Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan segala
kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
selesksi sapi potong dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas serta untuk
menambah wawasan tentang seleksi sapi potong (sekolah)
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Lusia Komala
Widiastuti, S.Pt., M.Sc Selaku dosen mata kuliah pemulihan ternak
dasar
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan diharapkan mendapat kritik dan saran guna membuat makalah
yang lebih dan lebih baik dari sebelumnya.
Bandar Lampung, 20
Desember 2022
Penyusun : Kevin
Marpaung
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………….....
........
Daftar
isi………………………………………………………………….........
.....
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………......
................
I. Pengertian seleksi sapi potong
II. Maksud dan tujuan
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................
..............
I. Pengertian seleksi secara umum
II. Kriteria seleksi Performance sapi potong
III. Bangsa dan sifat genetik
IV. Kesehatan
BAB III
PENUTUP..............................................................................................
.....
I. Kesimpulan
II. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Dalam bidang peternakan, maka pengembangan perbibitan ternak
diarahkan pada peningkatan Mutu ternak, sumber daya ternak, daya
dukung wilayah, pengawasan mutu dan penguasaan pemanfaatan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas ternak.
Untuk mendapatkan bibit sapi potong yang bermutu perlu dilakukan
pengawasan mutu bibit sesuai dengan standar, salah satu langkah
pengawasan adalah perlunya di lakukan pemilihan/Penilaian sapi
potong. Seleksi atau pemilihan sapi yang akan dipelihara merupakan
salah satu Faktor penentu dan mempunyai nilai strategis dalam upaya
mendukung terpenuhinya kebutuhan daging, sehingga diperlukan
upaya pengembangan pembibitan sapi potong secara berkelanjutan.
Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya makalah tentang Dasar
Seleksi Performance Pada Ternak Bibit Sapi Potong.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dibuatnya makalah tentang Dasar Seleksi Performance Pada
Ternak Bibit Sapi Potong adalah agar dapat mengetahui cara
mengembangkan bibit sapi potong yang baik dan unggul dengan cara
seleksi.
Tujuan dibuatnya makalah tentang Dasar Seleksi Performance Pada
Ternak Bibit Sapi Potong Adalah untuk menggambarkan bagaimana
menghasilkan dan meningkatkan mutu bibit sapi Potong.
BAB. II
PEMBAHAHASAN
Pernafasan
1. Sapi sehat bernafas dengan tenang dan teratur, kecuali
ketakutan, kerja berat, udara panas dan sedang tiduran lebih
cepat.
2. Jumlah pernafasan : Anak sapi 30/menit, Dewasa
10-30/menit.
Pencernaan.
1. Sapi sehat memamah biak dengan tenang sambil istirahat/
tiduran.
2. Setiap gumpalan pakan di kunyah 60-70 kali.
3. Sapi sehat nafsu makan dan minum cukup besar.
4. Pembuangan kotoran dan kencing berjalan lancar
5. Bila gangguan pencernaan, gerak perut besar berhenti atau
cepat sekali.
6. Proses memamah biak berhenti.
Pandangan mata.
1. Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam.
2. Sapi sakit pandangan mata sayu.
3. Seleksi calon bibit berdasarkan pengamatan/ penampilan fisik
bentuk atau ciri luar sapi berkorelasi positif terhadap faktor
genetik seperti laju pertumbuhan, mutu dan hasil akhir daging
Bentuk atau ciri sapi potong yang baik, sebagai berikut :
a. Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk tumbuh panjang
yang memungkinkan sapi mampu menampung jumlah
makanan yang banyak.
b. Bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan,
tengah dan belakang serasi, garis badan atas dan bawah
sejajar.
c. Paha sampai pergelangan penuh berisi daging.
d. Dada lebar dan dalam serta menonjol ke depan.
e. Kaki besar, pendek dan kokoh.
Dalam melakukan pemilihan calon bibit, selain menentukan
jenis kelamin, usia dan bobot badan, pemilihan bakalan dapat
dilakukan dengan pengamatan fisik atau penilaian (Judging)
seperti berikut.
Pandangan Depan
a. Penilaian pada jarak + 3,0 m
b. Perhatikan bentuk dan ciri kepalanya kebulatan bagian rusak,
kedalaman dada dan keadaan pertulangan serta keserasian kaki
depan
Perabaan
Penilaian ini untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir
melalui perabaan yang dirasakan melalui ketipisan, kerapatan,
serta perlamakannya. Bagian-
Bagian daerah perabaan pada penilaian (judging) ternak sapi
a. Bagian rusuk
b. Bagian Tranversusprocessus pada tulang belakang
c. Bagian pangkal ekor
d. Bagian bidang bahu
BAB. III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seleksi adalah tindakan memilih sapi yang mempunyai sifat
yang dikehendaki dan membuang
Sapi yang tidak mempunyai sifat yang dikehendaki. Oleh karena
itu, dalam melakukan seleksi harus ada kriteria yang jelas
tentang sifat apa yang akan dipilih, bagaimana cara
mengukurnya dan berapa standar minimal dari sifat yang diukur
tersebut. Untuk dapat memperoleh peningkatan mutu genetik
pada generasi berikutnya dari sapi-sapi hasil seleksi, maka harus
ditentukan sifat apa yang akan diseleksi. Sifat seleksi yang
dipilih harus yang bersifat menurun dan biasanya berhubungan
dengan tujuan yang akan dicapai, yaitu sifat-sifat yang bernilai
ekonomis tinggi.
B. Saran
Dalam penulisan makalah sebaiknya penulis harus
memperhatikan kaidah-
Kaidah penulisan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Windawati. 2012. Seleksi Pemulian.
http://winwinalwi.blogspot.com/2012/11/pemuliaa
n-seleksi.html
Anon. 2007. Peraturan Direktur Jenderal peternakan tentang
petunjuk teknis uji Performance Sapi potong nasional.
Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian.