Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan


rahmat serta hidayahNya sehingga penulisan makalah tentang “SELEKSI SAPI
BRAHMAN”.ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan
Pakan yang telah di berikan oleh dosen kepada kami.

Tidak dipungkiri bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan


berbagai pihak, dan kami menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan
dukungan tersebut makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat
waktu. Terkait dengan semua itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini
kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
dosen yang telah mendidik kami, semoga jerih payah dosen akan tercatat sebagai
amal ibadah di sisi Allah SWT Amin

1
PENDAHULUAN

Sapi barman Saat ini industri di Indonesia sangat tergantung pada impor,
padahal Indonesia memiliki banyak sapi potong yang sangat berpotensi. Oleh
karena itu, perlu adanya penelitian untuk mencari alternatifuntuk mengembangkan
sapi brahman, berkualitas dan kontinuitasnya terjamin

Sapi Brahman salah satu hal paling penting bagi para usahawan dan orang-
orang yang bekerja di bidang peternakan. Sapi brahman sendiri merupakan sapi
khusus dari hindia untuk hewan ternak. Bagi para usahawan ternak, sapi Brahman
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hewan ternak kita.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................ 2

DAFTAR ISI......................................................................................... 3

1. SAPI BRAHMAN.................................................................... 4
A. SELEKSI SAPI BRAHMAN............................................. 5
B. PEMILIHAN BIBIT SAPI BRAHMAN............................ 7
C. SYARAT-SYARAT SAPI BRAHMAN............................ 8
D. TEKHNIK MEMILIH BIBIT SAPI BRAHMAN.............. 9

DAFTAR PUSTAKA

3
1. SAPI BRAHMAN

Sapi brahman adalah keturunan sapi Zebu atau Boss Indiscuss. Aslinya
berasal dari India kemudia masuk ke Amerika pada tahun 1849 berkembang pesat
di Amerika, Di AS, sapi Brahman dikembangkan untuk diseleksi dan ditingkatkan
mutu genetiknya[Setelah berhasil, jenis sapi ini diekspor ke berbagai negara. Dari
AS, sapi Brahman menyebar ke Australia. Di Amerika terbentuk perkumpulan
pembibit American Brahman Breeder Association, sedangkan di Australia
terbentuk Australian Brahman Breeder Association [Sapi Brahman masuk ke
Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda.

Ciri khas sapi Brahman adalah berpunuk besar dan berkulit longgar,
gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Telinga
panjang menggantung dan berujung runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong
terbaik untuk dikembangkan.

A. SELEKSI SAPI BRAHMAN

Seleksi adalah tindakan memilih sapi yang mempunyai sifat yang


dikehendaki dan membuang sapi yang tidak mempunyai sifat yang dikehendaki.
Oleh karena itu, dalam melakukan seleksi harus ada kriteria yang jelas tentang
sifat apa yang akan dipilih, bagaimana cara mengukurnya dan berapa standar
minimal dari sifat yang diukur tersebut.

Untuk dapat memperoleh peningkatan mutu genetik pada generasi


berikutnya dari sapi-sapi hasil seleksi, maka harus ditentukan sifat apa yang akan
diseleksi. Sifat seleksi yang dipilih harus yang bersifat menurun dan biasanya
berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai, yaitu sifat-sifat yang bernilai
ekonomis tinggi. Penjelasan lebih lengkap tentang sifat-sifat yang biasanya
digunakan sebagai dasar seleksi, dijelaskan dalam buku "aplikasi pemuliabiakan
ternak di lapangan " karangan Wartomo Hardjosubroto (1994).
Pemilihan ternak sapi untuk di pelihara atau sebagai calon pengganti bibit,
memerlukan keterampilan khusus, terutama untuk melatih pandangan serta
penilaian akurat. Keberhasilan pemilihan ternak sapi yang akan di pelihara akan

4
sangat menentukan keberhasilan usaha ternak walaupun semua bangsa dan tipe
sapi bisa di jadikan bibit pengganti, namun agar diperoleh sapi hasil yang baik
diperlukan bangsa dan tipe sapi tertentu yang laju pertumbuhannya cukup dan
mutunyapun bagus serta mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungannya. Sehubungan pemilihan calon bibit ternak perlu mengetahui
kriteria pemilihan sapi dan pengukuran sapi, sebab pada saat peternak melakukan
pemilihan diperlukan pengetahuan, pengalaman dan kecakapan yang cukup
diantaranya adalah:

1) Bangsa dan Sifat Genetik

Setiap peternak yang akan memelihara, membesarkan ternak untuk


dijadikan calon bibit pertama-tama harus memilih bangsa sapi yang paling
disukai atau telah popular, baik jenis import maupun lokal. Kita telah
mengetahui bahwa setiap bangsa sapi memiliki sifat genetik yang berbeda satu
dengan yang lain, baik mengenai daging ataupun kemampuan dalam
beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya dalam hal beradaptasi dengan
lingkungan ini antara lain penyesuaian iklim dan pakan, berpangkal dari sifat
genetik suatu bangsa sapi yang bias diwariskan kepada keturunannya, maka
bangsa sapi tertentu harus dipilih oleh setiap peternak sesuai dengan tujuan
dan kondisi setempat, pemilihan ini memang cukup beralasan sebab peternak
tidak akan mau menderita kerugian akibat factor lingkungan yang tidak
menunjang. Beberapa jenis bangsa sapi potong yaitu : Ongole, Peranakan
Ongole, Brahman, Limousine, Simmental, Angus, Brangus, Bali, Madura,
Chorolais dan Santa Gertrudis.

2) Kesehatan

Bangsa sapi baik sapi sebagai calon bibit ataupun sebagai penghasil
daging harus di pilih dari sapi yang benar-benar sehat. Untuk mengetahui
kesehatan sapi secara umum, peternak bisa memperhatikan keadaan tubuh,
sikap dan tingkah laku, pernapasan, denyut jantung, pencernaan dan
pandangan sapi.

5
1. Keadaan tubuh Sapi sehat, keadaan tubuh bulat berisi, kulit lemas.

a. Tidak adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya, tidak ada
tandatanda kerusakan dan kerontokan pada bulu (licin dan
mengkilat).
b. Selaput lendir dan gusi berwarna merah muda, lebih mudah
bergerak bebas.
c. Ujung hidung bersih, basah dan dingin.
d. Kuku tidak terasa panas dan bengkak bila diraba.
e. Suhu tubuh anak 39,5 C – 40 C.
f. Sapi sehat tegap.
g. Keempat kaki memperoleh titik berat sama.
h. Sapi peka terhadap lingkungan (ada orang cepat bereaksi).
i. Bila diberi pakan, mulut akan dipenuhi pakan.
j. Cara minum panjang.
k. Sapi yang terus menerus tiduran memberikan kesan bahwa sapi
tersebut sakit atau mengalami kelelahan.

2. Pernafasan

a. Sapi sehat bernafas dengan tenang dan teratur, kecuali ketakutan,


kerja berat, udara panas dan sedang tiduran lebih cepat.
b. Jumlah pernafasan : Anak sapi 30/menit, Dewasa 10-30/menit.

Pencernaan.

c. Sapi sehat memamah biak dengan tenang sambil istirahat/ tiduran.


d. Setiap gumpalan pakan di kunyah 60-70 kali
e. Sapi sehat nafsu makan dan minum cukup besar.
f. Pembuangan kotoran dan kencing berjalan lancar
g. Bila gangguan pencernaan, gerak perut besar berhenti atau cepat
sekali.
h. Proses memamah biak berhenti.

6
3. Pandangan mata.

a. Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam.


b. Sapi sakit pandangan mata sayu.
c. Seleksi calon bibit berdasarkan pengamatan/ penampilan
fisik/eksterior

Bentuk atau ciri luar sapi berkorelasi positif terhadap faktor genetik seperti
laju pertumbuhan, mutu dan hasil akhir (daging), (Warwick dkk, 1990). Bentuk
atau ciri sapi potong yang baik, sebagai berikut :

a. Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk tumbuh panjang yang


memungkinkan sapi mampu menampung jumlah makanan yang
banyak.
b. Bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan, tengah
dan belakang serasi, garis badan atas dan bawah sejajar.
c. Paha sampai pergelangan penuh berisi daging.
d. Dada lebar dan dalam serta menonjol ke depan.
e. Kaki besar, pendek dan kokoh.

B. PEMILIHAN BIBIT SAPI BRAHMAN

pemilihan bibit, selain menentukan jenis kelamin, usia dan bobot badan,
pemilihan bakalan dapat dilakukan dengan pengamatan fisik atau penilaian
(Judging) seperti berikut :

1. Pandangan dari samping

a. Penilaian dilakukan pada jarak 3,0-4,5m.


b. Perhatikan kedalaman tubuhnya, keadaan lutut, kekompakan
bentuk tubuh.
2. Pandangan Belakang
a. Penilaian dilakukan pada jarak + 3,0 m

7
b. Perhatikan kelebaran pantat kedalaman otot, kelebaran dan
kepenuhannya
3. Pandangan Depan
a. Penilaian pada jarak + 3,0 m
b. Perhatikan bentuk dan ciri kepalanya kebulatan bagian rusak,
kedalaman dada dan keadan pertulangan serta keserasian kaki
depan
4. Perabaan

Penilaian ini untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir melalui


perabaan yang dirasakan melalui ketipisan, kerapatan, serta perlemakannya.
Bagian-bagian daerah perabaan pada penilaian (judging) ternak sapi

a. Bagian rusuk
b. Bagian Tranversusprocessus pada tulang belakang
c. Bagian pangkal ekor
d. Bagian bidang bahu

C. SYARAT –SYARAT SAPI BRAHMAN

Syarat ternak yang harus diperhatikan adalah:

1. Mempunyai tanda telinga, artinya pedet tersebut telah terdaftar dan


lengkap silsilahnya.

2. Matanya tampak cerah dan bersih.

3. Tidak terdapat tanda-tanda sering butuh, terganggu pernafasannya serta


dari hidung tidak keluar lendir.

4. Kukunya tidak terasa panas bila diraba.

5. Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya.

6. Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur.

8
7. Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.

8. Pusarnya bersih dan kering, bila masih lunak dan tidak berbulu
menandakan bahwa pedet masih berumur kurang lebih dua hari.

D. TEKNIK MEMILIH BIBIT SAPI BRAHMAN


1. Pemilihan Bibit Sapi

Pemilihan sapi betina sebagai induk menjadi kunci keberhasilan


usaha pembibitan. Pemilihan sapi induk seyogyanya memperhatikan
kriteria sebagai berikut :

2. Ciri-ciri badan

Bobot badan sesuai umurnya. Panjang tubuh seimbang, simetris


dan punggung sejajar garis perut. Dada penuh. Lingkar dada besar,
temparemen jinak dan tidak gelisah. Secara umum badannya sesuai
karakteristik bangsa sapi.

3. Ciri-ciri Kepala dan Leher

Dahi luas, halus, matanya besar dan cerah. Muka pendek dengan
profil lurus. Brangus luas, mulut lebar, telinga sedang dengan tekstur baik
sesuai bangsa sapi. Sedang bagian leher pendek, halus, terpadu sampai
bahu dan tenggorokan bersih.

12. DAFTAR PUSTAKA http://www.stppgowa.ac.id/informasi/artikel-


ilmiah/179-mengenalkan-bangsa-bangsa-sapi-di-bumi- dari-masa-ke-masa

9
http://id.wikipedia.org/wiki/Sapi
http://www.situs-peternakan.com/2012/10/sejarah-sapi-di- indonesia.html
http://www.katsanakes.com/2014/09/klasifikasi-sapi.html

10

Anda mungkin juga menyukai