ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marinasi bawang putih(Allium Sativum L)
terhadap kadar air, daya mengikat air, pH, dan total bakteri daging ayam broiler dalam
penyimpanan suhu dingin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
desember 2021 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak (THT) Fapet, UNSRAT dan di
Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daging ayam broiler bagian dada yang direndam dalam jus bawang putih.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 Perlakuan dan 4
ulangan. Perlakuan adalah marinasi daging ayam broiler dalam jus bawang putih yang terdiri
dari 5 level yaitu 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Parameter yangdiuji dalam penelitian ini adalah
kadar air, daya mengikat air, pH, dan total bakteri. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Berdasarkan
hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa marinasi daging ayam broiler dalam bawang
putih (Allium Sativum L) memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap
kadar air, daya mengikat air, dan pH daging tetapi berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total
bakteri. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan marinasi jus
bawang putih dengan konsentrasi 30% pada daging ayam broiler dalam penyipanan suhu dingin
(4-5OC) dapat mempertahankan kualitas daging yang disimpan selama 9 jam.
ABSTRAK
23
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
total bacteria. Based on the results of the discussion, it can be concluded that the treatment of
garlic juice marinating with a concentration of 30% on broiler chicken meat in cold storage (4-
5oC) can maintain the quality of meat stored for 9 hours.
24
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
mengandung senyawa organik sulfur yaitu penyimpanan pada suhu ruang 27°C
Alliin. Apabila bawang putih mengalami selama 6 jam, 12 jam, 24 jam dan 48 jam
dekstruksi/dipotong atau dihancurkan menunjukkan hasil bahwa dengan
(crushed), maka allinase mengkonversi konsentrasi 10% memberikan hasil yang
alliin menjadi allicin. Allicin ini bersifat paling efektif untuk menghambat
antibakteri dan memberi citarasa pada pertumbuhan jumlah koloni bakteri.
bawang putih. Berdasarkan uraian diatas maka
Penerapan lama marinasi dalam dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
pengolahan daging perlu diperhatikan agar mengetahui pengaruh marinasi bawang
penetrasi bahan marinasi ke dalam daging putih pada konsentrasi 10%, 15%, 20%,
sempurna. Waktu marinasi pada daging 25% dan 30% dengan waktu perendaman
sangat bervariasi, dari beberapa menit 9 jam terhadap sifat fisik dan total bakteri
sampai dengan beberapa jam. Jengel et al. daging ayam yang disimpan pada suhu
(2015) melakukan proses marinasi daging dingin.
entok menggunakan cuka saguer selama
20 menit dapat meningkatkan daya ikat air MATERI DAN METODE
dan tekstur daging. Proses marinasi yang PENELITIAN
berlebihan dapat menyebabkan daging
menjadi lembek dan hancur. Esarianto Alat dan bahan penelitian
(2015) menyatakan bahwa waktu marinasi Bahan-bahan yang digunakan pada
singkat dapat berlangsung sekitar 15 menit penelitian ini adalah 2000 gram dada ayam
sampai 2 jam. Berdasarkan penelitian yang diperoleh dari 7 ekor ayam dari
Nurwantoro et al. (2012) marinasi daging pedagang daging ayam di Pasar
sapi dalam jus bawang putih selama 5 – 20 Karombasan, Kota Manado. Bahan lain
menit dapat menurunkan kadar air dan yang digunakan adalah 400 gram bawang
total E. coli, tetapi tidak dapat menurunkan putih dan 2000 mL aquades. Alat-alat yang
pH setelah penyimpanan selama 8 jam digunakan untuk penelitian ini yaitu
pada suhu ruang 25oC. Penelitian lain dari timbangan, pH meter, desikator, oven,
Pratama et al. 2018) menyatakan bahwa kertas saring, penjepit krusibel,
perlakuan marinasi dengan blend bawang planimeter, stopwatch, gelas ukur,
putih dengan konsentrasi terbaik terhadap aluminium foil, cool box, plat kaca dan
kualitas fisik daging ayam broiler yaitu pemberat.
pada konsentrasi 12% dengan lama
marinasi 15 menit yaitu nilai daya Rancangan penelitian
mengikat air 55,30% dan nilai susut masak Penelitian ini menggunakan
3,04%. rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5
Beberapa penelitian menyebutkan perlakuan dan 4 ulangan (Steel and Torrie,
bahwa semakin lama marinasi atau 1995). Sebagai perlakuan dalam penelitian
perendaman daging dalam bumbu, ini adalah konsentrasi perendaman daging
semakin tinggi daya terima konsumen dan ayam broiler dalam jus bawang putih yang
semakin meningkat penilaian sensori terdiri dari 5 level yaitu 10 %, 15 %, 20 %,
produk yang dihasilkan, serta mampu 25 %, 30 %. Rincian perlakuan adalah
menekan pertumbuhan mikroorganisme sebagai berikut:
dan memperpanjang masa simpan produk. A1: Marinasi 100 g daging ayam broiler
Menurut penelitian Syifa et al. dalam jus bawang putih 10%
(2013), menyatakan bahwa penambahan A2: Marinasi 100 g daging ayam broiler
ekstrak bawang putih (Allium sativum dalam jus bawang putih 15%
Linn.) pada ikan bandeng dengan A3: Marinasi 100 g daging ayam broiler
perbedaan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan dalam jus bawang putih 20%
lama perendaman 30 menit dengan A4: Marinasi 100 g daging ayam broiler
25
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
dalam jus bawang putih 25% 3. Kemudian jus bawang putih yang
A5: Marinasi 100 g daging ayam broiler sudah diblender dituangkan kedalam
dalam jus bawang putih 30% wadah yang sudah berisi sampel
daging ayam.
Variabel penelitian
Adapun variabel yang diamati Proses marinasi daging ayam
dalam penelitian ini meliputi analisis Tahapan Marinasi daging ayam
Kadar air, daya mengikat air (Soeparno, broiler dalam jus bawang putih yaitu:
2005), pH (Apriyantono et al.,1989), dan Sampel daging dimarinasi dalam jus
Total bakteri (BSN, 2008). bawang putih sesuai dengan konsentrasi
yang telah ditentukan. Sampel disimpan
Prosedur penelitian dalam suhu dingin (4-5oC) selama 9 jam.
Proses persiapan sampel daging ayam Setelah 9 jam, sampel dikeluarkan dari
Tahapan persiapan sampel daging kulkas kemudian ditiriskan atau dibuang
ayam yaitu: air rendamannya yang dilanjutkan dengan
pengujian kadar air , daya mengikat air dan
1. Daging ayam yang diperoleh dari
pH, dan pengujian total bakteri.
pasar Karombasan Kota Manado
kemudian dibawa ke Laboratorium
Analisis data
Teknologi Hasil Ternak (THT) Fapet,
Data sifat fisik dan total bakteri
UNSRAT.
yang diperoleh dianalisis dengan analisis
2. Setelah itu, daging ayam dicuci
sidik ragam (ANOVA) apabila dari anova
hingga bersih lalu ditiriskan.
menunjukkan hasil yang nyata maka
3. Menyiapkan wadah untuk marinasi
dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur
kemudian diberi label sesuai dengan
(BNJ).
perlakuan dan ulangannya.
4. Selanjutnya daging ayam dibersihkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari kulit dan tulang yang melekat
pada daging.
Tabel rataan pengaruh marinasi
5. Kemudian potong-potong daging
bawang putih terhadap kadar air, daya
bagian dada (5 x 3 x 3) cm lalu
mengikat air, pH, dan total bakteri daging
ditimbang masing-masing 100 g.
ayam broiler dalam penyimpanan suhu
Daging ayam yang sudah dipotong-
dingin dapat dilihat pada pada Tabel 1.
potong dan ditimbang dimasukkan
kedalam wadah yang sudah diberi
Pengaruh perlakuan terhadap kadar air
label, masing-masing 100 gram per
Hasil analisis menunjukkan bahwa
wadah.
perlakuan memberikan pengaruh yang
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap
Proses pembuatan jus bawang putih nilai kadar air daging ayam broiler. Hasil
Tahapan pembuatan jus bawang penelitian ini didukung oleh pernyataan
putih yaitu: dari Hermawati dan Lindawati. (2019)
1. Kulit bawang putih dikupas kemudian yang menyatakan bahwa marinasi daging
dicuci dengan air bersih lalu babi landrace menggunakan bawang putih
ditiriskan. berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air
2. Setelah itu, bawang putih dipotong daging.
kecil - kecil lalu diblender selama 2 Bawang putih berfungsi sebagai
menit. antibakteri karena bawang putih mampu
26
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
Tabel 1. Rataan Kadar Air, Daya Mengikat Air, pH, dan Total Bakteri Daging Ayam Broiler
Perlakuan (%)
Variabel
A1 A2 A3 A4 A5
Kadar Air (%) 73,11 72,11 73,14 72,43 73,27
Daya Ikat Air (%) 37,09 37,86 39,77 32,90 37,26
pH 5,38 5,58 5,38 5,58 5,63
Total Bakteri (cfu/g) 3,35c 3,00 c
2,55b 2,40b 1,68a
Ket : Superskrip berbeda pada baris yang sama artinya berbeda sangat nyata(P<0,01)
27
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
28
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
menghitung jumlah koloni dapat diketahui tumbuh hingga terjadi kematian sel
penyebab bakteri yang ada pada bahan bakteri. Penelitian lainnya dari Aprinando
(Edwin, 2016). Standar Nasional et al.( 2019) yang menyatakan bawang
Indonesia (SNI) No. 01-6366-2000 putih (Allium sativum L) sangat popular
merekomendasikan batas maksimal sebagai bumbu dapur yang juga efektif
cemaran bakteri pada daging segar yaitu 1 sebagai pengawet. Kandungan allicin di
x 104 CFU/gram (BSN, 2000). Penelitian dalam bawang putih dapat menghambat
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan bakteri bahkan dikenal
persentase bawang bawang putih yang efektif mematikan bakteri gram positif dan
diberikan maka junlah total bakteri daging gram negatif. Bawang putih juga bersifat
semakin rendah. Hal ini sejalan dengan antimikroba E.coli, Shigella sonnei,
pendapat Wiryawan (2005) yang Staphylococcus aureus, dan Aerobacter
menyatakan bahwa semakin tinggi aerogenes.
konsentrasi bawang putih maka aktivitas
bakterinya akan semakin menurun. Hal ini KESIMPULAN
disebabkan oleh kerja zat Allicin dari
bawang putih (Allium sativum). Bawang Perlakuan marinasi jus bawang putih
putih mengandung Allicin. Allicin dengan konsentrasi 30 % pada daging
merupakan salah satu senyawa aktif yang ayam broiler dalam penyimpanan pada
terdapat didalam bawang putih, suhu dingin (4-5OC) dapat
mempunyai bermacam-macam aktivitas mempertahankan kualitas daging yang
mikrobia dan Allicin dapat membunuh disimpan selama 9 jam.
kuman-kuman penyakit (bersifat
antibakteri). Penelitian lain dari DAFTAR PUSTAKA
Situmorang (2021) menyatakan bahwa
semakin tinggi konsentrasi ekstrakbawang Alvarado C.Z. dan A.R. Sams. 2003.
putih maka semakin rendah total koloni Injection marination strategies
mikroba, ini disebabkan karena ekstrak for remediation of pale, exudative
bawang putih mengandung antibakteri broiler breast meat. Poult. Sci.
yang dapat menghambat pertumbuhan 82(8):1332-1336.
mikroba. Hernawan dan Setyawan (2003) Apriyantono A., D. Fardiaz, N.L.
menyatakan bahwa apabila bawang putih Puspitasari, S . Sedamawati, dan
mengalami perlakukan fisik (destruksi, S. Budiyanto. 1989. Analisa
injury/luka, crushed/diremas, atau Pangan. PAU dan pangan Gizi.
dipotong) mengakibatkan senyawa allicin IPB Pres.
keluar. Allicin bersifat sebagai antibakteri Aprinando A., R. Riyanti, dan D.
dan mempunyai aroma (bau) khas. Aroma Septinova. 2019. Pengaruh lama
yang khas inilah yang sering dimanfaatkan penyimpanan terhadap daya suka
sebagai bumbu. Aktivitas antibakteri sensori daging broiler yang diberi
dalam bawang putih dapat digunakan ekstrak bawang putih sebagai
dalam bentuk segar, jus, ekstrak, tepung pengawet. Jurnal Riset dan Inovasi
atau destilat (Sivam, 2001). Oktavianti Peternakan, 3(2): 45-49.
(2016) juga menyampaikan bahwa Allicin Badan Standardisasi Nasional. 2010. SNI
bekerja dengan merusak membran 01-4258-2010. Ayam Broiller.
sitoplasma dari sel bakteri yang berfungsi BSN. Jakarta.
mengatur masuknya enzim- enzim untuk Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI
metabolisme bakteri. Akibatnya, proses 01-6366-2000. Batas maksimum
metabolisme bakteri untuk menghasilkan cemaran mikroba dan batas
energi tidak berlangsung sempurna dan maksimum residu dalam bahan
menyebabkan bakteri tidak mampu untuk makanan asal hewan. BSN.
29
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
30
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
31