Unggas
Kelas: D3 GIZI- B
Kelompok 1:
1) Henna Listia Hidayat
2) Karina Aulia
3) Rissa Khairunnisa
Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Jakarta II
Pendahuluan:
I. Pengertian Unggas
Unggas adalah hewan yang memiliki sayap, bebulu, berkaki dua, memiliki
paruh, dan berkembang biak dengan cara bertelur. Unggas merupakan hewan
yang bisa diternak dan diambil manfaatnya yaitu, daging, telur dan bulu
unggas. Daging unggas merupakan sumber protein hewani yang baik, karena
mengandung asam amino essensial yang lengkap dalam perbandingan jumlah
yang baik. Serat- serat daging unggas pendek dan lunak sehingga mudah
dicerna.
I.
II.
Pembahasan:
Nilai Gizi Unggas
Jenis Unggas
1. Ayam
Berdasarkan aspek pemuliannya terdapat dua jenis klasifikasi ayam
yaitu:
a. Ayam kampung (bukan ras)
Ayam kampung atau ayam lokal adalah jenis ayam yang tidak atau
belum mengalami uasah pemuliaan. Ciri-ciri fisik ayam kampung
adalah bentuk kepala panjang dan rata, panjang leher sedang,
bulunya tebal/banyak, bentuk punggung rata atau miring sedikit ke
ekor, dada lebar dengan sayap tertutup kuat, perutnya lebar besar
dan dalam, kaki pendek, kulit halus dengan tapak kaki berdaging
tebal. Ciri-ciri daging ayam kampung adalah daging ayam
kampung lebih liat dan alot sehingga membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk memasaknya, warna daging ayam kampung
cenderung lebih gelap, dan kulit ayam kampung lebih kuat dan
tidak mudah sobek.
b. Ayam
ras
(broiler)
Ayam ras adalah jenis ayam yang telah mengalami upaya
pemuliaan, sehingga merupakan ayam pedaging yang unggul.
Mempunyai bentuk, ukuran dan warna yang sama. Ciri- ciri fisik
ayam ras adalah ukuran badan relatif besar, bergerak lebih lambat
dan tenang, bulu merapat ke tubuh. Ciri- ciri daging ayam broiler
adalah daging ayam broiler lebih empuk dan kenyal saat dipegang,
warna daging ayam broiler lebih cerah, ayam broiler memiliki kulit
yang mengkilap dengan banyak lemak di lapisan bawah kulit
terutama disekitar ekor, dan kulit ayam broiler cenderung lebih
mudah sobek.
2. Ayam Petelur
Ayam
petelur
adalah
ayam-ayam
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat. Ciri-ciri ayam
petelur medium yaitu:
Mempunyai badan yang tidak kurus dan juga tidak gemuk.
Bulunya berwarna cokelat.
Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging
yang banyak.
3. Itik
Itik dikenal sebagai unggas kedua penghasil sesudah ayam. Itik yang
terdapat sekarang ada itik manila dan itik belibis. Ciri-ciri fisik itik
adalah bentuk tubuh langsing dengan langkah tegap, tinggi tubuh
berkisar 45-50 cm, bertubuh kecil dan kurus, leher kecil dan panjang,
dan warna bulu dominan putih kecoklatan. Ciri-ciri daging itik adalah
struktur daging itik sama dengan daging ayam, tetapi warnanya lebih
gelap.
4. Burung
Burung juga termasuk ke
memiliki
bergerigi,
memiliki
kebanyakan burung
cengkeraman
kuat.
paruh
dada
yang
tidak
bidang,
5. Bebek
Bebek adalah burung akuatik yang
ciri daging bebek adalah daging bebek lebih alot dan keras, tetapi
rasanya gurih dibandingkan dengan daging unggas lain, daging
bebek memiliki aroma yang lebih amis, sehingga penangannya lebih
rumit dibandingkan daging ayam, dan daging bebek mempunyai
tekstur yang lembut, namun mengandung banyak lemak.
6. Angsa
Angsa
besar
adalah
yang
berleher pendek,
dapat
bentangan sayap
dapat
meter.
Ciri-ciri
terbang,
mencapai
tiga
beberapa
macam
dagingnya.
Unggas/ ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya.
Unggas/ ayam hias, untuk dilepas di kebun/ taman atau dipelihara dalam
kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam
katai dan ayam pelung, ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini
meskipun
bukan
ayam
peliharaan
sejati).
Daging unggas merupakan salah satu bahan makanan yang termasuk kedalam
protein hewani. Jadi fungsi daging unggas juga termasuk ke dalam fungsi
protein, yaitu:
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan
Sebelum sel-sel dapat mensintesis protein baru, harus tersedia semua asam
amino essensial yang diperlukan dan cukup nitrogen atau ikatan amino
(NH2) guna pembentukan asam-asam amino nonessensial yang diperlukan.
Pertumbuhan atau penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup
campuran asam amino yang sesuai termasuk untuk pemeliharaan dan
perbaikan. Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara
bergantian dipecah dan disintesis kembali. Tubuh sangat efisien dalam
memelihara protein yang ada dan menggunakan kembali asam amino yang
diperoleh dari pemecahan jaringan untuk membangun kembali jaringan
yang sama atau jaringan lain.
2. Pembentukan ikatan-ikatan essensial tubuh
Hormon-hormon seperti tiroid, insulin, epinefrin, dan berbagai enzim
adalah protein yang bertindak sebagai katalisator atau membantu
perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh. Dalam hal
kekurangan protein, tampaknya tubuh memperioritaskan pembentukan
ikatan-ikatan tubuh yang vital ini.
3. Mengatur keseimbangan air
Cairan tubuh terdapat di dalam tiga kompartemen: intraselular (didalam
sel), ekstraselular/interselular (diantara sel), dan intravaskuler (didalam
pembuluh darah). Distribusi cairan di dalam kompartemen ini harus dijaga
dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini diperoleh melalui sistem
kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit.
4. Memelihara netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan
basa untuk menjaga pH pada taraf konstan.
5. Pembentukan antibodi
Kemampuan tubuh untuk
memerangi
infeksi
bergantung
pada
oleh umur. Lemak subkutan meningkat dari 13,25% pada umur 3 minggu
menjadi 33,87% pada umur 9 minggu. Persentase lemak abdominal pada
ayam lebih tinggi dari pada ayam jantan, dan bobotnya semakin bertambah
dengan meningkatnya umur.
3. Tulang
Tulang unggas ringan tetapi kuat dan kompak, karena mengandung garam
kalsium yang sangat padat. Tulang selain merupakan kerangka bagi tubuh
dan tempat bertautnya daging, juga berfungsi melindungi organ tubuh, dan
sumsum tulang.
4. Kulit
Kulit unggas berfungsi melindungi permukaan tubuh. Kulit unggas relatif
tipis. Warna kulit dipengaruhi oleh pigmen kulit, melanin dan kanthophyl.
Kulit mempunyai fungsi yaitu:
Melindungi bagian dalam kulit secara mekanik terhadap kemungkinan
V.
masuknya zat-zat.
Melindungi kulit terhadap cahay atau sinar yang akan masuk, karena
VI.
tersusun atas
Kalori
Protein
Lemak
Kalsium
Fosfor
Besi
298 kkal
18,2 gr
25 gr
14 mg
200 mg
1,5 mg
Bebek
321 kkal
16 gr
28,6 gr
15 mg
188 mg
1,8 mg
Angsa
394 kkal
16,4 gr
31,5 gr
15 mg
188 mg
1,8 mg
Asam Lemak
Jenuh (%)
Ayam
28-31
47-57
Asam
Linoleat
14-18
Asam
Linolenat
0,7-1,0
Asam Arach
0,3-0,5
Kalkun
28-33
39-52
13-21
0,8-1,3
0,2-0,7
Itik
87
42
24
1,4
0,2
Angsa
30
57
0,4
0,05
Burung
Merpati
23
56
17
0,7
0,04
Faktor
kuat,
Kesehatan
kekuatan
Bulu
Peletakan daging
Lemak
Cacat
Tulang patah
Memar
Sedikit
Tidak ada
Sedikit pada
sedikit bersisik
Banyak
Tidak ada
Tidak ada batasan,
bersisik
Bulu halus
Tidak ada
Kurang kuat
Lebat
Normal
Sedikit bengkok
Abnormal
Bengkok
Sedang
Tidak ada
kulit, Sedang, bersisik
Sedikit
Agak banyak
10
Cacat
pembekuan
IX.
Tidak ada
Banyak
bercakbercak dan bagian
yang kering luas
dibawah kulit.
Jika ditekan, akan kembali ke bentuk semula setelah dilepaskan.
Kulit harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau banyak goresan. Kulit
daging ayam berwarna putih bersih, mengkilat serta tidak dijumpai adanya
X.
memar.
Bau khas daging ayam atau tidak berbau busuk.
Pembuluh darah diseluruh tubuh tidak terlihat.
Karkas ayam utuh dan tidak dijumpai cacat.
Tidak dijumpai bulu halus pada karkas atau daging ayam.
Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah.
Apabila ayam yang dibeli tidak habis dimasak sekaligus, bungkus ayam
sebagian dengan plastik atau alumunium foil, kemudian masukkan ke
dalam kulkas/freezer.
Jangan mencairkan atau membekukan daging ayam berulang-ulang karena
bakteri akan cepat berkembang serta menurunkan kualitas daging.
XI.
diawetkan
dengan
penggaraman.
Dari
(dihaluskan),
diberi
bumbu
lalu
diproduksi dalam suatu industri skala kecil, menengah, dan besar. Teknologi
pengolahan abon ayam pada prinsipnya dapat dilakukan siapa saja, asalkan
menguasai teknologinya.
3. Nugget Ayam
Produk ini merupakan produk yang sedang berkembang dan banyak
diminati semua lapisan, dari mulai
anak-anak hingga manusia lanjut usia
(manula).Nugget ayam adalah suatu
produk berbahan baku daging ayam
yang dicampur tepung terigu/tepung roti dan susu.
Produk olahan ini sebagai makanan yang mempunyai nilai gizi yang cukup
baik dan tidak heran jika mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di
pasaran. Oleh karena itu, pendirian industri Nugget Ayam mempunyai prospek
yang cukup menjanjikan dan dapat dikembangkan dalam skala kecil,
menengah maupun besar.
Nugget ayam merupakan makanan kaya protein. Kadar proteinnya mencapai
43 g/140 gram bahan, yaitu memenuhi 86 persen dari kebutuhan protein tubuh
sehari-hari. Protein nugget ayam tersusun dari sejumlah asam amino esensial
dan non esensial. Nugget ayam sangat kaya akan asam amino lisin, yaitu suatu
asam
amino
esensial
yang
beras,
kadarnya
jagung,
sangat
ubi,
rendah
sagu,
pada
dan lain-
Kesimpulan:
Berdasarkan isi dan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa:
Unggas adalah hewan yang memiliki sayap, bebulu, berkaki dua, memiliki paruh,
dan berkembang biak dengan cara bertelur. Unggas merupakan hewan yang bisa
diternak dan diambil manfaatnya yaitu, daging, telur dan bulu unggas.
Jenis-jenis unggas terdiri dari ayam, itik, burung, bebek, angsa, dan kalkun.
Fungsi unggas terbagi menjadi beberapa macam menurut fungsinya yaitu unggas
pedaging, unggas petelur dan unggas hias. Sedangkan daging unggas merupakan
salah satu bahan makanan yang termasuk kedalam protein hewani, jadi fungsi
daging unggas juga termasuk ke dalam fungsi protein.
Komponen karkas unggas terdiri dari otot, lemak, tulang dan kulit.
Bagian potongan karkas antara lain Dada (breast), Paha Atas (thigh), Paha Bawah
(drumstick), Punggung (back), Sayap (wing), Kaki (leg), Leher (neck), Ceker (feet).
Karakteristik kualitas daging unggas dapat dilihat dari warna, keempukan/tekstur,
cita rasa, kesan berair dan kesegaran daging.
Komposisi kimia unggas sama dengan komposisi kimia daging, tetapi unggas lebih
tinggi presentase bagian-bagian yang tak terpakai (bulu, tulang, dan bagian-bagian
yang tak dapat dimakan). Daging unggas tersusun atas komponen-komponen
bahan pangan seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, air mineral, dan pigmen.
Persyaratan mutu unggas dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelas mutu.
Kelas mutu unggas didasarkan pada kesehatan dan kekuatan, keadaan bulu,
penampakan, peletakan daging, lemak dan cacat.
Ciri-ciri daging unggas (ayam) yang baik diantaranya bentuk ayam padat
(kompak), paha, betis, sayap, dan dada berdaging tebal. Warna daging umumnya
putih pucat; serat daging halus dan diantara serat daging tidak terdapat lemak;
warna lemak ke kuning-kuningan dengan konsistensi lunak dan merata dibawah
kulit; dll.
Penanganan dan penyimpanan daging unggas (ayam) diantaranya daging yang
sudah dibeli, sebaiknya segera diolah (dimasak) atau disimpan pada
lemari pendingin (kulkas) atau freezer, jika daging hendak diolah atau dimasak
kemudian (lebih dari 4 jam) dianjurkan daging disimpan pada suhu dingin (-4 C),
daging ayam tahan disimpan di kulkas (refrigerator) hingga 1 2 hari, disimpan di
freezer bisa tahan 6 bulan.
Hasil olahan dari unggas dapat berupa sosis ayam, abon ayam, nugget ayam, abon
bebek, bakso ayam, dll.
Daftar Pustaka:
Tien R Muchtadi. 1989. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. IPB
Sunita Almatsier. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama
http://www.scribd.com/doc/75214641/unggas