Dosen Pengampu :
Nurmasari Widyastuti,S.Gz,M.Si.Med
Dewi Marfuah,S.Gz,M.Gizi
Disusun oleh:
Kelompok C2.6
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Jenis Masakan
Aneka hidangan olahan lauk hewani, lauk nabati, dan sayuran.
B. Menu Masakan
Beef bulgogi
Daging merupakan bahan yang sangat pokok, ditinjau dari segi pengolahan
atau kuliner maka pengertian “meat” yaitu semua daging yang diambil dari hewan
berkaki 4 (empat) yang dipelihara khusus untuk mendapatkan dagingnya. Di dapur
biasanya hanya dipergunakan empat bahan pokok utama yaitu, daging sapi (beef),
daging sapi muda (veal), daging kambing (lamb, mutton), dan daging babi (pork).
Sementara itu, daging dapat dibuat menjadi beberapa makanan olahan seperti sosis,
nugget, ham, bacon, dan burger.
Daging merupakan jaringan otot yang terdiri dari tiga macam, yaitu jaringan
otot rangka, jaringan otot jantung, dan jaringan otot halus. Jaringan otot rangka
adalah jaringan otot yang menempel secara langsung atau tidak langsung pada
tulang, yang menimbulkan suatu gerakan, dan atau memberikan bentuk pada tulang,
merupakan bagian terpenting dan utama dari karkas. Jaringan otot jantung
merupakan jaringan pembentuk organ jantung, sementara jaringan otot halus
merupakan jaringan yang banyak ditemukan pada saluran pencernaan dan
reproduksi termasuk sistem pembuluh darah. Pada prinsipnya, semakin sering
jaringan otot digerakkan, jaringan otot akan semakin banyak dan besar. Oleh karena
itu, bagian daging seperti betis (shank) mempunyai tingkat kekenyalan yang tinggi.
Sebaliknya, jaringan otot yang terletak pada bagian yang jarang ditemukan, seperti
pada bagian punggung (loin), mempunyai tingkat keempukan yang tinggi. Agar
dapat berhasil dalam memasak daging, perlu mengetahui:
1. Daging bagian mana yang jaringan penghubungnya banyak dan yang sedikit.
2. Bagaimana cara terbaik membuat daging keras menjadi empuk.
a. Kolagen
b. Elastin
Pada daging warna putih (babi dan anak sapi), perubahan warnanya dari
pink atau abu-abu pink menjadi warna putih atau off white. Daging babi dan
anak sapi biasanya dimasak well done.
B. Cara Kerja
1. Campur irisan daging sapi, kecap manis, kecap asin, garam, dan merica bubuk.
Aduk rata, diamkan selama kurang lebih 30 menit hingga bumbu meresap.
2. Panaskan minyak wijen, tumis bawang bombai dan bawang putih hingga harum.
3. Masukkan daging sapi, aduk-aduk hingga berubah warna dan matang.
4. Angkat, sajikan dengan taburan wijen sangrai di atasnya.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Hasil
Pada praktikum ini dihasilkan 1,5 porsi beef bulgogi. Hal ini tidak sesuai dengan
jumlah porsi yang dihasilkan dalam panduan resep yang dikarenakan daging yang
diolah mengalami penyusutan berat. Dilihat dari segi penampilan beef bulgogi sudah
sesuai terdapat garnish dan warna coklat, namun terlihat terlalu kering. Dalam 1 porsi
disajikan 50 gram beef bulgogi. Penyajian beef bulgogi menggunakan piring ukuran
sedang dan garnish yang diberikan yaitu wijen yang telah disangrai dan irisan daun
bawang di atasnya. Kesesuaian garnish sudah sesuai, karena jenis makanan yang
diolah termasuk masakan oriental dan biasanya garnish yang digunakan pada penyajian
beef bulgogi yaitu wijen yang telah disangrai. Kesesuaian warna sudah baik, daging
berwarna coklat yang dihasilkan dari penambahan kecap dalam pengolahan. Selain itu,
terdapat tambahan garnish wijen dan irisan daun bawang sehingga warna dalam satu
penyajian menarik. Kesesuaian tekstur daging yang dihasilkan cukup sesuai yaitu
matang dan empuk sedikit keras. Hal ini dikarenakan ketebalan daging tidak seragam
dan waktu pengolahan yang terlalu lama. Kesesuaian rasa yang dihasilkan sudah baik,
bumbu meresap ke dalam daging. Namun, apabila dibandingkan dengan rasa otentik
dari beef bulgogi rasa minyak wijen yang dihasilkan kurang. Hal ini dimungkinkan
dalam resep dimodifikasi rasa sesuai lidah Indonesia.
C. Evaluasi
Total 187,0 17,1 4,8 11,3 1,7 88,3 3,7 1,0 56,6 33,8 2,8 1213,8
DAFTAR PUSTAKA
1. Hasana KR, Hafid H, Malesi L. Nilai Nutrisi Daging Sapi Setelah Perendaman dalam
Jus Rimpang Laos (Alpinai Galanga). JITRO. 2017;4(1):13-20
2. Komariah, Rahayu S, Sarjito. Sifat Fisik Daging Sapi, Kerbau dan Domba Pada Lama
Postmortem yang Berbeda. Buletin Peternakan. 2012;33(3):183-189
3. Nopriani U. Efektivitas Penggunaan Sodium Tripolifosfat Terhadap Daya Awet Daging
Sapi Pada Penyimpanan Suhu Ruang. Jurnal AgroPet.2016;13(2):66-78
BAB I
PENDAHULUAN
A. Jenis Masakan
Hidangan aneka olahan lauk hewani, lauk nabati, dan sayuran
B. Menu Masakan
Tempe mendoan
Harga tempe yang relatif murah, rasanya yang enak, kandungan gizinya yang
tinggi, potensi medis yang dimilikinya, dan bisa diolah menjadi berbagai bahan
makanan, telah menjadikan tempe semakin populer di masyarakat Indonesia. Para
ilmuwan dari berbagai negara terutama Jepang, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat
telah banyak melakukan penelitian mengenai tempe, baik ditinjau dari segi gizi, proses
pembuatan, maupun aspek medisnya. Beberapa hasil penelitian mereka semakin
memperkukuh kedudukan tempe sebagai bahan makanan masa depan yang prospektif.2
Tabel 2. Komposisi zat gizi kedelai dan tempe dalam 100 gram bahan kering2
D. Materi
Bahan pangan nabati merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
sumber protein dan hasil olahannya. Jenis tumbuhan yang termasuk bahan makanan
nabati antara lain, wijen, kacang-kacangan termasuk hasil olahannya, contohnya adalah
kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, kacang koro,
kacang mede, dan kapri. Berbagai bahan makanan nabati tersebut dapat diolah menjadi
berbagai bahan makanan nabati lainnya, seperti tempe, tahu, gembus, oncom, susu
kedelai, dll. Bahan makanan nabati dapat diolah dengan cara dikukus, ditumis,
digoreng, direbus, dan dipanggang.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2. Bahan 2
● 1 siung bawang putih
● 1 butir kemiri
● 1 cm kencur
3. Bahan 3
● 1 batang daun bawang dirajang
● 125 ml minyak goreng
● 150 g tempe dipotong 5 x 10 x 1/2 cm
B. Cara Kerja
1. Campur semua bahan 1 dan bahan 2, aduk hingga tercampur rata.
2. Masukkan daun bawang, aduk rata.
3. Panaskan minyak goreng, celupkan tempe ke dalam adonan hingga tertutup rata.
4. Goreng tempe hingga kekuningan.
5. Angkat, tiriskan dan sajikan panas-panas dengan cabai rawit.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Hasil
Pada praktikum ini dihasilkan lebih dari porsi yang dianjurkan panduan resep.
Hal ini dikarenakan tempe yang digunakan lebih banyak dan ketebalannya tidak
seragam. Dilihat dari segi penampilan tempe mendoan menarik karena terdapat
penambahan daun bawang dan kunyit sehingga warnanya sedikit kekuningan yang
meningkatkan selera makan. Dalam 1 porsi disajikan 60 gram tempe mendoan.
Penyajian tempe mendoan menggunakan piring kecil dengan garnish potongan cabai.
Kesesuaian warna sudah baik, karena warna sedikit kekuningan yang meningkatkan
selera makan. Kesesuaian rasa yang dihasilkan sudah baik, rasa yang dihasilkan merata
dan meresap. Kesesuaian tekstur baik, tempe mendoan pada saat hangat menghasilkan
tekstur yang renyah. Namun, pada saat penyajian sudah dalam kondisi dingin sehingga
tidak renyah. Tempe mendoan dapat disajikan sebagai makanan selingan atau side dish.
C. Evaluasi
Total 572,2 12,5 32,6 46,2 2,2 2165,9 5,0 0,2 111,3 53,1 5,1 342,5
DAFTAR PUSTAKA
Salah satu bahan kaya antioksidan yang dapat diajukan sebagai agen anti
aterogenik adalah brokoli. Brokoli mengandung karotenoid, flavonoid, vitamin A, C,
E, tiamin, riboflavin, betakaroten, lutein, glutation, dan triterpenoid yang bersifat
antioksidan. Brokoli dapat digunakan sebagai anti aterosklerosis karena mengandung
senyawa antioksidan. Antioksidan yang terkandung dalam brokoli antara lain
flavonoid, terpenoid, steroid, dan vitamin C. Senyawa flavonoid dan vitamin C dapat
menstabilkan radikal bebas sehingga menghentikan proses oksidasi LDL dan mencegah
terjadinya stress oksidatif. Vitamin C juga berperan dalam sintesis kolagen sehingga
dapat mengurangi terjadinya perdarahan. Flavonoid dan steroid memiliki efek anti
inflamasi melalui penghambatan jalur COX dan LOX, sedangkan efek anti inflamasi
yang dimiliki oleh terpenoid adalah melalui penghambatan Nf-kb.3
D. Materi
Sayuran termasuk bahan makanan yang mengandung sedikit kalori tetapi
mengandung banyak vitamin dan mineral. Sayuran pada menu asing disajikan sebagai
hidangan pendamping (side dish) hidangan utama. Sayuran sebagai hidangan
pendamping terdiri dari satu jenis sayuran atau campuran dari berbagai macam sayuran.
Sayuran sebagai hidangan pendamping harus sesuai dengan rasa dan cara penyajian
hidangan utama. Sementara itu, pada menu Indonesia, sayuran juga merupakan bagian
dari struktur hidangan yang pada prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dengan
hidangan pendamping pada menu asing. Selain itu sayuran dapat pula merupakan suatu
hidangan yang berdiri sendiri.
B. Cara Kerja
1. Panaskan minyak dalam wajan, tumis bawang putih dan bawang bombai hingga
harum, beri garam dan merica.
2. Masukkan brokoli, tuangi kaldu, masak sampai cairan habis.
3. Kocok telur, tuang ke dalam sayuran, aduk rata sampai telur dan sayuran matang,
angkat. Hidangkan.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Hasil
Pada praktikum ini dihasilkan 2 porsi orak-arik brokoli. Dilihat dari segi
penampilan orak-arik brokoli sudah sesuai terdapat garnish berupa cabai merah..
Dalam 1 porsi disajikan 80 gram orak-arik brokoli. Penyajian orak-arik brokoli
menggunakan mangkuk ukuran sedang dengan garnish cabai di atasnya. Kesesuaian
warna cukup baik, namun kurang terlihat menarik karena warna brokoli yang
kekuningan (overcooked) sehingga terkesan pucat. Kesesuaian rasa yang dihasilkan
sudah baik, rasa yang dihasilkan merata dan terdapat rasa gurih dari kaldu. Kesesuaian
tekstur cukup, brokoli overcooked sehingga tekstur yang dihasilkan sedikit lebih lunak.
Hal ini dikarenakan pada proses pengolahan penggunaan kaldu yang terlalu banyak dan
waktu yang cukup lama.
C. Evaluasi