Anda di halaman 1dari 4

Secara umum terdapat dua sistem perkandangan yang sering dipakai dalam

beternak kelinci, yakni kandang kelinci sistem tertutup dan kandang kelinci sistem
terbuka. Sistem tertutup biasanya digunakan oleh para peternak intensif
sedangkan sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional. Masing-
masing sistem perkandangan memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri.
Kandang Kelinci Sistem Terbuka
Kandang kelinci sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional
dimana usaha ternak dilakukan sebagai usaha sampingan. Kandang kelinci sistem
terbuka sangat sederhana, kita tinggal memberikan pagar di sekeliling areal yang
akan dijadikan kandang. Pagar cukup setinggi 0,5-1 meter, yang penting kelinci
tidak bisa lolos atau loncat. Sebaiknya, pagar mempunyai pondasi yang cukup
dalam untuk mencegah kelinci kabur dengan menggali lubang. Dalam sistem
terbuka kelinci dibiarkan lepas bebas di areal kandang.
Areal kandang berupa tanah terbuka, di dalam areal disediakan kandang
tertutup agar kelinci bisa berteduh dan beristirahat. Dalam areal kandang harus
tersedia tempat minum dan pakan. Meski neralaskan tanah, permukaan lantai
kandang harus memiliki drainase baik agar kondisi tetap kering. Kelinci tidak
menyukai lingkungan yang lembab.
Keunggulan sistem ini, kelinci bisa berkeliaran di areal tertentu sehingga
jadwal pemberian pakan tidak terlalu ketat. Si kelinci bisa mengais-ngais pakan
sendiri bila peternak terlambat memberikan pakan. Biaya pembangunan kandang
dan perawatannya relatif lebih murah. Kelemahannya, sistem ini memerlukan
lahan yang luas dan pertumbuhan daging tidak optimal karena kelinci banyak
bergerak. Selain itu, proses reproduksi kurang bisa diarahkan.
Kandang Kelinci Sistem Tertutup
Jenis kandang kelinci sistem tertutup sangat cocok digunakan untuk
beternak atau intensif. Sistem kandang ini memiliki keuntungan, diantaranya
adalah perkembangan kelinci lebih terkendali tidak membutuhkan lahan yg luas
dan juga daoat berfokus pada pertumbuhan daging.
Dalam menggunakan kandang kelinci tipe tertutup, peternak memerlukan
dua tipe kandang, yaitu kandang postal dan kandang baterai.
 Kandang Postal
Kandang kelnci tipe postal biasanya digunakan untuk proses perkawinan
dan membesarkan anak kelinci sebelum disapih. Anak-anak kelinci biasanya
disapih dari induknya setelah berumur 8 minggu. Kandang tipe postal kurang
optimal untuk pembesaran, karena kelinci yang ada didalamnya akan lebih banyak
bergerak. Pada proses pembesaran gerakan kelinci sebisa mungkin dikurangi agar
semakin banyak pakan yang dikonversi menjadi daging.
Kandang tipe postal bisa diletakan di luar maupun di dalam ruangan. Bila
ingin menempatkan kandang di luar ruangan sebaiknya gunakan dinding kandang
dengan bahan tertutup seperti tripleks (jangan bilah bambu), fungsinya untuk
menahan angin dan air hujan.

 Kandang Baterai
Kandang kelinci tipe baterai paling cocok digunakan untuk pembearan.
Pada umumnya ukuran kandang sebesar 60x50x45 cm, semakin besar jenisnya,
semakin besar pula kandangnya. Perlu diperhatikan, kandang yang terlalu luas
akan membuat kelinci banyak bergerak sedangkan kandang yang terlalu sempit
akan membuat stres.
Kandang tipe baterai dibuat bertingkat atau bersusun seperti rak. Oleh
karena itu alas kandang harus memiliki sekat untuk menampung kotoran dan air
kencing kelinci. Sekat sebaiknya bisa dicopot dengan mudah untuk membersihkan
kotoran. Bahan yang digunakan untuk kandang baterai bisa dari bilah bambu atau
ram kawat. Khusus bagian lantai sebaiknya tidak menggunakan ram kawat karena
berpotensi melukai kaki kelinci.
Penempatan kandang kelinci tipe baterai bisa di luar ruangan atau dalam
ruangan. Untuk kandang yang ditempatkan di luar ruangan, atap kadang harus
dibuat dari bahan yang tak tembus air serta sebagian dindingnya sebaiknya
tertutup. Agar angin malam atau air hujan tidak rembes ke dalam kandang.

Risnandar, Cecep. 2016. Tipe-tipe Kandang Kelinci. Alamtani.com (diakses pada


14 April 2019 13.00 wib)

Anda mungkin juga menyukai