1. LATAR BELAKANG:
Daging ayam broiler adalah bahan makanan yang mengandung gizi tinggi, memiliki rasa
dan aoroma yang enak, tekstur yang lunak dan harga yang relatif murah, sehingga disukai
hamper semua orang. Komposisi kimia daging ayam terdiri dari protein 18,6%, lemak
15,06%, air 65,95% danabu 0,79% (Stadelman et al., 1988).
Susut masak adalah berat yang hilang selama pemasakan, makin tinggi suhu pemasakan dan
atau makin lama waktu pemasakan, makin besar pula kadar cairan daging yang hilang
sampai mencapai tingkat yang konstan. Susut masak merupakan indikator nilai
nutrien daging yang berhubungan dengan kadar jus daging, yaitu banyak nya air yang terikat
di dalam dan di antara serabut otot (Soeparno, 1992). Daging dengan susut masak yang lebih
rendah mempunyai kualitas yang relatif lebih baik daripada daging dengan susut masak yang
lebih besar, karena kehilangan nutrisi selama pemasakan akan lebih sedikit.
1
2. TUJUAN:
Tujuan dilakukan pengamatan pratikum penanganan daging segar, dingin dan beku antara
lain:
a. Mengetahui kualitas daging ayam segar tanpa penyimpanan
b. Mengetahui perubahan kualitas daging ayam pada penyimpanan 6 jam pada suhu
kamar
c. Mengetahui perubahan kualitas daging ayam pada penyimpanan dingin (refrigerator)
selama 5 hari
d. Mengetahui perubahan kualitas daging ayam pada penyimpanan suhu freezer selama
5 hari.
Materi : Daging ( boleh memilih daging sapi, kerbau, kambing, domba, babi, kelinci,
ayam, itik, dan puyuh)
Prosedur:
- Membeli daging di pasar pada pagi hari jam6 atau menyembelih sendiri
2
- Daging sapi/kambing/domba/babi/kelinci sekitar 200-250 gram,
- Daging ayam/itik bagian dada (tanpa tulang),
- Daging puyuh diambil dari bagian dada saja sekitar 2-3dada
- Semua daging difoto/didokumentasikan pada saat pembelian/pemotongan
- Daging yang sudah tersedia dibersihkan dari jaringan ikat dan lemak, kemudian
dibagi menjadi 4 bagian, dan dikemas dengan plastik PE (polyetilen), dan diamati
pada perlakuan pada Tabel 1
- Hasil data perubahan berat, warna, tekstur, bau, dan susut masak pada perlakuan
dibahas (pembahasan dibandingkan dengan literatur)
- Pada penyimpanan refrigerator pisahkan daging dari weep/cairan daging
- Pada penyimpanan freezer, daging beku harus dilakukan thawing sampai daging segar
kembali (tidak beku), dan dipisahkan dari drip/cairan daging
- Sertakan foto untuk dokumentasi
HASIL:
1. Lokasi Pembelian Daging: …………………………………..
2. Alamat : ……………………………………
3. Jelaskan perubahan kualitas daging ditinjau dari berat, warna, tekstur, bau dan susut
masak pada pengamatan suhu kamar 0 jam, suhu kamar 6 jam, suhu refrigerator 5
hari, suhu freezer 5 hari
Jawab :
Pengamatan daging ayam pada suhu kamar 0 jam
Berat awal sebelum perebusan 0,040 gr
Warna awal sebelum perebusan
Tekstur awal sebelum perebusan Kenyal
Bau awal sebelum perebusan Bau daging
Berat akhir setelah perebusan 0,0025 gr
Warna akhir setelah perebusan Putih
Tekstur akhir setelah perebusan Padat
Bau akhir setelah perebusan Bau daging
Susut masak (berat awal−berat akhir)
= x 100 %
berat awal
3
(0,040−0,0025)
= x 100 %
0,040
=0,375
4
4.
5.
6. Foto/dokumentasi :
Gambar Keterangan
Daging ayam dengan berat 0,0040 gram
sebelum dilakukan perebusan untuk
mengetahui susut masak.
PEMBAHASAN:
Letakkan disini:
5
DAFTAR PUSTAKA:
Stadelman, W.J., V.M. Olson, G.A. Shmwell, S. Pasch. 1988. Egg and Poultry Meat
Processing. Ellis Haewood Ltd.
Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Suradi, K. 2012. Pengaruh Lama Penyimpanan pada Suhu Ruang terhadap Perubahan Nilai pH, TVB, dan
Total Bakteri Daging Kerbau. Jurnal Ilmu Ternak. Vol. 12 (2): 9-12.