1. Karakteristik unggas
Daging unggas merupakan sumber protein hewani yang baik, karena mengandung asam
amino essensial. Selain itu serat-serat dagingnya pendek dan lunak sehingga mudah
dicerna. Yang termasuk ke dalam jenis unggas-unggasan adalah ayam, itik dan burung.
Pada prinsipnya hampir semua unggas dapat digunakan sebagai sumber daging. Unggas
juga bermanfaat bagi kehidupan manusia dapat diambil daging, bulu dan telur.
5. Penanganan khusus
Penanganan daging unggas dimulai dari unggas yang masih hidup sampai mendapatkan
produk dari daging tersebut.
Pemilihan Unggas Hidup
Untuk mendapatkan daging yang bermutu baik perlu dilakukan pemilihan
ketika unggas masih hidup. Pemilihan rata-rata didasarkan pada umur, jenis
kelamin dan banyak sedikitnya daging unggas.
Penyimpanan
Penyimpanan selama penjualan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat
yang bersuhu rendah. Biasanya adalah 30 – 35°F.
6. Parameter kualitas daging dan standar daging dalam industri
Warna daging unggas yang sehat putih kemerahan
Daging bertekstur kenyal
Berserat halus dan tidak berlemak pada serat daging
Aroma daging tidak berbau amis dan tidak berbau busuk
Tidak ada memar pada daging
7. Fase prerigor → fase yang terjadi setelah hewan mengalami kematian. Pada fase ini
proses kimiawi dan pertumbuhan mikroba berlangsung lambat sekali.
Fase rigormortis → fase perubahan pasca mortem yang terjadi dalam otot dan
mempunyai pengaruh langsung terhadap keempukan daging (kehilangan fleksibilitas),
kekakuan ini disebabkan karena persilangan dan kontraksi otot
Fase pasca rigor → daging kembali menjadi empuk karena tidak ada lagi pembentukan
energi ATP yang dapat digunakan untuk kontraksi dan persilangan.
8.