Kesimpulan
Mutu daging ditentukan oleh mutu komposisi gizi atau rasio antara daging non-lemak dengan
lemak dan palatabilitasnya yang mencakup penampakan, tekstur (juiciness dan keempukan) dan
flavor.Secara visual, mutu daging dinilai dari warna, marbling, dan daya ikat air.
DAFTAR PUSTAKA
AAJ ILMI. 2016. Mutu Kualitas Daging Sapi. Universitas Diponegoro. Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/51980/3/Bab_II.pdf
Arifin, M., B. Dwiloka dan D.E. Patriani. 2008. Penurunan Kualitas Daging Sapi yang terjadi
selama Proses Pemotongan dan Distribusi di Kota Semarang (Reduction of Beef Quality
During Slaughtering and Distribution in Semarang City). Seminar Nasional Teknologi
Peternakandan Veteriner.Bogor, 11-12November 2008, Hal.99-104.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Mutu Karkas dan Daging Sapi. SNI 3932:2008b. ICS
67.120.10.
Gustiani E. 2009. Pengendalian cemaran mikroba pada bahan pangan asal ternak(daging dan susu)
mulai dari peternakan sampai dihidangkan. J LitbangPertanian 28(3): 96 – 100.
Kuntoro, B., Maheswari, Nuraini. 2013. Mutu Fisik dan Mikroorganisme Daging Sapi Asal Rumah
Potong Hewan (RPH) Kota Pekanbaru. Jurnal Peternakan, 10 (1), 1 – 8.
Sa’idah, F., S. Yusnita, dan I. Herlinawati. 2011. Hasil Penelitian Cemaran Mikroba Daging Sapi
di Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional. Dilavet. 21( 2):1-4.