PENANGANAN PASCA PANEN DAGING POTONG (DAGING SAPI DAN DAGING
AYAM) UNIVERSITAS GARUT Faris Fathir Muhammad (24036121022) Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan , Fakultas Pertanian, Universitas Garut Jl. Raya Samarang No. 52 A Telp. 0262 544217 Email : 24036121022@faperta.uniga.ac.id ABSTRAK Daging segar merupakan daging yang baru dipotong, belum mengalami pengolahan lebih lanjut dan belum disimpan untuk waktu yang lama. Daging segar cenderung memiliki kualitas kandungan nutrisi dan penampakan lebih baik. Hal ini terjadi karena daging belum mengalami pengolahan lebih lanjut dab belum disimpan lebih lama. Dan praktikum ini bertujuan untuk dapat mebedakan pasca panen daging pada suhu ruang cher dan freezer.
PENDAHULUAN hingga ke piring konsumen. Selain
mikroorganisme, cemaran bahan berbahaya Daging segar merupakan daging yang baru juga mungkin ditemukan dalam pangan asal dipotong, belum mengalami pengolahan ternak, baik cemaran hayati seperti cacing, lebih lanjut dan belum disimpan untuk cemaran kimia seperti residu waktu yang lama. Daging segar cenderung antibiotik,maupun cemaran fisik seperti memiliki kualitas kandungan nutrisi dan pecahan kaca dan tulang. Berbagai penampakan lebih baik. Hal ini terjadi cemarantersebut dapat menyebabkan karena daging belum mengalami pengolahan gangguan kesehatan pada manusia yang lebih lanjut dab belum disimpan lebih lama. mengkonsumsinya (Usmiati, 2010). Indikator yang dapat dijadikan kualitas Dimana pengujian dapat dilakulkan dengan daging ini adalah kekenyalan, warna daging, beberpa pengujian diantaranya adalah uji ph bau, dan tekstur. Selain itu, daging segar daging, uji eber, uji h2s dan suhu. tidak berlendir, tidak terasa lengket ditangan dan terasa kebasahannya (Septian, 2011). TUJUAN Daging merupakan bahan pangan yang Mahasiswa mampu menguasai dan bernutrisi tinggi, kandungan gizi yang membedakan kualitas daging yang tinggi tersebut media yang baik untuk disimpan pada kondisi suhu ruang, pertumbuhan dan pendinginan, dan pembekuan, mengetahui perkembanganmikroorganisme.Mikroorgani perubahan yang terjadi pada daging yang sme dapat terbawa sejak ternak masih hidup disimpan pada suhu ruang, pendinginan, atau masuk di sepanjang rantai pangan dan pembekuan selama penyimpanan. Penambahan aquades 25 ml serta METODOLOGI pengadukan/stiner selama ± 2 menit Praktikum ini dilaksanakan pada setelah itu pindahkan ke dalam labu ukur hari Sabtu, 01 April 2023 jam 11:30-14:30 tepatkan sampai tanda batas, amati WIB di Laboratorium Pasca Panen pengukuran pH pada daging menggunakan Fakultas Pertanian, Universitas Garut. pH meter Uji Eber (Amoniak) ALAT DAN BAHAN Sampel daging yang telah Alat-alat yang digunakan dalam dibersihkan dan dipotong kecil sebesar praktikum ini antara lain : timbanganan, kacang tanah, lalu masukkan ke dalam talenan, baskom, pisau, clingwarp, baki, tabung reaksi (larutan eber), lakukan dan trash bag. pengamatan jika terdapat amoniak akna Bahan-bahan yang digunakan terdapat asap putih. dalam praktikum ini antara lain daging sapi Uji Kimia H2S atau ayam. Timbang sampel daging seberat 5 PROSEDUR KERJA gram lalu letakkan dalam cawan petri, tutup menggunakan kertas saring jangan Karakteristik daging sampai menyentuh dagingnya, setelah itu Pembersihan pada daging ayam teteskan pb asetat 5% diatas kertas saring atau sapi dengan menggunakan air bersih, (tepat diatas irisan daging), lakukan lalu potong daging sesuai kebutuhan, pengamatan jika terrdapat H2S akan timbang berat awal daging, setelah itu terbentuk warna hitam /coklat pada kertas amati karakteristik awal daging melipuyi saring). warna, aroma, lendir, dan berat daging, HASIL DAN PEMBAHASAN dilanjut dengan pengemasan daging Setelah dilakukan pengamatan, menggunakan clingwarp, simpan daging didapat hasil penyimpanan suhu ruang pada yang telah dikemas : suhu ruang (control), tabel 1, penyimpanan suhu dingin pada tabel pendinginan, pembekuan. Amati 2, dan penyimpanan suhu beku pada tabel 3. perubahan karakteristik daging sapi setiap Tabel 1. Data Hasil Pnyimpanan pada Suhu hari selama 1 minggu. Suhu Daging Har Bera Tekstur Warn Arom i t a a Pembersihan daging 1 170,4 Tidak Norma Khas menggunakan air bersih, lalu lakukan gram berlendi l daging pengujian suhu menggunakan thermometer r tusuk (5 tusuk). 2 172,4 Berlendi Agak Bau Ph Daging gram r gelap Busuk Sampel daging yang telah dibersihkan lakukan penghalusan dan Tabel 2. Data Hasil Pnyimpanan Pada Suhu penimbangan sebesar 10 gram. Dingin Har Bera Tekstur Warn Arom 5 174, Tidak Norma Khas i t a a 5 berlendi l daging 1 171,8 Tidak Norma Khas gram r gram berlendi l daging 6 - - - - r 7 176, Tidak Norma Khas 2 167,7 Tidak Norma Khas 9 berlendi l daging gram berlendi l daging gram r r 3 167,5 Agak Norma Khas KESIMPULAN gram berlendi l daging r Berdasarkan hasil pengamatan bahwasanya 4 167,5 Agak Norma Khas daging dengan penyimpanan pada suhu ruang lebih cepat busuk dan rusak gram berlendi l daging dibandingkan pada chiler dan chiler hanya r memperlama waktu simpen atau kerusakan 5 167,5 Berlendi Agak Bau sedangkan freezer sangat berpengaruh pada gram r gelap busuk lamanya umur simpan dikarenakan freezer dapat menyimpan daging lebih lamaa dan Tabel 3. Data Hasil Pnyimpanan pada suhu tidak rusak. Beku DAFTAR PUSTAKA Har Berat Tekstur Warna Arom Septian. (2011). Ilmu i a Daging. Edisi 1 172, Tidak Norma Khas Kelima. 4 berlendi l daging Universitas gram r Indonesia. 2 172, Tidak Norma Khas Jakarta. 7 berlendi l daging gram r Usmiati. (2010). Kualitas Fisik, Daya Ikat Air, Susut Masak. Jurnal 3 174, Tidak Norma Khas Teknologi Hasil Ternak. Sekolah 4 berlendi l daging Tinggi Penyuluhan Pertanian gram r Magelang, Magelang. 119-132. 4 174, Tidak Norma Khas 4 berlendi l daging gram r