Anda di halaman 1dari 2

Mendatangkan bahan tanam dari tempat lain (introduksi) merupakan cara paling sederhana

untuk meningkatkan keragaman (variabilitas) genetik. Seleksi penyaringan (screening) dilakukan


terhadap koleksi plasma nutfah yang didatangkan dari berbagai tempat dengan kondisi
lingkungan yang berbeda-beda. Pengetahuan tentang pusat keanekaragaman (diversitas)
tumbuhan penting untuk penerapan cara ini. Keanekaragaman genetik untuk
suatuspesies tidaklah sama di semua tempat di dunia. N.I. Vavilov, ahli botani dari Rusia,
memperkenalkan teori "pusat keanekaragaman" (centers of origin) bagi keanekaragaman
tumbuhan.
Introduksi spesies adalah usaha sadar atau tidak sadar memasukkan suatu jenis hewan atau
tumbuhan ke dalam satu habitat yang baru. Masuknya jenis tersebut melalui alat transportasi
antar pulau, akibat adanya hobi/kegemaran beberapa orang membawa jenis-jenis baru, ataupun
sengaja dibiakkan karena alasan praktis seperti penanganan hama penyakit.
Seleksi massa (dalam pemuliaan tanaman) atau seleksi individu (dalam pemuliaan hewan)
adalah salah satu metode seleksi yang tertua untuk memilih bahan tanam yang lebih baik pada
generasi berikut. Dalam program pemuliaan, seleksi ini juga merupakan yang paling sederhana
dan banyak pemulia hanya mengandalkan nalurinya dalam menjalankan metode ini, meskipun
dasar ilmiah untuk pelaksanaannya sudah tersedia.
Dalam praktik sehari-hari, pemulia mengamati penampilan fenotipe setiap individu dalam suatu
populasi lalu memilih individu yang akan dipelihara keturunannya kelak. Praktik yang demikian
juga disebut seleksi massa positif. Seleksi massa negatif (disebut juga roguing) juga dapat
dilakukan, terutama untuk memelihara kemurnian sifat suatu populasi: individu-individu yang
menyimpang dari penampilan normal dibuang.
Kalangan pemuliaan tanaman menamakan seleksi massa karena biasanya cara seleksi ini
dilakukan terhadap ukuran populasi yang besar dalam pertanaman di ladang. Pemuliaan hewan
mengistilahkan sebagai seleksi individu karena seleksi didasarkan atas dasar penampilan
individu, bukan kerabat dari individu tersebut.
Kemajuan seleksi dalam seleksi massa adalah yang terbesar dari semua metode seleksi yang
ada, namun harus memerhatikan beberapa hal. Latar belakang lingkungan harus
dipertimbangkan dalam melakukan seleksi massa karena seleksi didasarkan dengan fenotipe.
Masalah lainnya adalah apabila suatu sifat tidak dapat diamati langsung pada suatu individu,
seperti produksi susu per hari dari sapi pejantan. Untuk mengatasinya, metode seleksi berbasis
kerabat perlu dilakukan. Penggunaan seleksi dengan penanda(marker-assisted selection)
berpotensi menghilangkan masalah-masalah ini.
Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing)
dalam biologi adalah perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda
secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasigengen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik
berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal
dari RNA atau DNA yang berbeda.[2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang
berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies

(persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur(untuk


tanaman) atau antar aksesi

Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara
tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisma hidup yang
bersifat terwariskan (heritable). Mutasi dapat terjadi secara sepontan di alam
(spontaneous mutation) dan dapat juga terjadi melalui induksi (induced mutation).
Secara mendasar tidak terdapat perbedaan antara mutasi yang terjadi secara alami
dan mutasi hasil induksi. Keduanya dapat menimbulkan variasi genetik untuk
dijadikan dasar seleksi tanaman, baik seleksi secara alami (evolusi) maupun seleksi
secara buatan (pemuliaan).
Dalam bidang pemuliaan tanaman, teknik mutasi dapat meningkatkan keragaman
genetik tanaman sehingga memungkinkan pemulia melakukan seleksi genotipe
tanaman sesuai dengan tujuan pemuliaan yang dikehendaki. Mutasi induksi dapat
dilakukan pada tanaman dengan perlakuan bahan mutagen tertentu terhadap organ
reproduksi tanaman seperti biji, stek batang, serbuk sari, akar rhizome, kultur
jaringan dan sebagainya. Apabila proses mutasi alami terjadi secara sangat lambat
maka percepatan, frekuensi dan spektrum mutasi tanaman dapat diinduksi dengan
perlakuan bahan mutagen tertentu. Pada umumnya bahan mutagen bersifat
radioaktif dan memiliki energi tinggi yang berasal dari hasil reaksi nuklir.

Anda mungkin juga menyukai