencanaan strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dala
perencanaan organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah
menengah, dan jangka pendek.

Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan.


Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang
tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.

3.2 Saran
Dari penulisan makalah ini, penulis menyarankan dalam mengambil keputusan
dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar
manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan
sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan silahkan sampaikan segera
kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan
memakluminya karena kami adalah hamba allah yang tak luput dari salah dan
lupa.

DAFTAR PUSTAKA

https://kotakpintar.com/pengertian-perencanaan/#Kesimpulan

https://legalstudies71.blogspot.com/2015/11/hubungan-perencanaan-dengan-
fungsi.html?m=1
http://pengantarmanajemenmi14a.blogspot.com/2015/02/tipe-utama-
perencanaan.html?m=1

https://legalstudies71.blogspot.com/2015/12/kebaikan-dan-kelemahan-
perencanaan.html

https://legalstudies71.blogspot.com/2015/12/kriteria-penilaian-efektivitas-
rencana.html?m=1

http://pengantarmanajemenmi14a.blogspot.com/2015/02/hambatan-dalam-
perencanaan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai