DISUSUN OLEH:
Tim Mata Kuliah Ilmu Bahan Pangan
Tim Dosen:
WINDI INDAH FAJAR NINGSIH, S.GZ., M.PH., AIFO
DWI INDA SARI, S.PI., M.SI
Tim Mahasiswa:
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Karkas Daging
Daging Has dalam (tenderloin) segar, busuk dan daging kambing
Mengamati dan membandingkan sifat organoleptik (warna, bau, tekstur) daging sapi
segar dan busuk, serta daging kambing
Memasak dalam panci yang berbeda dengan 500 ml air mendidih suhu 900 C selama
20 menit
Tabel 5. Perbedaan Kandungan Gizi Produk Olahan dan Bahan Dasar per 100 gram
Produk
Olahan
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
Bahan Dasar
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
*catatan: sebutkan bahan dasar dan nilai gizi dari masing-masing produk olahan
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Karkas Daging (skor 10)
a. Pengertian daging dan karkas
b. Macam-macam kelas karkas
c. Perubahan yang terjadi setelah penyembelihan (rigor mortis)
d. Yang menyebabkan sifat-sifat organoleptik pada daging
e. Perubahan warna pada daging segar dan daging tidak segar
Tabel 4. Perbedaan Kandungan Gizi Produk Olahan dan Bahan Dasar per 100 gram
(skor 15)
a. Menjelaskan perbedaan kandungan gizi pada produk olahan dengan bahan
dasarnya
b. Dampak kesehatan positif dan negatif setelah mengonsumsi produk olahan
F. KESIMPULAN
(Kesimpulan dibuat per poin dan disesuaikan dengan tujuan praktikum)
G. DAFTAR PUSTAKA
(Daftar Pustaka minimal 10; Jurnal 5 tahun terakhir dan buku 10 tahun terakhir)
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Sifat Fisik
Kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah
Menuangkan air 250 ml ke dalam panci dan merebus hingga air 800C
Meniriskan sampel
Meniriskan
Tabel 5. Tabel Kandungan Gizi Produk Olahan dibandingkan Bahan Dasar per 100 gr
Produk
Olahan
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
Bahan
Dasar
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
*catatan: sebutkan bahan dasar dan nilai gizi dari masing-masing produk olahan
E. PEMBAHASAN
1. Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Kacang-Kacangan (skor 20)
a. Pengertian kacang-kacangan
b. Faktor yang mempengaruhi organoleptik kacang-kacangan
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Kriteria Mutu Fisik
a) Pengamatan Fisik
Susu kambing, susu UHT, susu pasteurisasi, susu steril, susu skim bubuk, susu
full cream, susu kental manis, susu evaporasi
Mengamati warna, aroma, rasa, dan nilai gizi serta membandingkan kandungan gizi
dan bahan dasar
Tabel 3. Tabel Kandungan Gizi Produk Olahan Dibandingkan Bahan Dasar per 100 gr
Produk Olahan Keju Yakult Yoghurt Es krim Kefir
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
...
...
Bahan Dasar ... ... ... ... ...
Energi
Karbohidrat
Protein
E. PEMBAHASAN
1. Tabel 1. Hasil Pengamatan Kriteria Mutu Susu (skor 25)
a. Hasil pengamatan organoleptik susu
b. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi sifat organoleptik susu
(aroma, rasa, kekentalan, kelengketan, keasaman) dan bandingkan hasil
praktikum dengan teori
c. Jenis-jenis kerusakan susu akibat penyimpanan dan cara penyimpanan susu
yang baik dan benar
d. Zat gizi yang dominan pada susu dan manfaatnya
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
Roti tawar, susu, telur, pisang over ripe, tomat, apel, nasi basi, singkong/umbi, sayuran
layu, dan beras berkutu
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
Bahan
1. Pisang hijau 1 buah 10. Buncis beku 50 gram
2. Pisang kuning 1 buah 11. Wortel segar 1 buah
3. Pisang bitnik coklat 1 buah 12. Wortel beku 50 gram
4. Pisang over ripe 1 buah 13. Jeruk 1 buah
5. Apel 1 buah 14. Nutrisari jeruk 1 bungkus
6. Nanas segar 1 buah 15. Buavita jeruk 1 botol
7. Nanas kaleng 1 iris 16. Air Secukupnya
8. Daun singkong 1 tangkai 17. Keripik apel 50 gram
9. Buncis segar 2 buah 18. Keripik pisang 50 gram
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Pisang
Buah pisang hijau kuning, kuning, kuning bitnik coklat, over ripe
Memotong
Ambil sarinya
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan pada pisang (skor 10)
a. Penyebab perubahan sifat organoleptik pada pisang
b. Macam-macam tingkat kematangan buah
Tabel 3b. Tabel kandungan gizi dalam 100 gram bahan (skor 10)
a. Penyebab perbedaan kandungan gizi antara nanas segar dan nanas kaleng
Tabel 6b. Hasil perbandingan nilai gizi buah jeruk, buavita jeruk, dan nutrisari jeruk
Manfaat Buah dan Sayuran (skor 10)
a. Perbandingan kandungan gizinya
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Sifat Organoleptik Unggas
Ayam ras (segar, tidak segar), ayam buras (segar, tidak segar), bebek (segar, tidak
segar)
Memisahkan bagian yang dapat dimakan dengan tulang, kulit, dan jaringan lemak
Menghitung %BDD
Memasak dalam 500 ml air mendidih suhu 100 derajat celcius selama 20 menit
Segar
2 Ayam
Buras Tidak
(Kampung) segar
Segar
3 Bebek
Tidak
segar
Keterangan:
Warna Bau Tekstur
+ putih pucat + tidak amis + tidak empuk
++ merah muda ++ agak amis ++ agak empuk
+++ merah +++ amis +++ empuk
++++ merah tua ++++ sangat amis ++++ sangat empuk
1 Ayam Ras
2 Ayam Buras
2. Ayam buras
3. Bebek
Keterangan: warna/tekstur/bau/keempukan
+ : gelap/kasar/tidak empuk
++ : agak gelap/agak kasar/agak empuk
+++ : terang/agak halus/empuk
++++ : sangat terang/halus/sangat empuk
Tabel 5. Perbedaan Kandungan Gizi Produk Olahan Dan Bahan Dasar Per 100 gram
Produk olahan
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
Karbohidrat
Protein
Lemak
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan sifat organoleptik karkas unggas (skor 20)
a. Bagaimana kualitas sensorik pada unggas
b. Perubahan warna pada unggas segar dan unggas tidak segar
c. Perbedaan karakteristik antar unggas dengan dilihat dari warna, serat daging,
tipe lemak, aroma, dan tekstur
d. Penyebab perbedaan warna unggas
e. Penyebab adanya perbedaan bau pada unggas
f. Faktor yang mempengaruhi keempukan (tekstur pada setiap unggas)
Tabel 5. Perbedan Kandungan Gizi Produk Olahan dan Bahan Dasar (skor 15)
a. Menjelaskan bagaimana perbedaan kandungan gizi produk olahan dengan
produk dasarnya
b. Faktor atau penyebab terjadinya perubahan kandungan gizi setiap produk
olahan
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Sensoris Bahan Mentah
Minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedelai, minyak wijen,
minyak zaitun
Menghitung BKa
Menghitung Fj
Rumus perhitungan:
4. Emulsifikasi
5 ml air dan 1 ml minyak goreng
Tabel 7. Tabel Kandungan Gizi Produk Olahan dibandingkan Bahan Dasar per 100
gram
Produk Olahan
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
E. PEMBAHASAN
1. Tabel 1. Hasil Pengamatan Sensoris Minyak Mentah (skor 15)
a. Perbedaan minyak dan lemak
b. Faktor yang mempengaruhi sifat organoleptik minyak
c. Hal yang mempengaruhi kekentalan minyak
3. Tabel 3. Hasil Pengamatan Berat Minyak Terserap (BKa) dan Faktor Konversi
Mentah Masak (Fj) (skor 10)
a. Menjelaskan perubahan berat pada objek sebelum dan setelah digoreng
6. Tabel 6. Hasil Pengamatan Produk Olahan Minyak, Lemak, dan Emulsi (skor 10)
a. Menjelaskan pengertian dan sifat organoleptik maisng-masing produk olahan
7. Tabel 7. Kandungan Gizi Produk Olahan Dibandingkan Bahan Dasar per 100 gram
(skor 10)
a. Menjelaskan perbedaan kandungan gizi pada produk olahan dengan bahan
dasarnya
b. Dampak kesehatan positif dan negatif setelah mengkonsumsi produk olahan
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Berat Dapat Dimakan (% BDD)
Kentang, singkong, ubi cilembu, dan ubi ungu
Mengupas umbi
3. Pemasakan
Kentang, singkong, ubi cilembu, dan ubi ungu
Mencuci
Menimbang
Mengamati sifat organoleptik (warna, bau, rasa, dan tekstur) produk olahan
Keterangan: cara mengisi kolom warna dan kerusakan dideskripsikan berdasarkan hasil
pengamatan, untuk tekstur/kekompakkan/bau dengan tanda + sebagai berikut:
+ : lunak/tidak padat/tidak berbau
++ : agak keras/agak padat/agak berbau
+++ : keras/padat/berbau
++++ : sangat keras/sangat padat/sangat berbau
Tabel 5. Tabel Kandungan Gizi Produk Olahan Dibandingkan Bahan Dasar per 100
gram
Keripik Keripik Ubi
Produk Olahan Stik Talas
Singkong Ungu
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
…
…
Bahan Dasar Singkong Ubi Ungu Talas
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
…
…
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Berat Dapat Dimakan (BDD) (skor 15)
a. Pengertian dan penjelasan BDD
b. Pembahasan BDD pada sampel dan perbandingannya
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
Bahan
1. Telur ayam ras 8 butir
2. Telur ayam ras busuk 1 butir
3. Telur ayam buras 8 butir
4. Telur itik 8 butir
5. Telur puyuh 8 butir
6. Telur asin 1 butir
7. Minyak goreng 500 ml
8. Mayonaise 30 gr
9. Egg drop 3 butir
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Berat Dapat Dimakan (% BDD)
a. Pengamatan Fisik Luar Telur
Telur ayam ras segar dan busuk, telur ayam buras, telur itik, telur puyuh dalam
keadaan mentah (A)
Menggoreng
1 menit 2 menit
Mengamati warna, keadaan putih dan kuning telur, bau dan rasa
Merebus
10 menit 15 menit
Mengamati warna, keadaan kuning dan putih telur, bau dan rasa
Menghitung %BDD)
Menimbang berat
Mengukur tinggi kuning dan putih serta diameter kuning dan putih kental dengan
jangka sorong serta pH dengan pH stick
1 menit
2 menit
15
menit
produk olahan
energi
karbohidrat
protein
lemak
bahan dasar
energi
karbohidrat
protein
lemak
*catatan: sebutkan bahan dasar dan nilai gizi dari masing-masing produk olahan
E. PEMBAHASAN
Tabel 1.Hasil Pengamatan Mutu Telur
1. Hasil Pengamatan Fisik Luar Telur (skor 20)
a. Penjelasan mengenai struktur telur
b. Penjelasan mengenai fisik luar telur seperti mengapa bentuk telur bisa
berbeda-beda, warna kulitnya bermacam-macam, dsb
c. Membandingkan sifat fisik luar setiap telur
d. Menjelaskan kualitas telur yang baik beserta gradenya
Tabel 2.Hasil Perhitungan Yolk Indeks (YI) dan Haugh Unit (HU) (skor 10)
a. Penjelasan apa itu Yolk Indeks dan Haugh Unit
b. Faktor yang mempengaruhi YI dan HU
c. Penjelasan kualitas mutu telur yang baik ketika dipecah
Tabel 5.Hasil Perbandingan Kandungan Gizi Produk Olahan dan Bahan Dasar per 100
gram (skor 5)
a. Menjelaskan perbedaan kandungan gizi pada produk olahan dengan bahan
dasarnya
b. Dampak kesehatan positif dan negatif setelah mengkonsumsi produk
olahan
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
2. Pemasakan
Beras merah, beras warung, beras mentik wangi, beras ketan putih, beras ketan hitam,
shorgum, jagung pipil, dan jagung beku farmhouse
Memanaskan dengan api kecil pada suhu 100 derajat celcius (bahan dimasukkan
dahulu sebelumnya)
Tabel 4. Tabel Kandungan Gizi Produk Olahan Dibandingkan Bahan Dasar per 100
gram
Produk Bubur Oatmeal Energen Cornflake Bihun Makaroni Spaghetti Roti
Olahan Instan Jagung Gandum
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Sifat Fisik Serealia (skor 20)
a. Pengertian serealia
b. Perbedaan organoleptik setiap serealia
c. Penyebab adanya benda asing/pecahnya biji serealia
Tabel 4. Kandungan Gizi Produk Olahan Dibandingkan Bahan Dasar per 100 gram
(skor 20)
a. Membandingkan kandungan gizi setiap produk olahan
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Sifat Organoleptik
Ikan nila, ikan sarden, ikan lele, ikan bandeng, cumi, udang, kerang, kepiting
Mengamati bentuk
Menghitung %BDD
3. Uji Kesegaran
a. Uji Penenggelaman
Ikan sarden, udang
b. Uji Eber
Ikan sarden, udang 1 segar 1 busuk
c. Uji H2S
Ikan sarden, udang 1 segar 1 busuk
Tabel 5. Perbedaan Kandungan Gizi Produk Olahan dan Bahan Dasar per 100 gram
produk
olahan
energi
karbohidrat
protein
lemak
Bahan dasar
energi
karbohidrat
protein
lemak
*catatan: sebutkan bahan dasar dan nilai gizi dari masing-masing produk olahan.
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Sifat Organoleptik Ikan dan Seafood (skor 20)
a. Penjelasan karakteristik fisik ikan dan seafood
b. Penjelasan ciri-ciri ikan dan seafood yang segar
Tabel 2. Penentuan Berat Dapat Dimakan (BDD) Ikan dan Seafood (skor 10)
a. Pengertian BDD
Tabel 4. Pengamatan Organoleptik Produk Olahan Ikan dan Seafood (skor 10)
a. Penjelasan organoleptik produk olahan ikan dan seafood
Tabel 5. Perbedaan Kandungan Gizi Produk Olahan dan Bahan Dasar (skor 20)
a. Menjelaskan perbedaan kandungan gizi pada produk olahan dengan bahan
dasarnya
b. Dampak kesehatan positif dan negatif setelah mengkonsumsi produk olahan
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Rempah Lokal
Jahe segar, kayu manis, lada hitam, lada putih, pekak, kunyit, kencur, jinten putih, biji
pala, asam jawa, adas, klebet, kapulaga
Keterangan:
+ : tidak pedas/intensitas flavor tidak kuat
++ : agak pedas/intensitas flavor agak kuat
+++ : pedas/intensitas flavor kuat
++++ : sangat pedas/intensitas flavor sangat kuat
Keterangan: aroma
+ : tidak menyengat
++ : agak menyengat
+++ : menyengat
++++ : sangat menyengat
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Rempah Lokal (skor 25)
a. Pengertian Rempah
b. Faktor yang mempengaruhi organoleptik rempah
c. Komponen zat utama masing-maisng rempah
d. Kegunaan/manfaat masing-maisng rempah
Tabel 2. Hasil Perbandingan Flavor antara Rempah Segar dengan Rempah Bubuk (skor
10)
a. Perbedaan organoleptik rempah segar dan bubuk
b. Perbedaan proses rpembuatan empah segar dan bubuk
Tabel 4. Hasil Perbandingan antara Rempah Segar dan Rempah Kering (skor 10)
a. Penyebab perbedaan flavor antara rempah segar dan kering
b. Zat-zat yang mengalami penguapan pada rempah kering
Tabel 5. Hasil Analisa Rempah sebagai Penyusun Mixed Herb dan Oregano (skor 10)
a. Penyusun oregano
b. Penyusun mixed herbs
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Biji Kopi
Biji kopi robusta kering, biji kopi arabika kering
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan biji kopi (skor 40)
a. Jenis-jenis kopi, ciri-ciri, dan perbedaan masing-masing jenis kopi
b. Gambar biji kopi dan keterangan masing-masing bagian
c. Perbandingan organoleptik robusta dan arabika
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Daun Teh Olahan
Daun teh olahan (teh hitam, teh oolong, teh hijau)
Menyeduh
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Daun Teh Olahan (skor 40)
a. Penjelasan tiap jenis teh dan perbedaannya
b. Gambar tiap daun teh dan keterangannya
c. Perbandingan hasil pengamatan antara tiap jenis teh yang diamati
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Buah Coklat
Buah coklat
Tabel 4. Perbandingan Nilai Gizi Hasil Olahan Coklat per 100 gram
Dark Chocolate White Chocolate Milk Cocholate Coklat Rasa
Olahan Coklat
Energi
Karbohidrat
Protein
Lemak
...
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Sensoris Buah dan Biji Coklat (skor 30)
a. Jenis dan perbedaan ciri tiap jenis coklat
b. Gambar buah coklat dan bagian-bagiannya
c. Proses pengolahan biji coklat
d. Kandungan di dalam buah coklat
Tabel 4. Perbandingan Nilai Gizi Hasil Olahan Coklat per 100 gram (skor 10)
a. Perbedaan nilai gizi
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI
C. CARA KERJA
1. Pengamatan Kadar Gula
Coca cola, fanta strawberry, sprite, tebs, hemaviton, kratingdeng, proman, pocary
sweat, mizone, hydrococo, orange jus ABC, buavita jeruk, minute maid orange,
country choice orange
2. Pengamatan Organoleptik
Coca cola, fanta strawberry, sprite, ytebs, hemaviton, kratingdeng, proman, pocary
sweat, mizone, hydrococo, orange jus ABC, buavita jeruk, minute maid orange,
country choice orange
E. PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengamatan Kadar Gula Minuman (skor 40)
a. Pengertian minuman berkarbonasi, minuman berenergi, dan minuman olahraga
b. Kandungan gizi dan non-gizi yang terdapat di masing-masing minuman.
c. Faktor yang memengaruhi tingkat kemanisan.
d. Perbandingan kadar gula tiap minuman.
e. Pengertian, prinsip, cara kerja alat dan skala yang digunakan pada
refraktometer.
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA
H. DOKUMENTASI