KONDUKSI KONVEKSI
PENGALENGAN BAHAN
MAKANAN
Pengalengan merupakan cara pengawetan bahan
pangan dalam wadah yang tertutup rapat
(hermetis) dan disterilkan dengan panas.
Proses sterilisasi yang dilakukan dalam
pengalengan adalah sterilisasi komersial yang
bertujuan untuk membunuh mikroba
pembusuk/ patogen dan sporanya.
Tahapan Pengalengan
persiapan bahan mentah
blansir
pengisian bahan ke dalam kemasan
pengisian larutan media
penghampaan udara (exhausting) untuk
mengurangi tekanan di dalam kaleng selama
proses pemanasan
proses sterilisasi
pendinginan
penyimpanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Pemilihan bahan mentah (raw material) harus
yang berkualitas baik
Persiapan sebelum pengolahan termasuk
pencucian atau pembuangan bagian-bagian yang
tidak diperlukan.
Pengolahan dan pengemasan perlu
diperhatikan sifat dari bahan makanan yang akan
diawetkan, apakah berasam rendah atau tinggi.
Dalam penggunaan panas ada 2 faktor yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1. Jumlah panas yang diberikan harus cukup
untuk mematikan mikroba pembusuk dan
patogen.
2. Jumlah panas yang digunakan sedapat mungkin
akan menyebabkan penurunan zat gizi dan cita
rasa yang minimal.
Ilustrasi proses pengalengan buah
1. Pemetikan buah
2. Pengangkutan
3. Pemeriksaan mutu
4. Penyimpanan dingin
5. Pencucian
6. Penimbangan/Grading
7. Pengupasan
8. Pengirisan/pemotongan
9. Pengalengan (canning)
10.Penutupan kaleng (sealing)
11.Sterilisasi
12.Labelling
13.Penyimpanan
14.Pengiriman
Ilustrasi proses pengalengan
ikan
1. Penangkapan ikan
2. Pembekuan
3. Penimbangan
4. Thawing
5. Penyiapan bahan
6. Pengukusan
7. Filleting
8. Canning
9. Sealing
10.Sterilisasi
11.Labelling
12.Penyimpanan
13.Pengiriman
Perhatikan tinggi pengisian bahan ke kaleng!
Otoklaf
Proses pengisian makanan yang
akan dikalengkan
Tujuan utama proses termal pada pengalengan
adalah untuk merancang kondisi pemanasan
sehingga menghasilkan makanan kaleng yang
steril komersial.
Bakteri yang paling tahan panas dan berbahaya
bagi kesehatan manusia serta dapat ditemukan
dalam makanan kaleng dalam kondisi anaerobik
adalah Clostridium botulinum.
Bakteri lain yang juga menghasilkan spora serta
dapat menyebabkan kebusukan bahan tetapi
bersifat nonpatogen adalah PA 3679
(Putrefactive Anaerob) dan Bacillus stearo-
thermophilus (FS 1518) keduanya lebih tahan
panas dibanding C. Botulinum.
Harga DT adalah waktu
dalam menit yang
dibutuhkan untuk
membunuh 90 persen
mikroba yang ada
pada suhu tertentu (T oF)