Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU PEMULIAAN TERNAK


“SISTEM SELEKSI”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II :

1. AHMAD FAUZAN
2 .KIKI ERIANTI
3. NURLAELA MAGFIRA M
4. M. SAINAL ABIDIN

PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah menciptakan
dunia serta isinya serta memberikan kita rahmatnya berupa kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugasnya dan tidak lupa pula mengirimkan salam dan
shalawat kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW. Bersama para
sahabatnya atas jasa mereka dalam memperjuangkan dan menyebarkan agama
Allah SWT.
Tidak lupa pula ucapan terima kasih untuk segala bantuan yang diberikan
kepada saya khususnya kepada kami pada umumnya bagi semua pihak termasuk
kepada dosen mata kuliah ILMU PEMULIAAN TERNAK baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis masih dalam proses belajar sehingga penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan tugasnya ini, ada saja kesalahan-kesalahan yang terjadi, Untuk
itu saya meminta maaf dan saran serta kritikan masih saya butuhkan untuk
menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan tugas makalah selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian Seleksi............................................................................2
B. Macam macam seleksi.....................................................................5
C. Seleksi ganda dan metode metodenya.............................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................11


A. Kesimpulan......................................................................................11
B. Saran................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan perbibitan ternak diarahkan ada peningkatan mutu
ternak ,sumber daya ternak , daya lingkungan masyarakat ,pengawasan mutu
dan pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan kualitas bibit yang unggul.dan
untuk tercapainya tujuan ini di perlukan  pengawasan bibit sesuai dengan
standar ,salah satu langkah pengawasan adalah perlunya dilakukan
pemilihan/penilaian terhadap sapi tersebut.
Seleksi atau pemilihan sapi yang akan dipelihara merupakan salah satu
faktor penentu dan mempunyai nilai strategis dalam upaya mendukung
terpenuhinya kebutuhan daging, sehingga diperlukan upaya pengembangan
pembibitan sapi potong secara berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini, yaitu :
1. Pengertian Seleksi ?  
2. Macam-macam Seleksi ?
3. Apa itu seleksi ganda dan metode-metode Seleksi ganda?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini, yaitu :
1. Agar mahasiswa mengetahui Pengertian Seleksi  
2. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam Seleksi
3. Agar mahasiswa mengetahui Seleksi ganda dan metode-metode nya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seleksi
Dalam konteks pemuliaan ternak , seleksi adalah suatu proses memilih
ternak yang disukai yang akan dijadikan sebagai tertua untuk generasi
berikutnya. Tujuan umum dari seleksi adalah untuk meningkatkan
produktifitas ternak melalui perbaikan mutu genetic bibit. Dengan seleksi ,
ternak yang mempunyai sifat yang di inginkan akan dipelihara, sedangkan
ternak-ternak yang mempunyai sifat yang tidak diinginkan akan di singkirkan.
Dalam melakukan seleksi, tujuan seleksi harus ditetapkan terlebih dahulu,
missal pada ayam, tujuan seleksi ingin meningkatkan produksi telur, berat
telur, atau kecepatan pertumbuhan.
1. Karakter-karakter yang diseleksi :
a) Ketahanan terhadap cuaca, suhu dan kekeringan.
b) Ketahanan terhadap sejenis hama.
c) Meningkatkan mutu dan jumlah kawinan
d) Membuang karakter-karakter buruk atau yang tak ekonomis, sehingga
karakter-karakter  baik saja yang menonjol.
2. Sifat genetis penduduk suatu spesies sangat heterozigot. Di karenakan:
a) Tempat hidup berbeda-beda, daya dan arah mutasi pun berbeda-beda
pada gen yang sama.
b) Lingkungan berbeda ekspresi suatu gen yang sama bias berbeda
c) Kawin acak (random) selalu terjadi di alam, dan makin acak
perkawinan makin heterozigot lah genotipe.
3. Tahap-tahap seleksi :
a) Memilih bibit

5
b) Mencari lingkungan dan cara yang paling cocok dan ekonomis bagi
pembiakan bibit
c) Mengadakan breeding
d) Membuat mutasi induksi
e) Memilih hasil breeding atau mutasi yang paling baik dan cocok pada
suatu daerah
f) Menyebarkan bibit hasil breeding atau mutasi induksi yang terpilih.
4. Dua hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan seleksi:
a) Tujuan seleksi harus jelas, misalnya kalau pada sapi apakah tujuannya
untuk meningkatkan  produksi susu atau produksi daging, atau
keduanya.
b) Seleksi perlu waktu Kemajuan. seleksi dipengeruhi oleh beberapa factor,
yaitu :
1. Seleksi Diferensial (S)
 Seleksi diferensial adalah keunggulan ternak-ternak
yang terseleksi terhadap rata-rata  populasi (keseluruhan
ternak).
Contoh 1: rata-rata produksi susu laktasi satu sapi Fries
Holland yang terseleksi adalah 3500 liter, sedangkan rata-rata
produksi populasi adalah 3300 liter. Seleksi diferensial (S) =
3500-3300 liter = 200 liter.Kalau sifat tersebut dapat diukur
pada ternak jantan dan  betina, maka seleksi biasanya
dilakukan secara terpisah. Seleksi diferensial adalah rata-rata
darikeduanya.
Contoh 2: Rata-rata bobot sapih populasi (seluruh ternak)
domba Padang yang betina adalah 9 kg dan jang jantan 13 kg.
Rata-rata bobot sapih ternak-ternak yang terseleksi yang betina
adalah 12 kg dan yang jantan 15kg.

6
S_= 15  – 13 kg = 2 kg S_= 12  – 9 kg = 3 kg
Rata-rata seleksi diferensial =2+3 ⁄2=2,5 kg

2. Heritabilitas
Kata heritabilitas berasal dari bahasa inggris
“Heritability” yang berarti kekuatan/ kemampuan penurunan
suatu sifat. Kata ini digunakan untuk mengungkapkan kekuatan
suatu sifat diturunkan pada generasi berikutnya.Dalam
pemuliabiakan ternak nilai ini  perlu diketahui sebelum
melakukan perbaikan mutu bibit/genetik ternak.Kegunaan
diketahuinya nilai heritabilitas adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui kekuatan suatu sifat akan diturunkan oleh
tetua pada anaknya.
b) Merupakan suatu petunjuk tentang keberhasilah
program pemuliaan pada ternak.
c) Semakin tinggi nilai heritabilitas, semakin baik
program perbaikan mutu bibit yang diharapkan.
Berdasarkan ungkapan ragam di atas, heritabilitas
tidak lain adalah proporsi ragam genetik terhadap
ragam fenotip.
3. Interval Generasi
Interval generasi dapat diartikan sebagai rata-rata umur
tertua/induk ketika anaknya di lahirkan. Setiap jenis ternak
mempunyai interval generasi dipengaruhi oleh umur pertama
kali ternak tersebut di kawinkan dan lama bunting, dengan
demikian interval generasi oleh faktor lingkungan seperti
pakan dan tata laksana. Pemberian pakan yang jelek dapat
memperpanjang interval generasi, sedangkan semakin cepat

7
interval generasi maka semakin cepat pula mutu bibit ternak
yang diharapkan.
B. Macam-macam Seleksi
Berdasarkan prosesnya, seleksi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Seleksi Alam
Pada seleksi alam ada kekuatan yang secara alami bertanggung jawab
terhadap proses yang menentukan indivudu-individu ternak dapat bertahan
pada lingkungan tertentu. Pada umumnya seleksi alam terjadi pada hewan
yang hidup di alam bebas.
2. Seleksi Buatan
Seleksi buatan merupakan kebalikan dari seleksi alam, karena pada
dasarnya seleksi melibatkan campur tangan manusia. Manusia memilih
ternak-ternak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Sumber informasi untuk seleksi langkah awal dalam pelaksanaan
seleksi adalah tersedianya informasi tentang keunggulan ternak (yang
dikenal dengan istilah pemuliaan ternak). Mengingat bahwa tujuan
perbaikan mutu genetik adalah untuk menghasilkan genotyp sebaik
mungkin yang akan lebih mengefesiensikan produksi pada lingkungan
tertentu. Maka langkah mencapai hal tersebut adalah melalui estimasi NP.
Sumber informasi yang digunakan untuk mengestimasi nilai pemuliaan
ada 4 yaitu :
a) Seleksi Individu
Yaitu seleksi untuk ternak bibit yang didasarkan pada catatan
produktivitas masing-masing ternak. Seleksi individual pada
ternak sapi adalah cara seleksi paling sederhana dan mudah
dilakukan dipedesaan dengan dasar bobot sapi/anak sapi yang ada
dan sebagainya. Seleksi individual adalah metode seleksi yang

8
paling sederhana dan paling banyak digunakan untuk memperbaiki
potensi genetik ternak. Seleksi ini sering dilakukan jika :
1) Fenotip ternak yang bersangkutan biasa diukur baik pada
jantan atau betina.
2) Nilai heritabilitas atau keragaman genetik tinggi. Seleksi
biasa dilakukan dengan memilih ternak-ternak terbaik
berdasarkan nilai pemuliaan.
b) Seleksi Silsilah
Seleksi yang dilakukan berdasarkan pada silsilah seekor ternak.
Seleksi ini dilakukan untuk memilih ternak bibit pada umur muda,
sementara hewan muda tersebut belum dapat menunjukan sifat-
sifat produksinya. Pemilihan bibit ternak (contoh : ternak
kambing/domba) pemilihan bibit ternak bertujuan untuk
memperoleh bangsa bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat
produktif potensial seperti memiliki persentase anak kelahiran
yang tinggi, kesuburan yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik
serta presentasi karkas yang baik dan sebagainya. Kriteria kriteria
yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalam rangka
melaksanakan seleksi dalam pemilihan bibit ialah : bangsa ternak,
kesuburan dan presentasi kesuburan anak, termperamen dan
produksi susu induk, prodksi daging dan susu, recording dan status
kesehatan ternak tersebut.
c) Uji Keturunan
Sering suatu sifat hanya muncul pada salah satu jenis kelamin
saja, misalnya produksi susu. Tetapi keunggulan potensi genetik
ternak jantan untuk produksi susu juga sangan penting, karena
pada umunya ternak jantan dapat mengawini banyak betina.
Apabila keadaan ini terjadi, maka bisa dilakukan uji zuriat. Uji

9
zuriat adalah suatu uji terhadap seekor atau sekelompok ternak
berdasarkan performance atau tampilan dari anak-anaknya. Uji ini
lazim digunakan untuk evaluasi pejantan karena pejantan biasanya
banyak menghasilkan keturunan.

d) Seleksi Kekerabatan
Seleksi kekerabatan adalah seleksi individu atas dasar
performance kerabat-kerabatnya. Seleksi kerabat dilakukan untuk
memilih calon pejantan sapi perah dengan tujuan untuk
meningkatkan produksi susu yang tidak dapat di ukur pada ternak
sapi jantan, dengan mengukur produksi kerabat-kerabat betinanya
yang menghasilkan susu.

C. Seleksi Ganda Dan Metode-Metodenya


1. Seleksi ganda
Pada kenyataanya seleksi terhadap sifat unggul relative jarang
dilakukan. Misalnya saja, pemula ternak (breeder) sapi perah menyeleksi
sekaligus produksi susu dan kadar lemak susu, pembibit sapi potong
menyeleksi bobot lahir, bobot sapi dan bobot umur satu tahun, dan
sebagainya.
Tujuan seleksi banyak sifat adalah meningkatkan nilai pemuliaan
hasil kombinasi sejumlah sifat pada suatu populasi. Peningkatan nilai
pemuliaan per individu ternak untuk sifat-sifat tertentu. Pemuliaan ternak
dalam mengusahakan ternak sudah menetapkan sifat-sifat yang akan
dipertahankan pada ternaknya.
a) Seleksi pada sapi potong
Seleksi pada sapi potong bertujuan untuk menghasilkan sapi
bibit yang diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

10
genetik populasi sapi potong. Dalam melakukan seleksi pada sapi
potong, di bedakan atas adanya dua metode pokok yaitu :
1) Seleksi tradisional
Seleksi secara tradisional yaitu metode seleksi yang telah lama.
Metode ini sangat sederhana yaitu mencari ternak jantan yang
memiliki cacat luar unruk kemudian dilakukan kastrasi agar
ternak jantan tidak dapat mengawini induk-induk wilayahnya.
2) Seleksi kuantitatif
Seleksi Kuantitatif adalah metode seleksi yang di dasarkan atas
perhitungan kuantitatif. Kriteria-kriteria pada sapi potong yang
dapat dipergunakan dalam seleksi adalah : berat badan pada
umur tertentu, kecepatan pertumbuhan dan ukuran tubuh pada
umur tertentu.
b) Seleksi pada sapi perah
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan seleksi
terhadap sapi perah betina.
1. Beberapa metode yang sering digunakan yaitu :
 Pendugaan kemampuan bereproduksi
 Estimated transmitting ability (ETA)
 Pendugaan nilai pemuliaan
2. Seleksi pemilihan pada sapi pejantan ada beberapa metode yaitu:
 Perbandingan antar produksi anak
 Membandingkan produksi anak induk
 Membandingkan produksi herdmatenya.
2. Metode-metode seleksi sifat ganda
a) Tandem Selection
Yang dimaksudkan dengan tandem selection adalah
seleksi yang dilakukan untuk memperoleh keunggulan sifat

11
atas dasar pencapaian target seleksi. Bila target untuk satu sifat
sudah tercapai, maka seleksi dilanjutkan terhadap sifat lainnya.
b) Independent culling level
Metode ini sering disebut sebagai metode penyingkiran
bebas bertingkat, yaitu metode seleksi yang diperlukan
terhadap sekelompok ternak berdasarkan atas keunggulan
beberapa sifat selama satu masa kehidupan ternak yang
diperhitungkan sejak kelahiran sampai dengan kematian.
Metode ini juga sangan di sukai oleh pemulia ternak karena
tingkat kemudahan dalam penggunaanya.
c) Index Selection
Metode index selection atau seleksi index merupakan
seleksi yang di berlakukan pada ternak dengan menerapkan
index terhadap sifat-sifat yang menjadi criteria seleksi.
Pendugaan nilai pemuliaan seekor ternak dilakukan dengan
menggunakan semua sifat yang dipertimbangkan. Caranya
adalah dengan menghitung indeks melalui perkalian
pengukuran tiap sifat dengan masing masing faktor
pembobotnya kemudian dijumlahkan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai yang akan
dijadikan sebagai tertua untuk generasi berikutnya. Seleksi juga
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu gentik ternak.
2. Berdasarkan prosesnya, seleksi dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Seleksi Alam
Pada seleksi alam ada kekuatan yang secara alami bertanggung jawab
terhadap proses yang menentukan indivudu-individu ternak dapat bertahan
pada lingkungan tertentu. Pada umumnya seleksi alam terjadi pada hewan
yang hidup di alam bebas.
b) Seleksi Buatan
Seleksi buatan merupakan kebalikan dari seleksi alam, karena pada
dasarnya seleksi melibatkan campur tangan manusia. Manusia memilih
ternak-ternak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
3. Tujuan seleksi ganda dengan banyak sifat adalah meningkatkan nilai
pemuliaan hasil kombinasi sejumlah sifat pada suatu populasi.
Peningkatan nilai pemuliaan per individu ternak untuk sifat-sifat tertentu.
Pemuliaan ternak dalam mengusahakan ternak sudah menetapkan sifat-
sifat yang akan dipertahankan pada ternaknya.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis
serta dapat menjadi lebih baik kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Santosa. 2012. Seleksi dan Pemilihan Bibit Pada Ternak: Bandung

Noor Rahman.R,2004 Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta

Nugroho,CP.2008. Seleksi sapi perah indonesia. PT. Gramedia: Jakarta

Suyadi, S.Maylinda, H.Nugroho, dan Kuswati, 2008. Seleksi pemilihan sapi

lokal. Peternakan Universitas Brawijaya. Malang

14

Anda mungkin juga menyukai