1
ISSN : 1978 - 0303
ABSTRACT
The purpose of this research was to know effect of roasting time on chicken steak
using microwave based on physical quality (pH, texture and WHC). The material of research
was steak of broiler breast. The treatments of roasting time were 3 minutes (T3), 4 minutes
(T4), 6 minutes (T6) and 10 minutes (T10). The experiment design of this research was with
Completely Random Design (CRD). The data was analyzed by Analysis of variance (ANOVA)
followed by least significanced there was significant differences between samples. The results
showed that the roasting time for 10 minutes gave significant effect (P<0.01) on steak texture.
Whilst the roasting time of 3 minutes, 4 minutes and 6 minutes gave no significant effect
(P>0.05) on pH and WHC. It can be concluded that roasting time using microwave for 10
minutes was the best treatment to improve chicken steak texture and this may lead to
produced good physical quality steak
.
Key words : Chicken steak, roasting time, physical quality
6
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303
7
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303
a. Persiapan daging ayam bagian dada tanpa dan WHC, tetapi mempengaruhi secara
kulit. sangat nyata terhadap tekstur (P< 0,01).
Daging ayam dipisahkan kulitnya, dicuci, Pada penelitian tersebut diperoleh
kemudian dipotong dengan ketebalan yang data bahwa nilai pH steak daging yang
sama yaitu 1 cm dan berat 100 gram. mengalami proses pemanggangan dengan
b. Pembumbuan
perlakuan lama dalam microwave stabil
Pencampuran bumbu untuk 1 buah daging
ayam bagian dada dengan berat 100 gram tetapi cenderung lebih tinggi kalau
yaitu (bawang putih halus 5 g, merica bubuk dibandingkan dengan pH daging segar yang
1,5 g, kecap manis 15 g, kecap asin 10 g dan tidak mengalami pemanggangan. Nilai pH
minyak wijen 10 g). Daging direndam dalam daging segar sekitar 5,5 - 6 dan setelah
bumbu kemudian disimpan sekitar 20 menit mengalami pemanggangan cenderung naik
dalam suhu ruang agar bumbu lebih meresap sampai pada nilai 6,40 pada T(6) dan turun
dalam daging (Anonymous, 2010b). kembali dengan nilai 6,23 pada perlakuan
c. Pemanggangan terakhir (T10).
Daging yang telah berbumbu dimasukkan ke Suradi (2004) menyatakan bahwa
dalam microwave, kemudian dinyalakan daging yang diberi perlakuan dengan
dengan mengatur lama pemanggangan sesuai
pemanasan dengan metode pemasakan
dengan perlakuan.
d. Analisa kualitas fisik steak ayam kering seperti microwave ataupun metode
Steak yang sudah selesai dipanggang sesuai pemasakan basah akan menaikkan nilai pH
perlakuan, selanjutnya dilakukan analisa daging segar. Pemasakan pada temperatur
tentang kualitas fisik steak yang meliputi: dan jangka waktu yang berbeda akan
pH, tekstur dan Daya Ikat Air (WHC). menghasilkan perbedaan kualitas daging,
Skema penelitian terdapat pada Gambar 1. baik kualitas fisik misalnya pH, cooking
loss, keempukan dan panjang sarkomer
HASIL DAN PEMBAHASAN (Soeparno, 2005).
Menurut penelitian dari Nikmaram,
Rata-rata nilai pH, WHC, dan Yarmand, Emamjomeh dan Darehabi
tekstur steak daging ayam dari masing- (2011), pemasakan pada microwave dengan
masing perlakuan lama pemanggangan lama dan suhu tertentu dapat
dalam microwave dapat dilihat pada mempengaruhi kualitas fisik daging. pH
Tabel 1. daging ayam yang dimasak dengan suhu
sangat tinggi di atas 1600C menggunakan
Tabel 1. Rata-rata pH, WHC, dan tekstur metode domestic microwave oven pada
Steak Daging Ayam dengan 2450 MHz dengan 600 W memiliki nilai
perlakuan lama pemanggangan pH 5,92 dengan lama 6 menit dan pH 6,12
dalam microwave dengan lama pemasakan 12 menit,
Lama pH WHC (%) Tekstur (N) sedangkan pada suhu 150oC kebawah nilai
pemanggangan
3menit (T3) 6,33±0,06 35,94±12,44 21,76±3,60a pH mengalami kenaikan. Daging segar
4 menit (T4) 6,33±0,06 36,68± 5,37 27,43±3,87a mempunyai pH pada kisaran pH normal, yaitu 5,4
6 menit (T6) 6,40±0,10 32,33±10,74 32,36±4,91b sampai 5,9 sangat mudah busuk karena merupakan
10 menit (T10) 6,23±0,12 39,08± 7,00 42,53±5,60b
pH yang ideal bagi pertumbuhan dan
Keterangan : Notasi yang berbeda (a,b) pada kolom
yang sama menunjukkan adanya perkembangbiakan bakteri. Pemanasan dalam
perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) microwave akan menyebabkan peningkatan pH
sehingga daging memiliki kekuatan terhadap
Hasil analisa ragam menyatakan pembusukan (Cross dan Overby, 1998).
bahwa perlakuan lama pemanggangan steak Nilai WHC atau daya ikat air tidak
daging ayam dalam microwave tidak mengalami perbedaan yang nyata pada T3,
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH T4, T6 dan T10, tetapi pada perlakuan lama
8
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303
pemanggangan T10 (10 menit) memiliki Ada tiga bentuk ikatan air di dalam
nilai WHC paling tinggi yaitu 39,08%. otot yakni air yang terikat secara kimiawi
Menurut Wismer dan Pedersen, (1971) oleh protein otot sebesar 4 5% sebagai
daging mempunyai tiga bentuk ikatan air di lapisan monomolekuler pertama, kedua air
dalam otot, lama pemanggangan yang terikat agak lemah sebagai lapisan kedua
singkat hanya akan merubah molekul air dari molekul air terhadap grup hidrofilik,
pada lapisan luar sedangkan molekul air sebesar kira-kira 4%, dimana lapisan kedua
yang terikat pada lapisan pertama dan ini akan terikat oleh protein bila tekanan
kedua tidak banyak mengalami perubahan. uap air meningkat. Ketiga adalah lapisan
molekul-molekul air bebas diantara
molekul protein, besarnya kira-kira 10%.
Denaturasi protein tidak akan
9
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303
mempengaruhi perubahan molekul pada air pemasakan 30 menit dan 60 menit dan
terikat (lapisan pertama dan kedua), sedang didapatkan nilai tekstur yang semakin
air bebas yang berada diantara molekul meningkat. Hal ini menunjukan bahwa
akan menurun pada saat protein daging semakin bertambahnya lama pemasakan
mengalami denaturasi (Wismer dan akan menaikan nilai tekstur daging.
Pedersen, 1971). Menurut penelitian dari Nikmaram,
Sudrajat, (2003) menyatakan bahwa Yarmand, Emamjomeh dan Darehabi ,
perlakuan pemasakan dan pemansan akan (2011) bahwa pemasakan pada microwave
mempengaruhi kualitas daging, karena dengan lama dan suhu tertentu memberikan
panas akan menguapkan air, mendegradasi suatu hasil bahwa nilai tekstur daging yang
protein, dekomposisi asam amino dan didapat tidak berbeda nyata bila
mengakibatkan jaringan ikat mengalami dibandingkan dengan menggunakan alat
pengembangan sehingga akan pemanggang konvensional (roasting). Akan
mempengaruhi kesan jus daging dan tetapi jika mengacu pada efektivitas lama
meningkatkan daya ikat air (DIA). pemanggangan microwave memiliki waktu
Penelitian tentang steak daging ayam yang sangant singkat untuk memperoleh
setelah pemanggangan dalam microwave tekstur yang baik.
mengalami kenaikan nilai pada perlakuan Pemasakan pada dengan jangka
T10 (10 menit) sebesar 39%. Hal ini waktu yang berbeda akan menghasilkan
diakibatkan jaringan ikat mengalami perbedaan kualitas daging seperti nilai pH,
pengembangan pada lapisan pertama dan keempukan dan panjang sarkomer, selain
kedua (Wismer dan Pedersen, 1971) , akan itu juga dipengaruhi oleh temperatur
tetapi pada lapisan luar daging mengalami pemasakan yang berbeda (Soeparno, 2005).
denaturasi sehingga eksudasi cairan pada Ditambahkan Sudrajat (2003) perlakuan
daging menurun setelah diuji dengan pemasakan akan mempengaruhi kualitas
metode Hamm (1972) disitasi oleh daging, karena panas akan menguapkan air,
Soeparno(2005). mendegradasi protein, dekomposisi asam
Penelitian yang telah dilakukan, amino dan mengakibatkan jaringan ikat
digunakan suhu untuk pemanggangan yaitu mengalami pengembangan sehingga akan
150oC dan suhu internal daging setelah menambah keempukan dan kesan jus
dikeluarkan dari microwave sekitar 80oC. daging.
Lama pemanggangan yang paling baik
untuk memperoleh tekstur baik yaitu T10 KESIMPULAN
(10 menit) atau dalam istilah steak
dinamakan Well Down. Menurut Suparno Berdasarkan hasil penelitian dapat
(2005), temperatur pemasakan sampai suhu disimpulkan bahwa perlakuan lama
bagian dalam daging 800C adalah pemanggangan dalam microwave pada
temperatur yang ideal dan popular untuk steak daging ayam memberikan pengaruh
pemasakan, karena sampel menjadi cukup yang sangat nyata (P<0,01) terhadap tekstur
tepat kekerasanya untuk dipotong-potong dan tidak menunjukkan adanya pengaruh
menjadi sub sampel dalam pengujian yang nyata (P>0,05) terhadap pH dan
kualitas fisik. WHC. Lama pemanggangan dapat
Menurut Vasanthi, dan meningkatkan tekstur, cenderung
Dushyanthan (2006), lama pemanggangan menghasilkan pH dan WHC yang lebih
daging akan mempengaruhi nilai tenderness tinggi. Lama pemanggangan 10 menit
(Keempukan) dan juiciness daging. Pada (T10) dalam microwave menghasilkan
penelitian yang dilakukan pada literatur, kualitas fisik steak daging ayam terbaik
digunakan suhu 800C dengan lama dengan nilai tekstur yang tertinggi (42,53
10
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303
11