DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
1.5 Luaran yang Diharapkan 3
BAB 2. GAMBAR UMUM RENCANA USAHA................................................3
2.1 Gambaran Umum Produk 3
2.2 Gambar Logo 4
2.3 Gambar Kemasan 4
2.4 Gambaran Sumber Bahan Baku 4
2.5 Gambaran Motto Usaha5
2.6 Gambaran Sumberdaya Tenaga Kerja 5
2.7 Gambaran Umum Peluang Usaha 5
2.8 Analisa Kelayakan 6
2.8.1 Cash Out Flow and Cash In Flow............................................................6
2.8.2 Perhitungan R/C dan Benefit Cost Ratio..................................................6
2.8.3 Perhitungan Break Event Point (BEP)......................................................6
2.8.4 Perhitungan NVP dan IRR.......................................................................7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN...................................................................7
3.1 Persiapan Produksi 8
3.1.1 Waktu dan Tempat Produksi....................................................................8
3.1.2 Alat dan Bahan Produksi..........................................................................8
3.2 Riset dan Strategi Pemasaran 8
3.2.1 Survei Pasar dan Penentuan Target Pasar................................................8
3.2.2 Pembelian Bahan Baku dan Alat-Alat Penunjang Produksi....................8
3.2.3 Penentuan Media Pemasaran....................................................................8
3.3 Pelaksanaan Produksi 8
3.4 Labelisasi 9
3.5 Evaluasi 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.....................................................9
4.1 Anggaran Biaya 9
4.2 Jadwal Kegiatan9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN..........................................................................................................11
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bebek adalah jenis unggas yang banyak dibudidayakan oleh peternak di
Indonesia. Bebek petelur menjadi salah satu komoditas penghasil telur terbanyak
karena telur bebek merupakan bahan pangan yang umum dikonsumsi oleh
masyarakat, sehingga memiliki nilai strategis dan potensi yang tinggi dalam
industri peternakan. Menurut Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa populasi
bebek di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2012, yaitu sebanyak
49.295.007 ekor sampai dengan 58.651.838 ekor pada tahun 2021. Perlu diketauhi
bahwa kualitas fisik telur bebek dapat dilihat dari berat telur, berat kerabang, tebal
kerabang, warna kuning telur, indeks kuning telur, indeks putih telur dan Haugh
unit (Haryanto et al., 2019). Hal tersebut dapat didukung dengan adanya pakan
sehingga menyebabkan kebutuhan pakan bebek saat ini semakin meningkat.
Pakan sendiri merupakan sumber nutrisi bagi hewan ternak yang dapat
mendukung produktivitas hewan ternak. Namun, tanpa kita sadari pakan dapat
menjadi salah satu penyebab permasalahan dalam kegiatan budidaya, khususnya
dalam beternak bebek. Selama ini, tepung ikan sering dimanfaatkan dalam
pembuatan pakan. Hal ini menyebabkan tingginya harga pakan, sehingga para
pembudidaya akan mengeluarkan biaya yang relatif lebih besar hanya untuk
membeli pakan untuk ternak mereka. Selain itu ketakutan masyarakat dalam
mengonsumsi telur terutama telur asin karena kandungan kolestrolnya. Pada
bebek petelur, kualitas telur dapat didukung dengan pemberian pakan yang
mengandung kitin, kitosan, dan pigmen astaxanthin. Menurut Kusmiati dan
Nurhayati (2020), kitin dan kitosan dapat membunuh bakteri, sedangkan pigmen
astaxanthin yang terkandung pada kulit udang sangat berperan dalam
meningkatkan indeks warna kuning pada telur, sehingga dengan bertambahnya
level pemberian kulit udang pada pakan, maka dapat meningkatkan indeks warna
kuning pada telur. Selain itu, menurut Purnamasari, et al. (2015), parameter warna
kuning telur dan kadar kolesterol yang terkandung dalam kuning telur merupakan
penilaian kualitas internal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Umumnya, warna
kuning telur yang berwarna oranye sangat diminati oleh masyarakat karena
mengindikasikan tingginya kandungan xantofil dan karotenoid, sehingga kadar
kolesterol yang ada pada telur semakin rendah.
Adapun produksi udang di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring
dengan berkembangnya teknologi dan strategi dalam meningkatkan produksi
udang. Hal ini dengan meningkatnya produksi udang di Indonesia, maka limbah
udang juga akan ikut meningkat. Limbah hasil industri pengulitan udang, seperti
kepala, kulit (cangkang), dan kaki telah menjadi masalah yang cukup rumit di
kalangan pembudidaya udang. Menurut Data Direktorat Jenderal Budidaya,
Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia, menyatakan bahwa produksi
limbah kulit udang yang terdiri dari kepala, kulit (cangkang), dan kaki mencapai
141.040 ton/tahun (Hiskial et al., 2017). Jika dibiarkan secara terus menerus,
2
maka produksi limbah udang akan berdampak pada ekosistem perairan yang
menjadi kurang bagus. Hal ini dapat dilihat dari akumulasi unsur organik yang
mampu meningkatkan populasi alga, sehingga mengganggu komunitas ikan.
Selain itu, bau yang ditimbulkan oleh limbah udang juga akan mengganggu
masyarakat sekitar.
Berdasarkan pemaparan di atas, inovasi yang kami tawarkan adalah
PeakDuck sebagai inovasi usaha pakan ternak bebek di masa pandemi Covid-19
melalui deasilasi limbah udang untuk meningkatkan kualitas kuning telur.
PeakDuck sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pakan
lain, seperti penggunaan bahan dasar yang berupa limbah udang, sedangkan pada
pakan lain berupa jagung, bekatul, sorgum/tepung polard, tepung roti, dedak padi,
dan singkong/tepung onggok. PeakDuck juga hadir dengan tiga varian produk
dengan berat isi sebesar 15 kg, yaitu varian starter dengan harga Rp215.000,
varian grower dengan harga Rp200.000, serta varian layer dengan harga
Rp190.000, sedangkan pakan lain memiliki harga sebesar Rp440.000. Selain itu,
kandungan yang terdapat dalam produk PeakDuck adalah energi, protein kasar,
serat kasar, karbohidrat, mineral (magnesium, kalsium, dan fosfor), serta
probiotik, sedangkan pakan lain hanya mengandung protein, lemak, serat, abu,
kalsium, fosfor, dan kadar air dengan jumlah proporsi yang lebih sedikit. Adapun
manfaat dari PeakDuck adalah meningkatkan kualitas kuning telur, membunuh
bakteri, menurunkan kadar kolesterol pada telur, serta baik bagi sistem pencernaan
bebek, sedangkan pakan lain hanya sebagai peningkat produksi telur tanpa
memperhatikan kualitasnya. Sehingga, dengan adanya inovasi ini diharapkan
dapat menjadi peluang usaha dalam membantu para peternak bebek untuk
mendapatkan pakan yang murah dan berkualitas sesaat dan setelah pandemi
Covid-19. Program yang kami inovasikan ini juga akan kami konversikan pada
program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang dibuktikan dengan
surat keterangan pada lampiran (…)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka permasalahn yang
dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengoptimalkan pengolahan limbah udang di Indonesia?
2. Bagaimana strategi agar pakan ini dapat diterima oleh peternak, khususnya
peternak bebek?
3. Bagaimana cara pembuatan produk limbah udang sebagai pakan bebek
petelur?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan
PeakDuck adalah sebagai berikut:
1. Membuat pakan ternak berkualitas dengan harga terjangkau.
2. Menjadi solusi cerdas dalam menyikapi kurangnya pengoptimalan akan
pemanfaatan limbah udang.
3
(a) (b)
(c)
Gambar 2. Kemasan PeakDuck: (a) kemasan starter; (b) kemasan grower;
(c) kemasan layer
2.4 Gambaran Sumber Bahan Baku
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan PeakDuck ini
adalah limbah kulit udang, yang meliputi kepala, kaki, dan cangkang udang.
Limbah kulit udang memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik, yaitu energi
termetabolis, protein kasar, kalsium, dan fosfor. Kulit udang ini nanti akan
digiling dan dijadikan tepung yang dapat mengandung protein kasar, serat kasar,
mineral (kalsium, fosfor, dan magnesium), serta probiotik yang dapat
menigkatkan kesehatan pencernaan bebek. Bahan baku limbah udang didapatkan
5
melalui kerjasama dengan PT. Bumi Menara Internusa (BMI), Rumah Makan
Ocean Garden Seafood, Javanese Resto, dan Pasar Tradisional yang berlokasi di
Malang. Sedangkan, untuk tulang ikan patin, kami bermitra dengan PT. Dimas
Reiza Perwira yang berlokasi di Surabaya.
2.5 Gambaran Motto Usaha
Motto usaha kami dalam memproduksi dan memasarkan produk PeakDuck
adalah "Have an egg-celent feed with PeakDuck".
2.6 Gambaran Sumberdaya Tenaga Kerja
Pelaksana kegiatan pada Program Kreativitas Mahasiswa Bidang
Kewirausahaan merupakan mahasiswa Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Adapun produk PeakDuck dipasarkan
kepada mitra yang membutuhkan suplai produk pakan organic, seperti para
peternak bebek petelur.
2.7 Gambaran Umum Peluang Usaha
Produk PeakDuck dikhususkan untuk pakan pada bebek petelur. Produk
PeakDuck sendiri mempunyai beberapa manfaat, di antaranya dapat
meningkatkan kualitas telur yang dihasilkan, menambah nafsu makan, dan dapat
mengurangi masalah yang diakibatkan oleh limbah udang bagi lingkungan.
Bahan-bahan dasar yang digunakan adalah limbah udang, seperti kepala, kaki, dan
cangkang udang, serta bahan bahan tambahan seperti abu sekam, rempah-rempah,
sorgum, tulang ikan patin dan EM-4. Sasaran jangka pendek produk PeakDuck
adalah para peternak bebek petelur yang berada di daerah Malang dan sekitarnya.
Untuk sasaran utama jangka panjang kami adalah sebagai solusi cerdas mengatasi
limbah udang dan sebagai pakan ternak harian bagi para peternak bebek petelur di
seluruh Indonesia. Untuk kemasannya kami sajikan dalam tiga varian berbentuk
karung plastik dengan berat isi 15 kg. Untuk menganalisis mengenai kekuatan dan
kelemahan usaha kami, perlu dilakukan kajian mengenai kondisi internal maupun
eksternal dari usaha yang kami inovasikan. Adapun analisis SWOT produk
PeakDuck dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Analisis SWOT
Strength Produk ramah lingkungan
Produk memiliki kandungan-kandungan bahan alami
Produk PeakDuck berguna untuk meningkatkan kualitas
telur pada ternak
Weakness Produk ini masih belum banyak diketauhi oleh masyarakat
umum serta tidak begitu banyak dipasaran.
Opportunity Bahan baku utama berasal dari limbah udang
Harga terjangkau
Pakan ternak dengan kandungan bahan yang berkualitas
Thread Beredarnya pakan ternak ramah lingkungan yang tersebar
di pasaran
6
=
= 10,89
Artinya, usaha PeakDuck akan mengalami titik impas ketika produk yang
terjual sebanyak 10 unit dalam satu kali produksi.
BEP unit (Varian grower)
7
=
= 13
Artinya, usaha PeakDuck akan mengalami titik impas ketika produk yang terjual
sebanyak 13 unit dalam satu kali produksi.
BEP unit (Varian layer)
=
= 14
Artinya, usaha PeakDuck akan mengalami titik impas ketika produk yang terjual
sebanyak 14 unit dalam satu kali produksi.
BEP sales
BEP sales =
= Rp2.511.314
Artinya, usaha PeakDuck akan mengalami titik impas ketika produk yang terjual
mendapatkan penerimaan sebesar Rp2.511.314.
2.8.4 Perhitungan NVP dan IRR
Net Present Value dan Internal Rate of Return yang teranalisis dari
Peakduck, kami rangkum sebagai berikut :
Kelayakan Finansiil (10 Tahun)
Df (i) IRR NPV Keterangan B/C Keterangan
12% Rp5.100.991.64 Layak 1,43 Layak
28%
15% Rp3.915.074,50 Layak 1,33 Layak
8
Instansi Lain -
Jumlah (Rp) 8.750.000
Belmawa 7000.000
Perguruan Tinggi 1.750.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain -
Jumlah 8.750.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal dan penanggung jawab dalam setiap kegiatan dapat dilihat pada
tabel 4.2 berikut.
Tabel 1.2. Jadwal Kegiatan
Bulan Penanggung
Keterangan
1 2 3 4 Jawab
Persiapan Awal
Survei awal (lapang) dan studi literatur Izzan
Persiapan media pemasaran dan desain
Izzan
promosi online
Pembelian bahan baku dan bahan
Izzan
penunjang produk
Melakukan persiapan dan bekerjasama
Haqi
dengan mitra
Pelaksanaan Kegiatan
Penyebaran promosi online Haqi
Proses produksi PeakDuck Ezzar
Penjualan PeakDuck Imroatus
Pembagian google form kualitas produk Hans
Evaluasi
Rapat evaluasi All
Pelaksanaan hasil evaluasi Ezzar
Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir All
Presentasi All
DAFTAR PUSTAKA
Hiskial, W., Suprijatna, E., dan Ondho, Y.S. 2017. Pengaruh penggunaan tepung
limbah udang fermentasi terhadap karakteristik organ reproduksi pada
puyuh petelur (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan.
27(2): 8-18.
Kusmiati, A.R. dan Nurhayati. 2020. Pemanfaatan kitosan dari cangkang udang
sebagai adsorben logam berat Pb pada limbah praktikum kimia farmasi.
Indonesian Journal of Laboratory. 3(1): 6-14.
11
Purnamasari, D.K., Wiryawan, K.G., Erwan, dan Paozan, L.A. 2015. Potensi
limbah rajungan (Portunus pelagicus) sebagai pakan itik petelur. Jurnal
Peternakan Sriwajaya. 4(1): 11-19.
Haryanto, A. N., Sunarti, D., & Sarengat, W. (2019). Kualitas fisik telur itik tegal
yang dipelihara menggunakan sistem pemeliharaan intensif dan semi
intensif di ktt bulusari kabupaten pemalang. Sains Peternakan. 17(1): 29-
37.
12
LAMPIRAN
2. Biodata Anggota 1
14
3. Biodata Anggota 2
15
4. Biodata Anggota 3
16
17
5. Biodata Anggota 4
18
19
Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
Minggu)
Mengkoordinir
pelaksanaan
program,
Manajemen Bertanggung
Izzan Dhiyaul Haq Budidaya
1 Sumberdaya 16 jawab atas
/215080500111056 Perairan
Perairan seluruh
pelaksanaan
program, dan
Produksi
Uji coba
Manajemen
Aulia Ezzar Syarif Budidaya kelayakan
2 Sumberdaya 16
/215080500111057 Perairan produk dan
Perairan
Administrasi
Muhammad Haqi Manajemen Pemasaran
Budidaya
3 Nurfarizi Sumberdaya 16 produk dan
Perairan
/215080507111047 Perairan Publikasi
Hans Fardo Manajemen Sales
Budidaya
4 Ambarita Sumberdaya 16 pemasaran dan
Perairan
/205080500111047 Perairan Administrasi
Imroatus Sholihatil Manajemen
Budidaya Memimpin
5 Fajriyah Sumberdaya 16
Perairan rapat evaluasi
/205080500111052 Perairan
23