Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No.

1
ISSN : 1978 - 0303

PENGARUH LAMA PEMANGGANGAN DALAM MICROWAVE


TERHADAP KUALITAS FISIK STEAK DAGING AYAM

Effect of Roasting Time In Microwave To Physical Quality Of Chicken Steak

Nazhar V. Billy Rasyad1, Djalal Rosyidi2 dan Aris Sri Widati2


1)
Alumni Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2)
Bagian Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Diterima 2 Januari 2012; Diterima pasca revisi 28 Januari 2012


Layak diterbitkan 1 Maret 2012

ABSTRACT

The purpose of this research was to know effect of roasting time on chicken steak
using microwave based on physical quality (pH, texture and WHC). The material of research
was steak of broiler breast. The treatments of roasting time were 3 minutes (T3), 4 minutes
(T4), 6 minutes (T6) and 10 minutes (T10). The experiment design of this research was with
Completely Random Design (CRD). The data was analyzed by Analysis of variance (ANOVA)
followed by least significanced there was significant differences between samples. The results
showed that the roasting time for 10 minutes gave significant effect (P<0.01) on steak texture.
Whilst the roasting time of 3 minutes, 4 minutes and 6 minutes gave no significant effect
(P>0.05) on pH and WHC. It can be concluded that roasting time using microwave for 10
minutes was the best treatment to improve chicken steak texture and this may lead to
produced good physical quality steak
.
Key words : Chicken steak, roasting time, physical quality

PENDAHULUAN ternak yang lain, jumlah konsumsi daging


ayam mencapai 84,07% dari total konsumsi
Daging ayam merupakan salah satu daging ternak lainnya. Hal ini menunjukkan
sumber protein hewani yang paling banyak bahwa tingkat ketergantungan masyarakat
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, Indonesia terhadap daging ayam cukup
selain ikan dan telur. Data Food and tinggi (Anonymous, 2010a).
Agricultural Policy Research Institute Proses pengolahan daging ayam
(FAPRI) menunjukkan bahwa dari tahun dapat dilakukan dengan cara digoreng,
1998 2007, tingkat konsumsi daging dipanggang, dibakar, diasap atau diolah
ayam menunjukkan kecenderungan yang menjadi produk lain (Soeparno, 2005).
meningkat setiap tahunnya. Tahun 2008, Pengolahan dan pengawetan daging perlu
data Direktorat Jenderal Peternakan diterapkan sebagai cara untuk menghambat
menunjukkan konsumsi daging ayam perubahan-perubahan yang menyebabkan
mencapai 3,8 kg per kapita per tahun, daging tidak dapat dimanfaatkan lagi
meningkat 22,19% dari tahun sebelumnya, sebagai bahan pangan atau yang
jika dibandingkan dengan konsumsi daging menurunkan beberapa aspek mutunya.

6
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

Perubahan-perubahan daging dapat tersebut dapat diawali dari pemilihan bahan


diakibatkan oleh proses fisik, kimiawi baku yang digunakan, pengempukan
maupun mikroorganisme, oleh karena itu daging, pengemasan daging dan
dalam pengolahan dan pengawetan daging penyimpanan daging (Yahyono, 2009).
perlu diperhatikan metode-metode Berdasar uraian di atas, maka perlu
pengolahan atau pemasakan yang tepat dilakukan penelitian tentang pengaruh lama
sehingga memperoleh produk daging yang pemanggangan dalam microwave terhadap
optimal (Purnomo, 1996). steak daging ayam ditinjau dari kualitas
Kualitas steak dipengaruhi oleh fisik (tekstur, pH dan WHC).
kualitas daging serta metode pemasakan
yang digunakan. Lama pemasakan akan MATERI DAN METODE
menentukan kualitas fisik daging seperti
tekstur, pH, kekuatan tarik, DIA atau WHC,
Bahan yang digunakan dalam
susut masak dan organolaptik (Soeparno,
penelitian ini adalah daging ayam broiler
2005). Menurut hasil penelitian Sudrajat
bagian dada ditambah bumbu dan
(2003) perlakuan pemasakan akan
dipanggang di dalam microwave. Daging
mempengaruhi kualitas daging, karena
ayam broiler yang digunakan yaitu umur 35
panas akan menguapkan air, mendegradasi
hari serta bumbu pelengkap (bawang putih
protein, mendekomposisi asam amino dan
halus, merica bubuk, kecap manis, kecap
mengakibatkan jaringan ikat mengalami
asin dan minyak wijen) didapatkan dari
pengembangan sehingga akan
pasar tradisional.
mempengaruhi keempukan, kesan jus
Peralatan yang digunakan dalam
daging, Daya Ikat Air (DIA) dan komposisi
penelitian ini antara lain : pH meter, besi
kimia seperti kadar air dan lemak.
berat 35 kg, tensile strength, gelas ukur,
Menurut penelitian dari Peterson,
pipet tetes, tabung reaksi, pipet volume,
Cranston dan Loh (1995), kualitas fisik
kertas saring, panci, pisau dan microwave.
daging terutama juice daging akan
Metode penelitian yang digunakan
berkurang seiring dengan lama
adalah percobaan dengan menggunakan
pemanggangan.Waktu pemanggangan yang
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
lama akan lebih banyak kehilangan juice
searah. Perlakuan yang digunakan adalah
daging dan daya ikat air akan berkurang.
lama pemanggangan dalam microwave
Pada suhu 500C dengan lama
pada suhu 1500C, yaitu sebagai berikut:
pemanggangan 28 menit kehilangan 4,9
T3 : Pemanggangan selama 3 menit (Rare),
persen jus daging serta pada waktu 600C
T4 : Pemanggangan selama 4 menit
dengan lama pemanggangan 60 menit
(Medium), T6 : Pemanggangan selama 6
kehilangan 9,7 persen jus daging. Hal ini
menit (Medium Well Done), dan T10 :
menunjukkan bahwa daging dengan daya
Pemanggangan selama 10 menit (Well
ikat air yang rendah juga akan berpengaruh
Done). Parameter yang diukur adalah : pH
pada keempukan, warna, serta pengerutan
(Lukman, 2010), WHC (Lawrie, 2003),
daging.
dan Tekstur (Hamm, 1972 disitasi
Salah satu alat pemanggang yang
Soeparno, 2005). Data yang diperoleh
dapat diatur suhu dan lama pemanggangan
dianalisa Anova Data yang diperoleh
adalah microwave, dengan begitu akan
ditabulasi berdasarkan model analisis ragam
memberikan kualitas steak yang baik dan
(ANOVA), dan apabila ada perbedaan yang
juga dapat memberikan efek matang yang
nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata
merata pada daging. Kualitas steak yang
Terkecil (BNT) (Sastrosupadi, 2000).
baik juga dapat diusahakan dengan metode
Tahapan penelitian adalah sebagai
dan tahapan yang tepat. Tahapan persiapan
berikut:

7
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

a. Persiapan daging ayam bagian dada tanpa dan WHC, tetapi mempengaruhi secara
kulit. sangat nyata terhadap tekstur (P< 0,01).
Daging ayam dipisahkan kulitnya, dicuci, Pada penelitian tersebut diperoleh
kemudian dipotong dengan ketebalan yang data bahwa nilai pH steak daging yang
sama yaitu 1 cm dan berat 100 gram. mengalami proses pemanggangan dengan
b. Pembumbuan
perlakuan lama dalam microwave stabil
Pencampuran bumbu untuk 1 buah daging
ayam bagian dada dengan berat 100 gram tetapi cenderung lebih tinggi kalau
yaitu (bawang putih halus 5 g, merica bubuk dibandingkan dengan pH daging segar yang
1,5 g, kecap manis 15 g, kecap asin 10 g dan tidak mengalami pemanggangan. Nilai pH
minyak wijen 10 g). Daging direndam dalam daging segar sekitar 5,5 - 6 dan setelah
bumbu kemudian disimpan sekitar 20 menit mengalami pemanggangan cenderung naik
dalam suhu ruang agar bumbu lebih meresap sampai pada nilai 6,40 pada T(6) dan turun
dalam daging (Anonymous, 2010b). kembali dengan nilai 6,23 pada perlakuan
c. Pemanggangan terakhir (T10).
Daging yang telah berbumbu dimasukkan ke Suradi (2004) menyatakan bahwa
dalam microwave, kemudian dinyalakan daging yang diberi perlakuan dengan
dengan mengatur lama pemanggangan sesuai
pemanasan dengan metode pemasakan
dengan perlakuan.
d. Analisa kualitas fisik steak ayam kering seperti microwave ataupun metode
Steak yang sudah selesai dipanggang sesuai pemasakan basah akan menaikkan nilai pH
perlakuan, selanjutnya dilakukan analisa daging segar. Pemasakan pada temperatur
tentang kualitas fisik steak yang meliputi: dan jangka waktu yang berbeda akan
pH, tekstur dan Daya Ikat Air (WHC). menghasilkan perbedaan kualitas daging,
Skema penelitian terdapat pada Gambar 1. baik kualitas fisik misalnya pH, cooking
loss, keempukan dan panjang sarkomer
HASIL DAN PEMBAHASAN (Soeparno, 2005).
Menurut penelitian dari Nikmaram,
Rata-rata nilai pH, WHC, dan Yarmand, Emamjomeh dan Darehabi
tekstur steak daging ayam dari masing- (2011), pemasakan pada microwave dengan
masing perlakuan lama pemanggangan lama dan suhu tertentu dapat
dalam microwave dapat dilihat pada mempengaruhi kualitas fisik daging. pH
Tabel 1. daging ayam yang dimasak dengan suhu
sangat tinggi di atas 1600C menggunakan
Tabel 1. Rata-rata pH, WHC, dan tekstur metode domestic microwave oven pada
Steak Daging Ayam dengan 2450 MHz dengan 600 W memiliki nilai
perlakuan lama pemanggangan pH 5,92 dengan lama 6 menit dan pH 6,12
dalam microwave dengan lama pemasakan 12 menit,
Lama pH WHC (%) Tekstur (N) sedangkan pada suhu 150oC kebawah nilai
pemanggangan
3menit (T3) 6,33±0,06 35,94±12,44 21,76±3,60a pH mengalami kenaikan. Daging segar
4 menit (T4) 6,33±0,06 36,68± 5,37 27,43±3,87a mempunyai pH pada kisaran pH normal, yaitu 5,4
6 menit (T6) 6,40±0,10 32,33±10,74 32,36±4,91b sampai 5,9 sangat mudah busuk karena merupakan
10 menit (T10) 6,23±0,12 39,08± 7,00 42,53±5,60b
pH yang ideal bagi pertumbuhan dan
Keterangan : Notasi yang berbeda (a,b) pada kolom
yang sama menunjukkan adanya perkembangbiakan bakteri. Pemanasan dalam
perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) microwave akan menyebabkan peningkatan pH
sehingga daging memiliki kekuatan terhadap
Hasil analisa ragam menyatakan pembusukan (Cross dan Overby, 1998).
bahwa perlakuan lama pemanggangan steak Nilai WHC atau daya ikat air tidak
daging ayam dalam microwave tidak mengalami perbedaan yang nyata pada T3,
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH T4, T6 dan T10, tetapi pada perlakuan lama

8
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Steak Daging Ayam

pemanggangan T10 (10 menit) memiliki Ada tiga bentuk ikatan air di dalam
nilai WHC paling tinggi yaitu 39,08%. otot yakni air yang terikat secara kimiawi
Menurut Wismer dan Pedersen, (1971) oleh protein otot sebesar 4 5% sebagai
daging mempunyai tiga bentuk ikatan air di lapisan monomolekuler pertama, kedua air
dalam otot, lama pemanggangan yang terikat agak lemah sebagai lapisan kedua
singkat hanya akan merubah molekul air dari molekul air terhadap grup hidrofilik,
pada lapisan luar sedangkan molekul air sebesar kira-kira 4%, dimana lapisan kedua
yang terikat pada lapisan pertama dan ini akan terikat oleh protein bila tekanan
kedua tidak banyak mengalami perubahan. uap air meningkat. Ketiga adalah lapisan
molekul-molekul air bebas diantara
molekul protein, besarnya kira-kira 10%.
Denaturasi protein tidak akan

9
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

mempengaruhi perubahan molekul pada air pemasakan 30 menit dan 60 menit dan
terikat (lapisan pertama dan kedua), sedang didapatkan nilai tekstur yang semakin
air bebas yang berada diantara molekul meningkat. Hal ini menunjukan bahwa
akan menurun pada saat protein daging semakin bertambahnya lama pemasakan
mengalami denaturasi (Wismer dan akan menaikan nilai tekstur daging.
Pedersen, 1971). Menurut penelitian dari Nikmaram,
Sudrajat, (2003) menyatakan bahwa Yarmand, Emamjomeh dan Darehabi ,
perlakuan pemasakan dan pemansan akan (2011) bahwa pemasakan pada microwave
mempengaruhi kualitas daging, karena dengan lama dan suhu tertentu memberikan
panas akan menguapkan air, mendegradasi suatu hasil bahwa nilai tekstur daging yang
protein, dekomposisi asam amino dan didapat tidak berbeda nyata bila
mengakibatkan jaringan ikat mengalami dibandingkan dengan menggunakan alat
pengembangan sehingga akan pemanggang konvensional (roasting). Akan
mempengaruhi kesan jus daging dan tetapi jika mengacu pada efektivitas lama
meningkatkan daya ikat air (DIA). pemanggangan microwave memiliki waktu
Penelitian tentang steak daging ayam yang sangant singkat untuk memperoleh
setelah pemanggangan dalam microwave tekstur yang baik.
mengalami kenaikan nilai pada perlakuan Pemasakan pada dengan jangka
T10 (10 menit) sebesar 39%. Hal ini waktu yang berbeda akan menghasilkan
diakibatkan jaringan ikat mengalami perbedaan kualitas daging seperti nilai pH,
pengembangan pada lapisan pertama dan keempukan dan panjang sarkomer, selain
kedua (Wismer dan Pedersen, 1971) , akan itu juga dipengaruhi oleh temperatur
tetapi pada lapisan luar daging mengalami pemasakan yang berbeda (Soeparno, 2005).
denaturasi sehingga eksudasi cairan pada Ditambahkan Sudrajat (2003) perlakuan
daging menurun setelah diuji dengan pemasakan akan mempengaruhi kualitas
metode Hamm (1972) disitasi oleh daging, karena panas akan menguapkan air,
Soeparno(2005). mendegradasi protein, dekomposisi asam
Penelitian yang telah dilakukan, amino dan mengakibatkan jaringan ikat
digunakan suhu untuk pemanggangan yaitu mengalami pengembangan sehingga akan
150oC dan suhu internal daging setelah menambah keempukan dan kesan jus
dikeluarkan dari microwave sekitar 80oC. daging.
Lama pemanggangan yang paling baik
untuk memperoleh tekstur baik yaitu T10 KESIMPULAN
(10 menit) atau dalam istilah steak
dinamakan Well Down. Menurut Suparno Berdasarkan hasil penelitian dapat
(2005), temperatur pemasakan sampai suhu disimpulkan bahwa perlakuan lama
bagian dalam daging 800C adalah pemanggangan dalam microwave pada
temperatur yang ideal dan popular untuk steak daging ayam memberikan pengaruh
pemasakan, karena sampel menjadi cukup yang sangat nyata (P<0,01) terhadap tekstur
tepat kekerasanya untuk dipotong-potong dan tidak menunjukkan adanya pengaruh
menjadi sub sampel dalam pengujian yang nyata (P>0,05) terhadap pH dan
kualitas fisik. WHC. Lama pemanggangan dapat
Menurut Vasanthi, dan meningkatkan tekstur, cenderung
Dushyanthan (2006), lama pemanggangan menghasilkan pH dan WHC yang lebih
daging akan mempengaruhi nilai tenderness tinggi. Lama pemanggangan 10 menit
(Keempukan) dan juiciness daging. Pada (T10) dalam microwave menghasilkan
penelitian yang dilakukan pada literatur, kualitas fisik steak daging ayam terbaik
digunakan suhu 800C dengan lama dengan nilai tekstur yang tertinggi (42,53

10
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Maret 2012, Hal 6-11 Vol. 7, No. 1
ISSN : 1978 - 0303

N) diikuti nilai pH (6,43) dan WHC 2011. The Effect of Cooking


(39,08%) yang cenderung lebih tinggi. Methods on Textural and
Microstructure Properties of Veal
DAFTAR PUSTAKA Muscle (Longissimus dorsi).Global
Veterinaria 6 (2): 201-207,
2011ISSN 1992-6197.University of
Anonymous. 2010a. Position Paper Komisi
Tehran, Karaj, Iran.
Pengawas Persaingan Usaha
Peterson, J.L., Cranston P.M and W. H.
Terhadap Peraturan Daerah DKI
Loh. 1995.Extending The Storage
Jakarta No. 4 Tahun 2007 Tentang
Pengendalian Pemeliharaan dan Life Of Chilled Beff: Microwave
Peredaran Unggas. Processing. International
www.kppu.go.id/docs/Positioning.. Microwave Power Institute : UNSW.
Purnomo, H. 1996. Dasar-dasar Pengolahan
./Position%20Paper%20
dan Pengawetan Daging. PT.
unggas.pdf (Diakses 26 maret
Gramedia Widiasarana Indonesia.
2011).
Jakarta.
Anonymous. 2010b. Aneka Steak dan
Sastrosupadi, 2000. Rancangan Percobaan
Barbeque. Tim Dapur Media.
Praktis Bidang Pertanian. Edisi
Demedia. Jakarta
Revisi. Kanisius.Yogyakarta.
Astawan, M. 2011. Microwave Juga Bisa
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi
Berbahaya.
Daging. Cetakan Ke-4. Gadjah
http://www.lezatgrup.com/lezatwir
Mada University Press.Yogyakarta.
ausaha/index2.pHp?option=com_c
Sudrajat, A. 2003. Pengaruh Temperatur
ontent&do_pdf=1&id=69438.
dan Lama Pemasakan terhadap
(Diakses 20 juni, 2011).
Karakteristik Fisik dan Organoleptik
Cross, H.R. and A.J. Overby.1988.
Daging Ayam Broiler. Skripsi
Pengaruh Kombinasi Temperatur
Fakultas Peternakan, Universitas
dengan Lama Pengasapan Terhadap
Sebelas Maret. Surakarta.
Kualitas Daging.
Suradi, K. 2004. Perubahan Sifat Fisik
http://Pustaka.unpad.ac.id/wp-
Daging Ayam Broiler Selama
conten/upload. (Diakses 20 Januari,
Penyimpanan Temperatur Ruang.
2012).
Fakultas Peternakan Universitas
Kramlich, W. E., Pearson, A. M and F, W
Padjajaran. Bandung.
Tauber. 1992.Processed Meat. AVI
http://hennyika.blogspot.com/2012/
Publishing Company Inc. Wesport.
05/laporan-akhir-praktikum-
Connecticut.
iptek.html. (Diakses, 20 Mei 2012).
Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging.
Vasanthi.C., V. Venkataramanujamdan K.
Diterjemahkan oleh Aminudin.
Penerbit Universitas Indonesia. Dushyanthan. 2006. E ect of
Jakarta. cooking temperature and time on
Lukman, D.W., 2010, Nilai pH Daging. the .physico-chemical, histological
Bagian Kesehatan Masyarakat and sensory properties of female
Veteriner. Fakultas Kedokteran carabeef (bu alo) meat.
Hewan Institut Pertanian Bogor. Department of Meat Science and
Murtidjo, B.A. 2008. Pemotongan dan Technology, Madras Veterinary
Penanganan Daging Ayam. College, Chennai 600007, India.
Kanisius. Yogyakarta Yahyono. 2009. Steak Sehat. PT. Gramedia
Nikmaram. P., Yarmand. M.S., Pustaka Utama. Jakarta.
Emamjomeh. Z dan H. K. Darehabi.

11

Anda mungkin juga menyukai