Anda di halaman 1dari 8

Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Laporan Modul 5

Jurusan Teknik Pertambangan Analisis Ayak / Rabu 25 April 2018


Universitas Muslim Indonesia Irmayanti Karib (09320150120/C1)
Asisten : Erwin Malaedji (09320140026)

Abstrak – Percobaan Modul 5: Analisis Ayak – Praktikum Analisis ayak bertujuan untuk mengetahui efisiensi
berbagai peralatan, menghitung derajat liberasi, mencari penyebab dan ukuran mineral berharga yang hilang
bersama tailing. Secara umum, praktikum dilakukan dengan mengayak material sebanyak dua kali dengan
menggunakan ayakan dengan ukuran 65 mehs, 100 mehs, 150 mehs dan 200 mehs kemudian dihitung beratnya.

A. Tinjauan Pustaka atau vibrator. Ayakan disusun dengan lubang ayakan


besar di atas dan ayakan berlubang kecil di bawah
Analisa yang meliputi penimbangan,
secara berurutan. Sampel dimasukkan di ayakan
pengayakan, mikroskopis dan analisis kimiawi jika
teratas.
diperlukan. Tapi yang terpenting adalah analisis
Prinsip pemisahannya didasarkan pada ukuran
ayak. Analisis ayak sendiri adalah metode yang kita
relative antara ukruan partikel dengan lubang
gunakan dalam kaitannya memanfaatkan pesebaran
ayakan. Partikel-partikel yang memiliki ukuran
ukuran material yang kemudian dianalisis dan
lebih kecil daripada ukuran lubang ayakan akan
disimpulkan untuk menilai proses sebelum ataupun
lolos ayakan. Kelompuk partikel ini disebut
menentukan proses sesudah. Analisa ayak juga
undersize atau partikel minus. Sedangkan partikel-
dapat digunakan untuk menentukan efisiensi
partikel yang berukuran lebih besar daripada lubang
berbagai peralatan, menghitung derajat liberasi,
aykan akan tertinggal di atas ayakan. Partikel ini
mencari penyebab dan ukuran mineral berharga
dikelompokkan sebagai oversize atau partikel plus.
yang hilang bersama tailing.
Operasi pemisahannya dilakukan dengan
Yang dimaksud dengan derajat liberasi
melewatkan partikel-partikel di atas ayakan atau
adalah perbandingan antara jumlah berat mineral
screen yang memiliki lubang dengan ukuran
bebas dan berat mineral yang sama seluruhnya
tertentu. Pengayakan dilakukan dengan alat yang
(bebas dan terikat). Sedangkan efisiensi yaitu
disebut ayakan atau screen seperti : grizzly yang
perbandingan antara undersize yang lolos dengan
terbuat dari batang-batang sejajar atau plat
undersize yang seharusnya lolos.
berlubang, atau anyaman kawat berlubang.
Tujuan analisis ayak adalah untuk
Berdasarkan model lubang pada
mengetahui :
permukaannya, ayakan dibagi menjadi tiga tipe:
1. Jumlah produksi suatu alat
a. Pelat berlubang, Punched Plate
2. Distribusi partikel pada ukuran tertentu
Pelat berlubang atau punched plate yaitu pelat
3. Ratio of concentration
yang baisanya terbuat dari baja yang diberi lubang
4. Recovery suatu mineral pada setiap fraksi
dengan bentuk tertentu. Contoh bentuk lubang dapat
Analisis ayak dilakukan dalam suatu alat yang
dilihat pada gambar. Selain pelat yang terbuat dari
terdiri dari susunan ayakan dan mesin penggetar
baja, bahan umum yang digunakan untuk ayakan Arti skala mesh itu sendiri adalah jumlah
adalah karet keras atau plastic. Karet atau plastik lubang yang ada pada permukaan ayak dalam 1 inch
digunakan untuk memisahkan material yang persegi. Semakin tinggi nilai mesh, menandakan
abrasive atau digunakan pada lingkungan yang semakin banyak lubang dan semakin kecil lubang
korosif. tersebut, yang artinya semakin kecil ukuran partikel
b. Anyaman Kawat, Woven Wire yang bisa melewatinya. Perbandingan antara luas
Ayakan dari anyaman kawat. Kawat terbuat lubang bukaan dan luas permukaan screen disebut
dari metal yang dianyam membentuk dan prosentase opening.
menghasilkan bentuk dan ukruan lubang tertentu. Presentase opening dipengaruhi oleh:
Umumnya lubang berbentuk bujur sangkar, namun 1. Luas penampang screen
dapat pula bentuk lainnya, seperti segienam. 2. Ukuran bukaan.
c. Batang Sejajar, Grizzly 3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis,
Ayakan dari batang sejajar, atau biasa disebut kandungan air, temperatur.
dengan grizzly atau red deck surface. Permukaan 4. Tipe mechanical screen yang digunakan
ayakan ini terbuat dari batang-batang atau rel atau Kapasitas screen secara umum tergantung
rod yang disusun sejajar dengan jarak atau celah pada :
tertentu. Ayakan grizzly dapat bergerak, bergetar, 1. Luas penampang screen
atau diam. Umumnya digunakan untuk operasi 2. Ukuran bukaan
scalpin. 3. Sifat dari umpan seperti ; berat jenis,
Pelolosan material dalam ayakan dipengaruhi kandungan air, temperatur
oleh beberapa hal, yaitu : 4. Tipe mechanical screen yang digunakan
1. Ukuran material yang sesuai dengan lubang Faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi
ayakan screen :
2. Ukuran rata-rata material yang menembus 1. Lamanya umpan berada dalam screen
lubang ayakan 2. Jumlah lubang yang terbuka
3. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan 3. Kecepatan umpan
partikel 4. Tebalnya lapisan umpan
4. Komposisi air dalam material yang akan 5. Cocoknya lubang ayakan dengan bentuk dan
diayak ukuran rata-rata material yang diolah.
5. Letak perlapisan material pada permukaan Setelah dilakukan analisis ayak, pengamatan
sebelum diayak teliti dengan mikroskop akan menunjukkan makin
Besaran untuk ukuran partikel yang halus partikel yang teramati, akan makin besar
digunakan dalam analisis ayakan bisa dalam skala derajat kebebasannya, atau makin murni pula
mesh (#) ataupun milimeter (mm), namun yang mineral tersebut terpisah dari pengotornya.
digunakan dalam analisis ayak pada modul 3 ini Sehingga derajat liberasi pun bisa diukur dengan
dinyatakan dalam skala mesh karena ukuran partikel analisis ayak. Selain itu dari hasil pengayakan yang
sudah cukup halus. dilakukan dengan dua ayakan akan dapat
dibandingkan satu sama lainnya sehingga dapat Log-log plot dimana berat kumulatif lolos
diketahui efisiensi pengayakan yang paling baik. ayakan sebagai ayakan dan ukuran partikel sebagai
absis disebut Gaudin-Schumann plot dan grafik
Yang dimaksud dengan derajat liberasi adalah dapat dinyatakan dalam
m
perbandingan antara jumlah berat mineral bebas dan x
berat mineral yang sama seluruhnya (bebas dan
Y =100
k()
dimana :
terikat). Sedangkan efisiensi yaitu perbandingan
Y : % berat kumulatif lolos ukuran x
antara undersize yang lolos dengan undersize yang
m : modulus distribusi
seharusnya lolos.
k : modulus ukuran dalam micrometer
Dalam mengukur distribusi data, digunakan
x : ukuran partikel
metode grain counting dimana contoh dijatuhkan
Modulus distribusi m adalah kemiringan log-
keatas 5 kotak berukuran 1 cm2 yang diatur secara
log plot dan menunjukkan distribusi ukuran. Makin
menyilang.
besar m, makin kecil distribusi ukurannya. Nilai k
Data hasil analisis ayak umumnya
menunjukkan ukuran maksimum dalam contoh.
dipresentasikan dalam bentuk grafik, yaitu memplot
Dalam prakteknya, k adalah ukuran ayakan dalam
ukuran partikel pada absis (sumbu-x) dan berat
micrometer di mana 80% material lolos. Fungsi
sebagai ordinat (sumbu-y). Ada dua pendekatan
Gaudin-Schumann hanya berlaku untuk produk
dalam menggambarkan berat yaitu jumlah berat
penggerusan dan peremukan.
masing-masing fraksi dalam persen atau jumlah
berat kumulatif yaitu jumlah berat dalam persen B. Data Percobaan
yang lebih besar dan lebih kecil ukuran tertentu.
Dari percobaan pada yang dilakukan,
1. Direct Plot
diperoleh data sebagai berikut
Pada grafik ini ukuran partikel pada jarak
yang sama sebagai absis diplot terhadap 1. Data percobaan waktu ayak 10 menit

persen berat tertampung pada masing-masing


Fraksi (mesh) Fraksi (mm) Berat tertampung
ayakan berukuran tertentu.
kumulatif (gr)
2. Cumulative Direct Plot +65 210 158.90
- 65 +100 149 71.34
Pada grafik ini persen berat kumulatif
- 100 +150 105 123.34
tertampung atau persen berat kumulatif lolos -150 +200 74 20.86
ayakan diplot dengan ukuran. Tipe grafik -200 - 74 18.75
Total 393.19
semacam ini banyak dipergunakan.
3. Semi-log Plot 2. Data percobaan waktu ayak 5 menit

Pada grafik ini sumbu-x menggunakan skala Fraksi (mesh) Fraksi (mm) Berat tertampung
logaritmik. kumulatif (gr)
+65 210 228.39
4. Log-log Plot - 65 +100 149 63.20
Baik sumbu tegak maupun sumbu horizontal - 100 +150 105 84.87
-150 +200 74 11.88
menggunakan skala logaritmik.
-200 -74 6.42
Total 394.76
C. Pengolahan Data Percobaan Menimbang material sebanyak 400 gr yang
akan diayak
1. Tahap percobaan

Menyusun ayakan dengan urutan ukuran 2. Rumus-rumus dasar


(mesh) dari atas kebawah: 65-100-150-200
Persamaan grafik Gaudin-Schuhman
m
Mengayak material selama 10 menit dan 5
menit
Y =100 []
x
k
dimana
Menimbang masing-masing fraksi tiap ayakan Y = % berat kumulatif lolos ukuran x
dan dinyatakan dalam % berat contoh
m = modulus distribusi
Menghitung % berat tertampung, % berat k = modulud ukuran dalam mikron
kumulatif tertampung, serta % berat kumulatif x = ukuran partikel
lolos untuk setiap ukuran ayakan

Menggambar data dalam direct plot dan log-log


plot

3. Perhitungan
a. Hasil analisis ayakan dengan waktu 10 menit

Berat
% berat % berat Log % berat
Fraksi Fraksi tertampung % berat Log ukuran
kumulatif kumulatf kumulatif
(mesh) (mm) kumulatif tertampung ayak
tertampung lolos lolos
(gr)
+65 210 158.90 40.4130 40.4130 59.587 2.3222 1.7751
- 65 +100 149 71.34 18.1438 58.5568 41.4432 2.1731 1.6174
- 100 +150 105 123.34 31.3690 89.9258 10.0742 2.0211 1.0032
-150 +200 74 20.86 5.3053 95.2311 4.7689 1.8692 0.6784
-200 -74 18.75 4.7686 100 0 - 1.8692 ∞
Total 393.19 100

b. Hasil analisis ayakan dengan waktu 5 menit

Berat
% berat % berat Log % berat
Fraksi Fraksi tertampung % berat Log ukuran
kumulatif kumulatf kumulatif
(mesh) (mm) kumulatif tertampung ayak
tertampung lolos lolos
(gr)
+65 210 228.39 57.8554 57.8554 42.1446 2.3222 1.6247
- 65 +100 149 63.20 16.0097 73.8651 26.1349 2.1731 1.4172
- 100 +150 105 84.87 21.4991 95.3642 4.6358 2.0211 0.6661
-150 +200 74 11.88 3.0094 98.3736 1.6264 1.8692 0.2112
-200 -74 6.42 1.6263 100 0 - 1.8692 ∞
Total 394.76 100
4. Grafik hasil analisis ayak 10 menit
a. Direct Plot

Persamaan Gaudin-Schuhman
m
x
Y =100 ()
k

a. Log-log plot (x)


y = 2,5859x – 4,1525
log 80 = 2,5859(logx) – 4,1525

b. Cumulative Direct Plot log 80+4,1525


log x =
2,5859
log x = 2.3417
x = 219.634
b. P80 Direct Plot (K)
y = 0,1981x – 2,8300
80+2.8300
x =
0,1981
= 418.122
c. Modulus Distribusi (m)
c. Semi_Log Plot log y−log 100
m = x
log ()
k
log 80−log100
= 219.634
log( 418.122 )
1.9030−2
=
log 0,5252
−0.097
=
−0.2796
d. Log-Log Plot = 0.3469
Persamaan Gaudin-Schuhman
m
x
Y =100 ()
k
0,3469
219.634
Y = 100 (418.122 )
Y = 100 x 0,2758
Y = 27.58

5. Grafik Hasil Analisis Ayak 5 menit


a. Direct Plot

ersamaan Gaudin-Schuhman
m
x
Y =100 ()
k

a. Log-log plot (x)


y = 3,3061x – 5,951
b. Cumulative Direct Plot log 80 = 3,3061 (logx) – 5,951
log 80+5,951
log x =
3,3061
log x = 2,267
x = 184,926
b. P80 Direct Plot (K)
y = 0,3624 x – 24,151
80+24,151
x =
0,3624
= 287,392
c. Semi_Log Plot
c. Modulus Distribusi (m)
log y−log 100
m = x
log
k ()
log 80−log 100
= 1 84,926
log (
287,392 )
1.9030−2
=
log 0,64
−0.097
=
d. Log-Log Plot −0,193
= 0.5025
Persamaan Gaudin-Schuhman
m
x
Y =100 ()
k
0.0332
184,926
Y = 100 ( 287,392 )
Y = 100 x 0,6434 ukuran material yang kemudian dianalisis dan
Y = 64,34
disimpulkan untuk menilai proses sebelum
D. Analisis Hasil Percobaan
Berikutnya adalah analisis untuk hasil dari ataupun menentukan proses sesudah. Analisa
analisis ayak. Berat partikel yang dipakai saat ayak juga dapat digunakan untuk menentukan
dilakukan analisis ayak adalah 400 gram tetapi saat efisiensi berbagai peralatan, menghitung
ditotal berat dari mineral di masing-masing ayakan derajat liberasi, mencari penyebab dan ukuran
adalah tidak mencapai 400 gram. Hal ini mungkin mineral berharga yang hilang bersama tailing.
disebabkan penimbangan di awal dan di akhir masih 2. Data hasil analisis ayak umumnya
kurang akurat. Selain itu mungkin saja hal ini dipresentasikan dalam bentuk grafik, yaitu
karena ada partikel-partikel halus yang berterbangan memplot ukuran partikel pada absis (sumbu-
saat dikeluarkan atau ditimbang di akhir sehingga x) dan berat sebagai kordinat (sumbu-y).
hasil di awal dan akhir terdapat perbedaan.
Setelah dilakukan pengolahan untuk data yang E. Daftar Pustaka

didapat dengan analisis ayak dapat dibuat beberapa https://www.scribd.com/doc/21247213/modul-2-


grafik. Yaitu grafik direct plot (ukuran ayak dalam sampling-dan-analisis-ayak
µm dan % berat tertampung), grafik cumulative https://www.academia.edu/19608830/Laporan_
direct plot (antara ukuran ayakan dalam µm dan % Modul_2_PBG
berat kumulatif tertampung, dan antara ukuran
ayakan dalam µm dan % berat kumulatif lolos),
grafik semi log plot (antara log ukuran ayakan dan
% berat kumulatif lolos), dan grafik log log plot
F. Lampiran
(antara log ukuran ayakan dan log % berat
a. Dokumentasi kegiatan praktikum
kumulatif lolos). Grafik log-log plot ini sering
disebut grafik Gaudin Schumann.
Pada grafik Gaudin-Schuhman pada waktu
ayakan 10 menit didapat nilai k sebesar 418.122
µm dan nilai m adalah 0.3469. Untuk waktu ayak 5
menit didapat nilai k sebesar 287,392 µm dan nilai
m adalah 184,926. Nilai k menunjukkan ukuran
maksimum dalam contoh. Namun dalam prakteknya
menunjukkan ukuran ayakan yang dapat meloloskan Gambar 1. Proses penimbangan material yang akan diayak
80% umpan. Nilai ini juga dapat digunakan untuk
menentukan efisiensi alat. Sedangkan m
menunjukkan modulus distribusi. Makin besar m,
makin kecil distribusi ukurannya.

E. Kesimpulan

1. Analisis ayak adalah metode yang digunakan


dalam kaitannya memanfaatkan persebaran
Gambar 2. Memasukkan material kedalam ayakan dan
mengayak selama 10 menit dan 5 menit

Gambar 3. Menimbang material hasil ayakan sesuai fraksi

Anda mungkin juga menyukai