Npm : 19230011
BAB I
Pendahuluan
DAGING SAPI
I. PENGERTIAN DAGING
DAGING SAPII. PENGERTIAN DAGINGDaging merupakan bahan pangan
yang penting dalam memenuhikebutuhan gizi. Keunggulan daging adalah
1. Mutu proteinnya tinggi, sebab pada daging terdapat pula kandunganasam
amino esensial yang lengkap dan seimbang.
2. Protein daging lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati.3.
Bahan pangan ini juga mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin Daging
adalah salah satu komoditi yang diperlukan untuk memenuhikebutuhan tubuh
akan zat-zat gizi protein dimana protein daging mengandungsusunan asam amino
yang lengkap. Daging didefinisikan sebagai urat daging(otot) yang melekat pada
kerangka. Hewan penghasil daging :
1. Sapi sapi perah jantan sapi potong : ras Shorthorn, Hereford, Brahman,Ongola,
sapi madura, sapi bali
2. Domba : biasanya untuk produksi bulu dan atau produksi daging :Rambrillet,
East Frisian Sheep, Karakul, Romnev, Shoutdown
3. Babi : Tipe Lard : Hampshire, Berkshire, Bacon : Tomworth , Yorkshire,
Lemak rendah : Polland China dan babi asli Indonesia
4. Kambing : Angora, Anglo Saanen dan Frence-Alpine
5. Kerbau
6. Kuda
7. Unggas (ayam, bebek, itik, kalkun, dll)
2. Tekstur
Tekstur daging sapi memiliki serabut daging halus tapi tidak
mudahhancur dan sedikit berlemak. Tekstur lunak dan lembut, serat agak kasar
danjelas batasnya . Konsistensi liat, jika saat dicubit seratnya terlepas maka
dagingsudah tidak baik. Kesan keempukan daging secara keseluruhan meliputi
teksturdan melibatkan tiga aspek yaitu pertama, kemudahan awal penetrasi gigi
kedalam daging; kedua, mudahnya daging dikunyah
menjadifragmen/potongan-potongan yang lebih kecil, dan ketiga jumlah
sisafragmen/potongan yang tertinggal setelah pengunyahan. Keempukan
dantekstur daging kemungkinan besar merupakan penentu yang paling pentingpada
kualitas daging. Faktor yang mempengaruhi keempukan dagingdigolongkan
menjadi faktor antemortem seperti genetik dan termasuk bangsa,spesies dan fisiologi,
faktor umur, managemen, jenis kelamin dan stress.Faktor postmortem antara lain
meliputi metode pelayuan (chilling), refrigerasidan pembekuan termasuk faktor lama
dan temperatur penyimpanan sertametode pengolahan termasuk metode
pemasakan dan penambahan bahanpengempuk. Jadi keempukan bisa bisa
bervariasi diantaranya spesies, bangsa,ternak dalam spesies yang sama, potongan
karkas dan diantara otot serta ototyang sama.
3. Perlemakan (marbling)
Marbling adalah garis-garis tipis dan bintik-bintik lemak putih
padapotongan daging. Marbling dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk
polamakan, genetika,kondisi, dan lokasi tempat ternak tersebut berada. Pakanternak
yang kaya akan nutrisi menghasilkan marbling terbaik, dan sapi yangdibesarkan
dalam kondisi ideal sejak lahir cenderung memiliki marbling yangunggul. Lemak
daging yang berasal dari sapi muda akan berwarna putihkekuningan, sedangkan
lemak yang berasal dari sapi tua akan berwarnakekuningan. Jumlah
marbling yang dihasilkan menentukan kelembutan,intensitas rasa ,dan juiciness
saat dimasak (Pollan, 2006). Alasannya adalahmarbling membuat asam lemak dalam
daging sapi mengalami perubahankimia yang kompleks bila terkena panas.
Perubahan kimia tersebutberinteraksi dengan asam lemak, berkembang didaging,
dan menimbulkancita rasa yang enak. Lemak tersebut juga memberikan aroma khas
daging sapiketika dimasak dan juiciness yang disebabkan oleh lemak yang meleleh
didaging.
4. Rasa
Pengertian dari rasa atau taste adalah penerjemahan otak atas sensasi yangditerima
oleh indera pengecap yang ditimbulkan oleh senyawa yang larut danberinteraksi
dengan reseptor pada lidah. Hingga saat ini terdapat5 rasa yangdianggap rasa dasar
yang dapat dikenali oleh lidah manusia yaitu manis,pahit, asam, asin dan umami(rasa
gurih). Bahan pangan yang memiliki rasagurih memiliki komponen utama
berupnukleotiddaasam amino sepertiglutamatdan aspartat. Senyawa glutamat
merupakan salah satu asam aminoyang banyak ditemukan pada tomat,
keju,susu,terasi, dan lainnya. Dalamdunia kuliner Indonesia, rasa gurih sangat kuat
terasa pada gulai, sup, kaldu,soto, dan masakan tradisional lainnya. Untuk
merasakan gurih, diyakinidiperlukan beberapa reseptor yang berbeda. Sebuah riset
fisiologis saraf jugamembuktikan bahwa rasa gurih yang sempurna dapat
tercipta apabiladikombinasikan dengan aroma gurih tertentu. Daging sapi yang
berkualitasbaik mempunyai rasa yang relatif gurih ,enak dan aroma yang sedap
yangdapat pula dijabarkan sebagai tasty.Rasa daging juga dapat berasal
darijuiceness yaitu kandungan air di dalam daging dan lemak daging ataupunbumb-
bumbu yang ditambahkan. Sehingga semakin banyak kandungan air didalam daging
m aka rasadaging akan semakin juicy.
5. Aroma
Daging sapi memiliki bau dan rasa aromatis yang khas. Faktor
yangmempengaruhi rasa adalah aroma yang terdeteksi oleh hidung. Aroma
padadaging sapi dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan pada saat sapi
hidup.Aroma yang tidak normal biasanya akan segera tercium sesudah
hewandipotong. Hal itu dapat disebabkan oleh adanya kelainan antara lain hewansakit
dan hewan dalam pengobatan. Hewan yang sakit, terutama yangmenderita
radang bersifat akut pada organ dalam, akan menghasilkan dagingyang berbau
seperti mentega tengik. Sedangkan hewan dalam masapengobatan terutama
dengan pemberian antibiotika, akan menghasilkandaging yang berbau obat-
obatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://.portalgaruda.org/article.php?article=193633&val=6506&title=ANALISA
%20PERBANDINGAN%20KUALITAS%20FISIK%20DAGING%20SAPI%20IMPOR
%20DAN%20DAGING%20SAPI%20LOKAL