Kelompok 4 :
Cory Serta Damayanti
Karina Aulia Hasmi
Ririn Andriani
D3 B - Gizi
Pengertian Daging
Daging merupakan bagian tubuh yang berasal dari ternak
sapi, babi atau domba yang dalam keadaan sehat dan
cukup umur untuk dipotong tetapi hanya terbatas pada
bagian musculus yang berserat yaitu berasal dari
musculus secretal (lidah), diafragma, jantung dan
usofagus, tidak termasuk bibir, moncong, telinga dengan
atau tanpa lemak yang menyertainya serta bagian dari
tulang, urat syaraf, dan pembuluh-pembuluh darah.
Daging didefinisikan sebagai urat daging/otot yang
melekat pada kerangka kecuali urat daging bagian bibir,
hidung dan telinga yang berasal dari hewan yang sehat
sewaktu dipotong.
Daging
Pengertian Unggas
Unggas termasuk kelompok hewan yang bertulang
belakang atau vertebrata. Bentuknya agak bulat terdiri
dari kepala, leher, dada, perut, punggung, sepasang kaki
dan di bagian ekor terdapat lubang dubur atau
pelepasan. Daging unggas merupakan sumber protein
hewani yang baik, karena mengandung asam amino
essensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah
yang baik.
Daging Unggas
Hormon
Pada umumnya hormonhormon ini dapat menstimulasi
pertambahan berat badan,
pertumbuhan otot, memperbaiki
efisiensi pakan dan menurunkan
perlemakan, serta estrogen
sintetis dietilstilbestrol,
progesterone, estradiol, dan
testosterone, juga pGH. Injeksi
adrenalin sesaat sebelum
pemotongan ternak
mengakibatkan pH ultimat otot
yang tinggi.
Antibiotik
Pemakaian antibiotik dalam
industri bahan makanan termasuk
daging berhubungan dengan
bahaya perkembangan
mikroorganisme perusak atau
pembusuk. Pengaruh antibiotik
terhadap kualitas daging
bervariasi, tergantung pada
keefektifan dan jumlah yang
diberikan kepada ternak atau
daging. Pada konsentrasi tepat,
antibiotik tidak memengaruhi rasa
dan bau serta tidak merubah
warna daging atau tidak
menyebabkan perubahan kimiawi
dan biokimiawi didalam daging.
Mineral
Kebutuhan makromineral dan mikromineral dalam
pakan ternak akan semakin meningkat bila kadar
mineral tanah semakin berkurang karena pemotongan
tanaman hijauan yang terus menerus. Elemen
makromineral seperti Ca, P, K, na, Cl, Mg, dan S, serta
mikromineral seperti Fe, Mn, Cu, I, Co, Zn, Se, Cd dan
V mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap
kualitas daging.
Stimulasi Listrik
Stimulasi listrik pada karkas dapat menyebabkan
warna otot lebih merah terang, kekerasan atau
kekompakan otot dan solidifikasi marbling berkembang
lebih cepat dibandingkan dengan nonstimulasi.
Stimulasi listrik mereduksi kemungkinan insiden warna
daging yang gelap dan pembentukan ikatan serabut
kasar pada permukaan lapisan otot yang didinginkan
dengan cepat.
Penyimpanan Daging
Berikut beberapa tips menyimpan daging sapi supaya zat
gizinya tetap terjaga :
1. Simpan daging sapi dalam lemari es jika tidak langsung
dimasak. Simpan daging sapi di bagian lemari es yang paling
dingin, bukan di freezer melainkan di chiller.
2. Jaga suhu lemari es di temperatur 1 5 0C agar bakteri tidak
cepat berkembang dan membuat daging sapi busuk.
3. Jika daging sapi kotor, maka cukup bersihkan dengan tangan
atau memotong bagian daging yang kotor. Jika langsung
mencuci daging sapi yang kotor, maka bakteri (dari air kran)
yang menempel pada daging sapi akan semakin banyak.
Menyimpan daging sapi yang basah akan mempercepat proses
pembusukan.
Penyimpanan Daging
3.
4.
5.
Proses Termal
Perlakuan termal adalah metode yang dipergunakan untuk
membunuh mikroorganisme pembusuk dan
mikroorganisme toksigenik didalam daging atau daging
proses. Jumlah panas yang dipergunakan pada preservasi
daging atau daging proses ada dua macam, yaitu :
pemanasan sedang atau moderat, temperatur produk
mencapai 58C sampai 75C dan pemanasan pada
temperatur tinggi, biasanya lebih tinggi dari pada 100C.
Perlakuan dengan pemanasan moderat membunuh
sebagian mikroorganisme yang ada dan menyebabkan
mikroorganisme lain menjadi tidak aktif. Proses ini
disebut pasteurisasi. Pasteurisasi memperpanjang masa
simpan daging, tetapi masih memerlukan refrigasi.
2.
Pasteurisasi, suhu 65 76 0 C
membunuh sebagian besar
mikroba, produk harus
disimpan pada suhu refrigerasi.
Sterilisasi, suhu 120 0 C semua
mikroba mati, produk lebih
stabil
3. Pengasapan
Proses Pengasapan :
1. Proses konvensional dengan menggantungkan
produk dalam rumah pengasapan selama 4-8 jam
pada suhu 35oC - 40oC.
2. Menaruh produk tersebut selama beberapa jam
dalam suatu ruangan dimana asap disalurkan dari
pembangkit asap yang terdiri atas suatu roda
penggiling dan suatu tongkat kayu.
4.Curing
Curing merupakan teknik pengawetan daging
dengan menggunakan garam, gula, nitrat/nitrit dan
angkak pada daging dalam konsentrasi tertentu.
Seiring dengan berkembangnya rantai dingin, metode
curing dinilai tidak efisien namun curing tetap
dilakukan dengan tujuan membentuk sifat sensoris
daging. Curing bertujuan untuk memperpanjang masa
simpan daging, menghambat aktivitas mikroba
terutama Clostridium Botulinum, memperbaiki flavor
dan tujuan utamanya adalah memperbaiki warna
daging menjadi merah pink.
5.Pengeringan
Proses mengurangi kadar air suatu bahan pangan
dengan mengeluarkan sebagian kadar air bahan
pangan tersebut dengan metode penguapan dengan
energi panas sehingga mikroorganisme yang terdapat
pada bahan pangan tersebut tidak dapat tumbuh lagi.
Kadar air pada daging berkurang menjadi 10-15%.
Ada cara pengeringan yang alami dan juga buatan.
Keuntungan dari pengolahan dengan cara ini adalah
murah, tidak butuh energi, peralatan tidak banyak,
kualitas dan nilai nutrisi terjaga, dan menghasilkan
olahan yang baik yang dicapai dengan kombinasi
pengaraman.
Dendeng
Dendeng adalah lembaran daging
yang
dikeringkan
dengan
menambahkan campuran gula,
garam, dan bumbu-bumbu lain.
Dendeng dapat dibuat dari
berbagai jenis daging ternak.
Namun, yang umum dijumpai di
pasaran adalah dendeng sapi.
Belakangan ini juga mulai dikenal
dendeng ayam, ikan, udang,
bekicot, dan bahkan keong emas.
Jenis ikan yang biasa diolah
menjadi dendeng adalah ikan air
tawar (mujair, nila, dan belut)
dan ikan air laut (japuh, kuning,
tembang, kakap, dan layaran)
(Kusantati, 2008).
b.
Abon
Abon merupakan makanan yang
dari daging yang disuwir-suwir atau
dipisahkan seratnya, kemudian
ditambahkan bumbu dan digoreng.
Abon termasuk produk olahan yang
awet. Untuk mempertahankan
mutunya selama penyimpanan, abon
dikemas dalam kantong plastik dan
ditutup rapat. Dengan cara
demikian, abon dapat disimpan pada
suhu kamar selama beberapa bulan.
c.
Nugget
Nugget adalah suatu bentuk
produk olahan daging yang terbuat
dari daging giling yang dicetak
dalam bentuk potongan empat
persegi dan dilapisi dengan tepung
berbumbu (battered dan braded)
(Maghfiroh, 2000). Nugget
dikonsumsi setelah proses
penggorengan rendam (deep fat
frying) (Saleh etal, 2002). Nugget
dibuat dari daging giling yang diberi
bumbu, dicampur bahan pengikat,
kemudian dicetak membentuk
tertentu, dikukus, dipotong dan
dilumuri perekat tepung (batter)
dan diselimuti tepung roti
(breading).
d.
Kornet
Corned Beef atau Kornet,
adalah salah satu jenis produk
olahan daging sapi yang banyak
digunakan dalam resep masakan
Indonesia. Kornet daging sapi
diolah dengan cara diawetkan
dalam air garam (brine), yaitu air
yang dicampur dengan larutan
garam jenuh. Kemudian dimasak
dengan cara simmering, yaitu
direbus dengan api kecil untuk
menghindari hancurnya tekstur
daging sapi.
e.
Bakso
Bakso adalah produk pangan
yang terbuat dari bahan utama
daging yang dilumatkan,
dicampur dengan bahan-bahan
lainnya, dibentuk bulatanbulatan, dan selanjutnya direbus.
Berbeda dengan sosis, bakso
dibuat tanpa mengalami proses
kuring, pembungkusan maupun
pengasapan.
Biasanya istilah bakso
tersebut diikuti dengan nama
dagingnya, misalnya bakso sapi
atau bakso ayam. Berdasarkan
bahan bakunya, terutama
ditinjau dari jenis daging dan
jumlah tepung yang digunakan.
f.
Sosis
Sosis adalah makanan
yang umumnya terbuat dari
daging (daging sapi, ayam,
domba, ikan atau babi) yang
telah dicincang kemudian
dihaluskan dan diberi bumbubumbu, dimasukkan ke dalam
pembungkus/casing yang
berbentuk bulat panjang yang
berupa usus hewan atau
pembungkus buatan, dengan
atau tanpa dimasak maupun
diasapkan.