Anda di halaman 1dari 9

Zootec Vol. 43 No.

1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Pengaruh marinasi bawang putih (Allium sativum l) terhadap sifat


fisik dan total bakteri daging ayam broiler
dalam penyimpanan suhu dingin
D.B.J. Rumondor, J.A.D. Kalele*, M. Tandilino, H.J. Manangkot, C.L.K. Sarajar

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115


*Korespondensi (Corresponding author): kalelejad@unsrat.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh marinasi bawang putih(Allium Sativum L)
terhadap kadar air, daya mengikat air, pH, dan total bakteri daging ayam broiler dalam
penyimpanan suhu dingin. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
desember 2021 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak (THT) Fapet, UNSRAT dan di
Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daging ayam broiler bagian dada yang direndam dalam jus bawang putih.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 Perlakuan dan 4
ulangan. Perlakuan adalah marinasi daging ayam broiler dalam jus bawang putih yang terdiri
dari 5 level yaitu 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Parameter yangdiuji dalam penelitian ini adalah
kadar air, daya mengikat air, pH, dan total bakteri. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ. Berdasarkan
hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa marinasi daging ayam broiler dalam bawang
putih (Allium Sativum L) memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap
kadar air, daya mengikat air, dan pH daging tetapi berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total
bakteri. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan marinasi jus
bawang putih dengan konsentrasi 30% pada daging ayam broiler dalam penyipanan suhu dingin
(4-5OC) dapat mempertahankan kualitas daging yang disimpan selama 9 jam.

Kata Kunci: Bawang putih, daging ayam rroiler, marinasi

ABSTRAK

THE EFFECT OF GARLIC MARINATION (Allium Sativum L) ON PHYSICAL


PROPERTIES AND TOTAL BACTERIA OF BROILER CHICKENMEAT IN COLD
STORAGE TEMPERATURE. This study aims to determine the effect of garlic (Allium
Sativum L) marinated on moisture content, water binding capacity, pH, and total bacteria of
broiler chicken meat in cold storage. This research has been carried out from October to
December 2021 at the Animal Products Technology Laboratory, Fapet, UNSRAT and at the
Manado Industrial Standardization and Research Institute Laboratory. The material used in this
study was broiler chicken breast which was soaked in garlic juice. This study used a completely
randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The treatment was broiler
chicken marinated in garlic juice which consisted of 5 levels, namely 10%, 15%, 20%, 25%,
30%. The parameters tested in this study were water content, water binding capacity, pH, and
total bacteria. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and
continued with the BNJ test. Based on the results of analysis of variance, it showed that broiler
chicken marinated in garlic (Allium Sativum L) had no significant effect (P>0.05) on water
content, water binding capacity, and meat pH but was significantly different (P< 0.01) to the

23
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

total bacteria. Based on the results of the discussion, it can be concluded that the treatment of
garlic juice marinating with a concentration of 30% on broiler chicken meat in cold storage (4-
5oC) can maintain the quality of meat stored for 9 hours.

Keywords: Garlic, broiler chicken, marinated

PENDAHULUAN menekan pertumbuhan bakteri, daging


ayam broiler umumnya disimpan dengan
Ayam broiler merupakan hasil dari cara didinginkan, dibekukan, namun tidak
pengembangan prinsip genetika pada menutup kemungkinan untuk
ayam petelur yang kemudian menggunakan bahan pengawet alami.
menghasilkan ayam dengan produksi Salah satu metode pengolahan atau
daging yang tinggi dalam waktu yang pengawetan daging adalah marinasi.
singkat. Daging ayam broiler mengandung Marinasi adalah proses perendaman
nilai nutrisi tinggi dengan aroma dan rasa daging di dalam bahan marinasi sebelum
yang enak, tekstur daging yang lunak dan diolah lebih lanjut. Menurut Nurwantoro et
harga yang relatif murah, dan mengandung al. (2012) terdapat empat manfaat marinasi
asam amino essensial yang lengkap adalah yaitu meningkatkan kualitas sensori
(Winedar et al., 2006). Ayam broiler daging (citarasa, keempukan, kesan jus)
mempunyai karakteristik badan yang lebih memperbaiki sifat fisik daging
besar dan berlemak, pertumbuhannya (meningkatkan daya ikat air) dan
cepat, serta daging yang dihasilkan memperpanjang masa simpan. Bahan
memiliki kandungan protein yang tinggi. pengawet yang berpotensi untuk
Kandungan nutrisi yang ada didalam digunakan sebagai pada daging ayam
daging ayam meliputi karbohidrat, protein, broiler yaitu bawang putih. Bawang putih
lemak, mineral, dan zat lainnya yang (Allium sativum L) memiliki sifat
berguna bagi tubuh (Septinova et al., antibakteri yang dapat menghambat
2016). pertumbuhan jumlah bakteri dalam daging,
Kandungan nutrisi yang lengkap didukung oleh penelitian Lingga dan
dalam daging ayam mengakibatkan daging Rustama (2005) menyatakan bahwa sifat
sangat disukai oleh bakteri. Daging ayam antibakteri dalam larutan ekstrak bawang
broiler akan mengalami kebusukan 5 jam putih (Allium sativum L) dapat
setelah pemotongan tanpa pengawetan. menghambat bakteri gram positif dan gram
Penyebab utama kerusakan daging segar negative. Destriyana et al. (2013) juga
adalah tercemarnya daging oleh menyampaikan bahwa bawang putih dapat
mikroorganisme sehingga menyebabkan menurunkan jumlah bakteri Coliform
perubahan warna, bau busuk, timbulnya daging babi pada penyimpanan suhu
gas, asam dan beracun (Gulo et al., 2017). dingin(5oC).
Penyimpanan daging a yam broiler pada Hasil penelitian dari Dave dan
suhu ruang selama 12 jam setelah Ghali (2011), bahwa kandungan allicin
pemotongan dapat menyebabkan hasil ekstraksi pada bawang putih terbukti
terjadinya penurunan pH, daya ikat air, dan dapat mencegah pertumbuhan berbagai
peningkatan susut masak daging. macam mikroba penyebab kebusukan
Penurunan kualitas daging ditunjukkan daging broiler. Allicin dapat dihasilkan
oleh perubahan sifat fisik dan kimia yang dengan menghaluskanumbi bawang putih
tidak diinginkan sehingga daging menjadi menggunakan juicer yang diambil hanya
tidak layak untuk dikonsumsi. Karkas cairan dari bawang putih tersebut.
ayam broiler setelah dipotong Pernyataan tersebut didukung oleh
mengandung jumlah bakteri sekitar 105 Maidment et al. (2001) yang menyatakan
sampai 106 cfu/g (Suradi, 2006). Untuk bahwa bawang putih (allium sativum L)

24
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

mengandung senyawa organik sulfur yaitu penyimpanan pada suhu ruang 27°C
Alliin. Apabila bawang putih mengalami selama 6 jam, 12 jam, 24 jam dan 48 jam
dekstruksi/dipotong atau dihancurkan menunjukkan hasil bahwa dengan
(crushed), maka allinase mengkonversi konsentrasi 10% memberikan hasil yang
alliin menjadi allicin. Allicin ini bersifat paling efektif untuk menghambat
antibakteri dan memberi citarasa pada pertumbuhan jumlah koloni bakteri.
bawang putih. Berdasarkan uraian diatas maka
Penerapan lama marinasi dalam dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
pengolahan daging perlu diperhatikan agar mengetahui pengaruh marinasi bawang
penetrasi bahan marinasi ke dalam daging putih pada konsentrasi 10%, 15%, 20%,
sempurna. Waktu marinasi pada daging 25% dan 30% dengan waktu perendaman
sangat bervariasi, dari beberapa menit 9 jam terhadap sifat fisik dan total bakteri
sampai dengan beberapa jam. Jengel et al. daging ayam yang disimpan pada suhu
(2015) melakukan proses marinasi daging dingin.
entok menggunakan cuka saguer selama
20 menit dapat meningkatkan daya ikat air MATERI DAN METODE
dan tekstur daging. Proses marinasi yang PENELITIAN
berlebihan dapat menyebabkan daging
menjadi lembek dan hancur. Esarianto Alat dan bahan penelitian
(2015) menyatakan bahwa waktu marinasi Bahan-bahan yang digunakan pada
singkat dapat berlangsung sekitar 15 menit penelitian ini adalah 2000 gram dada ayam
sampai 2 jam. Berdasarkan penelitian yang diperoleh dari 7 ekor ayam dari
Nurwantoro et al. (2012) marinasi daging pedagang daging ayam di Pasar
sapi dalam jus bawang putih selama 5 – 20 Karombasan, Kota Manado. Bahan lain
menit dapat menurunkan kadar air dan yang digunakan adalah 400 gram bawang
total E. coli, tetapi tidak dapat menurunkan putih dan 2000 mL aquades. Alat-alat yang
pH setelah penyimpanan selama 8 jam digunakan untuk penelitian ini yaitu
pada suhu ruang 25oC. Penelitian lain dari timbangan, pH meter, desikator, oven,
Pratama et al. 2018) menyatakan bahwa kertas saring, penjepit krusibel,
perlakuan marinasi dengan blend bawang planimeter, stopwatch, gelas ukur,
putih dengan konsentrasi terbaik terhadap aluminium foil, cool box, plat kaca dan
kualitas fisik daging ayam broiler yaitu pemberat.
pada konsentrasi 12% dengan lama
marinasi 15 menit yaitu nilai daya Rancangan penelitian
mengikat air 55,30% dan nilai susut masak Penelitian ini menggunakan
3,04%. rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5
Beberapa penelitian menyebutkan perlakuan dan 4 ulangan (Steel and Torrie,
bahwa semakin lama marinasi atau 1995). Sebagai perlakuan dalam penelitian
perendaman daging dalam bumbu, ini adalah konsentrasi perendaman daging
semakin tinggi daya terima konsumen dan ayam broiler dalam jus bawang putih yang
semakin meningkat penilaian sensori terdiri dari 5 level yaitu 10 %, 15 %, 20 %,
produk yang dihasilkan, serta mampu 25 %, 30 %. Rincian perlakuan adalah
menekan pertumbuhan mikroorganisme sebagai berikut:
dan memperpanjang masa simpan produk. A1: Marinasi 100 g daging ayam broiler
Menurut penelitian Syifa et al. dalam jus bawang putih 10%
(2013), menyatakan bahwa penambahan A2: Marinasi 100 g daging ayam broiler
ekstrak bawang putih (Allium sativum dalam jus bawang putih 15%
Linn.) pada ikan bandeng dengan A3: Marinasi 100 g daging ayam broiler
perbedaan konsentrasi 5%, 10%, 15% dan dalam jus bawang putih 20%
lama perendaman 30 menit dengan A4: Marinasi 100 g daging ayam broiler

25
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

dalam jus bawang putih 25% 3. Kemudian jus bawang putih yang
A5: Marinasi 100 g daging ayam broiler sudah diblender dituangkan kedalam
dalam jus bawang putih 30% wadah yang sudah berisi sampel
daging ayam.
Variabel penelitian
Adapun variabel yang diamati Proses marinasi daging ayam
dalam penelitian ini meliputi analisis Tahapan Marinasi daging ayam
Kadar air, daya mengikat air (Soeparno, broiler dalam jus bawang putih yaitu:
2005), pH (Apriyantono et al.,1989), dan Sampel daging dimarinasi dalam jus
Total bakteri (BSN, 2008). bawang putih sesuai dengan konsentrasi
yang telah ditentukan. Sampel disimpan
Prosedur penelitian dalam suhu dingin (4-5oC) selama 9 jam.
Proses persiapan sampel daging ayam Setelah 9 jam, sampel dikeluarkan dari
Tahapan persiapan sampel daging kulkas kemudian ditiriskan atau dibuang
ayam yaitu: air rendamannya yang dilanjutkan dengan
pengujian kadar air , daya mengikat air dan
1. Daging ayam yang diperoleh dari
pH, dan pengujian total bakteri.
pasar Karombasan Kota Manado
kemudian dibawa ke Laboratorium
Analisis data
Teknologi Hasil Ternak (THT) Fapet,
Data sifat fisik dan total bakteri
UNSRAT.
yang diperoleh dianalisis dengan analisis
2. Setelah itu, daging ayam dicuci
sidik ragam (ANOVA) apabila dari anova
hingga bersih lalu ditiriskan.
menunjukkan hasil yang nyata maka
3. Menyiapkan wadah untuk marinasi
dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur
kemudian diberi label sesuai dengan
(BNJ).
perlakuan dan ulangannya.
4. Selanjutnya daging ayam dibersihkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari kulit dan tulang yang melekat
pada daging.
Tabel rataan pengaruh marinasi
5. Kemudian potong-potong daging
bawang putih terhadap kadar air, daya
bagian dada (5 x 3 x 3) cm lalu
mengikat air, pH, dan total bakteri daging
ditimbang masing-masing 100 g.
ayam broiler dalam penyimpanan suhu
Daging ayam yang sudah dipotong-
dingin dapat dilihat pada pada Tabel 1.
potong dan ditimbang dimasukkan
kedalam wadah yang sudah diberi
Pengaruh perlakuan terhadap kadar air
label, masing-masing 100 gram per
Hasil analisis menunjukkan bahwa
wadah.
perlakuan memberikan pengaruh yang
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap
Proses pembuatan jus bawang putih nilai kadar air daging ayam broiler. Hasil
Tahapan pembuatan jus bawang penelitian ini didukung oleh pernyataan
putih yaitu: dari Hermawati dan Lindawati. (2019)
1. Kulit bawang putih dikupas kemudian yang menyatakan bahwa marinasi daging
dicuci dengan air bersih lalu babi landrace menggunakan bawang putih
ditiriskan. berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air
2. Setelah itu, bawang putih dipotong daging.
kecil - kecil lalu diblender selama 2 Bawang putih berfungsi sebagai
menit. antibakteri karena bawang putih mampu

26
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Tabel 1. Rataan Kadar Air, Daya Mengikat Air, pH, dan Total Bakteri Daging Ayam Broiler

Perlakuan (%)
Variabel
A1 A2 A3 A4 A5
Kadar Air (%) 73,11 72,11 73,14 72,43 73,27
Daya Ikat Air (%) 37,09 37,86 39,77 32,90 37,26
pH 5,38 5,58 5,38 5,58 5,63
Total Bakteri (cfu/g) 3,35c 3,00 c
2,55b 2,40b 1,68a
Ket : Superskrip berbeda pada baris yang sama artinya berbeda sangat nyata(P<0,01)

membuat daging terhindar dari menghambat pertumbuhan bakteri


kontaminasi bakteri sehingga dapat sehingga menyebabkan kerusakan protein
mempertahankan kualitas daging. Daging daging menurun. Protein daging erat
yang terhindar dari kontaminasi bakteri kaitannya dengan daya ikat air. Hal ini
memiliki kualitas baik yang ditandai dijelaskan oleh pernyataan Soeparno
dengan sedikitnya kadar air yang hilang. (2005) yang menyatakan bahwa daya ikat
Standar Nasional Indonesia No. 01-4258- air adalah kemampuan protein daging.
2010 (BSN, 2010), tentang ayam broiler Oleh karena itu marinasi daging
menetapkan kadar air daging ayam menggunakan bawang putih menyebabkan
berkisar antara 70% sampai 80%, hasil protein yang ada dalam daging tetap dalam
nilai kadar air yang diperoleh dalam keaadaan yang baik atau tidak rusak
penelitian ini adalah 72,11% sampai sehingga mampu untuk menahan air yang
73,27% dimana kadar air daging dalam keluar dari daging. Standar Nasional
penelitian ini masih dapat dikategorikan Indonesia No. 3924-2009 (BSN, 2009),
kedalam kadar air normal. Hasil penelitian tentang nilai daya ikat air daging ayam
ini menentukan bahwa marinasi dengan berkisar antara 30% sampai 60%. Data
bawang putih sampai konsentrasi 30% belum daya ikat air yang diperoleh dalam
mampu mempengaruhi kadar air daging penelitian ini adalah 32,90% sampai
ayam broiler. 39,77%. Daya mengikat air dalam
penelitian ini masih dalam kisaran daya
Pengaruh perlakuan terhadap daya mengikat air normal. Menurut Nurwantoro
mengikat air et al. (2012) bawang putih mempunyai pH
Daya mengikat air oleh protein asam yaitu berkisar 5,93 -5,97, sehingga
atau water holding capacity atau water marinasi daging dengan menggunakan
binding capacity (WHC atau WBC) bawang putih termasuk marinasi tipe
adalah kemampuan protein daging untuk asam. Menurut Alvarado dan Sams (2003)
mengikat airnya atau air yang ditambahkan marinasi daging dengan larutan bersifat
selama ada pengaruh kekuatan dari luar asam dapat menyebabkan pH menjadi
(Soeparno, 2005). Hasil analisis turun dan otot dagingmengkerut, akibatnya
menunjukkan bahwa perlakuan menurunkan kemampuan daging dalam
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata mengikat air.
(P > 0,05) terhadap daya mengikat air Menurut Soeparno (2005), bahwa
daging ayam broiler. Hasil penelitian ini semakin rendah daya ikat air pada suatu
didukung oleh pernyataan dari Nurohim produk daging akan membuat kualitas
(2013), bahwa marinasi jus bawang putih produk daging akan rendah, hal ini
8 % belum berpengaruh terhadap daya disebabkan oleh banyaknya cairan dari
mengikat air. Bawang putih bersifat daging yang keluar menyebabkan
antibakteri karena bawang putih penurunan berat daging, berkurangnya
mengandung allicin yang dapat kelezatan dan berkurangnya nilai gizi,

27
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

begitupun sebaliknya semakin tinggi daya sehingga menyebabkan penurunan pH


mengikat air maka semakin baik kualitas daging, disamping itu laju glikolisis
suatu produk daging. dipengaruhi oleh enzim fosforilase
(Pratama et al., 2018). Enzim fosforilase
Pengaruh perlakuan terhadap pH merupakan enzim yang menambahkan
Derajat keasaman atau pH gugus fosfat ke dalam molekul organik
merupakan indikator untuk menentukan (Ramadani, 2021). Kerja enzim juga
derajat atau tingkat keasaman atau dipengaruhi oleh flavonoid, bawang putih
keabsahan dari daging segar atau produk mengandung flavonoid, tetapi relatif lebih
daging yang dihasilkan. Hasil penelitian sedikit. Hal ini menyebabkan larutan
ini nilai pH daging berkisar antara 5,38- bawang putih dinilai belum mampu
5,63, yang tergolong pada kisaran pH mempengaruhi laju glikolisis dan nilai pH
normal. Nilai pH daging adalah berkisar akhir daging (Pratama et al., 2018)
antara 5,4-5,8 (Soeparno, 2005). Hasil Kadar air pada daging akan
analisis menunjukkan bahwa perlakuan mengalami penurunan seiring terjadinya
memberikan pengaruh yang berbeda tidak penurunan pH, sebab kadar air merupakan
nyata (P>0,05) terhadap nilai pH daging salah satu faktor yang menyebabkan tinggi
ayam broiler. Hasil penelitian didukung ini rendahnya pH. Terjadinya proses glikolisis
oleh pernyataan dari Okarini dan dalam daging yang berkombinasi dengan
Wirapartha (2021), bahwa perlakuan oksigen akan melepaskan atom H dan akan
marinasi daging ayam afkir menggunakan membentuk air. Proses glikolisis ini akan
bawang putih tidak memberikan pengaruh menghasilkan asam laktat yang
yang nyata terhadap pH daging ayam. menyebabkan penurunan pH daging.
Menurut Nurwantoro (2012) marinasi Kadar air juga dipengaruhi oleh adanya
daging dengan menggunakan jus bawang perbedaan konsentrasi pelarut dan zat
putih dapat diasumsikan sebagai marinasi terlarut yang lebih dikenal dengan proses
tipe asam karena berdasarkan hasil osmosis. Proses osmosis adalah suatu
pengujian jus bawang putih mempunyai proses difusi airmelalui selaput permeabel
pH 5,90. secara diferensial dari suatu tempat
Perlakuan marinasi menggunakan berkonsentrasi tinggi ke tempat
jus bawang putih 10% - 30% pada berkonsentrasi rendah (Budiyanto dan
penelitian ini belum mampu Usmiati 2009).
mempengaruhi secara nyata nilai pH
daging diduga karena pH jus bawang putih Pengaruh perlakuan terhadap total
yaitu 5,90 relatif sama dengan pH akhir bakteri
daging. Standar Nasional Indonesia Berdasarkan tabel 1. rataan total
tentang daging ayam yaitu menetapkan bakteri dapat dilihat bahwa total bakteri
standar pH 6-7 (BSN, 2009). Hasil tertinggi pada perlakuan marinasi bawang
penelitian yang diperoleh ini didukung putih dengan konsentrasi 10 % yaitu 3,35
oleh Pratama et al. (2018) yang dan total bakteri terendah pada perlakuan
menyatakan bahwa perlakuan marinasi marinasi bawang putih dengan konsentrasi
daging menggunakan bawang putih 30 % yaitu 1,68. Hasil analisis
sampai 12% belum mampu menurunkan menunjukkan bahwa perlakuan
pH daging ayam broiler secara nyata. berpengaruh sangat nyata (P<0,01)
Faktor yang menyebabkan nilai pH relatif terhadap total bakteri Total plate count
sama adalah kadar glikogen yang terdapat (TPC) atau angka lempeng total (ALT)
pada daging juga relatif sama. Sesaat adalah jumlah bakteri anaerob mesofil
setelah proses pemotongan, glikogen yang dihitung setelah diinkubasi selama 24
dalam daging mengalami proses glikolisis - 48 jam. Setiap koloni yang tumbuh
yang akan menghasilkan asam laktat berasal dari sel bakteri sehingga dengan

28
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

menghitung jumlah koloni dapat diketahui tumbuh hingga terjadi kematian sel
penyebab bakteri yang ada pada bahan bakteri. Penelitian lainnya dari Aprinando
(Edwin, 2016). Standar Nasional et al.( 2019) yang menyatakan bawang
Indonesia (SNI) No. 01-6366-2000 putih (Allium sativum L) sangat popular
merekomendasikan batas maksimal sebagai bumbu dapur yang juga efektif
cemaran bakteri pada daging segar yaitu 1 sebagai pengawet. Kandungan allicin di
x 104 CFU/gram (BSN, 2000). Penelitian dalam bawang putih dapat menghambat
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan bakteri bahkan dikenal
persentase bawang bawang putih yang efektif mematikan bakteri gram positif dan
diberikan maka junlah total bakteri daging gram negatif. Bawang putih juga bersifat
semakin rendah. Hal ini sejalan dengan antimikroba E.coli, Shigella sonnei,
pendapat Wiryawan (2005) yang Staphylococcus aureus, dan Aerobacter
menyatakan bahwa semakin tinggi aerogenes.
konsentrasi bawang putih maka aktivitas
bakterinya akan semakin menurun. Hal ini KESIMPULAN
disebabkan oleh kerja zat Allicin dari
bawang putih (Allium sativum). Bawang Perlakuan marinasi jus bawang putih
putih mengandung Allicin. Allicin dengan konsentrasi 30 % pada daging
merupakan salah satu senyawa aktif yang ayam broiler dalam penyimpanan pada
terdapat didalam bawang putih, suhu dingin (4-5OC) dapat
mempunyai bermacam-macam aktivitas mempertahankan kualitas daging yang
mikrobia dan Allicin dapat membunuh disimpan selama 9 jam.
kuman-kuman penyakit (bersifat
antibakteri). Penelitian lain dari DAFTAR PUSTAKA
Situmorang (2021) menyatakan bahwa
semakin tinggi konsentrasi ekstrakbawang Alvarado C.Z. dan A.R. Sams. 2003.
putih maka semakin rendah total koloni Injection marination strategies
mikroba, ini disebabkan karena ekstrak for remediation of pale, exudative
bawang putih mengandung antibakteri broiler breast meat. Poult. Sci.
yang dapat menghambat pertumbuhan 82(8):1332-1336.
mikroba. Hernawan dan Setyawan (2003) Apriyantono A., D. Fardiaz, N.L.
menyatakan bahwa apabila bawang putih Puspitasari, S . Sedamawati, dan
mengalami perlakukan fisik (destruksi, S. Budiyanto. 1989. Analisa
injury/luka, crushed/diremas, atau Pangan. PAU dan pangan Gizi.
dipotong) mengakibatkan senyawa allicin IPB Pres.
keluar. Allicin bersifat sebagai antibakteri Aprinando A., R. Riyanti, dan D.
dan mempunyai aroma (bau) khas. Aroma Septinova. 2019. Pengaruh lama
yang khas inilah yang sering dimanfaatkan penyimpanan terhadap daya suka
sebagai bumbu. Aktivitas antibakteri sensori daging broiler yang diberi
dalam bawang putih dapat digunakan ekstrak bawang putih sebagai
dalam bentuk segar, jus, ekstrak, tepung pengawet. Jurnal Riset dan Inovasi
atau destilat (Sivam, 2001). Oktavianti Peternakan, 3(2): 45-49.
(2016) juga menyampaikan bahwa Allicin Badan Standardisasi Nasional. 2010. SNI
bekerja dengan merusak membran 01-4258-2010. Ayam Broiller.
sitoplasma dari sel bakteri yang berfungsi BSN. Jakarta.
mengatur masuknya enzim- enzim untuk Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI
metabolisme bakteri. Akibatnya, proses 01-6366-2000. Batas maksimum
metabolisme bakteri untuk menghasilkan cemaran mikroba dan batas
energi tidak berlangsung sempurna dan maksimum residu dalam bahan
menyebabkan bakteri tidak mampu untuk makanan asal hewan. BSN.

29
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Jakarta. Peternakan Tropika, 7(1), 231-243.


Badan Standarisasi Nasional. 2008 SNI Hernawan U.E. dan A.D. Setyawan. 2003.
2897:2008. Metode Pengujian Senyawa organo-sulfur bawang
Cemaran Mikroba dalam Daging, putih (Allium sativum L.) dan
Telur dan Susu, serta Hasil aktivitas biologinya. Biofarmasi.
Olahannya. BSN. Jakarta. 1(2):65-76.
Budiyanto A. dan S. Usmiati, 2009. Jengel, E.N., E.H.B. Sondakh, F.
Pengaruh Enzim Papain Terhadap Ratulangi, dan C.K.M. Palar. 2015.
Mutu Daging Kambing Selama Pengaruh lama perendaman
Penyimpanan. Seminar Nasional menggunakan cuka saguer
Teknologi Peternakan dan terhadap peningkatan kualitas fisik
Veteriner. 1 (2): 523- 532. daging entok (Chairina
Dave D. dan A. Ghaly. 2011 Meat spoilage moschata). Zootec, 36(1): 105 -
mechanisms and preservation 112.
techniques: A critical review. Lingga M.E. dan M.M. Rustama. 2005.
American Journal of Agricultural Uji Aktivitas antibakteri dari
and Biological Sciences, 6: 486- ekstrak air dan etanol bawang
510. putih (Allium sativum L.)
Destriyana L.M., I.B.N. Swacita, dan terhadap bakteri gram negatif dan
I.N.K. Besung. 2013. Pemberian gram positif yang diisolasi dari
perasan bahan antimikroba alami udang dogol (Metapenaeus
dan lama penyimpanan pada suhu monoceros), udang lobster
kulkas (5oC) terhadap jumlah (Panulirus sp) dan udang rebon
bakteri coliform pada daging babi. (Mysis dan Acetes). Jurnal Biotika,
Jurnal Veteriner, 5(2): 122-131. 5(2):
Edwin M., P.E. Santosa, dan R. Riyanti. Maidment D.C.J., Z. Dembny, dan D.I.
2016. Status Mikrobiologi Daging Watts. 2012. The anti-bacterial
Broiler dari Pasar–Pasar activity of 12 alliums against
Tradisional di Kota Metro. Jurnal Escherichia coli. Nutrition and
Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(2): Food Sci. 31(5):238-241.
Okarini I.A. dan M. Wirapartha. 2021. Nurohim N., N. Nurwantoro, dan D.
Efek marinasi ekstrak bawang Sunarti. 2013. Pengaruh metode
putih (Allium sativum L.) dan marinasi dengan bawang putih
powder bawang putih terhadap pada daging itik terhadap pH, daya
sifat fisik dan organoleptik daging ikat air, dan totalcoliform. Animal
ayam petelur afkir. Jurnal Agriculture Journal, 2(1): 77-85.
Peternakan Tropika, 9(2), 364- Nurwantoro N., V.P. Bintoro, A.M.
377. Legowo, A. Purnomoadi, L.D.
Gulo N., P. Aisyah, P. Pahriadi, F.N. Ambara, A. Prakoso, dan S.
Susanti, S.R. Dewi, dan H. Mulyani. 2012. Nilai pH, kadar air
Habibah. 2017. Efektivitas dan total escherichia coli daging
senyawa ekstrak bahan alami sapi yang dimarinasi dalam jus
sebagai pengawet dan penurun bawang putih. Jurnal Aplikasi
kolesterol daging ruminan. Teknologi Pangan, 1(2), 20-22.
Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, Oktavianti D. 2016. Pengaruh filtrat
42(3): 174-182. bawang putih (Allium sativum
Hermawati I.N. dan S.A. Lindawati. 2019. Linn.) dan lama penyimpanan
Karakteristik daging babi landrace terhadap jumlah koloni bakteri
yang dimarinasi dalam berbagai pada fillet ikan bandeng (Chanos
ekstrak bahan alami. Jurnal chanos Forsk). Jurnal Biodik, 6(1):

30
Zootec Vol. 43 No. 1 : 23 - 31 (Januari 2023) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

23-24. Daging. Gadjah Mada University


Pratama R., R. Riyanti dan A. Husni. 2018. Press,Yogyakarta.
Efektivitas bawang putih dengan Suradi K. 2006. Perubahan sifat fisik
metode marinasi terhadap kualitas daging ayam broiler post mortem
fisik daging broiler. Jurnal Riset selama penyimpanan temperatur
danInovasi Peternakan. Journal of ruang. Jurnal Ilmu Ternak
Research and Innovation of Universitas Padjadjaran, 6(1).
Animals, 2(1): 20-25. Syifa N., S.H. Bintari, dan D.
Ramadani D.N., A.H. Maimunah, F.F. Mustikaningtyas. 2013. Uji
Abdilah, A. Dinnar, dan L. efektivitas ekstrak bawang putih
Purnamasari. 2021. Efektivitas (Allium sativum Linn.) sebagai
pemberian bawang putih untuk antibakteri pada ikan bandeng
pengawetan daging ayam. Jurnal (Chanos chanos Forsk) segar. Life
Peternakan Indonesia (Indonesian Science, 2(2).
Journal of Animal Science), 23(3): Winedar H., S. Listyawati, S. Sutarno.
230-234. 2006. Daya cerna protein pakan,
Septinova D., V. Riyanti, Wanniatie. kandungan protein daging dan
2016. Dasar Teknologi Hasil pertambahan berat badan ayam
Ternak. Buku Ajar. Universitas broiler setelah pemberian pakan
Lampung. Bandar Lampung. yang difermentasi dengan
Situmorang E.S.P. 2021. Perbandingan Effective Microorganisms- 4 (EM
ekstrak bawang putih dan lama - 4). Bioteknologi, 3(1): 14-19
masa simpan terhadap fillet ikan Wiryawan K.G, S, Suharti, dan M.
bandeng. Repository.umsu.ac.id Bintang. 2005. Kajian antibakteri
Sivam G.P. 2001. Protection against temulawak, jahe dan bawang putih
Heliobacter pylori and other terhadap Salmonella typhimurium
bacterial infection by garlic. The serta pengaruh bawang putih
Journal of Nutrition, 131:1106- terhadap performans dan. respons
1108. imun ayam pedaging. Media
Soeparno, 2005. Ilmu dan Teknologi Peternakan, 28(2):52-62.

31

Anda mungkin juga menyukai