Anda di halaman 1dari 45

Laporan Kemajuan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PelebulSolusiPenambahBeratBadanIkan

Bidang Kegiatan :
PKM-K

Ketua : Risti Anggraeni /111224063/PBSI 2011


Anggota : Maria Retno Purwandani/111224042/PBSI 2011
Sofylia Melati/111224066/PBSI 2011
Rosendi Galih Susani/121224109/PBSI 2012

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


YOGYAKARTA
2014

i
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................... iii
Ringkasan ................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3.Tujuan Program .........................................................................2
1.4.Manfaat Program .........................................................................2
1.5.Hasil Pencapaian .........................................................................3
BAB 2.GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA................................................3
2.1. Analisis Ekonomi Usaha …….................................................................4
2.2. Kapasitas Produk ……….............................................................5
2.3. Keunggulan Produk …....................................................................6
2.4. Bahan Baku Produk ........................................................................6
2.5. Tempat Produksi ........................................................................6
2.6. Peluang Pasar ........................................................................6
2.7. Media Promosi ........................................................................6
BAB 3.METODE PELAKSANAAN ........................................................................7
BAB 4.HASIL YANG DICAPAI ........................................................................8
BAB 5.RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ....................................................10
Daftar Pustaka ....................................................................................11
Lampiran
Lampiran 1 Dokumentasi Tahap Pembuatan Pelet ............................................12
Lampiran 2 Rekapitulasi Anggaran....................................................................16
Lampiran 3 Bukti Pembayaran...........................................................................20
Lampiran 4 Hasil Uji Lab ..................................................................................36
Lampiran 5 Nota Barang Keluar ........................................................................36
Lampiran 6 Draft Artikel ....................................................................................38

iii
RINGKASAN

Pemanfaatan limbah bulu ayam selama ini hanya digunakan sebagai bahan pembuatan
kemoceng, isi bantal, dan boneka. Dalam program ini kami membuat inovasi baru sebagai
bentuk pengelolaan limbah bulu ayam sebagai bahan dasar pembuatan pakan
ikan(pelet).Pelet bulu ayam hasil inovasi kami memiliki banyak keunggulan yaitu, ramah
lingkungan (membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah
bulu ayam), mengandung komposisi zat yang bermanfaat untuk menambah berat badan ikan
karbohidrat, protein, dan lemak)serta ekonomis (karena isi dalam satu kilogramnya lebih
banyak dibandingkan pelet biasa)
Adapun strategi pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan produk pelet bulu
ayam adalah media cetak, media elektronik, dan penawaran secara langsung kepada
konsumen. Media cetak yang digunakan adalah dalam bentuk brosur dan pamflet, sedangkan
media elektronik memanfaatkan sosial media seperti facebook (Pelet Bulu Ayam), twitter
(@peletbuluayam), dan blog (peletbuluayam.blogspot.com). Penawaran kepada konsumen
dilakukan secara langsung dengan membawa sampel gratis produk pelet bulu ayam.
Sedangkan strategi penjualan yang kami gunakan adalah sistem titip jual dan penjualan
langsung, dengan melakukan pemantauan setiap satu minggu sekali guna mengetahui
keberhasilan pemasaran produk.
Pengembangan produk pelebul ini masih sangat menjanjikan dilihat dari perhitungan
analisis ekonomi usahanya. Selama 4 bulan, tim PKM-K melakukan 16 kali produksi
menghasilkan 816 kemasan (51 kemasan per produksi), dengan berat ½ kg per kemasan. Satu
bungkus pelet bulu ayam dijual dengan harga Rp 7.000,00 per kemasan. Biaya produksi yang
digunakan untuk satu bungkus pelet bulu ayam adalah Rp 5.612,00. Jadi laba yang diperoleh
setiap satu bungkusnya adalah Rp 1.388,00. Selama 4 bulan kami akan memperoleh laba
sebesar Rp1.132.000,00. Titik balik modal akan terjadi saat produk terjual sebanyak 655
kemasan dan dalam jangka waktu 17 bulan. Efisiensi penggunaan modal dalam produksi
pelebul ini sebesar 24,7%.

Kata kunci: pelet bulu ayam, ramah lingkungan, ekonomis, zat bermanf

iv
1

BAB 1.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Konsumsi daging ayam yang terus meningkat dari tahun ke tahun, menyebabkan
problematika tersendiri di tengah masyarakat. Hal ini terjadi karena belum adanya
pengelolaan lembah bulu ayam secara optimal. Pada umumnya bulu ayam yang dihasilkan
oleh rumah pemotongan ayam hanya dimanfaatkan untuk membuat kemoceng, isian bantal,
dan isian boneka. Pengelolaan bulu ayam yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan, yaitu menimbulkan bau yang menyengat serta daapat menjadi tempat
perkembangbiakan lalat dan serangga.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lehninger, bulu ayam memiliki kandungan
protein keratin dengan struktur α-helik. Selain unsur keratin, bulu ayam juga memiliki
komposisi kimia yang meliputi 81% protein, 1.2% lemak, 86% bahan kering, dan 1.3% abu
(Zerdani et al. 2004). Tidak hanya itu saja, bulu ayam juga mengandung mineral kalsium
0.19%, fosfor 0.04%, kalium 0.15%, dan sodium 0.15% (Kim & Patterson 2000). Bulu ayam
juga memiliki kandungan asam amino. Kandungan asam amino utama pada bulu ayam
meliputi serin, prolin, glisin, sistein, asam glutamat, leusin, dan valin. Berdasarkan uraian
tersebut, bulu ayam memiliki potensi sebagai unsur tambahan atau campuran untuk pakan
ternak.

Karena bulu ayam mengandung protein yang cukup tinggi, kami berinovasi untuk
membuat pelet ikan dari bulu ayam. Selain berguna untuk mengurangi pencemaran
lingkungan, pengolahan bulu ayam menjadi bahan dasar pembuatan pelet ikan dapat menjadi
pengganti tepung ikan yang selama ini digunakan sebagi bahan dasar pembuatan pelet ikan.

Penggunaan tepung bulu ayam sebagai bahan dasar dalam pembuatan pakan ikan pun
perlu dipertimbangkan. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein yang terdapat pada bulu
ayam. Dengan mencampurkan bulu ayam, polar, tepung jagung, dan tepung tapioka, produk
pakan yang dihasilkan akan menjadi lebih baik daripada hanya menggunakan tepung bulu
ayam saja sebagai pakan ikan. Kandungan-kandungan yang terdapat dalam polar, tepung
jagung, dan tepung tapioka, akan mendukung kandungan- kandungan yang terdapat dalam
tepung bulu ayam sehingga produk pakan ikan ini akan membantu meningkatkan hasil panen.
Oleh karena itu, produksi pelet yang berasal dari bulu ayam perlu dihasilkan sebagai salah
satu alternatif penambah berat badan ikan.
2

Untuk pemasaran produk sendiri, peluang pasar yang ada di daerah Sleman sangat
menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peternak ikan yang mencapai 530
kelompok(Sumber: Jogja.antaranews.com).

Dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan salah seorang peternak ikan di daerah
Sleman, dalam satu kali pemberian makan, kolam yang berisi 1000 bibit ikan menghabiskan
pakan sebanyak 1 kg. Ini berarti dalam satu hari peternak ikan tersebut menghabiskan pakan
sebanyak 2 kg untuk satu kolam.

1.2.Rumusan Masalah

Ada tiga rumusan masalah yang akan diuraikan melalui penelitian ini. Ketiga masalah
tersebut adalah sebagai berikut:

1.2.1. Apakah pelet bulu ayam memiliki kandungan yang mampu meningkatkan berat badan
ikan?
1.2.2. Bagaimanakah cara pengolahan bulu ayam menjadi pelet ikan?
1.2.3. Bagaimanakah penggunaan pelet bulu ayam agar dapat menambah berat badan ikan?

1.3.Tujuan Program

Ada tiga tujuan penulisan yang akan dijabarkan melalui penelitian ini. Ketiga tujuan tersebut
adalah sebagai berikut:

1.3.1. Memaparkan kandungan yang terdapat dalam pelet bulu ayam.


1.3.2. Memaparkan cara pengolahan bulu ayam menjadi pelet ikan.
1.3.3. Memaparkan penggunaan pelet dari bulu ayam yang dapat menambah berat badan
ikan.
1.4. Manfaat Program

Adapun tiga manfaat program kami adalah sebagai berikut:

1.4.1 Bagi mahasiswa


Menciptakan peluang usaha yang kreatif dan inovatif.
1.4.2. Bagi masyarakat
Menciptakan alternatif pakan ikan yang dapat meningkatkan hasil panen.
1.4.3. Bagi lingkungan
Mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah bulu ayam.
3

1.5. Hasil Pencapaian

Adapun hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1.5.1. Proses pembuatan pelet bulu ayam meliputi beberapa tahap, yaitu, pengeringan bulu
ayam, penggilingan bulu ayam, dan pengolahan adonan pelet. Pengeringan bulu ayam
dilakukan dengan bantuan sinar matahari. Tahap pengeringan ini membutuhkan waktu
dua sampai tiga hari. Setelah bulu ayam benar-benar kering, bulu ayam digiling
dengan mesin khusus penggiling bulu ayam. Selanjutnya melakukan pencampuran
semua bahan dengan perbandingan 3:4:4:4:2 dengan rincian 3kg bulu ayam, 4kg
polar, 4kg dedak halus, 4kg tepung tapioka, dan 2kg maizena. Dalam
pencampurannya, tepung tapioka dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air dengan
perbandingan 1:2, yaitu 1kg tepung tapioka dilarutkan dengan 1000 ml air.
1.5.2. Uji kandungan dalam pelet bulu ayam yang komposisinya seimbang untuk
meningkatkan berat badan ikan (karena mengandung karbohidrat, protein, dan lemak).
1.5.3. Cara memberi makan ikan: pelet bulu ayam produksi kami dapat diberikan pada ikan
yang berusia 3 bulan keatas karena ukuran peletnya besar. Namun,apabilaikan usia 1
bulan hingga 2 bulan pelet bulu ayam dapat dilembutkan terlebih dahulu. Ikan yang
ada di kolam diberi makan sehari 1 sampai 2 kali dengan takaran 1kg pelet untuk
1000 ekor ikan lele.
BAB 2.GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang tingkat konsumsi
daging ayamnya cukup tinggi. Banyak terdapat peternakan ayam broiler berikut rumah
pemotongan hewan (terutama ayam) baik dari rumah pemotongan yang kecil maupun besar.
Rumah pemotongan tersebut menghasilkan banyak limbah bulu ayam yang terbuang. Untuk
itu, kami mencoba memanfaatkan bulu ayam menjadi bahan baku untuk membuat pakan
ikan. Pakan ikan biasanya memanfaatkan tepung ikan sebagai komposisi dasarnya, tetapi
dalam produk ini akan dibuat pakan ikan (pelet) dengan bahan dasar tepung bulu ayam.
Tepung bulu ayam diolah menjadi pakan ikan apung (pelet apung). Pelet apung dipilih karena
pelet apung tidak mudah hancur dalam air.

Dalam pembuatan pakan ikan ini kami memanfaatkan limbah bulu ayam dari usaha
pemotongan ayam. Hal ini memudahkan kami memperoleh bahan baku pembuatan pakan
ikan. Untuk dedak halus, dapat dengan mudah diperoleh dari tempat penggilingan padi,
4

sedangkan untuk tepung jagung, polar dan tepung tapioka dapat kita peroleh dengan mudah
di pasaran.

Inovasi pelet yang dihasilkan kami jual dengan harga Rp 7000, 00 per kemasan
(setengah kilogram). Harga tersebut masih terjangkau untuk peternak ikan mengingat banyak
keunggulan yang terdapat dalam produk kami, yaitu isi dalam satu kilogram lebih banyak,
bebas bahan kimia dan mengandung komposisi zat yang baik untuk pertumbuhan ikan.

Dalam pemasarannya, kami menggunakan berbagai media. Media cetak yang kami
gunakan antara lain pamflet dan brosur yang akan di sebarluaskan kepada peternak ikan,
penjual pakan, serta pasar/tempat umum lainnya.Sedangkan untuk media elektronik, kami
memanfaatkan sosial media sebagai ajang promosi yaitu facebook (Pelet Bulu
Ayam@grup.com), twitter (@peletbuluayam), dan blog (peletbulu ayam.blogspot.com).
Selain ketiga media tersebut, kami juga melakukan penawaran langsung dengan mendatangi
para konsumen dan menjelaskan secara singkat produk pakan ikan ini dengan membawakan
sampel gratis.

2.1. Analisis Ekonomi Usaha


2.1.1. Analisis Finansial Strategi Harga

Selama 4 bulan, tim PKM-K melakukan 16 x produksi menghasilkan 816 kemasan,


dengan berat ½ kg per kemasan.

Tabel 1.Analisis biaya produk keseluruhan berdasarkan aktivitas

Komponen Biaya Biaya


Bahan Baku Rp 1.812.000,00
Sewa Mesin Rp 500.000,00
Tenaga Kerja Rp 408.000,00
Listrik Rp 240.000, 00
Gas Rp 151.200, 00
Biaya Kemasan RP 1.468.800, 00
Total Rp 4.580.000,00
Jumlah produksi selama 816 kemasan
4 bulan
Biaya per kemasan Rp 5.612,00

Biaya produksi per kemasan = (total biaya produksi) / (unit produksi selama 4 bulan)

= Rp 4.580.000,00 / 816 = Rp 5.700,00


5

Harga jual per kemasan = Rp 7.000,00

Pendapatan selama 4 bulan = (harga jual per kemasan) x (jumlah produksi)


= Rp 7.000,00 x 816 = Rp 5.712.000,00
Pengeluaran = (biaya produksi per kemasan) x (jumlah produksi)
= Rp 5.612,00 x 816 = Rp 4.580.000,00
Tabel 2.Pendapatan, biaya produksi dan laba dalam 4 bulan
Pendapatan Rp 5.712.000,00
Total Biaya Produksi Rp. 4.580.000,00
Laba Rp 1.132.000,00

2.1.2. Analisis Kelayakan Usaha Ratio


Biaya dengan Pendapatan atau Benefit Cost Ratio (B/C)
B/C Pelet Bulu Ayam = Hasil penjualan / Total biaya produksi
= Rp 5.712.000,00 / Rp 4.580.000,00
= 1,24
Titik Balik Modal atau Break Event Point (BEP)
BEP Pelet Bulu Ayam = Total Biaya produksi / Harga produk
= Rp 4.580.000 / Rp 7.000,00
= 654,28 = 655kemasan
Efsisiensi Penggunaan Modal atau Return of Assets
(RA) ROA Pelet Bulu Ayam = (Laba / Total Biaya produksi) x 100%
= (Rp 1.132.000,00/ Rp 4.580.000,00) x100%
= 24,7 %
Payback period (per 4 bulan)
PBP = 1 / ROA = (1 / 24,7%) x 4 bulan
= 16,20 = 17 bulan

2.1.3. Kapasitas Produk

Produk pakan ikan dari limbah bulu ayam ini akan diproduksi dalam skala kecil
terlebih dahulu. Apabila perkembangan dan respons dari masyarakat baik, barulah diproduksi
dalam skala yang lebih banyak. Pada awal produksi, pakan akan dijual seharga Rp. 7000 per
kemasan dengan target penjualan 45 kemasan per minggu.
6

2.1.4. Keunggulan

Produk pelet bulu ayam ini memiliki sejumlah keunggulan, yaitu: (a) mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi, (b) bahan baku mudah diperoleh, (c) mengandung komposisi zat yang
mampu meningkatkan berat badan ikan (karbohidrat, protein, dan lemak), dan (d) dapat
membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

2.1.5. Bahan Baku Produk

Perolehan bahan baku produk tidaklah sulit. Bahan baku untuk pembuatan pakan ikan
ini adalah bulu ayam yang dapat dengan mudah diperoleh di rumah pemotongan hewan yang
ada di sekitar Yogyakarta. Dedak halus dapat diperoleh di tempat penggilingan padi,
sedangkan untuk bahan campuran lainnya akan diperoleh dengan membeli dari toko.

2.1.6. Tempat Produksi

Produksi pakan ikan ini akan dilaksanakan di Magerjo, Candibingangun, Pakem,


Sleman, Yogyakarta. Alasan pemilihan tempat ini adalah tempat produksi dekat dengan
rumah pemotongan hewan, serta terdapat kolam ikan yang dapat menjadi tempat uji coba
produk.

2.1.7. Peluang Pasar

Pakan ikan yang terbuat dari bulu ayam ini masih memiliki peluang usaha yang lebar,
karena belum dikembangkan lebih lanjut. Harga produk yang terjangkau dan murah
memungkinkan peternak untuk dapat meningkatkan hasil panennya. Dengan harga dan
kualitas pakan tersebut, dapat dipastikan bahwa peternak akan mempertimbangkan
penggunaan pelet bulu ayam sebagai pakan ikan peliharaan mereka.

2.1.8. Media Promosi

Media pemasaran yang digunakan, yaitu menggunakan media cetak maupun


elektronik. Media cetak yang kami gunakan antara lain pamflet dan brosur. Pamflet akan
disebarluaskan kepada peternakan ikan, penjual pakan, dan pasar/tempat umum lainnya.
Brosur akan diberikan kepada calon konsumen maupun konsumen. Pamflet dan brosur ini
berisi tentang keunggulan produk, seperti kandungan gizi serta manfaatnya, komposisi,
keunggulan produk, kontak yang dapat dihubungi apabila konsumen hendak memesan
produk. Sedangkan media elektronik kami memanfaatkan sosial media sebagai ajang promosi
7

yaitu, facebook (Pelet Bulu Ayam), twitter (@peletbuluayam), dan blog (peletbulu
ayam.blogspot.com). Kami juga melakukan penawarkan langsung dengan mendatangi
langsung para konsumen, menjelaskan secara singkat produk pakan ikan ini dengan
membawakan sampel gratis.

BAB 3.METODE PELAKSANAAN

Kegiatan PKM-K ini dilaksanakan di Magerjo, Candibinangun, Pakem, Sleman,


Yogyakarta. Ada tiga tahapan dalam pembuatannya, yaitu pengadaan alat, pengadaan bahan
dan pembuatan pelet serta pengemasan pelet. Alat-alat yang diperlukan yaitu, alat penepung
bulu ayam, alat pencetak pelet, oven, timbangan, dan ember. Tahap kedua, pengadaan bahan
dan pembuatan pelet, yang meliputi bulu ayam, polar, dedak halus, maizena, dan tepung
tapioka. Tahap ketiga, pengemasan pelet menggunsksn plastik alumunium.

Pembuatan pelet bulu ayam meliputi beberapa tahap, yaitu, pengeringan bulu ayam,
penggilingan bulu ayam, dan pengolahan adonan pelet. Pengeringan bulu ayam dilakukan
dengan bantuan sinar matahari selama 2-3 hari. Bulu ayam sudah kering di giling dengan
mesin khusus penggiling bulu ayam. Selanjutnya melakukan pencampuran semua bahan
dengan perbandingan 1:4:4:4:2 dengan rincian 1 kg bulu ayam, 4kg polar, 4kg dedak halus,
4kg tepung tapioka, dan 2kg maizena. Dalam pencampurannya, tepung tapioka dilarutkan
terlebih dahulu ke dalam air dengan perbandingan 1:2, yaitu 1kg tepung tapioka dilarutkan
dengan 1000ml air.

Setelah semua bahan tercampur, seluruh bahan di cetak menggunakan mesin pencetak
pelet. Pelet yang sudah terbentuk, dioven dalam suhu 200 derajat dalam waktu 4 jam, dan
untuk pengeringan yang selanjutnya dibantu dengan sinar matahari selama dua sampai tiga
hari. Pelet yang sudah jadi,dikemas dengan plastik alumunium, kemudian bagian depannya di
tempel stiker dan logo produk kami.

Adapun media promosi produk menggunakan media sosial facebook, twitter, dan blog
sebagai media promosi produk kami. Selain menggunakan media-media tersebut, kami juga
menggunakan pamflet, brosur, dan juga penawaran langsung kepada konsumen.
8

BAB 4.HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang telah dicapai pada saat ini adalah menghasilkan produk inovasi berupa
pelet ikan dengan bahan dasar bulu ayam dengan banyak keunggulan. Sejumlah keunggulan
produk inovasi ini adalah ramah lingkungan (membantu mengurangi pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh limbah bulu ayam), mengandung komposisi zat yang dapat menambah
berat badan ikan (karbohidrat, protein dan lemak),dan ekonomis.

Adapun dari hasil uji laboratorium produk pelet bulu ayam yang telah dilakukan di
LPPT UGM pada 15 April 2014, yaitu sebagai berikut:

No Parameter Uji Hasil Satuan Metode


1. Air 9,16 % Gravimetri
2. Abu 3,47 % Gravimetri
3. Serat kasar 6,65 % Gravimetri
4. Protein 20,22 % Gravimetri
5. Lemak 1,86 % Gravimetri
6. Karbohidrat 65,29 % Gravimetri
Selama berproses sejak bulan Maret kami telah melakukan 8 kali produksi dan
menghasilkan 81 kemasan (40,5kg), dengan rincian sebagai berikut:

No Tanggal Perbandingan Bahan Jumlah Jumlah


Bulu Polar Dedak Tepung Maizena Produksi kemasan
Ayam Halus Tapioka
1. 11 April 0,25 1 ons 1 ons 1 ons 0,5 ons 3,75 ons 3 kemasan
2014 ons
2. 13 April 0,25 1 ons 1 ons 1 ons 0,5 ons 3,75 ons
2014 ons
3. 26 April 0,25 2 ons 2 ons 2 ons 1 ons 7,5ons
2014 ons
4. 4 Mei 0,25 2 ons 2 ons 2 ons 1 ons 7,5 ons 58 kemasan
2014 ons
5. 24 Mei 5ons 20 ons 20 ons 20 ons 10 ons 75 ons
2014
6. 27 Mei 5,7 ons 22,7 22,7 22,7 11,3 ons 85 ons
2014 ons ons ons
7. 31 Mei 7,5 30 ons 30 ons 30ons 15ons 112,5 ons
2014 ons
8. 1 Juni 6,3 ons 26,7 26,7 26,7 ons 13,3 ons 100 ons 20 kemasan
2014 ons ons
Total Keseluruhan 405 ons 81 kemasan
9

Peningkatan produksi pelet bulu ayam juga dapat dilihat melalui diagram batang
berikut:

Produksi Pelet Bulu


Ayam
150
100
50
Produksi Pelet
0 Bulu Ayam
Produksi 4
Produksi 1
Produksi 2
Produksi 3

Produksi 5
Produksi 6
Produksi 7
Produksi 8

Selama proses ini, ada tiga lokasi pemasaran produk pelet yang berhasil diajak
bekerjasama. Tiga tempat pemasaran toko pakan ternak yaitu, Happy Poultry Shop, toko
pakan ternak Sari Bumi Makmur dan toko pakan ternak Sri Rejeki.Adapun sistem penjualan
yang kami gunakan untuk ketiga toko pakan tersebut adalah sistem titip jual dengan
melakukan pemantauan setiap satu minggu sekali guna mengetahui keberhasilan pemasaran
produk. Kami menitipkan produk pelebul masing-masing 5 bungkus setiap tokonya. Selain
itu, kami juga menjalin kerjasama dengan dua peternak ikan mina Lele dan Bp. Erik
Danularto.

Tabel 3. Penjualan Produk

No Tanggal Tempat Sistem Jual Jumlah Piutang Pendapatan


.
1. 6 Juni 2014 KelompokPeternak Penjualan 10 bks - Rp 70.000
Ikan Mina Lele Langsung (5 kg)
2. 7 Juni 2014 Peternak Bp. Erik Penjualan 40 bks - Rp 270.000
Danularto Langsung (20 kg)
3. 8 Juni 2014 Toko Pakan Sri Titip Jual 5 bks Rp 35.000 -
Rejeki (2,5 kg)
4. 8 Juni 2014 Toko Pakan Ternak Titip Jual 5 bks Rp 35.000 -
Happy Poultry Shop (2,5 kg)
5. 8 Juni 2014 Toko Pakan Ternak Titip Jual 5 bks Rp 35.000 -
Sari Bumi Makmur (2,5 kg)
Sub Total 37,5 kg Rp105.000 Rp 340.000
10

Selain itu, pembuatan artikel pelet bulu ayam saat ini sedang dalam proses penyelesaian dan
publikasi. Adapun draft artikel tersebut terlampir

BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Sebagai rencana tahapan berikutnya untuk mengembangkan usaha produksi pelet bulu
ayam ini, kami akan memperluas pasar. Perluasan usaha ini akan kami mulai secara bertahap,
tahap pertama kami akan mencoba memasarkannya kepada pengusaha pakandan peternak
ikan. Target promosi minimal kepada 10 peternak ikan dan 15 toko pakan ternak dalam
jangka waktu 4 bulan. Kami akan menyediakan sampel pelet bulu ayam dengan kemasan ½
ons setiap bungkusnya. Sampel tersebut kami berikan kepada peternak ikan yang nantinya
akan kami jadikan sebagai terget konsumen, jadi konsumen bisa mencoba langsung produk
pelet bulu ayam sebelum membelinya. Setelah usaha pelet bulu ayam ini berkembang, kami
akan mengajukan izin mendirikan usaha untuk mematenkan produk kami.
11

Daftar Pustaka

 Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:Erlangga


 Zerdani I., Faid M., Malki A. 2004. Feather wastes digestion by new isolated strains
Bacillus sp. in Morocco. African J Biotechnol 3 (1): 67-70
 Kim WK and PH. Patterson. 2000. Nutritional Value of Enzyme- or Sodium
Hydroxide-Treated Feathers from Dead Hens. Poultry Science 79:528–534.
 Jogja.antaranews.com/berita/321128/produksi-ikan-konsumsi-sleman-meningkat-20-
persen (diunduh pada 10 Mei 2014 pukul 11:41)
12

Lampiran

Lampiran 1

Dokumentasi tahap pembuatan pelet

a. Tahap Pembuatan Pelet

Gambar 1: Menggiling Bulu Ayam Gambar 2: Mempersiapkan Seluruh Bahan Baku

Gambar 3: Memasukkan Bulu Ayam Gambar 4: Memasukkan Dedak Halus

Gambar 5: Memasukkan Polar Gambar 6: Memasukkan Maizena


13

Gambar 7: Melarutkan Tepung Tapioka Gambar 8: Memasukkan Larutan Tepung

dengan Air Tapioka dengan Air

Gambar 9: Mengaduk Semua Bahan Gambar 10: Mencetak Adonan Pelet

Gambar 11: Mengoven Pelet Gambar 13: Penjemuran Pelet


14

Gambar 14: Hasil Pelet Siap Kemas

b. Media Promosi

Gambar 13: Sosial Media Facebook (Pelet Bulu Ayam)


15

Gambar 14: Media Sosial Twitter (@PeletBuluAyam)

Gambar 15: Media Blog (peletbuluayam.blogspot.com)


16

Gambar 16: Stiker Label Produk Gambar 17: Logo Produk

Lampiran 2

Rekapitulasi Anggaran

a. Peralatan Penunjang
Material Rincian Kuantitas Harga Satuan Jumlah keterangan
Pemakaian (Rp)
Oven Pengovenan 1 300.000 300.000 Toko Intisari
pelet
Mesin Menggiling 1 2.400.000 2.400.000 CV. tunas
Penepung bulu Karya
Bulu
Talang seng Loyang 3,30 meter 25.000/meter 82.500 Toko Sami
Guna
Rol Kabel Penghubung 1 30.000 30.000 Toko Meries
listrik ke Electronik
mesin
Fomac Meet Pencetak pelet 1 750.000 750.000 Toko Intisari
Grinder
Terpal Tempat 1 103.000 103.000 Toko Liman
menjemur
pelet
Ember Mengambil 1 30.100 30.100 Toko Progo
air
Baskom Wadah 1 66.800 66.800 Toko Progo
pencampur
Sothil Mengangkat 2 13.500 27.000 Toko Progo
pelet dari
oven
Sekop kecil Mengambil 2 5.900 11.800 Toko Progo
bahan baku
17

Gelas takar Menakar air 1 18.200 18.200 Toko Progo


Tabung Gas Tempat bahan 1 345.000 345.000 Sumeh
12 kg bakar Minimarket
Sub Total (Rp) 4.291.900

b. Bahan Habis Pakai


Material Rincian Kuantitas Harga satuan Jumlah Keterangan
pemakaian (Rp)
Terigu Percobaan 1 kg 8.750 8.750 Toko Intisari
formula
Fermipan Percobaan 2 4.000 8.000 Toko Intisari
formula
Soda Kue Percobaan 1 1000 1000 Toko Intisari
Formula
Tepung Percobaan 1 kg 7.000 7.000 Toko Aulia
Tapioka formula
Maizena Percobaan 1 kg 9.000 9.000 Toko Aulia
formula
Polar Percobaan 1 kg 3.500 3.500 Happy
formula Poultry Shop
Dedak Halus Percobaan 1 kg 3.500 3.500 Happy
formula Poultry Shop
Pelet Percobaan ½ kg 7.000 3.500 Happy
pemberian Poultry Shop
makan sampel
(ikan lele)
Metalishing Plastik 5 buah 8.00 4.000 Toko Intisari
bag kemasan
Polar Bahan baku 1 sak 158.000 158.000 Happy
Poultry Shop
Tepung Bahan baku 1 sak 165.000 165.000 Toko Aulia
Tapioka
Dedak Halus Bahan baku 1 sak 80.000 80.000 Happy
Poultry Shop
Cetak Label Label kemasan 1 lmbr 10.000 10.000 Mangrove
Grafindo
Cetak Brosur Brosur pelebul 1 lmbr 1.900 1.900 Mangrove
Grafindo
Metalishing Plastik 1 pack 77.500 77.500 Toko Aulia
Bag kemasan
Cetak Label Label kemasan 2 lmbr 7.000 14.000 Percetakan
klik
Cetak Brosur Brosur pelebul 1 lmbr 5.000 5.000 Percetakan
klik
Bulu Ayam Bahan baku 20 kg 2.500 50.000 Rumah
pemotongan
Bu Ning
Kuwad
Maizena Bahan baku 1 sak 200.000 200.000 Toko Aulia
18

Gas 12 kg Bahan bakar 12 kg 105.000 105.000 Sumeh


Minimarket
Double tip Menempel 1 5.500 5.500 Toko Median
brosur
Plastik ¼ Pembelian 1 bks 9.000 9.000 Toko
plastik sampel Bermuda
Sub Total (Rp) 929.150

c. Perjalanan
Material Rincian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Keterangan
Pemakaian (Rp)
Perjalanan Sewa 1 50.000 50.000 -
dari Pakem Mobil+bensin
ke
Cangkringan
Perjalanan Transportasi 1 20.000 20.000 -
membeli Pembelian
bahan baku BHP
dari pasar
pakem
Perjalanan Pembelian 1 10.000 10.000 -
bolak-balik snack tim dan
cetak label
Perjalanan Negosiasi 1 18.000 18.000 -
dari Pakem sewa mesin
ke
Cangkringan
Perjalanan Pembelian 1 10.000 10.000 -
membeli bahan baku
bahan baku dan peralatan
dari pasar
pakem
Perjalanan Penitipan 1 18.500 18.500 -
menitipkan produk
produk ke
pasar pakem
Sub Total (Rp) 126.500

d. Konsumsi

Material Rincian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Keterangan


Pemakaian (Rp)
Olive chicken Konsumsi 3 8.000 24.000 Olive
chicken
Happytos Snack tim 1 8.900 8.900 Indomeret
Rin Bee Snack tim 1 4.250 4,250 Indomaret
Aqua Snack tim 1 4.000 4.000 Indomaret
Beng-beng max Snack tim 4 2.750 11.000 Indomaret
19

Sari Roti Snack tim 1 12.000 12.000 Indomaret


Rin Bee Snack tim 1 5.800 5.800 Alfamart
Taro Snack tim 1 4.500 4.500 Alfamart
NS.Wafer Snack tim 3 3000 9.000 Alfamart
Yogurt
Nasi Ayam Konsumsi 4 8.000 32.000 RM. Mirado
Nasi Rendang Konsumsi 4 10.000 40.000 RM. Mirado
Nasi sayur+telur Konsumsi 4 7.000 28.000 RM. Mirado
Nasi Lele Konsumsi 4 10.000 40.000 RM. Mirado
Nasi Padang Konsumsi 4 12.000 48.000 RM. Mirado
komplit
Nasi Perkedel Konsumsi 4 5.000 20.000 RM. Mirado
Nasi Telur Konsumsi 4 7.000 28.000 RM. Mirado
Nasi Konsumsi 4 13.000 52.000 RM. Mirado
Sayur+Tengiri
Nasi Sayur+Lele Konsumsi 4 10.000 40.000 RM. Mirado
Nasi Konsumsi 4 7.000 28.000 RM. Mirado
sayur+Telur
Nasi Konsumsi 4 7.500 30.000 RM. Mirado
Tempe+Perkedel
Sirloin Konsumsi 5 23.500 117.500 Waroeng
double+es teh Steak
Sub Total (Rp) 586.950

e. Lain-lain
Material Rincian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Keterangan
Pemakaian (Rp)
Uji Lab Uji lab pelebul 1 465.000 465.000 LPPT UGM
Fotocopy Fotocopy 1 3.700 3.700 Saijaan 6
jadwal tim
Buku Folio Logbook 1 12.900 12.900 Toko Hallo
Fotocopy Fotocopy 1 4.400 4.400 Istana
proposal dan Fotocopy
jadwal
Print Laporan 1 15.300 15.300 Mandiri
kemajuan Copy Center
Tenaga Kerja Mengambil 5 25.000 125.000 -
mesin
Sewa Mesin Oven+pencetak 2 500.000 500.000 Cangkringan
pelet
RS. Panti Kecelakaan 1 43.800 43.800 RS. Panti
nugroho lalu lintas Nugroho
Buku Folio Laporan 1 9.000 9.000 Toko Median
keuangan
Uji Lab Uji lab pelebul 1 96.000 96.000 LPPT UGM
Scan Scan nota 1 5.000 5.000 Carissa
Utama 2
Print Print Laporan 1 14.000 14.000 Mandiri
20

Fotocopy
Buku Gelatik Log book 1 12.900 12.900 Toko Hallo
Scan Scan Nota 1 4.000 4.000 Delta
Fotocopy
Sub Total (Rp) 1.311.000

Lampiran 3

Bukti Pembayaran

1. Dana talangan Universitas (25-02-2014)

2. Pembelian Oven, Tepung, Fermipan, dan Soda Kue (14-03-2014)

3. Pembelian Tepung Tapioka dan Maizena (15-03-2014)


21

4. Pembelian Mesin Penepung Bulu (15-03-2014)

5. Pembelian Katul, Dedak, dan Pelet (15-03-2014)

6. Pembelian Talang Seng (15-03-2014)


22

7. Pembelian Rol Kabel (21-03-2014)

8. Pembelian Mesin Pencetak pelet (28-03-2014)

9. Pembelian Plastik Kemasan (04-04-2014


23

10. Pembelian Talang Seng (05-04-2014)

11. Pembelian Terpal (11-04-2014)

12. Uji Lab I (15-04-2014)


24

13. Fotocopy jadwal (24-04-2014)

14. Pembelian Konsums/ Snack (05-05-2014)


25

15. Pembelian Perlengkapan/ember, baskom, sothil, sekop (01-05-2014)

16. Pembelian Buku Folio (01-05-2014)

17. Pembelian Bahan Baku/Polar (02-05-2014)


26

18. Pembelian Tepung Tapioka (02-05-2014)

19. Pembelian Dedak Halus (03-05-2014)


27

20. Pencetakan Label (05-05-2014)

21. Pembelian Konsumsi/Snack (06-05-2014)


28

22. Pembelian Bahan Baku/bulu ayam (24-05-2014)

23. Fotocopy jadwal (07-5-2014)

24. Biaya Print (27-05-2014)


29

25. Pencetakan Label (09-05-2014)

26. Konsumsi/Snack Tim (09-05-2014)

27. Pembelian Materai (23-05-2014)

28. Sewa Mobil dan Tenaga Kerja


30

29. Penyewaan Mesin Pencetak Pelet dan Oven


31

30. Pembelian Bahan Baku/ Tepung Maizena (24-05-2014)

31. Pembelian Perlengkapan/Regulator (24-05-2014)

32. Pembelian Perlengkapan/kabel dan steker (24-05-2014)


32

33. Perawatan Rumah Sakit/lakalantas (24-05-2014)

34. Pembelian Perlengkapan/Tabung gas dan isi (26-05-2014)

35. Pembelian Buku Folio dan Double Tape (27-05-2014)


33

36. Uji Lab II (30-05-2014)

37. Konsumsi (21-03-2014)

38. Konsumsi (28-03-2014)


34

39. Konsumsi (04-04-2014)

40. Konsumsi (11-04-2014)

41. Konsumsi (13-04-2014)


35

42. Konsumsi (26-04-2014)

43. Konsumsi (11-05-2014)

44. Konsumsi (24-05-2014)


36

45. Konsumsi (27-05-2014)

46. Konsumsi (31-05-2014)

47. Konsumsi (01-06-2014)


37

Lampiran 4

Hasil Uji Lab

Lampiran 5

Nota Barang Keluar

1. Bapak Erik Danularto

2. Kelompok Mina Lele


38

3. Sri Rejeki

4. Happy Poultry Shop

5. Devinta Fishing
39

Lampran 6

Draft Artikel

Pelebul, Solusi Penambah Berat Badan Ikan

Abstrak

Pendahuluan

Jumlah konsumsi daging ayam terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini
tidak disertai pengelolaan limbah bulu ayam yang baik sehingga limbah bulu ayam menjadi
permasalahan tersendiri ditengah masyarakat. Bulu yang terdapat ditempat pemotongan ayam
masih belum dimanfaatkan secara optimal.Saat ini sebagian orang saja yang menggunakan
bulu ayam untuk pembuatan kemoceng, isi bantal, guling, dan aksesoris.Akibatnya, bulu
ayam yang tidak dikelola dengan baik menyebabkan bau yang menyengat, lalat, dan
pencemaran lingkungan.

Apabila dikaji lebih lanjut, bulu ayam memiliki kandungan protein keratin dengan
struktur α-helik.Selain bulu ayam, material lain yang kaya akan protein α-keratin adalah
rambut, wool, sayap, kuku, cakar, duri, sisik, tanduk, kulit penyu, dan lapisan kulit sebelah
luar, sedangkan material yang kaya dengan protein β-keratin adalah sutera, bulu, dan jaring
laba-laba (Lehninger 1982). Selain unsur keratin, bulu ayam juga memiliki komposisi kimia
yang meliputi 81% protein, 1.2% lemak, 86% bahan kering, dan 1.3% abu (Zerdani et al.
2004).Tidak hanya itu saja, bulu ayam juga mengandung mineral kalsium 0.19%, fosfor
0.04%, kalium 0.15%, dan sodium 0.15% (Kim & Patterson 2000). Bulu ayam juga memiliki
kandungan asam amino.Kandungan asam amino utama pada bulu ayam meliputi serin, prolin,
glisin, sistein, asam glutamat, leusin, dan valin. Berdasarkan uraian tersebut, bulu ayam
memiliki potensi sebagai unsur tambahan atau campuran untuk pakan ternak.

Melihat potensi bulu ayam yang dapat dijadikan campuran pakan ternak yang berasal
dari hewan, perlu dipikirkan bagaimana memanfaatkan bulu ayam sebagai dasar penyediaan
bahan bakunya.Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah bulu ayam yang tersedia tergantung
dari jumlah ayam yang dipotong. Seperti perhitungan berikut ini bahwa satu ekor ayam
dengan bobot potong 1,5 kg akan menghasilkan bulu ayam sebanyak 5-6 % dari bobot
40

potong. Jadi, bila ingin menghasilkan jumlah pakan yang jumlahnya banyak, bulu ayam yang
akan diolahpun harus banyak.

Penggunaan tepung bulu ayam sebagai bahan dasar dalam pembuatan pakan ikan pun
perlu dipertimbangkan. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein yang terdapat pada bulu
ayam. Dengan mencampurkan bulu ayam, polar, tepung jagung, dan tepung tapioka, produk
pakan yang dihasilkan akan menjadi lebih baik daripada hanya menggunakan tepung bulu
ayam saja sebagai pakan ikan. Kandungan-kandungan yang terdapat dalam polar, tepung
jagung, dan tepung tapioka, akan mendukung kandungan-kandungan yang terdapat dalam
tepung bulu ayam sehingga produk pakan ikan ini akan membantu meningkatkan hasil panen.
Oleh karena itu, produksi pelet yang berasal dari bulu ayam perlu dihasilkan sebagai salah
satu alternatif penambah berat badan ikan.

Pelet Bulu Ayam

Pelet bulu ayam merupakan salah satu makanan ikan yang bahan dasarnya terbuat dari
bulu ayam. Kandungan protein yang berada diatas rata-rata makanan ikan pada umumnya
tentunya menjadi pertimbangan tersendiri bagi konsumen untuk menggunakan produk ini.
Jika kandungan protein pada makanan ikan pada umumnya adalah 25, maka dalam pelet bulu
ayam ini, kandungan proteinnya sebesar 81%.

Bulu ayam yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pelet, adalah bulu ayam
kering yang telah di ekstraksi terlebih dahulu. Untuk membuat kandungan protein dalam
pelet semakin tinggi, ditambahkan pula bahan-bahan lain seperti dedak halus, polar, tepung
jagung, dan tepung tapioka sebagai bahan perekat.

Cara pembuatan pelet bulu ayam ini adalah sebagai, berikut:

a. Mempersiapkan bahan sebua bahan dengan kala perbandingan 1:4:4:4. Perbandingan


yang dmaksud adalah tepung bulu ayam:polar:tepung jagung:tepung tapioka:dedak.
b. Mencampur bahan-bahan yang meliputi tepung ikan, dedak halus, dan tepung jagung
dalam satu wadah dan diaduk hingga rata.
c. Membuat perekat dari tepung tapioka dengan takaran volume air 500 ml untuk 1 kg
pakan.
d. Mencampurkan bahan dasar (b) dengan perekat (c).
e. Membentuk adonan pakan menjadi gumpalan-gumpalan untuk memudahkan proses
pencetakan pakan ikan.
41

f. Pengeringan pakan ikan dengan cara dioven/dijemur.


g. Pengemasan pakan.

Kandungan
Keunggulan Produk

 Ramah lingkungan
 Mudah dalam pembuatan
 Ekonomis
 Efektif

Anda mungkin juga menyukai