PROGRAM SELEKSI
Disusun oleh :
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tugas Makalah Program Seleksi dalam Genetika Ikan
ini. Tugas berupa makalah yang telah terselesaikan ini merupakan salah satu
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Genetika Ikan.
Proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah
kali ini. Semoga bantuan, kebaikan dan dukungan yang telah diberikan kepada
penulis selama penyelesaian makalah ini mendapat balasan yang tiada terkira dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kata sempurna. Akhir kata, kami penulis berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
PROGRAM SELEKSI i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................ 1
1.2. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 3
2.1. Seleksi........................................................................................... 3
2.2. Hibridisasi.................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 5
3.1. Program Seleksi........................................................................... 5
3.1.1. Tanpa seleksi (No Selection)........................................... 5
3.1.2. Seleksi Terarah (Directional Selection)......................... 8
3.1.3. Seleksi Stabilisasi (Stabilization Selection).................... 14
3.1.4. Seleksi Pemutus (Disruptive Selection).......................... 15
3.2. Seleksi Bebas................................................................................ 15
3.3. Indeks Seleksi............................................................................... 17
3.4. Seleksi Tandem............................................................................ 21
3.5. Sortir Independen (Independen Culling).................................. 21
3.6. Jenis Genetika Dominan dan Hibridisasi.................................. 22
3.6.1. Penggunaan Hibridisasi.................................................... 23
BAB IV PENUTUP...................................................................................... 24
4.1. Kesimpulan.................................................................................. 24
4.2. Saran............................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 26
PROGRAM SELEKSI ii
BAB I
PENDAHULUAN
PROGRAM SELEKSI 1
Ikan rainbow trout merupakan jenis utama dari ikan trout yang
dibudidayakan. Ikan ini berasal dari danau dan sungai di Amerika Utara dan
dikenali dengan warna ungu atau lembayung yang lebar sepanjang sisinya dan
titik hitam pada ekornya. Ikan trout cokelat merupakan ikan trout air tawar Eropa.
Warnanya bervariasi, tapi biasanya berwarna kecoklatan dengan titik hitam dan
merah.Ikan ini merupakan jenis ikan yang mengandung minyak dengan daging
yang lembut.
Ikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, oleh karenanya,
penting untuk meningkatkan produktivitas ikan.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas ikan, pemilihan bibit yang unggul
merupakan salah satu faktor yang sangat penting, disamping faktor-faktor lain
seperti penanganan tatalaksana, penyediaan pakan, penanganan penyakit dan
pemasaran hasil perikanan. Seleksi merupakan langkah awal yang harus dilakukan
dalam pemilihan bibit yang dapat menentukan keberhasilan suatu usaha
perikanan.Seleksi dapat dilakukan melalui pengamatan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini sebagai :
- Untuk mengetahui pengertian program seleksi.
- Untuk mengetahui jenis-jenis program seleksi.
- Untuk mengetahui pengertian seleksi tandem.
- Untuk mengetahui pengertian indeks seleksi.
- Untuk mengetahui pengertian sortir independen.
PROGRAM SELEKSI 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Seleksi
PROGRAM SELEKSI 3
A. Seleksi Tandem
Dalam hal ini kita menyeleksi sifat yang pertama kemudian mencapai
tingkat yang diinginkan, sifat kedua baru dimulai diseleksi. Seleksi ini baik
digunakan jika sifat- sifat yang menjadi tujuan penyeleksian tidak saling terikat.
B. Indeks Seleksi
2.2 Hibridisasi
BAB III
PEMBAHASAN
PROGRAM SELEKSI 4
3.1 Program-program Seleksi
PROGRAM SELEKSI 5
Seleksi yang tidak diinginkan terjadi setiap waktu pada saat manajer
mengatasi ikannya. Manajer hatchery dan pekerja yang mengatasi ikan pada
umumnya memilih ikan yang besar, yaitu ikan yang sedang hamil ketika
manajernya menginginkan ikannya bertelur, dan ikan yang mempunyai seleksi
sekunder yang jelas. Contohnya pada seleksi yang tidak di sengaja dengan
menghilangkan potensi untuk meningkatkan rata-rata pertumbuhan dan, pada
gilirannya, menghilangkan seleksi sebagai metode untuk meningkatkan
produktivitas ikan mas pada program breeding di Israel (Moav and Wohlfarth
1976). Mereka dikaitkan dengan ketiadaan V^ untuk meningkatkan tingkat
pertumbuhan di dalam populasi yang akan di evaluasi untuk praktek pemijahan
ikan besar untuk mendapatkan telur betina yang banyak.
Penetasan itu sendiri juga memilih ikan secara tidak lazim. Pembenihan
ikan yang meningkat dapat menghasilkan populasi dengan basis genetik yang
kecil karena saat penetasan ikan akan melakukan yang terbaik pada pertandingan
maupun kolam tanah kecil dan ikan yang dapat matang gonad atau mampu hamil
dan bereproduksi pada kondisi di dalam tempat itu. Ikan yang tidak mampu
bertahan hidup dan bereproduksi di dalam tempat mungkin ikan tersebut akan
menjadi yang terbaik di habitatnya.
Konsekuensinya, program tidak ada seleksi dapat menjadi salah satu aspek
yang paling penting dari manajemen induk untuk populasi ikan. Seleksi yang
tidak diinginkan dapat merusak populasi atau membuat stok yang dihasilkan
terlalu mahal. Jika kamu tidak tahu mengapa beberapa fenotipe tersebut hilang,
jangan lakukan itu. Seleksi yang tidak diinginkan mungkin menjadi alasan utama
mengapa sulit untuk memperbanyak populasi ikan yang bereproduksi dengan
tebar ikan yang diproduksi oleh tempat penetasan (hatchery). Lingkungan
hatchery dan aquakultur menyebabkan alel musnah dan memungkinkan populasi
untuk tinggal di lingkungan ekstrim.
Untuk mencegah penyeleksian yang tidak bertujuan untuk menurunkan
rata-rata penyesuaian dari populasi anda mungkin harus merubah kebiasaan
budaya. Untuk itu anda harus:
1. Memperbanyak pemijahan selama musim pemijahan
PROGRAM SELEKSI 6
2. Pemijahan/pembiakan dari segala macam musim ikan
3. Memijahan sebanyak mungkin ikan(anda hanya perlu tetap menjaga masing-
masing kelompok dari setiap pemijahan)
4. Jangan menyeleksi ikan pertumbuhan lambat atau ikan-ikan yang kurang
menunjukan dengan tegas ciri-ciri karatkeristik seksual sekundernya
Kita tidak perlu memijahkan setiap ikan pada populasi, cukup satu contoh
representif yang mewakilinya. Pijahan sebuah sempel secara proposional dari
setiap persentase dalam distribusi yang normal. Sebuah program tidak ada seleksi
tidak berarti kita tidak melakukan apa-apa. Tidak melakukan apa-apa berarti dapat
merusak atau mengganggu populasi.
Untuk tidak melakukan penyeleksian secara seimbang, kita harus memiliki
data yang akurat/banyak mengenai populasi sehingga kita dapat memilih cara
pembenihan dalam rangka melibatkan sampel yang representatif dari setiap
persentase secara keseluruhan. Kita juga harus mempunyai data sehingga kita
dapat membandingkan setiap generasi berkenaan untuk memastikan bahwa tidak
ada perubahan yang tidak terjadi.
Kesimpulannya, ketika kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan atau
kamu tidak tahu fenotip mana yang terbaik, tanpa seleksi merupakan bentuk yang
paling tepat untuk seleksi dari populasi ikan yang di perlakukan. Tanpa tujuan
tidak berencana merubah secara acak yang biasanya tidak meningkatkan
produktivitas.
Penyeleksian yang tidak bertujuan mengubah susuana gen ikan konsumsi
dapat mengurai produktivitas jika penyseleksian yang dilakukan kurang hati-hati
dengan minimnya sifat akuakultur. Sebagai contoh, Eknath and Doyle (1985)
menemukan bahwa standar praktis dari pemijahan ikan catla dan rohu di tempat
penetasan India mengurangi produktivitas, disebabkan oleh pemilihan betina yang
paling besar, bagian dari penetasan menyeleksi ikan yang lambat dalam
pertumbuhan tubuh dan gonadnya.
Sementara seleksi yang tidak bertujuan dapat menghilangkan beberapa
potensi alel yang penting. Tidak semua seleksi yang tidak bertujuan itu buruk
untuk ikan-ikan konsumsi. Mengeluarkan ikan yang tidak bereproduksi dengan
PROGRAM SELEKSI 7
kondisi hatchery tidak akan menerima makanan buatan, karena ikan mudah gugup
dan mudah larut. Seleksi secara langsung digunakan untuk mengubah fenotipe
populasi yang mempertimbangkan dugaan apakah yang dibutuhkan dalam hal
peningkatan produktivitas dan keuntungan.
PROGRAM SELEKSI 8
Keenam, ambillah 100 anak-anak ikan dari setiap family (yang dipilih dan
disisihkan) dan satukan mereka dalam kolam yang sama untuk mengontrol
populasinya sehingga reaksi dari yang terpilih dapat diukur.
Rencana ini adalah dasar dari rencana yang akan dibutuhkan. Rencana
yang sebenarnya akan disempurnakan dngan teknik budaya tigkat penjaringan,
tingkat pakan, jumlah lipatan dan sebagainya.
Aspek yang penting dari rencana itu adalah menentikan fenotipe apa yang
akan tergabung dalam program yang terpilih, bagaimana mereka dapat diukur dan
kapan mereka dapat diukur. Dalam menentukan kapan fenotipe dapat
digabungkan dalam program terpilih, pengelola penetasan harus memilih fenotipe
yang mewakili sifat biologis dan bukan konstruksi palsu atau bermacam aspek
pengelolaan. Contohnya pemilihan untuk factor k (factor kondisi) mungkin tidak
berhasil atau tidak menghsilkan keuntungan karena itu bukan fenotipe biologis,
tetapi perbandingan palsu.
Pilihan dari fenotipe yang berguna bagi lingkungan atau pengelolaan
menjadi gagal, perbedaan antara individual akan menjadi Fungsi Fe daripada Fa.
Contohnya pilihan untuk peningkatan jumlah pertumbuhan selama kehidupan dua
bulan pertama, bisa jadi gagal, karena jumlah pertumbuhan dini adalah fungsi
utama dari fe ukuran telur, umur dan ukuran betina, tanggal bertelur, praktek
pemberian makan, dan tingkat penjaringan-bukan Fa.
Saat pengukur fenotipe, penting untuk mengukur sifat secara benar atau
yang terpilih akan bereaksi terhadap fenotipe lain contonya, jika pengelola
penetasan ingin memilih untuk menaikan tingkat penetasan dia seharusnya tidak
menegaskan itu sebagai persentase telur yang menghasilkan anak ikan tetapi
persentase dari telur yang dibuahi yang menghasilkan anak ikan. Jika penetasan
diukur sebagai persentase dari telur yang menghasilkan anak ikan yang terpilih
mungkin tidak memperbaiki penetasan sejak fertilisasi itu berhasil, yang menjadi
kegunaan untuk jantannya, yang dipermalukan oleh penetasan.
Sebaliknya pengelola penetasan yang ingin memperbaiki fenotipe yang
sulit diukur dapat membuat yang pemilihan tidak membosankan , dengan memilih
fenotipe yang mudah diukur yang behubungan dengan fenotipe yang ingin mereka
PROGRAM SELEKSI 9
perbaiki. Contohnya, pemilihan untuk kenaikan berat badan di usia tertentu sering
diukur sebagaimana umur mereka karena (1). hubungan antara panjang dan berat
pada umur tertentu pada intinya adalah 1,0; (2). Menyediakan panjang individu
yang akurat pada ratusan ikan, namun sulit untuk menyediakan berat individual
yang akurat pada ratusan ikan.
Mengetahui kapan untuk mengukur fenotipe sering sama pentingnya
dengan mengetahui fenotipe mana yang akan diukur. Contohnya, jika pengelola
penetasan ingin memilih untuk menaikan tingkat pertumbuhan, dia harus
menentukan dengan hati-hati pada usia berapa ia ingin pertumbuhan ditingkatkan
karena pertumbuhan tidak tetap, ada perbedaan antara jantan dan betina; dan
jumlah pertumbuhan berubah dengan permulaan dari pematangan seksual.
Akhirnya fenotipe yang akan dihubungkan dengan program penernakan
harus mewakili sifat ekonomi yang penting. Tidak masuk akal untuk menikan
jumlah sinar di sirip belakang lele, kerena konsumen membeli lele dengan hitugan
kilogram bukan dari kualitasnya. Pilihan untuk lapisan otot kepala yang lebih
besar di ikan lele jantan mungkin tidak bijaksana karena jika itu sukses itu akan
mengurangi persentase pergantian.
Contoh yang bagus dari tujuan dan rencana untuk mengeksekusi tujuan ini
dalam program peternakan pilihan diuraikan oleh Gall (1979) untuk penernakan
pilihan bagi ikan air tawar pelangi. Di uraian tersebut dia mendeskripsikan
program penernakan pilihan untuk memperbaiki ukuran telur, jumlah telur per
betina, kemampuan menetas dan berat dalam satu tahun di ikan air tawar rainbow
yang diproduksi oleh perusahaan penetasan California.
Langkah pertama di setiap program peternakan adalah untuk
mengumpulkan data (atau menggunakan data yang sudah ada) untuk
menghasilkan deskripsi yang kuantitatif dari fenotipe. Anda terutama ingin tahu
maksudnya, variansi, Standard devinasi(SD), Komposisi dari variasi (CV), rata-
rata dan h2. Suatu saat anda mendapatkan informasi. Anda dapat memutuskan,
jika penyeleksian berjalan dengan baik untuk mendapatkan tujuan anda. Jika
Fenotipe yang inginkan telah melebihi rata-rata populasi, itu berarti banayk
generasi yang telah berhasil. Informasi juga akan menmbantu memutuskan
PROGRAM SELEKSI 10
bagaimana memilih ikan dan tempatnya dengan cara yang cepat. Semua ikan yang
nilainya jatuh nilainya akan menjadi terpisah dan itu berarti yang diatas akan
terseleksi.
Meskipun h2 biasanya mempertimbangkan factor yang dibuat sebagai
pengatur apakah penyeleksian akan menjadi efektif, SD dan CV {(SD/Rata-
rata)100} menerangkan anda apakah populasi variasi fenotipe tercukupi untuk
menyediakan tujuan melalui penyeleksian. SD juga memberikan and dan
menggambarkan dimana tempat untuk mempercepat nilai.
Heribilitas memberikan jangkauan persentasi dimana dapat menangkap
seberaa besar kemajuannya. SD dan CV mengartikan seberapa besar
kemungkinan jangkauan. Populasi debgan besar SD dan besar CV memungkinkan
anda seleksi besar yang berbeda; populasi dengan kecil SD dan kecil CV
membuat seleksi menjadi sulit, karena dimana variasi kecil memanfaatkannya.
(SD = akar varian).
Besar SD dan CV memperbaiki kemungkinan kesuksesan dalam program
penernakan. Sebagai contoh, jika dua populasi ikan memiliki keidentikan rata-rata
seberat 400g pada masa satu tahun, tetapi satu populasi memiliki sebuah SD 10g
(CV=2.5%) saat yang lain memiliki SD 100g (CV=25%) , seleksi akan jadi lebih
jauh efektif dalam populasi dengan 100g SD, Karena ini dapat lebih menjauhkan
variant. Bentuk 4.7 menunjukan perbedaan diantara dua populasi yang memiliki
rata-rata yang sama tetapi berbeda S.
PROGRAM SELEKSI 11
Gambar 4.7 Kurva Mengenai Populasi
Tidak semua penduduk memiliki besar SDs besar atau CVs , beberapa
memiliki begitu sedikit varian yang akan menghambat pilihan ( Tave dan
Smitherman 1980; Tave 1984B , 1986a ) .Rata-rata CVs untuk fenotipe ekonomi
penting dalam beberapa jenis makanan ikan ditunjukkan dalam tabel.
SD juga memberi dan indikasi mengenai intensitas seleksi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan Anda . Ketika Anda membuat nilai cutoff ,
Anda membuat nilai cutoff begitu banyak SD di atas atau di bawah laki-laki .
Bahkan ketika nilai cutoff diberi label seperti, katakanlah , atas 1% atau top 10
% , apa yang Anda benar-benar lakukan adalah menetapkan nilai cutoff 2,33 atau
1,28 Sds atas rata-rata , rspectively . Ketika Anda tahu SD Anda memiliki kontrol
lebih besar atas seleksi, karena Anda dapat menyesuaikan intensitas seleksi untuk
memaksimalkan diferensial seleksi ( rearch ) . Pemilihan diferensial ( S ) adalah
produk dari intensitas seleksi ( i ) dan standar deviasi dari fenotip .
PROGRAM SELEKSI 12
Tabel 4.3 Populasi Riwayat Hidup Ikan
PROGRAM SELEKSI 13
Svdrdson (1945) percobaan seleksi dua anak pada sejumlah penyinaran sirip
dorsal pada ikan, ikan guppy, serta percobaan seleksi Kincald ct al (1977) dan
Kincald (1983A), untuk pertambahan berat Rainbow Trout masing-masing
ditunjukan dalam bentuk grafik.
PROGRAM SELEKSI 14
Gambar 1.4 Seleksi Pemutus
PROGRAM SELEKSI 16
untuk mempertahankan ukuran populasi yang konstan. Ini adalah masalah
besar dengan ternaknya, tetapi itu kurang penting bagi ikan karena Fekunditas
besar mereka.
- Kedua, Pengurangan berat dalam jumlah pemeliharaan yang efektif dapat
merubah kelompok gen melalui aliran genetis.
Mencegah penyeleksian bebas dari pembatasan populasi, kita harus
mengurangi ukuran. Jika ingin menyimpan 10% populasi dan kamu akan
menyeleksi dua fenotip penting yang sama, nilai pemisahan mu ada pada tingkat
tentu bisa mengatur nilai seleksi untuk fenotip yang berbeda jika kamu ingin
menyeleksi salah satu yang lebih kuat daripada yang lain. Sebagai contoh, 40 nilai
seleksi dan 25% untuk dua fenotip masih akan mempertahankan 10% dari
populasinya. [(0.40) (0.25) =lah 0.1].
PROGRAM SELEKSI 17
menyeleksi penambahan panjang dan berat keduanya pada 5 dan 15 bulan, dan
pusatnya pada h2s untuk panjang dan berat ke 5 dan 15 bulan dan korelasi antara
sifat-sifat mereka yang dihitung dalam populasi ikan lele.
1 = 1.578 (wt pada 5 bulan) 4.6135(panjang pada 5 bulan)
+ 1.2122(panjang pada 15 bulan) + 26.5624(wt pada 15 bulan)
Daftar seleksi ini tidak jangan dianggap merupakan menjadi penentuan
daftar seleksi lele oleh semua peternak ikan lele, sebab indeks tersebut hanya
cocok untuk populasi pada pelajaran yang terdapat pada buku reagen et al (1976).
Dengan mengesampingkan data tersebut harus dikembangkan indeks
seleksi tidak selalu muncul dalam semua populasi ikan, dapat diperkirakan indeks
seleksi dengan menentukan nilai tersebut. Contohnya, jika tiap petani lele ingin
menyeleksi untuk pertambahan berat pada umur 8 bulan, untuk menurunkan
persentase total dan untuk menambah hasil per hari selama bulan Agustus dalam
populasi. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah menetapkan nilai untuk tiga
sifat fenotif. Berikut ini adalah nilai-nilai yang di tetapkan dalam proyek tersebut.
Walaupun jenis program seleksi ini yang paling efisien, data garis dasar
dibutuhkan untuk menghitung bs tidak terdapat untuk sebagian besar ikan
budidaya walapun faktanya data yang dibutuhkan menghasilkan daftar seleksi
yang tidak terdapat untuk populasi ikan yang berlebih kamu bisa mengira-ngira
sebuah daftar seleksi dengan menetapkan nilai hasil kamu yang didapat pada bs.
Nilai itu (faktor penting) dasar pada ide kamu tentang pentingnya setiap fenotip
dan itu adalah nilai relatifnya.
Sebagai contoh, jika seorang pembudidaya ikan lele ingin menyeleksi
untuk menambah berat pada umur 18 bulan, untuk mengurangi persentase
pergantiannya (dasar pada ukuran kepala ke rasio ukuran badan) dan untuk
menambah berat perharinya saat bulan Agustus dipopulasi ikan lelenya, hal
PROGRAM SELEKSI 18
pertama yang dia lakukan adalah menetapkan nilai relatif 3 fenotip. Berikut ini
adalah nilai yang harus dia tetapkan untuk rencana ini:
Iberat(Iw) = = 0.1101322
Ikeuntungan/hari(IG) = = 6.6666667
Daftar perkiraan seleksi untuk program budidaya ini adalah Seekor ikan pada
baris ke percentile 50 disemua 3 fenotip (Iavg) akan mempunyai I = 100.0:
Iavg = (0.1101322)(454 g) + (0.5)(60%) + (6.6666667)(3 g/hari) = 100.0
AU-23 AL-22
Berat 544 g 589 g
Pergantian % 63% 62%
PROGRAM SELEKSI 19
Keuntungan/hari 4.0 g/hari 3.2 g/hari
PROGRAM SELEKSI 20
Seleksi untuk memilih dua atau lebih fenotif , mempunyai pilihan dari
sekian tipe-tipe yang berbeda dari program-program pembiakan selektif. Yang
paling sederhana adalah seleksi dua-dua. Dalam hal ini kita harus memperhatikan:
Memilih satu fenotif dari sejumlah generasi sampai tujuan untuk fenotif
tersebut tercapai
Memilih fenotif yang kedua sampai tujuan untuk fenotif tersebut tercapai
Untuk fenotif ketiga dan keempat cukup mengikuti pola sebelumnya. Sayangnya
seleksi tandem ini sangat tidak efisien dikarenakan 2 alasan :
Diperlukan banyak waktu untuk memperbaiki dua atau lebih sifat dengan
cara ini.
Memilih satu sifat secara otomatis berarti memilih yang lain kecuali
korelasi sifat antar sifat adalah nol.
Jika 2 fenotif yang ingin diubah memiliki korelasi negatif akan
menurunkan nilai rata-rata pertengahan satu fenotif sementara diperbaiki dan
semua seleksi sebelumnya dapat tidak terselesaikan saat memilih fenotif kedua.
Contohnya ketika Millenback ( 1950 ) memilih gonad yang matang pada tahun
ke-2 melainkan pada tahun ke-3 dan ke-4 menemukan bahwa ikan yang telah
diseleksi memiliki tingkat pertumbuhan yang kecil dan juga memproduksi telur
lebih sedikit.
PROGRAM SELEKSI 21
Sortir Independen atau Independen Culling adalah program seleksi yang
dapat digunakan jika ingin menseleksi 2 atau lebih fenotip.
Kekurangan Independen Culling:
1. Untuk terseleksi, ikan harus menonjol pada semua fenotip
2. Semakin banyak fenotip maka semakin sedikit ikan yang bisa terpilih
3.6 Jenis Genetika Dominan dan Hibridisasi
Ketika sedikit atau adanya VA dan yang sulitnya atau
ketidakmungkinannya untuk meningkatkan sebuah fenotip dengan seleksi, teknik
pembudidayaan dapat digunakan untuk meningkatkan produktifitas adalah dengan
hibdridisasi. Meingkatkan produktifitas hibridisasi dengan memanfaatkan VD.
Kamu tentu saja dapat menggunakan hibridisasi dengan memanfaatkan sejumlah
VA yang ada.
Jika kamu ingat, VD adalah jenis genetic yang dihasilkan oleh setiap
interaksi alel pada setiap lokus. Karena bentuk keragaman genetik tergantung
pada interaksinya, hal itu terganggu selama masa meiosis dan tidak dapat
disampaikan dari orang tua untuk penurunannya. Keanekaragaman genetik
dominan dibuat kombinasi antara perbedaan baru dan dalam setiap generasi, dan
efeknya kemampuannya itu berdasarkan keberuntungannya. Ikan yang unggul
karena interaksi tertentu yang lebih unggul karena kombinasi kebenaran alelnya.
Sayangnya, ikan itu tidak bisa menyampaikan keunggulan mereka pada progeny
mereka.
Akibatnya tujuan dalam program pembudidayaan silang adalah untuk
menemukan kombinasi yang dihasilkan indukannya, menghasilkan kombinasi alel
yang menghasilkan interkais yang diinginkan pada progeny dan meningkatkan
produktifitas.
Keanekaragaman genetic aditif dan VD secara diametric yang
bertentangan, berakibat, seleksi dan perkawinan silang juga dimetris yang
bertentangan. Pada seleksi ini, kamu memilih hewan masuk pada individu atau
keunggulan family dengan harapan bahwa generasi berikutnya akan mendekati
perkiraan yang kamu pilih.
PROGRAM SELEKSI 22
Pada perkawinan silang, generasi berikutnya tidak mempunyai perkirakan
anak-anaknya, dan kecuali persilangannya dibuat sebelumnya, kamu tidak bisa
memprediksi hasil pasangannya. Produksi perkawinan unggul adalah sebuah
tindakan atau bagian yang hilang. Kadang kamu akan beruntung, kadang kamu
tidak. Kamu dapat menjodohkan dua seleksi dan hasil sebuah bibit yang unggul.
Dasarnya, apapun yang kamu coba untuk melakukan adalah menentukan
persilangan yang menarik (produksi progenihibrid yang ungguul). Ketika kamu
menemukan kombinasi, kamu menggunakan persilangan yang meningkatkan
produktifitas.
PROGRAM SELEKSI 23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Empat tipe dasar seleksi :
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah penyeleksian yang tidak
bertujuan untuk menurunkan rata-rata penyesuaian dari populasi adalah :
Memperbanyak pemijahan selama musim pemijahan
Pemijahan/pembiakan dari segala macam musim ikan
Memijahan sebanyak mungkin ikan(anda hanya perlu tetap menjaga
masing-masing kelompok dari setiap pemijahan)
Jangan menyeleksi ikan pertumbuhan lambat atau ikan-ikan yang kurang
menunjukan dengan tegas ciri-ciri karatkeristik seksual sekundernya
Kelemahan pemilihan bebas dibanding seleksi terpasang yaitu :
1. Untuk dapat terpilih ikan harus telah baik dalam semua fenotip.
2. Ketika kita memilih beberapa fenotip dan menetapkan batas minimal
kebebasan satu sama lain, kita dapat saja mempertahankan hanya sedikit
ikan.
Yang harus diperhatikan dalam seleksi tendem adalah :
Memilih satu fenotif dari sejumlah generasi sampai tujuan untuk fenotif
tersebut tercapai
Memilih fenotif yang kedua sampai tujuan untuk fenotif tersebut tercapai
Untuk fenotif ketiga dan keempat cukup mengikuti pola sebelumnya.
Sayangnya seleksi tandem ini sangat tidak efisien dikarenakan 2 alasan :
Diperlukan banyak waktu untuk memperbaiki dua atau lebih sifat dengan
cara ini.
PROGRAM SELEKSI 24
Memilih satu sifat secara otomatis berarti memilih yang lain kecuali
korelasi sifat antar sifat adalah nol.
4.2 Saran
Pembaca dapat memahami makalah ini dengan baik agar mempermudah
proses budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
Tave, Douglas, 1986. Genetics for Fish Hatchery Managers, ACI Publishing
Company, Inc. West Port. Conecticut.
PROGRAM SELEKSI 25
PROGRAM SELEKSI 26