TINJAUAN PUSTAKA
banyak vitamin dan mineral. Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan untuk
mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung zat gizi. Hal ini berarti
berasal dari kata hortus (= garden atau kebun) dan colere (= to cultivate atau
Buah lokal Bali adalah semua jenis buah-buahan yang dikembangkan dan
dibudidayakan di Bali. Produk buah lokal adalah semua hasil dan turunan hasil
yang berasal dari tanaman buah lokal yang masih segar. Buah lokal meliputi dua
macam, pertama adalah buah yang varietas tanamannya asli Indonesia dan
ditanam petani di Indonesia, kedua ialah buah yang varietas tanamannya dari
negara lain namun ditanam petani di Indonesia. Dengan demikian, buah lokal itu
buah yang dihasilkan petani Indonesia terlepas dari mana asal varietasnya
(Hidayat, 2012).
diperkenalkan oleh pakar yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup. Kata ini
kemudian menjadi lebih bermakna setelah diperkenalkan oleh E.O.Wilson pada
tahun 1989 dalam buku dan tulisan ilmiahnya. Dalam perkembangan selanjutnya,
kata ini kemudian menjadi sangat populer dan dipakai bukan saja oleh ahli
pendidik, ahli sosial, ekonomi, para pengambil kebijakan, dan banyak lagi orang
yang mengenal kata tersebut tetapi tidak mengetahui artinya (Supriatna, 2008).
Romig, 2013).
Bali memiliki kekayaan alam dan kekayaan hayati yang sangat melimpah
tanaman sayuran, tanaman bahan obat dan tanaman perkebunan yang keseluruhan
atau bagian dari buahnya dapat dikonsumsi dalam keadaan segar maupun setelah
secara turun-temurun buah lokal telah digunakan sebagai salah satu pelengkap
pada saat panen raya. Sedikit jenis buah yang menempati pasar swalayan atau
internasional pada saat ini adalah Pisang, Nanas, Mangga, Alpukat, rambutan,
Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu
bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga
tersebut. Oleh karena itu, buah terdiri atas bagian-bagian seperti dinding ovari
biji, jaringan plasenta, partisi, reseptakel, dan sumbu tangkai bunga. Berdasarkan
a) Buah sederhana, yaitu buah yang berkembang dari satu ovari. Buah
digolongkan menjadi :
matang)
b) Buah agregat, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga
yang sama, baik ovari tersebut bergerombol maupun menyebar pada satu
eseptakel, yang kemudian menyatu menjadi satu buah. Contoh buah tipe
c) Buah majemuk, yaitu buah yang berasal dari beberapa ovari dari beberapa
bunga, lalu menyatu menjadi satu massa. Contoh buah tipe ini misalnya
Walau Bali memiliki potensi besar di satu pihak, tetapi di pihak lain Bali
hortikultura buah-buahan
ekspor
intelligence)
akses pasar.
lembaga-lembaga pemasaran
(Syukron, 2012).
buah lokal Pasal 1 ayat 8 yang berbunyi Perlindungan buah lokal adalah
peran serta masyarakat. Keragaman fungsi dari tanaman dan produk buah tersebut
kerja, serta keterkaitan hulu-hilir dan dengan sektor lain. Sehubungan dengan
kewenangan Pemerintah Daerah, serta hak dan kewajiban pelaku usaha dan
Buah-buahan.
suatu tumbuhan, dan dalam hal ini bertujuan menentukan namanya yang benar
dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. Identifikasi atau determinasi
tumbuhan adalah pemberian atau penentuan nama ilmiah atau takson terhadap
Kunci identifikasi adalah suatu cara atau alat bantuan secara analitik atau
susunan kalimat dimana pilihan dapat dilakukan antara dua keadaan yang
berlawanan yang akan menghasilkan penerimaan salah satu pilihan dan penolakan
lainnya.
tanaman, tinggi batang), karakter daun (tipe daun, bentuk daun, panjang tangkai
daun, panjang dan lebar helaian daun, warna daun), karakter bunga (tempat
tumbuh bunga, tipe bunga, susunan bunga, warna bunga, warna bagian-bagian
bunga, panjang tangkai bunga, waktu berbunga, lama musim berbunga), karakter
buah (kedudukan buah, bentuk buah, warna kulit buah, warna daging buah, musim
berbuah, umur buah panen/waktu dari sejak bunga mekar sampai buah masak),
dan karakter biji (ada tidaknya biji, berat biji, warna biji, panjang dan lebar biji).
umur berbunga, jumlah buah per pohon, jumlah bunga per pohon, hasil per pohon,
Xikj / Xkj
kj
LQi =
Xip / Xp
LQ < 1. merupakan sektor non basis, artinya komoditas i disuatu wilayah tidak
memenuhi kebutuhan sendiri dan harus mendapat pasokan dari luar wilayah.
berdasarkan nilai LQ yang lebih tinggi di suatu wilayah, karena makin tinggi nilai
tersebut(Meiningsih,2010).
10