0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan35 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan makanan, termasuk proses persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, distribusi dan penyajian makanan. Jenis perlakuan pengolahan makanan yang dijelaskan adalah pemberian suhu tinggi, blansing, pasteurisasi, sterilisasi, dan pendinginan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan makanan, termasuk proses persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, distribusi dan penyajian makanan. Jenis perlakuan pengolahan makanan yang dijelaskan adalah pemberian suhu tinggi, blansing, pasteurisasi, sterilisasi, dan pendinginan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan makanan, termasuk proses persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, distribusi dan penyajian makanan. Jenis perlakuan pengolahan makanan yang dijelaskan adalah pemberian suhu tinggi, blansing, pasteurisasi, sterilisasi, dan pendinginan.
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena di
dalamnya terkandung senyawa-senyawa organik yang sangat diperlukan untuk
memulihkan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur proses di dalam tubuh., perkembangbiakan dan menghasilkan energi. Bahan makanan yang mengandung bahan-bahan organik merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroba. Keberadaan mikroba di dalam makanan ada yang bersifat menetap (Indigenous) ataupun bersifat cemaran (non-indigenous), sedangkan berdasarkan peranannya ada yang bersifat menguntungkan ataupun merugikan.
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untukkonsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh industri pengolahan makanan.
Pemilihan teknik dasar pengolahan makanan disesuaikan dengan tekstur bahan dasar yang akan diolah. Misalnya, sayuran yang bertekstur lunak tidak mungkin dimasak di dalam oven untuk waktu yang cukup lama, karena kemungkinan besar bentuknya akan kurang baik dilihat akibat bentuknya yang menjadi hancur.
Mekanisme pengolahan bahan makanan: 1. Persiapan Bahan Makanan Persiapan bahan makanan yaitu menyiapkan semua bahan makanan yang diperlukan sebelum dilakukan pengolahan, proses persiapan bahan makanan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu kegiatan yang spesifik dalam rangka mempersiapkan bahan makanan dan bumbu - bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan. 2. Pengolahan Bahan Makanan Pengolahan bahan makanan merupakan suatu rangkaian/kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan.Proses pengolahan bahan makanan dilakukan oleh juru masak mulai dari membersihkan bahan makanan seperti mencuci, memotong, sampai pada proses memasak. 3. Distribusi dan Penyajian Makanan Proses pendistribusian dan penyajian makanan dilakukan setelah semua proses dalam pengolahan selesai, dan makanan pun siap disajikan.
2.2 Jenis Perlakuan dalam Pengolahan bahan makanan 1. Suhu tinggi diterapkan baik dalam pengawetan maupun dalam pengolahan pangan. Memasak, menggoreng, memanggang, dan lain-lain adalah cara-cara pengolahan yang menggunakan panas. Proses-proses tersebut membuat makanan menjadi lebih lunak, dan lebih awet. Pemberian suhu tinggi pada pengolahan dan pengawetan pangan didasarkan kepada kenyataan bahwa pemberian panas yang cukup dapat membunuh sebagian besar mikroba dan menginaktifkan enzim.Pemanasan mengakibatkan efek mematikan terhadap mikroba. Efek yang ditimbulkannya tergantung dari intensitas panas dan lamanya pemanasan. Makin tinggi suhu yang digunakan, makin singkat waktu pemanasan yang digunakan untuk mematikan mikroba. 2. Blansing Blansing merupakan suatu cara pemanasan pendahuluan atau perlakuan pemanasan tipe pasteurisasi yang dilakukan pada suhu kurang dri 100 o C selama beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau uap. Biasanya suhu yang digunakan sekitar 82 93 oC selama 3 5 menit. Contoh blansing misalnya mencelupkan sayuran atau buah dalam air mendidih selama 3 5 menit atau mengukusnya selama 3 5 menit. Tujuan utama blansing ialah menginaktifan enzim diantaranya enzim peroksidase dan katalase, walaupun sebagian dari mikroba yang ada dalam bahan juga turut mati. Kedua jenis enzim ini paling tahan terhadap panas,. Blansing biasanya dilakukan terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan dikalengkan atau dikeringkan. Di dalam pengalengan sayur-sayuran dan buah-buahan, selain untuk menginaktifkan enzim, tujuan blansing yaitu : 1. Membersihkan bahan dari kotoran dan mengurangi jumlah mikroba dalam bahan 2. Mengeluarkan atau menghilangkan gas-gas dari dalam jaringan tanaman, sehingga mrngurangi terjadinya pengkaratan kaleng dan memperoleh keadaan vakum yang baik dalam headspace kaleng. 3. Melayukan atau melunakkan jaringan tanaman, agar memudahkan pengisian bahan ke dalam wadah 4. Menghilangkan bau dan flavor yang tidak dikehendaki 5. Menghilangkan lendir pada beberapa jenis sayur-sayuran 6. Memperbaiki warna produk antara lainmemantapkan warna hijau sayur-sayuran. Cara melakukan blansing ialah dengan merendam dalam air panas (merebus) atau dengan uap air (mengukus atau dinamakan juga steam blanching). Merebus yaitu memasukkan bahan ke dalam panci yang berisi air mendidih.Sayur-sayuran atau buahbuahan yang akan diblansing dimasukkan ke dalam keranjang kawat, kemudian dimasukkan ke dalam panci dengan suhu blansing biasanya mncapai 82 83 oC selama 3 5 menit. Setelah blansing cukup walktunya, kemudian keranjang kawat diangkat dari panci dan cepat-cepat didinginkan dengan air. Pengukusan tidak dianjurkan untuk sayur-sayuran hijau, karena warna bahan akan menjadi kusam. Caranya ialah dengan mengisikan bahan ke dalam keranjang kawat, kemudian dimasukkan ke dalam dandang yang berisi air mendidih.
3. Pasteurisasi Pasteurisasi merupakan suatu proses pemanasan bahan pangan sampai suatu suhu tertentu untuk membunuh mikroba patogen atau penyebab penyakit seperti bakteri penyebab penyakit TBC, disentri, diare, dan penyakit perut lainnya. Dengan pasteurisasi masih terdapat mikroba, sehingga bahan pangan yang telah dipasteurisasi mempunyai daya tahan simpan yang singkat. Tujuan pasteurisasi yaitu : 1. Membunuh semua bakteri patogen yang umum dijumpai pada bahan pangan bakteribakteri patogen yang berbahaya ditinjau dari kesehatan masyarakat 2. Memperpanjang daya tahan simpan dengan jalan mematikan bakteri dan menginaktifkan enzim. Mikroba terutama mikroba non patogen dan pembusuk masih ada pada bahan yang dipasteurisasi dan bisa berkembang biak. Oleh karena itu daya tahan simpannya tidak lama. Contohnya : susu yang sudah dipasteurisasi bila disimpan pada suhu kamar hanya akan tahan 1 2 hari, sedangkan bila disimpan dalam lemari es tahan kira-kira seminggu. Karena itu untuk tujuan pengawetan, pasteurisasi harus dikombinasikan dengan cara pengawetan lainnya, misalnya dengan pendinginan. Pasteurisasi biasanya dilakukan pada susu, juga pada saribuah dan suhu yang digunakan di bawah 100 C. Contohnya : 1. Pasterurisasi susu dilakukan pada suhu 61 - 63 C selama 30 menit 2. Pasteurisasi saribuah dilakukan pada suhu 63 74 C selama 15 30 menit. Pasteurisasi pada saribuah dan sirup dapat dilakukan dengan cara hot water bath. Pada cara hot water bath, wadah yang telah diisi dengan bahan dan ditutup (sebagian atau rapat) dimasukkan ke dalam panci terbuka yang diisi dengan air. Beberapa cm (2,5 5,0 cm) di bawah permukaan wadah. Kemudian air dalam panci dipanaskan sampai suhu di bawah 100 C ( 71 85 C ), sehingga aroma dan flavor tidak banyak berubah. 4. Sterilisasi Sterilisasi adalah proses termal untuk mematikan semua mikroba beserta sporasporanya. Spora-spora bersifat tahan panas, maka umumnya diperlukan pemanasan selama 15 menit pada suhu 121 C atau ekivalennya , artinya semua partikel bahan pangan tersebut harus mengalami perlakuan panas. Mengingat bahwa perambatan panas melalui kemasan (misalnya kaleng, gelas) dan bahan pangan memerlukan waktu, maka dalam prakteknya pemanasan dalam autoklaf akan membutuhkan waktu lebih lama dari 15 menit. Selama pemanasan dapat terjadi perubahanperubahan kualitas yang tidak diinginkan. Untungnya makanan tidak perlu dipanaskan hingga steril sempurna agar aman dan memiliki daya tahan simpan yang cukup lama. Semua makanan kaleng umumnya diberi perlakuan panas hingga tercapai keadaan steril komersial . Biasanya daya tahan simpan makanan yang steril komersial adalah kira-kira 2 tahun. Kerusakan-kerusakan yang terjadi biasanya bukan akibat pertumbuhan mikroba, tetapi karerna terjadi kerusakan pada sifat-sifat organoleptiknya akibat reaksi-reaksi kimia. Pemanasan dengan sterilisasi komersial umumnya dilakukan pada bahan pangan yang sifatnya tidak asam atau bahan pangan berasam rendah. Yang tergolong bahan pangan ini adalah bahan pangan hewani seperti daging, susu, telur, dan ikan serta beberapa jenis sayuran seperti buncis dan jagung. Bahan pangan berasam rendah mempunyai risiko untuk mengandung bakteri Clostridium botulinum, yang dapat menghasilkan racun yang mematikan jika tumbuh dalam makanan kaleng. Oleh karena itu spora bakteri tersebut harus dimusnahkan dengan pemanasan yang cukup tinggi. Sterilisasi komersial adalah pemanasan pada suhu 121,1 C selama 15 menit dengan menggunakan uap air bertekanan, dilakukan dalam autoklaf.Tujuan sterilisasi komersial terutama untuk memusnahkan spora bakteri patogen termasuk spora bakteri C. Botulinum.
5. Pendinginan Pendiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2- 10 C.Cara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan.Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12-24 C.Pembekuan cepat (quick freezing) di lakukan pada suhu -24-40 C (Winarno, 1993). Pendinginan biasanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada macam bahan panganya, sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan untuk beberapa bulan atau kadang beberapa tahun. Perbedaan lain antara pendinginan dan pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya terhadap keaktifan mikroorganisme di dalam bahan pangan. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan pangan tidak dapat membunuh bakteri, sehingga jika bahan pangan beku misalnya di keluarkan dari penyimpanan dan di biarkan mencair kembali (thawing), pertumbuhan bakteri pembusuk kemudian berjalan cepat kembali.Pendinginan dan pembekuan masing-masing juga berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gizi, dan sifat-sifat lainya.Beberapa bahan pangan menjadi rusak pada suhu penyimpangan yang terlalu rendah.
6. Fermentasi Proses fermentasi dalam pengolahan pangan adalah proses pengolahan panan dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol untuk meningkatkan keawetan pangan dengan dioproduksinya asam dan/atau alkohol, untuk menghasilkan produk dengan karekateristik flavor dan aroma yang khas, atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik (Winarno, 1993). Contoh-contoh produk pangan fermentasi ini bermacam- macam; mulai dari produk tradisional (misalnya tempe, tauco, tape) sampai kepada produk yang modern (misalnya salami dan yoghurt). Proses fermentasi dalam pengolahan pangan mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan, antara lain: 1. Proses fermentasi dapat dilakukan pada kondisi pH dan suhu normal, sehingga tetap mempertahankan (atau sering bahkan meningkatkan) nilai gizi dan organoleptik produk pangan. 2. Karakteristik flavor dan aroma produk yang dihasilkan bersifat khas, tidak dapat diproduksi dengan teknik/metoda pengolahan lainnya. 3. Memerlukan konsumsi energi yang relatif rendah karena dilakukan pada kisaran suhu normal, 4. Modal dan biaya operasi untuk proses fermentasi umumnya rendah, dan teknologi fermentasi umumnya telah dikuasi secara turun temurun dengan baik.
7. Pengeringan Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan energy panas (Winarno, 1993). Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai 53 batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya.Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih murah.Kecuali itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan biji-bijian. Di samping keuntungan-keuntunganya, pengeringan juga mempunyai beberapa kerugian yaitu karena sifat asal bahan yang di keringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, misalnya bentuknya, sifat-sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu dan sebagainya.Kerugian yang lainya juga disebabkan beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum di pakai, misalnya harus di basahkan kembali (rehidratasi) sebelum di gunakan.Agar pengeringan dapat berlangsung, harus di berikan energi panas pada bahan yang di keringkan, dan di perlukan aliran udara untuk mengalirkan uap air yang terbentuk keluar dari daerah pengeringan.Penyedotan uap air ini daoat juga di lakukan secara vakum. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang di ambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut.Factor-faktor yang mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan.
8. Penggunaan Bahan Kimia Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. Contoh beberapa jenis zat kimia : cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjangkesegaran masam pemasaran. Nitogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman. Berdasarkan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 dengan revisi No. 1168/Menkes/Per/X/1999 menyatakan bahwa bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpanan (Cahyadi, 2008).
2.3 Perubahan Akibat Perlakuan dalam Pengolahan Berbagai Perubahan yang mungkin Terjadi pada Komponen Makro Bahan Pangan Selama Proses Pengolahan Pangan Komponen Bahan Pangan Perubahan yang Mungkin Terjadi Selama Proses Pengolahan Pangan Protein Denaturasi (karena panas) akan menyebabkan perubahan kelarutan, sehingga akan mempengaruhi tekstur pada bahan pangan. Penyimpangan flavor yang disebabkan karena oksidasi (dikatalisis oleh cahaya) Degradasi enzimatik yang akan menyebabkan perubahan pada tekstur dan flavor (bisa menyebabkan terbentuknya flavor pahit) Pembekuan dapat menyebabkan protein mengalami perubahan konformasi dan kelarutannya. Lipida Hidrolisis enzimatik yang dapat menyebabkan terbentuknya off- flavor (seperti terbentuknya flavor sabun (soapy) atau bau prengus (goaty)) tergantung jenis lipida yang ada. Menyebabkan minyak goreng menjadi tidak baik untuk digunakan, mengalami perubahan sifat fungsional dan sifat kristalisasinya. Oksidasi asam lemak tidak jenuh yang akan menyebabkan flavor menyimpang (off flavor). Karbohidrat Perlakuan panas tinggi akan menyebabkan terbentuknya interaksi antara gula pereduksi dan gugus amino yang akan menyebabkan terjadinya reaksi Maillard (menyebabkan proses pencoklatan) dan perubahan flavor. Hidrolisis pati dan gum dapat menyebabkan perubahan tekstur dari system pangan, beberapa pati dapat didegradasi oleh enzim ataupun kondisi asam. Vitamin Tergantung dari jenis vitaminnya, maka berbagai proses perubahan bisa terjadi (kerusakan / kehilangan)jika produk pangan mengalami proses pengolahan; terutama karena proses pemanasan, pencahayaan, ataupun terekspos dengan udara (oksigen).
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubahbahanbamentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau olehindustri pengolahan makanan. Pengolahan makanan membutuhkan ladang bersih dan telah panen atau produk hewan yang disembelih dan penjual daging danmenggunakannya untuk memproduksi produk makanan menarik,dapat dipasarkan dan tahan lama. Proses yang sama digunakan untuk membuat pakan hewan. Mekanisme pengolahan bahan makanan: 1. Persiapan Bahan Makanan 2. Pengolahan Bahan Makanan 3. Distribusi dan Penyajian Makanan Jenis Perlakuan dalam Pengolahan bahan makanan: a. Suhu tinggi diterapkan baik dalam pengawetan maupun dalam pengolahan pangan b. Blansing c. Pasteurisasi d. Sterilisasi e. Fermentasi f. Pengeringan g. Penggunaan Bahan Kimia
3.2 Saran
Dalam pengolahan bahan makanan kita harus memperhatikan bagaimana mekanisme pengolahan, jenis pangan agar pengolahan bahan makanan dapat bertahan lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 1990.
http://teknologi-pengolahan-pangan.com/pdf (diakses tanggal 10 Februari 2014, online) http://proses-produk-pangan.com/pdf (diakses tanggal 10 Februari 2014, online) http://proses-keamanan-pangan.com/pdf (diakses tanggal 10 Februari 2014, online) http://wikipedia-pengertian-pangan// (diakses tanggal 10 Februari 2014, online) Winarno, F.G.I. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan konsumsi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Jun 6 Teknik Pengolahan Makanan
Blanching
Adalah proses dimana makanan direbus sampai mendidih dengan cepat dalam air panas, dan direbus dalam waktu yang singkat. Makanan kemudian disegarkan kembali dengan dibilas atau dimasukkan kedalam air dingin untuk menghentikan proses memasak. Blanching sering digunakan sebagai proses pendahuluan untuk prinsip memasak lainnya.
Boiling:
Adalah memasak makanan didalam air mendidih yang jumlahnya (dalam volume) lebih banyak dari pada makana yang dimasak, sehingga makanan yang dimasak dapat terendam seluruhnya.
Simmering:
Adalah merebus dengan perlahan-lahan pada suhu 95C 98C dalam waktu yang agak lama.
Poaching:
Adalah memasak bahan makanan dalam cairan panas dalam jumlah sedikit dengan suhu dibawah titik didih (77-82C). Suhu ini tercapai bila gerakan air perebusnya tidak mengeluarkan gelembung udara (gelembung udara memecah dibawah permukaan air). Poaching digunakan untuk mengolah ,makanan yang lunak seperti ikan dan telur tanpa kulit. Poaching juga dapat diterapkan pada beberapa bagian daging, otak, pancreas binatang dan buah- buahan berdaging keras. Poaching kadang-kadang dilakukan sebelum proses pengolahan tertentu dengan tujuan menghilangkan bau yang tidak diinginkan dan memperkeras tekstur bahan.
Braising:
Adalah merebus makanan dalam cairan yang jumlahnya sedikit lebih banyak dari bahan makanan (menutupi bahan makanan) dan dimasukkan didalam oven. Cairan yang dipergunakan dalam teknik braising adalah kaldu (stock). Daging yang dimasak dalam teknik ini akan diproses perlahan-lahan, didalam cairan yang pekat dan panas yang cukup tinggi karena dilakukan dalam alat yang ditutup rapat.
Stewing:
Stewing berarti merebus makanan dalam air yang jumlahnya (volume) hampir sama dengan jumlah bahan yang direbus, dan dilakukan secara perlahan-lahan (simmering) pada suhu 120C- 140 C. Stewing dibedakan dengan braising adalah bahwasanya dalam proses stewing daging- daging yang akan distew dipotong-potong kecil, dan dalam hal jumlah cair, cairan yang digunakan dalam teknik stewing lebih banyak dari pada cairan yang digunakan dalam braising. Stewing biasanya lebih dikenal dengan menggulai. Bahan cairan yang digunakan adalah stock, sauce, dan santan.
Steaming:
Teknik Steaming (mengukus) adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan uap air mendidih (100C) dalam suatu tempat yang tertutup, contoh; steam rice, steam potatoes, steam vegetable.
Roasting:
Pemasakan dengan cara memanggang pada umunya menggunakan alat seperti oven. Oven juga biasanya digunakan untuk menbuat roti hanya saja dalam hal ini dinamakan baking
Grilling:
Proses memasak dengan menggunakan arang panas menggunakan alat grill. Arang digunakan karena dapat membentuk aroma yang khas di makanan.
Griddling:
Alat memasak daging dengan cara memanaskan flat baja diatas api dari gas.
Barbecue/barbegue/BBQ
Ini adalah cara memasak tradisional, tetapi justru dugemari turis karena keunikannya, yaitu bahan yang di masak ditusikan pada bambu dan diputar-putar diatas bara api.
Deep frying:
Menggoreng dengan banyak minyak hingga bahan yang dimasak tenggelam kedalam minyak.
Sauteeing:
Biasa dikenal dengan menumis, yaitu memasak bahan dengan sedikit minyak atau menggunakan butter.
Shallow frying:
Hampir sama denagn sautee, shalow frying memakai sedikit minyak dan cara memasaknya memakai fry-pan atau teflon, biasanya dalam pembuatan chiken breast steak. - See more at: http://vera-susanti.blogspot.com/2013/06/teknik-pengolahan-makanan- kontinental.html#sthash.U4UkBzjy.dpuf
Kesehatan Berawal dari Makanan
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan seseorang berawal dari makanan yang sehat pula. Banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat yang dilakukan oleh penderitanya.
Terlalu sering mengkonsumsi jajanan makanan yang kurang sehat menyebabkan seseorang menjadi tidak sehat pula. Bahkan dalam jangka waktu tertentu mampu menimbulkan penyakit yang tentunya akan membuat seorang penderitanya menjadi sangat kesakitan.
Berbagai nikmat hidup yang ada di dunia ini tidak lagi bisa dinikmati karena pola dan gaya hidup yang salah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita jaga kesehatan kita dengan memiliki pola makan yang sehat.
Makanan yang terlalu banyak mengandung kolesterol juga tidak baik bagi tubuh karena mampu menyebabkan berbagai penyakit pad organ vital. Seperti penyakit pada jantung. Makanan lainnya adalah yang mengandung zat asing berbahaya yang juga mampu menyerang kesehatan tubuh.
Zat asing tersebut menyerang sel yang akhirnya menyebabkan terjadi tumor ataupun kanker pada diri seseorang. Jadi berhati-hatilah terhadap apa saja yang dikonsumsi oleh tubuh kita karena kesehatan berawal dari makanan yang kita makan.
Kriteria Makanan Sehat
Makanan yang sehat bukanlah makanan yang mahal tetapi makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan yang sehat juga tidak mengandung berbagai zat yang sangat membahayakan bagi tubuh.
Terlalu banyak zat asing dan berbahaya yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan seseorang terkena berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang paling sering didiagnosa karena zat asing masuk ke dalam tubuh adalah kanker.
Penyakit ini merupakan penyakit berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian pada diri seseorang. Jadi sudah saatnya kita untuk berhati-hati terhadap makanan yang kita makan karena kesehatan begitu berharga dan baru akan terasa ketika kita sudah jatuh sakit.
Ada baiknya mengikuti pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan. Mempersiapkan segal hal yang dibutuhkan lebih baik dari pada harus kebingungan ketika hal tersebut sudah terjadi.
Beberapa kriteria makanan sehat ada beberapa macam. Berikut ini adalah kriteria makanan sehat yang perlu kita perhatika.
1. Tidak mengandung zat kimia berlebihan
Peranan zat kimia dalam masalah makanan sudah tidak dapat dielakkan lagi. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya pemakaian zat kimia dalam pengelolaan makanan, dari bidang pertanian sampai pada pengolaan hasilnya. Kita tidak dapat menghindar dari kondisi ini sebab perkembangan teknologi memaksa seperti itu. Tentunya kondisi ini berdampak pada pemenuhan kriteria makanan sehat yang kita konsumsi.
Meskipun demikian, agar makanan dapat masuk dalam kriteria makanan sehat, maka prosentase zat kimia yang terkandung didalamnya perlu diperhatikan. Memang, zat kimia ini tidak memberikan dampak pada waktu yang singkat. Tetapi ketika jumlah zat kimia tersebut sudah mencapai titik kejenuhan, maka zat kimia tersebut justru tidak baik bagi tubuh kita. Zat kimia ini dapat merusak organ tubuh.
Ada banyak zat kimia yang sekarang ini dipergunakan untuk makanan sehingga banyak yang melanggar kriteria makanan sehat yang layak dikonsumsi. Berbagai jenis makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak lepas dari campuran zat kimia di dalamnya sehingga sangat riskan terhadap tubuh kita. Oleh karena itu, jika kita ingin sehat, maka kita harus mampu memilah makanan yang sedikit zat kimia.
Makanan yang mengandung zat kimia berbahaya paling banyak didapati pada makanan yang beredar di tempat yang kurang kondusif. Seperti yang telah ditayangkan di salah satu acara televisi di sebuah stasiun televisi swasta bahwa banyak sekali beredar makanan mengandung zat berbahaya beredar di tengah masyarakat.
Kebanyakan makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut adalah bersifat jajanan. Jajanan yang beredar tersebut memang secara sengaja diberikan zat tambahan berbahaya dengan tujuan untuk meraih untung yang berlimpah. Tidak ada pedangang yang menginginkan kerugian, makanya berbagai macam cara pun dilakukan agar meraih untung yang lebih banyak.
Ada baiknya sebagai langkah antisipasi untuk membuat jajanan makanan di rumah sendiri. Selain bisa melakukan kontrol kualitas juga bisa sangat terjaga dari faktor keamannya untuk dikonsumsi.
2. Tidak mengandung zat pewarna kimia
Kadangkala, makanan yang kita konsumsi mempunyai warna tertentu. Warna dalam masalah makanan memegang peranan penting sebab dapat dijadikan sebagai pemikat minat konsumen. Biasanya, makanan yang mempunyai warna mencolok mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat, terutama anak-anak. Dalam kriteria makanan sehat, warna makanan juga perlu diperhatikan agar kita tidak terjebak pada kondisi negative.
Pada umumnya untuk mewarnai makanan kita dapat menggunakan pewarna alami, misalnya warna hijau dengan daun pandan betawi. Warna-warna ini sangat aman dipergunakan untuk mewarnai makanan sebab alami. Tetapi karena warnanya yang kurang menarik, kusam, walaupun sudah masuk dalam kriteria makanan sehat, maka oleh para produsen dipergunakan warna buatan.
Pewarna buatan yang banyak dipergunakan adalah pewarna kain. Sungguh sangat riskan dan memilukan jika kita telaah kondisi ini. Bagaimana tidak jika ternyata untuk menghasilkan warna yang cerah, maka makanan diberi pewarna kimia yang sebenarnya tidak diperuntukkan bagi makanan. Apa yang kita rasakan saat mengetahui bahwa makanan ini diberi pewarna kain, wenter? Tentunya kriteria makanan sehat tidak akan terpenuhi sebab makanan dengan pewarna buatan ini justru membahayakan tubuh kita.
3. Tidak mengandung zat pengawet makanan
Kadangkala, kita membeli makanan tetapi tidak langsung habis kita makan pada saat tertentu. Jika kita simpan, maka akibatnya makanan tersebut menjadi basi dan tidak layak konsumsi lagi. Jika hal ini terjadi pada produk sebuah perusahaan, maka mereka akan merugi sebab masyarakat tidak akan mengkonsumsi makanan tersebut. Masyarakat sudah sangat memahami kriteria makanan sehat untuk kesehatan tubuh mereka.
Oleh karena itulah, maka perusahaan mempergunakan zat pengawet agar makanan produk mereka tidak gampang rusak, basi dan masih dapat dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama. Tetapi, dalam hal ini yang penting bagi kita adalah makanan yang kita konsumsi sudah sesuai dengan kriteria makanan sehat. Jika tidak, lebih baik kita tidak membeli produk tersebut dan memenuhi sendiri makanan yang kita butuhkan untuk kesehatan tubuh kita.
4. Memiliki Kandungan yang Dibutuhkan Tubuh
memakan makanan yang sehat adalah dengan menjaga kandungan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Banyak sekali makanan yang memiliki kandungan yagn sangat bergizi untuk tubuh kita. Seperti yang telah diajarkan di dalam sekolah dasar bahwa makanan yang sehat adalah empat sehat lima sempurna.
Selain itu, kita juga harus benar-benar tahu tentang kandungan makanan yang kita makan meskipun sudah termasuk ke dalam empat sehat lima sempurna. Dengan mengetahui kandunga gizi yang dimiliki oleh suatu makanan maka kita bisa memilah dan memilih mana makanan yang terbaik utnuk tumbuh kembang anak dan keluarga dan mana makanan yang kurang baik.
Bioteknologi Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi sebenarnya bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu, melainkan merupakan penerapan ilmu, yaitu suatu teknik dalam biologi. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Bioteknologi Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan modern. Bioteknologi, semenjak awal diterapkannya sampai awal tahun 1857 disebut era bioteknologi mikrobial. Karena pada masa itu belum diketahui bahwa makanan fermentasi merupakan hasil kerja makhluk hidup. Produk-produk era tersebut antara lain bir, roti, keju, yoghurt, susu asam dan, sake. Bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional dalam pengolahan bahan makanan diantaranya pengolahan produk susu yang dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega. Pengolahan produk nonsusu seperti kecap dan tempe.
Contoh lain penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian diantaranya penanaman secara hidroponik dan penanaman secara aeroponik. Bioteknologi Modern Bioteknologi modern meliputi bioteknologi bidang kedokteran, bioteknologi bidang pertanian, bioteknologi bidang peternakan, dan bioteknologi bahan bakar masa depan. Adapun contoh penerapan bioteknologi modern diantaranya rekayasa genetika yang meliputi transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA. Bioteknologi bidang kedokteran meliputi pembuatan antibodi monoclonal, vaksin, antibiotika, dan hormon. Bioteknologi bidang pertanian meliputi pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen, dan tumbuhan tahan hama. Bioteknologi bidang peternakan, bioteknologi bahan bakar masa depan, serta bioteknologi pengolahan limbah. Memasak sehat tidak berarti harus menjadi seorang koki ahli atau menginvestasikan uang Anda pada peralatan masak yang mahal. Anda dapat menggunakan teknik-teknik dasar memasak untuk menyiapkan makanan dengan cara yang sehat.
Baking
Selain roti dan makanan pencuci mulut, Anda dapat memanggang (baking) makanan laut, ayam, daging, sayuran dan buah-buahan. Untuk memanggang, taruh makanan di dalam panci atau diatas piring dan masukkan ke dalam oven. Anda dapat memasaknya dalam keadaan tertutup. Baking pada umumnya tidak memerlukan penambahan minyak atau lemak dalam makanan.
Braising
Braising biasanya didahului dengan proses perendaman makanan ke dalam bumbu terlebih dahulu, kemudian tambahkan sedikit air, masak dalam keadaan tertutup dengan api yang kecil.
Grilling dan broiling
Grilling adalah proses memasak bahan makanan dengan menggunakan panas api yang tinggi dan langsung. Untuk grill di luar ruangan, taruh makanan pada rak grill diatas sumber api. Untuk makanan yang kecil seperti sayuran cincang, gunakan foil atau keranjang panggang bergagang panjang untuk mencegah potongan-potongan sayuran tergelincir jatuh melalui sela-sela rak. Untuk broil dalam ruangan, taruh makanan pada rak broil dibawah sumber panas. Kedua metode ini memungkinkan lemak menetes dari makanan.
Poaching
Untuk merebus makanan, didihkan bumbu dengan api yang kecil dalam air atau cairan beraroma seperti kaldu, cuka atau jus, lalu masukan makanan, biarkan sampai mereka matang dan empuk. Dengan cara ini makanan akan mempertahankan bentuknya saat dimasak. Pilih panci tertutup yang paling sesuai dengan ukuran dan bentuk makanan, sehingga dapat meminimalkan jumlah cairan yang digunakan.
Roasting
Seperti pada baking, tetapi biasanya dengan suhu yang lebih tinggi. Prinsip dari roasting ini adalah membuat makanan menjadi kering dan matang dengan menggunakan oven. Berapa lamanya memanggang tergantung dari besar kecilnya bahan makanan. Kadang Anda perlu memoles makanan Anda untuk menjaganya agar tidak kering.
Sauteing
Sauteing adalah memasak cepat pada makanan-makanan yang relatif kecil atau tipis. Jika Anda memilih menggunakan penggorengan anti lengket yang berkualitas maka Anda dapat memasaknya tanpa menggunakan minyak atau lemak. Pada resep tertentu, gunakan kaldu rendah sodium, cooking spray atau air sebagai pengganti minyak.
Steaming
Mengukus atau steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Meskipun bahan makanan tidak berhubungan atau kontak langsung dengan air mendidih namun masih tetap termasuk dalam teknik memasak basah. Karena bahan makanan tidak bersentuhan langsung dengan air maka gizi yang terkandung tidak akan banyak yang hilang.
Stir-Frying
Sebuah metode memasak tradisional Asia, stir-frying adalah menumis cepat makanan-makanan berukuran kecil dan seragam dengan menggunakan wajan atau penggorengan anti lengket yang besar. Metode ini hanya membutuhkan sedikit minyak sehingga relatif aman untuk kesehatan, apalagi jika menggunakan minyak dengan kandungan lemak tak jenuh, seperti minyak canola.
Menggunakan bumbu dan rempah-rempah Membuat makanan dengan menggunakan bumbu dan rempah-rempah adalah salah satu cara terbaik untuk menambah warna, rasa dan aroma pada makanan tanpa menambahkan garam, minyak atau kaldu yang tinggi lemak. Pilih rempah-rempah segar yang terlihat cerah dan tidak layu, dan tambahkan pada akhir memasak. Rempah-rempah kering digunakan pada tahap awal memasak. Ketika ingin mengganti yang kering dengan yang segar, gunakan sekitar sepertiga dari jumlah tersebut.
MAKANAN NABATI DAN HEWANI 1. MAKANAN NABATI Adalah makanan yang berasal dari tumbuhan.
Kacang-kacangan 1.Kacang kedelai Kacang kedelai juga mengandung kalsium, besi, potassium dan phosphorus. Kacang kedelai juga kaya akan vitamin B kompleks. Kacang kedelai merupakan salah satu yang mengandung protein tinggi, makanan yang berkalsium tinggi, kacang kedelai juga unik karena bebas dari racun kimia. 2.Kacang Panjang Kacang Panjang adalah sumber protein yang baik, vitamin A, thiamin, riboflavin, besi, fosfor, kalium, vitamin C, folat, magnesium, dan mangan. Nilai gizi kacang panjang (mentah) per 100 g (3.5 oz) Energi 196 kJ (47 kcal) Karbohidrat 8 g Diet serat 3,6 g Lemak 0 g Protein 3 g
3.Kacang Polong Ercis, kacang ercis, atau kacang polong (Pisum sativum L., suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil sayuran berupa bijiberwarna hijau. Ercis didatangkan oleh penjajah Belanda ke Indonesia karena sayuran ini populer di Eropa sebagai bagian dari salad atau sup. Nama "ercis" adalah pinjaman dari bahasa Belanda (erwtjes, "ercis kecil").
4.Kacang Tanah Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakanlemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. [3] Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9. [3] Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol. [3] Kacang tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang tubuh untuk memproduksi nitrogen monoksida yang berfungsi untuk melawan bakteri tuberkulosis. [1]
5.Kacag Hijau Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Sayur-sayuran 1.Sayur Toge Protein taoge lebih tinggi 19 persen dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji aslinya. Kenapa bisa begitu? hal ini disebabkan, selama proses menjadi kecambah, terjadi pembentukan asam-asam amino esensial yang merupakan penyusun protein. TAOGE BAGI KESEHATANBanyak sekali manfaat yang kita peroleh dari tumbuhan yang sangat kecil ini, diantaranya adalah: Mencegah Kanker.
2.Bayam Bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumberkarbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.Akar tunggang bayam juga dimanfaatkan sebagai obat.
3.Kangkung Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Ia dapat dimakan mentah atau dimasak sepertibayam. Kangkung sering juga digoreng sebagai cah. Pelecing kangkung merupakan menu yang terkenal dari daerahLombok.
5.Brokoli Brokoli mengandung vitamin Cdan serat makanan dalam jumlah banyak. Brokoli juga mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk alami senyawa antikanker sulforafana(sulforaphane). Selain itu, brokoli mengandung senyawaan isotiosianat yang, sebagaimana sulforafana, ditengarai memiliki aktivitas antikanker [2] .
6.Lobak Lobak dapat digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Di samping itu, dapat pula menghasilkan lender dalam kerongkongan sehingga baik sekali untuk obatbatuk. Lobak, terutama umbinya dapat dimakan mentah atau dibuat acar (asinan), tetapi umumnya dibuat sebagai campuran soto. 7.Kubis Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E). Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut). Mineral yang banyak dikandung adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.
8.Labu Siam Labu siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris:chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segi tiga dan permukaannya berbulu. 9.Buncis Buncis adalah sayur yang kaya dengan protein danvitamin ini membantu menurunkan tekanan darah serta mengawal metabolisme gula dalam darah dan amat sesuai dimakan oleh mereka yang mengidap penyakitdiabetes atau hipertensi. Kandungan serat dan enzimyang tinggi dapat membantu penurunan berat badan.
10.Selada Selada mempunyai kandungan mineral, termasuk iodium,fosfor, besi, tembaga, kobalt, seng, kalsium, mangan, danpotasium, sehingga selada mempunyai khasiat terbaik dalam menjaga keseimbangan tubuh. Kulit luar yang hijau adalah yang paling baik. Dimasak perlahan-lahan selama 15 menit merupakan obat penderita insomnia.
11.Wortel Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mataMengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata, terutama bisa meningkatkan pandangan jarak jauh..
12.Paku Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompoktumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu C. rumphii, C. javana, serta C. revoluta (sikas jepang).
Rempah-rempah 1.Lengkuas Mengandung minyak atsiri antara lain: galangol, galangin, alpinen kamfer, methyl-cinnamate. Lengkuas berkasiat sebagai anti jamur, anti bakteri, menghangatkan, membersihkan darah, menambah nafsumakan, mempermudah pengeluaran angin dari dalam tubuh, mengencerkan dahak, mengharumkan dan merangsang otot.
2.Kunyit Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet.
3.Temulawak Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang temulawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba. 4.Kencur Berbagai masakan tradisional Indonesia dan jamumenggunakan kencur sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak- anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula. Di Bali,urap dibuat dengan menggunakan daun kencur.
5.Jahe Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah- rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernamazingeron.Jahe, lebih dari sekedar bumbu dapur, karena terbukti manjur mengusir berbagai penyakit. Jahe, lebih dari sekedar bumbu dapur, karena terbukti manjur mengusir berbagai penyakit.
Bumbu-bumbu : 1.Cabe Cabe digunakan sebagai bumbu pedas.Tanaman cabe banyak mengandung vitamin A dan C.Macam-Macam Cabe : Cabai Hijau Cabai Merah Besar Caeabi Merah Keriting Cabai Rawit
cabe hiaju Cabe merah besar Cabe merah keriting Cabe rawit
2.Asam Beberapa jenis asam yang dapat dijadikan bumbu Asam Gelugur Asam Jawa :digunakan untuk member rasa asam pada makanan. Asam Kandis :digunakan sebagai pengganti asama jawa. Asam Sunti :digunakan di daerah Aceh. Asam gelugur Asam jawa Asam kandis Asam sunti
3.Jeruk Beberapa jenis jeruk yang dapat digunakan sebagai bumbu : Jeruk Purut :digunakan untuk lotek Jeruk Nipis :digunakan untuk mengurangi aroma anyir pada seafood Jeruk Limau Jeruk Lemon :sebagai bahan penambah aroma pada kue.
4.Daun-daunan Beberapa jenis daun-daunan yang dapat dijadikan sebagai bumbu : Daun pandan Daun serai Daun Seledri Daun Salam Daun Kunyit
daun pandan Sereh Daun Seledri Daun salam Daun kunyit 5.Bawa ng- bawanga n Macam-macam bawang yang dijadikan bumbu : Bawang Merah Bawang Putih Bawang Bombay Bawang merah Bawang putih Bawang bombay
5.Buah Buah Pala Buah Palem Buah pala Buah Palem
Umbi-Umbian 1.Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dariAmerika Selatan.
2.Ubi Kayu Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi: Kalori 121 kal Air 62,50 gram Fosfor 40,00 gram Karbohidrat 34,00 gram Kalsium 33,00 miligram Vitamin C 30,00 miligram Protein 1,20 gram Besi 0,70 miligram Lemak 0,30 gram Vitamin B1 0,01 miligram [2]
3.Ubi Merah Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikantanaman hias karena keindahan daunnya
Biji-bijian 1.Padi Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. [1]
2.Gandum Gandum (Triticum spp.) adalah sekelompok tanaman serealia dari suku padi-padian yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasiuntuk menghasilkan alkohol. Serealia utama di daerah beriklim sedang.
3.Jagung Makanan pokok penduduk Amerika Utara,Amerika Selatan, dan Afrika, serta pakan ternak utama di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia menjadi sumber karbohidrat utama warga sebagian Pulau Madura dan Nusa Tenggara Timur.
4.Fonio Fonio merupakan serealia yang dibudidayakan di Afrika Barat, terutama di sekitar daerah aliran Sungai Niger danVolta. Karena berbulir kecil, fonio juga dimasukkan ke dalam kelompok milet.
5.Gandum Hitam Gandum hitam (Secale cereale, Ingg. rye) merupakan sejenis gandum yang digunakan untukmakanan ternak dan campuran roti. Tanaman ini biasanya diolah menjadi tepung, roti, bir, beberapa macam whiski, vodka, dan makanan ternak. Gandum hitam kebanyakan ditanam di Eropa timur, tengah, dan utara.
2.MAKANAN HEWANI Unggas 1.Ayam Ciri-ciri daging ayam yang segar : Daging yang segar baunya segar khas aroma daging ayam yang tidak anyir, amis dan tidak bau bangkai. Daging ayam yang segar memiliki penampilan warna kulit putih mengkilat tanpa memar dan bersih dari bulu jarum dan bulu halus. Ciri kepala dan leher ayam segar yaitu tidak terlihat pembuluh darah di tubuhnya, tidak mengeluarkan darah lagi dan bekas sembelih di leher besar, tidak rata potongannya dan terlihat pucat. Warna bagian dalam karkas atau daging ayam berwarna merah serta otot pada dada dan paha ayam terasa lembek jika ditekan dengan jari. Secara umum ayam yang masih segar terlihat bersih dari kotoran dan secara fisik terlihat sempurna tidak cacat bantuk tubuh ayamnya Daging yang segar Daging yang tidak segar
2.Bebek/Angsa Ciri daging bebek/angsa yang masih segar : Memilih bebek yang masih muda agar dagingnya lebih empuk dan gurih. Daging bebek yang segar dapat dilihat dari kulitnya yang berwarna putih. Ketika membeli daging bebek usahakan dadanya harus berisi. Pilihlah bebek yang kakinya lunak dan mudah dilipat. Jika daging bebek pada kulit atau dagingnya berwarna kebiru-biruan/kehijauan dan mengeluarkan bau yang tak sedap sebaiknya jangan dipilih atau dibeli. Jika membeli daging bebek frozen atau yang sudah dibekukan, maka pilihlah yang warna kulitnya tetap berwarna putih atau terlihat jernih dan bersih. Untuk menjaga daging bebek agar tetap baik, maka apabila ada daging yang tidak terpakai secepatnya dimasukkan ke freezer. Daging bebek yang segar
Ternak 1.Sapi Tips memilih daging yang segar : * Dagingnya berwarna merah terang dan lemaknya berwarna kekuningan. * Tekstur dagingnya kenyal. * Biasanya, daging sapi asli dijual dengan cara digantung. Ciri-ciri daging sapi gelonggong sebagai berikut * Dagingnya berwarna pucat. * Teksturnya lembek dan cepat busuk. * Kadar airnya sangat banyak. Jika dagingnya ditekan akan mengeluarkan air. * Biasanya dijual dengan cara digeletakkan di atas meja (tidak digantung). * Jika direbus, daging sapi gelonggong akan menyusut lebih banyak daripada daging sapi asli. Daging segar Daging gelonggongan
2.Kambing Ciri-ciri daging kambing yang baik : Daging berwarna lebih pucat dari daging domba Lemak berwarna putih Daging kambing jantan berbau khas
3.Kerbau ciri daging kerbau yang baik : Warna lebih merah dari daging sapi Serabut otot kasar dan lemaknya berwarna putih Rasanya hampir sama dengan daging sapi Pada umumnya liat, karena umumnya disembelih pada umur tua
4.Kuda Ciri-ciri daging kuda yang baik : Warna daging merah kecoklatan, bila terkena udara luar berubah menjadi lebih gelap. Serabut lebih kasar dan panjang Diantara serabut tidak ditemukan lemak Konsistensi padat Lemak berwarna kuning emas, dengan konsistensi lunak karena banyak mengandung oleine
Yang Hidup Di Air 1.Ikan Ciri-ciri ikan segar adalah sebagai berikut : 1. Warna kulit terang dan cerah 2. Daging ikan bila ditekan terasa keras. 3. Mata jernih menonjol dan cembung 4. Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas. 5. Insang berwarna merah 6. Sirip kuat 7. kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.
Tanda ikan yang sudah busuk: a. mata suram dan tenggelam; b. sisik suram dan mudah lepas; c. warna kulit suram dengan lendir tebal; d. insang berwarna kelabu dengan lendir tebal; e. dinding perut lembek; f. warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
2.Udang Ciri-ciri Udang segar : 1. Warna udang segar berwarna jernih dan tidak terdapat bintik-bintik hitam. 2. Udang segar terlihat kekar, bila ditekan, daging udang segar terasa keras. 3. Kaki dan kulit serta kepalanya tidak mudah lepas. 4. Bau udang segar khas amis udang tidak berbau busuk.
3.Kerang Ciri kerang segar: 1. Jika membeli kerang dalam cangkang, pastikan cangkang banyak yang terbuka, ini menunjukkan kerang tersebut masih hidup. 2. kalau membeli kerang yang lepas dari kulit cangkangnya pilihlah dagingnya masih padat dan terlihat utuh. 3. Warna daging kerang belum berubah dari aslinya , daging kerang yang telah berubah warna menunjukkan bahwa kerang telah busuk. 4. Beraroma amis yang khas bukan beraroma busuk.
4.Cumi-cumi Ciri-ciri cumi segar: 1. Cumi-cumi segar badannya kenyal dan kokoh bila ditekan. 2. Cumi-cumi kecil badannya berwarna keunguan dengan bintik-bintik hitam. Sedangkan cumi-cumi besar berukuran >20 cm ), badannya berwarna putih dengan sedikit bintik hitam. 3. Cumi segar di lapisi selaput lendir jernih. 4. Mengeluarkan bau khas dan bukan bau busuk.
5.Kepiting Ciri-ciri kepiting/rajungan segar: 1. kepiting umumnya dijual dalam keadaan hidup karena itu biasanya diikat, sedangkan rajungan dijual dalam keadaan sudah mati. 2. Untuk kepiting pilihlah yang matanya bergerak keluar-masuk, itu menandakan kepiting masih hidup. 3. Pilih kepiting/rajungan yang masih lengkap jari-jari termasuk capitnya. 4. Tekan dengan jari pada bagian belakang bila terasa keras berarti kepiting/rajungan itu gemuk dan sehat. 5. Untuk membedakan kepiting / rajungan yang gemuk bisa juga dilakukan dengan cara mengangkat badannya. Bila terasa ringan berarti dagingnya kurang padat.