DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
1. ALFATHURRIJAL 1709617044
2. MASAYU RIFDAH 1709617067
3. NANINE IVANA HERMISYA 1709617086
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pentingnya
Penyusutan Arsip dalam rangka Efektivitas dan Efesiensi Pelayanan jasa Kearsipan
di PKT Kebun Raya-LIPI” ini secara lancar tanpa ada keajadian yang menghambat,
tanpa pertolongan-Mu Makalah ini mungkin tidak dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah Sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi terciptanya kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Hal
C. Tujuan ..................................................................................................................2
D. Manfaat................................................................................................................3
B. Pembahasan Masalah..........................................................................................6
A. Kesimpulan .......................................................................................................30
B. Saran ..................................................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
lainnya yang dapat disimpan dan dapat dipelihara dengan baik sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Program ini sangat mendukung reformasi,
birokrasi sejak tahun 2012, karena semua kegiatan kelembagaan harus
mempunyai arsip yang sesuai dengan bukti fisik kegiatan dan hasil kinerja yang
lengkap.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
2
Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka manfaat dari penulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
a. Penulis
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Efisiensi
Efisiensi menurut ( Mulyadi, 2007) adalah ketepatan cara, usaha atau kerja
dalam menjelaskan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga,
dan biaya. Efisiensi juga berarti juga rasio antara output dan input atau biaya
dan keuntungan.
4
secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang
atau jasa kegiatan yang dijalankannya.
3. Penyusutan Arsip
5
B. Pembahasan Masalah
1. Pengertian Arsip dan Kearsipan
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu
archium yang artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian
arsip itu memang menunjukkan tempat atau gedung tempat
penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir orang lebih
cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri.
6
disimpan dalam bentuk digital berupa mikro film, cd, dvd, hard disk dan
sebagainya yang dapat menghemat ruang dan biaya. Apalagi telah hadir
cloud computing yang memanfaatkan teknologi internet untuk
penyimpanan file atau dokumen.
7
Secara umum arsip memiliki fungsi untuk penunjang aktivitas
administrasi, alat pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban,
sumber informasi, dan wahana komunikasi. Selain itu memiliki fungsi
primer dan sekunder.
2.3.1 Fungsi primer adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada
kepentingan pencipta arsip tersebut sebagai penunjang saat
tugas sedang berlangsung maupun setelah kegiatan selesai,
baik itu oleh lembaga/instansi pemerintah, swasta, maupun
perorangan. Nilai guna pada arsip primer meliputi
administrasi, hukum, keuangan, ilmiah maupun teknologi.
2.3.2 Fungsi sekunder adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada
kegunaan bukan untuk pencipta arsip melainkan bagi
kepentingan lembaga/instansi pemerintah, swasta,
perorangan dan juga kepentingan umum lain sebagai bahan
bukti dan bahan pertanggungjawaban. Nilai guna skunder
meliputi nilai guna pembuktian dan penginformasian.
8
2.4.3 Unik karena tidak dibuat massal dan memiliki kronologi
produk. Jika arsip diduplikasi (dibuat tembusan) akan
memiliki arti yang berbeda untuk pelaksanaan kegiatan.
2.4.4 Terpercaya sehingga dapat dipergunakan sebagai bukti sahih
sebagai bahan pendukung pelaksanaan kegiatan
9
Untuk menetapkan atau menentukanretensi arsip, hal-hal yang perlu
dipertimbangkan sebagai berikut :
1) Nama Instansi
3) Nilai guna
10
F. Rancangan jadwal retensi arsip sebelum disahkan sebagai pedoman
penyusutan dimintakan persetujuan terlebih dahulu dari arsip pusat.
Jadwal retensi arsip disusun oleh suatu panitia yang terdiri dari
pejabat yang memahami benar tentang kearsipan,fungsi,dan kegiatan
organisasinya.
11
No. Jenis Subjek
1 Surat Cuti Berguna
2 Surat Lamaran Kerja Berguna
3 Surat Tagihan Tidak berguna
4 Surat Undangan Tidak berguna
5 Laporan Keuangan Penting
6 Proposal Kegiatan Penting
7 Data Penjualan Penting
8 Akta Tanah Vital
9 Surat Pesanan Penting
10 Rekap Kehadiran Penting
3. Penilaian Arsip
12
nilai gunanya dan umur penyimpanan arsip dan dijadikan standar atau
patokan untuk melakukan penyusutan.
Penilaian dilakukan terhadap setiap jenis arsip agar dapat ditentukan
berapa lama jenis arsip bersangkutan disimpan di file aktif dan file
inaktif, serta apakah jenis arsip tersebut kemudian dimusnahkan atau
dikirim menjadi arsip statis ke ARNAS (Arsip Nasional). Kategori untuk
menentukan nilai suatu jenis arsip tergantung kepada kantor masing-
masing. Dengan demikian nilai suatu jenis arsip akan berbeda-beda
sesuai dengan kepentingan kantor masing-masing. Kriteria penilaiana
yang umum dapat digunakan adalah sisteem penilaian ALFRED, yaitu
singkatan dari:
a. Administrative value (Nilai Administrasi)
b. Legal Value (Nilai Hukum)
c. Financial Value (Nilai Uang)
d. Research Value (Nilai Penelitian)
e. Educational Value (Nilai Pendidikan)
f. Documentary Value (Nilai Dokumentasi)
13
c. Arsip berguna (persentase 10-49). Arsip jenis ini berguna sementara
dapat diganti dengan biaya rendah. Disimpan di file aktif selama 2
tahun dan file inaktif selama 10 tahun.
Contohnya: Surat Pesanan, Arsip Neraca, Arsip laporan tanah
d. Arsip tidak berguna ( persentase 0-9). Arsip ini dimusnahkan sesudah
dipakai sementara. Paling lama arsip ini disimpan 3 bulan di file aktif.
Contohnya: Surat undangan rapat, Arsip pengumuman
14
5. Angka kecermatan
Segi lain yang turut menentukan bernilai tidaknya arsip ialah lamanya saat
yang diperlukan untuk dapat menemukan kembali suatu surat yang ada
dalam penilaian arsip. Penilaian yang dipakai adalah dengan menghitung
angka kecermatan merupakan suatu cara untuk mengetahui bernilai atau
tidaknya jumlah warkat-warkat yang ada.
Penetapan akhir kegunaan arsip dan penetapan arsip yang bernilai permanen
dan sementara merupakann kegiatan penilaian arsip. Nilai guna arsip
berhubungan dengan dua faktor yang saling berkaitan sebagai berikut:
15
Maksudnya adalah bahwa informasinya bernilai atau berguna bagi
kepentingan lain di luar kegiatan instansi penciptanya. Pada umumnnya
terdapat nilai bukti dan nilai informasi, baik yang berkenaan dengan
pertanggung jawaban nasional maupun yang berkenaan dengan
kepentingan lain.
16
Berdasarkan nonjadwal retensi arsip. Pada teknik ini penyusutan arsip
nonjadwal retensi arsip dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Petugas membuat Berita Acara Pemindahan Arsip dan Daftar Jenis Arsip
yang akan diserahkan (Daftar Pertelaan).
2. Berita acara tersebut ditanda tangani oleh pihak yang menyerahkan dan
pihak yang menerima.
Proses pemindahan yang mengakibatkan perubahan pihak pengelola harus
dilengkapi dengan berita acara pemindahan arsip, yaitu surat keterangan tanda
terima penyerahan arsip sebagai bagian prosedur pemindahan arsip. Surat
tersebut harus dilengkapi dengan daftar jenis arsip yang diserahkan. Surat ini
harus ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu pihak yang menyerahkan dan
pihak yang menerima. Pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit
kearsipan
1. Arsip aktif yang akan dipindahkan didaftarkan dalam bentuk formulir.
Pendaftaran itu tidak atas dasar lembar, tetapi atas dasar berkas. Formulir
pendaftaran arsip sekurang-kurangnya berisi keterangan mengenai:
a. Nama unit pengolah yang akan memindahkan arsip
17
b. Judul berkas yang dipindahkan beserta kodenya
c. Tanggal, bulan, tahun berkas
d. Retensi yang tertuang di dalam jadwal retensi arsip
e. Bentuk fsisik berkas
f. Kondisi berkas
2. Arsip yang akan dipindahkan dimintakan persutujuan terlebih dahulu dari
pimpinan unit pengolah.
3. Pemindahan dilaksanakan dengan membuat berita acara pemindahan arsip
dengan melampirkan daftar arsip yang akan dipindahkan.
4. Pelaksanaan pemindahan arsip inaktif dari unit-unit pengolah ke unit
kearsipan 1 setiap 2 tahun sekali.
5. Pemindahan arsip inaktif dari unit kearsipan 1 ke unit kearsipan pusat
a. Arsip yang akan dipindahkan dibuat daftar pertelaan seperti diatas
b. Arsip yang akan dipindahkan terlebih dahulu harus mendapatkan
persetujuan pimpinan organisasi yang bersangkutan
c. Pemindahan dilaksanakan dengan membuat berita acara pemindahan
arsip dengan melampirkan daftar arsip yang akan dipindahkan.
d. Pelaksanaan pemindahan arsip dari unit kearsipan 1 ke unit kearsipan
pusat setiap 5 tahun sekali.
Dibawah ini merupakan alasan mengapa pemindahan arsip dilakukan karena
berikut ini:
1. Tidak ada lagi ruang yang tersedia untuk penyimpanan
2. Menimbulkan biaya lebih karena peralatan penyimpanan dan ruang kantor
tambahan meningkat. Hal ini dapat dikurangi biayanya dengan cara
penyimpanan terdekat sebagai alternatif yang menarik
3. Arsip yang disimpan tidak lagi diminta dan karena itu siap untuk
dipindahkan
4. Beban kerja telah berkurang dan waktu tersedia untuk kegiatan pemindahan
arsip
5. Kasus atau proyek arsip telah mencapai waktu akhir (kontrak telah
kadaluwarsa, kasus hukum diselesaikan dan ditutup).
18
6. Membentuk kebijakan organisasi yang akan mengharuskan setiap divisi
untuk memindahkan arsip pada waktu yang ditetapkan.
Keuntungan dari adanya pemindahan arsip yaitu:
1. Penghematan penggunaan ruangan kantor
2. Penghematan pemakaian peralatan dan perlengkapan kearsipan
3. Tempat arsip yang agak longgar akan memudahkan petugas bekerja dengan
arsip.
6. Penyerahan Arsip
19
1. Tahap pertama dalam pelaksanaan penyusutan arsip adalah menyiangi
yaitu memilih atau mengambil yang tidak berguna agar arsip berkurang
2. Menyiapkan peralatan untuk menampung arsip yang akan disusutkan
3. Membuat catatan atau daftar tentang arsip yang akan disusutkan.
Kegiatan penyusutan arsip dapat dilakukan dengan pemindahan
kategori aktif ke inaktif, pemindahan inaktif ke microfilm, penyerahan
inaktif ke ARNAS (Arsip Nasional) kemudian pemusnahan arsip.
20
BAB III
A. Penelitian Terdahulu
1. Menurut Iftah Annisa Fitri dan Marlini, dengan judul “ Penyusutan dan
Nilai Guna Arsip di Unit Kearsipan Dinas Prasarana Jalan, Tata
Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat” yang
mendeskripsikan bagaimana proses arsip dalam penyusutan unit
kearsipan Badan Infrastruktur Jalan, Penataan Ruang dan Perumahan
Provinsi Sumatera Barat, mendeskripsikan bagaimana nilai depresiasi
arsip di unit arsip untuk Sarana Prasarana Jalan, Penataan Ruang dan
Pemukiman Provinsi Sumatera Barat, untuk mengetahui kendala apa
saja yang dihadapi oleh unit arsip Satuan Infrastruktur Jalan Setapak dan
Permukiman di Provinsi Sumatera Barat dan pemecahan masalah susut
arsip. Penelitian dilakukan dengan observasi di unit arsip, observasi
yang tercatat adalah sebagai mana kondisi ruang arsip, kelengkapan
fasilitas dan bahan untuk mengecilkan file, wawancara dengan arsiparis.
Hasilnya adalah, tahapan penyusutan dan penyusutan catatan ke arsip di
unit arsip Badan Infrastruktur Jalan, Penataan Ruang dan Perumahan
Provinsi Sumatera Barat secara keseluruhan berjalan dengan baik
dengan kriteria penyusutan nilai yang cukup bagus pula. Kendala yang
dihadapi adalah kurangnya tenaga kerja terampil, dan seringnya staf
pergi dan meninggalkan pekerjaan pada siang hari, sehingga sulit untuk
melakukan arsip penyusutan dengan kekuatan kecil, juga kurangnya
perhatian dari kantor pusat sehingga peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk mengecilkan arsip seringkali kurang puas.
2. Lolytasari, dengan judul “Penyusutan Arsip Perguruan Tinggi dalam
Upaya Penyelamatan Arsip” Penelitian ini membahas tentang
21
pelaksanaan penyusutan arsip, sekaligus menjelaskan Lembaga
Kearsipan Perguruan Tinggi yang salah satu fungsinya adalah
menyelamatkan arsip. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah pelaksanaan penyusutan arsip yang dilakukan oleh
UIN Jakarta yang belum memiliki Jadwal Retensi Arsip dan
bagaimanakah pelaksanaan penyusutan arsip di Universitas Indonesia
yang telah memiliki Jadwal Retensi Arsip. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi pelaksanaan program penyusutan arsip di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Unit Kearsipan Pusat Administrasi
Universitas Indonesia dalam upaya menyelamatkan arsip, dan menilai
penyusutan arsip yang dilakukan oleh Unit Kearsipan Pusat
Administrasi Universitas Indonesia yang akan dijadikan model di
pengelolaan kearsipan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Rekomendasi
penelitian ini adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebaiknya segera
membangun Unit Kearsipan Perguruan Tinggi baik Unit Kearsipan I dan
Unit Kearsipan II, yang berfungsi mengolah, menginformasikan dan
menyelamatkan arsip. Arsip dapat terkelola sebagai bahan bukti
akuntabilitas kinerja perguruan tinggi. Disamping itu mempermudah
dalam temu balik informasi. Dengan adanya Unit Kearsipan I, maka
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebaiknya segera menyusun pedoman
Jadwal Retensi Arsip sebagai pedoman untuk penyusutan arsip bagi
seluruh unit atau lembaga yang ada di lingkungan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dengan adanya pedoman ini maka arsip akan
dipelihara mulai dari masa penciptaan hingga masa penyusutan. Selain
itu tidak akan terjadi arsip kacau atau arsip yang tidak terkelola di
gudang arsip dan pengelola arsip tidak ragu lagi dalam menyusutkan
arsip, Dalam mengelola arsip, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebaiknya segera merekrut arsiparis PNS, sumber daya manusia yang
berkompeten dan professional di bidang kearsipan.
22
3. Nabila Azzahra, dengan judul “ Penyusutan Dokumen Perusahaan
di PT Kereta Api Indonesia (Persero)” yang menyatakan bahwa
penyusutan dokumen perusahaan yang dilakukan dengan cara
penilaian dengan nilai guna dan berdasarkan jadwal retensi arsip.
Penyusutan dokumen perusahaan di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) belum berjalan dengan baik. Penyusutan dilakukan melalui
pemindahan, pemusnahan, dan penyerahan dokumen perusahaan.
Proses penyusutan dilakukan setelah proses verifikasi antara daftar
arsip dengan fisik arsip selesai dilaksanakan. Pemindahan dokumen
perusahaan dilaksanakan secara berkala dari central file ke records
center, dengan diterbitkan berita acara yang dilampiri daftar arsip.
Pemusnahan dokumen perusahaan belum dilaksanakan karena SOP
pemusnahan dan jadwal retensi arsip masih dalam proses pembahasan
dan legalisasi. Penyerahan dilaksanakan untuk menyerahkan arsip
yang memiliki nilai guna sekunder ke Arsip Nasional Republik
Indonesia yang disertai berita acara dan daftar arsip.
.
B. Pembahasan Makalah Menurut Kelompok
23
Penempatan arsip hendaknya diperhatikan karena mungkin saja arsip yang
disimpan tidak teratur oleh pemiliknya karena beberapa kemungkinan seperti
pindah ruangan, adanya pergantian jabatan, lupa menyimpan, dan lain
sebagainya. Hal tersebut mengakibatkan adanya beberapa arsip vital yang
selama ini dianggap hilang yang ternyata setelah sekian lama dapat ditemukan
di tumpukan arsip, akibatnya arsip menjadi rusak dan sudah tidak bernilai guna
lagi dan pada akhirnya harus dimusnahkan. Oleh sebab itu arsip harus
diperhatikan penataanya dan harus ditempatkan di ruangan penyimpanan
khusus arsip-arip inaktif yang berhubungan dengan dokumen tersebut, dan
sebelum pengelolaanya di serahkan ke unit kearsipan.
24
selama 10 tahun. Arsip tidak berguna yang dapat dimusnahkan sesudah dipakai.
Unsur-unsur uraian jenis arsip, jangka simpan arsip, dan nasib
akhir(musnah/permanen) berguna sebagai arahan dalam program penyusutan
arsip ( Kennedy, 1998). Untuk menjawab permasalahan yang tertera pada latar
dan memperoleh data yang akurat yang nantinya akan dijadikan sebuah
informasi akurat, maka peneliti melakukan wawancara kepada informan di
bagian pengelola arsip tentang penyusutan arsip. Sebagaimana dijelaskan dalam
pasal 40 UndangundangNomor 43 tahun 2009 bahwa pengelolaan arsip dinamis
dilaksanakan untuk menjamin keter sediaan arsip dalam penyelenggaraan
kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah
25
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai pentingnya Penyusutan Arsip dalam rangka Efektivitas dan Efesiensi
pelayanan jasa kearsipan di PKT Kebun Raya – Lipi, pengelolaan arsip yang
dilakukan di Kebun raya Lipi meliputi, penyimpanan, penemuan kembali,
pemeliharaan, dan penyusutan arsip. Penyimpanan Arsip menggunakan system
nomor. Petugas Arsip memisahkan arsip aktif dan arsip inaktif agar tidak
bercampur menadi satu. Penemuan kembali arsipmenggunakan nomor surat
yang meruuk pada buku agenda dan mencari surat berdasarkan indeks.
B. Saran
27
2. Butuh ketelitian dan orang yang telah memahami tentang mengenai
kearsipan.
3. Menambah tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan
kearsipan.
4. Menerapkan sanksi tegas dan kedisiplinan terhadap anggota yang
melanggar atauran.
5. Mengikut sertakan staf unit kearsipan yang belum memiliki keahlian
dalam kegiatan seminar atau pelatihan yang berhubungan dengan
kearsipan.
28
DAFTAR PUSTAKA
29