• OBYEKTIF ALAT
Yang diamati :
warna, keempukan, marbling
SUBYEKTIF ORGANOLEPTIK
Yang diamati :
• WARNA
• AROMA
• FLAVOR
• KEEMPUKAN
• JUICINESS
• MARBLING
Mutu Daging Sapi
WARNA
• Umur Myoglobin Warna lebih tua
Sapi muda : 1-4 mg/g daging
Umur 2 tahun : 4-10 mg/g
• Spesies
Babi : 1,5 – 4 mg/g daging
JUICINESS
rasa bergajih tergantung banyak lemak
diantara serat daging.
KEEMPUKAN / TENDERNESS
• TENUNAN PENGIKAT
• SERABUT DAGING
• MARBLING
• RIGORMOTIS
ANTE MORTEM :
• GENETIS : BROILER
• PHYSIOLOGIS : UMUR, HORMON
• PAKAN : FATTENING
POST MORTEM:
• AGING (PELAYUAN)
• CARA MEMASAK : LAMA & TINGGI
TEMPERATUR
• STIMULASI LISTRIK
• TENDERIZER
• BAGIAN DAGING (LOIN)
DAYA IKAT AIR
• Daya ikat air (Water Holding Capacity)
menunjukan kemampuan daging untuk
mengingat air bebas
• METODE Pelayuan :
a. Pelayuan dengan suhu rendah
b. Acronize Process
c. Tenderay Process
PELAYUAN DENGAN SUHU RENDAH
• T 2-4 0C
• RH 90%
• Ruang gelap
ACRONIZE PROCESS
• Temperatur kamar
• + antibiotik
• Keuntungan
lebih cepat aging 2 hari pada suhu rendah
= aging 2 mg pd SUHU KAMAR
TENDERAY PROCESS
• Temperatur rendah + UV (λ 2600 Å)
• Keuntungan Tenderay P:
– RH dapat tinggi
– Temperature dapat tinggi
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan:
1. Species hewan Sapi > domba > babi
2. Umur (tua > muda)
3. Sex ( jantan > betina)
4. pH pH rendah lebih tahan
5. RH RH tinggi kurang tahan
6. Kebersihan
7. Temperatur
8. Macam bakteri
9. Perlakuan hewan sebelum dan sewaktu dipotong
Tipe umum kerusakan-kerusakan daging:
Dalam keadaan Aerobik
• Bakteri aerobik akan menyebabkan
Lendir pada permukaan daging Pseudomonas,
Achromobacter, Streptococcus, Leuconostoc, Bacillus,
Micrococcus.
• Pigmen daging berubah merah menjadi kehijau-hijauan
(Leuconostoc & Lactobacillus)
• Phosphorescent Photobacterium
• Lemak menjadi tengik (Pseudomonas & Achromobacter)
Dalam keadaan Anaerobik: