an air selama mengalami perlakuan dari luar seperti pemotongan, pemanasan, pen
rnak mengenai Uji Kualitas Daging tentang daya ikat air dapat dilihat pada Tabel
1.
Berdasarkan Tabel 1. mengenai Daya Ikat Air (DIA) diperoleh hasil yaitu s
ebesar 38%. Maka dapat diketahui bahwa dengan adanya tekanan dapat menguji k
emampuan ikat daging pada air. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lapase (20
19), yang menyatakan bahwa pengujian daya mengikat air merupakan pengujian u
ntuk mengetahui seberapa besar kemampuan daging dalam mengikat air bebas. Se
makin kecil nilai daya ikat air, maka susut masak daging semakin besar, sehingga
Secara statistik, daya ikat air daging akibat lama perebusan tidak menurun,
tetapi secara nominal, lama perebusan cenderung menurunkan daya ikat air. Dagin
g yang dimasak dengan waktu pemasakan lebih lama dapat mengakibatkan bertam
bahnya jumlah cairan daging yang keluar, sehingga dapat menurunkan kandungan
air daging. Peningkatan lama waktu perebusan diikuti dengan penurunan kadar air
ningkatan solubilitas protein karena tekanan dan lama perebusan menyebabkan ter
jadinya kerusakan dan perubahan struktur protein otot terutama pada aktin dan my
us daging yaitu banyaknya air yang berikatan didalam dan diantara serabut otot . B
erdasarkan hasil Praktikum Dasar Teknologi Hasil Ternak mengenai Uji Kualitas
Berdasarkan Tabel 2. mengenai susut masak (SM) diperoleh hasil dari potong
an daging sebelum dimasak dengan ukuran 20 gr, menghasilkan bobot berat dagin
g setelah dimasak yaitu 12,86. Suhu yang diperlukan dalam proses susut masak 80
mlah air selama berlangsungnya proses pemasakan, karena dipengaruhi oleh lama
nya pemasakan, berat daging dan temperatur. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Irawati (2021), yang menyatakan bahwa penurunan dan kenaikan nilai susut masa
k yang terjadi dipengaruhi oleh hilangnya air selama pemasakan, keadaan ini dipe
ngaruhi oleh protein yang dapat mengikat air, semakin banyak air yang ditahan ol
eh protein maka semakin sedikit air yang keluar sehingga susut masak berkurang.
kin tinggi temperature pemasakan maka makin besar kadar cairan daging yang
daging, umur simpan daging, degradasi protein dan kemampuan daging untuk
Uji daya putus daging merupakan pengujian yang dilakukan untuk menget
ahui tingkat kealotan dari daging, semakin tinggi nilai DPD suatu sampel daging
maka semakin tinggi pula tingkat kealotannya Berdasarkan hasil Praktikum Dasar
Teknologi Hasil Ternak mengenai Uji Kualitas Daging tentang daya putus daging
asil percobaan sebelum dimasak yaitu 1,84 kg/cm² dan setelah dimasak 1,49
kg/cm². Maka dapat diketahui bahwa tingkat keempukan suatu daging dapat diuku
r dengan melihat daya putus daging menggunakan alat CD-Shear Force sehingga
uji ini dilakukan untuk mengukur tingkat kealotan dari daging. Semakin tinggi nil
ai DPD pada alat maka dapat diketahui tinggi kealotan dari daging tersebut. Hal t
ersebut sesuai dengan pendapat Bahtiar (2017), keempukan daging dapat diukur
dengan melihat daya putus daging dengan menggunakan alat CD-Shear Forc
e. Uji daya putus daging merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui t
ingkat kealotan dari daging, semakin tinggi nilai DPD suatu sampel daging maka
semakin tinggi pula tingkat kealotannya. Faktor utama yang mempengaruhi tingka
maka semakin tinggi nilai daya putus berarti semakin banyak daya yang diperluka
n untuk memutuskan serabut daging per sentimeter persegi, yang berarti daging se
makin alot atau tingkat keempukan semakin rendah. Keempukan daging juga
menjadi faktor utama dalam penilaian kualitas daging yang akan mempengaruhi k
dkk., 2019).
PENUTUP
Kesimpulan
aging dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menentukan kualitas daging ada bebe
rapa cara pengujian yang dapat dilakukan seperti uji Daya Ikat Air (DIA), Uji Day
a Putus Daging (DPD), Uji Susut Masak (SM). Adapun hasil yang didapatkan pad
a Uji Daya Ikat Air (DIA) yaitu 38%, persentase ini belum normal. Pada Uji Daya
Putus Daging (DPD) yang dilakukan dengan 3 percobaan sebelum dimasak yaitu
1,84 kg/cm² dan setelah dimasak 1,49 kg/cm².Sedangkan pada Uji Daya Susut Ma
Saran
Adapun saran dari Praktikum Dasar Teknologi Hasil Ternak mengenai Uji
Kualitas Daging yaitu untuk peserta praktikum agar datang sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan dan mematuhi segala peraturan yang berlaku agar praktiku
Saran untuk asisten, secara keseluruhan konsep yang dijelaskan sangat mud
Astati, A., I. Irmawaty, A. Hifizah, dan N. I. Ansar. 2020. Penambahan bubuk dau
n cengkeh (syzygium aromaticum) terhadap kualitas daging broiler. Jurnal Il
mu dan Industri Peternakan. 6(2): 115-122.
Bulkaini, B., D. Kisworo, dan M. Yasin. 2019. Karakteristik fisik dan nilai organo
leptik sosis daging kuda berdasarkan level subtitusi tepung tapioka. Jurnal V
eteriner. 20(4): 548-557.
Gunawan, L. 2013. Analisa perbandingan kualitas fisik daging sapi impor dan dag
ing sapi lokal. Jurnal Hor. 20(2): 28-35.
Haq, A. N., D. Septinova., dan P. Edy Santosa. 2015. Kualitas fisik daging dari pa
sar tradisional di bandar lampung. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(3):9
8-103.
Kurniawan, N. P., Septinova D., dan Adhianto K. 2017. Kualitas fisik (daya ikat ai
r, susut masak, dan keempukan) daging paha ayam sentul akibat lama pereb
usan. 5(4):57-87.
Lapase, O. A., J. Gumilar dan W. Tanwiriah. 2016. Kualitas fisik (daya ikat air, su
sut masak, dan keempukan) daging paha ayam sentul akibat lama perebusan.
Students e-journal. 5(4).
Mega, O. 2017. Pengaruh leaching terhadap komposisi nutrisi bakso itik talang be
nih. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 4(1): 51-56.
Mathey, K., L. S. Pilatsetty. 2023. Anatomi, Tulang Panggul dan Tungkai Bawah:
Otot Paha Semitendinosus. National library of medicine.
Rompis, J. E. 2015. Daya mengikat air dan susut masak daging sapi blansir yang d
ikeringkan dalam oven dan dikemas vakum. Zootec. 35(1):131-137.
Ummami, R., D. Ramandani, C. M. Airin, A. Husni, dan P. Astuti. 2022. Uji kualit
as dan uji cemaran daging babi pada daging sapi di beberapa pasar tradision
al di Yogyakarta: pork detection test and meat physical quality in some tradi
tional markets from yogyakarta. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropi
s (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science). 12(2): 151-160.
Yoris, L., N. C. Tiven, dan S. V. Pattisinay. 2016. Studi tentang pola konsumsi pan
gan sumber protein hewani asal ternak pada mahasiswa Fakultas Pertanian
Unpatti. Jurnal Makila, 9(1): 108-115.