Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCA PANEN

ACARA 1. MENGETAHUI DAN MENGENALI KARAKTERISTIK


KHUSUS BERAGAM PRODUK HORTIKULTURA DAN PALAWIJA

Disusun Oleh :

Nama : Zulfikri Hakim

NIM : C1M022028

Kelompok : 14

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2024
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun oleh :

Nama : Zulfikri Hakim

Nim : C1M022028

Prodi : Agroekoteknologi

Jurusan : Budidaya Pertanian

Kelompok : 14

Laporan ini disusun dan disahkan sebagai bukti bahwa telah melaksanakan
praktikum dan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.

Menyetujui,

Asisten Praktikum Praktikan,

(Eliza Alifia) ( Zulfikri Hakim)


C1M020041 C1M022028
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang termasuk ke dalam negara
agraris karena memiliki lahan pertanian yang luas.Lahan pertanian yang luas ini
menjadikan Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah baik berupa
komoditas pertanian, kehutanan,perikanan dan lainnya.Hal ini tentunya,menjadi
peluang berkembangnya perekonomian Indonesia.Namun,seiring dengan
meningkatnya kebutuhan penduduk muncul komoditas dominan yang dibutuhkan
masyarakat yaitu komoditas hortikultura.Komoditas hortikultura adalah produk
hasil budidaya tanaman di kebun atau di sekitar tempat tinggal ataupun di lahan
pekarangan dalam arti sempitnya sedangkan arti luas ,hortikultura adalah seluruh
produk hasil pertanian yang mengandung nilai gizi yang tinggi,membutuhkan
budidaya yang terampil dan berkala serta mengandung nilai estetika.
Produk hortikultura merupakan salah satu komoditi pertanian yang
mempunyai potensi serta peluang untuk dikembangkan sehingga menjadi produk
unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia, baik
produk hortikultura yang tergolong produk buah buahan, sayur sayuran, obat
obatan maupun tanaman hias. Buah dan sayuran merupakan bagian dari produk
hortikultura yang menjadi makanan untuk pemenuhan gizi makanan masyarakat
disamping pangan pokok.Sebagai produk yang memiliki nilai gizi yang tinggi
perdagangan komoditi hortikultura menjadi penting.Buah dan sayur juga dapat
memberikan kepuasan terutama dari segi warna dan teksturnya, disisi lain
sayuran dan buah-buahan adalah hasil pertanian yang apabila selesai dipanen
tidak ditangani dengan baik akan segera rusak sehingga memerlukan penanganan
khusus pada tahapan pascapanen. Hal ini karena buah dan sayur setelah panen
masih melakukan respirasi, sehingga perlu penanganan yang benar dan perlu
diketahui sifat-sifat fisiologinya.
Buah dan sayur-sayuran pada umumnya tidak dapat disimpan lama pada
suhu kamar karena mempunyai kadar air tinggi. Apabila komoditi ini tidak
ditangani dengan baik, maka akan terjadi kehilangan (losses) yang tinggi
sehingga menimbulkan kerugian. Kerusakan pada komoditas hortikultura
menjadi rentan karena untuk diperdagangkan harus memiliki kriteria produk
tertentu seperti mengandung air yang tinggi.Kerusakan ini terjadi akibat pengaruh
fisik, kimiawi, mikrobiologi dan fisiologis.Pada awalnya perubahan ini
menguntungkan yaitu terjadinya perubahan warna, rasa, dan aroma namun
dengan perubahan ini terus berlanjut dan tidak dikendalikan maka pada akhirnya
akan merugikan karena bahan akan rusak/busuk dan tidak dapat dimanfaatkan.
Hal yang penting untuk dipahami adalah produk pascapanen buah dan sayuran
segar apapun bentuknya masih melakukan aktivitas metabolisme penting yaitu
respirasi. Aktivitas respirasi berlangsung untuk memperoleh energi yang
digunakan untuk aktivitas pascapanen. Namun, dengan pengemasan dan
penanganan yang baik akan dapat mengurangi resiko kerusakan dan
memperpanjang masa simpan suatu produk hortikultura.
Hortikultura, terutama sayuran merupakan sumber provitamin A, vitamin
C, dan mineral dan terutama dari kalsium dan besi. Selain hal tersebut sayuran
juga merupakan sumber serat yang sangat penting dalam menjaga kesehatan
tubuh. Sayuran juga dapat memberikan kepuasan terutama dari segi warna dan
teksturnya. Disisi lain sayuran adalah hasil pertanian yang apabila selesai dipanen
tidak ditangani dengan baik akan segera rusak. Kerusakan ini terjadi akibat
pengaruh fisik, kimiawi, mikrobiologi, dan fisiologis.
Salah satu tujuan dari kegiatan usaha budidaya tanaman adalah panen.
Sebelum produk sampai pada konsumen tentu produk melewati banyak rantai
pemasaran terlebih dengan tujuan pasar yang cukup jauh yang membutuhkan
waktu dan jarak tempuh yang cukup lama. Komoditas hortikultura merupakan
salah sat produk yang banyak mengandung air, sehingga untuk sampai ke tangan
konsumen kandungan air pada produk tersebut harus tetap dipertahankan.
Berbeda dengan komoditas palawija yang memilikikandungan air rendah dan
biasanya pasar menghendaki produk dalam bentuk kering.
Agar produk sampai pada tangan konsumen dalam kondisi yang layak,
maka produsen/petani terlebih dahulu harus memiliki kemampuan dalam
penanganan pascapanen produk/tanaman yang diusahakan. Perbedaan jenis
komoditas yang diusahakan akan menentukan macam cara penanganan pada
komoditas produk hortikultura dengan palawija. Berdasarkan hal tersebut diatas,
maka perlu dilakukan pengenalan dan identifikasi komoditas hortikultura dan
palawija untuk mengetahui penanganan komoditas produk yang tepat sehingga
tidak menimbulkan kerugian yang besar bagi petani.
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui dan mengenali karakteristik khusus dari setiap
komoditi yang berhubungan dengan umur simpan pascapanen
(akar, batang, daun, bunga, buah, umbi, stolon, rhizome,
polong/biji dan lain-lain).
2. Mengetahui dan membandingkan teknik penyimpanan
pascapanen (perlakuan suhu, kemasan / wadah,
pelapisan/coating, dan lain-lain) setiap
karakteristik komoditi hortikultura di pasar tradisional dan
modern.
3. Mengidentifikasi satu jenis tanaman hortikultura dan
menjelaskan mengenai asal, botani, produsen dan konsumen
utamanya.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Secara sederhana, tanaman hortikultura adalah tanaman yang biasanya


ditanam oleh orang di kebun-kebun atau pekarangan rumah, seperti sayur-sayuran,
buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat. Hortikultura (horticulture) berasal
dari bahasa Latin, yaitu "hortus" (tanaman kebun) dan "cultura/colere" (budi daya)
sehingga dapat diartikan sebagai budi daya tanaman kebun Dengan kata lain,
hortikultura adalah ilmu yang mempelajari budi daya tanaman sayuran, buah-buahan,
tanaman hias, dan tanaman obat. (Indah dan Nuraini,2019)

Secara umum, tanaman hortikultura memiliki ciri-ciri berikut.

 Memerlukan lahan yang luas untuk menanam.


 Hanya dapat ditanam di daerah tertentu.
 Masa panennya musiman atau tidak sepanjang tahun.
 Hasil panennya tidak tahan lama atau mudah mengalami pembusukan.
(Indah dan Nuraini,2019)
Manfaat tanaman holtikulkura antara lain sayuran dan buah-buahan sebagai
sumber makanan, tanaman hias dapat digunakan untuk mempercantik lingkungan
sekitar, dan tanaman obat dapat digunakan sebagai apotek hidup. (Indah dan
Nuraini,2019)
Istilah hortikultura hanya digunakan pada tanaman yang dibudidayakan, yaitu
benih atau bahan tanam yang ditanam dengan sengaja, dipelihara, dipanen, dan hasil
panen diolah kemudian dimanfaatkan untuk konsumsi, sebagai sumber nabati, bahan
baku obat dan kosmetika, serta bahan dekoratif.Pengertian kegiatan pascapanen
hortikultura adalah semua kegiatan yang dimulai dari pemisahan organ-organ panen,
yaitu daun, buah, rizoma, umbi, batang, bunga, atau biji dari tanaman induknya di
pertanaman dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik jasmani
maupun rohani. (Iriani,2020)
Kondisi fisik organ-organ panen hortikultura umumnya bersifat lunak atau
perishable sehingga mudah rusak dibandingkan dengan organ panen yang tergolong
dalam kelompok tanaman lainnya, seperti tanaman pangan khususnya. Tekstur organ
panen yang lunak mencerminkan rendahnya kadar.Hortikultura sangat beragam
jenisnya, meliputi sayuran, buahan, bungaan, dan tanaman hias. Banyaknya hasil
tanaman yang dipanen dan ragam bagian yang dimanfaatkan oleh manusia serta sifat
bahan setelah panen menyebabkan pentingnya pengelompokan hasil panen.
Pengelompokan sangat perlu agar produk setelah panen terjaga kualitasnya dari
pengaruh penanganan dan waktu.Tujuan pengelompokan hasil panen tanaman yakni
untuk mempermudah pengelolaan dan memperkirakan perilaku hasil panen tanaman,
serta penanganan yang diperlukan selama penyimpanan dan pemasaran.(Iriani,2020).

Berdasarkan morfologinya, buah dikelompokkan lagi dalam tiga


golongan, yaitu buah berdaging, buah kering dehiscent, dan buah kering
indehiscent.

a. Buah Berdaging
Menurut Kays (1991) buah berdaging dibagi menjadi beberapa subkelas:
1) Beri (Berry)
Berry merupakan buah berdaging dibentuk dari sebuah putik dengan satu
karpel atau lebih yang berkembang menjadi beberapa benih. Menurut Bautista
(1990), buah subkelas berry dengan sebuah karpel yaitu buah avokad (Persea
Americana Mill.), nanas (Ananas comosus L.), tomat (Solanum lycopersicum) dan
pepaya (Carica papaya L.).
2) Hisperidium
Hisperidium merupakan buah dengan dua karpel atau lebih yang mengandung
kulit berambut dengan bagian dalam kantung berisi air buah. Buahan subkelas
hisperidium misalnya jeruk manis (C. Sinensis L.) dan jeruk nipis (Citrus
aurantifolia).
3) Pepo
Buah yang terbentuk dari bakal buah inferior yang berkembang dari karpel
ganda sehingga menjadi benih. Yang termasuk dalam subkelas pepo adalah buah
ketimun (Citrullus lunatus Masf.), blewah (Cucumis sativus L.), semangka (Cucumis
melo L.), dan squash.
4) Drupe
Buah sederhana yang terdiri dari jaringan mesokarp menjadi tebal dan
berdaging, seperti buah mangga (Mangifera indica L.), ceri (Prunus avium L.), zaitun
(Olea europea L.), peach (Prunus persica L.), dan plum (prunus americana L.).
Menurut Bautista (1990), subkelas drupe termasuk buah berdaging kering (dry
fleshy).
5) Pome
Buah berisi beberapa karpel dengan bagian dapat dimakan merupakan daging
buah memiliki porsi terbesar, terbuat dari jaringan aksesoris misalnya pada buah apel
dan pear. (Iriani,2020)
Buah-buahan sebagai komoditi hortikultura memiliki peranan yang penting
sebagai sumber zat gizi untuk manusia terutama sebagai sumber vitamin dan
mineral. Kebutuhan buah-buahan meningkat seiring dengan bertambahnya populasi
penduduk dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi buah-buahan
sebagai salahsatu asupan gizi. Padatahun 2010, konsumsi buah-buahan di Indonesia
sebanyak 66,7 g/hari lebih rendah dibandingkan dengan Thailand 193,2 g/hari dan
Malaysia 320,9 g/hari (Global Dietary Database,2014).

Istilah hortikultura hanya digunakan pada tanaman yang dibudidayakan,


yaitu benih atau bahan tanam yang ditanam dengan sengaja, dipelihara,
dipanen, dan hasil panen diolah kemudian dimanfaatkan untuk konsumsi,
sebagai sumber nabati, bahan baku obat dan kosmetika, serta bahan dekoratif.
Tanaman hortikultura secara garis besar dibedakan atas empat kelompok,
yaitu jenis tanaman buah-buahan (frutikultura), tanaman sayur- sayuran
(olerikultura), tanaman hias (florikultura), dan sebagian dari tanaman obat-
obatan (biofarmaka) (Nur’aini, 2019).

Buah dan sayur memiliki manfaat kesehatan dan nutrisional karena


mengandung antioksidan dan mikronutrien yang tinggi (Ramos dkk., 2013).
Buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral, serat dan senyawa yang baik bagi
kesehatan. Bagi konsumen, buah yang berkualitas baik adalah buah yang
memiliki bentuk, ukuran, warna dan aroma yang baik serta tidak mengalami
memar ataupun kebusukan(Anggraeni,2017)

Tanaman Palawija adalah semua tanaman pertanian semusim yang


ditanam pada lahan kering. Biasanya palawija berupa tanaman kacang-
kacangan, serealia selain padi (seperti jagung), dan umbi-umbian semusim
seperti ketela pohon dan ubi jalar.(Mauluddin1 dan Suarna,2018)

Sayur-sayuran dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori utama, yaitu :


polong dan biji, umbi lapis, dan bunga, tunas, batang, dan daun. Sayur-
sayuran tersebut dapat berasal atau terbentuk dari berbagai bagian tanaman
misalnya ,sayuran bayam berasal dari helaian daun yang dimanfaatkan untuk
sayur,perai, merupakan pembesaran dari pangkal daun,kentang, merupakan
umbi batang,bawang, merupakan umbi lapis, wortel, merupakan pembesaran
ujung akar, slada merupakan merupakan tunas-tunas utama, asparagus berasal
dari sulur batang, broccoli merupakan pembesaran bunga,seledri merupakan
tangkai daun, Lobak pembengkakan dari hipokotil. Bagian-bagian tanaman
yang digunakan menjadi sayuran dapat dilihat dengan jelas. Akan tetapi, di
antaranya sulit dikelompokkan terutama yang berkembang di bawah tanah.
Misalnya, kentang adalah umbi batang, sedangkan ketela pohon umbinya
merupakan pembesaran akar.( .(Sujatha dan Wisaniyasa,2017)
BAB III. METEDOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,26 Februari 2024, pukul
13.00 WITA, dan bertempat di Lantai 4 Gedung E Fakultas Pertanian
Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis dan kamera.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu produk-produk tanaman hortikultura
dan palawija meliputi :

 Jagung
 Bit
 Pakcoy
 Kangkung
 Brokoli
 Bayam
 Mangga
 Apel
 Pir
 Sirsak
 Daun Bawang
 Buncis
 Wortel
 Seledri
 Kentang
 Ubi jalar
 Singkong
 Bawang merah
 Bawang putih
 Anggur
 Jeruk
 Kembang Kol
 Kedelai
 Jagung

3.3. Prosedur Kerja


Adapun cara kerja praktikum pada acara ini yaitu :
1. Disiapkan semua bahan sesuai dengan kategori tabel pengamatan.
2. Difoto masing-masing bahan yang akan diamati.
3. Diamati karakteristik produk hortikultura dan palawiia kemudian dicatat setiap
kategori pengamatan sesuai tabel.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


1. Karakteristik khusus ragam produk hortikultura dan palawija

Tabel 4.1 Hasil pengamatan Dua Organ Khusus “Akar” dan Teknik Penyimpanan
Pascapanen

Packaging Teknik
Penyimpanan

Secara
Foto Umum
Nama Latin
yang Organ Skin Tradisi Modern Storag
Kome binom
diambil type type onal e
rsil ial Rela
di Lab Condi
tive
tion/
Hum
Temp
idity
eratur
e
-
Beta
Buah 95-
vulga Akar 0-4°C
bit 100
ris
%

Dauc
Worte us 900-
Akar 0-2°C
l carot 95%
a L.
Mani Akar -
hot
singk escule ak 13°C 80%
ong nta

Jahe Zingi 20-25 65-


ber 75
Offici
nale

Raph 1-2 65-70


anus
Lobak sativu
s

Tabel 4.2 Tiga Organ Khusus “Daun” dan Teknik Penyimpanan Pascapanen

Packaging Teknik
Penyimpanan
Secara Umum
Nama Latin
Foto di Organ Skin Tradisi Modern Storage
Kome binom Rela
Lab type type onal Conditi
rsil ial tive
on/
Hum
Temper
idity
ature
Lactu
Selad 95
ca Daun - 1-4 °C
a %
sativa
Amar
Baya 90-
anthu Daun - 0-2 °C
m 95%
s

Brass
ica
Pakco rapa 90-
Daun - 0-1 °C
y subsp. 95%
chine
nsis

Apiu Pasar
Tangk tradisio
Seledr m
ai nal 0-5 95
i grave
daun
olens

Ipom
Tangk
Kang oea 90 –
ai 0-2
kung aquat 95
daun
ica

Brass
ica
Sawi Daun 19-20 90
junce
a

Tabel 4.3 Dua Organ Khusus “ Modifikasi Batang” dan Teknik Penyimpanan
Pascapanen

Foto di Nama Latin Orga Skin Packaging Teknik


Lab Kome binomi n type Penyimpanan
rsil al type Secara Umum
Tradisi Modern Storag Relat
onal e ive
Condit Hum
ion/
Tempe idity
rature

Solanu Umb
Kenta m i
7-13 90
ng tuberos Bata
um L. ng

Umb
Ipomea
Ubi i 12 – 85 –
batatas
Jalar Bata 15 90
l.
ng

Dioscor Umb
Gemb ea i
25-30 30
ili esculen Bata
ta ng

(Coloc Umb
asia i
Talas 7-15 60
esculen Bata
ta ng

Umb
Curcu
Kunyi i 63-
ma 45-55
t Bata 68%
longa
ng

Tabel 4.4 Enam Organ Khusus “Struktur Reproduktif” dan Teknik Penyimpanan
Pascapanen

Foto di Nama Latin Organ Skin packaging Teknik


Lab Kome binom Penyimpanan
Secara Umum
Tradiso Modern Storag
nal e
Relati
Condi
rsil ial type type ve
tion/
Humi
Temp
dity
eratur
e

Malus
Pom 90-
Apel dome Buah 0 –1,6
e 95%
stica

Pom 85-
Pir Pyrus Buah 0-4
e 90%

Psidi Diplasti Jarring


Jambu um Berr k dan jala busa 90-
Buah keranja buah 8 – 10
Biji guaja y 95%
va L. ng

Buah Kantong
Mang
Mang Drup plastic 12 - 85-
ifera
ga e Jaring 15 90%
indica
kemasan

Buah Keranja
Hesp
ng atau 85-
Jeruk Citrus eridi 2-10
wadah 90%
um
plastik
Anno Plastik/
Buah
na Berr wadah 10 - 85 –
Sirsak Agreg
muric y berluban 13 90
at
ata g

Vitis
Angg Berr 85 –
vinive Buah 0 – 10
ur y 90
ra

Brass
ica
Kemb olera
ang cea Bunga 0-1 85-90
kol var.
botryt
is

Brass
ica
olera
Broko
cea Bunga 0-2 85-90
li
var.
italic
a

Tabel 4.5 Empat Organ Khusus “Polong/Biji-bijian” dan Teknik Penyimpanan


Pascapanen

Foto di Nama Latin Orga Skin Packaging Teknik


Lab Kome binom n type Penyimpanan
rsil ial type Secara Umum
Tradisio Modern Storag Relati
nal e ve
Condi Humi
tion/ dity
Temp
eratur
e

Biji-
Jagun Zea Halu 28-30
bijia 80%
g mays s °C
n

-
Glyci
Kedel Polo Halu 10 - 80-
ne
ai ng s 15 90%
max

Arach
Biji- 29,6-
Kacan is Halu 53,6-
bijia 31,2°
g hypog s 73,1%
n C
ea

Phase
Polo
olus
Bunci ng-
vulga 4-7 90
s polo
ris
ngan
Linn)

(Sorg
Biji-
Sorgh hum
bijia 18-26 40
um bicolo
n
r L.

Tritic
Biji-
Gand um
bijia 15-30 50
um aestiv
n
um

Tabel 4.6 Organ Khusus “di luar semua kategori di atas” dan Teknik Penyimpanan
Pascapanen
Packaging Teknik
Penyimpan
an Secara
Umum

Tradisonal Modern Stor


Nama Latin Organ Skin age
Komersil binomial type type Con Rela
ditio tive
n/ Hum
Tem idity
pera
ture
Cabe Capsicum
rawit frutescens
Lycopersic
um
Tomat
esculentu
m
Bawang
merah
Allium
Umbi 60 -
cepa 0 -4
Lapis 70
linnaeus

Bawang
putih

Allium Umbi
0-10 <60
sativum L. Lapis
Garcini
a
Manggis 13
mangos
tana

Carica Bua
Pepaya 25
papaya h

Durio
Bua 25-
Durian zibethi
h 28
nus

2.Identifikasi satu jenis tanaman hortikultura

 Identifikasi tanaman Manggis (Garcinia mangostana )

Asal : Asia Tenggara, hutan belantara Malaysia atau Indonesia

Secara taksonomi, tanaman manggis digolongkan sebagai berikut

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Guttiferanales

Famili : Guttiferae

Marga : Garcinia

Jenis : Garcinia mangostana

Produsen : Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya


Konsumen utama : Jawa,Ekspor ke luar negeri

Kandungan Nutrisi : Kandungan Gizi dalam 100 gram Buah Manggis, (Sumber:
Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI, 1981.) Kalori 63,00 kal, Protein 0,60
gram, Lemak 0,60 gram, Karbohidrat 15,60 mg, Kalsium 8,00 mg, Fosfor 12,00
mg ,Besi 0,80 S.I. , Vitamin A 0 mg ,vitamin B1 0,03 mg, Vitamin C 2,00 mg

Produksi/tahun : 303,934 ton/tahun

 Identifikasi tanaman Pepaya (Carica papaya)

Asal : Mexico dan Amerika Selatan

Secara taksonomi, tanaman Pepaya sebagai berikut

Kerajaan : Plantae

DivisPi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo: Caricales

Famili : Caricaceae

Marga : Carica

Spesies : Carica papaya L

Produsen : Jawa Barat

Konsumen utama : Jawa

Kandungan Nutrisi : Komposisi kimia buah pepaya per 100 yaitu 88,06 Energi
(kcal),43 Protein (g) ,0,47 Total lipid (fat) (g), 0,26 Karbohidrat (g), 10,82 Total serat
(g), 1,7 Total gula (g) ,7,82 Vitamin C (mg) ,60,9 Vitamin A (IU) 950
Produksi/tahun : 1,02 juta ton

 Identifikasi tanaman Durian (Durio zibethinus)

Asal: Asia Tenggara

Kingdom : Plantae ( Tumbuh – tumbuhan )

Devisi : spermatophyte ( Tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angioessparmae ( Biji tertutup )

Kelas : dicotyledonae (Biji berkeping dua)

Ordo : bambacales

Famili : bombacacaae

Genus : Durio

Spesies : Durio zibethinus murr

Produsen Utama L Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Jawa Tengah.

Konsumen Utama : Kalimantan dan Sumatra

Kandungan Gizi :Pada buah durian ditemukan kandungan senyawa pada buah
tersebut antara lain, Total ash , Fibre, Moisture, Protein, Carbohydrates, Starch, Sugar
total, Reducing sugars, Sucrose, Glucose, Fructose, Lipid, Caloric value, Beta
carotene, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B2, Niacin, Vitamin C, Vitamin E,
Mineralis, Ph, Calcium

Produksi/tahun: 1,58 Juta ton

4.2. Pembahasan
1. Karakteristik khusus ragam produk hortikultura dan palawija
Istiilah pascapanen mulai populer di Indonesia tahun 1970 setelah diketahui
bahwa produksi padi sejak panen sampai tiba di tangan konsumen banyak mengalami
kerusakan, susut dan kehilangan bobot. Penggunaan istilah pascapanen bermacam-
macam. Ada yang menyebutnya dengan penanganan pascapanen, teknologi
penanganan pascapanen, dan ada juga yang memberi istilah teknologi pascapanen.
Pengertian pascapanen bermacammacam. Ada juga yang memberi batasan terlalu
luas, yaitu mencakup dari panen sampai dengan pengolahan dan pemasaran
(konsumen). Akan tetapi, sebaliknya ada juga yang memberikan batasan yang lebih
sempit, yaitu sejak panen sampai dengan penyimpanan.

Penanganan pascapanen ( teknologi pascapanen) meliputi hal berikut


ini yaitu semua kegiatan perlakuan, penanganan ( handling), dan pengolahan
langsung terhadap produksi pertanian tanpa mengubah struktur asli produk
tersebut. Contohnya adalah pemanenan itu sendiri, perontokan biji,
penyimpanan/penggudangan, pengawetan, penggilingan, standarisasi mutu
produk, pengemasan, penanganan produk dalam transportasi, dan pemasaran.
2. Pengolahan segera dilakukan karena sifat hasil panennya. Misalnya, umbi
ketela pohon ( ubi kayu ) tidak dapat disimpan lama dan patinya harus segera
diekstrak. Demikian juga tebu yang baru dipanen harus segera digiling, karena
bila tidak segera digiling cairan tebu tersebut akan segera akan rusak;
sukrosanya akan terurai.

Penanganan pascapanen merupakan istilah yang digunakan untuk


semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi segar
atau untuk persiapan pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut
tidak mengubah bentuk penampilan dan termasuk berbagai aspek dari
pemasaran dan ditribusi.Perlakuan-perlakuan pascapanen bertujuan untuk
memberikan perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa
simpan. Karena produk yang telah dipanen mengalami berbagai bentuk stress
seperti hilangnya suplai nutrisi, proses panen sering menimbulkan pelukaan
berarti, pengemasan dan transportasidapat menimbulkan kerusakan mekanis
lebih lanjut.

Secara fisiologis bagian tanaman yang dapat dipanen dan


dimanfaatkan untuk konsumsi segar adalah masih hidup, dicirikan dengan
aktifitas metabolisme yaitu respirasi berlangsung untuk memperoleh energi
untuk aktifitas hidupnya.Dalam proses respirasi ini tanaman terutama
kompleks karbohidrat dirombak menjadi bentuk karbohidrat yang paling
sederhana selanjutnya dikoordinasikan untuk menghasilkan energi.Dalam
pasca panen,proses respirasi inilah yang dapat menurunkan hasil panen
sehingga diperlukan penanganan dalam memperlambat proses respirasi pada
produk pasca panen ini agar menjaga kesegaran dan meningkatkan kualitas.

Produk hortikultura merupakan salah satu komoditi pertanian yang


mempunyai potensi serta peluang untuk dikembangkan sehingga menjadi produk
unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia, baik produk
hortikultura yang tergolong produk buah buahan, sayur sayuran, obat obatan maupun
tanaman hias.Terdapat 323 jenis komoditas hortikultura yang terdiri dari 60 jenis
buah-buahan, 80 jenis sayur-sayuran, 66 jenis biofarmaka, dan 117 jenis tanaman
hias.(Pitaloka,2017)

Setiap komoditi hortikultura memiliki jenis dan karakteristik yanvg


berbeda dari segi fisik dan fisiologi sehingga memerlukan penanganan yang
berbeda pula.Komoditi hortikultura dan palawija pun meemiliki perbedaan
besar yaitu apabila komoditi hortikultura harus dipertahankan kadar airnya
maka sebaliknya tanaman palawija harus di kurangi kadar airnya.Umumnya
setiap komoditi juga memilikiorgan khusus sebagai tempat menyimpan
cadajgaj makanan yang selanjutnya dikonsummsi manusia .Organ khusus
yang akan dipanen tersebut setiap komoditi berbeda diantaranya dapat
bersasal dari akar,batang,daun,tangkai,dan organ reproduktif tanaman berupa
buah,bunga dan biji.Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu
mengamati karakteristik dari produk pasca panen tanaman hortikutura dan
palawija yang terdiri dari organ berupa buah,sayuran, organ modifikasi akar
dan batang, organ khusus daun, biji-bijian, bunga atau organ khusus
reproduktif diperoleh karakteristik masingf-masing produk sebagai berikut:

Organ akar adalah struktur tanaman yang berfungsi sebagai organ


penyimpanan cadangan makanan. Organ-organ ini biasanya ditemukan pada
umbi-umbian, seperti wortel, kentang, ubi, dan bit. Fungsi utama dari organ-
organ ini adalah untuk menyimpan karbohidrat, yang digunakan oleh
tumbuhan pada saat ketersediaan energi rendah. Ada beberapa jenis organ
akar. Misalnya, umbi adalah batang bawah tanah yang berdaging yang
menyimpan karbohidrat, sedangkan akar tunggang adalah akar yang tebal dan
berdaging yang juga menyimpan karbohidrat. Tanaman yang termasuk organ
khusus akar salah satunya antara lain wortel dan bit.

Tamanan bit merupakan kelompok tanaman sayuran yang berpembuluh


dan mtermasuk dikotil dan berbunga. Terdapat tulang dan urat daun yang
berwarna merah. Tidak memiliki batang, semua tangkai daun berwarna merah
mengumpul membentuk roset di permukaan tanah. Seluruh bagian dari
tanaman yakni tangkai, daun maupun umbi dapat digunakan sebagai bahan
makanan. Namun bagian tanaman yang sering digunakan adalah bagian
umbinya dengan kulit berwarna merah yang sama dengan bagian dalam umbi
dan mengandung pektin yang cukup tinggi

 Pemanenan :Pemanenan bit dilakukan setelah umur panen sekitar 3 bulan.


Pemanenan tidak boleh terlambat karena jika terlalu tua akan menjadi keras.
Pemanenan bit dilakukan dnegan cara mencabut umbinya, setelah itu
dilakukan pemotongan tangkai daunnya hingga beberapa centimeter dari
pangkal umbi untuk menjaga kelembaban umbi atau menjaga agar penguapan
tidak berlebihan
 Manajemen suhu: Bit harus disimpan pada suhu antara 32°F hingga 40°F (0°C
hingga 4,5°C) dengan kelembapan relatif 95% hingga 100%. Ini dapat dicapai
dengan menyimpan bit di ruang bawah tanah atau lemari es.
 Penanganan yang tepat: Bit harus ditangani dengan hati-hati untuk
menghindari kerusakan pada kulit atau akarnya, yang dapat menyebabkan
pembusukan. Bit harus dibersihkan, dikeringkan, dan disortir dengan hati-hati
sebelum disimpan.

Wortel adalah umbi-umbian yang populer karena rasanya yang manis dan
warna jingga cerah. Mereka kaya akan nutrisi seperti vitamin A dan C,
potasium, dan serat, menjadikannya tambahan yang sehat untuk diet apa pun.
Teknik penyimpanan pascapanen untuk wortel penting untuk memastikan
wortel tetap segar dan mempertahankan nilai gizinya. Berikut adalah beberapa
teknik umum yang digunakan untuk menyimpan wortel setelah dipanen:

 Suhu penyimpanan: Wortel harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering
dengan ventilasi yang baik. Suhu penyimpanan wortel yang ideal adalah
antara 0-2°C (32-36°F) dengan kelembapan relatif 90-95%. Ini dapat dicapai
dengan menyimpannya di lemari es atau di ruang bawah tanah.
 Pengemasan: Wortel dapat disimpan dalam kantong plastik atau wadah
berlubang untuk menjaga tingkat kelembapan dan mencegahnya mengering.
Penting untuk memastikan bahwa kemasan memungkinkan sirkulasi udara
yang memadai untuk mencegah tumbuhnya jamur.
 Umumnya pada pasar tradisional Wortel disimpan dalam keranjang dan tidak
dibungkus,sedangkan pada pasar modern Wortel disimpan dalam suhu dingin
dengan AC dan dikemas dengan plastik wrapping serta styorofoam.
Organ daun mengacu pada daun yang dimodifikasi yang melayani fungsi
spesifik selain fotosintesis. Beberapa contoh tanaman organ daun meliputi:selada,
bayam, dan pakcoy. Selada dapat diklasifikasikan secara luas menjadi empat jenis -
daun lepas, butterhead, romaine, dan crisphead. Teknik penyimpanan pascapanen
sangat penting untuk memastikan kualitas dan umur simpan selada. Berikut ini adalah
beberapa teknik penyimpanan pascapanen selada yang umum digunakan:

 Pengaturan suhu: Selada adalah sayuran yang mudah rusak, dan kualitasnya
dapat memburuk dengan cepat jika disimpan pada suhu kamar. Oleh karena
itu, penting untuk menyimpan selada pada suhu dingin. Kisaran suhu ideal
untuk menyimpan selada adalah antara 0°C hingga 5°C. Jika disimpan pada
suhu ini, selada bisa tetap segar hingga dua minggu.
 Pengemasan: Pengemasan memainkan peran penting dalam penyimpanan
pascapanen selada. Selada harus dikemas dalam kantong plastik berlubang
untuk memungkinkan sirkulasi udara dan mencegah penumpukan
kelembaban. Ini akan membantu menjaga kualitas dan kesegaran selada.

Tanaman pakcoy termasuk tanaman sayuran yang banyak disukai


orang karena mengandung kalori, protein, lemak, karbohidrat, serat, Ca, P, Fe,
Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Tanaman pakcoy (Brassica rapa
chinensis L.) merupakan tanaman jenis sayur-sayuran yang termasuk keluarga
Brassicaceae. Setelah panen pakcoy masih melakukan proses metabolisme
yang ditandai dengan adanya proses respirasi yang menyebabkan kehilangan
air, pelayuan dan pertumbuhan mikroorganisme pada pakcoy.

 Perlu adanya penanganan pascapanen guna menghambat pengrusakan bahan.


Salah satu penanganan pascapanen yaitu dengan menggunakan metode pra
pendinginan (pre cooling) sebelum dilakukan penyimpanan. Metode pra
pendinginan (pre cooling) dilakukan untuk memperlambat laju penurunan
kualitas dan umur simpan pada pakcoy. metode room cooling dapat di
aplikasikan pada sayuran berdaun dengan penambahan metode forced-air
cooling.
 Salah satu cara untuk menekan laju respirasi adalah dengan melakukan
pengemasan yang sesuai. Kemasan plastik menjadi salah satu jenis kemasan
yang sering digunakan karena kelebihan dari plastik yaitu kuat dan ringan,
fleksibel, multiguna, kuat tidak bereaksi, tidak karatan dan bersifat
termoplastis (heat seal) Salah satu cara yang dapat mengurangi atau
menghambat proses respirasi sayuran adalah penyimpanan suhu rendah dan
penggunaan kemasan yang tepat

Untuk pakcoy, berikut adalah beberapa teknik penyimpanan pasca panen yang
umum:

 Kontrol Suhu: Pakcoy harus disimpan pada suhu dingin sekitar 0-1°C (32-
34°F).
 Kontrol Kelembaban: Pakcoy adalah sayuran berdaun, dan karenanya
membutuhkan tingkat kelembaban yang tinggi untuk mencegah layu dan
dehidrasi. Tingkat kelembapan yang ideal untuk penyimpanan pakcoy adalah
sekitar 90-95%.
 Pengemasan: Dalam menyimpan pakcoy gunakan kantong atau wadah plastik
berlubang untuk menjaga tingkat kelembapan yang dibutuhkan
danmemungkinkan sirkulasi udara yang baik(Pasar Modern).Pakcoy di pasar
tradisional tidak dibungkus kemasan melainkan hanya diberi wadah plastik

Bayam (Amaranthusspp) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk


dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran sumber zat besi yang penting. Terdapat dua jenis bayam yaitu bayam
berwarna hijau, jenis ini berdaun lebar dan kadangkala berdaun bujur;bayam
berwarna hijau keungunan dn kemerahanBayamyam merupakan tanaman perdu yang
sangat digemari oleh masyarakat kerena saranya yang enak, lunak, dan manfaatnya
yang banyak

 Bayam dapat dipanen apabila sudah mencapai tinggi 20 cm dan belum


berbunga, yaitu pada umur 21-25 hari setelah tanam. Cara panennya adalah
dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanaman yang
sudah optimal..
 Pendinginan: Bayam harus didinginkan sesegera mungkin setelah panen.
Suhu ideal untuk menyimpan bayam adalah antara 32°F hingga 36°F (0°C
hingga 2°C). Ini membantu memperlambat laju respirasi, yang dapat
menyebabkan bayam cepat rusak.
 Pengemasan Bayam di ikat menggunakan tali rafia atau tali plastik. Tiap
ikatan beratnya berkisar antara 250 gram, tergantung pada sarana angkutan
yang tersedia. Jika dalam jumlah sedikit di bungkus dengan plastik asoi
namun dalam jumlah banyak di ikat dengan tali plastik di ikat sesuia
pesanan(Tradisional).Sedangkan pada pasar modern Bayam diikat dan
diberikan perlakuan suhu dingin dengan Ac dan dikemas dengan plastik

Tangkai daun adalah tangkai ramping yang menghubungkan bilah daun


ke batang tanaman. Beberapa tanaman memiliki organ khusus di tangkai
daunnya yang memiliki berbagai fungsi. Tanaman yang termasuk organ
khusus tangkai daun salah satunya antara lain bawang daun, seledri dan
kangkung.

Daun bawang adalah jenis bawang merah yang dipanen sebelum umbinya
terbentuk sempurna. Mereka memiliki daun hijau panjang dan bohlam putih kecil,
dan sering digunakan dalam salad, tumis, dan sup karena rasanya yang lembut dan
teksturnya yang renyah. Mengenai teknik penyimpanan bawang merah pascapanen,
ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa tipnya:
 Simpan di tempat yang sejuk dan kering: Suhu ideal yaitu suhu dingin dari
10-5 celcius biasanya dikulkas
 Bungkus dengan kertas atau plastik: Sebelum disimpan di kulkas,daun
bawang dibungkus dengan kertas atau plastik agar mencegah kelembapan
menumpuk di sekitar bawang.
 Pada pasar tradisional,daun bawang hanya diikat dan dibiarkan tanpa ada
perlakuan suhu.Sedangkan pada pasar modern Daun Bawang diberi perlakuan
suhu dingin dari AC untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga
kesegaran,dan terkadang kemasan hanya diikat juga terkadang diplastikkan

Seledri (Apium graveolens L.) merupakan komoditas hortikultura kategori


organ khusus daun.Seledrimengandung gizi cukup tinggi dan lengkap yaitu:
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1,
vitamin C dan air. Selain kandungan gizinya cukup tinggi, seledri (Apium
graveolens L.) juga mengandung zat glukosida, apiol, flafonoid, dan
apiin.Pemanenan : Pemanenan seledri dilakukan setelah kubis berumur 45
hari. Pemanenan Seledri dilakukan dengan memotong bagian pangkal batang
dengan menggunakan sabit.

 Penimbangan : Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat seledri secara


keseluruhan. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan
digital.b.
 Sortasi : Sortasi bertujuan dari sortasi adalah untuk memisahkan antara seledri
yang baik dengan yang kurang baik dengan cara menghilangkan daun bagian
luar yang sudah menguning, terkena penyakit atau berlubang.
 Pengemasan : Pengemasan dilakukan dengan menggunakan keranjang
bambu.Pengemasan bertujuan untuk mempermudah pengangkutan atau
transportasi
 Pendinginan: Seledri dapat disimpan di lemari es pada suhu antara 0 dan 5°C.
Ini dapat membantu memperpanjang umur simpan sayuran dengan
mengurangi laju respirasi dan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme
yang dapat menyebabkan pembusukan.
 Modified Atmosphere Packaging (MAP): Teknik ini melibatkan penyimpanan
seledri di lingkungan dengan kadar oksigen yang berkurang dan kadar karbon
dioksida yang meningkat. Ini dapat membantu memperpanjang umur simpan
sayuran dengan mengurangi laju respirasi dan memperlambat pertumbuhan
mikroorganisme.

Tanaman kangkung darat mempunyai daun-daun yang panjang dengan


ujung yang runcing, berwarna hijau keputih-putihan, bunganya berwarna
putih bersih, dan buah muda berwarna hijau keputih-putihan yang akan
berubah menjadi coklat tua setelah dikeringkan. Tanaman kangkung darat
termasuk tanaman dikotil dan berakar tunggang. akarnya menyebar kesegala
arah dan dapat menembus tanag sampai kedalaman 50 cm lebih

 Membuang tanaman yang terlalu kecil, tanaman terlalu besar & terinfeksi.
Tanaman harus seragam tidak boleh terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Termasuk daun yang berubah warna juga harus dibuang. Tujuan dari
pembuangan beberapa daun ini untuk mencegah daun menjadi kuning
 Pengemasan kangkung di ikat menggunakan tali rafia atau tali plastik. Tiap
ikatan beratnya berkisar antara 250 gram, tergantung pada sarana angkutan
yang tersedia. Jika dalam jumlah sedikit di bungkus dengan plastik asoi
namun dalam jumlah banyak di ikat dengan tali plastik di ikat sesuia
pesanan(Tradisional)
 Pendinginan: Kaangkung harus segera didinginkan setelah dipanen untuk
memperlambat proses pembusukan. Suhu ideal untuk penyimpanan kangkung
adalah sekitar 32-35°F (0-2°C).
 Kelembaban: Kangkung harus disimpan di lingkungan yang sejuk dan lembab
untuk mencegah layu. Kelembaban relatif 90-95% direkomendasikan.
 Pengemasan: Kangkung dapat disimpan dengan diikat dalam kantong plastik
atau wadah berlubang untuk memungkinkan aliran udara serta dengan
perlakuan suhu dingin.(Pasar modern).Sedangkan pada pasar modern
kangkung hanya diikat tanpa ada bungkusan plastik

Umbi batang adalah struktur batang yang dimodifikasi yang terbentuk di


bawah tanah sebagai hasil perbanyakan vegetatif pada beberapa tanaman, seperti
kentang, ubi, ubi jalar, dan ubi kayu. Struktur ini berfungsi sebagai organ
penyimpanan tanaman, memungkinkannya bertahan hidup dalam kondisi yang tidak
menguntungkan dan bertunas kembali ketika kondisi menjadi menguntungkan.
Tanaman yang termasuk organ khusus umbi batang salah satunya antara lain kentang
dan ubi jalar.

Karakteristik kentang yakni memiliki rasa pulen, bentuk umbi bulat atau
oval, daging umbinya berwarna kuning serta memiliki kandungan
pati/karbohidrat yang rendah, namun umumnya memiliki kandungan gula
yang tinggi. Varietas kentang sayur yang banyak dibudidayakan oleh petani
saat ini adalah kentang varietas Granola

 Kentang yang disimpan untuk dijual dalam bentuk segar dapat disimpan
pada suhu 3-50C dengan kelembaban relatif 90%.Kentang biasanya
mempertahankan sifat-sifat baiknya untuk pengolahan bila disimpan pada
suhu 10 °C atau lebih tinggi, tetapi tidak disarankan menyimpan kentang pada
suhu yang lebih tinggi dari suhu kamar karena pada suhu tersebut kentang
cenderung bertunas
 Pembersihan.Umbi kentang yang telah selesai dipanen biasanya masih dalam
kondisi yang kotor. Dari umbi tersebut terdapat sisa-sisa tanah yang masih
menempel dan juga sisa-sisa akar kecil yang belum dipotong. Kotoran-
kotoran yang menempel pada umbi kentang dibersihkan. Pembersihan dapat
dilakukan dengan cara mencuci umbi pada air yang mengalir. Bagi umbi yang
terdapat sisa-sisa akar kecil lakukan pemangkasan menggunakan pisau atau
gunting yang tajam. Selanjutnya, setelah umbi kentang selesai dibersihkan
lakukan pengeringan
 Sortasi dilakukan dengan cara memisahkan umbi kentang yang baik dan sehat.
Umbi kentang yang baik dan sehat, yaitu umbi yang bentuknya bagus, tidak
cacat serta bebas penyakit. Penyimpanan Teknik penyimpanan yang benar
berperan penting dalam mencegah kerusakan selepas panen.
 Pengemasan: Jenis kemasan yang digunakan harus bisa untuk melindungi dan
mempertahankan mutu dari umbi kentang. Kemasan yang biasanya
digunakan, yaitu keranjang plastik dan karung karena terbuat dari bahan yang
aman dan tidak melukai umbi..Kemasan pada pasar modern yaitu
menggunakan plastik wrap dan steorofoam serta terkadang kita menemukan
kentang yang dibungkus plastik khusus dan diberi label.

Ubi jalar merupakan tanaman ubi – ubian dan tergolong tanaman semusim
(berumur pendek) dengan susunan utama terdiri dari batang, ubi, daun, buah
dan biji. Tanaman ubi jalar tumbuh menjalar pada permukaan tanah dengan
panjang tanaman dapat mencapai 3 m, tergantung pada kultivarnya. Batang
tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, tidak berbuku-buku dan tipe
pertumbuhannya tegak atau merambat. Bentuk dan ukuran ubi merupakan
salah satu kriteria untuk menentukan harga jual di pasaran. Bentuk ubi yang
ideal 7 dan bermutu baik adalah bulat lonjong agak panjang dan tidak banyak
lekukan dengan bobot antara 200 g – 250 g per ubi (Rukmana, 1997)

Penyimpanan ubi jalar sebaiknya disimpan dalam suhu rendah dan


kelembaban udara tinggi yaitu 27°C-30°C dan 85 % - 95 % selama 4 – 7 hari
untuk merangsang terbentuknya lapisan gabus peridermis di bawah bagian
yang rusak
 Ubi jalar biasanya dipanen dengan cara memangkas tanaman sekitar 15–20
cm dari pangkal batang dengan parangSetelah itu umbi dipisahkan dari
tanamannya lalu dikumpulkan di suatu tempat untuk dibersihkan dari tanah,
kotoran, maupun akar yang menempel, sekaligus dilakukan sortasi untuk
memisahkan umbi berdasarkan ukuran, warna kulit, dan umbi rusak karena
serangan hama boleng.
 Selanjutnya umbi dimasukkan ke dalam karung plastik atau keranjang bambu
dan diangkut ke tempat penampungan atau penyimpanan.
 Pada industri pengolahan yang memerlukan bahan baku ubi jalar segar,
penyimpanan dapat dilakukan di dalam ruang yang suhunya 12–15 oC dengan
kelembaban nisbi 85–90%. Dengan cara ini, ubi jalar dapat disimpan sampai
10 bulan.
 Di tingkat petani, penyimpanan ubi jalar segar dapat dilakukan dengan
meletakkan umbi di atas lantai tanpa alas, baik dengan maupun tanpa tangkai
umbi. lain itu, penyimpanan ubi jalar segar juga dapat dilakukan dengan jalan
menumpuk umbi di atas bambu yang ditutup dengan jerami lembab. Tingkat
kerusakan umbi hanya 4– 8% selama 1 bulan, sementara yang disimpan di
dalam gudang berlantai semen kerusakannya mencapai 15–18%.
 Pada pasar tradisional ubi jalar tidak di kemas hanya menggunakan plastik
kresek,sedangkan pada pasar modern ubi jalar lebih bersih dengan dilapisi
plastik wrap dan steorofoam

Organ buah khusus adalah struktur pada buah yang unik untuk jenis buah
tertentu dan bertanggung jawab atas berbagai fungsi seperti melindungi buah,
membantu penyebaran biji, atau menarik hewan untuk penyerbukan. Beberapa contoh
tanaman organ khusus buah meliputi: buah pir, apel, mangga, belimbing, tomat,
plume, durian, buah naga, alpukat, nanas, jeruk srikaya dan jambu.
Pir adalah sejenis buah yang termasuk dalam famili Rosaceae, yang juga
termasuk apel, persik, dan stroberi. Pir adalah sumber serat makanan, vitamin C, dan
potasium yang baik, dan tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna,
termasuk hijau, kuning, dan merah. Teknik penyimpanan pasca panen digunakan
untuk membantu menjaga kualitas dan kesegaran buah pir setelah dipanen dari
pohonnya. Berikut ini adalah beberapa teknik penyimpanan pasca panen yang umum
digunakan untuk buah pir:

 Penyimpanan dingin: Pir dapat disimpan di lingkungan yang didinginkan pada


suhu antara 0°C dan 4°C untuk memperlambat proses pematangan dan
memperpanjang umur simpannya. Metode ini umumnya digunakan oleh
penanam dan distributor komersial.
 Penyimpanan atmosfer terkontrol. Kondisi ideal untuk penyimpanan atmosfer
terkendali bervariasi tergantung pada varietas pir, tetapi biasanya melibatkan
oksigen rendah dan atmosfer karbon dioksida tinggi untuk memperlambat
pematangan dan mengurangi pembusukan.
 Kontrol kelembapan: Pir sensitif terhadap kelembapan, dan kelembapan
berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan pembusukan.
Mengontrol tingkat kelembapan di lingkungan penyimpanan dapat membantu
mencegah masalah ini dan memperpanjang umur simpan pir.
 Pada pasar tradisional,Pir disimpan dalam keranjanng dan diselimuti
bungkusan mirip jaring.Sedangkan pada pasar modern Pir dibungkus dengan
plastik wrapping dengan kondisi kedap udara

Apel adalah buah yang banyak dikonsumsi yang kaya akan vitamin, mineral,
dan serat. Apel dipanen selama musim gugur dan disimpan untuk konsumsi
sepanjang tahun. Namun, apel adalah komoditas yang mudah rusak dan harus
disimpan dalam kondisi yang tepat untuk menjaga kualitasnya dan mencegah
pembusukan. Teknik penyimpanan pascapanen apel berbeda-beda tergantung tujuan
penggunaan dan lama penyimpanan. Teknik penyimpanan yang paling umum adalah:

 MAP (Modify Atmosphere Packaging) merupakan kemasan yang dapat


memodifikasi komposisi gas di dalam kemasan dengan menggunakan plastik
film dengan permibilitas tertentu (Sutrisno & Purwanto, 2011).
 Heat treatment merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kualitas
buah dengan merendam produk pascapanen ke dalam air dengan suhu
tertentu. Perlakuan ini dapat mematikan mikrobia yang terdapat di buah apel.
Pada buah apel perlakuan heat treatment menggunakan suhu 45oC selama 10
menit
 Penyimpanan dingin: Apel disimpan dalam kondisi suhu dan kelembapan
yang terkontrol untuk memperlambat proses pematangan dan memperpanjang
umur simpannya. Penyimpanan dingin dapat dilakukan di ruang berpendingin
atau di ruang penyimpanan dengan atmosfer terkontrol, yang memanipulasi
kadar oksigen, karbon dioksida, dan kelembapan untuk mengawetkan buah.
 Perawatan kimia: Beberapa perawatan kimia, seperti fungisida, diterapkan
pada apel sebelum disimpan untuk mencegah pembusukan dan pertumbuhan
jamur.
 Pengemasan suasana yang dimodifikasi: Apel dikemas dalam wadah kedap
udara dengan komposisi gas yang terkontrol untuk memperlambat proses
pematangan dan memperpanjang umur simpan. Teknik ini biasanya
digunakan untuk apel yang sudah diiris atau dipotong sebelumnya.
 Pematangan yang terkontrol: Beberapa varietas apel dipanen sebelum matang
sepenuhnya dan kemudian dimatangkan dalam kondisi yang terkontrol.
Teknik ini biasa digunakan untuk apel yang akan diolah atau dibuat jus.
 Pada pasar tradisional,Apel disimpan dalam keranjanng dan diselimuti
bungkusan mirip jaring.Sedangkan pada pasar modern Apel dibungkus
dengan plastik wrapping dengan kondisi kedap udara
Mangga adalah buah tropis yang termasuk dalam keluarga Anacardiaceae,
yang juga termasuk kacang mete dan pistachio. Mereka.Mangga dikenal karena
dagingnya yang manis, berair, dan rasanya yang unik, dan merupakan buah yang
populer di seluruh dunia. Dalam hal teknik penyimpanan pascapanen mangga, ada
beberapa tindakan yang perlu dipertimbangkan untuk memaksimalkan umur simpan
dan mempertahankan kualitasnya. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan:

 Pemanenan: Mangga sebaiknya dipanen pada saat sudah matang tetapi masih
keras, berwarna hijau atau hijau kekuning-kuningan. Jika dibiarkan terlalu
lama di pohon, mereka bisa menjadi terlalu matang dan mengembangkan
tekstur berserabut.
 Pembersihan: Sebelum disimpan, mangga harus dicuci dan dibersihkan secara
menyeluruh untuk menghilangkan kotoran atau kotoran. Penting juga untuk
membuang buah yang rusak atau memar, karena dapat cepat rusak dan
mempengaruhi kualitas mangga lainnya.
 Suhu dan kelembaban: Mangga harus disimpan pada suhu antara 12-15°C
(54-59°F) dengan kelembaban relatif 85-95%. Ini akan membantu
memperlambat proses pematangan dan mencegah buah membusuk.
 Pematangan: Jika Anda ingin mematangkan mangga dengan cepat, Anda bisa
memasukkannya ke dalam kantong kertas berisi pisang atau apel matang.
Buah-buahan ini mengeluarkan gas etilen, yang mempercepat proses
pematangan. Setelah mangga matang, sebaiknya dimakan atau didinginkan
untuk mencegah pembusukan.
 Pendinginan:Pastikan untuk menyimpannya dalam kantong plastik atau
wadah kedap udara untuk mencegah hilangnya kelembapan.
 Pada pasar tradisional,Mangga disimpan dalam keranjang dan tidak
dikemas.Sedangkan pada pasar modern mangga dibungkus menggunakan
plastik yang kedap udara untuk mencegah kerusakan mekanis.
Tanaman sirsak (Annona muricata Linn) merupakan tanaman tropis yang
buahnya memiliki aroma dan rasa yang khas. Buahnya berduri halus, daging
buahnya berwarna putih susu, rasanya manis asam dan memiliki biji kecil
berwarna hitam, uah sirsak disebut buah sejati berganda (agregat fruit), yakni
buah yang berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah tetapi
membentuk satu buah.Teknik penyimpanan sirsak biasanya dengan perlakuan
suhu yaitu 10-13 celcius dan kelembaban relatif 90-95%.Pada pasar
tradisional,Sirsak tidak dikemas dengan baik karena belum cukup populer
sebagai buah yang langsung dinikmati.Sedangkan pada pasar modern,Sirsak
dibungkus plastk kedap udara dan umumnya Sirsak sering dijadikan bahan
olahan menjadi Jus dan industri sari buah Sirsak.

Jeruk adalah buah sitrus yang kaya vitamin C dengan bentuk bulat dan
berwarna jingga serta kulit yang tebal dan berbintik-bintik. Jeruk juga kaya folat, dan
potasium yang baik dan biasanya dimakan segar atau digunakan dalam jus, selai, dan
resep lainnya. Teknik penyimpanan pasca panen mengacu pada berbagai metode yang
digunakan untuk menjaga kualitas dan umur simpan jeruk setelah dipanen dari
pohonnya. Beberapa teknik penyimpanan pasca panen yang umum untuk jeruk
meliputi:

 Penyimpanan dingin: Jeruk biasanya disimpan di lingkungan yang sejuk dan


kering pada suhu antara 2-10°C (36-50°F) untuk memperlambat proses
pematangan dan memperpanjang umur simpannya.
 Penyimpanan atmosfer terkontrol: Teknik ini melibatkan penyimpanan jeruk
di lingkungan terkontrol dengan kadar oksigen, karbon dioksida, dan
kelembapan tertentu untuk menjaga kesegaran dan memperlambat proses
pematangan.
 Waxing: Jeruk dapat dilapisi dengan lapisan tipis lilin untuk membantu
menjaga kelembapannya dan mencegah dehidrasi.
 Pengemasan atmosfer yang dimodifikasi: Pengemasan jeruk dalam atmosfer
yang dimodifikasi dengan tingkat oksigen dan karbon dioksida tertentu untuk
menjaga kesegaran dan memperpanjang umur simpan biasanya menggunakan
alat khusus untuk mengatur kondisi udara dalam ruangan
 Pada pasar tradisional,Jeruk tidak dikemas dan disimpan dalam satu wadah
keranjang .Sedangkan pada pasar modern,Jeruk dikemas dengan baik
menggunakan bungkus plastik dan diberi label sehingga mengurangi terkena
serangan hama atau kerusakan mekanis

Jambu biji adalah buah tropis yang dikenal dengan rasa, aroma, dan nilai
gizinya yang unik. Ini adalah sumber vitamin A dan C, serat, dan potasium yang
sangat baik. Jambu biji umumnya dipanen saat sudah matang, dan dapat disimpan
dalam waktu singkat dengan menggunakan teknik penyimpanan pasca panen yang
tepat untuk menjaga kualitas dan kesegarannya. Beberapa teknik penyimpanan pasca
panen jambu biji yang umum antara lain:

 Kontrol Suhu: Jambu biji harus disimpan pada suhu 8-10°C (46-50°F) untuk
memperpanjang umur simpannya. Kisaran suhu ini membantu memperlambat
proses pematangan dan mencegah buah cepat busuk.
 Pengemasan: Jambu harus dikemas dalam kantong plastik berlubang atau
keranjang berlapis untuk menjaga tingkat kelembapan yang sesuai di sekitar
buah. Perforasi memungkinkan sirkulasi udara yang tepat, yang membantu
mencegah penumpukan kelembapan dan pertumbuhan jamur.
 Pada pasar tradisional,buah Jambu dikumpulkan dalam satu wadah yang tidak
dilapisi apapun dan konsumen hanya diberikan wadah plastik.Sedangkan pada
pasar modern.Jambu biji dibungkus dengan perbiji untuk menjaga kondisi
kedap udara dan menghindari kerusakan mekanis akibat benturan dll.
Anggur adalah jenis buah yang tumbuh di tanaman merambat dan biasanya
berbentuk bulat atau lonjong dengan kulit halus atau bertekstur. Mereka tersedia
dalam berbagai warna termasuk hijau, merah, ungu, dan hitam, dan dapat dimakan
segar atau digunakan untuk membuat anggur, jus, selai, dan kismis. Teknik
penyimpanan pascapanen penting untuk menjaga kualitas dan umur simpan buah
anggur setelah dipanen. Beberapa teknik umum meliputi:

 Pendinginan: Anggur biasanya disimpan pada suhu 0-1°C untuk


memperlambat laju respirasi dan mengurangi hilangnya kelembapan, yang
dapat menyebabkan pembusukan.
 Penyimpanan Atmosfer Terkendali (CAS): Dalam teknik ini, kadar oksigen
dan karbon dioksida di lingkungan penyimpanan dikendalikan untuk
memperlambat proses pematangan dan mencegah pembusukan. Biasanya,
atmosfer rendah oksigen dan karbon dioksida tinggi dibuat untuk
memperlambat proses pematangan.
 Modified Atmosphere Packaging (MAP): Dalam teknik ini, anggur dikemas
dalam wadah kedap udara dengan komposisi gas yang dimodifikasi yang
memperlambat laju respirasi dan mencegah pertumbuhan mikroba. Cara ini
biasa digunakan untuk anggur kemasan yang dijual di supermarket.
 Kontrol Kelembaban: Anggur biasanya disimpan dalam kondisi kelembaban
tinggi (85-90%) untuk mencegah hilangnya kelembapan dan menjaga
kesegaran dan tekstur buah.
 Perawatan Kimia: Fungisida dan perawatan pasca panen seperti sulfur
dioksida dapat diterapkan pada anggur untuk mencegah pertumbuhan jamur
dan jamur serta memperpanjang umur simpan buah.
 Pada pasar tradisional Anggur tidak dikemas dengan baik dan hanya
menggunakan wadah plastik.Sedangkan pada pasar modern Anggur
dibungkus dalam wadah plastik wrapping dan styorofoam dengan kondisi
kedap udara.
Polong dan biji-bijian adalah struktur reproduksi tumbuhan, dan
mengandung berbagai organ khusus yang membantunya bertahan hidup dan
bereproduksi. Pada banyak tumbuhan, polong atau buah merupakan organ khusus
yang melindungi dan menyebarkan benih. Misalnya, pada legum seperti buncis,
kacang polong, dan miju-miju, polong merupakan struktur pelindung yang
membungkus biji. Polong terdiri dari dua bagian, yang terbelah saat bijinya matang,
memungkinkannya untuk disebarkan. Polong juga mengandung lapisan jaringan yang
disebut endokarp, yang membantu melindungi benih dari serangga dan pemangsa
lainnya. Dalam biji-bijian seperti beras, gandum, dan jagung, bijinya terbungkus
dalam organ khusus yang disebut kernel. Kernel terdiri dari tiga bagian: dedak, yang
merupakan lapisan luar yang melindungi kernel; endosperm, yang merupakan bagian
bertepung yang menyediakan energi untuk tanaman yang sedang tumbuh; dan germ
yaitu cikal bakal tanaman yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Tanaman yang
termasuk organ khusus polong/biji-bijian salah satunya antara lain kacang tanah,
kedelai, jagung dan petai.

Kacang tanah merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang banyak


dibudidayakan untuk diambil bijinya yang dapat dimakan. Mereka adalah sumber
protein yang kaya, serat makanan, dan berbagai vitamin dan mineral, menjadikannya
bahan yang populer di berbagai jenis masakan. Teknik penyimpanan pascapanen
sangat penting untuk menjaga kualitas kacang tanah setelah dipanen. Berikut adalah
beberapa teknik umum yang digunakan dalam penyimpanan pascapanen kacang
tanah:

 Pengeringan: Setelah kacang dipanen, mereka harus dikeringkan untuk


menghilangkan kelebihan air. Ini membantu mencegah pertumbuhan jamur
dan memperpanjang umur simpan kacang tanah. Proses pengeringan dapat
dilakukan dengan menggunakan metode pengeringan udara alami atau
pengeringan mekanis.
 Pembersihan: Setelah kacang kering, kacang harus dibersihkan untuk
menghilangkan kotoran atau benda asing. Ini dapat dilakukan dengan
menggunakan pemisah mekanis atau dengan tangan.
 Sortasi: Setelah dibersihkan, kacang harus disortir berdasarkan ukuran dan
kualitasnya. Ini penting untuk memastikan bahwa hanya kacang tanah
berkualitas tinggi yang disimpan dalam waktu lama.
 Pengemasan: Kacang harus dikemas dalam wadah kedap udara untuk
mencegah kelembapan dan serangan serangga. Wadah harus disimpan di
tempat yang sejuk dan kering jauh dari sinar matahari..
 Kacang tanah pada pasar tradisional dijual menggunakan karungan dan
konsumen hanya diberikan wadah plastik.Sedangkan pada pasar
modern,Kacang tanah diberikan kemasan plastik utuh.

Kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang ditanam karena kandungan


proteinnya yang tinggi dan serbaguna dalam berbagai makanan dan produk industri.
Kedelai adalah tanaman utama di seluruh dunia, dengan produsen terbesar adalah
Amerika Serikat, Brasil, dan Argentina. Kedelai setelah dipanen perlu disimpan
dengan baik untuk menjaga kualitas dan mencegah pembusukan. Berikut beberapa
teknik penyimpanan pascapanen kedelai:

 Pengeringan: Kedelai harus dikeringkan hingga kadar air sekitar 13% sebelum
disimpan untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bentuk pembusukan lainnya.
Ini dapat dilakukan dengan menggunakan pengering mekanis atau dengan
metode pengeringan alami, seperti pengeringan udara.
 Pembersihan: Kedelai harus dibersihkan dari benda asing, seperti kotoran dan
batu, sebelum disimpan untuk mencegah kontaminasi dan serangan serangga.
 Penyimpanan dingin: Kedelai harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering
untuk mencegah pembusukan. Suhu penyimpanan yang ideal adalah antara 10
dan 15°C, meskipun suhu serendah 5°C dapat digunakan jika biji dikeringkan
dengan benar.
 Penyimpanan kedap udara: Kedelai harus disimpan dalam wadah kedap udara,
seperti silo atau tempat sampah, untuk mencegah kelembapan dan udara
masuk dan merusak biji.
 Pada pasar tradisional,kedelai disimpan di karung untuk dijual,sedangkan
pada pasar modern kedelai dikemas dengan plastik yang kedap udara sehingga
kedelai tidak berkecambah dan ditambahkan label.

Jagung adalah biji-bijian sereal yang ditanam secara luas di seluruh dunia dan
di Indonesia termasuk komoditi pokok kedua setelah padi.Permintaan pasar akan
Jagung bervariasi baik untuk digunakan sebagai pakan ternak, makanan manusia, dan
produk industri. Jagung biasanya dipanen pada akhir musim panas atau awal musim
gugur, dan jagung yang dipanen harus disimpan dengan baik untuk menjaga kualitas
dan nilainya. Ada beberapa teknik penyimpanan pasca panen yang dapat digunakan
untuk menyimpan jagung, antara lain:

 Pengeringan: Jagung harus dikeringkan hingga kadar air sekitar 14% sebelum
dapat disimpan dengan aman. Pengeringan dapat dilakukan secara alami di
lapangan, menggunakan sinar matahari dan angin, atau dengan alat pengering
mekanis.
 Pembersihan: Jagung harus dibersihkan sebelum disimpan untuk
menghilangkan bahan asing, seperti batu, tongkat, atau kotoran lainnya. Ini
dapat dilakukan dengan menggunakan layar atau blower udara.
 Pendinginan: Dapat dilakukan dengan menggunakan kipas atau sistem
ventilasi.
 Pemantauan: Dapat dilakukan dengan memeriksa jagung secara visual, atau
dengan menggunakan sensor suhu dan kelembaban.
 Pada pasar tradisional umumnya Jagung dijual dengan bulir yangsudah di
pipil dari bongkolnya sehingga berbentuk biji-bijian yang hanya diberikan
wadah plastik,sedangkan pada Pasar Modern Jagung dijual bervariasi seperti
kita kenal baby corn yaitu Jagung muda yang dikemas menggunakan plastik
wrapping serta Jagung biji-bijian menggunakan kemasan plastik yang telah
ada label.

Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu jenis sayuran
penting yang termasuk ke dalam jenis tanaman kacang-kacangan atau leguminosa.
Buncis memiliki peranan sebagai sumber gizi masyarakat seperti sumber protein
Community Empowerment 748 dan berbagai jenis vitamin serta mineral

 Pemanenan buncis dilakukan ketika tanaman mulai berumur 50 hari setelah


tanam (hst). Pemanenan dilakukan dengan cara pemetikan pada bagian ujung
buah dan sisakan sedikit tangkai daun yang menempel pada buah.
 Pengumpulan hasil panen dilakukan pada tempat yang terlindung dari sinar
matahari, hujan serta dekat dengan lokasi pemanenan. Hasil panen diletakkan
pada wadah penampungan berupa kontainer atau keranjang plastik secara
tersusun untuk memudahkan penyortiran pertama.
 Penyortiran bertujuan untuk mendapatkan kualitas buncis yang tinggi dengan
cara memisahkan antara produk yang layak jual dengan produk yang rusak
atau reject. Buncis yang layak jual adalah buncis yang berbentuk lurus,
berwarna hijau tua dan tidak ada kecacatan atau kerusakan fisik akibat
kegiatan saat panen maupun serangan hama dan penyakit
 Grading adalah pemisahan berdasarkan mutu yang berkaitan dengan nilai
estetikanya (warna, dimensi) produk yang dilakukan setelah penyortiran
(Samad, 2006). Grading dilakukan sesuai dengan standar mutu yang
Community Empowerment 752 ditetapkan oleh pengekspor. Menurut Azzahra
(2022), kriteria grading buncis kenya terdiri dari grade A dan grade B. Grade
A yang memiliki bentuk lurus, tegak, dan panjang 18cm, sedangkan grade B
yang memiliki bentuk sedikit bengkok, kecil, dan panjang 13cm.
 Penyimpanan bertujuan untuk mempertahankan daya simpan produk dari
kerusakan dan mempertahankan kesegaran produk. Penyimpanan dilakukan di
gudang pengekspor menggunakan chiller. Penyimpanan dengan suhu 6-10°C
merupakan suhu yang baik untuk penyimpanan sayuran (Jayadi et al., 2016).
Suhu rendah sangat efektif untuk memperpanjang daya simpan produk segar
karena dapat mengurangi respirasi, proses penuaan dan pertumbuhan
mikroorganisme (Lapanga et al., 2020)
 Pengemasan dan pelabelan. Pengemasan adalah proses perlindungan produk
dari gangguan faktor luar yang dapat menurunkan kualitas serta bobot produk.
Kemasan buncis kenya menggunakan plastik bening dengan berat 150 g dan
170 g per plastik. Selain plastik, kemasan dapat berupa bahan pulp maupun
kertas (Fahroji, 2011). Setelah pengemasan, dilakukan pelabelan yang
bertujuan untuk menginformasikan mengenai produk dan penjual.

Tanaman yang termasuk organ khusus bunga salah satunya antara lain
bunga Kol dan Brokoli. Kembang kol adalah anggota keluarga sayuran silangan, yang
juga termasuk brokoli, kol, dan kangkung. Kembang Kol dan Brokoli adalah sayuran
bergizi yang kaya akan serat, vitamin C dan K, serta mineral seperti kalium dan
fosfor. Teknik penyimpanan pascapanen untuk kembang kol adalah memberikan
perlakan suhu optimal dan menjaga kelembaban relatif untuk mencegah pembusukan
dan menjaga kesegaran. Suhu ideal untuk menyimpan kembang kol adalah antara 0-
1°C (32-34°F), dengan kelembapan relatif 95%. Suhu rendah dan kelembapan tinggi
ini membantu memperlambat pernapasan dan mengurangi kehilangan air, yang dapat
menyebabkan layu dan pembusukan.

Brokoli adalah sayuran milik keluarga Brassicaceae, yang juga termasuk kol,
kembang kol, dan kubis Brussel. Ini adalah tanaman musim dingin dan kaya akan
vitamin dan mineral, menjadikannya tambahan yang sehat untuk diet seseorang.
Teknik penyimpanan pascapanen brokoli sangat penting untuk menjaga kualitas dan
kesegarannya, serta untuk mencegah pembusukan dan hilangnya nutrisi. Berikut
adalah beberapa teknik umum yang digunakan untuk menyimpan brokoli:

 Suhu penyimpanan: Brokoli harus disimpan pada suhu optimal antara 0-2°C
(32-36°F), untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.Suhu yang terlalu tinggi
menyebabkan brokoli mulai layu dan cepat busuk.
 Kelembaban: kelembapan Brokoli antara 90-95% untuk menjaga kualitasa
kesegaran dan mencegah dehidrasi
 Pengemasan: Brokoli sebaiknya disimpan dalam kantong plastik berlubang
untuk menjaga tingkat kelembapan dan mencegah layu.
 Pada pasar tradisional,Brokoli tidak di kemas melainkan konsumen
hanya diberikan wadah plastik.Sedangkan pada pasar modern,packaging
menggunakan plastik wrap dengan label

Kembang kol adalah komoditi hortikultura yang organ dipanennya adalah


bunga.Penyimpanan kembang kol dilakukan pada suhu dingin sekitar 2
minggu ,namun tetap dijaga kering dan mengurangi kelembaban.Kembang kol
sebaiknya disimpan dalam kantong plastik berlubang atau dibungkus dengan
handuk lembab untuk menjaga tingkat kelembapan. Cara lain dalam penanganan
pasca panen kembang kol adalah blansing dan pembekuan. Blansing adalah
kembang kol direbus dalam air, kemudian di masukkan ke dalam air es.Hal ini
bertujuan untuk mempertahankan warna, rasa, dan tekstur kembang kol. Setelah
direbus, kembang kol dapat dibekukan hingga 8 bulan

Umbi lapis (bulbus) merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari


tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat dalam format roset. Umbi lapis
dipandang berbeda dari umbi yang lainnya karena tidak mengakumulasi
karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Pembesaran terjadi karena
berkumpulnya cairan di sel-selnya. Tanaman yang termasuk organ khusus
umbi lapis salah satunya antara lain bawang merah, bawang putih dan bawang
bombay.

Bawang merah merupakan salah satu jenis bawang merah yang termasuk
dalam keluarga Allium. Mereka memiliki rasa yang lebih lembut dan manis
dibandingkan dengan bawang biasa, dengan sedikit bawang putih. Mereka biasanya
digunakan dalam masakan untuk menambah rasa pada hidangan seperti sup, semur,
saus, dan saus. Teknik penyimpanan pascapanen bawang merah melibatkan beberapa
langkah untuk memastikan kualitas dan umur panjangnya. Berikut adalah beberapa
teknik untuk dipertimbangkan:

 Menyembuhkan bawang merah: Setelah panen, biarkan bawang merah


mengering di tempat yang berventilasi baik selama beberapa hari. Ini akan
memungkinkan lapisan luar bawang merah mengering dan membentuk
lapisan pelindung.
 Bersihkan bawang merah: Buang kotoran atau kotoran dari bawang merah
dengan menyikat atau menyekanya dengan lembut menggunakan kain bersih.
Jangan dicuci karena dapat menyebabkan pembusukan.
 Sortir bawang merah: Sortir bawang merah berdasarkan ukuran dan kualitas.
Buang bawang merah yang rusak, berjamur, atau berpenyakit.
 Simpan bawang merah: Tempatkan bawang merah di tempat yang sejuk dan
kering dengan ventilasi yang baik. Suhu penyimpanan bawang merah yang
ideal adalah sekitar 32-40°F (0-4°C) dengan kelembaban relatif 60-70%.
Anda bisa menyimpannya di dalam tas jaring, keranjang, atau kotak karton
yang dilapisi kertas. Pastikan untuk menyimpannya jauh dari sinar matahari
dan produk lain yang melepaskan gas etilen, yang dapat menyebabkan
bawang merah bertunas.
Bawang putih adalah tanaman milik keluarga Allium, yang juga termasuk
bawang merah, daun bawang, dan kucai. Ini banyak digunakan dalam memasak
sebagai zat penyedap dan juga memiliki berbagai khasiat obat. Penyimpanan
pascapanen bawang putih penting dilakukan untuk menjaga kualitas dan cita rasa
bawang putih. Berikut adalah beberapa teknik umum untuk menyimpan bawang
putih:

 Pengeringan: Bawang putih harus dikeringkan setelah panen untuk mencegah


pertumbuhan bakteri dan jamur. Umbi harus dibiarkan di tempat yang hangat
dan kering selama beberapa minggu sampai lapisan luarnya benar-benar
kering dan seperti kertas.
 Curing: Curing adalah proses pengeringan bawang putih di lingkungan yang
terkendali. Proses ini penting untuk penyimpanan jangka panjang bawang
putih. Bawang putih harus digantung di tempat yang berventilasi baik dengan
kelembapan rendah selama 4-6 minggu.
 Penyimpanan: Setelah bawang putih benar-benar kering, dapat disimpan di
tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik. Suhu ideal untuk
penyimpanan adalah antara 32-50°F (0-10°C), dan kelembapan harus dijaga di
bawah 60%. Bawang putih tidak boleh disimpan dalam kantong plastik karena
dapat memerangkap kelembapan dan menyebabkan umbi membusuk.
 Pembekuan: Bawang putih juga bisa disimpan di dalam freezer. Cengkih
harus dikupas dan ditempatkan dalam wadah tertutup atau kantong plastik.
Bawang putih beku dapat digunakan untuk memasak langsung tanpa
dicairkan.
 Pada pasar tradisional,bawang putih dan bawang merah tidak dikemas
melainkan hanya diberikan plastik kresek sebagai wadah.Sedangkan pada
pasar modern Packaging menggunakan wadah berjaring dan disertai label

2. Identifikasi satu jenis tanaman hortikultura


Buah pepaya merupakan tanaman herba dari family Carecacae yang
berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar daerah
tropis maupun sub tropis. Yang telah lama dipuja oleh orang Amerika Latin.
Spanyol dan Portugis membawa penjelajah pepaya kebanyak Negeri subtropis
termaksud India, Philipin, dan Afrika. Buah tropis ini dihormati karena
disebut buah para malaikat oleh Christhoper Colombus, pada abad ke-20
produsen utama adalah Amerika Serikat pada tahun 1920an (Aqila, Larasati,
2013).

Buah pepaya memiliki empat genus, yaitu carica, jarilla, jacaranta dan
cylicomoroph. Ketiga genus pertama merupakan tanaman asli Amerika tropis.
Sedangkan genus keempat merupakan tanaman yang berasal dar Afrika.
Nama pepaya di dalam bahasa Indonesia di ambil dari bahasa Belanda yaitu
papaja, dan kemudian mengadopsi dari bahasa arawak yaitu papaya, namun
dalam bahasa jawa disebut pepaya atau kates. Pohon pepaya umumnya tidak
bercabang tumbuh hingga 5-10 m dengan daun yang berbentuk spiral pada
batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima tangkai yang panjang dan
berlubang di bagian tengah bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. pepaya
adalah monodiecious’(berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga
kelamin yaitu : tumbuhan jantan, tumbuhan betina, dan tumbuhan banci
( hermafrodit). Bentuk buah pepaya bulat memanjang dengan ujung biasanya
meruncing, Warna buah ketika muda hijau gelap dan setelah masak hijau
muda hingga kuning (Bonaditya, 2014).

Buah pepaya memiliki bermacam - macam jenis diantaranya adalah: a.


Pepaya Bangkok, pepaya yang diintroduksi dari Thailand, permukaanya tidak
rata dan kulit luarnya relatif tipis. b. Pepaya solo F1 pepaya kultivar unggul
dari Hawai buahnya kecil-kecil dan digemari konsumen barat. c. Pepaya
callina pepaya ini adalah salah satu varietas pepaya hasil pemulian tim pusat
kajian hortikiltura di intitut Bogor. Namun dipasaran pepaya ini lebih dikenal
sebagai pepaya California sehingga banyak orang mengira bahwa buah
pepaya ini adalah buah impor. d. Pepaya gunung dikenal didaerah Jawa
Tengah mempunyai warna kulit hijau gelap dan menguning ketika masak
dagingnya keras dan berwarna kuning jingga terasa agak asam namun harum.
e. Pepaya hias, warna dan tangkainya ungu pepaya ini ditanam lebih untuk
penampilan dalam memperindah taman.

Tanaman pepaya merupakan tanaman buah-buahan tropika yang beriklim


basah, tumbuh subur pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-2000
mm/tahun. Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga, agar tanaman pepaya
tumbuh dengan baik maka angin tidak boleh terlalu kencang. Suhu udara
optimum untuk pertumbuhan pepaya berkisar antara 22-26° C dengan
kelembaban udara sekitar 40%. Tanah yang baik untuk tanaman pepaya
adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus dan memiliki
daya menahan air yang tinggi. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal
adalah netral dengan pH 6-7. Kandungan air dalam tanah merupakan syarat
penting dalam kehidupan tanaman pepaya. Air menggenang dapat
mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati).
Apabila kekeringan air, maka tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah
rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50-150 cm dari
permukaan tanah. Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian
700 1000 m di atas permukaan laut.

Produksi pepaya di Indonesia banyak di Pulau Jawa yaitu di Jawa


Barat.Saat ini Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara penghasil
buah pepaya terbesar di dunia. Menurut data dari Food and Agriculture
Organization (FAO), produksi pepaya di Tanah Air mencapai 1.016.388 ton
pada 2020.Komposisi kimia buah pepaya per 100 yaitu 88,06 Energi (kcal),43
Protein (g) ,0,47 Total lipid (fat) (g), 0,26 Karbohidrat (g), 10,82 Total serat
(g), 1,7 Total gula (g) ,7,82 Vitamin C (mg) ,60,9 Vitamin A.Buah pepaya
matang mengandung sejumlah zat gizi penting yaitu protein, karbohidrat,
lemak, vitamin A, vitamin C, thiamin, riboflavin, niasin, kalsium, magnesium,
potassium, belerang, fosfor, zat besi, silikon, klorin, sodium, dan air (Jealani,
2009). Buah pepaya matang mengandung β-karoten (276 μg /100 g),
βkriptoxanthin (276 μg /100 g) serta lutein dan zeaxanthin (75 μg /100 g)
(Rustanti, 2011). β-karoten merupakan provitamin A sekaligus antioksidan
yang sangat ampuh untuk menangkal serangan radikal bebas. Buah pepaya
mengandung senyawa β-karoten, pektin, D-galaktosa, L-arabinosa, papain,
papayotimin papain, serta fitokinase. Sumbangan vitamin yang sangat
menonjol adalah vitamin C (62-78 mg/100 g) dan folat (38 μ g/100 g)
(Martiasih, 2014). Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C
dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu
alkaloid yang dapat berfungsi untuk mengurangi serangan jantung, anti
amoeba dan peluruh cacing. Pepaya dapat memperlancar pencernaan dan
buang air besar, sehingga sangat baik dikonsumsi orang yang sering
mengalami kesulitan dalam buang air besar (Rustanti, 2011).

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan


bahwa :

a. Komoditas tanaman hortikultura memiliki perbedaan dengan komoditas


tanaman palawija yaitu pada kadar air sehingga proses penanganan diantara
komoditas tersebut juga berbeda. Kadar air pada tanaman hortikultura harus
dipertahankan untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas.
b. Komoditas hortikultura dan palawija memiliki karakteristik organ khusus
beragam diantaranya yaitu organ khusus akar, daun, modifikasi batang,
tangkai daun, struktur reproduksi, dan polong/biji-bijian.
c. Produk sayur-syuran dan buah-buahan, rata-rata memerlukan perlakuan suhu
yang rendah untuk menjaga kesegaran dan teknik penyimpanan produk
hortikultura di pasar modern lebih terkendali dibandingkan dengan pasar
tradisional.
d. Pepaya(Carica papaya) merupakan salah satu buah terkenal yang berasal
dari Mexico dan Amerika Selatan dengan produsen utama di Indonesia yaitu
Jawa Barat dan pulau Jawa sebagai konsumen utama. Kandungan Nutrisi dan
Komposisi kimia buah pepaya per 100 yaitu 88,06 Energi (kcal),43 Protein
(g) ,0,47 Total lipid (fat) (g), 0,26 Karbohidrat (g), 10,82 Total serat (g), 1,7
Total gula (g) ,7,82 Vitamin C (mg) ,60,9 Vitamin A. Indonesia sendiri
tercatat sebagai salah satu negara penghasil buah pepaya terbesar di dunia.
Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), produksi
pepaya di Tanah Air mencapai 1.016.388 ton pada 2020

5.2. Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, saran yang bisa di


berikan yaitu dalam melakukan kegiatan pasca panen,diharapkan kita
mengetahui struktur botani dan tipe jenis tanaman yang akan dipanen .Hal ini
bertujuan agar dapat melakukan penanganan pasca panen yang tepat sehingga
mengurangi kehilangan hasil saat panen.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni. (2018).Pemanfaatan Ekstrak Alami dalam Pengelolaan Penyakit Pasca


Panen pada Buah dan Sayur.Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian.1
(1)
Indah,H. dan Nuraini,M.(2019).Mengenal Tanaman Hortikultura: Penerbit Duta
Iriani,F.(2020).Fisiologi Pasca PanenUntuk Tanaman Hortikultura :Deepublish
Mauluddin S. dan Suarna N.2018. Sistem Pakar Penentuan Jenis Tanah Berdasarkan
Kadar PH Untuk Tanaman Palawija Menggunakan Metode K-Means
Clustering.JurnalICT:Information Communication & Technology
Vol.17 (1)
Pitaloka,D.(2017).HORTIKULTURA: POTENSI, PENGEMBANGAN DAN
TANTANGAN . Jurnal Teknologi Terapan FTIKA Unira Malang.Vol
1(1)
SUDJATHA, W. dan WISANIYASA ,N.W.2019.BUKU AJAR.FISIOLOGI DAN\
TEKNOLOGI PASCAPANEN(BUAH DAN SAYURAN)..(2017):
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
LAMPIRAN 1

 Identifikasi tanaman Pepaya (Carica papaya)

Asal : Mexico dan Amerika Selatan

Secara taksonomi, tanaman Pepaya sebagai berikut

Kerajaan : Plantae

DivisPi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo: Caricales

Famili : Caricaceae

Marga : Carica

Spesies : Carica papaya L

Produsen : Jawa Barat

Konsumen utama : Jawa

Kandungan Nutrisi : Komposisi kimia buah pepaya per 100 yaitu 88,06 Energi
(kcal),43 Protein (g) ,0,47 Total lipid (fat) (g), 0,26 Karbohidrat (g), 10,82 Total serat
(g), 1,7 Total gula (g) ,7,82 Vitamin C (mg) ,60,9 Vitamin A

Produksi/tahun : 1,02 juta ton


LAMPIRAN 2

Anda mungkin juga menyukai