Aging (Pelayuan)
Pelayuan adalah penanganan daging segar setelah penyembelihan dengan cara menggantung atau menyimpan selama
waktu tertentu pada temperatur di atas titik beku daging (-1,5º C). Selama pelayuan, terjadi aktivitas enzim yang mampu
menguraikan tenunan ikat daging. Tujuan dari pelayuan daging adalah :
1. Agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen otot berlangsung sempurna penurunan pH pada daging
sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.
2. Pengeluaran darah akan menjadi lebih sempurna, sehingga meminimalkan kerusakan akibat mikroorganisme, sebab
daging media baik untuk pertumbuhan mikrobia.
3. Lapisan luar daging menjadi kering, sehingga kontaminasi mikroba membusuk dari luar dapat ditahan.
4. Untuk memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan optimum, sebab daging melewati fase rigor mortis
dengan sempurna.
5. Cita rasa khas.
Mioglobin
Mioglobin merupakan pigmen berwarna merah keunguan yang menentukan warna
daging segar. Mioglobin dapat mengalami perubahan bentuk akibat berbagai reaksi
kimia. Bila terkena udara, pigmen mioglobin akan teroksidasi menjadi
oksimioglobin yang mengasilkan warna merah terang. Oksidasi lebih lanjut dari
oksimioglobin akan menghasilkan pigmen metmyoglobin yang berwarna coklat.
Timbulnya warna coklat menandakan bahwa daging telah terlalu lama terkena udara
bebas, sehingga menjadi rusak.
Jenis-jenis Daging dan Unggas
• Daging • Unggas
2. Daging Sapi
- Berwarna merah pucat
- Serat daging halus sedikit berlemak
- Lemak tegas berkonsisten memiliki warna kekuningan
3. Daging Kerbau
- Lebih berwarna merah dibandingkan daging sapi
- Serat otot lebih kasar
- Lemak berwarna putih
4. Daging Kambing
- Berwarna lebih pucat dari domba
- Lemak berwarna putih
- Bau daging lebih menyengat
5. Bebek
- Daging bebek lebih keras dan lembab, tapi agak enak
dengan daging unggas.
- Daging bebek memiliki aroma yang lebih amis, lebih
baik dari daging ayam.
6. Babi
- Daging umumnya pucat hingga merah muda
- Serabut halus, konsistensi padat
- Bau daging spesifik
- Otot punggung yang mengandung lemak umumnya
kelihatan kelabu putih.
Ciri-ciri Daging dan Unggas yang Baik
Proses ini dibagi menjadi 3 phase, yaitu : fase pre rigor, rigormortis dan post rigor. Daging pada fase pre
rigor memiliki karakteristik daging yang lentur dan lunak, kemudian terjadi perubahan-perubahan, yaitu menjadi
kaku, hal ini disebabkan bersatunya aktin dan miosin membentuk aktomiosin, kekakuan otot setelah pemotongan
disebut dengan rigormortis.
Jaringan otot hewan pada saat masih hidup mempunyai pH pada kisaran 7,2 sampai 7,4, dan akan menurun
setelah pemotongan, karena mengalami glikolisis dan dihasilkan asam laktat yang akan mempengaruhi pH. Hasil
penelitian Duna et al. (1993) bahwa rata-rata pH awal otot dada broiler 7,09 kemudian menurun menjadi 5,94
yaitu pada enam jam postmati, sedangkan pada otot dada kalkun pH menurun dari 6,22 pada 15 menit postmati
menjadi 5,8 pada 120 menit setelah mati dan kemudian menjadi 5,47 pada kurang lebih 24 jam setelah mati.
Perubahan Selama Penyimpanan Daging dan Unggas
Sebelum proses daging beku atau pembekuan daging tahap sebelumnya adalah proses pelayuan
daging. Pada pelayuan daging terjadi denaturasi protein yang mengakibatkan keempukan daging
meningkat, tetapi sebaliknya water holding capacity (WHC) daging menurun yang mengakibatkan cooking
lost meningkat.
Lama pelayuan daging berhubungan dengan selesainya proses rigormortis (proses kekakuan daging),
apabila proses rigormortis belum selesai dan daging terlanjur dibekukan maka akan menurunkan kualitas
daging atau daging mengalami proses coldshortening (pengkerutan dingin) ataupun thaw rigor (kekakuan
akibat pencairan daging) sehingga pada saat thawing akan dihasilkan daging yang tidak empuk/alot.
Menurut penelitian penyimpanan daging beku selama 4 minggu akan mengalami peningkatan mikroba
salah satunya adalah phychrotrophic akan meningkat. Selain itu Penyimpanan beku pada suhu -18 derajat
C tidak mempengaruhi pH daging, hal ini disebabkan karena sebelum daging dibekukan telah dilakukan
pelayuan postmortem sehingga glikolisis postmortem telah selesai. Peningkatan total mikroba dan pH pada
daging tentu saja akan mempengaruhi kualitas daging dan akan mengalami kerusakan sebelum
dikonsumsi.
Namun jika konsumen ingin menyimpan daging untuk dikonsumsi di lain waktu diharapkan tidak
lebih dari 8 minggu untuk menyimpan daging beku tersebut . Penyimpanan daging beku selama 8 minggu
meningkatkan keempukan daging, sedang sifat fisik lainnya tidak berbeda dengan daging segar.
THANK YOU