SYAFI’I
Nim : E10019091
Kemajuan teknologi pembekuan dalam upaya pengawetan daging hasil ternak hingga saat
ini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Teknologi pembekuan daging sehingga
menjadikannya terbebas dari pembusukan merupakan media pembelajaran penting untuk bisa
dipahami hingga ketitik filosofinya. Ilmu pengetahuan tentang pembekuan dengan seperangkat
teknologinya telah membawa pada penyelamatan daging hasil ternak dari pembusukan.
Berdasarkan pada table diatas, kandungan air sebagai komponen kimia pada daging yang
terikat dengan protein daging akan mempengaruhi mekanisme pembekuan daging itu sendiri.
Mekanisme pembekuan daging diawali dengan pembekuan air bebas pada daging dan
dilanjutkan pembekuan air terikat pada protein daging. Daging ternak dan unggas segar akan
bertahan selama 1-2 hari jika disimpan pada suhu sekitar 21,1° C. Jika disimpan pada suhu
ruang (27° C) maka produk tersebut dalam waktu 1-2 hari, dapat dipastikan tidak layak konsumsi
lagi akibat kerusakan bahan. Pembekuan merupakan suatu proses untuk memperpanjang masa
simpan dari bahan pangan yang kini umum dilakukan dalam rumah tangga. Dulu pendinginan
dapat dilakukan dengan menggunakan es yang diletakkan di sekitar bahan pangan dalam ruangan
yang kedap udara. Sekarang, pendinginan banyak dilakukan dalam refrigerator.
Refrigerator merupakan salah satu alat elektronik yang mengkonsumsi daya listrik cukup
besar. Hal ini dapat terjadi karena suhu rendah didalam refrigerator harus tetap dipertahankan
sedangkan ketika pintu refrigerator dibuka dan ditutup memungkinkan adanya panas yang masuk
dari lingkungan ke dalam refrigerator. Untuk mengembalikan suhu refrigerator sesuai suhu yang
telah disetting membutuhkan daya listrik yang cukup besar. Terdapat empat cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi konsumsi listrik dari penggunaan refrigerator. Pertama
menempatkan refrigerator pada tempat yang sejuk. Kedua minimalkan kegiatan membuka dan
menutup pintu refrigerator, hal ini penting dilakukan karena untuk mengembalikan suhu sesuai
dengan yang telah disetting membutuhkan waktu yang cukup lama dan akan berpengaruh
terhadap penggunaan listrik. Ketiga, usahakan untuk mengatur suhu refrigerator tidak terlalu
rendah, refrigerator biasanya menggunakan suhu 2 – 4 °C untuk ruang pendingin dan -15°C
untuk ruang freezer. Keempat, hindari memasukan makanan dan/atau minuman yang bersuhu
tinggi. Hal ini menjadi penting dikarenakan makanan atau minuman yang bersuhu tinggi
menyebabkan kenaikan suhu dalam refrigerator, sebagai akibatnya untuk mengembalikan ke
suhu yang telah disetting membutuhkan daya listrik yang besar.
Bila ingin menyimpan daging lebih lama, daging dapat dibekukan dalam freezer.
Pendinginan terjadi pada suhu 0° C sampai 5° C. Daya awet pendinginan biasanya 4 hari sejak
pembelian daging. Ini merupakan waktu yang biasanya diperlukan daging untuk mencapai suhu
5° C atau kurang. Jadi, daging yang didinginkan harus sudah diolah dalam waktu 3-4 hari sejak
pembelian. Khusus daging giling harus sudah diolah dalam waktu satu hari kecuali langsung
dibekukan pada suhu pembekuan -80° C. Hal ini karena pengilingan menyebabkan lebih banyak
bakteri tersangkut di dalamnya. Pembekuan merupakan cara sempurna untuk mengawetkan
daging. Pembekuan dapat mempertahankan kualitas dan sifat-sifat organoleptik, termasuk nilai
gizinya dalam jangka waktu tertentu. Menurut Soeparno (1998) bahwa pembekuan biasanya
dilakukan pada suhu -12° C sampai dengan suhu -28° C. Masa simpan daging beku bervariasi
tergantung suhu dan jenis ternak.
Daging unggas sesudah dibersihkan harus segera dibekukan karena dengan pendinginan
saja daging hanya dapat bertahan beberapa jam. Daging sapi yang disimpan dalam suhu -12°C
bisa bertahan selama 4 bulan; -18°C bisa bertahan selama 6 bulan; - 23°C bisa bertahan selama
12 bulan; -28°C bisa bertahan selama lebih dari 12 bulan. Daging domba muda yang disimpan
dalam suhu -12°C bisa bertahan selama 5 bulan; - 18°C bisa bertahan selama 6 bulan; -23°C bisa
bertahan selama 12 bulan; -28°C bisa bertahan selama lebih dari 12 bulan. Daging anak sapi
yang disimpan dalam suhu -12°C bisa bertahan selama 3 bulan; -18°C bisa bertahan selama 4
bulan; -23°C bisa bertahan selama 8 bulan; -28°C bisa bertahan selama 12 bulan. Daging babi
yang disimpan dalam suhu -12°C bisa bertahan selama 2 bulan; -18°C bisa bertahan selama 4
bulan; -23°C bias bertahan selama 8 bulan; -28°C bisa bertahan selama 10 bulan.
Bila ingin mendinginkan atau membekukan daging, beberapa hal di bawah ini yang perlu
diperhatikan, diantaranya :
1. Daging yang baru dibeli segera dibersihkan (lebih baik dengan air matang hangat).
2. Untuk memudahkan saat mengolah, kelompokkan daging sesuai tujuan pengolahan.
3. Tiriskan daging untuk mengurangi kadar air.
4. Bungkus rapat daging dalam kantong-kantong plastik dan masukkan ke dalam
refrigerator. Pembungkusan bertujuan untuk menghindari kontak langsung dengan udara
di sekitamya.
5. Bila akan disimpan untuk waktu lebih dari 3 hari maka pindahkan daging dari refrigerator
ke dalam freezer. Bila tidak, sebaiknya daging langsung diolah.
6. Untuk daging yang dibekukan saat akan dimasak, keluarkan dari freezer dan segarkan
kembali (thawing). Mula-mula penyegaran dilakukan dalam lemari pendingin, kemudian
dilanjutkan di bawah air dingin yang mengalir atau direndam air hangat beberapa jam
sebelum dimasak.
1. Saat memindahkan ke dalam refrigerator atau di bawah air untuk penyegaran kembali,
daging harus tetap berada di dalam plastik yang tertutup rapat.
2. Daging harus disegarkan dengan air secara merata agar panas yang diterima mencapai
seluruh permukaan daging untuk meminimalkan aktivitas bakteri.
3. Jangan membekukan kembali daging yang sudah disegarkan karena memudahkan
tumbuhnya kembali mikroba sehingga daging menjadi mudah busuk.
4. Masaklah segera daging yang telah disegarkan.
Penanganan daging sebelum dibekukan akan menentukan kualitas daging beku. Pelayuan daging
dan pengemasan merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pembekuan. Pada pelayuan daging terjadi denaturasi protein yang mengakibatkan keempukan
daging meningkat, tetapi sebaliknya water holding capacity (WHC) daging menurun yang
mengakibatkan susut masak (cooking lost) meningkat (Lawrie, 2003). Lama pelayuan daging
sebelum dibekukan akan meningkatkan jumlah cairan daging segar (weep) dan cairan daging
beku (drip) yang keluar pada saat pencairan kembali (thawing). Kondisi ini dapat berdampak
pada penurunan kandungan nilai gizidalam daging yang ikut terlarut dalam drip (Lawrie, 2003).